NovelToon NovelToon

Pangeran Vampir Terjebak Menjadi Hunter

Chapter 1 – SEORANG PANGERAN VAMPIR BERNAMA LAVIAR

Sunda Empire.

Negeri makmur nan subur yang terbentang sebagai negeri kepulauan di timur benua.

Walaupun baru memperoleh kebebasannya lima tahun silam setelah mengusir ras penjajah yang memanfaatkan mereka selama ini sebagai ternak darah, ras vampir, mereka tumbuh dengan cepat berkat kekuatan perdagangan dan militer milik maritim mereka yang sangat hebat, dan juga, berkat kebencian mereka yang kuat terhadap ras vampir yang telah mengisap segala milik mereka hingga benar-benar kering selama ratusan tahun dijajah.

Ya, penduduk Sunda Empire tumbuh menjadi penduduk yang sangat membenci keberadaan vampir, bahkan profesi yang paling diminati saat ini di kekaisaran itu yang akan segera memperoleh prestige yang sangat besar dari kekaisaran, tidak lain dan tidak bukan adalah profesi pemburu vampir.

Masalahnya adalah…

“Laviar… Itu… Matamu… Matamu mengapa jadi merah begitu?”

“Jeanne, tenanglah. Yang penting kan sekarang lukamu sudah sembuh.” Ujarku seraya mendekati Jeanne demi memastikan luka di kaki kanannya telah benar-benar sembuh.

Akan tetapi, apa yang kuperoleh dari teman bermainku sejak kecil selama lima tahun itu yang telah kuanggap sebagai keluarga sendiri,

-Puak.

Dia segera menampik tanganku begitu aku hendak menyentuhnya.

“Jangan sentuh aku, dasar monster! Pergi! Pergi dari hadapanku, monster! Vampire hunter! Apa di sini ada seorang vampire hunter?! Cepat kemari! Di sini ada vampir!”

Aku hanya bisa terpaku tanpa bisa berkata apa-apa. Bahkan teman yang telah hidup dan tumbuh besar bersamaku selama lima tahun seketika menganggap aku seonggok najis begitu mengetahui bahwa aku adalah seorang vampir.

Padahal aku sampai rela mengungkapkan identitasku di hadapannya demi menyelamatkan dia yang teman masa kecilku selama lima tahun yang hampir saja mati tertimpa batu besar, tetapi mengapa dia justru mengkhianatiku?

Sial! Sial! Sial! Tahu begini kubiarkan saja dia mati tertimpa batu besar itu.

Ya, masalahnya adalah aku adalah salah satu dari ras vampir yang dibenci oleh semua orang di Sunda Empire itu yang kini harus bersembunyi di pelosok terpencil kekaisaran demi menghindari incaran para vampire hunter setelah kastilku runtuh usai diburu oleh para manusia berbaju perak itu.

Terima kasih berkat teriakan Jeanne, dalam sekejap para vampire hunter telah berbondong-bondong datang untuk mengejarku.

“Selena! Selena! Kamu di mana?!”

Selena pun keluar dari balik halaman belakang begitu mendengar teriakanku.

“Aku ketahuan. Kita harus segera lari dari sini.”

Tanpa sempat memberi penjelasan, aku mendatangi gubuk lantas serta-merta menyeret Selena bersamaku, bahkan satu pun harta benda di gubuk kami itu tak sempat kami bawa pergi perihal nyala obor yang dibawa oleh para vampire hunter mulai terlihat di sudut kegelapan di sana.

“Huff… Huff…”

Aku berlari dan terus berlari hingga nafasku terengah-engah dengan tetap memegang tangan kiri Selena bersamaku. Tak jelas lagi jalan mana yang telah kutempuh di dalam hutan. Hanya satu yang kupikirkan saat itu, semoga seperti lima tahun lalu, aku entah bagaimana akan bisa selamat dari kejaran para vampire hunter itu.

Di luar dugaan, harapanku itu terkabul. Secara ajaib, aku menemukan air terjun di dalam hutan di mana di balik air terjun itu ada sebuah goa. Kami pun berhasil memasuki goa tersebut yang tampaknya tidak disadari sama sekali keberadaannya oleh para vampire hunter.

Kami berjalan dan terus berjalan menyusuri goa hingga pada akhirnya kami menemukan pintu keluar lain yang terhubung dengan tempat keluar berbeda dari yang pertama kali kami masuki sebelumnya itu.

“Wah, apa ini? Indah sekali, Kak Laviar!”

Kami secara beruntung menemukan tempat yang sangat indah yang padahal saat itu malam hari, namun tempat itu bisa bersinar dengan terang layaknya pagi hari dengan kilauan berbagai kristal putih yang indah yang saling beresonansi membentuk mozaik yang menakjubkan.

“Akhirnya ‘yang terpilih’ datang juga ke tempat ini.”

Akan tetapi, tak butuh waktu lama bagiku untuk menyesali keputusanku memasuki tempat tersebut. Aku bagaikan lepas dari kandang singa, namun terjerembab ke dalam mulut buaya.

“Ah, apa ini?!”

“Kak Laviar! Kak Laviar!”

