“Hai Sandra,”ucap Intan dari belakang. Sandra yang menoleh melihat Intan datang menghampirinya. Tapi tidak terduga ada batu yang melayang ke arah Sandra.”Sandra awal ada batu ke arah kamu,”ucap Intan yang berteriak.
Sandra yang tidak mendengar masih berjalan ke arah Intan. Sampai batu itu mengenai kepala Sandra.”Siapa yang melempar batu?,”kata Sandra yang berbalik melihat ke belakang. Sandra melihat pengemar Mawar yang melempar Sandra batu.
“Aku yang melempar apa kamu mau balas dendam,”kata mawar. “Kenapa kamu melakukan itu kepadaku. Apa salahku pada kamu?,”kata Sandra yang mencoba mencari kebenaran dari apa yang dilakukan oleh Mawar.
“Kamu ingin tahu apa kesalahan kamu bodoh,”kata Mawar.
“Untuk apa kamu melakukan itu Mawar. Diakan nanti kasihan sudah miskin, nama saja seperti nama wanita, bukan dia sangat cocok dengan penampilan dia yang sangat lemah lembut,”kata Leo dengan wajah yang sedikit menyidir.
“Kamu tidak sudak dengan nama yang sudah berikan oleh orang tuaku,”kata Sandra.
“Kalau iya apa kamu mau memukulku,”kata Leo dengan berjalan ke arah Sandra.
“Kamu sudah miskin, nama kayak wanita, bisanya masuk ke kampus ternama ini. Kamu tidak pantas, pergi sana anak culun,”kata Leo.
“Hai Leo apa maksud kamu berkata seperti itu kepada Sandra. Dia lebih baik dari kamu soal prestasi, yang seharusnya malu itu kamu yang bodoh dan tidak punya otak. Hanya karena uang orang tua kamu,”kata Intan sambil mendorong Leo.
Leo yang mendengarnya merasa tidak suka dan hendak menampar Intan. Tapi dihalangi oleh Sandra yang melindungi Intan.”Apa kamu tidak malu memukul wanita didepan orang banyak,”ucap Sandra.
Sampai penjaga kampus datang dan memisahkan keduanya. Perkelahian bisa diatasi oleh dengan adanya penjaga kampus.
“Kamu tidak apa-apa Intan,”kata Sandra yang khawatir. “Aku tidak apa-apa tapi kamu berdara Sandra,”kata Intan.
Sandra yang menyentuh kepala yang kena batu tadi kalau ada darah yang mengalir. “Kita pergi ke ruang kesehatan sekarang. Untuk mengobati luka di kepala kamu,”kata Intan. Sandra yang mengikuti Intan pergi ke ruang kesehatan dimana Intan memberikan sapu tanganannya untuk menutupi luka yang yang ada dikepala Sandra.
Sampai di ruangan penjaga ruang kesehatan meliaht Intan dan Sandra bersama.”Siapa yang terluka?,”kata penjaga kesehatan.
“Sandra pak, dia kena lemparan batu,”kata Intan. Sementara Sandra yang duduk didekat penjaga kesehatan mulai memeriksa luka dari Sandra.”Bagaimana bisa kamu mendapatkan luka ini. Apa kamu membuat masalah lagi Sandra,”kata petugas kesehatan.
“Aku tidak melakukan apa-apa mereka dulu yang melemparkan baru kepadaku dulu,”kata Sandra. Selesai mengobati luka di kepala Sandra Intan bersama dengan Sandra pergi ke ruang kampus. Dimana mereka harus menghadiri kelas sejarah dari berbagai agama dan budaya yang ada didunia.
Setelah semua mahasiswa yang mengikuti kelas telah datang. Dosen sejarah dunia mulai mengabsen satu persatu mahasiswanya. Selesai dengan absen dosen sejara dunia mulai menjelaskan materi yang akan diberikan. Pada hari itu materi yang akan diberikan adalah tentang Fir’aun.
