#Terjebak Gairah Sang Mafia 3
Kehidupan setelah menikah
•
•
Malam ini adalah malam dimana pasangan suami-istri yang baru menikah itu akan melaksanakan sebuah ritual yang sering disebut sebagai malam pertama, ya Jeevan tampak antusias dan sudah tidak sabar lagi untuk segera menikmati tubuh Queen yang kini telah menjadi istri sahnya itu.
Queen keluar dari dalam kamar mandi dengan mengenakan bathrobe berwarna putih, sontak Jeevan yang melihat itu langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri sang istri. Perlahan ia mendekat, kemudian tangan besarnya merengkuh pinggang Queen seraya merapatkan tubuh mereka berdua. Jeevan pun menghirup aroma sang istri yang sangat menggairahkan itu, ia semakin tidak sabar untuk segera melakukan malam pertamanya.
"Kamu sangat cantik sayang, saya seperti bukan melihat Queen yang saya kenal dulu. Apa kamu begini karena untuk membuat saya makin tertarik sayang?" ujar Jeevan sensual.
"Gak juga, aku mana tahu kalau kita bakal berakhir seperti sekarang ini. Aku kan pengennya menjauh dari kamu, eh malah tiba-tiba waktu itu Fritzy kirim pesan ke aku dan bilang kalau kamu bakal nikah. Terus aku diundang deh kesini," ucap Queen.
"Ya abis itu kamu datang kan, saat itu perasaan kamu pasti sedih banget ya karena tahu saya mau nikah sama perempuan lain?" ucap Jeevan.
"Kepedean banget sih kamu, buat apa aku sedih? Aku justru bahagia, ya tapi aku gak nyangka kalau Fritzy malah minta aku buat gantiin dia nikah sama kamu," ucap Queen.
Jeevan tersenyum dan membelai rambut istrinya, "Itu mungkin yang dinamakan jodoh, mau sejauh apapun kita pasti bakal bersatu lagi," ucapnya.
"Ah kamu bisa aja, tapi aku mau tanya satu hal deh sama kamu. Kenapa kok kamu mau nikah sama Fritzy? Apa kamu jatuh cinta sama dia? Terus Caitlyn kemana?" tanya Queen penasaran.
Seketika Jeevan terdiam, ia agak ragu untuk menceritakan semuanya pada Queen. Ya Jeevan khawatir istrinya akan merasa sedih dan kecewa, atau bisa saja Queen malah meninggalkannya lagi karena menganggap Jeevan adalah laki-laki yang tidak bisa bertanggung jawab.
"Saya tertarik sama dia, jujur aja setelah kamu pergi kan saya kesepian tuh. Nah makanya saya lebih dekat sama Fritzy, dia selalu ada gitu buat saya. Akhirnya lambat laun kami saling suka," ujar Jeevan.
"Ohh, terus kenapa mudah banget kamu melepas dia demi menikah sama aku?" tanya Queen lagi.
"Karena mau gimanapun, kamu itu cinta pertama saya Queen. Tidak ada di dunia ini yang bisa menggantikan kamu sayang," jawab Jeevan mantap.
Mendengar itu pun membuat senyum di bibir Queen merekah, tak terhitung lagi seberapa merahnya wajah Queen saat ini akibat dari perkataan lelaki itu barusan. Jujur saja Queen memang masih sangat mencintai Jeevan hingga kini dan mungkin selamanya, itu sebabnya ia tak terlalu keras menolak saat Fritzy memintanya untuk menggantikan dirinya sebagai mempelai wanita dan menikah dengan Jeevan.
"Jadi gimana, kamu mau kan lanjutin malam pertama kita? Saya sudah gak tahan loh ini sayang," ujar Jeevan bernafas di telinga Queen.
"Mmhhh, ya lakukan lah sayang! Kamu bebas melakukan apapun malam ini, tubuh aku seutuhnya milik kamu Jeevan! Aku bersedia melayani kamu sampai puas," ucap Queen sensual.
Jeevan menyeringai puas mendengar ucapan istrinya, itulah yang sedari tadi ia inginkan. Tentu saja Jeevan langsung menggendong Queen ala bridal style dan menidurkannya di atas ranjang yang empuk, tanpa basa-basi lagi Jeevan pun menyatukan bibir mereka dan memulai acara malam pertama mereka dengan lampu yang terpejam untuk menambah suasana tegang.
