NovelToon NovelToon

BLESSED RAIN

Satu

🌺🌺🌺HAPPY READING🌺🌺🌺

Kuyakini kau adalah malaikatku

Tapi nyatanya kau adalah iblis berselimut Malaikat

“Keterlaluan kamu Ica, kamu membuang waktuku !!!

Drap...

Drapp

Drappp....

Langkah kaki panjang dan tapakan yang keras menggema dilorong sekolah yaitu SMA Semesta.

Seorang Ibu nampak kesal dengan ulah anaknya yang membuat waktunya terbuang.

Ruang BK

“Bu... Silahkan duduk” Tanpa menjawab Si Ibu melotot kearah anak gadis yang mirip dengannya”

“Riska memukul Jessi Bu”

“Ada buktinya” Tanya Ibu Riska atau yang akrab dipanggil Ica.

“Ini Tante “jawab gadis disebelahnya.

“Saya tidak bertanya padamu ya, saya bertanya pada guru ini”

“Ehhhh.... Lantang banget ya suara kamu, pantas saja kelakuan anaknya barbar dasar nggak punya suami”

“Ehhh walaupun aku tidak punya suami , aku memiliki usaha dan perusahaan besar,,, berkaca jika ingin bicara”

“Tetap saja jika tidak ada suami kita wanita tetaplah dipandang rendah”

“Maaf Ibu-ibu tolong jangan ricuh disini dan hargai saya selaku guru disini”

“Dasar !!! “

Kelas 11 Ips

“Ica... Kamu pulang ya ? “tanya teman sebangku Ica

“Iya Nes... “

“Kamu di skor ? “

“Tidak Nes karna aku ada perlombaan silat jadi skornya nanti setelah lomba”

“Semangat ya Ca”

“Makasi Nes”

“Sudah Ca ? “

“Iya Ma... “

“Jangan menunduk Ca, lagipula ia pantas dipukul”

Air mata Ica meleleh

“Buat apa kamu menangis”

“Kenapa sih Mama nggak baikan sama Papa”

“Kamu nggak akan mengerti Ica”

“Sakit rasanya Ma, dikatain nggak punya Papa, anak haram aku ini “

“Hiksss.... “Ica menahan air matanya.

“Ca... Kamu bukan anak haram, Papa dan Mama bercerai karna sesuatu”ucap Mama Ica berat sambil menahan emosi.

“Mama nggak tahu apapun yang aku rasakan”

“Ya maafkan Mama karna sibuk kerja tapi kau tahu sendiri kan, Mama satu-satunya yang nerusin Perusahaan Montana dari Nenekmu.

Ica hanya diam sambil menghadap luar jendela mobil.

“Kamu mau ikut Mama ketempat kerja”

Ica menggeleng”Ya sudah... Mama antar kamu pulang ya”

Ica hanya mengangguk

“Nenek .... “ sambil memeluk neneknya.

“Ada apa sayangku Ica ? “

“Dia berkelahi Bu”

“Hahh dengan siapa “

“Jessi”

“Sudah kuduga anak nakal itu lagi”

“Ibu juga jangan bela Ica terus dan ia juga tak perlu ikut Silat lagi, bahaya Bu !!! “

“Biarkan saja, itu kan hobby dia lagipula Ica juga berprestasi makanya Jessi itu selalu iri sama Ica”

“Tapi kan nggak harus mukul Jessi juga “

“Walaupun sekolah itu milik Ibu, tapi jangan begitu Bu, seakan kita itu semena-mena sama orang lain”

“Hahhh terserah kamu saja deh Oliv”

“Ica yuk masuk, biarkan saja Mamamu yang keras kepala ini mengomel”

“Kamu mau makan apa ? “

“Nenek masak apa ? “

“Sup daging campur jamur”

“Ica suka Nek, ayo kita makan”

“Ayooo... Oliv kamu tidak makan ? “

“Aku masih ada urusan Bu, aku pergi dulu”

“Iya hati-hati jangan tersandung ya”

Mama Ica tidak menjawab, ia hanya berjalan dengan hati yang dongkol.