Sebuah lubang hitam seketika terbentuk di belakangku yang semulanya tidak ada lantas menarikku masuk ke dalamnya. Pandanganku seketika kabur saat itu. Hal terakhir yang bisa kuingat adalah Selena yang masih dalam wujud manusianya menangis yang perlahan kian menjauh dariku.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Peringatan! Peringatan! Mulai saat ini, Laviar, pangeran vampir dari negeri Sunda akan menjalani tutorial untuk menjadi hunter Sistem.

Peserta ujian akan ditransfer ke dalam dungeon dan akan mengalami percobaan hidup dan mati di sana untuk menguji kelayakannya. Kalahkan setiap penyintas yang menantang dungeon yang menjadi daerah kekuasaan Anda.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sebuah suara yang entah siapa dan berasal darimana tiba-tiba saja berdengung di telingaku. Sesaat kemudian, aku pun mulai menjalani neraka itu.

Aku yang lemah tiba-tiba harus menghadapi pertarungan yang tiada hentinya. Kekalahan berarti kematian. Tiap kali aku yang lemah ini kalah oleh para penyintas dungeon, aku harus menjalani penalti dari sosok astral yang menamai dirinya sebagai Sistem yang telah secara paksa membawaku ke neraka tersebut.

Suatu penalti yang benar-benar di luar batas kewajaran perikevampiran. Aku harus mengalami siksaan mimpi buruk sebelum akhirnya aku dibangkitkan kembali, demi Sistem memperoleh ganti rugi atas harta-bendanya yang dicuri oleh para penyintas yang berhasil mengalahkanku, melalui energi negatif yang kuhasilkan selama siksaan mimpi buruk tersebut.

Awalnya, itu tidaklah mudah. Tiap kali aku kalah dan mati, itu bukanlah akhirnya. Aku hanya akan dihidupkan kembali oleh Sistem.

Namun, berkat skill ‘ikatan darah’ yang kupunya yang berasal dari bakat bawaanku yang dimunculkan ke permukaan oleh Sistem, aku semakin mampu bertahan dengan baik melalui bertambahnya para pengikutku di dalam dungeon satu demi satu yang berasal dari jiwa-jiwa penyintas yang berhasil kukalahkan yang aku ubah menjadi familiarku melalui jalinan skill ‘ikatan darah’.

Tidak hanya itu kehebatan skill ‘ikatan darah’. Tiap kali itu pula, aku akan memperoleh satu skill unik milik penyintas itu secara acak.

Tanpa terasa, seribu tahun telah berlalu sejak aku terjebak di dalam dungeon ini. Kini, aku telah menjadi sosok yang begitu overpower dengan lebih dari sejuta pengikut. Namun setelah lamanya waktu berlalu pula, hasratku untuk bertarung kian memudar. Pertarungan tidak lagi menyenangkan bagiku perihal kini semua lawan terasa sangat lemah.

Akan tetapi, tiba-tiba muncullah mereka. Suatu rombongan yang berasal dari ras tidak asing yang telah menghancurkan hidupku dan membunuh semua keluargaku. Ras yang tak mungkin aku lupakan dendam ini kepada mereka. Merekalah ras manusia.

Aku tak dapat menahan rasa senangku akannya. Akhirnya, tiba juga kesempatanku untuk membalaskan dendam kepada mereka, begitulah pikirku.

Begitu rombongan penyintas itu memasuki wilayah kekuasaanku, aku segera melarang semua anak buahku untuk turut terlibat dalam pertarungan. Sebagai bentuk penghormatan atas ras yang telah memberikan trauma terbesar di dalam hidupku itu, secara khusus akulah yang akan mencabik-cabik tiap bagian tubuh dari mereka hingga mereka akan mati segan hidup pun tak mau.

Aku membantai satu-persatu para manusia menjijikkan itu hingga tiada yang bersisa.

“Hahahahahahahaha.”

Tanpa sadar aku tertawa terbahak-bahak. Ini pertama kalinya sejak delapan ratus tahun terakhir, aku menunjukkan eksitasiku terhadap pertarungan. Itu bukanlah karena lawan kuat yang telah lama kutunggu-tunggu akhirnya tiba, melainkan setelah sekian lama, aku akhirnya berhasil melampiaskan dendamku pada ras yang telah menghancurkan hidupku itu.

Kukira semuanya telah usai. Rupanya masih ada satu tikus yang berhasil lolos dari pandanganku perihal skill anehnya itu. Sayangnya, dia tampaknya masih pemula sehingga gagal menerapkan skill-nya itu secara sempurna sehingga dengan cepat aku bisa kembali merasakan keberadaannya. Aku yang hebat ini hanya perlu berkonsentrasi sedikit lebih keras untuk melakukannya.

“Haruskah aku mati di tempat seperti ini? Tidak… aku ingin meraih cita-citaku sebelum mati.” Kudengar suara manusia pengecut itu bergumam.

“Oya, oya. Masih ada rupanya satu lagi tikus yang tersisa ya.”

Manusia pengecut itu seketika berkeringat dingin begitu menyaksikan sosokku yang berambut merah dengan mata merah dan gigi taring yang panjang dan tajam tepat berdiri di hadapannya. Namun, kakinya terlalu gemetaran sehingga dia pun kehilangan timingnya untuk melarikan diri.

“Kumohon, jangan bunuh aku!” Manusia pengecut itu merendahkan dirinya sendiri di hadapanku dengan memohon padaku secara putus asa demi keselamatan nyawanya.

