Tidak terasa sudah sembilan belas tahun usia ke empat anak kembar Daddy Rico dan Mommy Karen yang sudah beranjak dewasa.
Rey dan Ray tumbuh menjadi pria yang sangat tampan dan kejam mengikuti jejak Opa Raka dan Daddy Rico sedangkan Adara dan Adira tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan selalu menolong orang yang membutuhkan pertolongan mengikuti jejak Oma Nicole dan Mommy Karen.
"Daddy dan Mommy, kami berangkat dulu." Ucap ke empat anak kembarnya kemudian mencium punggung tangan ke dua orang tuanya secara bergantian.
"Ok, hati - hati di jalan." Ucap ke dua orang tuanya secara bersamaan.
Ke empat anak kembarnya berjalan meninggalkan mansion menuju ke perusahaan masing-masing. Daddy Rico telah menyerahkan semua perusahaan miliknya ke empat anak kembarnya secara adil.
Ke empat anak kembarnya saling membantu satu sama lain tanpa ada niat untuk menguasai harta milik saudaranya yang sudah dibagikan orang tuanya dengan rata. Itu semua berkat ajaran ke dua orang tuanya untuk tidak menjadi orang serakah seperti kebanyakan orang - orang.
"Tidak terasa ke empat anak kita sudah besar." Ucap Daddy Rico sambil memeluk istrinya dari arah samping.
"Iya tidak terasa waktu berjalan dengan cepat." Ucap Mommy Karen sambil membalas pelukan suaminya.
"Kita bikin lagi yuk." Ajak Daddy Rico.
Bugh
"Tidak mau, Mommy sudah tua lebih baik kita menunggu salah satu ke empat anak kita menikah dan mempunyai anak." Ucap Mommy Karen sambil memukul bahu suaminya.
"Lebih baik kita pergi ke mansion Mommy dan Daddy." Sambung Mommy Karen.
"Ok." Jawab Daddy Rico singkat sambil tersenyum ketika istrinya memukul dirinya.
Daddy Rico tidak marah jika istrinya memukul dirinya apalagi istrinya tidak memukulnya dengan keras. Merekapun pergi meninggalkan mansion menuju ke mansion milik orang tua Daddy Rico.
Namun di tengah perjalanan mobil mereka diikuti oleh mobil hitam hingga beberapa saat kemudian Mommy Karen dan Daddy Rico melihat mobil mereka diikuti.
"Daddy, mobil kita diikuti." Ucap Mommy Karen sambil menengok ke arah belakang yang kebetulan mereka duduk di kursi belakang pengemudi.
"Tambah kecepatan!" Perintah Daddy Rico ke sopir sekaligus bodyguardnya sambil menghubungi anak buahnya.
"Baik Tuan." Jawab bodyguard yang merangkap sebagai sopir.
"Mommy akan menghubungi grup keluarga." Ucap Mommy Karen sambil mengambil ponselnya untuk menghubungi grup keluarga dan sambungan pertama langsung di angkat.
"Ada apa Karen?" Tanya Daddy Raka dan Mommy Nicole secara bersamaan.
"Ada apa Mom?" Tanya ke empat anak kembarnya bersamaan.
"Mobil kami di ikuti." Ucap Mommy Karen.
"Apa? Baik aku ke sana." Ucap mereka bersamaan.
"Jangan lupa pasang GPS." Ucap Daddy Raka.
"Oke." Jawab Mommy Karen.
Tut Tut Tut Tut
Sambungan komunikasi langsung terputus kemudian Karen melihat ke arah belakang di mana dua mobil hitam mengikuti mereka membuat Karen membuka tasnya kemudian mengambil dua pistol begitu pula dengan Daddy Rico mengambil dua pistol dari saku jasnya.
Mobil itu masih mengikuti kita dan sekarang bertambah satu lagi jadi ada dua mobil." Ucap Mommy Karen.
"Iya Mom." Jawab Daddy Raka yang juga melihat ada dua mobil yang mengikutinya.
"Percepat mengendarai mobil di tempat yang ramai." Ucap Daddy Rico.
