NovelToon NovelToon

MAHASTAMA

Bab 1 . Pertemuan Kembali

...Jangan Lupa Like Dan Comment Yaa...

...Happy Reading...

..........❣..........

.......

Seorang perempuan baru saja memasuki kantor yang sudah seminggu ini menjadi tempatnya bekerja .

Ia kemudian memasuki lift untuk menuju ke ruangannya yang berada di lantai lima .

Ting

Lift pun sampai di lantai ruangannya berada .

Menaruh tasnya di atas meja dan duduk di kursinya .

" La ." panggil Giselle yang merupakan sahabatnya sejak SMP.

Yang dengan suatu keberuntungan mereka berdua mendaftar kerja di kantor yang sama dan diterima . bahkan ditempatkan di lantai yang sama .

" Iya Sell ." balas Lea yang kemudian melihat ke arah Giselle .

" Kenapa lo pagi - pagi udah senyum senyum ."

" Gue punya gosip ter baru dikantor kita ." ucap Giselle dengan semangat .

" Apaan ? lo pagi - pagi udah update gosip ." Allea.

" Gue dengar dari anak - anak kantor kalau CEO kita udah balik dari jerman ."

" Ya trus ? ." Allea .

" Ya akhirnya gue bisa lihat dengan mata kepala sendiri CEO yang kabarnya ganteng menggoda iman perempuan sekantor ini ."

" Kira - kira seganteng apa ya La . "

" Sumpah penasaran banget gue ." ucap Gisele menggebu .

" Udah sana balik ke meja lo ."

" Kerja dulu ."

" Nanti jam makan siang boleh dilanjut rasa penasaran lo. " Allea .

💚💚💚

Lea membereskan mejanya disaat jam sudah menunjukkan waktu untuk seluruh karyawan menikmati makan siang mereka .

" Yuk kantin La ." ajak Giselle yang baru saja menghampiri mejanya .

" Yuk ."

Keduanya keluar ruangan menuju kantin.

Sesampainya dikantin mereka langsung duduk di kursi yang masih kosong .

" Lo mau pesan apa Sel ? ."

" Biar gue yang pesan ." Allea .

" Gue mau ayam bakar sambal hijau ."

" Trus minumnya lemon tea ."

" Oke ."

Allea beranjak dari kursinya untuk memesan makan siang .

Ia memesan ayam geprek dan hati bakar lengkap dengan sambal terasi .

Setelah memesan ia kembali duduk di meja keduanya .

" Eh La ."

" Hemm ." Jawab Allea sembari melihat postingan terbaru bias kesayangannya .

" Selesai jam makan siang CEO kita bakalan datang ke kantor ."

" Ya trus ? ." tanya Fisya yang kurang tertarik mengenai CEO baru mereka yang akan datang ke kantor siang ini .

" Ya pokoknya kita harus lihat ."

" Ngak ah males ."

" Ngapain juga liatin CEO ."

" Ntar juga tau sendiri ." Allea .

" Pokoknya gue mau lihat hari ini ."

" Mana tau dia jodoh gue ." Giselle . oke sekarang Giselle sedang berhalu ria .

" Lo lagi ngehalu apa gimana ."

" Mana mau CEO kita sama lo yang ratu gosip sama cerewet gini ." Kata - kata Allea seakan mematahkan haluan Giselle .

" Kalau dia mau sama gue awas lo La ." ancam Giselle dengan nada bercanda .

" Lo doa aja banyak - banyak biar dia mau sama lo ." Allea .

" Lo juga harus doa in gue ."

" Semoga gue jodohnya tu CEO baru ."

" Aamiin ." Allea mengaminkan haluan sahabatnya itu .

Ia hanya bisa meng aamiin kan saja . daripada harus melanjutkan perdebatan keduanya mengenai CEO baru .

Sebenarnya ia sedikit penasaran mengenai CEO mereka, namun hanya sedikit .

Ya siapa yang ngak penasaran, walau hanya sedikit pasti rasa penasaran itu ada .

Penasaran dengan CEO mereka yang kabarnya berwajah tampan namun dingin .

Dikenal tidak tersentuh oleh yang namanya wanita .

" Gue ngak percaya ada cowok modelan begitu ." gumam Allea dalam hati .

" Itu bukannya ngak tersentuh wanita ."

" Mungkin aja dia udah punya pasangan yang harus ia jaga perasaannya . "

" Ya kali jabatan CEO, trus ganteng ngak mungkin banget kalo single ."

" Mustahil banget itu ." Batin Allea .

Ya bagaimana tidak mustahil, dengan jabatan dan paras rupawan, pastinya banyak wanita yang mengantri untuk mendapatkan hatinya dan bida berdampingan dengan sosok tersebut .

Begitulah kira - kira fikiran dari seorang perempuan cantik , dengan rambut hitam yang ikal dibagian bawah , hidung mancung, dan alis yang tidak terlalu tebal , tak lupa dilengkapi dengan bibir tipis berwarna merah muda alaminya .

" Cantik ." satu kata yang menggambarkan seorang .

" Azallea Auristella ." , yang kerap disapa Lea .

💚💚💚

Ditempat lain , disebuah bar tampak pria yang sedang menikmati whisky .

" Akhirnya balik juga lo El ." ucap Dirga yang baru saja menduduki kursi di sebelah El .

" Tiga tahun lo ngak balik ."

" Ni anak ngak ingat rumah apa gimana ya Ga ." Lucas yang baru saja menghampiri keduanya membuka suara .

" Malas pulang gue ." jawab El singkat . karena ketika ia pulang seperti ini, yang ada di fikiran nya hanyalah nama seseorang , " Lea ."

Ya walaupun selama diluar negeri iya juga memikirkan nama itu, namun tidak terlalu .

Nama seorang perempuan yang merupakan first love bagi El .

Seseorang yang dulu selama tiga tahun lamanya menjadi kekasih hati seorang .