•
•
Keesokan paginya, Jeevan terbangun saat merasakan wajahnya dipukul-pukul oleh seseorang sembari menggoyang-goyangkan tubuhnya. Jeevan yang merasa terganggu akhirnya terpaksa membuka mata, dan saat itulah ia melihat sang istri tengah duduk di dekatnya.
Jeevan bangkit dari posisinya, menatap ke arah Queen dengan bingung sambil mengucek mata. Ya Jeevan masih syok melihat keberadaan wanita itu di kamarnya, seketika ia melupakan momen panas yang sudah mereka lakukan semalam dan tentunya pernikahan sah mereka yang direstui oleh papa serta mamanya.
"Loh Queen, kamu kok bisa ada disini sih? Ngapain kamu ke rumah saya pagi-pagi begini?" tanya Jeevan dengan polosnya.
"Hah? Kamu kok nanyanya gitu sih? Emang salah kalau seorang istri ada di kamar suaminya? Aku tuh cuma mau bangunin kamu sayang, jangan aneh-aneh deh ah!" ucap Queen agak bete.
"Istri? Emangnya kapan kita nikah Queen? Perasaan kamu waktu itu udah pamit mau pergi deh," heran Jeevan.
Queen yang kesal langsung saja mencubit gemas hidung serta pipi suaminya itu, "Ish, makanya kalo ngajak main tuh tau waktu! Jadinya amnesia kan, bisa-bisanya lupa sama istri sendiri! Huh dasar!" ujarnya kesal.
"Aduh aduh, sakit tau! Kamu harusnya maklum dong Queen, kita kan baru nikah jadi saya belum terbiasa dengan keberadaan kamu disini. Jangan marah ya sayang, nanti cantiknya ilang loh!" ucap Jeevan coba menggoda istrinya itu.
"Gak marah, udah buruan mandi terus abis itu kita sarapan bareng! Aku udah siapin semuanya buat kamu di bawah," ucap Queen.
"Serius? Waw pasti enak nih masakan kamu, jadi gak sabar!" ujar Jeevan.
"Makanya buruan mandi dong sayang, biar kita bisa sarapan bareng-bareng di bawah!" ucap Queen.
Jeevan sontak mengacungkan jarinya membentuk huruf 'o' yang artinya ia setuju dengan ucapan istrinya itu, setelahnya ia pun beranjak dari kasur bersiap untuk pergi ke kamar mandi. Namun sebelum itu, Jeevan menyempatkan diri mengecup singkat bibir sang istri.
Cup!
Queen hanya diam mematung mendapati bibirnya dikecup lembut oleh sang suami, ada rasa senang sekaligus kaget yang tertanam di dalam hatinya saat ini. Sungguh ini merupakan momen yang ia idam-idamkan sejak lama, akhirnya kini terkabul dan Queen pun tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan Tuhan padanya.
Saat Jeevan sedang mandi di kamarnya, Queen melangkah ke luar dan bergegas menuju meja makan yang sudah berisi banyak sekali makanan. Akan tetapi, tiba-tiba bunyi bel terdengar dari arah luar yang mengakibatkan Queen terkejut lalu penasaran siapa yang datang.
Queen pun beralih melangkah menuju pintu depan, sesampainya disana ia langsung membuka pintu untuk mencari tahu siapa yang datang. Betapa kagetnya ia, karena ternyata Aqila serta Dean sedang berdiri di hadapannya kali ini dan menatapnya sambil tersenyum lebar.
"Good morning sayang! Duh, pengantin baru udah cerah aja nih mukanya pagi-pagi gini!" ujar Aqila menyapa Queen dengan ramahnya.
Queen masih terdiam tak menyangka jika sikap Aqila bisa berubah 180 derajat seperti ini padanya, padahal dahulu Aqila yang selalu menentang hubungan Queen dengan Jeevan dan tidak pernah menyetujui pernikahan mereka. Bahkan Aqila juga sempat menyuruh Queen menjauh dari putranya.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
#Terjebak Gairah Sang Mafia 3
Kedatangan mertua
•
•
Jeevan sontak mengacungkan jarinya membentuk huruf 'o' yang artinya ia setuju dengan ucapan istrinya itu, setelahnya ia pun beranjak dari kasur bersiap untuk pergi ke kamar mandi. Namun sebelum itu, Jeevan menyempatkan diri mengecup singkat bibir sang istri.