Apakah aku akan menyelamatkannya?

Jawabannya tentu saja tidak.

“Hiyaaaat!”

Namun, tiba-tiba terdengar suara raungan manusia lain di antara kumpulan mayat manusia yang sebelumnya aku pikir sudah membunuh semuanya. Dia adalah manusia yang tampak sudah bau tanah, namun berkebalikan dari usianya, dia sangat pemberani.

“Larilah, Bocah! Setidaknya kamu harus selamat demi melaporkan kejadian ini pada dunia luar!”

Dia berusaha dengan segenap tenaganya yang sangat lemah itu untuk menyerangku demi bisa memberikan waktu bagi manusia pengecut itu melarikan diri.

-Slash.

“Aaaaakkkkhhhh!”

Tentu saja tidak cukup sedetik bagiku untuk membunuhnya yang telah sekarat. Kematiannya benar-benar sia-sia perihal di tempat ini aku pula akan membunuh manusia pengecut itu.

Tetapi apa ini? Aku hanya lengah sedetik saja, tetapi manusia pengecut itu telah hilang lagi dari pandanganku. Tahu-tahu dia sudah berjarak 300 meter dari tempatku berdiri saat ini dan hampir saja benar-benar berhasil melarikan diri.

Akan tetapi, bahkan sebelum manusia pengecut itu bisa mengedipkan matanya, aku melompat lantas sudah berada tepat di hadapannya kembali.

“Hahahahahahaha! Kamu hebat juga untuk seukuran manusia karena bisa kabur dari pandangan sang bos vampir yang perkasa ini walau hanya sesaat!”

Bisa kusaksikan ekspresi penuh keputusasaan dan ketakutan di balik wajahnya itu.

Melihat keahliannya yang unik itu yang bahkan sampai bisa menipu mataku walau hanya sedetik, aku kembali berpikir, haruskah dia kubunuh saja lantas mengakhiri kesenangan yang telah lama tak kurasakan ini? Ditambah aku menyukai ekspresi ketakutan milik manusia pengecut itu. Aku pun memutuskan.

“Baiklah! Kemampuanmu itu aku nilai cukup berguna, Manusia rendahan. Kuputuskan kau juga akan menjadi salah satu familiar yang akan melayaniku. Sekalian aku bisa memanfaatkanmu untuk menyiksamu demi membalaskan rasa sakit hatiku pada kaum kalian, para manusia rendahan!”

Dia sewajarnya tidak layak dipertahankan sebagai familiar karena tidak memiliki kemampuan bertarung yang menonjol. Namun, aku akhirnya tetap memutuskan untuk menjadikannya sebagai familiarku perihal kespesialan manusia pengecut itu.

“Nah, mulai sekarang kamu akan menjadi salah satu koleksi familiarku.”

Lalu aku pun menghisap darahnya, suatu keputusan yang akhirnya aku sesali.

Begitu menghisap darah manusia pengecut itu, tiba-tiba saja kesadaranku mulai hilang. Ah, aku tahu bahwa si Sistem sialan itu akan kembali mengacaukan hidupku lagi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Syarat terpenuhi. Tutorial selesai.

Nama: Laviar (samaran: Viar)

Ras: vampir (samaran: manusia)

Pekerjaan: Pangeran Vampir dari Negeri Sunda (samaran: hunter)

Rank: F-

Resmi terdaftar sebagai hunter Sistem dengan kode seri 01xxxxxxxxFJH.

Misi Tingkat XXX: menjadi hunter kelas atas di dunia manusia

Syarat keberhasilan: Menjadi hunter kelas atas yang diakui oleh para manusia (minimal rank S)

Lamanya misi: tidak terbatas

Berhasil: kekuasaan di dunia manusia bisa jatuh ke tangan Anda

Gagal: mati dalam 4 bulan

Catatan: harap berhati-hati dalam menjalankan misi Anda agar identitas asli Anda tidak ketahuan oleh siapapun. Jika ketahuan, misi dianggap gagal dan Anda akan memperoleh konsekuensi kegagalan.

Hunter Sistem siap dikirim ke dunia manusia. Pastikan perjalanan Anda aman. Semoga hati Anda akan kembali dipenuhi dengan cinta. ^_^

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sang pemuda naas yang dihisap darahnya oleh sang pangeran vampir, secara beruntung terbangun di tempat antah berantah. Belasan manusia berpakaian jaket orange telah mengelilinginya lantas memotong-motong dengan gunting pakaian yang dikenakannya serta memakaikannya suatu alat aneh yang terhubung dengan selang di hidungnya.

Begitu terbangun, sang pemuda naas itu segera menampik dengan tegas tangan-tangan jahil yang berani menyentuhnya ketika dia terbaring pingsan.

“Dasar kurang ajar! Beraninya kalian manusia rendahan menyentuh tubuh sempurnaku ini!”

Namun ada yang salah dengan kepribadiannya seolah itu adalah orang lain yang mirip. Dan itu rupanya benar adanya perihal dialah Laviar, sang pangeran vampir, yang entah mengapa berakhir di tubuh pemuda tersebut.

Chapter 2 – KE DUNIA MANUSIA

“Dasar kurang ajar! Beraninya kalian manusia rendahan menyentuh tubuh sempurnaku ini!”