" Axcelle Mahastama ."

Namun saat ini status keduanya sudah bukan sepasang kekasih, melainkan mantan, mantan yang sudah lebih kurang tiga tahun tak bersua .

Mantan yang putus akibat kesalah pahaman diantara keduanya .

Walaupun mungkin dihati keduanya masih ada rasa cinta .

Bagi El bukan mungkin masih ada cinta, namun memang masih cinta .

" Lo kangen Lea ? ." tanya Lucas kepada El yang sedang meminum whisky secara perlahan .

" Ngak perlu lo tanya gue kangen atau ngak ."

" Pastinya lo udah tahu tentang itu ." jawab El . ya ini hanyalah pertanyaan yang sudah pasti Lucas tahu jawabannya .

" Lo ngak ada niat ajak Lea ketemu trus jelasin masalah itu ke dia ? ." Kini dirga lah yang bertanya sembari meneguk bir nya .

" Ada ."

" Tunggu waktunya ."

" Gue bakalan jelasin semuanya ke dia ." El .

" Jangan kelamaan ."

" Keburu Lea jadi milik orang ."

" Nyesel lo ntar ." Dirga memperingati, ya takutnya El ke duluan orang lain, bisa - bisa El gila kalau hal itu terjadi .

Soalnya El kan sayang banget sama Lea .

" Gue bakal temuin Lea minggu depan ."

" Mungkin ."

" Gue harus ngurus kantor dulu minggu ini ." jawab El .

" Gue dengar dari Keysha , katanya Lea jadi pegawai di kantor Mahastama ." ucap Lucas . ia memberitahukan kepada El . karena kemungkinan El belum mengetahuinya .

Karena kabarnya Lea baru satu minggu ini bekerja di kantor milik keluarga El .

" Yakin lo ? ." tanya El . El tentu kaget, karena ia baru mengetahui hal itu . setahunya minggu lalu dari orang yang ia perintah memantau Lea ketika ia diluar Negeri, bahwa Lea bekerja di perusahaan xxx .

" Kalau Keysha yang bicara pastinya benar ."

" Gue yakin banget ." Lucas menimpali .

" Besok gue cek pas ke kantor ."

" Semoga aja benar ." harap El . jika Lea bekerja di kantornya, sudah pasti ia akan semakin mudah bertemu Lea .

💚💚💚

" La ..." panggil Giselle dengan semangat .

" Lo kenapa Sel ? ."

" Muka lo semangat banget nyamperin gue ." tanya Lea heran . apakah Giselle baru saja menang undian fansign .

" Ayo ikut gue ke bawah ."

" Barusan ada yang bilang kalau sekitar lima menit lagi CEO baru kita sampai ." ajak Giselle sembari menarik tangan Lea .

Lea yang tangannya ditarik hanya menurut saja, mengikuti langkah kaki Giselle dan keduanya memasuki lift menuju lantai bawah .

Yang katanya sebentar lagi mereka akan menyambut kedatangan CEO baru .

Para karyawan berbaris rapi .

Tak lama sebuah mobil mewah berwarna silver berhenti di depan lobi kantor .

Sang supir membuka pintu penumpang .

Seorang pria melangkah keluar dari mobil .

Berdiri tegap sembari merapikan jasnya yang sebenarnya masih rapi, agar terlihat cool saja seperti itu, gaya - gaya membenarkan jas .

Lea seketika menutup mulutnya ketika sang CEO keluar dari mobil .

Iya syok .

Seketika matanya memanas, hatinya kalut bukan main .

Melihat seseorang yang namanya masih tersimpan rapi di dalam hatinya ada di disini .

El berjalan melewati barisan karyawan yang menyambutnya .

Matanya melihat sekeliling, mencari sosok Lea, yang kabarnya menjadi karyawan di kantornya.

Tak lama ia mencari .

Matanya seketika bersitatap dengan manik mata Lea .

Keduanya saling berpandangan beberapa saat sebelum Lea yang memutuskan pandangan matanya .

Jantung El berdegup kencang saat ini .

Melihat Lea secara langsung setelah tiga tahun lamanya .

Ingin rasanya ia memeluk gadis itu, menyalurkan rindu yang menggebu .

Menikmati kembali saat - saat bersama mereka yang masih begitu membekas dengan begitu manis .

El berusaha keras menetralkan degup jantungnya, melanjutkan langkahnya memasuki kantor .

Setelah El memasuki lift, barisan karyawan yang tadi menyambutnya membubarkan diri untuk kembali meneruskan pekerjaan mereka .

Tinggallah Lea dan Giselle .

Lea yang hanya diam mematung .

Dan Giselle yang heboh bukan main .

" La..."

" Itu tadi El kan ? ."

" Beneran El kan La ? ." heboh Giselle.

Lea yang bibirnya amsih tertutup rapat hanya menjawab dengan anggukan , tanda mengiyakan ucapan Giselle .

" Jadi El CEO baru NXO ."

" Gila - gila ."

" Gue speechless banget La ."

" Kenapa waktu daftar kerja disini gue ngak ngeh ya kalau CEO disini keluarga Mahastama ." ucap Lea .

" Gue juga enggak ."

" Jadi gue juga lumayan kaget kalau CEO kita itu El ." Giselle bilangnya lumayan kaget, padahal dari tadi heboh banget .

" Tapi gpp ."

" El yang jadi CEO ."

" Tujuh puluh persen kita aman disini ."

" Kalau El berani pecat kita ."

" Gue omelin habis habisan ." Giselle yakin, mengomeli El adalah hal yang sudah biasa ia lakukan sejak dulu . cuma libur aja selama tiga tahun ini karena El berada diluar negeri .

" Udah yuk balik kerja ." ajak Lea menarik tangan Giselle untuk pergi dari sana .

Tak lama Lea sudah dudu di kursinya .

" El ..." gumam lirih Lea .