Cup!
Queen hanya diam mematung mendapati bibirnya dikecup lembut oleh sang suami, ada rasa senang sekaligus kaget yang tertanam di dalam hatinya saat ini. Sungguh ini merupakan momen yang ia idam-idamkan sejak lama, akhirnya kini terkabul dan Queen pun tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan Tuhan padanya.
Saat Jeevan sedang mandi di kamarnya, Queen melangkah ke luar dan bergegas menuju meja makan yang sudah berisi banyak sekali makanan. Akan tetapi, tiba-tiba bunyi bel terdengar dari arah luar yang mengakibatkan Queen terkejut lalu penasaran siapa yang datang.
Queen pun beralih melangkah menuju pintu depan, sesampainya disana ia langsung membuka pintu untuk mencari tahu siapa yang datang. Betapa kagetnya ia, karena ternyata Aqila serta Dean sedang berdiri di hadapannya kali ini dan menatapnya sambil tersenyum lebar.
Ceklek
"Good morning sayang! Duh, pengantin baru udah cerah aja nih mukanya pagi-pagi gini!" ujar Aqila menyapa Queen dengan ramahnya.
Queen masih terdiam tak menyangka jika sikap Aqila bisa berubah 180 derajat seperti ini padanya, padahal dahulu Aqila yang selalu menentang hubungan Queen dengan Jeevan dan tidak pernah menyetujui pernikahan mereka. Bahkan Aqila juga sempat menyuruh Queen menjauh dari putranya.
Dirasa menantunya itu masih syok, Aqila pun menghampirinya dan memberikan kecupan di kedua pipi wanita itu. Ya sontak Queen bertambah kaget dengan perlakuan manis ibu dari suaminya itu kepadanya, ia menatap lebar ke arah wajah Aqila seakan tak mempercayainya.
"Kamu gausah tegang gitu kali sayang, sekarang mama kan sudah merestui hubungan kalian. Mama malahan senang loh Jeevan jadinya nikah sama kamu, bukan sama sekretarisnya itu," ucap Aqila.
"Eee maaf tante, eh maksud aku mama. Aku belum terbiasa aja lihat mama baik begini sama aku, karena biasanya kan.." ucapan Queen terjeda.
"Iya mama tahu, untuk itu mama minta maaf ya? Seharusnya dulu mama gak jahat sama kamu, mama benar-benar nyesel sayang," ucap Aqila.
"A-aku udah maafin mama kok, aku juga mau bilang makasih sama mama dan papa karena udah mau merestui hubungan aku dan mas Jeevan," ucap Queen sambil tersenyum.
"Sama-sama sayang, terus sekarang kita boleh masuk ke dalam gak nih?" ujar Aqila.
"Eh boleh dong ma, ayo mama sama papa masuk aja! Kebetulan aku juga udah siapin sarapan, kita nanti makan bareng-bareng ya!" ucap Queen.
"Bagus tuh, ini mama juga bawain makanan buat kalian berdua," ucap Aqila.
Queen tersenyum, kemudian mengambil rantang makanan tersebut dari tangan Aqila dan membawanya ke dalam. Ya mereka bertiga lalu masuk bersamaan untuk melakukan sarapan sesuai ajakan Queen tadi, Aqila juga sudah tak sabar ingin bertemu dengan putranya lagi.
Di dalam, Aqila tampak celingak-celinguk mencari keberadaan putranya. Ia kebingungan lantaran Jeevan tidak ada di sekitar sana, sontak Aqila pun bertanya pada Queen karena ia sangat ingin menemui Jeevan saat ini. Meskipun baru beberapa hari saja mereka tidak bertemu.
"Queen, suami kamu mana? Kok dia gak kelihatan? Apa jangan-jangan dia masih tidur ya?" tanya Aqila.
"Enggak kok ma, mas Jeevan udah bangun. Tadi sih dia lagi mandi di kamar, aku coba panggil ke atas ya ma?" ucap Queen.
"Eh gausah, udah biarin aja nanti juga dia turun sendiri kok kalau udah selesai. Kamu disini aja temenin mama sama papa!" pinta Aqila.
"Iya ma." Queen mengangguk menurut.