Seorang raja yang berkuasa dengan kekejamannya. Penduduk Fir’aun yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bangsa Qibti dan Bani Israil. Bangsa Qibti dengan penduduk asli Mesir selalu berpihak kepada Fir’aun yang kejam. Dan Bani Israil yang merupakan keturunan dari Nani Yaqub, selalu ditindas oleh kaum Fir’aun.
“Baik bapak akan bertanya apa yang dimimpikan oleh Fir’aun saat masa kekuasaannya. Siapa yang bisa menjawab akan mendapatkan poin nilai tambahan,”kata dosen sejarah dunia.
Semua yang terdiam memikirkan jawabannya yang cocok untuk diberikan kepada dosen sejara dunia. Melihat semua menganjungkan tangan untuk menjawab, tapi masih belum tepat. Hingga Sandra ikut menganjungkan tangan untuk ikut menjawab.
“Baik Sandra apa jawaban kamu,”kata dosen sejara dunia.
“ Pada waktu itu Fir’aun bermimpi ada cahaya yang kecil yang berubah menjadi api yang besar. Api itu melahap bangsa Qibti. Tapi dalam mimpi Fir’aun Bani Israil tidak terkena dampak dari kobaran api itu seperti terlindungi oleh sesuatu yang ajaib. Oleh karena itu Fir’aun merasakan kalau kedudukan dia akan terancam dengan mimpi yang dialami oleh Fir’aun,”kata Sandra ayang sedikit menjelaskan.
“Itu benar dengan mimpi itu raha Fir’aun menyuruh semua anak buahnya untuk membunuh bayi laki-laki yang baru saja lahir agar mimpi itu tidak terjadi. Oleh sebab itu pada masa Fir’aun menjadi masa yang kejam bagi kaumnya,”kata dosen sejarah dunia.
Selesai dengan pembicaraan tentang sejarah Fir’aun kelas selesai dengan mereka bisa beristiraht sebentar untuk kelas yang lain. Sandra dan Intan yang pergi ke kanti kampus setelah kelas selesai. diperjalanan menuju ke kantin mereka saling bertukar pikiran.
Awalnya tidak ada kejadian yang tidak diinginkan oleh Sandra. Sampai di kantin Intan dan Sandra yang sudah memilih pesanan mereka dan membawa makanan mereka di meja yang kosong. Tapi saat hendak menuju ke arah meja Sandra di ganggu oleh anak buah Leo dengan mendorong Sandra. Makanan yang dibawa oleh Sandra semua terjatuh ke lantai. Intan yang melihat merasa marah kepada anak buah Leo.
“kenapa kamu melakukannya lagi Leo,”kata Intan dengan tegas.
“Kenapa kamu ingin menjadi pahlawan bagi si miskin,”kata Leo yang menarik rambut Intan. Sandra yang merlihat Intan di ganggu bangkit dari tempat dia jatuh tapi anak buah Leo mendang dan menginjak Sandra.
Sandra yang menerima tendangan dan injakan mereka mencoba bertahan sampai ada kesempatan. Sandra bangkit dari tempat dia duduk dan menuju Leo untuk mendorongnya. Agar Intan bisa selamat dari siksaan Leo.
Leo yang tahu pergerakan Sandra melepaskan ramput Intan lalu mendorongnya sampai Intan terjatuh. Setelah Intan dilempar Leo hendak mendengang Sandra setelah dia pada posisi yang tepat. Satu tendangkan membuat Sandra terlempar ke belakang. Leo berjalan dengan santai menuju Sandra.”Kamu kita bisa memukulku, jangan berharap tinggi,”kata Leo yang menarik rambut Sandra yang kemudian di banting kearah meja didekat Leo.
