Jalanan di dampingi lampu remang-remang menjadi saksi Seira yang tidak ingin melanjutkan hidup. Bagaimana tidak, sang kekasih yang sangat ia percayai mendadak selingkuh tepat di depan matanya. Sosok lelaki brengsek tersebut membayangi seluruh isi kepalanya. Laki-laki yang meninggalkan dirinya demi wanita yang lebih kaya.
Yang tidak Bara ketahui, Seira bukanlah sosok wanita miskin yang ia lihat selama ini. Seira merupakan putri seorang konglomerat ternama di Kota sebelah. Sebuah masalah rumah tangga membuat Seira keluar dari rumah dan ingin menjalani hidup sendiri dengan sederhana. Seira merupakan nama kecil wanita itu, nama aslinya Sharon Diandra Wilson. Akan tetapi sejak kecil Ibu dan keluarganya memanggilnya dengan nama Seira.
"Beraninya dia menyelingkuhiku dengan alasan gadis itu lebih kaya, haha harta brengsek" ujar Seira jalan sempoyongan.
Seira tengah mabuk dan berjalan tergopoh-gopoh. Saat hendak sampai di kontrakan kecilnya, Seira mampir ke minimarket untuk membeli minuman keras lagi. Namun takdir berkata lain, seorang laki-laki tampan menggenggam tangan nya saat hendak memegang ganggang pintu minimarket.
"Tolong aku" ujar sang pria pada Seira.
"Kamu siapa lepaskan tangan ku" jawab Seira yang sedang mabuk.
"Tolong aku" ucap pria itu sembari terjatuh ke lantai.
Seira terkejut melihat hal itu, wanita itu berusaha sedikit sadar dan berlutut melihat wajah sang pria.
" Heii kamu harus bangun" ujar Seira kesal.
Tidak ada siapa pun disitu, dan penjaga minimarket menyuruh Seira untuk membawanya ke kontrakan Seira yang hanya berjarak 10 meter dari minimarket. Seira tidak mau membawa pria yang tidak dikenalnya itu.
"Kamu gila" ujar Seira ke penjaga minimarket.
"Aku sedang bekerja paruh waktu kak, tolonglah" ujar pegawai minimarket lemas memohon.
Tak kuasa menolak sang pegawai yang tidak berdaya karena takut dipecat, akhirnya Seira membawa pria itu ke kontrakannya. Dia berniat menghubungi siapapun yang ada di nomor handphone pria tersebut. Pegawai minimarket membantu Seira membawa pria itu ke kontrakan Seira yang berada di sebelah minimarket.
"Selesai" ujar pegawai minimarket saat meletakkan pria itu di kursi ruang tamu Seira.
"Aku harus kembali bekerja Kak" ujar sang pegawai paruh waktu.
"Ya ya ya, pergi sana" ujar Seira yang masih setengah mabuk.
Seira mencari ponsel pria yang tengah pingsan di sakunya. Ketidak beruntungan kembali mendatangi Seira. Gadis itu tidak menemukan ponsel ataupun kartu nama di saku pria tersebut.
"Woiiiii, bagun cepat" ujar Seira kesal.
Seira menampar kecil pipi pria tampan itu. Sama hal nya dengan Seira, pria tampan itu tengah mabuk berat yang membuat dirinya pingsan tak berdaya. Setelah lelah membangunkan pria yang tak kunjung bangun, Seira memutuskan berbaring ke kamarnya.
Pagi hari yang cerah Seira terbangun dari tidur nya yang nyenyak. Dia kembali mengingat laki-laki brengsek yang lebih memilih wanita kaya dan seksi dibandingkan dirinya. Saat hendak bangkit dari tidur nya, Seira menyadari sesuatu, ia tengah menyelimuti dirinya dengan selimut. Seira melihat sekeliling tempat tidur nya berantakan dengan pakaian, wanita itu menoleh ke samping dan melihat seorang pria tertidur di sampingnya. Mereka berdua memakai ranjangan bersama tanpa busana.