"Baik Tuan." Jawab bodyguard yang merangkap sebagai sopir sambil menambahkan kecepatan mobilnya menuju ke arah tempat yang lebih ramai.
Cittttttt
Tiba-tiba bodyguard yang merangkap sebagai sopir mengerem mobilnya secara mendadak karena mobil yang tadi berada di depan tiba-tiba menyelip mobilnya kemudian mengerem secara mendadak.
Brak
Mobil yang dikendarai sopir tersebut mengerem secara mendadak membuat mobil hitam yang berada di depannya tertabrak.
Daddy Rico langsung menahan tubuh istrinya agar tubuhnya tidak menabrak jok mobil yang berada di depannya.
"Mommy tidak apa-apa?" Tanya Daddy Rico dengan nada kuatir.
"Tidak apa-apa , Dad." Jawab Mommy Karen.
"Syukurlah, Daddy akan turun untuk melawan mereka dan Mommy di dalam saja." Ucap Daddy Rico sambil keluar dari mobil karena dirinya tidak ingin istrinya terluka.
"Maaf Dad, Mommy tidak bisa." Ucap Mommy Karen yang juga ikut keluar.
Daddy Rico keluar dari mobil dengan diikuti oleh ke dua bodyguardnya sambil membawa pistol dan di susul oleh Mommy Karen.
Suara tembakan saling bersahutan, Mommy Karen, Daddy Rico dan ke dua bodyguard milik Daddy Rico menggunakan mobil mereka sebagai tameng mereka sambil menembaki para musuh.
Hingga lima belas menit kemudian mereka kehabisan peluru membuat Mommy Karen, Daddy Rico dan ke dua bodyguard tidak bisa menembak para musuhnya yang masih berjumlah dua belas orang.
Hal itu dikarenakan datang dua mobil hitam untuk membantu teman - temannya yang sudah banyak meninggal sedangkan Mommy Karen, Daddy Rico dan ke dua bodyguard belum terluka sedikitpun.
"Peluru kalian sudah habis, menyerah lah kalian." Ucap salah satu penjahat sambil tersenyum devil.
"Kami tidak mungkin mau menyerah." Ucap Daddy Rico dengan nada dingin.
"Kalau begitu bersiaplah menerima kematian kalian." Ucap salah satu pria tersebut.
"Tembak!" Perintah pria tersebut.
Dor Dor Dor Dor Dor Dor
Dor Dor Dor Dor Dor Dor
"Akhhhhhhhh ...." Teriak ke dua belas pria tersebut secara bersamaan kemudian langsung ambruk bersamaan juga.
Dua belas orang tersebut mengarahkan pistolnya ke arah Mommy Karen, Daddy Rico dan ke dua bodyguard milik Daddy Rico namun gerakan mereka kalah cepat dengan mereka yang baru saja datang.
Di saat krisis datang Mommy Nicole, Daddy Raka, Rani bersama suaminya yang bernama dokter Adrian, Adriana bersama suaminya yang bernama Leonard, Ronald dan Marcel bersama ke empat anak dari Mommy Karen dan Daddy Rico yang bernama Rey, Ray, Adara, Adira.
Melihat Mommy Karen, Daddy Rico dan ke dua bodyguard dalam bahaya membuat mereka serempak menembak para musuhnya sesuai kode dari Daddy Raka.
Tembakan mereka tepat mengenai kening ke dua belas pria tersebut hingga berteriak kesakitan dan mati di tempat.
"Syukurlah Mommy, Daddy dan yang lainnya datang tepat waktu." Ucap Daddy Rico.
Daddy Rico yang tadi sempat memikirkan keselamatan istrinya dalam bahaya kini bernafas lega karena istri dan ke dua Bodyguardnya selamat.
"Sekarang kita pulang ke mansion Daddy apalagi kalian sudah lama tidak ke mansion Daddy terutama untuk para cucuku." Ucap Daddy Raka sambil menatap satu persatu keluarga besarnya yang sangat disayanginya.
"Baik Dad." Jawab mereka bersamaan kecuali ke empat anak kembar Daddy Rico dengan Mommy Karen.