“Ibu terus saja memanjakan Ica bagaimana ia bisa jadi penerus perusahaan nantinya “

Perusahaan Montana adalah perusahaan yang bergerak dibidang makanan dan minuman, perusahaan milik Keluarga Montana ini adalah perusahaan turun temurun yang sudah ada sejak 50 tahun silam.

Ica adalah salah satu penerusnya setelah kakaknya David.

David adalah anak yang baik dan sopan sangat bertolak belakang dengan Ica yang selalu seenaknya.

Pabrik Montana

“Mahhh.... Ica bikin masalah lagi ya ? “

“Iya Dev”

“Dia ngapain Ma ? “

“Dia mukul Jessi anak model”

“What...... Masalahnya ? “

“Jessi hina dia nggak punya Papa”

“Owhh... Pantas saja Ica marah”

“Hemmm... Mama tahu itu memang pantas Jessi dapatkan tapi bukan berarti Ica harus mukul dia, dari awal Mama nggak setuju ia ikut silat apa kek itu”

“Silat itu bagus untuk bela diri Ma”

“Dan mukul temen gitu “

“Enggak juga sih”

“Kamu lihat ini daftar keluhan orang tua untuk Ica, gurunya menahan ini untuk tidak memberikan pada Mama tapi karna sudah kelewatan jadinya Mama dikasih”

“Daftar keluhan Wali murid untuk Riska Montana”

1.Memalak siswa

2.Mengunci siswa

3.Membanting ponsel siswa

4.Mengeroyok tim bola

5.Makan saat jam belajar

6.Memukul Siswa

Dlll

.

. . .

.....

“panjang amat Ma... Kayak janji pemerintah “

“Hemmmm”Mama menghela nafas panjang

“Ica itu semua sudah punya tapi kenapa kelakuannya begitu”

“Nanti biar aku yang ajarin dia Mah”

“Daripada kamu sibuk ajarin dia, mending kamu cari pacar terus nikah”

“Aishhhh itu lagi itu lagi yang dibahas”

“Wajar dong Mama bahas”

“Kalau Mama mau bahas itu, aku nggak akan tanggapi”

“Mama sudah atur kencan untukmu “

“Mahhh.... Aku sibuk”

“Devvv..... “

“Dahh Mamah”

“Kamu ada apa cari Ica ? “

“Mahh.. Aku mau ajak Ica keluar jalan-jalan”

“Sudah bilang dengan Oliv”

“Belum sih”

“Bilang dulu “

“Percuma kalau aku telepon pasti nggak diangkat”

“Baiklah aku yang telepon, kamu mau minum apa ? “

“Jangan repot mah”

📞

“Ada apa Mah, aku baru saja sampai pabrik”

“Sam ingin mengajak Ica keluar “

“Ya... Jam delapan tepat tolong antar dia balik”

“Baiklah Liv”

“Aku tutup dulu Mah”

“Iya”

“Apa kata Oliv Mah”

“Dia izinin kamu ajak Ica tapi jama delapan sudah harus dirumah”

“🙏💕Terimakasih Mah”

“Iya... Berhati-hatilah Sam”

“Iya”

Ica yang dari tadi mengintip dari bilik kamarnya langsung tersenyum.

“Ayo Papa”

“Makasih ya Nek”

“Iya hati-hati dijalan Ca”

“Jadi kita mau kemana Pah ? “sambil mendongak Papanya.

“Kita ke Mall dulu terus beli beberapa baju baru buat kamu”

“Papa nggak ajak Kak Dev ? “

“Hari ini sama kamu, besok baru sama Dev”

“Baiklah”

Ini adalah pertama kali Ica keluar dengan Papanya setelah lama Mama dan Papanya bercerai.

Nenek Ica tetap bersikap baik dengan Papa Ica meskipun ia tahu bahwa Papa Ica yang salah namun Oliv atau Mama Ica juga salah.

Yah namanya sama-sama salah mau bilang apa lagi.

