NovelToon NovelToon

Pernikahan Penuh Dusta Dan Siksa Batin

Bab 1 ~ Pendahuluan ~

Keenan baru saja kembali dari pasar,dia sudah melihat wajah bengis mertuanya menunggu di depan pintu rumahnya.Rumahnya dan mertua memang hannya beda pintu,ibu mertuanya tidak mengijinkan mereka untuk pindah rumah jauh apalagi suaminya Leo sudah memiliki rumah sejak dia masih lajang.

"Keenan mana sisa uang belanja pemberian Leo,kata Leo minta sama kamu sebelum dia berangkat kerja." Ucap Maya mertuanya sambil berkacak pinggang.Dia bagaikan juragan penagih hutang yang datang pagi-pagi.

"Bu memang masih ada uang sisa belanja ,tapi ini untuk beli susu Naira Bu,kebetulan punya dia udah habis." Jawab kenan.

"Memangnya aku peduli,mau habis atau mau apa aku tidak peduli intinya berikan uangnya padaku,karena aku mau undangan ke kampung sebelah."Ucap sinis lalu merampas uang dari tangan Kenan dengan paksa.

"Enak saja pakai uang Leo sembarangan,makanya kamu kerja cari uang,kalau aku tidak berjuang mati-matian menguliahkan Leo bahkan menjual banyak tanah untuk menyekolahkan dia mungkin hari ini dia cuma kuli bangunan,sudah wajar dong aku yang menikmati gajinya bukan kamu...Ngerti!!" Ucap mertuanya lalu pergi begitu saja meninggalkan Kenan yang masih berdiri di tempatnya.

Kenan menghela napas panjang,mungkin dia sudah mendengar kata-kata mertuanya itu lebih dari seribu kali semenjak dia menikah dengan suaminya tiga tahun yang lalu.

Kenan seorang wanita umur dua puluh tujuh tahun,dia dinikahi suaminya Leonardo tiga tahun yang lalu seperti kata orang dia adalah wanita yang paling beruntung karena dinikahi pria sukses seperti Leonardo yang bekerja di ASN di kantor Dinas kesehatan.

Kenan mengabaiakan larangan orang tuanya demi menikah dengan Leo,karena mereka menikah beda agama dan dengan terpaksa dia harus mengikuti agama suaminya.

Kenan masuk ke dalam rumah,lalu dia berdiri di dekan pintu kamar menatap putri kecilnya yang masih tidur di atas ranjang.Kenan menghela napas panjang dia tidak tau berapa lama lagi bertahan tinggal dengan mertua yang begitu kejam di tambah suami yang sangat kasar dan tidak berperikemanusiaan.

Kalau tidak karena memikirkan putri kecilnya mungkin sudah lama dia meninggalkan suaminya yang begitu kejam.

"Kenan....Kamu ngapain berdiri saja disini ibu mau pergi undangan bereskan rumah ibu sekarang." Perintah ibunya.

"Tapi Bu...Aku juga sibuk Naira panas Bu aku tidak mungkin meninggalkan dia disini."

"Banyak sekali alasan kamu ya,memangnya kamu tidak bisa menggendongnya sambil bekerja,kamu jangan terlalu manja.Mentang-mentang suami mu pegawai kamu tidak bisa membereskan rumah sekaligus mengurus anakmu,ibu saja dulu kerja ke sawah sambil membawa Leo bisa...Kok tidak kayak kamu banyak tingkah." Maki mertuanya,Kenan menelan saliva nya ucapan mertuanya adalah sebuah perintah yang tidak bisa di bantah sama sekali.

Setelah puas memakinya,mertuanya akhirnya pergi Naira yang mendengar suara keributan mertuanya lansung bangun dan menangis.

Kenan mengabaikan semua pekerjaan di rumahnya,dia terlebih dahulu mengerjakan semua pekerjaan di rumah mertuanya sekaligus memasak dan mencuci semua pakaian mereka yang berjumlah empat orang.

Setelah selesai membereskan pekerjaan dirumah mertuanya,Kenan kembali ke rumah mereka disana semua pekerjaan sudah menunggunya padahal hari sudah mulai sore.

Tidak ada waktu bagi Kenan untuk makan karena takut suaminya pulang kerja dan rumah masih berantakan dan makanan belum ada dia tidak mau menerima makian dari mulut suaminya yang sangat berbisa.

Bekerja sambil menggendong anak cukup melelahkan bagi Kenan dia menurunkan bayinya lalu duduk di dan menghela napas panjang.

"Naira kamu lapar sayang? sebentar ya ibu akan memasak untukmu kamu jangan bandel ya."Ucap Kenan lalu dia berdiri dan mulai memasak makanan untuk mereka sore harinya.

