Assalamualaikum temen2...😊😊😊
salam kenal dari Author..
dan diepisode pertama aku mau kenalin dulu nih beberapa tokoh penting yg akan menjadi pemeran dalam novel "Ana Uhibbuka Fillah"..
mohon maaf sebelumnya,, karena ini adalah novel pertamaku.. jadi kalo kalian merasa ada yang kurang atau mungkin kalian punya kritik dan saran boleh coret coret di kolom komentar yaa..😊😊😊
beklah gengsss....
aku kenalin nih tokohnya..
Annisa Ramadhani (Icha)
Gadis manis yang soleha, sangat sederhana, supel, "patuh dan taat terhadap nasehat guru dan orangtua" (eehh iyaa anggap ajalah kekgitu😂).
selain itu doski juga cerdas..(gitulah intinya..😁)
Reyhan Arbiantoro (Rey)
berbanding terbalik dengan Icha, Rayhan adalah pria yang slengean dan super jahil, meskipun sekilas terkesan jutek dan dingin. berbuat usil dan onar sudah menjadi kebiasaan dan tabiatnya. (pokoknya kalo gak berbuat onar dia ngerasa kayak gak hidup laah..😂😂)
Ibu Hanum (Ibunya Icha)
sosok ibu yang soleha dan tegar. (kalo kalimat singkatnya, mamaknya si Icha ini panutan seluruh mamak2 sedunia laah😂😂😂)
Bapak Restu Arbiantoro (Ayah Reyhan)
sosok ayah yang tegas (udah paham laah kelen kekmana yang namanya ayah2 kalo udah dibilang tegas yaa😂)
Ibu Nirmala (Ibu Reyhan)
hampir hampir mirip lah kayak mamaknya si Icha, bedanya kalo mamaknya si Rey ini jarang menghabiskan waktu sama anak-anaknya☺
Reyna Arbiantoro
kalo yang ini adek kesayangan babang Rey..🤗
manja, dan suka berfoya-foya.. pokoknya karakternya itu mirip kayak kids jaman now gitulaah...😂😂
beklah sodara-sodara, segitu dulu pengenalan tokohnya..
untuk tokoh yang lain nanti kita kenalan dibelakang...🤗
betewe,, itu covernya aku nyolong foto prawednya Roger Danuarta sama Cut Meyriska..soalnya aku ngefans kali sama orang itu wee..😎😎
mohon dimaafkeun si Author yg khayalannya kelas wahid ini yaa...😂😂
kelen bayangkan ajalah kalo babang Roger itu si Reyhan dan kakak Chika itu si Icha..😆😆
dan sekali lagi kutegaskan,
berhubung karena ini novel pertamaku jadi kritik dan saran yang membangun itu sangat kubutuhkan, temen2 boleh coretin di kolom komentarnya yaak..
dan satu hal lagi,,
novel ini "AREA TANPA ADEGAN 18+" yaa wee...
karena Authornya juga masih terlalu polos...😂😂😂😂
tapi Insyaa Allah,,
Author yang paling GaJes ini bakal berusaha keras untuk membuat kalian semua BAPER TINGKAT TINGGI,, mengalahkan tingginya gedung Burj Khalifa..😆😆
(kalopun kelen gak baperan pun pura2 baper ajalah yaa.. biar aku senang..😂😂😂)
Ps : semua cerita dalam novel ini adalah hasil kehaluan dari Author semata, nama kota dan lokasi sengaja disamarkan. jika ada kesamaan peristiwa itu hanya kebetulan semata..
wassalammmmm...😊😊😊
happy reading gaess...😊😊😊
-----------------------------------------------
Annisa (Icha) adalah gadis yg berasal dari keluarga sederhana.
Ibunya Ny. Hanum adalah pengusaha restoran kecil2an sedangkan ayahnya sudah meninggal sejak Icha berusia 3 tahun karena kecelakaan.
Icha adalah anak tunggal yg sudah berusia 18 tahun. Meski berasal dari keluarga sederhana, namun Icha adalah anak yg sangat berbakti pada ibunya.
selain itu Icha juga dikenal sangat cerdas sejak kecil, itu dibuktikan dengan prestasinya dalam bidang akademik yg selalu mendapat juara umum disekolahnya bahkan Icha juga sering mendapatkan penghargaan dari berbagai ajang perlombaan yang diikutinya.
termasuk salah satunya adalah beasiswa penuh disalah satu universitas ternama di kota B, dan saat ini Icha sudah memasuki semester 6 dengan prodi manajemen.