Kepalaku rasanya pusing. Ini seperti perasaan di mana aku pertama kalinya jatuh ke dalam dungeon lantas secara tiba-tiba diminta untuk menjadi bos dungeon.

Tapi apa yang para manusia rendahan itu lakukan?! Mereka berani-beraninya menyentuh tubuh agungku ini! Tubuh yang telah kusempurnakan selama seribu tahun lamanya tiap aku mencuri skill baru dari para penyintas yang hendak menaklukkan dungeon yang aku jaga!

Dengan penuh amarah, aku mengalirkan mana-ku untuk membasmi mereka semua.

“…”

Tetapi ada yang aneh, aku tidak bisa mengeluarkan sihir.

“Duh Kak Viar! Apa yang Kakak lakukan?! Padahal para dokter sudah baik hati bersedia mengobati Kakak yang miskin ini secara gratis, tetapi tindakan tidak sopan apa yang telah Kakak lakukan sebagai imbalannya.”

Seorang gadis manusia kecil tiba-tiba saja memarahiku.

Sejenak aku terkaget bahwa mengapa gadis kecil ini juga sampai tidak takut padaku. Lalu aku pun menatap bayanganku yang terpantul dari balik kaca. Itu agak tidak jelas karena pantulan cahaya matahari, tetapi rambut hitam ini, mata hitam ini, bahkan wajah ini, jelas bukan milikku. Itu adalah milik pemuda manusia yang terakhir kali aku ubah menjadi familiarku.

“Berikan aku cermin, cepat!”

Aku seketika panik. Lalu seseorang pun memberikan aku cermin dan akhirnya aku bisa melihat wajahku kali ini dengan lebih baik, tapi itu benar-benar bukan wajahku. Aku tak salah lihat, aku telah berubah menjadi manusia.

“Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Tuan Pasien, apa Anda baik-baik saja?”

“Apa aku terlihat baik-baik saja Manusia rendahan, hah?! Cepat minggir dari hadapanku sana!”

Aku yang tak mampu menahan emosiku lagi lantas mendorong pria tua berbaju serba-putih itu hingga tersungkur ke tanah. Lalu pemberitahuan sistem sekali lagi tiba.

Peringatan! Peringatan! Anda telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepada seorang manusia bernama Sujono, 56 tahun. Akibatnya, Sujono menilai buruk Anda. Poin kepopuleran berkurang 3.

“Apa maksudnya poin kepopuleran itu, Sistem?!”

Ini berkaitan dengan misi tingkat XXX: menjadi hunter kelas atas di dunia manusia. Sebagaimana Anda ketahui bahwa syarat tercapainya misi adalah menjadi hunter kelas atas yang diakui oleh para manusia (minimal rank S). Untuk bisa dikatakan diakui oleh manusia, setidaknya Anda memperoleh poin kepopuleran sebanyak 10.000.

Dan begitu aku menengok ke panel sistem-ku, poin kepopuleranku baru saja turun dari 4 menjadi 1. Apakah sebegitunya aku harus merendahkan diriku untuk tampak baik di hadapan manusia rendahan itu?! Jalan terselesaikannya misi, tampaknya masihlah sangat lama. Setidaknya, itu adalah misi dengan jangka waktu tak terbatas. Selama aku tidak melanggar pantangannya, itu akan baik-baik saja.

Namun lebih daripada itu, bagaimana caranya agar aku bisa memperoleh kembali kekuatan lamaku serta kembali ke wujud asliku? Untuk sekarang, mari berpikir tenang.

“Hei, sistem! Bagaimana dengan kekuatanku dan wujud asliku?”

Anda dapat memperoleh kembali kekuatan Anda seiring semakin banyaknya misi Sistem yang Anda selesaikan.

“Lantas bagaimana dengan wujudku?”

“…”

Namun lama menunggu, Sistem sialan itu tidak menjawab juga. Sudah kuduga dia menyembunyikan sesuatu dan hanya akan mengungkapkan informasi yang berguna baginya saja.

***

Satu hari kemudian,

“Kakak, mari makan dulu. Sudah semalaman Kakak tidak makan. Nih, aku bawakan semur jengkol favorit Kakak.”

“Berani-beraninya kamu memberikanku makanan manusia rendahan itu…”

-Kruyuk.

Namun berbeda dengan ucapanku, perutku seketika berbunyi seolah merespon bau makanan yang terasa lezat yang dibawa oleh gadis manusia itu.

Aku lantas tidak segan-segan mengambil wadah yang berisi makanan manusia yang dibawakan oleh gadis kecil manusia itu lantas memakannya dengan lahap hingga kenyang.

Ini benar-benar aneh, tidak hanya tampilanku saja yang berubah menjadi manusia, bahkan selera dan makananku rupanya turut berubah pula.

Tapi apa ini?

Tiap kali aku bernafas, aku mencium bau busuk yang amat menyengat. Lalu seketika aku tersadar bahwa itu keluar lewat bau mulutku sendiri.

“Hei, Gadis Manusia! Racun apa yang sudah kau berikan padaku ini, hah?! Kenapa itu membuat mulutku berbau busuk bahkan melebihi bau bawang putih?!”