Sandra yang mendapatkan pukulan bertubi-tubi hanya bisa terdiam lemas samapi penjaga kampus datang mengerai mereka semua. Tapi penjaga kampus yang datang terlambar hanya bisa melihat Sandra dipukul habis-habisan dan Intan yang masih duduk termenung. Intan bangkit setelah Leo pergi dari kantin.”Sandra,”ucap Intan yang berjalan ke arah Sandra yang tidak sadarkan diri.
Sandra yang dibantu dengan kawan yang lain menuju ruang kesehatan. Dimana mereka berdua ditangani oleh dokter kesehatan.”Bagaimana kalian bisa terluka lagi?,”ucap dokter kampus.
“Itu ulah anak buah Leo pak,”kata satu rekan teman mereka yang menyakisikan semua kejadian.”Apa Sandra dan Intan yang berulah dulu apa Leo dulu di sini?,”kata dokter kampus.
“Yang berulah itu anak buah Leo dulu pak. Karena tidak terima Intan mulai beraduh mulut sampai sampai seperti inilah kejadiannya,”kata temannya.
“Kalian berdua tahu kalau Leo itu harus dihindari kenapa kalian suka mencari masalah dengan mereka,”kata dokter kampus.
“Mereka sudah menghindar tapi mau bagaimana mereka yang suka membuli Sandra,”kata temannya. Selesai dengan pembicaran Sandra dan Intan yang sudah di obati tinggal di ruang kesehatan. Sampai ada yang datang berkunjung untuk bertemu dengan Sandra. Tapi dokter kampus yang tidak tahu siapa mereka hanya bisa berkata apa adanya kalau Sandra masih belum siuman karena mendapatkan pukulan dari teman yang menjahilinya.
Sandra yang telah bangun dari pinsanya dikejutkan dengan seorang laki-laki tua yang ada disampingnya. Sandra yang tidak tahu siapa laki-laki tua itu membuat Sandra terdiam.
“Apa kamu Sandra Kurtajaya,”kata kakek tua disampingnya.
“Iya aku adalah Sandra Kurtajaya. Tapi anda siapa ya,”kata Sandra yang tidak mengenal kakek di hadapannya.
“Apa yang terjadi dengan wajah kamu hingga kamu terluka Sandra,”kata Kakek.
“Aku terlula karena terjatuh dari tangga,”ucap Sandra yang berbohong.
“Aku tahu kamu pasti bertanya siapa aku sebenarnya dan untuk apa aku datang ke sini bertemu dengan kamu bukan. Kakek akan menjawabnya, aku adalah Kaylasari dari keluarga kaylasari teman kakek kamu yang sudah meninggal. Aku datang ke sini hanya ingin menyampaikan keinginan kakek kamu dengan keinginan saya,”kata Kakek.
“Keinginan apa yang anda maksudkan saya juga tidak pernah bertemu dengan kakek saya,”kata Sandra.
“Tentu saja kamu tidak pernah bertemu dengan dia. Karena dia ada di tempat lain seprti yang aku katakan sebelum kakek kamu pergi dia ingin kamu menikah dengan cucu saya Mawar Kaylasari,”kata kakek.
“Apa?,”ucap Sandra yang terkejut. Intan yang sudah bangun sedikit mendengarkan percakapan mereka berdua dibalik tirai yang menutupi kasur Intan.
“Ini adalah harapanan kakek kamu dan aku untuk menikahkan kamu dengan Mawar,”kata kakek.
“Itu pasti ada kesalahpahaman aku tidak suka dengan Mawar cucu anda. Saya menyukai orang lain, saya tidak bisa menerima pernikahan ini. Maaf tuan saya benar tidak bisa,”kata Sandra.
“Apa kamu yakin tidak bisa walaupun ini adalah wasiat dari kakek kamu yang sudah meninggal,”kata kakek. Sandra terdiam memikirkan apa yang dikatakan oleh kakek tersebut. Sandra yang berpikir keras dengan apa yang baru saja dia dapatkan. Kalau dirinya akan menikah dengan Mawar yang selalu menindas dirinya.