Selain itu Icha juga membantu meringankan beban ibunya dengan mengajar les privat setelah pulang kuliah.
Dari situlah Icha mengenal sosok Reyhan Arbiantoro, yg merupakan kakak dari salah satu anak didiknya Reyna Arbiantoro.
Berbanding terbalik dengan Icha, Reyhan adalah seorang pria yg berasal dari keluarga berada.
Ayahnya Bpk. Restu Arbiantoro adalah pemilik tunggal sekaligus CEO dari sebuah perusahaan otomotif terbesar di Jepang yang diwarisi dari almarhum kakeknya.
selain itu Ayahnya juga mengembangkan bisnisnya dengan membangun hotel bintang 5 yang tersebar di lokasi wisata beberapa negara diantaranya pulau Jeju (Korea) Pulau Bali (Indonesia) dan beberapa negara lainnya.
Sedangkan ibunya (Ny. Nirmala) adalah CEO dari produk kosmetik dan kecantikan dan sudah memiliki beberapa kantor cabang di asia dan eropa.
Dengan latar belakang kedua orangtua yang merupakan orang orang penting, tak ayal membuat Reyhan dan Reyna jarang bertemu dengan orangtua mereka.
Karena kurangnya kasih sayang dari orangtua, Reyhan dan Reyna tumbuh dan berkembang menjadi anak2 yg sedikit badung.
Reyhan si sulung, bersikap dingin terhadap orang yang baru dikenalnya. namun sebenarnya dia adalah pria yang slengean dan jahil tingkat dewa.
Setiap hari yang dia lakukan hanyalah berbuat onar.
Sedangkan sibungsu Reyna, selalu berfoya foya dan menghamburkan uang untuk hal2 yang sebenarnya tidak perlu.
Dan, kisah ini dimulai sejak sore itu...
hujan deras mengguyur kota B. saat itu Annisa baru saja keluar dari gerbang kampus menuju ke halte bis dengan menggunakan payung yang dia pinjam dari Lisa, sahabatnya.
saat sedang berjalan tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang kearahnya dan tanpa sengaja bahunya terbentur kaca spion mobil sport berwarna hitam tersebut.
Annisa limbung kemudian jatuh terduduk di genangan air dan menyebabkan dirinya basah kuyup.
salah seorang satpam kampus yang melihat kejadian tersebut langsung menghampiri Annisa untuk memastikan keadaannya..
"mbak Icha gak apa2 mbak..? perlu saya bantu..?"
Icha mendongak.. pa Sarip sudah mengulurkan tangannya hendak membantu Icha berdiri.
tanpa menerima uluran tangan pak Sarip Icha buru-buru berdiri
"saya gak apa-apa kok pak.. cuma basah kuyup aja.." jawabnya sambil cengengesan
sementara mobil sport tersebut langsung melaju kencang sesaat setelah Icha berdiri.
"orang kaya sombong.. bukannya keluar dan minta maaf malah nyelonong aja.. mudah-mudahan ntar matanya bintilan atau jidatnya bisulan.."
umpat pak Sarip
"astaghfirullah... gak boleh nyumpahin orang begitu pak,, dosa loh.. lagian mungkin dia juga gak sengaja.."
jawab Icha sambil mengibas ngibas sedikit ujung roknya yang sudah basah kuyup.
"ya habisnya saya juga kesel sama itu anak neng.. badung benerrrr... tiap hari bikin onar.. nah ini juga pasti dia sengaja nih nabrak neng Icha.."
"husss... jangan suudzon gitu pak, dosa looh.. udah ah, saya mau balik dulu ya pak.. assalamualaikum.."
"iya neng, hati-hati dijalan ya.. waalaikumsalam.."
kemudian Icha melanjutkan perjalanannya ke halte bis yang memang tidak jauh dari kampusnya.
-----------------------------------------------
sementara itu ditempat lain...
"gila kau Rey... untung gak apa-apa anak orang, main tabrak aja.. ko pikir nyawa orang itu seharga baju monja dipasar gitu..??"
omel Denis sahabat Reyhan yang hanya dibalas dengan tatapan malas dari sipelaku.