"Maafkan kami Opa dan Oma, kami berjanji seminggu sekali akan datang ke mansion Oma dan Opa." Ucap ke empat anak kembarnya secara bersamaan.
"Oma dan Opa akan senang hati menyambut kedatangan kalian semua." Ucap Oma Nicole dan Daddy Raka.
Ke empat cucunya hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka pergi meninggalkan tempat tersebut kecuali para bodyguard milik Daddy Raka membawa semua jasad ke dalam mobil kontainer untuk dijadikan santapan binatang peliharaan Daddy Rico.
xxxxxxx
Kini mereka sudah sampai di mansion milik Daddy Raka dengan Mommy Nicole. Mereka berkumpul di ruang keluarga bersama pasangan masing-masing kecuali anak-anak mereka.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Nama - Nama Anggota keluarga terdiri dari :
Mommy Nicole menikah dengan Daddy Raka dan mempunyai dua anak kembar yang bernama Rico dan Rani.
Rico menikah dengan Karen dan mempunyai empat anak kembar dua laki-laki dan dua perempuan yang bernama Rey, Ray, Adara dan Adira.
Rani menikah dengan dokter Adrian dan mempunyai dua anak kembar yang bernama Albert dan Adrianus.
Adriana menikah dengan Leonard dan mempunyai sepasang anak kembar yang bernama Leo dan Leona.
Ronald menikah dengan dokter kasandra dan mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Katarina.
Marcel menikah dengan Sandra dan mempunyai seorang anak yang bernama Kenzo.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Tidak terasa kalian sudah besar dan untuk para pria bertambah tampan sedangkan untuk para gadis semakin bertambah cantik." Puji Daddy Raka sambil memandangi satu persatu para cucunya.
"Sering - seringlah ke sini agar mansion tidak lagi sepi." Sambung Mommy Nicole.
Semenjak ke dua anak kembarnya menikah dan mempunyai anak mereka pindah ke mansion masing - masing. Mansion yang sangat megah dan mewah kini sepi hanya tinggal Mommy Nicole dan Daddy Raka bersama para pelayan dan para Bodyguardnya.
Daddy Rico dan Rani bersama pasangan masing-masing melihat kesedihan dan kesepian ke dua orang tuanya Daddy Raka dan Mommy Nicole membuat mereka menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian mereka berdua saling menatap.
Daddy Rico kemudian menatap istrinya Mommy Karen sedangkan Rani menatap ke arah suaminya lalu menganggukkan kepalanya bersamaan tanda setuju.
"Kami akan tinggal di sini Dad, Mom." Ucap Daddy Rico akhirnya.
"Kami juga." Sambung Rani.
"Benarkah?" Tanya ke dua orang tuanya sambil tersenyum bahagia.
"Tentu saja benar, mansion milik kami biarkan para pelayan membersihkannya dan nanti jika ada waktu kita bisa pergi bersama - sama menginap di mansionku." Ucap Daddy Rico.
"Aku juga sama." Sambung Rani.
"Terima kasih, kami sangat senang sekali karena mansion ini tidak sepi lagi." Ucap Mommy Nicole yang sangat kesepian karena hanya tinggal berdua.
Daddy Rico dan Rani hanya tersenyum menatap ke dua orang tuanya begitu pula dengan yang lainnya. Mereka kembali mengobrol sambil tersenyum bahagia dan menikmati cemilan buatan Mommy Nicole.
xxxxx
Di tempat yang berbeda seorang pria paruh baya membanting semua barang-barang mewah miliknya.
Prang
Prang
"Si*l .... Si*l ... Rencanaku tidak berhasil untuk menghancurkan keluarga Raka. Aku harus membuat rencana yang lebih matang agar semua keluarga besar Raka mati semua dan hanya menyisakan Raka seorang diri." Ucap pria tersebut sambil masih membanting barang yang ada di dekatnya.
"Raka, kamu harus merasakan bagaimana kamu di tinggal seorang diri sama sepertiku yang harus kehilangan keluarga yang aku sayangi." Sambung pria tersebut sambil menahan amarahnya.