Tapi bagaimana Sandra akan bisa melakukan ini. Sementara di tempat lain Sandra sudah tidak memiliki orang tua dan keluarga yang akan mendukung dia. Sandra yang hidup sendirian mendapatkan wasiat dari kakeknya untuk menikah dengan cucu keluarga Kaylasari. Sandra yang tidak bisa membantah apa yang dikatakan bisa menerima pernikahan ini. Lalu bagaimana dengan Mawar akan dia menerima dirinya sebagai pasangannya.
Sandra yang terus berpikir sampai kakek menepuk bahunya.”Besok akan ada orang yang akan menjempu kamu untuk datang ke keluarga Kaylasari,”kata kakek yang berdiri dan meninggalkan ruangan.
Sandra yang melihat kakek sudah pergi hanya bisa terdiam. Sementara di kasur disampingnya Intan yang mendengarkan semuanya hanya bisa terdiam dan berpura-pura masih tertidur.”Apa yang harus aku lakukan,”kata Sandra yang bimbang.
Sandra yang tidak tahu berbaring di kasur untuk menenangka dirinya. Sampai jam pulang sudah tiba dimana semua mahasiswa sudah kembali ke asrama mereka. “Sandra kamu belum bangun,”ucap Itan yang membuka tirai.
“Intan,”ucap Sandra yang terkejut dan lalu duduk tiba-tiba.
“Kamu masih di sini. Aku kira kamu sudah kembali ke asrama,”kata Sandra yang tidak menyadarinya.
“Bagaiman aku bisa kembali jika aku baru saja terbangun dari tidur. Kamu itu aneh ya,”kata Intan.
“Kamu baru saja terbangun dari tempat tidur Intan,”kata Sandra yang merasa lega.
Intan yang melihat raut wajah Sandra yang terkejut saat dia membuka tirai. Dalam hari Intan berkata,”Apa Sandra mau menerima pernikahan itu?.” Intan yang tidak tahu harus berkata apa hanya bisa menyembunyikan perasaanya dan mendukung apa yang membuat Sandra bahagia.
Karena malam sudah tiba Sandra dan Intan keluar dari ruang kesehatan. Saat hendak membuka pintu dokter kampus ada didepan pintu dan melihat Sandra dan Intan ingin pergi.
“Kalian mau pergi sekarang,”kata dokter kampus.
“Iya kami ingin kembali ke asrama,”kata Sandra. “Terima kasih sudah merawat kami pak,”ucap mereka berdua dengan bersamaan. Setelah mengucapkan terima kasih mereka berdua segera pergi dari ruang kesehatan. Di lorong yang agak redup dengan pencahayaan yang kecil. Mereka berjalan menuju kleuar gedung. Sampai Intan berkata,”Sandra apa ada seorang yang kamu sukai?.” Sandra yang mendengar ucapan Intan sedikit terkejut.
“Kenapa kamu bertanya seperti itu?,”kata Sandra.”Tidak aku hanya ingin tahu saja apa kamu suka dengan wanita seperti mawar yang cantik dan anggun,”kata Intan.
Sandra yang mendengarkan ucapan Intan sedikit merasa sakit. Karena orang yang dia sukai adalah Intan yang selalu mendukung dirinya dan membantu dia saat dirinya dalam masalah. Tapi karena pernikahan ini Sandra tidak bisa mengatakan apa-apa.”Kenapa kamu diam saja Sandra,”kata Intan yang menepuk punggung Sandra untuk mengubah suasana.
Sandra yang masih sakit berteriak dihadapan Intan. Intan yang kembali mengingat kalau Sandra sedang terluka karena Leo.”Maaf Sandra aku lupa kalau luka kamu masih belum sembuh,”ucap Intan yang merasa bersalah.
“Untuk apa kamu meminta maaf. Aku baik-baik saja,”kata Sandra yang berpura-pura tangguh. Dihadapan Intan yang disukai oleh Sandra tapi dia tidak bisa mengatakannya. Karena dengan kondisi dirinya yang tidak memiliki apa-apa akan membuat Intan menderita.