“Pahh.... Hari ini Papa kelihatan bahagia banget”

“Iya... Papa bersyukur bisa ajak kamu jalan lagi”

“Pahh... Baikan lagi sama Mama ya”

“Papa nggak bisa janji kalau yang satu ini Ca”

“Oiya kamu ada masalah apa sama Jessi ? “

“Iyahh... Papa tahu juga ya”

“Walaupun Papa ngga ada didekatmu tapi Papa tahu semuanya tentang kamu Ca”

“Aku nggak Terima dibilang nggak punya Papa dan anak haram, aku kan ada Papa”

“Tapi lain kali kamu nggak boleh mukul ya dan dia juga salah sih, mulutnya itu kayak nggak pernah sekolah “

“Itulah Pah.... “

“Nahh kita sudah sampai, kamu mau beli apa dulu”

“Kita ke Fun city dulu pah, mau kan ? “

“Ayo”

Ica memainkan semua yang ada disana bersama Papanya.

Kedua anak dan Ayah itu nampak bahagia hingga seseorang datang.

“Sam..... Itu kamu kan”

“Iya... “

“Kamu sama siapa ? “

“Ini anak aku Ica”

“Ohh... Gitu”

“Ca... Kamu lanjutin dulu ya”

“Iya Pah”

“Kamu belanja juga”

“Enggak... Aku lagi perawatan disebelah sana “ menunjuk sebuah klinik kecantikan.

“Mau minum ? “

“Boleh “

“Jadi serius kamu dah pisah sama Oliv”

“Iya”

“Aku .... “

“Aku sudah menikah dengan Ranti agar anakku memilik status “

“Tapi kamu nggak cinta sama Ranti”

“Bukan urusanmu”

“Jika kau ada waktu kita bisa jalan berdua kan ? “

“Nggak maaf”

“Aku cinta kamu Sam”

“Itulah yang Ranti katakan terus aku terjebak bersama dia saat ini”

“Pahh... Lihat aku dapat ini”menghampiri Papanya

“Apa itu sayang ? “

“Jam weker... Ini buat Aditya Pah”

“Baiklah makasi Ica”

“Aku permisi dulu ya, mau beli baju”

“Oke”

Ica memposting semua kegiatannya hari ini dengan Papanya di status whatsapp dan kebetulan saat itu Dev sedang online.

“Baj***an..... Ke****t”

Kenapa dia ajak Ica keluar !!!

Dua

🌺🌺🌺HAPPY READING🌺🌺🌺

“Baju ini bagus nggak Pah ? “

“Iya bagus dong”

“Aku mau ini satu ya Pah... “

“Iya... Ambil aja Ca”

Kantor

“Mah.....!!! “

“Ada apa Dev... Suaramu mirip orang kerasukan”

“Wajar aku kerasukan Mah, Mama kenapa izinin Ica pergi sama orang itu !!! “

“Dev... Jaga bicaramu biar bagaimanapun dia Papa kamu !!! “

“Dihh... Jangan-jangan Mama yang mau balikan sama dia ya !!! Bagus.... Prok... Prok... Prokkk !!! “

“Dev.... Sekali lagi kamu bicara tentang itu, Mama akan.... “

“Akan apa Ma... Aku bingung siapa yang harus aku bela disini ??? Dulu aku dukung Mama, tapi sekarang aku mulai ragu pada Mama”

“Dev.... “

“Aku pergi Mah, aku bosan disini “

“Dev.... “

📞

“Aku bisa kesana nggak hari ini ? “

“Besok saja Dev, aku lagi capek banget”

“Capek.... Emangnya lagi ngapain kok capek”

“Ya capek aja kan aku juga kerja, kau tahu kan jadi artis itu nggak mudah dan waktunya juga nggak banyak, besok aku ngga ada jadwal”

“Baiklah tapi janji yang spesial ya”

“Tentu.... Love you “

Jam delapan malam.... ⏰

“Mah.... Aku pulang”

“Mamamu belum balik”

“Nah Papa sudah antar kamu sampai rumah jadi Papa balik dulu ya”

“Apa kau tidak tinggal dulu untuk makan malam”

“Tidak Bu, aku langsung saja “

“Ya.... Sebaiknya begitu “ujar David dari atas tangga.

“Dev... Kamu sehat ? “

“Sehat atau tidaknya bukan urusanmu lagi”

“Kak Dev”

“Diam kamu dan masuk, apa lagi yang kamu tunggu”

Nenek Ica tak berani bicara untuk melawan Dev karna jika ia mengeluarkan sepatah kata, ia yakin Dev akan tambah sakit hati.