Pria tersebut menghubungi seseorang setelah beberapa saat pria tersebut tersenyum devil dan berharap rencana kali ini bisa berhasil.
"Semoga rencanaku ini bisa berjalan dengan lancar." ucap pria tersebut sambil tersenyum devil.
Setiap sebulan sekali keluarga besar Raka mengadakan pesta keluarga di mana berkumpul Rico, Rani, Adriana, Ronald dan Marcel bersama pasangan mereka masing-masing berikut anak-anak mereka yang sudah dewasa.
"Daddy dan Mommy ada rencana untuk menjodohkan anak-anak kalian agar hubungan kita semakin erat dan tidak putus." Ucap Daddy Raka.
"Tapi Dad, aku dan Rani kan saudara kandung jadi mana mungkin anak-anak kami dijodohkan." Ucap Rico.
"Maksud Daddy dan Mommy, anak-anak kalian dan juga anak-anak Adriana dan Leonard dijodohkan dengan anaknya Ronald atau dengan anaknya Marcel." jawab Daddy Raka menjelaskan.
"Apakah anak kami boleh dijodohkan dengan anaknya Kak Rico atau anaknya kak Rani?" Tanya Adriana.
"Maaf tidak bisa karena anak-anak Adriana dan Leonard tidak bisa dijodohkan dengan anak-anaknya Rico dan Rani sebab masih ada hubungan saudara karena kakaknya Adriana menikah dengan Rani." Jawab Mommy Karen menjelaskan.
"Kami tidak masalah tapi bagaimana dengan anak - anak? Apakah setuju dengan keputusan kita?" Tanya mereka bersamaan kecuali Daddy Rico.
"Coba kita tanyakan ke anak-anak kita." Ucap Daddy Rico.
"Ok." Jawab mereka bersamaan.
"Biar Mommy yang tanyakan ke mereka." Ucap Mommy Nicole.
Mereka hanya menganggukkan kepalanya kemudian Mommy Nicole bertanya ke mereka tentang rencana perjodohan. Ada yang bersedia dan ada yang tidak bersedia dengan alasan belum ada pikiran untuk menikah.
"Sebenarnya Rey dan Katarina sudah berpacaran Oma." Ucap Rey menjelaskan.
"Adara juga sudah berpacaran dengan Kenzo, Oma." Sambung Adara.
"Baguslah, jadi hubungan kita semakin erat." Ucap Mommy Nicole sambil tersenyum bahagia.
"Kok kami tidak tahu kalau kalian berpacaran?" Tanya ke dua orang tuanya secara bersamaan.
Mereka berempat hanya tersenyum kemudian mereka membicarakan tentang pertunangan sekaligus acara pernikahan. Setelah selesai membicarakan mereka kembali mengobrol untuk para pria membicarakan tentang bisnis sedangkan para wanita tentang kegiatan acara jalan bersama seluruh keluarga besar mereka.
xxxxxxx
Acara Pernikahan Rey dengan Katarina dan Adara dengan Kenzo
Tidak terasa hari berlalu dengan cepatnya, seminggu yang lalu acara pertunangan Rey dengan Katarina dan Adara dengan Kenzo.
Kini acara pernikahan Rey dengan Katarina dan Adara dengan Kenzo. Banyak tamu undangan datang silih berganti hingga empat jam kemudian dua pasang pengantin baru istirahat karena tubuh mereka sangat lelah.
Ray, Albert, Adrianus dan Leo mengobrol tentang bisnis di mana mereka akan melakukan kerja sama.
"Oh ya tiga hari lagi aku ada proyek, siapa yang mau ikut?" Tanya Ray.
"Aku ikut Kak." Jawab Albert dan Adrianus bersamaan.
"Aku ingin ikut tapi aku ada acara pesta ulang tahun perusahaan." Ucap Leo.
"Sayang sekali." Jawab ke tiga pemuda tampan tersebut bersamaan.
"Mau bagaimana lagi." Ucap Leo.
"Mudah - mudahan di proyek berikutnya kamu bisa ikut." Ucap Rey.
"Mudah - mudahan Kak." Jawab Leo.