“Kak Viar? Maaf Arcia tidak menyadarinya. Rupanya sakit Kakak separah ini ya sampai-sampai berceloteh tak jelas. Soalnya Arcia takut uang kita tidak cukup sehingga aku hanya memasakkan Kakak semur jengkol. Arcia benar-benar bodoh, padahal Kakak sudah berjuang keras demi hidup kita berdua. Tapi tenang saja, Kak. Aku akan segera memasakkan Kakak lagi makanan yang lebih enak. Kali ini spaghetti yang benar-benar Kakak sukai.”

Setelah bergumam tak jelas, gadis manusia itu sejenak pergi kemudian datang lagi dengan membawa sesuatu yang baru di tangannya yang tidak kalahnya beraroma sedap.

Tapi apa yang dibawakannya kali ini?

“Kau menghinaku ya, Gadis Manusia?! Bisa-bisanya kamu menyuruhku makan cacing yang merayap di tanah itu!”

“Duh, Kakak ini bicara apaan sih?”

-Hap.

Belum sempat aku selesai mengomel, gadis manusia itu secara lancang memasukkan cacing-cacing itu ke dalam mulutku.

Akan tetapi,

“Kok rasanya enak?”

“Apa selama berada di dalam celah antardimensi, kepala Kakak terbentur ya? Tetapi syukurlah, yang penting Kakak berhasil selamat. Kudengar bahwa rekan-rekan Kakak yang lain yang masuk ke sana semuanya meninggal. Aku benar-benar bersyukur bahwa Kakak bisa selamat.”

Gadis manusia itu pun memelukku dengan erat. Aku bisa merasakan air matanya membasahi lengan pakaianku. Itu sangat membuatku tidak nyaman. Namun ketika aku hendak menyingkirkan pelukannya itu, entah mengapa tanganku bergetar seolah mencegah aku untuk melakukannya.

***

Hari demi hari selanjutnya aku habiskan di tempat yang dinamakan gadis manusia itu sebagai rumah sakit. Lalu selama itu pula, dia kembali menceritakan kisah masa lalu yang kemungkinan milik pemuda dengan wajah ini.

Di luar dugaan, nama kami hampir mirip, Viar dan Laviar. Dia tampaknya bercita-cita menjadi seorang gamer profesional demi meraih kekayaan. Dia adalah sosok yang tidak peduli akan ketenaran, dan hanya mementingkan untuk memperoleh penghasilan demi menghidupi dirinya dan gadis manusia yang bernama Arcia ini.

Setelah mendengar cerita gadis manusia itu, aku menyimpulkan bahwa ini kemungkinan masihlah dunia yang sama yang pernah aku tinggali sebelumnya walaupun tidak ada bukti spesifik untuk itu. Tetapi mendengar nama pulau tempat yang kuhuni, Java, yang tetap sama seperti dulu, walaupun nama kotanya sedikit berbeda, aku cukup yakin.

Hanya saja, situasi kota ini benar-benar sudah jauh berbeda dibandingkan dengan ingatan terakhirku. Banyak rumah yang bisa berjalan dan ada pula rumah yang disusun hingga hampir menggapai awan. Rumah-rumah kini kebanyakan terbuat dari batu dan logam alih-alih kayu.

Tidak hanya itu saja, banyak peralatan aneh di mana-mana. Mulai dari peralatan yang bisa menampilkan gambar orang bergerak di dalamnya, ataukah sebuah kotak tipis yang membuatmu bisa berbicara dengan temanmu walaupun saling berjauhan. Semuanya benar-benar terasa asing bagiku.

Untunglah aku pembelajar yang cepat sehingga bisa menyesuaikan diri secara instan. Terlebih, entah mengapa, aku merasa sudah biasa dengan hal-hal itu padahal jelas sekali bahwa aku baru pertama kali melihatnya sekarang setelah keluar dari dungeon.

Tetapi yang membuat aku sama sekali tak menyangka, gadis manusia bernama Arcia ini sama sekali tak mengenal istilah vampir maupun vampire hunter, padahal sebelum aku terperangkap di dalam dungeon, profesi vampire hunter-lah yang paling terkenal.

Berdasarkan keterangan gadis manusia itu, profesi yang terkenal sekarang adalah seorang gamer profesional yang bahkan bisa menghasilkan uang milyaran rupiah tiap bulannya.

Gadis manusia itu tidak tahu apa itu vampire hunter, tetapi kalau hunter sendiri dia tahu karena itu adalah profesi baru yang baru-baru ini sering dicari untuk direkrut oleh pemerintah, bahkan sudah didirikan sekolah khusus untuk membina tunas-tunasnya layaknya pekerjaan pegawai negeri sipil yang lain.

Kuintip kembali misi dari sistem.

Misi Tingkat XXX: menjadi hunter kelas atas di dunia manusia

Aku benar-benar frustasi. Skill unik yang selama ini aku kumpulkan selama seribu tahun hilang begitu saja hingga hanya tersisa dua, yakni skill bawaanku ‘ikatan darah’, serta skill pemuda berwajah ini, ‘stealth’.

Tidak cukup sampai di situ, bahkan kekuatan otot-otot tubuhku dan bahkan sihirku juga turut melemah. Aku kini tidak ubahnya seperti para manusia rendahan itu.

