NovelToon NovelToon

Antara Dendam Dan Cinta

Sahabat yang selalu ada

HAPPY READING!!!!!!!!!🌹🌹🌹🌹🙏🙏🙏

Rakha Adhiwijaya merupakan anak dari pengusaha terbesar di jakarta, Rakha adalah laki-laki yang begitu tampan, memiliki badan yang sangat digilai para kaum wanita. Dia memiliki pacar yang begitu dia cintai dan juga dia manjakan, apapun yang diinginkan sang kekasih pasti akan dia berikan kecuali satu keperjakaannya.

Rakha tidak mau mengambil resiko dengan bermain wanita, terlebih dia mempunyai adik perempuan yang amat sangat dia cintai melebihi dirinya sendiri.Keluarga mereka adalah keluarga terpandang, kalau saja dia berbuat hal yang tidak senonoh seperti itu pasti keluarganya akan murka, apalagi saat ini orang tuanya tidak memberi restu kepada mereka berdua. Dia tidak mau ada drama-drama hamil nantinya yang membuat dia pusing sendiri Rakha juga memiliki sahabat yang selalu menemaninya dari sejak bangku sekolah SMP mereka selalu bersama dai bernama Arya.

Arya merupakan anak dari pengusaha juga, namun tidak sebesar Rakha dia menduduki tingkat ketiga. Rakha dan Arya bagaikan lem yang tidak bisa dipisahkan, Arya juga bekerja di perusahaan Rakha atas permintaan Rakha karena dia membutuhkan asisten yang bisa memahami dirinya dan Arya juga tidak keberatan dengan itu.

"Rakha gimana hubungan kamu dengan Clara? Apa Om dan Tnte sudah merestui kalian?" Tanya Arya di saat mereka sedang makan siang di cafe tempat mereka sering datangi.

Clara adalah kekasih Rakha, mereka sudah menjalin hubungan dari mereka masih di bangku SMA, namun orang tua Rakha tidak pernah merestui hubungan keduanya, lantaran tau siapa kekasih dari anaknya tersebut sama seperti Arya yang tau bagaimana sifat asli Clara sebenarnya.

Arya juga tau bagaimana pergaulan Clara di luar sana, saat Rakha tidak ada seperti keluar kota atau negeri dan Arya juga beberapa kali bahkan setiap saat memberitahukannya kepada Rakha namun tidak pernah di dengar. Arya sudah menyerah dengan itu, dia hanya bisa mengandalkan Papanya Rakha agar mereka tetap tidak bisa bersama apalagi samapi menikah.

"Papa masih belum memberikan restunya, aku heran sama kalian. Kamu, Mama, Papa, Alya semua mengatakan Clara tidak baik. Kalian hanya belum mengenalnya saja, aku yakin Clara wanita baik-baik, aku yang lebih mengenalnya dari pada kalian" ucap Rakha tidak mau kekasihnya selalu mendapat ejekan.

" Terserah kamu saja kalau mengenai itu, suatu saat kamu akan mengetahui semuanya. Kalau sekarang aku memberitahukan pada orang yang sedang masuk cinta seperti kamu yang ada aku yang akan disalahkan" balas Arya tidak mau berdebat dengan sahabatnya mengenai hal yang sungguh tidak penting sama sekali.

" Dasar sialan, makanya cari pacar biar tau rasanya jatuh cinta seperti apa" ujar Rakha. Bukannya sadar dia malah selalu berkata seperti itu setiap membahas kekasih Rakha.

" Gua nggak tertarik pacaran, apalagi kayak kekasih Lo itu. Yang ada nama gue akan dicoret dari kartu keluarga" balas Arya.

" Apa gue kasih saran itu aja ke Om Adhi ya! Biar kekasih Lo yang matre itu pergi dengan sendirinya" sambung Arya.

" Apa Lo gila!" Ucap Rakha tidak suka mendengar apa yang dikatakan Arya barusan terhadap dirinya.

"Kenapa? Lo takut! Dia akan pergi ninggalin Lo, dan membuktikan kepada Om dan Tante kalau apa yang kita katakan selama ini benar" ucap Arya tidak mau kalah dari Rakha.

" Sayang" panggil Clara yang baru datang. Membuat Arya muak dan memilih pergi, dari kedua sejoli itu yang menurutnya yang satu bodoh dan yang satu licik.