”Aku tidak suka dengan Mawar aku menyukai orang lain. Dia wanita yang baik, lembut, pemberani dan selalu membantu aku di saat aku kesulitan. Tapi aku tidak bisa mengatakan perasaanku kepada dia,”ucap Sandra.
“Kenapa kamu tidak bisa mengatakan kepada wanita itu. Apa dia tidak suka kamu yang tidak memiliki apa-apa,”kata Intan.
“Bukan karena itu, karena aku tidak pantas untuk dirinya yang cantik dimataku,”kata Sandra. Sampai di didepan gerbang asrama mereka mereka berpisah satu sama lain. Tapi sebelum Sandra pergi dia berkata kepada Intan.
“Apa kamu mau menuggu aku menyelesaikan semua urusanku,”kata Sandra dengan melihat Intan yang sudah berjalan menjauh. Tapi Intan yang menoleh saat Sandra berjalan meliaht dari punggug yang rapuhnya. Kalau Sandra memiliki masalah yang harus dia selesaikan,”Aku akan menuggu kamu datang jika kamu sedih Sandra.”
Mereka kembali berjalan menuju asrama mereka masing-masing. Sandra yang sudah sampai di kamarnya langsung berbaring. Dimana teman satu kamarnya yang sudah ada di kamar melihat Sandra.
“Hai Sandra apa kamu baik-baik saja. Aku baru tahu kalau kamu dihajar lagi oleh Leo apa itu benar,”kata teman sekamar.
“Iya seperti kabar yang kamu dapatkan,”kata Sandra.
“Dia kenapa selalu mengganggu kamu sih Sandara kaya tidak ada kerjaan saja,”kata teman kamar 2.
“Mana aku tahu kenapa dia selalu mengganggu aku. Aku saja tidak melakukan apa-apa tapi selalu diganggu oleh mereka. Aku tidak datang mereka mencari aku datang dengan biasa mereka mengganggu. Apa salahku?,”ucap Sandra yang tidak tahu kenapa dia selalu diganggu oleh Leo.
“Sudahlah,”ucap teman 3.
“Lebih baik kamu istirahat saja sana,”kata teman sekamar 1.
Sandra yang berbaring di kasur untuk beristirahat sementara yang lain ada yang sibuk dengan tugas, bermain game dan tiduran. Sandra yang masih memikirkan persoalan pernikahan yang sudah disepakati oleh kakeknya. Tapi Sandra yang tidak tahu akan itu hanya bisa melupakan dalam tidurnya yang melelahkan. Karena semua tubuh Sandra sudah terluka dan tidak memiliki daya untuk berpikir hanya bisa tertidur untuk pagi datang.
Pagi yang indah dimana Sandra terbangun dari mimpi indahnya. Yang dimana Sandra akan kedatangan tamu. Tapi Sandra tidak terlalu memikirkan itu karena apa yang terjadi pada malam itu hanyalah mimpi. Tapi ternyata mimpi itu menjadi nyata bagi Sandra dimana saat dia keluar dari asrama. Sudah ada yang menuggu dirinya dengan mobil hitam yang sangat mewah.”Maaf apa anda tuan Sandra,”ucap sopir yang akan mengantarkan Sandra ke rumah keluarga Kaylasari.
“Itu benar aku adalah Sandra, anda siapa ya?,”kata Sandra yang tidak kenal.
“Maaf saya di sini hanya ditugaskan tuan besar untuk menjemput tuan Sandra,”kata sopir.”Silakan tuan masuk ke dalam karena saya akan mengantarkan anda ke kediaman Kaylasari,,”kata sopir yang sudah membukakan pintu.