"Aaaaaaaaaa...." Seira berteriak saat menyadari dirinya tengah tanpa busana.
"Tidakkkkkkk" Seira menendang laki-laki yang berada di samping nya.
Hal itu membuat lelaki tersebut terjatuh dari tempat tidur tanpa pakaian sehelaipun. Seira kembali teriak seraya menutup matanya dengan kedua tangannya.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka tadi malam? Seira seakan tidak percaya dengan pemandangan yang ia lihat pagi ini. Dia bergegas ke kamar mandi memakai pakaiannya dengan terburu-buru.
********
Sinar mentari pagi mengingatkan Seira untuk bangun dari tidurnya. Gadis itu bangun tanpa busana sehelaipun. Seira berteriak dan menendang pria yang tengah tidur disampingnya. Hal ini membuat si pria terbangun dari tidurnya. Pria tersebut hanya bengong dengan tatapan kosong dan melihat ke arah wanita cantik yang berada di atas tempat tidur.
Seira keluar dari kamar mandi setelah menggunakan busananya. Pria itu juga sudah memakai pakaian lengkap. Hidung mancung dan mata seksi sangat melekat di wajah sang pria.
"Dimana aku" ujar sang pria.
"Kamu udah gila ya?" jawab Seira.
"Siapa kamu" lanjut Seira lagi.
"Aku Bryan" jawab pria tampan itu.
"Bryan?" tanya Seira tidak kenal.
"Iya, kenapa aku ada disini?" tanya Bryan lagi.
"Kamu udah gila ya? seharusnya aku yang bertanya begitu" ujar Seira kesal.
"Dan bagaimana kamu berada di samping aku, dasar mesum" lanjut Seira seraya memukul guling ke kepala Bryan.
Bryan mencoba mengingat kembali apa yang terjadi dengannya tadi malam. Dia tidak tahu bagaimana caranya bisa ke rumah gadis yang tidak ia ketahui asal usul nya sama sekali.
"Biarkan aku berpikir sejenak tentang kejadian kemarin" ujar Bryan memohon agar bisa mengetahui apa yang terjadi pada dirinya.
*Sehari sebelum kejadian
Bryan tengah makan siang dengan sahabatnya Diko. Mereka makan di ruang makan rumah Bryan yang besar dan megah. Bryan merupakan putra CEO PT. Wijaya yang bergerak di bidang Fashion.
"Come on bro, sekali-sekali lu harus nikmati hidup, ayolah nanti malam kita senang-senang dulu" ujar Diko pada Bryan.
"Nggak dulu, gua malas gitu-gituan bro" jawab Bryan berbahasa santai pada sahabatnya.
"Ah, lu mah gak asik. Ayolah bro ini ulangtahun gua lu ngalah lah sekali ini aja" ujar Bryan memaksa.
"Okee, but no alkohol" ujar Bryan.
"Okee bro, lu gak perlu minum. Gua tau lu gak bisa minum dikit aja langsung KO" ledek Diko.
Bryan sedari dulu memiliki kebiasaan yang buruk terhadap alkohol. Setiap kali dia meneguk alkohol, lelaki itu tidak akan sadarkan diri lagi dan mengalami pusing yang berlebihan.
Malamnya di acara pesta ulangtahun Diko, Caca teman wanita Diko yang nakal membisikkan sesuatu. Sejak SMA Caca sudah menyukai Bryan, tetapi cinta itu tidak pernah terbalaskan.
"Gua harus tidur malam ini dengan Bryan" ujar Caca.
Caca memasukkan serbuk peningkat nafsu ke minuman Bryan yang sudah dicampurkan dengan alkohol sedikit. Caca tau walaupun sedikit, alkohol dapat menghilangkan kesadaran Bryan.
"Hai Bryan" sapa Caca lembut.
"Hai" jawab Bryan cuek.
"Gua tau lu gabisa minum alkohol, nih gua bawain minumal non alkohol buat lu" ujar Caca senatural mungkin.
"Thanks" jawab Bryan tanpa menaruh curiga pada Caca.