Merekapun kembali mengobrol hingga akhirnya mereka berpamitan dengan ke dua orang tuanya masing-masing untuk beristirahat.
xxxxxxx
Ray, Albert dan Adrianus
Tidak terasa waktu berlalu dengan cepatnya Ray, Albert dan Adrianus kini berangkat ke luar kota mengurus proyek pembanguan Mall di kota tersebut.
Hingga seminggu kemudian ke tiga pemuda tampan tersebut di undang oleh rekan bisnisnya dalam acara ulang tahun pernikahan rekan bisnisnya bersamaan ulang tahun putri satu-satunya.
"Tuan Ray, boleh temani aku minum?" tanya gadis itu dengan nada menggoda.
" Tidak." tolak Ray dengan nada tegas.
Sambil berjalan dan diikuti oleh ke dua adik sepupunya yang bernama Albert dan Adrianus. Gadis itupun tidak mau menyerah, gadis itu berjalan dengan cepat menyusul Ray kemudian memegang tangannya membuat Ray marah dan mendorong tubuh gadis itu hingga terjatuh.
bruk
" Akhhhhhhhh...!!!" teriak wanita itu
" Jangan pernah menyentuhku!!" bentak Ray yang tidak suka dirinya di sentuh oleh siapapun kecuali keluarganya terlebih kulitnya langsung memerah dan gatal ketika tangan wanita itu memegang tangannya.
Semua orang menatap Ray dan gadis itu secara bergantian sedangkan seorang pria paruh baya mendekati mereka.
"Ada apa Tuan Ray? kenapa dengan putriku?" tanya pria paruh baya itu sambil membantu tubuh putrinya agar berdiri.
"Anak tuan sudah berani menyentuhku, aku tidak suka, Albert dan Adrianus ayo pergi." perintah Ray sambil menahan hasratnya.
"Baik kak." Jawab Albert dan Adrianus serempak.
Ke tiga pemuda tampan itu pergi meninggalkan tempat pesta pernikahan menuju ke parkiran mobil.
"Albert kamu tangkap gadis itu dan bawa ke markas dan kamu Adrianus antar kakak ke hotel milik keluarga kita dan kendarai mobil dengan kecepatan tinggi agar lekas sampai," perintah Ray dengan nada tegas.
"Baik kak," jawab ke dua adik sepupunya patuh tanpa banyak bertanya.
Albert adik sepupunya menghentikan langkahnya kemudian menghubungi anak buahnya sedangkan Adrianus adik sepupunya berjalan bersama Kakak sepupunya menuju ke arah parkiran mobil.
Sampai di parkiran mobil Adrianus mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi hingga mereka sudah sampai di sebuah hotel bintang lima milik keluarga besar Daddy Raka.
Ray langsung turun dari mobil begitu pula dengan Adrianus menuju ke arah lobby hotel. Adrianus yang penasaran bertanya pada kakak sepupunya.
"Apa yang sebenarnya terjadi kak?" Tanya Adrianus penasaran.
"Kakak diberikan obat perangsang oleh wanita ular itu, besok pagi kita bereskan wanita ular itu karena aku yakin dia pelakunya," ucap Ray dengan nada yakin.
"Kurang aj*r dia harus diberi pelajaran yang tidak pernah dia bayangkan." ucap Adrianus sambil menahan amarahnya.
"Betul, kamu tidur di kamar sebelah karena kakak mau berendam di air dingin," ucap Ray.
"Baik kak," jawab Adrianus patuh.
Kini mereka sudah sampai di depan kamar hotel, Ray membuka pintu kamar hotel sedangkan Adrianus menginap di kamar sebelah kakak sepupunya. Ray masuk ke dalam kamarnya dan menyalakan lampu saklar.
ctak
Kamar langsung terang benderang kemudian Ray membuka seluruh pakaiannya hingga polos tanpa sehelai benang pun kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk meredamkan tubuhnya di dalam bathtub agar bisa menahan hasratnya yang mulai semakin memuncak.
"Si*l wanita ular itu berani bermain - main denganku, aku akan menghukumnya sampai gadis itu meminta untuk di bu x nuh." ucap Ray sambil menahan amarahnya.