"gak sengaja."
hanya itu kalimat yang keluar dari mulutnya.
"anjirrr... gak sengajanya kelewatan.. pokoknya kalo sampe nanti dia ngadu ke pihak kampus aku gak mau ikut-ikutan yaa.."
balas Denis sambil melotot.
"ehh maesaroh,, santai dikit napa.. toh itu kampus juga punya bapak gua.. kalo dia sampe lapor, tinggal DO dia aja, kelar.."
"sumpah yaa Rey, aku gak tau lagi gimana cara nyadarin otakmu yang udah korslet itu. terserahmulah. tapi kalo lain kali kau kayak gini lagi mending kita gak usah berkawan."
"busettt,, serius amat lu maesaroh.. kayak cewe2 yang kalo lagi ngambek ke cowonya terus bilang aku mau kita putus.."
cecar Reyhan.
"Ya Tuhan...apa salah dan dosaku sampe harus berkawan sama orang segila ini..."
Denis mengatupkan kedua tangannya didada.
"kamprett,, makin drama kok makin receh.. turun sono.."
Reyhan mendorong bahu sahabatnya itu.
"ya Tuhan.... bahkan sekarang dia tega nurunin aku dalam kondisi hujan badai nan bergemuruh ini..,.."
Denis masih meringis
"ini udah didepan rumah lu dodollll.... atau lu mau gua balikin lagi kekampus..??"
Rey mulai kesal.
sejurus kemudian Denis langsung tertawa cengengesan lalu keluar dari mobil Reyhan.
-----------------------------------------------
Annisa masih menunggu bis di halte. sudah hampir masuk waktu ashar, namun bis yang ditunggu belum juga tiba.
"mana ya bisnya.. malah udah mau masuk ashar lagi.." gumam Annisa.
tiba-tiba ponselnya berdering dan "ibu" tertera dilayar ponselnya.
"assalamualaikum bu.."
"waalaikumsalam nak..kamu dimana..? kok belum sampe juga..?"
terdengar suara ibunya diseberang sana yang mulai khawatir.
"iya bu, tadi Icha habis ngerjain tugas bareng Lisa..nih Icha masih di halte nunggu bis.."
jawab Icha
"yaudah, kamu hati-hati dijalan ya. dan langsung pulang. dirumah ada tamu yang nyari kamu.."
"iya bu.. tapi,, siapa yang nyari Icha bu..?"
tanya Icha penasaran
"katanya dekan di kampus kamu nak, ada yang mau disampaikan.."
deg.... Icha sangat terkejut.
kira-kira ada perlu apa pak Burhan mencariku sampai kerumah? kenapa beliau tidak langsung menemuiku saat dikampus? apakah aku melakukan kesalahan..? semua pertanyaan pertanyaan itu membuat pikiran Icha tak tenang.
"Icha... kok kamu diam nak..? cepat pulang ya, udah ditunggu dirumah.."
Icha tersadar dari lamunannya..
"iya bu, Icha pulang sekarang.. assalamualaikum.."
"waalaikumsalam.."
kemudian Icha mematikan ponselnya dan memasukkannya kedalam tas.
pikirannya semakin berkecamuk antara rasa penasaran, cemas, dan takut..
penasaran atas alasan apa dekan kampus mencarinya, merasa cemas jika dia telah melakukan kesalahan juga takut jika karena kesalahannya menyebabkan beasiswanya dicabut.
"Hasbunallah wa ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni'man nasir.."
Icha bergumam sambil menarik nafas dalam.
tak lama berselang bis yang ditunggu akhirnya tiba. hujan pun sudah mulai reda. Icha langsung menaiki bis yang berhenti di halte tempat dia menunggu sambil menjinjing tas dan payung ditangannya.
-----------------------------------------------
sesampainya dirumah...
"assalamualaikum..."
Icha menuju pintu yang memang terbuka.
setibanya diruang tamu, Icha melihat pak Burhan bersama dua orang yang tidak dia kenal.
yang satu adalah pria yang usianya kira-kira sebaya pak Burhan, sedangkan yang satunya adalah seorang wanita paruh baya.