Bryan meneguk minuman yang diberikan oleh Caca. Setelah beberapa saat lelaki itu sadar kalo minuman yang diberikan Caca mengandung alkohol. Bryan mulai pusing dan tubuh nya memberikan respon yang tidak baik.
"Ca, lu kasih gua alkohol kan" ujar Byan dengan wajar marah memerah.
Bryan langsung berlari keluar saat ia masih setengah sadar. Lelaki itu langsung memanggil taksi yang berada dekat dengannya. Setelah beberapa lama di dalam taksi tanpa arah tujuan Bryan melihat sebuah minimarket di pinggir jalan. Bryan memilih untuk turun di minimarket itu, ia merogoh kantong nya dan mengambil uang di dompet untuk membayar taksi.
Perkenalan Tokoh :
Seira yang bernama asli Sharon Diandra Wilson merupakan puteri dari konglomerat terkenal yaitu Tn. Wilson. Dia telah menyelesaikan S2 nya di Amerika. Seira gadis yang baik, pintar, dan cantik. Karena suatu masalah Seira terpaksa tinggal di tempat berbeda dengan Ayah dan Adiknya.
Bryan Vero Wijaya merupakan putera tunggal dari keluarga PT. Wijaya. Dia tumbuh menjadi pribadi yang dingin semenjak di tinggalkan kekasihnya saat S2 di Amsterdan. Dia sangat membenci wanita mata duitan. Bryan merupakan penerus perusahaan Ayahnya yang begerak di bidang Fashion. Keluarga Bryan pemilik Mall terbesar dan sangat terkenal di kalangan artis papan atas.
Freddin Pratama Wilson merupakan Adik satu-satunya yang dimiliki Seira. Freddin merupakan penerus bisnis keluarga Wilson. Pria berhati lembut dan sangat menyayangi Kakaknya. Freddin saat ini sedang kuliah S2 bisnis di Jepang. Dia sering bolak-balik keluar negeri dikarenakan bisnis yang dimiliki keluarganya.
PlotTwist :
Asisten terpercaya Papa Seira yang merupakan seorang konglomerat ternama menyamar menjadi pegawai paruh waktu di sebelah kontrakan Seira. Hal ini dilakukan Papa Seira untuk menjaga putrinya dari jauh. Wilson tahu bahwa putrinya sangat membenci dirinya. Hal ini membuat Wilson hanya melihat putrinya dari kejauhan tanpa bertemu langsung.
"Halo Tuan, Nona sudah putus dengan Bara lelaki yang ingin Tuan pisahkan dari Nona" ujar Asisten saat sedang bertelepon dengan Tuannya.
"Bagus, Bara itu bukan anak baik-baik. Dia tidak pantas untuk putri saya" Ujar Tuan Wilson.
"Tadi malam tanpa sengaja putra dari PT. Wijaya mampir ke minimarket Tuan, saya langsung mengenalinya karena dia salah satu kandidat yang pantas untuk Nona dari list yang sudah disiapkan Tuan" lanjut Asisten itu menjelaskan.
"Jadi saya diam-diam mengambil handphone dan dompetnya agar Nona bisa lebih lama dan berkenalan dengan putera PT. Wijaya Tuan" tambah Asisten lagi.
"Kebetulan yang bagus sekali, apa mungkin mereka ditakdirkan berjodoh" jawab Tuan Wilson senang.
"Terus awasi pergerakan Seira tanpa sepengetahuannya" ujar Tuan Wilson menyudahi telepon.
*******
Bryan menelusuri pencarian instagram untuk nama Seira. Akan tetapi tidak satupun foto Seira muncul di pencarian tersebut. Wanita cantik itu sedikit menarik pergatian Bryan dikarenakan menolak uang pemberiannya.
"Dia mungkin anti sosial media" ujar Bryan.
Bagaimana mungkin Bryan menemukan pencarian untuk nama Seira. Sedangkan itu hanya nama panggilan semasa kecilnya. Jika Bryan mencari nama Sharon Diandra Wilson maka akan muncul banyak diartikel bahwa gadis itu adalah putri konglomerat terkenal. Tetapi Seira menutup erat identitas aslinya kepada khalayak ramai.