Mereka pun duduk berkumpul di meja makan bersiap untuk menyantap makanan yang sudah disediakan oleh Queen, mata Dean tampak terbuka lebar melihat banyaknya makanan yang ada disana dan membuatnya tergugah. Sedangkan Aqila masih terus sibuk memandangi Queen dan mengusap wajahnya seperti seorang ibu pada anak.
"Wah Queen, ini semua yang masak kamu sendiri?" tanya Dean tak menyangka.
"Ah iya pa, aku tadi sengaja bangun awal supaya aku bisa siapin sarapan buat mas Jeevan. Aku juga gak tahu kalau papa sama mama mau datang, jadinya aku cuma masak segini," jawab Queen.
"Segini kamu bilang cuma? Ini udah lebih dari cukup tau Queen, papa salut loh sama kamu bisa masak sebanyak ini! Jeevan memang gak salah pilih istri, kamu hebat Queen!" ucap Dean memuji.
"Ah papa bisa aja, yaudah ya aku mau ambil piring dulu buat siapin masakan mama ini? Permisi pa, ma!" ucap Queen.
"Iya sayang," ucap Aqila sambil tersenyum.
Queen pun bangkit dari duduknya, membawa rantang pemberian Aqila tadi dan melangkah menuju dapur untuk menyiapkan makanan buatan mama mertuanya itu. Sedangkan Aqila serta Dean tampak duduk bersantai saja disana sembari menunggu Queen kembali.
•
•
Queen yang tengah menuang makanan ke mangkuk, dikejutkan dengan dua buah tangan yang melingkar di pinggangnya dari belakang. Sontak Queen menoleh ke belakang untuk memastikan siapa yang berani memeluknya, dan ternyata itu adalah Jeevan alias sang suami.
"Jeevan, ih kamu apa-apaan sih?! Jangan kayak gini deh, kamu mending ke meja makan sana!" sentak Queen berusaha melepaskan diri.
"Sssttt kamu diam aja sayang! Kamu gak mau apa mesra-mesraan sama suami sendiri? Saya ini nyaman banget tau peluk kamu begini, jangan berontak ya sayang!" goda Jeevan.
"Ish mas, tapi ada papa sama mama kamu di meja makan tau!" ujar Queen.
Jeevan langsung melotot terkejut, "Apa? Kamu serius sayang? Mau apa papa sama mama datang kesini?" ujarnya.
"Ya serius lah, kalo gak percaya sana cek aja sendiri ke meja makan! Mereka juga nyariin kamu kok daritadi," ucap Queen sewot.
"Waduh, yaudah deh kita nanti kesana nya bareng aja. Saya takut mama atau papa bicara yang aneh-aneh kalau saya sendirian nanti," ucap Jeevan.
"Iya iya, kalo gitu kamu lepasin aku dong Jev!" pinta Queen yang merasa risih.
Akhirnya Jeevan melepaskan pelukannya dari sang istri, namun ia menyempatkan diri mengecup area leher serta wajah istrinya itu yang membuat Queen melenguh pelan seraya mengusap lehernya. Hembusan nafas Jeevan pun juga terasa mengenai kulit leher wanita itu, sang empu hanya bisa diam walau merasa kesal dibuatnya.
"Kamu itu emang cantik banget Queen, saya gak bisa berhenti peluk cium kamu!" goda Jeevan.
"Terserah kamu, udah yuk kita buruan ke meja makan temuin orang tua kamu! Ini makanannya juga udah aku siapin kok," ucap Queen berbalik.
"Yuk!" ucap Jeevan singkat.
Sepasang suami-istri itu pun berjalan menuju meja makan menghampiri Aqila dan juga Dean yang sudah menunggu, tak lupa Queen membawa mangkuk berisi makanan buatan Aqila itu untuk disantap bersama-sama nanti.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
#Terjebak Gairah Sang Mafia 3
Ketulusan Jeevan
•
•
Queen tampak tengah mencuci piring di dapur bekas sarapan mereka pagi tadi, ya kini hari sudah menjelang siang dan Aqila serta Dean telah kembali ke rumah mereka karena harus mengurus urusan yang lain. Lagipula mereka juga tidak ingin terlalu lama mengganggu sepasang suami-istri yang sedang dimabuk asmara itu.