Ia rindu, namun juga sesak didadanya saat ini .

Ia saat ini membayangkan bagaimana hari - hari kedepan, yang sudah pasti akan bertemu El, walaupun mungkin tidak sering .

💚💚💚

El baru saja memasuki ruangannya diikuti David, sekretaris El saat ini .

" Ini ruangan Bapak ."

" Saya permisi Pak ." ucap David kemudian berlalu dari sana .

Ia memilih sekretaris pria karena malas jika harus menghadapi sekretaris wanita yang biasanya akan menggoda CEO .

Seperti di drama - drama yang biasa menjadi tontonan wanita .

El menduduki kursi yang khusus disediakan untuknya .

Kursi yang berada di ruangan yang cukup luas .

Di sebuah ruangan yang di dalamnya juga tersedia sofa beserta barang - barang lain .

Tak lupa, El juga request kepada sang ayah agar menyediakan kamar pribadi di ruang kerjanya .

Dan semua itu di iyakan oleh sang Ayah .

Tok tok tok

" Masuk ." ucap El yang sedang duduk di kursi menatap ke luar jendela .

Ia segera memutar kursinya ke posisi semula .

Cklek

David memasuki ruangan membawa beberapa berkas .

Meletakkannya di atas meja atasannya .

" Ini beberapa berkas yang perlu di tandatangani Pak ." ucap David .

El mengangguk .

" Saya permisi ."

Setelah sang sekretaris keluar daru ruangan .

El mulai membuka lembaran berkas yang berada di mejanya .

Memeriksa satu persatu sebelumbubuhkan tanda tangannya disana .

Walaupun sebelumnya berkas itu pasti sudah di cek oleh David .

El memfokuskan diri dengan pekerjaannya .

Hari perdana bekerja di kantor ini .

Hari pertama juga melihat sang pemilik hati yang sudah enam tahun mengisi posisi penting di dalam hatinya .

💚💚💚

Jarum jam melewati detik, menit , bahkan jam .

Berlalu begitu cepat, hingga terkadang tak terasa sudah berapa lama jarum itu berputar .

Hingga saat ini jarum jam itu sudah menunjukkan pukul setengah satu siang .

El menghentikan pekerjaannya, walaupun pekerjaan itu belum terselesaikan sepenuhnya .

Ia beranjak dari kursinya .

Keluar ruangan untuk menuju kantin guna mengisi perutnya yang sudah berdemo ria minta diisi .

Tadi sang sekretaris menawarkan kepada El snack sore, namun ditolak oleh El .

Ia lebih ingin makan nasi saja di kantin , karena siang tadi ia belum sempat makan siang .

Dari pada harus makan siang seorang diri di ruangannya .

Ting

Lift khusus yang dinaiki el telah sampai di lantai dimana kantin berada .

El memasuki kantin .

Ntah berapa pasang mata melihat kearahnya saat ini .

Terutama mata para kaum hawa yang memandang El dengan penuh minat .

Namun El tidak menghiraukannya .

Ia melangkah pasti menuju tempat pemesanan .

Memesan ayam geprekbeserta hati bakar ,yang merupakan makanan favorit nya, sekaligus favorit Lea .

El masih sangat ingat , dulu jika keduanya sedang keluar untuk sekedar ngedate, pasti mereka memesan makanan itu .

Tak berapa lama, tangan El sudah memegang nampan berisi makanan serta lemon tea .

Pandangannya memindai seisi kantin, mencari kursi kosong yang masih tersedia .

Karena kantin lumayan ramai pada sore hari, dimana para karyawan menikmati snack sore mereka .

..........❣..........

...Jangan Lupa Like, Vote Dan Comment Yaa...

...See You Next Chapter...

...Bye Byee...

.......

Rengat Barat

Sabtu, 1 April 2023

Pukul 22.20 Wib .

.......

...Salam Sayang Dari Nama Chingu...

...Lee Haechan ❤...

Bab 2 . Bersama Mantan

...Jangan Lupa Like Dan Comment Yaa...

...Happy Reading...

..........❣..........

.......

El baru saja menyelesaikan pekerjaannya ketika jarum jam sudah menunjukkan pukul 16.32 Wib.

Ia segera beranjak dari duduknya, menyambar kunci beserta handphone diatas meja .

Lalu berjalan keluar ruangan .

Memasuki lift khusus untuk menuju lobi .

Tak sengaja pandangan El tertuju pada sosok perempuan yang sedang berdiri di dekat lobi .

Sosok yang paling ingin dihampiri El saat ini .

Dengan langkah lebar dan cepat El menghampiri sosok itu .

" Al ." panggil El setelah jaraknya tak jauh dari tempat dimana Allea berdiri . ia memanggil Lea dengan panggilan spesialnya, yaitu Al . hanya El yang memanggil Lea dengan panggilan itu .

Allea menolehkan kepalanya, pandangannya langsung bertatapan dengan El .

Ia terdiam .

" Pulang bareng aku ya Al ." ajak El kepada mantan kekasihnya itu .

Mantan ngajak pulang bareng .

" Ngak , aku udah pesan ojek online ." tolak Lea .

" Batalin ."

" Kamu pulang sama aku ."

" Pliss Al ." mohon El . ia memasang wajah memohonnya .

Ada banyak hal yang harus ia jelaskan ke Al .

Menjelaskan kesalahpahaman tiga tahun lalu, dimana membuat keduanya putus, dengan Lea yang memutuskan El saat itu .

Dengan lembut El menarik tangan Lea .

Memeluk tubuh perempuan itu erat, menyalurkan beribu ribu rindu di dalam hatinya .

" Le..lepas El ." ucap Lea sembari berusaha melepaskan diri dari pelukan El .

" Sebentar aja Al ."

" Aku rindu ." ucap El yang seketika membuat Lea terdiam membisu .

Degup jantungnya berdetak cepat .