*******
"Kamu dari mana saja semalam Bryan?" tanya Tn. Wijaya saat makan keluarga.
"Aku bersama Diko merayakan ulangtahunnya, sebab itu aku tidak bisa pulang" jawab Bryan sediit kaku.
"Kamu penerus tunggal perusahaan, harusnya kamu lebih memerhatikan sikap dan perilakumu" ujar Papa Bryan tegas.
"Pa, bagaimanapun aku manusia dan sesekali ingin menjalankan hidup tanpa tekanan" jawab Bryan sedikit marah.
Tn. Wijaya hanya diam, dia tidak ingin berdebat dengan puteranya lebih jauh. Dia hanya sedikit khawatir puteranya akan terkena skandal dan membuat saham perusahaan turun.
"Papa berniat menjodohkan mu dengan beberapa gadis pilihan Papa, kamu hanya perlu memilih satu diantaranya" ujar Tn. Wijaya.
"Lagi-lagi perjodohan, aku bosan dengan wanita haus uang" ujar Bryan membantah.
"Lagi-lagi kamu menolak, mau tidak mau kamu harus memilih salah satu dari mereka" ujar Tn. Wijaya menegaskan.
******
Freddin mencari kontak Kakaknya diponsel miliknya. Dia sangat khawatir pada Kakaknya yang sudah setahun pergi dari rumah. Satu tahun yang lalu Ibu mereka Nyonya Wijaya mengalami kecelakaan mobil yang merenggung nyawanya. Saat kejadian itu Tn. Wijaya sedang rapat penting perusahaan dan berbicara di depan seluruh pemegang saham sehingga akses untuk mengangkat telepon saat itu tidak memungkinkan. Tetapi Seira salah akan hal tersebut. Gadis itu mengira bahwa Tn. Wijaya sengaja tidak mengangkat teleponnya.
Kematian Ibu Seira tidak langsung di TKP, tetapi saat di rumah sakit. Bahkan disaat terakhir Ibu Seira, Tn. Wijaya belum mengetahui bahwa istrinya meninggal. Saat sesudah rapat Tn. Wijaya melihat 16 panggilan tak terjawab dari Seira. Dengan cepat Tn. Wijaya menghubungi putrinya.
"Sudah terlambat, Mama sudah tiada" ujar Seira saat ditelepon.
Tn. Wilson langsung kerumah sakit saat pendengar tangisan Seira penuh kemarahan dan kesedihan. Dia sangat menyesal kenapa tidak meletakkan handphone dekat dengannya. Suara nada dering Tn. Wilson juga dimatikan saat itu karena sedang rapat penting.
"Kenapa baru datang sekarang? Papa benar-bebar gak pernah punya waktu buat kita" Ujar Seira marah saat Tn. Wilson sudah tiba di rumah sakit.
"Yang Papa pikirkan hanya perusahaan, uang, tanpa memperhatikan kita sedikitpun" lanjut Seira.
"Maafkan Papa Seira, Papa sungguh tidak sengaja datang terlambat seperti ini, Papa kuga sangat sedih atas kepergian Mama" jawab Tn. Wilson.
"Udah gak ada gunanya Pa, udah terlambat" jawab Seira penuh amarah.
Itulah cerita puncak kenapa Seira sangat membenci Papanya. Sebelumnya Seira juga sudah mulai membenci Papanya sebelum kepergian Ibunya. Hal ini dikarenakan Papa Seira yang sibuk kerja dan hanya punya sedikit waktu umtuknya, Ibu, dan adiknya. Bahkan di hari ulangtahun Seira Papanya sering tidak bisa hadir dikarenakan urusan perusahaan.
*******
"Bagaimana kabar Kakak?" tanya Freddin Pratama Wilson selaku adik satu-satunya Seira saat video call.
"Sehat" jawab Seira tersenyum.