Aku hendak marah. Mendengar kata hunter, aku jadi selalu teringat akan vampire hunter yang selalu memburuku di masa lalu. Tetapi berdasarkan pengalamanku terkurung di dalam dungeon selama seribu tahun lamanya, aku paham betul bahwa tiada gunanya melawan Sistem. Lagipula jika aku berhasil melaksanakan misi itu, bukankah reward-nya sungguh luar biasa?

Berhasil: kekuasaan di dunia manusia bisa jatuh ke tangan Anda

Aku bisa menguasai umat manusia lantas memperbudak dan menyiksa mereka untuk kepuasan pribadiku demi melampiaskan dendam kejadian masa lalu itu, dan mungkin pula kekuatanku yang sempat menghilang akan kembali seutuhnya.

Aku bertanya pada gadis manusia itu tentang bagaimana caranya menjadi hunter. Namun dia dengan tampang heran justru bertanya balik sebab Viar yang dulu dikenalnya bercita-cita menjadi gamer profesional. Namun pada akhirnya dia tetap memberitahukannya padaku karena katanya akan jadi apa aku di masa depan, tetap akan membuatnya bahagia selama itu adalah pekerjaan halal dan mampu pula membuatku bahagia.

Sungguh gadis manusia yang naif. Tetapi aku takkan lagi tertipu oleh raut wajah tanpa dosa itu. Semua gadis manusia tidak ubahnya seperti Jeanne.

Berdasarkan keterangan gadis manusia itu, untuk menjadi seorang hunter profesional, aku harus mendapatkan lisensi hunter. Ada dua hal yang harus dilakukan untuk mendapatkannya. Pertama adalah mendaftar di akademi hunter dan memperoleh surat kelulusan, lalu yang kedua adalah lulus ujian kualifikasi hunter.

Sayangnya, untuk mendaftar di akademi hunter, kamu harus menguasai sinkronisasi dengan tubuh avatarmu di dalam game vrmmorpg terlebih dahulu, setidaknya di atas 12 %.

Aku dengan percaya diri pergi ke game center untuk segera mewujudkan sinkronisasi atau apalah itu.

“Kakak mau ke mana?”

Bagitu hendak keluar, aku bertemu kembali dengan gadis manusia itu. Aku hanya terus berjalan tanpa menjawab pertanyaannya. Namun dia tetap ngeyel mengikuti aku.

Dia begitu cerewet sampai-sampai mengomentari aku mengapa memilih karakter swordsman, bukannya assassin yang katanya aku lebih mahir di situ. Aku hendak akan mengusirnya, tetapi berkat gadis manusia itu pulalah aku bisa menguasai alat aneh ini dengan mudah sehingga dia tidak jadi kuusir.

“Hehehehehehe.”

“Kenapa kamu cengengesan begitu?”

“Aku hanya senang bahwa Kakak telah kembali pulih seperti sedia kala. Kalau begitu, aku keluar dulu ya, Kak, untuk membelikan Kakak minuman.”

Begitulah gadis manusia itu mengikutiku semaunya lantas pergi juga dengan semaunya. Tetapi lama kutunggu, dia tak kunjung pula kembali.

Aku mulai keringat dingin berpikir bahwa mungkin saja identitasku yang bukan kakak aslinya ketahuan olehnya lantas dia melaporkanku kepada petugas keamanan.

Jika itu aku sebelum kehilangan kekuatanku, pasti aku tidak akan setakut ini. Namun sekarang semua kekuatanku telah menghilang. Aku benar-benar lemah. Bahkan jika itu anak kecil yang mengeroyokku, mungkin saja aku benar-benar akan mati.

Namun, kekhawatiranku itu rupanya keliru. Misi sistem telah tiba.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Misi tingkat E: Selamatkan Arcia yang terjebak bencana portal dungeon

Syarat keberhasilan: menutup portal dungeon di mana Arcia, adik Anda, sedang terjebak dengan mengalahkan para boss monster yang berhasil keluar dari sana

Lamanya misi: 30 menit

Berhasil: Arcia selamat, bonus poin kontribusi 10, skill mendeteksi musuh dalam radius 200 meter

Gagal: Arcia meninggal, Anda akan kena diare sampai mati

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Chapter 3 – DUNGEON BREAK PERTAMA

Aku membenci manusia.

Tanpa salah apa-apa, mereka memburuku dan Selena hanya karena kami berbeda dari mereka. Bagi mereka, kami hanya monster yang selayaknya dibunuh.

Bahkan manusia yang paling kupercayai di masa lalu, seketika membuangku begitu mengetahui aku adalah seorang vampir.

Perihal merekalah aku sampai harus melarikan diri hingga pada akhirnya terjebak oleh Sistem dan mengalami penderitaan selama seribu tahun lamanya di dalam dungeon.

Dan aku yang sangat membenci manusia itu disuruh untuk menyelamatkan seorang gadis manusia?!

Aku tak ingin menaruh simpati lagi pada seorang manusia karena kusadar bahwa ujung-ujungnya hanya hatikulah yang tersakiti.

Aku sama sekali tidak peduli jika gadis manusia bernama Arcia atau siapalah itu sampai meninggal.

Akan tetapi, mengapa langkah kakiku menuntunku ke tempat ini?