Ia pasrah di dalam dekapan hangat itu, dekapan yang sialnya nyaman untuknya .

" Masih sama ." batin Lea . dekapan itu masih terasa hangat seperti dulu .

Tak lama El melepaskan pelukan itu, menggenggam tangan Lea dan berjalan, Lea hanya mengikuti langkah El .

El membukakan pintu di mobil untuk Lea .

" Masuk ."

Lea menghela nafasnya sebelum masuk kedalam mobil El .

Sunyi .

El mengemudikan mobilnya membelah jalanan yang lumayan padat pada sore hari .

Lima belas menit berlalu .

El memarkirkan mobilnya di sebuah taman .

" Turun Al ." ucap El, lalu ia keluar dari mobil .

Lea menurut, ia keluar dari mobil El .

Keduanya duduk di sebuah pendopo, setelah sebelumnya El memesan beberapa cemilan yang merupakan favorit Lea . El masih sangat ingat akan semua itu .

" Al..."

" Heem ."

" Aku boleh minta waktu kamu lima menit buat ngejelasin semua kesalahpahaman tiga tahun lalu ? ." pinta El lembut . penuh harap .

Mata Lea memanas mendengar ucapan El yang membahas kisah mereka tiga tahun lalu .

" Kamu ngak perlu ngejelasin apa - apa ."

" Semuanya udah berakhir ." jawab Lea , kemudian ia menundukkan kepalanya .

" Belum berakhir Al ."

" Aku bisa jelasin semuanya sama kamu sekarang ." ucap El .

" Aku ngak butuh penjelasan kamu ."

" Semua udah cukup buat aku ."

" Cukup semua rasa sakit yang kamu kasih buat aku ." jawab Lea .

" Semua itu ngak benar Al ."

" Jesslyn ngak hamil anak aku ." ucap El tegas .

" Kamu ngak perlu bohongin aku El ."

" Aku tahu itu ."

" Jesslyn itu perempuan yang dijodohkan sama kamu ."

" Semua orang juga akan percaya kalau dia hamil anak kamu ." Lea .

" Dan aku adalah orang terakhir yang tahu tentang perjodohan diantara kalian ."

" Aku bodoh banget kan El ."

" Aku tolak perjodohan itu Al ."

" Aku tolak demi kamu ."

" Demi aku ? ." tanya Lea .

" Kamu bilang demi aku ? ."

" Tapi kamu tinggalin aku El ."

" Kamu pergi gitu aja selama tiga tahun ini ." ucap Al dengan amarahnya .

" Setiap hari aku kerumah kamu ."

" Meminta agar kamu keluar dan mendengar penjelasan dari aku Al ."

" Tapi kamu ngak pernah sekalipun memberi waktu buat aku ngejelasin semuanya ."

" Trus sekarang kamu bilang kalau aku tinggalin kamu ? ."

" Aku keluar negeri demi menolak perjodohan itu Al ."

" Aku berontak ke Papa akan itu ."

" Sebelum aku keluar negeri ."

" Aku pengen jelasin semuanya ke kamu ."

" Sebulan Al ."

" Sebulan aku usaha buat bujuk kamu ."

" Sekaligus mengatakan kalau aku mau keluar negeri ."

" Tapi sia - sia ."

" Pada akhirnya aku memutuskan pergi ."

Lea hanya diam mencerna ucapan yang keluar dari bibir El .

" Tapi sekarang aku pulang buat kamu ."

" Aku akan berusaha memperbaiki semuanya ."

" Aku mohon sama kamu Al ."

" Kasih aku kesempatan untuk itu ." mohon El sembari menggenggam tangan Lea .

" Aa..aku ngak bisa ." jawab Lea dengan tergagap .

Seketika wajah El muram, setetes main mata turun tanpa bisa ditahan .

" Sakit " batin El .

💚💚💚

Setelah penolakan Lea atas permohonan El .

Saat ini keduanya berada di dalam mobil .

El melakukan mobilnya menuju rumah Allea , tak lama El sudah memarkirkam mobilnya di depan rumah Lea setelah tadi satpam dirumah Lea membukakan gerbang untuk mereka .

" Makasih ." ucap Lea sebelum ia keluar dari mobil El .

Grep

El mencekal tangan Lea .

" Aku ngak akan berhenti untuk membuat kita seperti dulu Al ."

" Aku sayang kamu ."

Tanpa menjawab, Lea melepaskan tangan El dan segera keluar .

El memandangi Lea yang melangkah memasuki rumah, setelah tak lagi terlihat di pandangannya, El kembali melajukan mobilnya menuju rumah .

💚💚💚

Lea melangkah cepat memasuki rumah, sedikit berlari menaiki tangga .

Cklek

Memasuki kamar, melempar tasnya ke atas ranjang dan langsung memeluk boneka tersayangnya .

Ia menumpahkan tangisnya disana.

" Aku harus gimana El ."

" Aku harus percaya siapa ."

" Aku capek ." gumam Lea disela tangisnya .

Sementara Lea sedang menumpahkan tangisnya dan berkeluh kesah akan perasannya .

El baru saja sampai dirumahnya, ia memasuki rumah dengan wajah yang tidak bersahabat .

Mama Papa dan Asya sang adik tidak berani bersuara menanyakan apapun kepada El setelah melihat raut wajah El saat ini .

Karena sudah dipastikan El tidak akan menjawab apapun .

El memasuki kamarnya , membuka kulkas yang berada dikamar dan mengambil sekaleng minuman bersoda .

Crek

El membuka minuman itu, ia kemudian melangkah membuka pintu balkon dan duduk disana .

Merenung sembari sesekali mengesap minumannya dan memandang taman di sekitar rumah orang tuanya .

" Aku ngak akan nyerah ."

" Kamu cuma punya aku ."

" Hanya akan jadi milikku Al ." tekat El .

💚💚💚

Tak terasa sang mentari mulai menampakkan sinarnya .