"Kamu gimana?" tanya Seira balik.
"Aku sehat juga Kak, Kakak masih tidak ingin pulang?" tanya Freddin hati-hati.
"Kakak sudah nyaman disini" sanggah Seira.
"Sedah setahun Kak, aku rindu" ujar Freddin lagi.
"Kasih Kakak waktu ya" ujar Seira lirih.
*********
Seira berjalan nencari tas terbaru di salah satu Mall ternama. Gadis itu tidak tahu bahwa Mall itu milik keluarga Wijaya. Laki-laki yang baru saja ia temui dan tidur dengannya.
Saat hendak memutari Mall dan menuju ke brand terbaik yang sering ia beli, Seira tanpa sengaja melihat mantan pacarnya bersama selingkuhannya.
"Wah lihat siapa ini?" ujar Vera selingkuhan Bara.
"Kamu ngapain disini? memangnya kamu ada uang?" tambah Bara lagi.
"Haha, bisa-bisanya ketemu samp*ah masyarakat" ujar Seira meratapi dirinya kurang beruntung.
"Kamu pasti gak bisa move on dari aku" ujar Bara lagi.
"Aku bahkan ji*ik pernah berpacaran denganmu" jawab Seira tegas.
"Pasti dia cuma cuci mata sayang, mana mampu dia beli, mantan kamu kan miskin" ujar Vera.
Kebetulan yang tak terduga Bryan baru saja memeriksa beberapa masalah yang ada di Mall. Dia menyaksikan pertengkaran yang merusak mata di Mall milik keluarganya. Betapa terkejutnya Bryan melihat seorang wanita yang ia kenal tengah beradu argumen dengan sepasang kekasih.
"Ada apa ini?" ujar Bryan menghampiri mereka.
Seira terkejut melihat kehadiran Bryan di hadapannya. Wanita itu merasa bahkan dunia yang ia tinggali begitu sempit sehingga lelaki yang baru ia kenal sudah berjumpa dengan nya kedua kalinya tanpa sengaja. Akan tetapi setelah bingung sejenak sebuah ide menghampiri otak Seira.
"Ahh sayang kamu lama sekali, kamu jangan salah paham ya aku bakal jelasin siapa mereka" ujar Seira sambil membisikkan sesuatu.
"Pura-puralah sebentar jadi pacarku, itu caramu bertanggung jawab kemarin" bisik Seira sepelan mungkin.
"Haha kamu gak salah paham kan sayang, aku sudah membisikkan kalo dia mantan pacarku yang aku ceritakan waktu itu" tawa Seira seolah-olah isi bisikan nya adalah mantan pacarnya.
"Apa yang kamu bisikkan ke dia?" ujar Bara tersinggung.
"Gak kok, dia cuma berbisik kalau kamu mantan pacarnya yang mur*h dan tukang selingkuh" jawab Bryan cerdas.
"Halah, palingan kalian cuma pura-pura" ujar Vera.
"Gimana kalo kita makan siang bareng aja? biar aku teraktir kalian di resto termahal" bantah Bryan pamer kekayaan.
Sesampainya di resto terbaik, mereka memesan makanan dan mulai bercerita. Seira sudah keringat dingin karena Bryan sejak tadi memegang tangannya agar tidak terlihat bahwa mereka sedang berpura-pura.
"Kamu kerja apa?" tanya Vera kepada Bryan.
"Hanya kerja di perusahaan" jawab Bryan santai.
"Pasti kamu karyawan di perusahaan ya?" tanya Bara merendahkan Bryan.
"Bukan, aku pemiliknya" jawab Bryan percaya diri.
Bara dan Vera terkejut mendengar jawaban yang keluar dari mulu Bryan. Mereka saling tatap sejenak dan tertawa bersama. Meraka menganggap Bryan hanya berekting di depan mereka.
"Udahlah bro, gak perlu sampe segitunya" ujar Bara.
"Kamu kayak gini pasti karena disuruh Seira" lanjut Vera lagi.
"Jangan sembarangan nuduh ya" sanggah Seira.