“Aku pulang dulu ya Bu, Ica dan Dev”

“Baiklah”ucap Nenek dan Ica, Dev hanya terdiam tidak menyahut dan memberi tatapan sinis pada Dev, hingga pria itu hilang dari tatapan Dev.

“Kak... Aku beliin Kakak makanan”

“Taruh saja, aku sudah kenyang”

Nenek Ica mengelus pundak Ica”Sudahlah Ca, ayo kita makan bersama”

“Iya Nek”

“Besok kamu sekolah kan, jangan tidur terlalu malam”

“Iya Nek”

“Nenek mau tidur duluan, Nenek lelah sekali tadi habis nyiram tanaman”

“Iya Nek”

“Kak Dev... Boleh aku masuk ? “

“Ya.... “

“Kak Dev, mau kue ? “

“Taruh saja “

“Aku mau duduk disini “

Dev tidak menjawab dan fokus pada layar laptopnya.

“Kak... Kenapa Kakak marah pada Papa ? “

Dev masih tidak menjawab jadi Ica berinisiatif untuk menutup layar laptopnya.

“Jangan bahas ini bisa nggak ? “

“Habisnya Kakak diam terus”

“Aku lagi malas membahas ini Ca dan mending kamu tidur saja dulu “

“Aku belum mau tidur “

“Bobok sama aku gimana ? “

“Dih..... “

“Kenapa, aku juga ngga ada selera buat apa-apain kamu”

“Sudah nggak wajar ya Kak, kamu pikir aku nggak paham “

“Nggak paham tentang apa”ujar Dev sambil mendorong tubuh adiknya ke ranjang.

Ica menutup matanya dan kabur keluar.

“Kapok kamu kelinci parkour”ucap Dev karna cara ini selalu berhasil mengusir adiknya itu untuk keluar.

“Dasar kakak macam apa dia kelakuannya bikin aku kesal saja”

Saat menuju kamarnya Ica melihat Mamanya sedang berjalan.

“Mahh.... “

“Kamu belum tidur ? “

“Ini mau tidur Mah”

“Baiklah “

📲

“Hallo Oliv”

“Sudah kubilang jangan telepon aku lagi “

“Kamu kok kasar banget sih”

“Aku kasar ? “

“Iya... Kapan kamu ada waktu kita keluar ya”

“Aku ngga ada waktu”

Oliv menutup ponselnya dengan kesal.

“Aku benci jika dia menelepon aku seperti ini”

SMA SEMESTA

“Ca... Kamu harus lihat video ini” sambil menunjukkan ponselnya pada Ica

“Lucu banget ya”

“Tuhkan... Kamu aj setuju tapi si Fabian bilang nggak lucu “

“Selera humornya ngga ada sih”

“Ngomongin aku ya”ucap Fabian sambil duduk diatas meja.

“Emang.... Kalau ngomongin ini kamu cepat banget deh”

“Iya dong”

“Nes jiplak PR dong” salah seorang teman Ica datang ke tempat Nesa dan Ica.

“Nih.... “sambil melempar bukunya.

“Enak banget ya jadi Gilang “

“Iya dong kan Nesa suka sama aku”

“Uekkkk.... “

“Salin PR ikutan dong “

“Nih lagi satu “

Ica dan geng tanpa dibentuk itu terdiri dari Ica, Nesa, Fabian, Gilang dan Alex itu semenjak awal masuk sekolah sudah akrab karna sama-sama dihukum saat MOS, mereka semua tidak membawa permen penghancur dunia karna memang permen itu sulit dicari.

Entah bagaimana semenjak saat itu mereka jadi kumpul dan akrab.

Ica yang humoris dan tidak sombong, serta Nesa yang lemot dan lola bersatu bersama tiga cowok yang tidak terlalu pintar adalah perpaduan yang pas.