"waalaikumsalam.."
jawab Ibu, pak Burhan dan kedua orang itu bersamaan.
ibu langsung menyambut Icha didepan pintu sambil membantu membawakan tas dan payungnya.
"Kok bisa sampe basah kuyup begini nak..?"
tanya ibu
"I-iya bu, t-tadi I-Icha kehujanan..I-ini juga I-Icha p-pinjem p-payung L-Lisa.."
jawab Icha berbohong.
maafkan Icha bu, Icha terpaksa bohongin ibu karna Icha gak mau bikin Ibu khawatir..
"yaudah, kamu bersih-bersih dulu terus ganti baju,sholat ashar. setelah ini pak Burhan mau ngomongin sesuatu sama kamu.."
jawab ibu sambil melirik ke arah pak Burhan.
Icha menyapa pak Burhan dan teman-temannya dengan senyum, lalu meminta ijin untuk berbenah diri.
-----------------------------------------------
deg...deg...deg....
jantung Icha semakin kencang berdegup saat sudah berhadapan dengan pak Burhan dan dua orang yang bersamanya.
"mohon maaf pak, ada perlu apa ya bapak sampai repot-repot mencari saya kerumah? padahal kan kalo ada apa-apa bapak bisa temui saya dikampus..?"
tanya Icha sambil berusaha membuat dirinya setenang mungkin.
pak Burhan yang menyadari ketegangan Icha langsung tersenyum sumringah, seolah mengisyaratkan bahwa kedatangannya bukanlah untuk memberi kabar yang buruk.
"begini Annisa.. selama ini sejauh yang saya tau, kamu adalah mahasiswi yang berprestasi. bahkan kamu berhasil masuk ke kampus hingga saat ini adalah berkat prestasi kamu.."
perasaan Icha semakin tak tentu. dia berusaha mengusir pikiran buruknya dengan berdzikir didalam hati. kemudian pak Burhan melanjutkan ucapannya.
"dan saya dengar dari teman-teman kamu bahwa kamu juga bekerja paruh waktu sebagai tenaga pengajar di salah satu pusat bimbingan belajar apakah itu benar..?"
"I-I-Iyaa Pak.."
jawab Icha gugup.
"jadi maksud kedatangan bapak kesini, adalah karena permintaan pak Restu dan Ibu Nirmala ini.."
Pak Restu..? bukankah Pak Restu ini adalah pemilik kampus..? ya Allah... ada apa ini.. semoga bukan hal yang buruk..gumam Annisa dalam hati.
Ibu Nirmala yang sedari tadi diam kemudian beranjak dari tempatnya dan duduk tepat disamping Annisa.
"Begini Nisa.. kebetulan saya dan suami saya sedang mencari seorang guru pembimbing privat untuk Reyna anak kami.. berdasarkan informasi yang kami terima dari pak Burhan, kami rasa kamu adalah orang yang tepat untuk menjadi guru pembimbing Reyna.. kamu tidak perlu khawatir masalah honor, kami akan berikan jauh lebih besar dibanding honor kamu di pusat bimbel. saya harap kamu bersedia menerima tawaran ini.."
Icha yang sedari tadi gugup mulai tenang dan bisa menguasai dirinya kembali bersikap wajar.
"maaf bu sebelumnya, tapi kenapa harus saya..? ilmu saya juga masih cetek bu.. dengan kemampuan bapak dan ibu saya yakin bapak dan ibu bisa mencarikan guru pembimbing yang jauh lebih baik dibanding saya.." jawab Icha polos.
"karena kami tidak hanya ingin bimbingan belajarnya saja, tapi kami juga ingin Reyna dibimbing menjadi anak yang berbudi seperti kamu Nisa.."
jawab bu Nirmala.
deg......
Icha tertegun sejenak
"bu, maaf sebelumnya.. saya tidak bermaksud lancang.. tapi saya takut nantinya akan mengecewakan bapak dan ibu jika saya gagal membimbing Reyna.."
Icha tertunduk.
Ibu Nirmala lalu mengelus punggung Icha perlahan seolah meyakinkan gadis itu bahwa mereka telah membuat keputusan yang tepat.
"Nisa, menurut bapak tidak asa salahnya kamu menerima tawaran Pak Restu dan Bu Nirmala..
dicoba saja dulu.. jika memang nanti kamu merasa tidak mampu, kamu boleh berhenti.."
ujar pak Burhan berusaha meyakinkan.
cukup lama Annisa terdiam, sambil berusaha menimbang dalam diamnya hingga akhirnya dia menerima tawaran itu.