"Kalo nggak kamu pindah aja ke perusahaan temanku, dia itu seorang konglomerat dari PT. Wilson" ujar Vera pada Bryan
"Mau aku kenalin?" lanjut Vera.
"Oh ya? siapa nama temanmu itu?" tanya Seira menahan tawa karena PT. Wilson adalah milik keluarganya.
"Tuan Freddin" jawab Vera percaya diri.
"Kamu yakin berteman dengan Tuan Freddin? coba kamu hubungi dia" jawab Seira tidak yakin adiknya berteman dengan wanita seperti Vera.
"Dia itu sibuk, jadi gak bakal jawab telepon" jawab Vera gugup.
"Sibuk atau gak bakal pernah diangkat?" ledek Seira.
"Sudah sudah jangan bertengkar lagi, kita makan aja dulu" ujar Bara saat pesanan mereka datang.
Setelah makan Bara memanggil pelayan dan bersikap seolah-olah akan membayar pesanan.
"Minta bill nya" ujar Bara.
"Semuanya Rp.18.000.000,- untuk empat orang Tuan" jawab pelayanan.
Bara terdiam mendengar harga makanan mereka. Dia tidak tahu bahwa Bryan sengaja mengajak ke restoran tersebut karena dia tahu itu adalah restoran termahal dan ia ingin memamerkan kekayaannya.
"Pakai ini saja, kelamaan" ujar Bryan seraya memberikan blackcard miliknya.
Mata Vera berbinar melihat kartu itu, dia tidak habis pikir wanita seperti Seira mendapatkan pria seperti itu. Niat buruknya ingin merebut Bryan sangat besar. Dia tidak mengira Bara begitu miski* sehingga tidak membayar pesanan mereka.
"Wah ternyata Bryan benaran kaya ya, kamu beruntung Seira, wanita misk*n sepertimu dapatnya Bryan" ledek Vera.
"Haha, kamu gak berniat jadi selingkuhan lagikan? sekali tukang selingkuh bakal keterusan" wajab Seira tidak kalah badas.
******
Seira pulang diantar oleh Bryan sampai depan kontrakannya. Dia membuka pintu dan Bryan menahan tangannya.
"Tunggu sebentar" ujar Bryan seraya memegang tangan Seira.
"Kamu itu siapa?" tanya Bryan penasaran.
"Seira" jawab Seira singkat.
"Kamu dari keluarga mana?" tanya Bryan lagi.
"Aku dari keluarga sederhana dan aku tidak terniat membahas tentang keluargaku" jawab Seira seraya keluar dari mobil.
Bryan tetap tidak percaya kalo Seira itu orang biasa. Terkhusus hari ini dirinya melihat gadis itu berada di Mall nya yang merupakan kualitas branded.
"Aku akan mencari tahu siapa kamu" guman Bryan.
******
"Totalnya Rp.356.000,- Kak" ujar pegawai paruh waktu pada Seira.
Seira menyerahkan uangnya dan mengambil kembalian beserta mengucapkan terimakasih. Dia berjalanan menuju rumahnya dengan menenteng belanjaan. Hari ini dia akan berjumpa dengan Adik satu-satunya. Freddin dan Seira berjanji akan bertemu untuk makan siang bersama di kontrakan Seira.
Siang harinya Freddin datang dengan membawa beberapa makanan ke kontrakan Seira. Dia melihat sekeliling kontrakan Kakaknya yang sederhana.
"Bagaimana mungkin Sharon bisa hidup di lingkungan seperti ini" ujar Freddin prihatin.
"Hai, Adikku sudah datang" ucap Seira yang senang melihat kedatangan Adiknya.
"Wah kau tumbuh menjadi pria yang lebih tampan dalam setahun ini" lanjut Seira meledek Adiknya.
"Hentikan, ayo kita makan" balas sang Adik.
Mereka makan siang bersama dengan spagetthi yang dimasak oleh Seira. Setelah makan mereka berbincang-bincang mengenai beberapa hal yang belum sempat mereka ceritakan.