Belum selesai memasak mobil suaminya Leo sudah tiba di rumah,terdengar suara ribut-ribut,dia sudah mengenali suara itu mertuanya yang banyak ngomong dan tinggi hati,mungkin dia pulang dengan suaminya hingga mereka terlihat satu mobil.

"Kenan.....Kenan,kamu dimana lama sekali apa yang kamu lakukan di dapur sana!!"

"Maaf mas aku sedang memasak,sebentar ya mas aku akan buatkan kamu kopi." Ucap Kenan dia ingin membalikkan tubuhnya tiba-tiba Suaminya memekik.

"Kenan....Kamu bodoh ya..Kamu tidak tau apa tugas kamu sebagai istri...Harus berapa kali aku mengajari mu,lama-lama aku muak lihat orang bodoh seperti mu?"

"Salah aku apa lagi mas?"

Leo tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan ke arah Kenan dia hampir menampar wajah kenan tapi dia menahan tangannya di atas karena ada suara takut memanggil mertuanya.

"Dasar istri tidak berguna sama sekali,aku sudah beberapa kali bilang kalau aku pulang kerja dan sudah duduk di sopa kamu harus membuka sepatuku sebelum kamu menyiapkan kopi untukku kamu mengerti istri bodoh...Sampai berapa kali aku mengajari ku hah!!?"

"Maafkan aku mas,aku lupa dengan aturan itu." Ucap Kenan,lalu dia jongkok di depan Leo dan membuka kedua sepatu suaminya.

Tidak sadar mata yang sudah menahan air mata harus jatuh saat itu juga,dia berusaha menyembunyikan air mata itu sebelum suaminya benar-benar marah dan akan memukulinya seperti hari-hari yang berlalu.

Kenan pamit dari hadapan suaminya lalu menyiapkan kopi untuk suaminya,Kenan Merasa beruntung karena anaknya tidak terlalu nakal bahkan dia seakan tau apa yang di rasakan oleh ibunya.

Setelah memberikan kopi untuk suaminya Kenan melanjutkan pekerjannya memasak untuk makanan mereka malam harinya.

Pada saat dia sedang sibuk melakukan pekerjanya tiba-tiba dia mendengar suara mertuanya yang ribut di ruang tamu.

"Leo mana istri mu? dia memang tidak bisa di harapkan untuk apa pun ya...Kalau tidak membuat ibu marah sekali saja dalam sehari aku rasa dia tidak bisa hidup ya....

"Kenan....." Kenan mematikan kompornya lalu dia berlari menemui suami dan mertuanya yang sudah ada di ruang tamu.

"Ada apa mas?"

"Kenan aku bilang tadi kamu kerja di rumah...Terus kenapa kamu belum tidak menyetrika semua pakaian di dalam kamar?

"Tapi Bu...Aku juga bekerja di rumah,"

"Setrika sekarang..."

"Aku be_

"Brang.....Kamu tidak mendengar apa yang aku katakan..Lakukan sekarang juga. Kenapa kamu terlalu lamban jadi wanita apa kamu mau aku ceraikan harusnya kamu beruntung memiliki suami seperti ku ya...Memangnya kamu menikah denganku apa yang kamu bawa,kecuali diri mu dan juga beberapa baju sampah mu itu,kamu ada tidak uang, kamu ada bawa emas, jadi kamu pantas jadi pekerja di rumah ini." Leon membanting gelas kopi yang ada di meja lalu memakinya tanpa perasaan sedikit pun dan Kenan sama sekali tidak diberi kesempatan untuk membela diri.

💗💗💗bersambung 💗💗💗

Bab 2 ~ Sakit hati ~

Mendengar keributan di ruang tamu Naira yang masih umur dua tahun lebih berjalan perlahan menuju ruang tamu,dia menangis saat karena mungkin ketakutan karena mendengar keributan yang di buat Leo.

Leo berlari menghampiri Naira lalu menggendongnya dan berusaha menenangkannya.

"Pergi kamu dari sini sebelum emosi ku semakin tinggi.Kebodohan mu itu akan membuat anakku trauma,kamu memang manusia menjijikkan." Maki Leo kembali hingga Kenan tidak tahan lagi lalu pergi ke rumah mertuanya untuk menyetrika pakaian yang di suruh mertuanya.

Kenan menyetrika pakaian sambil menangis sesenggukan,dia tidak tahan lagi menerima makian demi makian dari suaminya,lelah dengan semua penderitaan yang di jalaninya selama ini.

Pada saat itu pintu kamar tempatnya menyetrika tiba-tiba ada yang membuka,Kenan menyeka air mata yang membasahi matanya dia tidak ingin ibu mertuanya yang kejam melihatnya menangis.