" Gue cabut dulu" ujar Arya tidak suka dengan Clara.

"Ingat semua gerak gerik Lo gue pantau, awas kalau Lo berani berbuat nekat dan melewati batasan" sambung Arya sebelum pergi meninggalkan cafe.

" Sayang kamu kenapa nggak pecat dia aja sih!" Seru Clara yang tidak suka dengan Arya yang selalu menggagalkan rencananya.

" Sayang jangan pikirkan dia, dia memang seperti itu. Oh iya kenapa kamu kesini?" Tanya Rakha menggenggam tangan Clara mesra.

"Yank, kita shopping yok, kemarin pas aku pergi sama teman aku, aku melihat tas cantik banget tapi uang aku kurang kamu tambahin ya!" ajak Clara dengan gaya manjanya.

Rakha yang tidak pernah menolak keinginan Clara selalau mengiyakan apapun yang di minta oleh sang kekasih. Arya yang belum pergi dan duduk tidak jauh dari Rkha merasa geram dengan Rakha yang selalu menuruti keinginan Clara tanpa bertanya apapun.

"Dasar b*d*h!" Umpat Arya. Setelah Arya mendengar percakapan b*d*h temannya, Arya menelfon Rakha dengan alasan ada meeting mendadak.

"Cepat sekarang kita harus meeting, dan ini sangat penting untuk perusahaan, gue tunggu di depan cafe" ucap Arya setelah Rakha mengangkat telfonnya tanpa basa basi.

Kalau sudah Arya yang berbicara Rakha tidak bisa berkutik lagi, kalau tidak semua akan kacau, tapi sebelum pergi Rakha memberikan card untuk Clara sebagai tanda maaf darinya karena tidak bisa menemai sang kekasih untuk berbelanja dan itu semua masih di pantau Arya.

" Apa dia benar- benar b*d*h" umpat Arya lagi, namun dia tidak mau terlihat oleh Rakha dan meninggalkan Rakha berdua dengan Clara. Arya sudah sangat kesal melihat pemandangan seperti itu hampir setiap hari.

Setelah Rakha masuk ke dalam mobil, Arya langsung meninggalkan pekarangan cfe tanpa berbicara dengan Rakha yang sudah dibodohi oleh perempuan menurutnya. Jelas-jelas Rakha lagi dimanfaatkan, tapi dia tidak sadar.

" Apa semua orang jatuh cinta itu akan bodoh seperti dia" batin Arya menatap Rakha yang ada di sampinganya yang sibuk denga poselnya.

Arya membawa Rakha kembali ke perusahaan, membuat Rakha heran. Dan bertaya kepada Arya kenapa mereka kembali ke perusahaan bukannya mereka kan meeting.

" Kenapa kita ke perusahaan?" Tanya Rakha. Karena biasanya mereka selalu meeting di luar, hanya beberapa klien yang penting barulah mereka meeting dii perusahaan.

"Diam saja, dan ikuti gue sebelum Lo kehilangan jabatan Lo, dan kekasih Lo juga kan pergi ninggalin Lo karena udah kere" ucap Arya membuat Rakha kesal namun tidak bisa mengumpat

"Apa Papa ke sini?" Tanya Rakha. Karena biasanya Arya melakukan itu setiap Papanya ke perusahaan.

Eumm

Balas Arya yang sudah malas meladeni Rakha yang selalu mengulangi hal yang sama, dia takut Papanya mencabut falisitas tapi selalu melanggar peraturan yang di berikan untuk tidak berhubungan lagi dengan Clara.

" Dasar teman sialan, kenapa tidak memberitahukan dari tadi, sok-sokan bilang ada meeting penting lagi"umpat Rakha kesal dengan Arya.

"Makanya jangan sibuk pacaran aja, Om udah hubungin Lo. Bagus gue nggak kasih tau kalau Lo lagi sma kekasih tercinta Lo"balas Arya.

" Kalau bukan teman yang selalu bantuin gue, udah jadi almarhum sekarang Lo" balas Rakha.

Padahal di sisni yang atasan adalah dia, tapi kenapa seolh Arya yang bertindak sebagai bosnya.

Jangan lupa like,komen,vote. Dan dukung teruus karya author yang receh ini.