"alhamdulillah... terimakasih banyak Nisa, sudah bersedia menjadi guru pembimbing Reyna.. saya harap mulai besok kamu sudah bersedia menjalankan tugas kamu. dan mulai besok juga supir saya yang akan mengantar jemput kamu kerumah saya.."
ujar pak Restu
.
"sama-sama pak,bu.. saya akan berusaha untuk membimbing Reyna semampu saya.."
jawab Annisa.
akhirnya pak Burhan, pak Restu dan bu Nirmala berpamitan untuk pulang.
-----------------------------------------------
assalamualaikum temen-temen....(Author dengan gaya ala ria ricis😂😂)
mohon dimaapken yaa kalo ceritanya masih datar...
maklum laah yakannn,,, masih permulaan, jadi belum ada gregetnyaa.. 😂😂😂
ibarat kata kalo kelen makan cabe, di awal itu belum terasa pedasnya...😂😂😂
kalo ada yang mau kasih kritik dan sarannya kutunggu dikolom komentar yaa...
tolong beri kritik dan saran yang membangun,, bukan yang menjatuhkan..😂😂
betewe,,, yang mau kenal Author boleh dong follow akun Ig @tara_ramadhanie atau akun fb Tri Afni Ramadhany II (Tara Ramadhani)
Author agak agak promosi dulu boleh kan... boleh laah yaa...manatau kelen mau berkawan sama Author yang kece ini kannnn...😂😂😂😂
(ehh sumpah aku ngetik kece nya itu tangan sampe gemeteran looh...😂😂😂)
dan tengkyuu sebelumnya buat yang mau dukung,, buat yang gak dukung, semoga kelen gak bisulan kayak yang dibilang pak Sarip yaa..😂😂😂
(eeh sumpah ini Authornya kokk agak ngeselin kayaknya yaa..😂😂😂)
pokoknya kutunggu krisannya yaa gaesss....
wassalammmmm.....🤗🤗🤗🤗
keesokan harinya setelah selesai kuliah, Annisa buru-buru membereskan perlengkapannya kemudian keluar dari kelas menuju mushola kampus. biasanya Annisa selalu melaksanakan ibadah sholat dzuhur di mushola kampus sekaligus bertemu sapa dengan sahabat-sahabatnya di komunitas Rohis kampus.
saat hendak menuruni tangga yang licin tiba-tiba kaki Annisa tergelincir. beruntung seseorang yang berada tepat dibelakangnya spontan memegangi pundaknya hingga Annisa tidak sampai terjatuh dari tangga tersebut. Annisa menoleh dan betapa kagetnya dia saat melihat seorang pria dibelakangnya yang sedang menopang pundaknya.
"astaghfirullah..."
Annisa buru-buru membenarkan posisi berdirinya.
wajahnya langsung memerah dan dia pun menunduk, sedangkan pria tersebut memandangnya dengan heran. (upsss... terkejoedd abang terheran heraannnn...😂😂😂😂 oke lanjotttt)
"m-ma-maaf..s-saya gak s-sengaja.. t-tang-tangganya l-licin.."
Annisa terbata-bata, lalu kemudian langsung pergi meninggalkan pria yang masih memandangnya dengan bingung dan terheran..
(bagaimana sodarahhhhhh.... udah agak gregetttt...??? 😂😂😂😂 readers : thor lanjut thor.. komen lu bikin nyampah ajaa..😂😂)
"woii... ngeliatin apa kau sampe macam mau keluar bijik matamu itu kutengok..."
Denis tiba-tiba muncul menepuk pundak Reyhan yang masih berdiri mematung di tangga.
"bukan apa-apa."
jawab Reyhan ketus kemudian berlari meninggalkan Denis.
"hoii Rehanudin Harahap... mau kemana kau..??"
teriak Denis
"mau ke bulan..!!"
jawab Reyhan ngasal tanpa menoleh kepada sahabatnya.
"kok aneh kali kutengok tingkahnya sikawan itu hari ini yaa..?? jangan2 dia kesurupan jin yang ditangga ini mungkin yaa..kok jadi merinding pulak laah aku disini.."
gumam Denis lalu ikut berlari menyusul Reyhan.