Sandra hanya terdiam dan masuk kedalam mobil. Setelah sopir masuk mobil mulai melaju meninggalkan asrama kampus. Diperjalanan yang jauh Sandra melihat tempat yang tidak dia sering datangi. Hati Sandra yang masih bimbang, tapi dia harus melakukannya. Karena ini adalah permintaan terakhir kakek yang Sandra sendiri tidak pernah lihat. Biarkan waktu yang memutuskan apa perjalanan pernikahan Sandra akan baik atau malah akan memburuk dirinya.
Sampai di kediaman kaylasari Sandra turun dari mobil. Dimana halaman perkarangan keluarga tersebut sangat luas. Pelayan datang menghampiri Sandra yang telah keluar dari mobil dan menuntun dia masuk ke dalam rumah. Sandra di belakang mengikuti pelayan yang akan membawa dia masuk ke dalam rumah utama. Sampai di dalam rumah sudah ada banyak orang yang ada di dalam ruangan.
Sandra yang merasa tidak enak tetap masuk ke dalam rumah yang mewah dan megah. Sampai kakek kaylasari berjalan ke arah Sandra.”Bagaimana perjalanan kamu apa nyaman?,”kata kakek.
“Lumayan. Tapi bisa saya tahu kenapa saya dibawa ke sini,”kata Sandra. Hingga Mawar yang melihat Sandra langsung berdiri.”Hai miskin kenapa kamu bisa di sini,”ucap Mawar dengan wajah tidak suka.
“Diam kamu Mawar, tidak sopan kamu terhadapan calon suami kamu nanti,”kata nenek.
Mawar yang mendengarnya merasa sedikit terkejut dan melihat ke arah nenek dan orang tuanya.”Apa maksud nenek tadi, calon suamiku,”kata Mawar.
“Benar kamu tidak salah dia akan menjadi suami kamu nanti. Kamu harus hargai dia,”kata kakek.
“Ini pasti bercanda, tidak mungkin aku menikah dengan dia yang tidak memiliki apa-apa. Kakek nenek jangan bercanda denganku. Aku ini cucu kalian berdua,”kata Mawar yang tidak suka dengan pernikahan ini.
“Kamu suka atau tidak kalian harus bersama. Ini adalah permintaan kami berdua dengan kakek Sandra,”kata kakek.
“Ayah ibu aku tidak mau menikah dengan dia,”kata Mawar yang menangis dihadapan orang tuanya.
“Kamu terima saja,”ucap ayah dengan tatapan yang dipaksa. Orang tua Mawar juga tidak suka dengan pernikahan ini tapi karena ini adalah permintaan kakek dan nenek mereka tidak bisa membantah.”Pernikahan kalian sudah kami daftarkan dan nanti malam adalah acara kebahagaian kalian berdua,”kata nenek.
Sandra dan Mawar yang mendengar itu sedikit terkejut. Tatapan Mawar yang tidak suka dengan Sandra membuat dia akan tersiksa.”Kurasa akan ada badai yang akan datang,”ucap Sandra dalam hati kecilnya.
Malam pun tiba dimana Sandra di tata dengan rapi dengan pakaian yang mewah pada malam yang bahagia tapi menyakitkan untuk dirinya. Kemeja putih dengan jas hitam celana hitam dengan bunga mawar putih yang di pasang di sela sakunya. Rambut yang sudah ditata rapi dengan paras wajah yang sempurna.
Mawar yang ada di dalam ruangan riasan merasa sesak hatinya. Sampai orang tuanya datang dan berkata,”Bertahanlah sampai waktunya tiba putriku,”kata ayah.
“Apa maksud ayah aku harus bisa bertahan dengan laki-laki yang aku tidak sukai apa lagi dia miskin yah,”kata mawar yang berwajah sedih.