Jeevan yang kesepian karena ditinggal sendiri, akhirnya menyusul ke dapur dan memperhatikan istrinya yang sedang mencuci piring. Ia tersenyum lebar, kemudian mendekati Queen dan memeluknya dari belakang secara mendadak. Sontak Queen terkejut saat dua tangan melingkar di pinggangnya dan kepala yang menempel pada kulit lehernya.
"Jev, kamu ngapain sih? Udah sana kamu di depan aja urusin kerjaan kamu! Kamu lupa ya kalau sekarang kamu harus urus dua bisnis sekaligus?" ucap Queen.
Jeevan menggeleng seraya membelai rambut sang istri, "Enggak kok, saya cuma lagi pengen peluk kamu aja. Emang gak boleh ya seorang suami peluk istrinya kayak gini? Saya kan pengen manja-manja sama kamu sayang," ucapnya menggoda.
"Ahaha, lebay kamu Jev! Daripada kamu kayak gini, mending kamu keluar sana cari kegiatan yang lain biar gak gangguin aku!" ucap Queen.
"Loh kok kamu gitu sih? Kamu ngusir saya nih ceritanya? Jahat banget sih jadi istri, gak boleh begitu tau sayang! Emang kamu mau saya laporin kamu ke mama papa nanti?" ujar Jeevan.
"Apaan sih? Masa mainnya ngadu begitu? Aku kan cuma suruh kamu keluar bukan ngusir," ucap Queen.
"Sama aja itu, masa suami sendiri diusir? Lagian saya pengennya disini sama kamu, mana bisa saya sendirian tanpa kamu?" ucap Jeevan.
"Lebay!" cibir Queen yang langsung kembali melanjutkan aktivitasnya.
Namun, tangan nakal Jeevan malah bergerak menggerayangi tubuhnya dari atas sampai bawah hingga membuat Queen sedikit kaget. Pria itu juga terus mencumbu area lehernya dan memberi tanda merah disana, sepertinya Jeevan sudah tidak tahan ingin mendapat jatah lagi dari sang istri.
"Ih nanti dulu Jev, aku lagi cuci piring ini tanggung!" kesal Queen sembari menyingkirkan dua tangan Jeevan dari pinggangnya secara paksa.
Sontak Jeevan terkejut, matanya menandakan kalau ia tak menyangka Queen akan semarah itu. Tapi ia kembali tersenyum dan kini berdiri di samping istrinya, Queen yang masih kesal tak memperdulikan keberadaan Jeevan di sebelahnya yang terus tersenyum ke arahnya itu.
"Jangan jutek jutek sama suami sendiri, nanti dosa loh sayang!" ujar Jeevan.
"Biarin, suruh siapa kamu gangguin aku terus? Gak tahu apa aku lagi repot ini beres-beres rumah? Kamu sih aneh-aneh aja, punya rumah tapi kok gak ada pembantunya?" kesal Queen.
"Oh kamu minta dicariin pembantu? Okay, nanti saya bakal cari ke tempat biasa saya sewa asisten rumah tangga. Kamu yang sabar ya cantik? Kali ini biar saya yang bantu deh," ucap Jeevan.
"Eh gausah, nanti malah berantakan semua lagi. Kamu mending diam aja di luar sana, please jangan ganggu aku ya!" pinta Queen.
Jeevan tersenyum dan mengecup pipi istrinya tiba-tiba, Queen terkejut lalu reflek memegangi pipinya yang memerah tersebut. Jeevan pun semakin gemas, ia kembali mengecupi seluruh area wajah wanita itu sampai ke bibirnya tanpa memberi kesempatan Queen untuk berontak.
"Saya sayang banget sama kamu, saya cinta sama kamu Queenara Azwa Walters!" ucap Jeevan dengan mulut yang masih terus mengecup wajah istrinya.
Queen terdiam saja, sejujurnya ia juga menikmati setiap sentuhan yang diberikan sang suami. Wajarlah pasangan baru menikah pasti akan terlihat sangat romantis, tapi belum tentu beberapa tahun ke depan mereka bisa seperti ini selalu.
•
•
Saat Jeevan keluar rumah untuk mencari udara segar, ia tak sengaja melihat kehadiran seorang wanita di depan gerbang rumahnya yang tampak tengah mengawasi rumah itu. Tentu Jeevan penasaran, ia langsung berteriak dan berlari ke arah si wanita untuk mencari tahu.