“Ca nanti aku nyontek ya, kan hari ini ada ulangan”

“Ishh... Tiap hari kayak gitu... Usaha dong”

“Aku malas mikir”

“Tiap hari nggak pernah mikir”

“Aku traktir es kopi deh ntar “

“Nggak... Kemarin aku dah minum itu sama Papa aku “

“emmm.... “

“Nyontek aja tapi aku nggak janji ya, kalau bu guru ntar nggak keliling “

“Oke”

“Nih PRnya Nes... Aku sudah salin”ujar Gilang dengan nada Jawa yang sulit dihilangkan.

“Tapi aku nggak jamin ya, bisa benar semua “

“Nggak apa kok”

Ica tertawa kecil saat melihat buku Nesa.

“Ca... Kok kamu ketawa sih, aku jadi curiga”

“Paan sih”

💬

Mama sudah transfer buat beli buku ya...

💬

Baik

Makasih Ma...

😘😘😘

Ulangan pun tiba, nampak semuanya Krasak krusuk kecuali Jessi dan Riska karna mereka berdua memang termasuk murid yang cerdas.

Bedanya Riska lebih terampil di bidang seni, mungkin turunan dari Papanya.

“Yes.... Aku sudah siap nih !!! , kamu sudah Nes ? “

“Sudah “

Taman Sekolah

“Duhh.... Aku nggak tahu deh, ntar dapet berapa ? “ujar Gilang

“Berapapun yang kamu dapetin syukuri aja “ujar Ica sambil menyedot es teh

“Tapi kalau matematika aku emang nggak bisa Ca”

“Iya kamu kan bakatnya dibidang nyanyi”

“Iya ya untung ada bakar sedikit”

“Kalau aku nggak ada yang bisa aku tonjolin deh “ucap Nesa sambil menjilati tangannya yang penuh dengan bumbu snack.

“Dihhh”batin Ica

“Ehhh Ehh.... Tu sih cupu Bela”

“Mana ? “

“Ambil uangnya”

“Oke !!! “

“Bagi duit”ucap Fabian sambil mendorong Bela anak kelas sebelah

“Ngga ada”

“Ohh ngga ada”

“Ehhh !!! Bela.... Bagi duit atau mau aku sebarin videomu yang ada cafe itu “ucap Gilang.

“Baik.... “

“Bagus “

Bela berlalu sambil berlari dan hampir menangis.

“Aku benci sekali sama Bela ini, Pura-pura lemah didepan cowok padahal ular “

“Benar”

“Ca.... “

“Perusahaan Papanya Bela itu saingan Perusahaan Mamaku, jika aku ingat lagi Mamaku pernah terlilit hutang karna perusahaan Papa Bela berani menjual barang yang mirip dengan Perusahaan Mamaku dengan harga yang miring”

“Iya... Aku masih ingat soal itu “

“Itu juga yang buat aku dan Fabian bertengkar gara-gara salah paham”

“Ehehehe aku minta maaf soal itu Ca, aku pikir emang kamu yang sengaja dorong dia”

“Ngga ada bara ngga ada Api, jangan heran sampai sekarang aku benci dengan dia, kalau bisa aku bikin hidupnya nggak tenang”

“Ca.... Ada yang lewat lagi”

“Palak !!! “

“Siap pppppp”

.

. .

...

“Ca... Kamu bisa bantu Mama sebentar nggak ? “

“Apaa Ma, aku belum saja injak kaki didalam rumah sudah diberi perintah !!! “

“Kamu ini”

“Iya Ma apa”

“Bawa tas ini kerumah Tante Yosiko”

“Iya”

Sambil menadahkan tangan.

“Apa lagi ? “

“Uang jalan”

“Ngga ada”

Tiga

🌺🌺🌺HAPPY READING🌺🌺🌺

"Ting Nong”

“Ting Nong”

“Tante Yosiko”

“Tante Yosiko”

“Idih... Kok lama banget sih padahal kan Tante Yosiko jam segini sudah dirumah”

Sekitar lima belas menit Ica menunggu, barulah pintu dibuka.

“Maaf ya Tante masih mandi tadi”

“Iya Tante, tumben Tante lama”

“Sekali lagi maaf ya”ujar Tante Yosiko sambil terus melihat kamarnya.

Ica sampai ikut menoleh kesana karna Tante Yosiko nampak serius.