“Begini sayang, kami mendapatkan kabar kalau nenek dan kakek tidak lama lagi akan meninggal. Tapi ada syarat jika kita ingin mendapatkan harta mereka yaitu dengan kamu menikah dengan pilihan nenek dan kakak. Setelah mereka berdua meninggal Sandra yang tidak memiliki apa bisa kita sokong dengan dia mendatangani surat cerai kamu dan hak waris yang dia dapatkan oleh nenek dan kakek. Jadi kamu harus bisa bertahan sampai waktu mereka habis,”kata Ibunya yang menjelaskan.
Wajah Mawar kembali senang dengan kabar yang dia dapatkan.”Jadi perikahan ini hanya pura-pura saja,”kata Mawar.
“Tentu saja setelah pernikahan ini kita bawah Sandra ke rumah kita. kamu boleh melakukan apa saja sampai waktu itu tiba,”kata Ayahnya.
“Jika seperti itu aku mau melakukannya dan aku akan membuat Sandra menderita. Tapi bagaimana bisa kakek dan nenek bisa kenal dengan kakek Sandra,”kata Mawar yang penasarn.
“Itu juga sedang kami selidiki sayang,”kata Ayah.
Setelah Mawar di riag dengan gaun putih yang sederhana dengan manik-manik yang terlihat tidak banyak. Membuat si pemakai terlihat anggun dan cantik. Apalagi Mawar yang sudah cantik karena selalu melakukan perawatan. Sampai acara pernikahan tiba Sandra yang sudah ada di dalam ruangan yang penuh dengan para tamu.
Mawar keluar dengan didampingi orang tuanya menuju tempat Sandra berdiri. Mawar yang melihat Sandra tidak terlalu terkejut dengan penampilan yang ditunjukkan oleh Sandra.”Tampan apanya,”ucap hati Mawar.
Sandra yang melihat Mawar membuat dia elus dada karena dengan dia menikah dengan Mawar hidupnya akan berubah. Pikiran Sandra hanya ada Intan, tapi apa dia bisa bertemu dengan Intan setelah pernikahan ini. Sandra yang tidak tahu hanya bisa terdiam sampai Mawar ada disampingya dimana acara sudah diumumkan dimana mereka sah menjadi suami istri.
Para tamu berdatangan dimana Leo yang suka dengan Mawar melihat mereka bersama membuat dia tidak suka. Leo yang menghampiri Mawar, tapi dihentikan oleh ayah Mawar yang melihat Leo.
“Nak Leo bisa kita bicara diluar saja,”kata ayah Mawar.
Leo hanya kembali menenangkan dirinya dan mengikuti ayah Mawar. Sampai di ruangan yang sepi ayah Mawar menceritakan apa yang sedang mereka rencanakan. Leo yang mendengar dengan hatinya mulai tersenyum.”Baik paman saya mengerti, saya akan mengikuti rencana paman,”kata Leo dengan wajah liciknya.
Leo kembali keluar dan melihat mereka menyambut para tamu yang datang dengan senyum palsunya. Acara yang panjang dan melelahkan kini sudah selesai dan hanya ada para keluarga yang masih ada. “Aku ingin istirahat,”ucap Mawar yang langsung pergi meninggalkan Sandra.
Sandra yang bisa menghela nafas dengan tenang. Sandra yang berjalan keluar dari tempat acara menuju tempat yang dimana Sandra bisa menghirup udara. Tapi tidak disangka saat kondisi sudah sunyi Leo datang menghampiri Sandra.”Selamat ya atau pernikahan kamu Sandra,”ucap Leo yang tidak ikhlas.
Leo yang sudah mengucapkan kata selamat kepada Sandra berbisik kepadanya.”Kamu kira dengan kamu mengambil Mawar hidup kamu akan berubah. Jangan terlalu bermimpi,”bisikkan Leo kepada Sandra.
Setelah berbisik Leo mendorong Sandra dan Leo meninggalkan Sandra sendirian. Sandra hanya bisa melihat langit malam yang penus sesak itu. Diman tidak ada bintang dan bulan yang terlihat malam itu.”Kamu kira aku akan bahagia dengan pernikahan ini,”ucap Sandra.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!