I LOVE YOU SEMUANYA

Keisengan Arya

HAPPY READING!!!!!!🌹🌹🌹🌹🙏🙏🙏

"Darimana saja kalian ini?" Tanya Adhiwijaya kepada Arya dan Rakha.

" Tanya sama anak Om saja, Arya mau keruangan Arya dulu," balas Arya mendapat. tatapan tajam dari Rakha.

Arya sudah cukup sabar menghadapi Rakha yang kelewat bodohnya hari ini, jadi daripada dia tidak bisa mengontrol ucapannya jadi dia memilih ke ruangannya, membiarkan Papa dan anak berbicara.

"Arya Om juga mau bicara sama kamu, sekarang kamu duduklah," ujar Adhiwijaya meminta Arya untuk duduk bersamanya. Arya tidak membantah apa yang dikatakan Adhiwijaya karena dia sangat menghormati Papa dari temannya sekaligus sudah dianggap seperti Papanya sendiri.

" Papa mau minta tolong, tolong jemput adik kamu di bandara. Papa masih ada kerjaan, boleh kan? Arya!" Tanya Adhiwijaya meminta Arya menemani Rakha untuk menjemput Alya yang baru saja pulang ke Indonesia setelah menempuh pendidikan di London.

Rakha tentu saja sangat senang mendengar adik kesayangannya akan pulang, tapi tidak dengan Arya dia terlihat biasa saja. Namun, tidak menolak permintaan dari bosnya.

" Baiklah Om," balas Arya.

" Kapan Alya pulang Pa, kenapa tidak memberitahukan sama Rakha. Dasar anak itu," ucap Rakha kesal karena Alya tidak memberitahu padanya kalau dia akan pulang, sudah lama dia merindukan adik kesayangannya.

" Papa juga baru tahu semalam, dia juga nggak kasih tau Papa hanya Mama saja. Sepertinya sia ingin membuat kejutan untuk kita," balas Adhiwijaya tersenyum.

" Baiklah, ayok berangkat. Rakha sudah tidak sabar untuk melihatnya, apa dia masih pendek seperti dulu," ucap Rakha bangun dari duduknya, dia seperti mendapat mainannya kembali setelah sekian lama.

" Kamu ini, awas kalau kamu membuat adik kamu menangis lagi," ucap Adhiwijaya tau kelakuan Rakha kalau sudah bertemu dengan Alya.

" Papa tenang saja!... Ayo Ar" balas Rakha menarik tangan Arya.

" Permisi Om," ucap Arya berpamitan dengan Adhiwijaya tidak seperti anaknya yang pergi tanpa pamit.

" Iya, sana." balas Adhiwijaya tidak habis pikir dengan kelakuan Rakha yang semaunya.

" Apa kamu masih ingat Alya?" Tanya Rakha kepada Arya yang sudah lama tidak bertemu dengan Alya.

" Untuk apa aku mengingat bocah itu, lagian pekerjaanku banyak tidak ada waktu mengingat hal yang tidak penting," balas Arya menyetir mobilnya.

Alya melanjutkan sekolahnya di London setelah dia selesai SMP, dia tinggal bersama kakek dan neneknya. Tentu saja itu sudah lama sekali, sekarang Alya sudah menyelesaikan pendidikan SMA dan ingin melanjutkan kuliahnya di Indonesia makanya dia kembali ke tanah air berkumpul dengan Papa Mamanya.

Adhiwijaya dan keluarga selalu mengunjungi Alya setiap ada waktu luang, tentu saja mudah baginya untuk bolak balik karena dia memiliki kekuasaan.

" Bicara sama Lo, bikin gue tambah emosi aja"balas Rakha yang kesal setiap bicara dengan Arya sahabat sekaligus sekretarisnya.

Arya Kusuma, laki-laki yang tidak kalah tampan dari Rakha, dia juga memiliki badan yang kekar dan berkharisma. Namun, ketampanannya seolah tertutup karena sikap dingin dan tegasnya selama ini, dia tidak akan membiarkan wanita manapun untuk mendekati dirinya setelah kejadian masa lalu yang membuatnya tidak percaya dengan cinta apalagi setelah melihat Rakha yang hanya dimanfaatkan oleh Clara.