“Ca... Kamu mau minum apa ? “

“Tante punya apa, biar aku ambil sendiri”

“Emm... Iya liat deh dikulkas” Ujar Tante Yosiko.

“Tante habis senam ya... Kok keringatnya banyak banget”

“Iya”

“Ohhh... Gitu”

“Tante... Aku boleh nonton dulu ya sebelum pulang “

“Iya”

Tante Yosiko nampak gelisah, ia dari tadi memainkan ponselnya.

Tapi Ica tidak bertanya apapun, ia menghargai privasi Tantenya yang belum menikah itu.

Tante Yosiko adalah saudara Mama Ica yang paling kecil, ia berparas cantik dan anggun, selain itu ia juga kaya karna pada dasarnya keluarga Ica memang semuanya pebisnis.

Jika ada yang kesusahan mereka saling membantu, bukannya saling menjatuhkan.

“Tante sudah jam tiga, aku mau balik ya”

“Iya Ca... Tadi kamu naik apa kesini”

“Diantar Pak Rahmat “

“Baiklah... Kamu telepon dulu Pak Rahmat”

“Iya”

Ica akan keluar dari rumah Tante Yosiko namun ia mendengar suara batuk dari kamar Tante Yosiko.

“Uhuk.... Uhuk... “

Ica menoleh namun ia kembali kedepan dan seolah tak mendengar apapun.

Ia sangat menghargai privasi Tantenya , padahal dari awal ia sudah sangat curiga karna selama ia kesana, pintu kamar Tantenya tidak pernah dikunci dan Tantenya terus melihat kearah pintu kamarnya.

Tingkahnya yang kikuk membuat Ica paham ada yang ia sembunyikan tapi ia lebih baik diam.

“Tante... Itu Pak Rahmat, aku balik dulu ya”

“Iya... Makasih Ica dan sampaikan Makasih Tante buat Mama kamu”

“Oke”

Di keluarga Ica Alm. Kakek Ica memiliki tiga anak, anak pertama laki-laki dan kedua Mama Ica terakhir adalah Tante Yosiko.

Anak pertama yaitu Kakak dari Mama Ica lebih tepatnya paman Ica sudah menikah namun sampai sekarang belum punya keturunan, Mama Ica lebih beruntung karna ia memiliki David dan Ica tetapi ia juga bercerai karna Papa Ica menghamili murid les lukisnya dan terakhir adalah Tante Yosiko sendiri ia diusia yang hampir 30 itu belum menikah karna sibuk berkarir.

“Dia sudah pulang ? “

“Hampir saja jantungku lepas “

“Aku juga nggak tahh dia bakal kesini”

“Untung saja aku cepat masukin sepatu kamu”

“Iya... Tadi aku sempat batuk karna tersedak permen”

“Lain kali hati-hati dan jika mau kesini malam aja “

“Iya... Tadi kan katanya kamu sendiri yang kangen”

“Iya sih... Tapi serem banget deh” sambil memilin dada milik cowok itu.

“Lain kali hati-hati ya”

“Iya”

“Aku mau pulang dulu ya, mau lihat karyawan ntar mereka asyik sendiri lagi, karna aku ngga ada, lagipula kan sekarang aman Mama lagi dirumah “

“Oke David”

“Kiss lagi dong “

“Mmmuaccchhhh”

Sesampainya dirumah Ica langsung rebahan tapi ia masih penasaran siapa yang batuk tadi, pacarnya Tante Yosiko kah ?.

Embel-embel perawan tua yang disebut Mama dan Paman Ica apakah memang benar adanya.

💬

Gilang*

Ca... Besok mau malak siapa ?

📩*

Kalau aku sih si Bela jadi langganan kita, kalau yang lain bonus.

💬

Gilang*

Oke

“Tadi kamu ngga ada di pabrik, Mama cari di kantor juga ngga ada”

“Aku keluar sebentar Ma, emang nggak boleh ? “

“Dan ninggalin tanggung jawab gitu ? “

“Aku juga butuh privasi Ma”

“Privasi Privasi, Mama suruh kamu buat menikah aja susah !!! “

“Mama aja sudah nikah tapi dapatnya apa ? “

“Lancang kamu ya”

“Biarin... Aku keluar sebentar pun nggak boleh”

“Iya... Dev... Jangan sampai Mama tahu yang sebenarnya terjadi ya”

Dev hanya diam dan berjalan menuju kamarnya.