Suasana kekacauan terlihat di mana-mana. Monster-monster dari celah dimensi satu-persatu bermunculan dan membunuh tiap manusia yang dilihatnya. Sayangnya, mungkin aku akan dianggap sebagai salah satu manusia itu oleh monster perihal kejahilan sistem yang mengubah wujudku menjadi manusia. Oleh karenanya, aku menggunakan skill ‘stealth’ milik pemilik wajah ini untuk bersembunyi dari kerumunan monster.

Aku yang hebat ini yang sudah pernah berdiri di puncak sebagai boss dungeon harus bersembunyi dari monster-monster lemah ini perihal kekuatanku menghilang, aku benar-benar malu dan mengutuk sistem yang menyebabkan keadaanku menjadi seperti ini.

Arcia.

Aku sama sekali tidak peduli terhadap gadis manusia itu, tetapi aku tidak mungkin membiarkan diriku menerima penalti dari sistem hingga harus diare sampai mati.

Lagipula, gadis manusia itu akan berguna bagiku sebagai sumber informasi selama aku menyesuaikan diri dengan dunia manusia.

Walau demikian,

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nama: Laviar

Ras: Manusia

Job: hunter 01xxxxxxxxFJH

Rank: F-

Skill: [ikatan darah], [stealth], [ ], [ ]

HP: 3

MP: 1

Str: 0,01 (F-)

Vit: 0,01 (F-)

Agi: 0,06 (F-)

Dex: 0,01 (F-)

Int: 0,04 (F-)

Poin kontribusi: 0

Kepopuleran: 1

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Apa yang bisa dilakukan dengan tubuh manusia lemahku ini?

Aku kembali mengingat obrolanku beberapa saat yang lalu dengan gadis manusia itu di game center.

“Kak Viar, menagapa Kakak tidak memilih kelas assassin, padahal itu biasanya yang Kakak pilih?”

“Apa kerennya prajurit yang hanya bisa menyerang secara sembunyi-sembunyi dari belakang, hah?!”

“Tapi kan bahkan Kakak sudah memperoleh anugerah skill ‘stealth’ yang langka yang pasti membuat orang-orang yang memainkan karakter assassin iri sama Kakak.”

“Aku tidak suka itu! Pertarungan pengecut itu bukan gayaku! Seorang petarung tentunya harus menyerang secara langsung dari depan, bukan? Tapi apa ini? Mengapa tidak ada pedang yang terasa ringan?”

“Itu jelaslah, Kak. Itu karena Kakak memilih kelas swordsman. Kalau Kakak mau pedang yang ringan, maka pilih saja kelas assassin.”

“Hmph. Kamu ini kelas assassin, kelas assassin saja terus di mulutmu! Pokoknya, aku tidak akan pernah memakai skill ‘stealth’ yang pengecut itu!”

Aku akhirnya harus menelan ucapanku sendiri. Demi bertahan hidup, aku menyembunyikan keberadaanku dari para monster melalui skill ‘stealth’ yang baru saja kubilang pengecut tadi.

Tetapi di mana gadis manusia itu bersembunyi sekarang? Tidak, bukan itu yang penting sekarang. Bagaimana aku akan mampu menutup portal dungeon yang terbuka ini? Jika petugas keamanan di tempat ini keburu tiba duluan dan mereka yang menutup portalnya, bukankah itu berarti aku akan gagal dalam misiku lalu mati oleh penalti sistem?

Setelah perjuanganku bertahan hidup lebih dari seribu tahun, akankah aku mati konyol karena diare lantaran tak bisa memenuhi misi sistem? Itu tidak boleh terjadi.

Lalu terlihatlah monster yang tampak sebagai boss dungeon yang terbuka itu. Mereka memiliki jumlah mana yang relatif besar dibandingkan para monster lainnya serta mampu memberikan perintah kepada para monster lainnya. Masalahnya, mereka tidak hanya satu, melainkan tiga ekor. Ada yang menyerupai semut, ada yang menyerupai belalang, dan adapula yang menyerupai kepiting.

Jika aku terjun langsung ke sana, bisa dipastikan aku akan tewas. Aku harus memikirkan strategi. Bagaimana pun, aku saat ini hanya memiliki dua skill, skill ‘ikatan darah’ dan ‘stealth’. Apa yang bisa kulakukan dengan skill-skill yang sama-sama tak berguna dalam pertarungan ini?

Namun di kala aku masih tengah berpikir, sosok gadis manusia itu pun terlihat. Tetapi mengapa dia harus berada di situ?

Tidak! Dia telah berada dalam ranah jangkauan penglihatan sang bos monster semut. Jika aku tidak segera menyelamatkannya, gadis manusia itu dipastikan akan meninggal dan aku akan gagal memenuhi misi sistem lantas memperoleh penalti kematian.

Tetapi bagaimana caranya aku menyelamatkannya? Kemampuan bertarungku saat ini mendekati nol. Jangankan bos monster, bahkan sekarang aku sama sekali tidak punya peluang mengalahkan monster lemah sekalipun.

Tetapi tanpa sadar, kakiku melangkah sendiri ke tempat di mana gadis manusia itu berada lantas menyelamatkannya dari sengat tajam sang monster semut.

Lalu apa sekarang? Kini giliranku yang menarik perhatian sang bos monster semut tersebut.

“Kakak, aku takut, Kak.”