(ini sumpah kok kesannya jadi kayak pasangan abege ala india yang lagi kejar2an gitu yaa....ampun daahhh.. author halunya ketinggian sodara..😂😂😂😂)
Reyhan mencari sosok gadis yang tadi ditemuinya ditangga. dan kemudian matanya menemukan sosok itu yang terlihat terburu memasuki mushola.
Reyhan yang semakin penasaran mempercepat langkahnya menuju mushola namun lagi-lagi langkahnya dijegat oleh sesosok makhluk bernama Denis.
"udah tobat kau brader..?"
tanya Denis sambil cengengesan.
"yaelah... dasar pitak..dari tadi ganggu mulu lu yee.."
jawab Reyhan sewot.
"laah,, akikah kan cuma nanya doang kali bang,, biasa aja lah jawabnya gak usah ngegas kayak motor balap gitu.."
Denis masih cengengesan.
"eh markonah.. lu kenal cewe itu gak..?"
tanya Reyhan sambil menunjuk ke arah gadis yang sedang mengobrol didepan mushola.
"bah,, kirain tobat... gak taunya gegara cewe.. apes dahhh.. "
Denis menepuk jidatnya.
"gua serius pitakkkk!!!! lu kenal kagak...???"
Reyhan mulai kesal.
"yang mana satu..?"
tanya Denis sambil melihat kearah yang ditunjuk Reyhan.
"itu yang pake jilbab ungu"
(oii adek berjilbab unguuuu.....🤣🤣🤣🤣)
"ooohh.. si Nisa.."
jawab Denis datar.
"dia anak kampus sini ya..?? kok gua baru lihat deh kayaknya.."
"boss,, itu cewe yang kau tabrak semalam, terus kau bilang baru lihat hari ini.. kurasa besok jupiter bakal tabrakan sama mars.."
omel Denis
"itu kan gak sengaja maemunaaahhhh....!!!! ya lagian gara gara lu juga kan yang buru-buru karna kebelet boker tapi ogah balik kekampus.."
Denis menggaruk kepala
"yaudah mohon maaf lahir dan batin lah ya.."
ujar Denis
"lebaran udah lewat pitak...!!!"
"jadi, ada apa gerangan dengan tuan puteri Annisa yang mulia...?"
tanya Denis dengan ekspresi sengaknya yang bikin orang pengen nimpukin pake sendal jepit rongsokan.
"gak ada apa-apa sih, gua penasaran aja sama tuh cewe.."
jawab Reyhan.
"terimakasih ya Tuhan...... untuk pertama kalinya selama kukenal dia dari orok akhirnya mulai penasaran dengan yang namanya wanitaaa...."
Denis masih mengoceh dengan tampangnya yang semakin sengak.
"nih anak makin lama makin ngeselin, lama-lama gua paketin juga lu ke matahari.."
ujar Reyhan sambil berlalu meninggalkan Denis.
-----------------------------------------------
sementara itu didepan mushola...
"assalamualaikum Dwi, kamu udah baikan..?"
sapa Icha.
gadis yang berpapasan dengan Icha didepan mushola menyunggingkan senyum.
"waalaikumsalam Nisa.. alhamdulillah, udah.. betewe,, makasih yaa kemarin kamu udah bantuin aku.."
"alhamdulillah.. iya sama-sama dwi.. yuk masuk.."
balas Annisa yang kemudian diiyakan oleh Dwi.
tanpa disadari oleh kedua gadis ini dari kejauhan ada mata yang sedang mengawasi mereka, lebih tepatnya mata itu tertuju pada Annisa.
-----------------------------------------------
jam di tangan Annisa menunjukkan pukul 2 siang dan dia harus segera pulang. karena hari ini adalah hari pertamanya menjadi guru pembimbing Reyna, anak pemilik kampus tempat dia belajar.
sebelumnya ibu Nirmala sudah memberi kabar pada Nisa bahwa supirnya akan datang menjemput sehabis ashar.
saat sedang berjalan menuju gerbang Lisa menghampirinya.