Mengusik seorang gadis yang tengah tertidur .

Lea mengerjapkan matanya karena sinar matahari yang mengusik tidur lelapnya .

Eughh

Le tak segera bangun dari tidurnya, ia malah mengeratkan gulingnya .

" Lima menit lagi lah ." gumamnya .

Lea pun memejamkan matanya kembali .

Lima menit berlalu...

Bahkan sepuluh menit pun terlewat

Lea baru membuka matanya kembali .

Ia meraih handphone nya di atas nakas samping ranjang .

" Jam setengah sembilan ." ucap Lea santai setelah melihat jam .

" Hah...setengah sembilan ."

Lea segera beranjak dari ranjang dan berlari memasuki kamar mandi .

" Telat, udah pasti telat ." gumam Lea sembari mencuci mukanya .

Ia mandi secepat kilat, tapi ngak mandi teh celup ya .

Tak sampai lima belas menit Lea sudah selesai mandi dan berpakaian .

Ia segera memoles bedak tipis diwajahnya, tak lupa liptint agar tidak terlihat pucat .

Karena terburu buru Lea bahkan tak menyadari jika matanya terlihat sembab akibat ia menangis semalam hingga tertidur.

Lea melangkah keluar kamar dengan langkah cepat sedikit berlari .

" Jangan lari - lari Dek ." peringat Keynand yang sedang berjalan santai dibelakang Lea.

Ia geleng - geleng kepala melihat kelakuan sang adik.

Lea menuruni tangga.

" Lala berangkat Mi ." pamit Lea sembari berteriak, karena ia tak melihat sosok sang Mami .

" Aduh ."

" Gue sampai lupa ngak pesan ojek ." Lea menepuk jidatnya .

" Mana mobil lagi di bengkel ."

Keynand yang melihat sama adik berdiri di depan pintu rumah pun menghampirinya.

" Kenapa Dek ? ." tanya Keynand .

" Lupa pesan ojek ." adu Lea.

" Yaudah ayo abang antar ." Keynand menarik tangan sang adik , membawanya menuju mobil berwarna merah milik Keynand.

Membukakan pintu mobil, Lea segera masuk.

"Seperti dejavu ketika semalam bersama El ." batin Lea ketika ia sudah duduk di kursi samping kemudi .

Keynand segera masuk mobil, ia mengemudikan mobilnya menuju kantor dimana sang adik bekerja.

Ia heran pada sang adik, kenapa ngak kerja di perusahaan milik sang Papi saja, kan kalau bekerja di perusahaan Papi kalau telat tidak akan menjadi masalah.

Sekitar dua puluh menit kemudian, Keynand memarkirkan mobilnya di depan lobi perusahaan xxx .

Lea segera turun .

" Bye Bang ." ucap Lea lalu berlari memasuki kantor.

Ketika akan melajukan kembali mobilnya, Keynand melihat sosok El yang baru saja tudurn dari mobilnya .

" El ." panggil Keynand dari dalam mobil yang kacanga terbuka.

" Loh Bang Key ." jawab El yang kaget melihat keberadaan Keynand, Abang dari Lea .ia segera menghampiri mobil Keynand .

Keynand keluar dari mobilnya .

" Lo kapan balik El ? ."

" Tiga hari lalu Bang ."

" Lo udah mulai gantiin Papa dikantor ini ? ." tanya Keynand .

" Iya Bang, baru dua hari ini ."

" Udah ketemu Lala ? ."

" Udah semalam ."

"Gue juga yang antar Al pulang semalem ." ucap El .

" Lo udah jelasin semuanya ke Lala ? ." tanya Keynand lagi, ya keunand tahu masalah keduanya .

" Udah ."

" Tapi Lea kekeuh ngak mau kasih kesempatan ."

" Lo nyerah ? ." Keynand .

" Ngak ada kata nyerah dalam kamus gue Bang ."

" Gue akan usaha terus demi bisa sama Al ." ucap El bertekad .

" Semoga sukses kalau gitu ."

" Gue cabut dulu El ."

" Ada meeting bentar lagi ." ucap Keynand .ya ia harus ke kantor saat ini .pekerjaan menunggunya. Keynand langsung memasuki mobilnya kembali.

" Iya Bang ."

" Salam sama Mami Papi ya ." ucap

" Sipp ." Keynand pun melajukan mobilnya menjauh dari kantor El.

El kemudian melangkah memasuki kantor.

Beberapa karyawan menyapanya .

Namun hanya dibalas anggukan singkat oleh El.

Ia malas menjawab, karena yang menyapanya rata - rata wanita yang menurutnya terlihat seperti akan menggodanya .

" Gue ngak minat ." batin El .

💚💚💚

" Tolong kamu panggil karyawan atas nama Azallea Auristella ke ruangan saya ." ucap El kepada sekretarisnya melalui sambungan telephone .

" Baik Pak ."

Tok tok tok

" Masuk ." jawab El dari dalam.

Cklek

" Permisi Pak ." Lea melangkah mendekati meja dimana El berada .

El beranjak dari duduknya .

" Ayo makan siang ." ucap El lalu menggenggam tangan Lea dan membawa nya keluar ruangan.

Lea yang tangannya ditarik sudah berusaha melepaskan, namun sayangnya tenanganya tak cukup kuat dibandingkan El.

El membawanya memasuki lift khusus CEO .

Menekan nomor lantai dimana kantin berada.

Ting

Dengan tangan yang masih digenggam El, Lea melangkah mengikuti El.

Menuju tempat pemesanan .

" Ayam bakarnya dua, hati bakar dua, lemon tea dua ." ucap El memesan makan siang untuk mereka berdua .

" Saya tunggu lima menit ." ucap El lagi. ini lagi mode bossy .

El melihat sekeliling mencari kursi kosong .

Kemudian menuju kursi tersebut dan menyuruh Lea untuk duduk.

Ketika Lea sudah duduk, barulah El melepaskan genggaman tangannya .