Gadis manusia itu gemetar ketakutan sembari memelukku. Rupanya tidak. Tidak hanya gadis manusia itu saja, tubuhku juga ikut gemetaran di hadapan ancaman kematian yang tepat berada di depanku.

Pikiranku kosong. Aku tak tahu lagi harus berbuat apa.

Namun, di saat itulah insting vampirku tiba-tiba bangkit lantas aku menggigit sang bos monster semut.

“Kakak?”

Sang bos monster semut meraung dengan kerasnya hingga memancing perhatian kerumunan monster-monster yang lain.

Sang bos monster semut menggeliat dan terus menggeliat kesakitan. Tanpa sadar, aku telah mengaktifkan skill ‘ikatan darah’-ku.

Aku sejenak terkesima. Itu bukanlah skill yang seharusnya mudah digunakan sejak target haruslah berada di bawah levelmu atau target berada dalam kondisi mental yang rapuh. Namun kenyataannya, aku bisa mengaktifkan skill itu pada target yang berkekuatan sangat jauh di atasku.

Dalam sekejap sang bos monster semut pun berubah menjadi familiarku lantas berpihak padaku dan mulai balik melawan kerumunan monster yang lain.

Akan tetapi di kala aku berpikir bahwa aku sekali lagi akan bisa mengaktifkan skill ‘ikatan darah’-ku pada monster lainnya, rupanya aku keliru.

Peringatan sistem:

Skill gagal diterapkan karena level target yang lebih tinggi

Skill itu kembali berfungsi normal di mana aku tidak bisa melakukannya perihal rendahnya levelku.

Tetapi aku sudah sangat bersyukur bahwa ada error sistem sehingga setidaknya aku bisa menjadikan bos monster semut itu sebagai familiarku. Berkatnya, aku akhirnya punya peluang untuk memenangkan pertarungan ini.

Namun, tidak sampai di situ saja efek dari skill ‘ikatan darah’.

Skill: [ikatan darah], [stealth], [cut], [ ]

Sesuai dugaanku. Aku memperoleh satu skill unik dari bos monster semut tersebut. Skill ‘cut’, skill yang memungkinkanmu untuk memotong-motong musuh dengan mudah walau hanya dengan menggunakan pisau yang berkarat sekalipun.

Sang bos monster semut menghajar sang bos monster belalang dan bos monster kepiting beserta para kawanannya.

Lalu aku memanfaatkan kesempatan itu untuk bersembunyi bersama gadis manusia itu melalui skill ‘stealth’-ku sembari menunggu hasil pertarungan dari tempat yang aman.

Walau demikian, sekuat apapun sang bos monster semut, dia tetap tak akan sanggup untuk mengalahkan keseluruhan monsternya, terlebih di sana juga ada dua bos monster lainnya.

Kuputuskanlah untuk bertarung mendukungnya dengan gaya bertarung yang paling kubenci itu, memadukan skill ‘stealth’ dan ‘cut’-ku untuk menghabisi kawanan monster itu dari belakang.

Aku menyelinap di belakang tiap monster lalu kugunakan tiap benda tajam apapun yang bisa kutemukan terutama yang berasal dari bangkai bilah tajam monster belalang untuk menebas tiap monster menjadi beberapa bagian.

Dalam sekejap, tiada kusangka bahwa aku benar-benar berhasil mengalahkan seluruh monster itu dan berhasil menutup portal dungeon.

Aku yang membenci manusia ini baru saja menyelamatkan nyawa seorang gadis manusia karena paksaan sistem. Namun, kurasa itu bukan keputusan yang buruk. Entah mengapa, aku justru mengingat Selena ketimbang Jeanne begitu melihat wajah gadis manusia naif ini.

Tetapi yang lebih mengkhawatirkanku saat ini adalah alasan apa yang harus kuberikan pada gadis manusia itu? Dia jelas-jelas telah melihat aku mengaktifkan skill ‘ikatan darah’ di mana taringku memanjang layaknya vampir. Salah bergerak sedikit, aku akan ketahuan bahwa aku adalah vampir. Jika demikian, aku mau tidak mau harus membunuhnya karena jikalau tidak, justru akulah yang akan mati terkena penalti sistem.

“Wah, apa itu tadi, Kak? Keren sekali! Kakak bisa mengendalikan monsternya dan menggunakannya untuk mengalahkan monster-monster lainnya. Daripada assassin, rupanya Kakak lebih berbakat menjadi seorang tamer. Sudah kuduga kakakku memang hebat karena bisa mempunyai dua skill bawaan dari game.”

Tak kuduga bahwa skill seperti itu rupanya telah lazim di dunia per-game-an, jadi itu tidak mustahil pula kalau skill itu juga keluar ke dunia nyata sebagai skill bawaan bagi pemain terpilih yang terbangkitkan. Berkatnya, aku tidak perlu lagi memikirkan alasan yang macam-macam sejak gadis manusia itu telah salah paham sendiri tentang skill ‘ikatan darah’-ku.

Aku lega, namun kejutan itu belum berakhir sampai di situ.

“Hormatku kepada Master. Tolong berikan aku nama untuk menyempurnakan ikatan darah kita, Master.”

Sosok bos monster semut itu telah berubah wujud menjadi sosok mirip boneka hitam kecil yang imut yang memintaku memberinya nama.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!