Di rasa kurang dingin Ray berjalan ke arah shower kemudian membiarkan tubuhnya dibasahi oleh air shower.
Setengah jam lebih Ray mandi hingga tubuhnya menggigil tapi pengaruh obat itu belum juga hilang.
"Si*l dingin sekali tapi pengaruh obatnya belum juga hilang." omel Ray.
Karena tubuhnya sudah sangat menggigil Ray memutar kran shower hingga air shower berhenti mengalir. Ray mengambil handuk untuk menutupi bagian tubuh bawahnya, dengan tubuh menggigil Ray keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah ranjang.
Ceklek
Tiba - tiba seorang gadis cantik masuk ke dalam kamar Ray membuat Ray menatap tajam ke arah gadis cantik tersebut.
"Pergi!!!" usir Ray.
Grep
"Tolong aku, aku sangat tersiksa," mohon gadis itu sambil memeluk Ray.
Ray sangat terkejut karena baru kali ini dirinya di peluk oleh seorang wanita tubuhnya tidak mengalami reaksi yaitu gatal - gatal.
Dari ke empat anak kembar dari pasangan Daddy Rico dengan Mommy Karen hanya Ray yang tidak bisa kulitnya bersentuhan dengan kulit gadis atau wanita lain kecuali keluarga besarnya.
Hal itu dikarenakan Ayah dari Karen sekaligus kakeknya Ray sama seperti dirinya tidak bisa bersentuhan dengan wanita lain kecuali dengan ibunya Karen.
Kulit Karen seperti kulit ibunya Karen yaitu tidak ada reaksi jika bersentuhan dengan pria lain namun Ray mengikuti Ayahnya Karen yaitu alergi bersentuhan dengan wanita lain kecuali anggota keluarganya.
'Kenapa aku menyentuhnya tanganku tidak langsung memerah dan gatal-gatal?'' tanya Ray dalam hati ketika tubuhnya di peluk oleh gadis itu.
"Baiklah tapi jangan salah kan aku karena kamu yang memintanya," ucap Ray dengan nada dingin.
Ray yang sudah tidak bisa menahan has x srat nya melepaskan pelukan gadis itu kemudian mendorongnya ke arah ranjang.
Akhirnya untuk pertama kalinya mereka melakukan hubungan suami istri. Ray melakukan secara berulang-ulang dan sudah tidak terhitung berapa banyak Ray mengeluarkan laharnya ke rahim gadis itu hingga tubuhnya terasa lelah barulah Ray berhenti setelah selesai mengeluarkan laharnya.
Ray menarik tombak saktinya kemudian mengangkat tubuhnya dan berbaring di samping gadis itu dan memeluknya begitu pula dengan gadis itu membalas pelukan Ray.
"Aku akan bertanggung jawab siapapun dirimu dan aku tidak perduli karena mulai sekarang dan seterusnya kamu adalah milikku." ucap Ray yang sudah mengklaim gadis itu miliknya.
cup
Ray mengecup kening gadis tersebut dan tidak berapa lama Ray pun tertidur dengan pulas karena tubuhnya sangat lelah melakukan olahraga malam untuk pertama kalinya.
Pagi harinya Ray perlahan membuka matanya dan menatap wajah cantik gadis yang masih tertidur dengan pulas.
"Sebenarnya aku ingin lagi menerkam dirimu tapi aku harus memberikan hukuman untuk wanita ular itu yang telah berani memberikan obat perang x sang padaku." ucap Ray sambil perlahan melepaskan pelukannya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Lima belas menit kemudian Ray sudah selesai mandi dan keluar dengan tubuh segar. Ray berjalan ke lemari dan memakai pakaian santai.
"Sebentar lagi aku akan kembali dan kita lanjutkan yang semalam." ucap Ray sambil memandangi gadis yang di klaim menjadi miliknya karena gadis itu telah berhasil menyentuh tubuhnya tanpa ada reaksi kulit yang memerah dan gatal - gatal seperti sebelumnya.