" Itu Pak El sama siapa ? ."

" Pak El genggam tangannya dari mereka masuk ke kantin ."

" Pacarnya Pak El bukan ? ."

" Eh tapi dia pakai name tag kantor kita ."

" Kayaknya karyawan baru deh, gue baru lihat soalnya ."

" Aaa pengen juga digenggam tangannya sama Pak El ."

Lea yang telinganya mendengar beberapa pembicaraan itu hanya diam .ia menundukkan kepalanya sembari memainkan kuku .

Sedangkan El menyunggingkan bibirnya sembari menatap Lea sedari tadi .

" Matanya sembab, apa semalam Lea habis nangis ." batin El bertanya .

" Al ." panggilnya .

" Mulai besok kamu makan siang bareng aku ." ucap El.

" Nggak ." tolak Lea .

" Ngak terima penolakan sayang ." ucap El dengan nada menggoda diakhiri panggilan sayang dibelakangnya .

Tak lama pesanan el sudah tersedia diatas meja .

" Dimakan ."

" Jangan dilhatin aja ."

" Itu makanan favorit kamu kan ? ." tanya El. karena sedari tadi Lea hanya memandangi makanan di depannya .

" Apa perlu aku suapin ? ." tawar El. ia hendak menggeser piring milik Lea .berniat menyuapi gadis itu.

Lea memegang piringnya, menghentikan El.

" Aku makan sendiri ."

Lea pun mulai menyantap makan siangnya dengan canggung karena hampir seluruh pasang mata yang berada di kantin memperhatikan meja dimana mereka berdua duduk saat ini .

El mengambil tisu dan mengelap sudut bibir Lea dengan tisu .

Pemandangan itu semakin membuat beberapa pasang mata melotot .

" Fix sih tu cewek beneran pacarnya Pak El ."

" Pak El perhatian banget sama pacarnya ."

" Pengen belajar cara dapetin cowok modelan Pak El ."

" Halu lo ketinggian ."

" Heh, lo lebih tunggi kali ."

" Masih mending gue cuma ngehaluin cowok modelan Pak El ."

" La Elo ngehaluan cowok modelan Jaehyun ."

" Sadar woy sadar "

" Jaehyun aja ngak tau lo masih hidup apa ngak ."

..........❣..........

...Jangan Lupa Like, Vote Dan Comment Yaa...

...See You Next Chapter...

...Bye Byee...

.......

Rengat Barat

Minggu, 02 April 2023

Pukul 21.58 Wib .

.......

...Salam Sayang Dari Namja Chingu...

...Lee Haechan ❤...

Bab 3 . Aku Sayang Kamu

...Jangan Lupa Like Dan Comment Yaa...

...Happy Reading...

..........❣..........

.......

Setelah makan siang bersama El dan menjadi gosip seluruh penjuru kantor, saat ini Lea sedang duduk di kursinya mengerjakan pekerjaan .

Ssttt

Gisel menghampiri meja Lea.

" Apaan lo sstt stt ."

" Lagi cosplay jadi ular apa gimana ? ." ucap Lea .

" Jangan sensi gitu kali La ."

" Mentang - mentang habis makan siang bareng mantan ." ucap Giselle meledek .

" Terpaksa Gi ."

" Yakin terpaksa ? ."tanya Giselle . ia tidak terlalu percaya akan jawaban Lea barusan .

" Yakin ."

" Udah sana balik kerja ." perintah Lea sembari mengipas ngipas tangannya mengusir Giselle .

" Dipecat tahu rasa lo ."

" Mana mungkin El pecat gue ."

" Nanti dia ngak bisa dapet info tentang lo dari gue kalau gitu ." ucap Giselle yakin .

" Info dari lo ngak pengaruh buat El. "

" Udah sana."

" Huss huss ."

Akhirnya Giselle kembali ke mejanya sendiri .

Lea pun kembali mengerjakan pekerjaannya .

Namun ketenangan Lea mengerjakan pekerjaannha kembali terganggu disaat seseorang meletakkan buket bunga hidup ke atas meja Lea .

" Buat kamu Al ."

" Bye sayang ." ucap El kemudian langsung berlalu dari hadapan Lea .

Perbuatan El membuat beberapa karyawan yang berada di satu ruangan dengan Lea seketika melihat ke arahnya .

Melihat bagaimana CEO mereka memberikan buket bunga kepada karyawan baru .

" Aduh." gumam Lea sembatimenepuk jidat nya .

" Kalau gini gue bisa jadi bahan gosip tiap hari, bahkan tiap jam ." batin Lea .

" Punya mantan seperti El membuat hidupnya semakin ribet ."

" Mbak Lea pacarnya Pak El ya ? ."tanya salah satu karyawan yang berada satu ruangan dengan Lea .

" Ee..enggak Sa ." jawab Lea atas pertanyaan Sasa .

" Tapi kok tadi makan siang bareng."

" Trus barusan dikasih bunga sama Pak El ."

" Ya ..makan siang bareng bukan berarti pacaran kan Sa ."

" Kalau masalah buket, kamu tanyain ke Pak El nya langsung aja ." jawab Lea . ia sungguh bingung menjawab pertanyaan ini .

" Mana berani aku mbak kalau harus tanya ke Pak El ."

" Yang ada bukannya dijawab ."

" Tapi ditelan hidup - hidup ." Sasa bergidik ngeri .

" La emang Pak El bisa nelan orang ? ."

" Ada - ada aja kamu Sa ."

" Mbak belum tau aja gimana Pak El ."

" Pak El kalai sama karyawannya tu dingin, galak juga ."

" Kalau harus menghadap Pak El itu seperti lagi menghadapi malaikat maut tau mbak ." la kok Sasa malah curhat .

" Apa iya El segitunya ."batin Lea bertanya .

" Beneran El begitu ? ." tanya Lea .

" Iya mbak ."