"Nis,, temenin aku yukk... aku bete dirumah gak ada temen.."
bujuk Lisa
"aduh, maaf banget yaa Lis.. aku gak bisa.. soalnya mulai hari ini aku jadi guru privat anaknya pak Restu.."
jawab Nisa sambil mengatupkan kedua tangannya.
"hahh... pak Restu..?
pak Restu yang punya kampus ini maksud kamu..?" tanya Lisa heran seolah tak percaya.
"iya.."
kemudian Annisa menceritakan peristiwa sehari sebelumnya, saat pak Burhan pak Restu dan istrinya menyambangi rumahnya.
"yaampun Nis...sumpah deh kamu tu beruntung banget bisa dapat tawaran langsung dari pak Restu dan istrinya.. boleh dong kamu rekomendasiin aku juga... barangkali beliau butuh resepsionis di salah satu hotel mewahnya.."
Lisa mengedip ngedipkan matanya sembari bercanda dan Annisa membalasnya dengan tertawa sambil menggamit lengan sahabatnya itu.
"kamu nih.. bilang aja kamu pengen liburan sambil nikmati penginapannya.."
ujar Annisa.
"yaudah gini aja dehh,, gimana kalo aku ikut kamu aja..? yaa sekalian nemenin kamu juga.. barangkali ntar dapat rejeki nomplok, ketemu sama ayang mbebb Reyhan.." Lisa masih mengedipkan matanya.
"husshh.. jangan genit gitu.."
jawab Annisa yang dibalas dengan kekehan Lisa.
saat mereka tengah berbincang pak Sarip datang menghampiri.
"neng Nisa, udah ditunggu sama supirnya bu Nirmala didepan gerbang.."
Annisa tertegun sejenak sambil berpikir.
bukankah bu Nirmala bilang supirnya akan menjemput dirumah selepas ashar? tapi sekarang masih jam dua..
"eh kokk malah ngelamun Nis.. udah ditungguin lohh.." ucapan Lisa mwnyadarkannya.
"astaghfirullah.. iya,, aku pergi dulu ya Lis.. assalamualaikum.."
"waalaikumsalam.."
kemudian Annisa berjalan terburu menuju gerbang menemui supir bu Nirmala.
-----------------------------------------------
"mbak yang namanya Annisa ya..?"
seorang gadis berambut model bob dan mengenakan kemeja coklat kotak kotak dan jeans hitam yang usianya kira-kira sebaya Annisa menghampirinya saat tiba didepan gerbang.
"iya mbak,, maaf mbak ini siapa ya..?"
tanya Nisa penasaran.
"saya Grace mbak, supir pribadi bu Nirmala. dan saya datang kemari atas perintah bu Nirmala."
jawab wanita tersebut.
"maaf mbak, tapi kemarin saya dan bu Nirmala sudah membuat kesepakatan kalau saya akan dijemput sehabis ashar.."
jawab Annisa masih dengan wajah bingungnya.
"pukul tiga sore nanti bu Nirmala harus terbang ke China untuk urusan bisnis mbak, itulah kenapa beliau minta saya jemput mbak sekarang, sekaligus akan dikenalkan pada anak-anaknya. terutama kepada non reyna yang akan menjadi anak didik mbak."
"oh, baiklah kalo gitu.."
jawab Annisa. kemudian mereka pun masuk ke mobil yang akan membawa mereka kerumah pak Restu.
-----------------------------------------------
sementara itu masih dari kejauhan, sepasang mata itu semakin lama semakin penasaran dengan sosok gadis yang dibantunya di tangga siang tadi..
"Kenapa gadis itu naik mobil mama..?
apa jangan-jangan mama mengenal gadis itu..?
siapa dia..?"
Reyhan menggumam pelan sambil menyalakan mesin mobilnya.
"hoii bakwan... kok aku mau ditinggal..!!"
pekik Denis yang langsung melompat masuk dan duduk disamping kemudi.
"sorry bro, khilaf"
ujar Reyhan sambil tersenyum dan membuat Denis bingung.
-----------------------------------------------
dikediaman keluarga Arbiantoro...
"Nisa, ini Reyna anak ibu.. Reyna sayang, ini kak Nisa yang mulai hari ini jadi guru pembimbing kamu.."
bu Nirmala memperkenalkan Annisa dan Reyna. keduanya saling bersalaman sambil tersenyum.