Ray pergi meninggalkan gadis itu dan keluar dari kamarnya dan menutup pintu bertepatan kedatangan ke dua adik sepupunya. Mereka bertiga pergi menuju ke sebuah gedung tua untuk memberikan pelajaran orang yang telah berani mengusiknya.
Setelah kepergian Ray gadis itu perlahan membuka matanya, matanya membulat sempurna karena dirinya berada di ruangan asing.
"Kenapa aku berada di sini?" Tanya gadis itu yang bernama Abigail.
Abigail berusaha bangun dan dirinya sangat terkejut ketika selimut yang menutupi tubuhnya turun membuat Abigail melihat dirinya tanpa menggunakan sehelai benang pun.
"Apa yang terjadi kenapa aku tidak memakai pakaian sama sekali?" tanya Abigail dengan nada bingung.
Abigail pun bangun dan turun dari ranjang tapi bagian privasinya terasa perih.
"Apa yang terjadi kenapa bagian privasiku terasa perih?" tanya Abigail lagi pada dirinya sendiri.
Abigail terdiam beberapa saat untuk mengingat apa yang terjadi semalam. Potongan demi potongan bagaikan puzzle tersusun hingga Abigail mulai ingat apa yang terjadi membuat Abigail mengusap wajahnya dengan kasar.
xxxxx Flash Back On xxxxxxx
Abigail di paksa datang oleh ke dua orang tuanya di hari pertunangan adik tirinya dengan mantan kekasihnya yang di rebut oleh adik tirinya dengan cara menjebak mantan kekasihnya untuk tidur bersama.
"Aku ingin istirahat." Ucap Abigail saat itu pada Ibu tirinya yang enggan menghadiri acara pertunangan adik tirinya dengan mantan kekasihnya.
"Kamu jangan membuatku malu, banyak tamu undangan datang." Ucap Ibu tirinya yang bernama Mommy Ririn.
Ketika Abigail ingin berbicara tiba-tiba datang orang yang sangat dibencinya.
"Kakak tidak memberikan kami selamat?" Tanya adik tirinya yang bernama Valen.
"Selamat atas pertunangan kalian." Jawab Abigail sambil tersenyum namun hatinya sangat terluka karena bagaimanapun dirinya masih mencintai mantan kekasihnya.
"Terima kasih Kak tapi sebelumnya aku ingin Kakak mengucapkan selamat sambil meminum anggur." Ucap Valen.
"Apa yang dikatakan adikmu benar jadi minumlah anggur ini." Sambung Mommy Ririn sambil tersenyum devil.
"Setelah meminum ini aku boleh pergi kan?" Tanya Abigail yang sangat muak melihat Ibu tirinya dan adik tirinya.
"Tentu saja." Jawab Mommy Ririn sambil memberikan gelas ke arah Abigail.
Tanpa curiga sedikitpun Abigail mengambil gelas yang berisi anggur di mana sudah di campur obat perang x sang dari tangan Mommy Ririn.
"Selamat atas pertunangan kalian." Ucap Abigail.
Selesai mengatakan hal itu Abigail meminum anggur tersebut hingga habis tanpa sisa sedikitpun kemudian meletakkan gelas tersebut di atas meja tanpa mengetahui kalau Mommy Ririn dan Valen saling menatap sambil tersenyum.
"Sekarang aku sudah minum sampai habis dan sekarang ijinkan aku pergi." Ucap Abigail.
"Tunggu dulu, Mommy ingin memperkenalkan dirimu dengan Tuan Besar Maki." Ucap Mommy Ririn.
"Buat apa aku diperkenalkan oleh Tuan Besar Maki?" Tanya Abigail.
Tuan Besar Maki adalah seorang CEO terkaya di negara itu namun mempunyai sifat yang sangat jelek yaitu suka bergonta ganti pasangan.
Lebih parahnya jika Tuan Besar Maki sudah bosan maka Tuan Maki mengusirnya atau membunuhnya jika wanita tersebut tidak mau di usir.
"Benar sekali, Tuan Besar Maki sangat kaya dengan menjual tubuhmu maka kita akan bertambah kaya." Ucap Mommy Ririn tanpa punya rasa empati sedikitpun.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!