" Kalau ngak percaya boleh tanya ke yang lain ."

" Oo oke ."

💚💚💚

Ketika Lea berjalan keluar kantor .

Tiba - tiba ntah darimana berasal, El langsung berada di depannya saat ini .

Mungkin El pakai jurus teleportasinya KAI .

" Pulang bareng aku." ucap El dengan nada tidak menerima penolakan .

" Ngak ."

" Aku pulang sendiri." tolak Lea .

" Kamu harus pulang bareng aku ." ucap El sekali lagi dengan nada lebih tegas .

" Kamu kenapa sih El ."

" Aku ? ."

" Aku ngak kenapa - kenapa ." jawab El .

" Jangan gini El ."

" Jangan paksa aku terus ."

" Kamu ngak ada hak buat ngatur aku ini itu ."

" Kamu bukan siapa - siapa aku kalau kamu lupa ." ucap Lea mengingatkan akan status mereka saat ini .

" Aku mantan kamu ."

" Yang akan kembali jadi pacar kamu ." ucap El yakin .walau sebenarnya di dalam lubuk hati terdalam ia ragu akan hal itu.

" Aku ngak akan jadi pacar kamu lagi ." ucap Lea dengan sangat jelas .

" Akan ."

" Kamu akan jadi pacar aku lagi ." El .

" Enggak El ."

" Kamu itu masa lalu aku yang ngak akan jadi masa depan aku ."

" Al ." panggil El lirih .

" Aku cuma minta satu kesempatan lagi dari kamu ."

" Cuma satu Al."

" Aku bakalan berusaha buat bahagiain kamu ."

" Menyayangi kamu , sampai kamu bersyukur jadi milik aku ." ucap El sembari menatap manik mata Lea .

" Kasih aku kesempatan ya Al ."

" Pliss ." pinta El dengan harapan tinggi .

" Ngak bisa El ."

" Kita hanya bisa jadi teman ." ucap Al kemudian meninggalkan El sendiri.

Lea memberhentikan taksi dan langsung masuk kedalamnya .

Sedangkan El berdiri sembari meremas dadanya yang terasa sakit ketika ditolak mentah - mentah oleh Lea .

" Aku ngak akan ngelepas kamu ."

" Ngak akan " tekat El .

💚💚💚

Sejak hari itu El tidak menampakkan diri di hadapan Lea .

Sejak hati itu pula hanya ada kiriman bunga setiap hari untuk Lea .

Bunga tulip putih dengan nama pengirim El .

Sudah seminggu hal ini berlangsung, ntah kemana perginya El .

Lea yang sedang makan siang di kantin bersama Giselle melamun .

Ntah kenapa ia memikirkan El .

Dimana laki - laki itu berada saat ini .

Apakah El meninggalkan Lea lagi seperti tiga tahun lalu .

Apakah ia menyerah terhadap Lea .

Itulah pertanyaan - pertanyaan yanh menghampiri fikiran Lea saat ini.

" La ."panggil Giselle yang sedari tadi memperhatikan Lea yang sedang melamun .

" hh...hah."

" Lo mikirin El ? ." tebak Giselle. yang sayangnya tebakan Giselle 100% benar . ada bakat jadi cenanyang nih .

" Ee..enggak ." jawab Lea tergagap .

" Ngak usah bohong sama gue ."

" Pasti lo lagi mikirin El kan ."

" Ngaku aja gpp." ucap Giselle .

" Lo ada liat El ngak seminggu ini ?." tanya Lea .

Kan benar Lea lagi memikirkan El .

" Ngak ada ."

" Ntah kemana tu anak seminggu ini ."

" Terakhir sih gue lihat dia jumat minggu lalu ." jawab Giselle .

" Coba lo telfon deh."

" Tanyain dia dimana ."

" Kalau lo yang tanya pasti dijawab sama El ." Giselle memberi saran . namun saran itu sukar untuk dilakukan Lea .

" Enggak deh."

" Gue ngak berani tanya ." Lea .

" Lo terakhir ketemu El kapan La ? ." tanya Giselle.

" Hari jumat kemarin, pas pulang kerja ." jawab Lea . oya pulang kerja, disaat El meminta kesempatan kedua .

" Dia ada bilang apa sama lo ? ."

" Atau dia ada bilang mau kemana gitu ."

"Coba ingat - ingat ."

" Mana tau El ada pamitan mau pergi kemana gitu ." Giselle .

" Dia minta kesempatan kedua sama gue ." ucap Lea pada akhirnya .

" Trus lo jawab apa ? ."

" Gue ngak bisa ngasih dia kesempatan ." Lea .

" Lo beneran ngak bisa ngasih kesempatan buat El La ? ." tanya Giselle .

" Gue ngak bisa Gi ."

" Gue masih trauma sejak saat itu ."

" Gue takut semua itu bakalan ke ulang lagi dan buat gue semakin sakit ." ucap Lea memberitahukan alasannya .

" El udah jelasin ke lo tentang semuanya la ? ."

" Udah ."

" Dia udah jelasin semuanya ke gue dihari pertama kita ketemu ."

" Tapi gue belum bisa untuk kembali sama dia kayak dulu."

" Gue butuh waktu buat nata hati gue Gi " ucap Lea .

" Gue ngerti La ."

" Semua keputusan ada di lo ."

" Gue sebagai sahabat cuma bisa doakan yang terbaik ." Giselle .

💚💚💚

Keesokan harinya Lea dan Giselle berencana untuk menonton berbelanja serta menonton bioskop sepulang kerja .

Keduanya saat ini sedang berjalan keluar dari lobi perusahaan .

Berniat menuju halte busa yanh berada di seberang jalan sana.

Lea dan Giselle kali ini ingin menaiki bisa saja untuk berjalan jalan .

Dengan alasan malas menyetir, padahal kan mereka bisa membawa supir rumah .

" Eh handphone gue ketinggalan La ."