Rakha juga mengetahui hal itu, tapi dia tidak pernah menyinggung hal itu meskipun Arya sering mengatai kekasihnya. Arya sangat menjaga privasi dirinya, tidak banyak yang Rakha tau hanya sebagiannya saja.

" Siapa suruh Lo bicara sama gue" balas Arya.

" Cepatlah!" Pinta Rakha tidak sabar ingin bertemu dengan Alya adik satu-satunya.

Mereka hanya dua bersaudara maka dari itu Rakha begitu menyayangi adiknya itu meskipun keduanya tidak pernah bisa akur lantaran kalau bertemu ada saja yang membuat keduanya bertengkar dalam artian Rakha yang selalu suka iseng dengan adiknya, tapi dia tidak pernah menolak permintaan dari Alya kecuali satu untuk mengakhiri hubungannya dengan Clara.

Mereka berdua baru saja sampai di bandara dan menunggu Alya, Rakha ingin membuat Alya terkejut karena berhasil menggagalkan kejutan yang telah di buat oleh Alya yang tidak memberitahukan padanya kalau dia pulang ke tanah air.

Sudah lama mereka di bandara tapi tidak terlihat tanda-tanda Alya datang membuat Rakha kesal karena menunggu terlalu lama, sementara Arya dia sibuk dengan ponselnya sendiri tidak peduli dengan Rakha yang terlihat kesal.

" Kemana sih anak itu, kenapa lama sekali," umpat Rakha sudah bosan menunggu.

Arya bangun dari duduknya berjalan keluar dari bandara, membuat Rakha penasaran.

"Apa dia akan membiarkanku menunggu Alya sendirian di sini, kenapa mereka sangat menyebalkan hari ini. Alya kemana dia" umpat Rakha.

" Mau kemana Lo?" Teriak Rakha.

" Pulang," balas Arya tanpa beban.

"Lo mau adik kesayangan gue pulang sendiri," balas Rakha sudah di batas kesabaran menghadapi sikap Arya yang selalu semaunya sendiri.

" Dia udah di rumah," balas Arya, dia mendapat informasi kalau Alya sudah ada di rumah dari Mamanya Rakha dari tiga puluh menit yang lalu, tapi karena ingin mengerjai Rakha dan membuat Rakha kesal dia tidak memberitahukannya dulu.

" Dasar sialan, apa kita sedang dikerjai di sini. Kenapa kalian selalu saja mempermainkan gue," ujar Rakha merasa tidak ada harga dirinya lagi.

" Lo aja yang mau di bohongi, mana nggak sadar-sadar lagi," ejek Arya namun Rakha tidak mengerti juga.

Mereka berdua tidak kembali lagi ke perusahaan melainkan ke rumah Rakha, dia sudah sangat merindukan adik kecilnya yang sudah besar.

" Wooiii adek kurang aj*r, dimana Lo" Teriak Rakha yang baru memasuki rumah, dia sudah sangat kesal hari ini.

Arya hanya geleng-geleng kepala saat melihat kelakuan sahabatnya itu yang terlalu semangat ingin bertemu dengan adiknya. Inilah sisi Rakha yang tidak banyak orang diluar sana tau, yang mereka tau Rakha adalah sosok yang begitu menyeramkan, tegas, dan juga kejam.

Namun, saat bersama keluarga Rakha berubah menjadi orang yang paling terlihat bodoh dan juga manja apalagi dengan Mamanya.

" Apa sih sayang baru pulang teriak-teriak?" Tanya Viona Mamanya Rakha.

" Ma, anak Mama satu lagi mana? Dasar adik durhaka, pulang nggak kasih tau. Mama tau Rakha sama Arya berjam-jam nunggu dia di bandara" umpat Rakha membuat Arya ingin tertawa namun dia juga harus siap-siap kena omelan dari Mamanya Rakha.

Baru saja Arya mau menghindar, sudah di tarik oleh Viona, membuat Arya tidak bisa kemana-mana lagi dan membuat Rakha bingung. Bukannya menjawab pertanyaan malah menarik Arya.

" Arya..." ucap Viona penuh penekanan.

" Maaf Tante aku yang baik hati, cantik, awet muda, dan pemaaf. Arya hanya becanda sama Rakha, ya nggak Ka?" jelas Arya takut kena omel dari Viona dan minta pembelaan dari Rakha yang masih lemot tidak mengerti.