"Oiya hampir lupa, kamu kenal dengan wanita yang bernama Vera?" tanya Seira kepada Adiknya.
"Vera? siapa itu?" tanya Freddin bingung.
"Hahaha lupakan, pokoknya jika seorang wanita bernama Vera mendekatimu langsung menjauh" ujar sang Kakak yang tidak heran bahwa Vera menipunya, bagaimana mungkin Adiknya mengenal wanita seperti itu.
"Kakak sudah punya pacar?" tanya sang Adik.
"Papa hendak menjodohkan Kakak" lanjut Freddin lagi.
"Kakak tidak mau dijodohkan" jawab Seira cepat.
"Sebaiknya Kakak berbaikan dengan Papa, bagaimanapun Kakak salah paham" ujar Freddin cemas.
"Itu tidak sepenuhnya salah paham, sejak awal Papa tidak pernah menyayangi kita" jawab Seira dengan mata merah.
"Bagaimanapun dia Papa kita" ujar Adiknya lagi.
"Jangan paksa Kakak Freddin, Kakak belum siap" lanjut Seira.
"Sudah setahun lebih Kak, kesehatan Papa menurun drastis" ujar Freddin sedih.
"Dia sakit apa?" tanya Seira diam-diam peduli.
"Tensinya belakangan ini tidak stabil Kak, bagaimanapun Papa satu-satunya keluarga kita" ujar Freddin mulai membujuk.
"Baiklah akan Kakak pertimbangkan" jawab Seira mengalah agar percakapan mengenai keluarga selesai.
********
Lagi-lagi Bryan teringat dengan wanita misteriusnya. Dia berpura-pura membeli sesuatu ke minimarket. Saat hendak masuk dia melihat sebuah mobil mewah parkir di depan kontrakan Seira. Dia membeli minuman dan menunggu siapa gerangan pemilik mobil tersebut.
"Aku sudah duga dia bukan wanita biasa" guman Bryan.
"Apa dia selingkuhan orang penting?" tanya Bryan pada dirinya sendiri yang berpikir aneh-aneh.
Satu botol minum telah habis, Bryan kembali membeli botol berikutnya. Saat hendak membayar pegawai kasir itu melihat Bryan dengan tatapan penasaran.
"Tuan hendak ke tempat Kak Seira?" tanyanya sopan.
"Kamu kenal Seira?" tanya Bryan.
"Kenal Tuan, Seira itu sebenarnya kaya raya Tuan, sepertinya dia kabur dari rumah" ujar pegawai minimarket yang merupakan Asisten Papa Seira.
"Bagaimana kamu tahu?" tanya Bryan penasaran.
"Dia selalu memakai pakaian brended, belanja banyak, pokoknya gaya hidup nya tidak seperti orang sulit Tuan" jawab pegawai yang ingin membuat Bryan semakin penasaran pada Nonanya.
"Apa dia sudah punya pacar?" tanya Bryan lagi.
"Setahu saya sudah putus Tuan" jawab pegawai.
"Iya kamu benar dia sudah putus" Bryan teringat lelaki bernama Bara yang merupakan mantan Bryan.
"Terimakasih informasinya, ambil saja kembaliannya" ujar Bryan.
"Sama-sama Tuan, terimakasih kembali Tuan" jawab pegawai senang bahwa Bryan sudah termakan pancingannya.
Bryan keluar dan melihat seorang pria sedang tertawa dengan Seira. Pria itu sangan tampan dan memesona. Terlabih lagi dia adalah pemilik mobil mewah yang parkir di depan kontrakan Seira. Lelaki itu memakai barang mewah dari atas sampai bawah. Bryan sadar bahwa lelaki itu selevel dengan dirinya. Lelaki tampan itu masuk ke mobil dan meninggalkan Seira yang melambaikan tangan padanya.
"Dia bahkan tidak menunggu taksiku pergi" guman Bryan cemburu.
"Dia benar-benar mengetahui pria berkualitas" lanjut Bryan penuh amarah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!