"HEY! SIAPA KAMU?" teriak Jeevan dengan lantang yang membuat si wanita berlari pergi.
Jeevan pun membuka pintu pagarnya, ia melihat si wanita tengah berlari menjauh darinya dan sesekali menoleh ke belakang. Ya Jeevan dapat mengenali siapa wanita itu walau tampak wajahnya ditutupi oleh kain, Jeevan seperti sangat mengenalnya karena bentuk tubuh wanita itu.
"Itu kayak Fritzy, tapi mau apa ya dia kesini? Terus kenapa juga dia harus mengendap-endap kayak gitu? Padahal kan bisa aja dia langsung masuk ketuk pintu, pasti gak akan saya usir," gumam Jeevan.
Karena sangat penasaran dan juga ingin memastikan apakah wanita itu benar Fritzy, akhirnya Jeevan kembali berlari mengejar si wanita dengan kecepatan penuh. Ya Jeevan yakin ia dapat mengejarnya, sebab Fritzy pasti akan sulit berlari kencang dalam kondisinya yang tengah mengandung.
Benar saja dugaannya, kini Jeevan berhasil menangkap Fritzy setelah tangannya dapat meraih pundak wanita itu dan memaksanya berhenti. Wanita itu terlihat panik, tetapi berusaha melepaskan diri dari cengkraman Jeevan seraya terus menutupi wajahnya. Jeevan yang kesal lalu mendekap erat si wanita dan melepas penutup wajahnya.
"Fritzy? Ternyata benar ini kamu, mau apa kamu ke rumah saya diam-diam begitu, ha?" tegur Jeevan.
"Eee lepasin saya bos, saya minta maaf!" ucap Fritzy memohon.
"Tunggu dulu, saya akan lepaskan kamu setelah kamu menjawab pertanyaan saya!" tegas Jeevan.
"Lepas bos, saya gak ada maksud apa-apa kok! Saya cuma mau mastiin apa bos sama mbak Queen hidup bahagia setelah menikah atau enggak, dan saya sekarang sudah mendapat jawabannya," ucap Fritzy.
"Untuk apa Fritzy? Jika kami tidak bahagia, apa kamu berniat menikah dengan saya lagi begitu? Kamu menyesal karena sudah meminta saya menikah dengan Queen, ha?" tanya Jeevan.
Fritzy terdiam gugup, pandangannya beralih ke arah lain dan tidak bisa menjawab pertanyaan bosnya itu. Jeevan pun mencengkram rahang Fritzy dan menariknya paksa agar menatap wajahnya, ia menatap tajam seraya menekan wanita itu agar mau menjawab dengan jujur.
"Jawab jujur Fritzy! Apa kamu menyesal telah membiarkan Queen menikah dengan saya?" ucap Jeevan mengulangi pertanyaannya.
"Enggak bos, mana mungkin saya menyesal? Saya justru bahagia melihat bos bahagia dengan Queen, mungkin jika menikah dengan saya itu tidak akan terjadi bos," ucap Fritzy berbohong.
"Saya tahu kamu bohong Fritzy, saya bisa lihat itu dari tatapan mata kamu," ucap Jeevan.
"Bos gausah sok tahu deh, mending bos lepasin saya sebelum mbak Queen lihat! Nanti dia bisa salah paham bos," pinta Fritzy.
Tapi Jeevan tak mengindahkan permintaan Fritzy itu, "Saya gak akan lepasin kamu, jawab dulu dengan jujur baru nanti saya lepaskan!" ucapnya.
"Bos mau saya jawab apa? Tadi itu saya sudah jujur kok bos," ucap Fritzy.
"Bohong!" sentak Jeevan dengan keras yang membuat Fritzy bergetar kaget.
Tiba-tiba saja, sebuah teriakan dari arah belakang mengagetkan keduanya. Suara itu merupakan suara seorang wanita yang Jeevan tentu sangat mengenalinya, mereka sontak menoleh dan menatap kaget ke arah wanita yang berdiri di hadapan mereka saat ini.
"Jeevan!" ya wanita itu ialah Queen, alias istri dari Jeevan sendiri. Queen menggeleng tak percaya melihat suaminya memeluk Fritzy di depannya.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
...KLIK TOMBOL FAV, TERUS KOMEN BIAR AUTHOR SEMANGAT DONG GUYS!...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!