" Mama!" Panggil Alya yang baru turun dari atas dan melihat kakak dan juga orang yang membuatnya pergi dari Indonesia dan memilih sekolah di luar negeri.

Jangan lupa like, komen, vote.

Supaya author tambah semangat lagi.

Love You semuanya

Kepulangan Alya

HAPPY READING!!!!!!🌹🌹🌹🌹🌹🙏🙏🙏🙏

"Kakak, Kak Ar" ucap Alya ketika melihat kakaknya sudah ada di depan matanya bersama dengan orang yang dia sukai sejak lama.

Alya sudah sejak lama menaruh hati kepada sahabat kakaknya itu, tapi karena dia yang masih di bangku SMP tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada siapapun termasuk Rakha yang meminta sekolah di London dan tinggal bersama kakek dan neneknya di sana, karena saat itu Arya sudah ada orang yang dia sukai menurut yang selalu dia dengar dari sang kakak kalau Arya sedang menyukai seseorang.

" Hey Adek durhaka sini kamu, kenapa pulang nggak kasih tau kakak dan saat kakak jemput juga kamu nggak ada di sana," ucap Rakha menarik adiknya dalam pelukan.

" Alya mau kasih kejutan untuk kakak, tapi Papa malah meminta bantuan kakak untuk jemput Alya, ya udah Alya pulang sendiri aja. Alya juga udah bilang sama Mama untuk kasih tau kakak nggak usah jemput Alya lagi" balas Alya dalam perlukan Rakha tapi matanya menatap Arya yang juga melihat ke arahnya dan tersenyum kecil seperti dulu, masih seperti dulu.

" Mama nggak bilang apa-apa sama kakak," balas Rakha yang memang tidak mendapatkan informasi apapun dari Mamanya.

Sementara Arya sudah menggelengkan kepalanya untuk tidak memberikan kepada Rakha tentang masalah ini, kalau saja Rakha tau akan dipastikan kalau dia akan mendapatkan masalah setelah ini, apalagi hari ini dia sudah sering membuat Rakha kesal.

Dan menunggu adalah yang terparah menurutnya, Rakha sangat benci dengan yang namanya menunggu kalau saja bukan karena adiknya dia tidak akan pernah mau dan menyuruh Arya yang melakukanya.

" Mama lupa. Maaf ya sayang," balas Viona menyelamatkan Arya. Arya sangat bersyukur karena Viona ada di pihaknya kali ini.

Arya memeluk Viona yang ada tidak jauh darinya sebagai rasa terima kasih, Alya yang melihat Mama dan orang yang dia sukai saling menyayangi merasa bahagia.

" Kak Arya memang sangat baik dan juga lembut, aku tidak bisa melupakan perasaan ini terhadapnya," batin Alya.

" Tumben kamu pulang, tapi kakak senang adik kesayangan kakak ada di sini lagi, apa kamu akan balik lagi ke London? " Tanya Rakha melepaskan pelukannya dari Alya dan merangkul adiknya yang tidak lepas dari Arya.

Rakha heran kenapa Alya selalu menatap Arya yang ada di samping Mamanya dan tidak mendengarkan apa yang dia ucapkan sama sekali.

" Hey adik durhaka, kakak yang lagi bicara sama kamu bukan Arya," ucap Rakha membuat lamunan Alya buyar menjadi salah tingkah karena merasa ketahuan oleh sang kakak.

" Apa sih kak, aku mau ke kamar dulu," balas Alya malu karena di tatap Arya.

Alya melepaskan rangkulan kakaknya dan berlari naik ke atas, Arya yang belum sempat berbicara dengannya menatap Alya yang berlari di tangga menuju kamarnya, semua yang dilakukan kedua sejoli ini tidak lepas dari pantauan Rakha yang mencurigai Arya dan juga adiknya.

" Arya ikut gue," ucap Rakha, namun Arya menolak ajakan Rakha dengan alasan dia harus pulang sekarang, karena Papanya sudah memintanya pulang ada yang penting.

Arya tidak ingin berlama-lama di rumah Rakha karena Alya sudah pulang, itu membuat perasaannya tidak nyaman. Arya berpamitan kepada Rakha dan juga Viona, dia memeluk Viona seperti mamanya sendiri dan Rakha maupun Adhiwijaya tidak pernah keberatan dengan itu.