" Gue Ambil keatas bentar ya ."

" Lo tunggu di halte dulu aja ." ucap Giselle dan mendapat anggukan dari Lea .

Giselle kembali ke dalam , dan Lea mulai menyebrangi jalan .

Tak jauh dari sana terlihat sosok El yang sedang memperhatikan Lea .

" Alll ." teriak El sembari berlari .

Dan

Brakkk

Tubuh seseorang terhempas setelah menghantam mobil dan berguling , kemudian berhenti ketika tubuhnya kembali terhantam oleh trotoar jalan .

Darah segar seketika mengalir dari kepala serta beberapa bagian tubuhnya .

Disaat itu pula nafas Lea bangkit dari terjatuh nya, terjatuh akibat di dorong oleh seseorang berapa detik lalu .

Berlari sekuat tenaga menghampiri tubuh yang sudah bersimbah darah di ujung sana.

" El ..." gumamnha lirih setelah ia melihat siapa sosok yanh berada disana .

Tubuhnya bergetar hebat.

Ia hampiri sosok itu .

Dengan air mata yang membanjiri wajahnya ia memangku kepala el di pahanya .

" Ell..."

" Al .." jawab El lirih, sangat lirih sembari menahan rasa sakitnya .

" Aku sayang kamu ."ucapnya, kemudian langsung tak sadarkan diri .

" Bangun El ." panggilnya seraya terisak .

Orang - orang disekitar mereka sibuk menelfon ambulance untuk segara datang .

Lea memelik tubuh itu erat .ia sungguh - sungguh sangat takut kehilangan El .

" El ..."

" Bangun El ."

" Aku bilang bangunnnn ." teriak Lea .

Sungguh ini perupakan pemandangan yang sangat memilukan .

Giselle yang baru saja keluar dari lobi terheran heran melihat kerumunan di ujung sana .

Ia segera menghampirinya .

" Lea ..." Panggilnya .

Giselle syok melihat Lea yang sedang memangku kepala El yang berlumuran darah .

Dengan Lea yang menangis terisak disana.

Suara sirine ambulan menghampiri mereka.

Para petugas segera membawa El ke dalam ambulance .

Dengan Lea dan Giselle yang ikut serta .

" Gii ..."

" El ngak bakalan kenapa - kenapa kan Gi ? ." tanah Lea sembari masih terisak .

" Gue ngak tau La ."

" El.."

" Bangun ."

" Katanya kamu sayang aku ."

" Aku bilang bangun ." ucap Lea seraya menggenggam tangan El erat .

Tak lama ambulance yang mereka tumpangi sampai ke rumah sakit .

Petugas langsung memasukkan El kedalam sebuah ruangan penanganan .

Satu menit

Dia menit

Tiga menit

Hingga dua puluh menit berlalu .

Tiba - tiba seseorang keluar dari ruangan itu .

" Maaf, siapa disini wali dari pasien ? ." Tanya perawat tersebut .

" Saya sus ." jawab Lea cepat .

" Pasien harus di operasi saat ini juga ."

" Silakan anda menandatangani surat persetujuan ini ." suster tersebut menyerahkan berkas dan langsung ditandatangi oleh Al .

💚💚💚

Orang tua beserta adik El dengan terburu buru memasuki rumah sakit .

" Lea ." panggil Nadya selaku Mama dari El .

" Tante ."

Nadya langsung memeluk Lea, keduanya saling menguatkan diri saat ini .

" Bagaimana keadaan El ? ." tanya Pras Papa El kepada Giselle.

" El sedang operasi ."

" Apakah keadaan El menghawatirkan ? ." tanya nya lagi .

Dan pertanyaan itu mendapat anggukan dari Giselle. karena Giselle melihat sendiri bagaimana keadaan El tadi .

Ayna yang mendengar itu langsung ememluk sang Papa dan terisak .

Ia begitu menyayangi Abangnya itu .

Semua orang duduk berdampingan di kursi, menunggu dengan cemas .

Empat puluh menit berlalu

Cklek

Dokter yang menangani El keluar .

" Bagaimana keadaan putra saya dok ? ." Tanya Pras .

" Keadaan putra Bapak saat ini masih belum melewati masa kritis ."

" Namun operasinya berhasil ."

" Sebentar lagi pasien akan dipindahkan ke ICU ." ucap sang dokter .

Ucapan sang dokter membuat semua yang disana bertambah lemas .

💚💚💚

Saat ini El sudah berada di dalam ruang ICU .

Dengan kabel dan selang yang menghiasi tubuhnya .

Lea yang melihat El dari balik kaca hanya bisa meneteskan air matanya .

" Wali pasien silakan ikut saya ." ucap Dokter yang baru saja keluar dari ICU .

Papa Pras langsung mengikuti dokter itu .

Setelah dokter tersebut duduk di kursinya, dan Papa pras duduk di hadapan dokter tersebut .

Barulah dokter itu angkat bicara .

" Keadaan putra bapak saat ini menghawatirkan ."

" Keadaannya semakin menurun ."

" Jika dalam dua puluh empat jam ia belum melewati masa kritisnya ."

" Dengan terpaksa kami mengatakan bahwa putra bapak dalam keadaan koma ." ucap dokter itu .

Perasaan Papa Pras campur aduk mendengar ucapan dokter barusan .

Putra satu - satunya dalam keadaan seperti itu .

Ia sungguh merasa terpukul .

Setelah perbincangan dengan dokter, Pras kembali duduk di samping sang istri .

Keadaan disitu hening, semua orang sibuk dengan fikiran nya masing - masing .

..........❣..........

...Jangan Lupa Like, Vote Dan Comment Yaa...

...See You Next Chapter...

...Bye Byee...

.......

Rengat Barat

Senin, 03 April 2023

Pukul 23.49 Wib .

.......

...Salam sayang dari Namja Chingu...

...Lee Haechan ❤...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!