“Apa Mama sudah tahu ya, atau dia hanya menggertak saja”

Dev lewat kamar Ica dan pintunya tidak ditutup.

Ia tengah vc grup

“Pasti grup yang nggak guna itu “

Dev lalu masuk dan muncul di layar vc tersebut.

Semua yang ada di grup itu heboh.

“Ca.... Itu kakak kamu ? “

“Iya kalian seolah tidak tahu si kutu ini”

“Wah tumben kelihatan Hai kak” Ucap Nesa

“Hallo Nesa... Kapan main kesini lagi ? “

“Nanti deh kapan -kapan Kak Dev”

“Oke”

“Sudah deh kak, aku mau vc lagi sama teman-temanku”

“Iya iya”

“Wahhh Dev ganteng banget”ucap Nesa

“Iya sih emang ganteng kalau ukuran cowok pada umumnya”

“Aku geli kalau kamu yang bilang gitu Fabian”balas Nesa sambil memasang masker wajah.

“Nes... Percuma kamu make itu”ujar Alex

“Kenapa ? “

“Toh besok kamu tetap Nesa”

“Kamu pikir aku mau berubah jadi siapa ? Zendaya ? “

“Maybe”

“btw kenapa kamu bilang geli sih Nes, aku kan cuma muji aja , emang salah ? “

“SALAHHHHHH”teriak anggota geng Blinky Day.

“Aku malu jadinya di omelin di vc grup”

“Tutup kemaluanmu”

“Astoge.... Ica tuh mulut”

“Lohhh emang salah ya”

“Nggak salah sih, tapi kedengarannya itu ambigu”

“Yaaaa juga sih”

“Ica..... Dev.... Ayo makan” Panggil Mama Ica dari bawah.

“Oke Mah” ucap Ica

“Guys... Aku tutup dulu ya, aku mau makan malam”

“Oke bye Ica”

“Bye”

Meskipun Dev kesal dengan Mamanya tadi tapi untuk makan malam ia tetap keluar untuk makan.

Tapi meja makan terasa sunyi

Seakan petir melintas diantara Mama dan David.

David makan dengan cepat agar ia tidak melihat wajah kesal Mamanya.

Nenek Montana sangat hafal dengan sikap Dev dan Mamanya saat lagi bertengkar.

“Liv... Dev itu masih umur 20 tahun, janganlah terlalu paksa dia buat menikah”

“Mama bela terus, baik Dev sama Ica Mama bela terus, jadi mereka ngelunjak sama aku Ma”

“Tapi kamu terlalu suruh dia buat nikah dan nikah, biarkan saja dia dulu, apa Mama pernah maksa kamu dan jodohin kamu ini itu, karna Mama tahu kamu sudah dewasa dan mengerti sendiri “

“Iya Ma”

“Mama tak akan berhenti untuk memberimu nasihat agar kamu tidak terlalu keras pada anakmu”

“Baiklah Ma”

“Baik baik hanya di mulut saja, nanti pasti kamu berulah lagi dan aku bingung yang anak-anak itu kamu atau Dev dan Ica”

💬*

“Aku kesal pada Mamaku “

📩

Jangan kayak gitu Dev

💬

Habisnya hanya nikah yang dibahas, aku ini masih umur 20 tahun...

📩

Iya... Wajar Mama kamu kayak gitu, dia mau yang terbaik buat kamu.

💬

Iya iya

📩

Jangan ngambek lagi ya cintaku

💬

😍😍😍😍

23.00 📱

“Ca... Bela bikin berita nggak benar lagi lohh”

“Tunggu aja si ja***ng itu, sampai mana dia bisa bertahan, apa dia nggak tahu kalau keluargaku itu bukan keluarga biasa”

“Iya... Lawan Ca jangan mau kalah sama si Bela itu”

“Iya Jessi aja bisa aku seret apalagi Bela yang rata itu”

“Harus”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!