Di perjalanan pulang, Arya kembali memikirkan adik dari sahabatnya yang sudah remaja dan terlihat sangat cantik dibandingkan saat terakhir kali dia melihatnya waktu akan pergi ke London.

" Ingat Arya! Alya masih anak-anak dan dia adik dari sahabat kamu sendiri," gumam Arya menepis pikirannya sendiri.

"Apa sekarang waktunya gue keluar dari perusahaan Rakha dan masuk ke perusahaan Papa, apalagi sekarang ada Alya yang bisa membantu Rakha di perusahaan" ujar Arya bicara dengan dirinya sendiri.

Arya tidak pulang dia singgah di sebuah cafe untuk menenangkan pikirannya dan tidak sengaja melihat Clara bersama dengan seorang pria. Arya mengabadikan momen itu dengan ponselnya, tapi dia tidak mengirimkannya untuk Rakha. Dia ingin Rakha sendiri yang melihatnya dengan mata kepalanya sendiri agar matanya terbuka.

" Dasar wanita j*l*ng.." ucap Rakha berlalu di depan Clara dan laki-laki tersebut. Namun, karena Clara yang sibuk bermesraan dengan laki-laki itu tidak sadar dengan kehadiran Arya.

Yang Arya tidak habis pikir kenapa sang sahabat begitu percaya dengan Clara dengan melihat cara berpakaian Clara yang sangat mini saja sudah menimbulkan rasa curiga tapi kenapa tidak dengan Rakha.

Arya sudah sering melihat Clara bersama laki-laki bahkan laki-laki yang berbeda-beda, semua tersimpan rapi dalam ponsel miliknya.

Arya yang awalnya ingin menenangkan pikirannya memilih pulang ke rumah. Arya sampai lebih cepat dari biasanya karena jalanan yang tidak macet karena waktu pulang kerja sebentar lagi, karena dia pulang lebih awal hari ini.

" Assalamualaikum" ucap Arya saat memasuki rumahnya.

" Waalaikum salam, sayang" balas Diana Mamanya Arya.

" Tumben pulang cepat!" ucap Diana karena tidak biasanya Arya pulang di jam segini. Arya biasa pulang tengah malam atau hampir subuh entah apa yang di kerjakan di kantor.

" Tadi aku dan Rakha pulang lebih cepat karena menjemput Alya Ma," balas Arya duduk di sofa

" Alya pulang, ya Allah Mama sangat merindukan dia," balas Diana yang sudah mengenal Alya dari dia masih kecil.

" Nanti malam kita ke rumah Tante Viona ya, udah lama juga Mama nggak ke sana" sambung Diana.

" Mama aja yang ke sana, Arya nggak ikut, Papa dimana?" Tanya Arya bangun dari duduknya dan berlalu dari hadapan sang Mama untuk mencari sang Papa.

" Papa ada di ruang kerjanya," balas Diana.

" Anak sama bapak sama aja" gumam Diana kesal dengan anak dan suaminya, setiap dia mengajak mereka pasti ada saja alasan yang dibuat keduanya.

" Pa... ini Arya...ada yang ingin bicarakan sama Papa," ucap Arya di depan pintu ruang kerja Papanya.

"Masuk" balas Mahendra dari dalam, Mahendra adalah nama Papanya Arya

"Apa Papa sibuk?" Tanya Arya basa basi.

" Papa sangat sibuk karena anak laki-laki Papa memilih membantu temannya dari pada orang tuanya sendiri," jawab Mahendra menyinggung Arya yang tidak mau membantunya di perusahaan.

" Bukannya Arya udah bilang, Arya ingin mencari pengalaman dulu Pa, bukan nggak mau," balas Arya.

" Lalu sampai kapan kamu di sana Arya, Papa udah tua" balas Mahendra.

"Itulah yang mau Arya bicarakan sama Papa sekarang, Arya akan keluar dari perusahaan Rakha besok. Lagian sekarang Alya sudah pulang," ucap Arya.

" Benarkah! Papa senang mendengarnya. Kapan putri Papa pulang?" Tanya Mahendra.

" Tadi Pa, Mama juga mau ke rumah Om Adhi. Papa temani Mama aja ke sana, Arya malas" ucap Arya bangun dari duduknya.

Arya keluar dari ruangan kerja Papanya dan masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!