"yaudah, kita langsung kekamar aku aja yuk kak.." dengan sigap Reyna langsung menarik tangan Annisa dan membawanya ke lantai atas (kekamarnya).
"kak Nisa nyantai aja, anggap aja rumah sendiri. lagian papa sama mama juga jarang pulang kokk.. paling dirumah cuma ada aku sama beberapa art. kalo kakak aku tuh si badung jarang pulang. gak tau deh dia tidur dimana.."
Reyna langsung nyerocos begitu mereka tiba dikamarnya.
Annisa hanya tersenyum mendengar celotehan abege yang masih labil itu. dan dia merasa seperti sedang ngobrol dengan adik perempuannya sendiri. andai saja ayahnya masih ada, mungkin dia bisa mempunyai seorang adik yang bawel seperti Reyna.
"kakk.. kokk diem aja.. yuk kita mulai.."
dan akhirnya Annisa mengajari Reyna mulai dari pelajaran sekolah, hingga mengaji.
sepertinya Reyna anak yang baik, mungkin dia sedikit bawel tapi tidak begitu sulit diarahkan.
tak terasa tiba waktunya sholat ashar, Annisa meminta izin dan mengajak Reyna untuk melaksanakan sholat ashar berjamaah dan ternyata Reyna langsung menyanggupi.
usai sholat ashar Reyna memberikan isyarat pada Annisa untuk duduk disampingnya. Annisa pun mengikuti dan beranjak dari tempatnya.
"kakk... aku mau curhat sedikit boleh..?"
tanya Reyna dengan wajah yang sedikit murung.
"boleh.. kamu mau curhat soal apa..?"
tanya Annisa sambil menggenggam tangan Reyna.
"sebenernya aku tuh gak mau ngikutin saran papa sama mama untuk les privat.. tapi kalo aku gak nurut, papa ngancam bakal membekukan semua atm dan kartu kredit aku kakk.. jadi aku terpaksa ngikutin kemauan papa sama mama.. tapi aku bosan kak mulai dari home scholling, dan untuk les tambahan pun juga dirumah..
aku jadi ngerasa kayak tinggal disangkar emas gitu.. bahkan papa udah 3 hari gak ngijinin aku keluar rumah.. padahal biasanya kalo jam2 segini aku tuh biasanya nge mall sama mbak grace supirnya mama.."
Reyna memanyunkan bibirnya.
melihat tingkah Reyna Annisa kembali tersenyum.
"yaudah.. mulai besok kita belajar diluar. tapi,, Reyna harus janji sama kakak kalo Reyna bakal jadi anak yang baik.."
"siap bosssqyueee...."
kemudian Reyna tertawa kegirangan.
tiba-tiba seseorang membuka pintu kamar Reyna karena mendengar suara teriakannya. dan dia adalah Reyhan...
"kakak badungggg....."
Reyna langsung menghambur dan memeluk Reyhan dengan wajahnya yang masih sumringah ceria.
Annisa kemudian menoleh ke arah pintu dan betapa kagetnya saat dia melihat sosok yang disebut Reyna "kakak badung.."
"bukannya itu cowo yang tadi.."
gumamnya dan dia langsung tertunduk dengan wajahnya memerah seperti buah tomat..
"kamu..?"
Reyhan duduk disofa tepat berhadapan langsung dengan Annisa.
"lohhh...kakak kenal sama kak Nisa..?"
Reyna terheran.
"gak, cuma kayak pernah lihat dikampus."
jawab Reyhan lalu langsung ngeloyor pergi.
deg...deg...deg...
Jantung Nisa mulai berdetak tak beraturan.
Nisa menarik nafas dalam sembari beristighfar dalam hati untuk menenangkan detak jantungnya..
-----------------------------------------------
(cieee ciee ciiieeee....... apakah jangan-jangannnnn.....
upsss... belum... masih terlalu dini untuk membuatnya merasakan debaran itu...🤣🤣🤣)
maafkeun Author yang masih belum bisa membuat karya yang bagus ya manteman...
Author sedang berusaha semaksimal mungkin untuk membuat cerita yang gak terlalu di dramatisasi..
mungkin terkesan flat, tapi Author sedang berusaha membuat alurnya senatural mungkin..
untuk kritik dan saran yang membangun tetap kutunggu dikolom komentar yaa manteman..
wassalammmm....😊😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!