"Kamu menangis Kenan? apa yang membuatmu menangis,apa yang di katakan oleh Leon semua benar,kamu menikah dengannya hannya membawa tubuhmu saja,kamu tidak punya simpanan sama sekali dan juga tidak punya emas seperti menantu tetangga-tetangga disini,kamu datang hannya membawa tubuh mu yang kurus kerempeng itu,untungnya orang tua mu tidak meminta mahar atau apa pun waktu pernikahan mu,kalau saja mereka minta aku tidak akan memberikan apa pun." Ucap mertuanya dengan nada angkuh.

Kenan hannya diam dengan semua ucapan mertuanya,karena jika dia menjawab maka keributan yang lain akan muncul dan Kenan tidak ingin itu terjadi karena sudah lelah dengan semua ini.

"Coba kamu bayangkan Kenan betapa beruntungnya kamu menikah dengan Leo,kamu menjadi istri pegawai negri,kamu sudah punya rumah yang bagus,dan kamu tidak pernah merasakan bekerja di ladang seperti orang-orang disini,kurang enak apa coba hidup mu? jangan merasa kamu orang yang paling menderita,asal kamu tau masih banyak wanita di luar sana yang mau menikah dengan anakku kalau kalian cerai jadi turuti semua keingian ku dan juga keingian anakku." Ucap Maya dengan wajah yang angkuh dan nada yang sombong.

Kenan tetap melakukan pekerjaannya dan mengabaikan kata-kata mertuanya,hingga akhirnya Maya keluar dari dalam kamar mungkin karena Kenan tidak mau berbicara dengannya.

Kenan sudah merasakan lelah yang luar biasa apa lagi perutnya sudah sangat lapar karena belum makan sama sekali.Pada saat itu dia mendengar suara mobil suaminya meninggalkan rumah.

Kenan keluar dari dalam kamar dan melihat mertua dan suaminya pergi,mereka membawa Naira mungkin mereka ingin makan diluar.Pada saat itu Kenan menggunakan waktu untuk makan dia sudah sangat lapar dia takut mati kelaparan jika harus ditahan kan.

Satu hal yang membuat hati Kenan terkadang bisa memaafkan semua keburukan suaminya adalah saat suaminya Leo sangat menyayangi putri mereka,Leo tidak pernah sekali pun membuat Naira kelaparan atau kekurangan apa pun bahkan dia selalu membawa Naira jalan-jalan yang tidak pernah dia rasakan selama tiga tahun pernikahan.

Kenan makan dengan terburu-buru,dia takut mertua sama suaminya pulang,jika sampai mereka melihatnya makan begitu banyak mertuanya akan marah besar dengannya.

Setelah menghabiskan makanannya,Kenan buru-buru melanjutkan pekerjaannya dia tidak mau suami dan mertuanya pulang dia masih menyetrika disana.

Pada saat seperti ini,tiba-tiba Kenan teringat dengan kedua orang tuanya,sudah lama dia tidak mengunjungi orang tuanya sejak dia menikah dengan suaminya tiga tahun yang lalu,dia hannya menanyakan kabar orang tuanya dari tetangga orang tuanya yang masih dia simpan nomornya.

Dia sudah mencoba untuk menghubungi kedua orang tuanya melalui ponsel genggamnya tapi mereka sudah memblokir nomornya.Masih teringat kemarahan bapaknya saat dia memilih murtad dari agamanya demi suaminya yang ternyata tidak pernah sekali pun menghargai pengorbanannya.

Tiga tahun yang lalu saat Leo dan ibunya datang melamarnya ke pada kedua orang tuanya bapaknya dengan tegas menolak lamaran Leo,satu alasannya bapaknya tidak ingin dia pindah agama hannya demi kekayaan sementara di dunia.

"Kenan apa pun yang kamu katakan aku tidak pernah sekali pun merestui hubungan mu dan juga pernikahan mu dengan pria itu,dia bukan pria yang baik untukmu dan juga keluarga ini,hannya karena dia pegawai negri apa kamu mau menjadi durhaka kepada kedua orang tuamu?" Ucap Rojak saat itu.

"Pak..aku mencintai dia tolong ijinkan aku pak untuk menikah dengan mas Leo,aku mohon pak...!!" Kenan bersujud sambil menangis memohon kepada orang tuanya tapi saat itu bapaknya Rojak tetap bertahan pada keputusannya.

"Sekali bapak bilang tidak...Kalau kamu berani menikah dengan pria itu dan pindah agama aku haramkan kamu menjadi anak dan darah daging ku." Rojak langsung keluar dari dalam rumah setelah mengucapkan kata-kata itu.

Rika ibunya yang berdiri tidak jauh darinya membantu Kenan untuk untuk bangkit lalu duduk di sopa usang milik mereka.

"Kenan...Apa yang bapak mu bilang itu untuk kebaikan mu,coba kamu pikirkan nak matang-matang,tidak kah kamu melihat bagaimana sombongnya keluarga itu bahkan calon mertua mu itu luar biasa angkuhya,lagian kamu tau bapak mu guru ngaji apa kata orang nanti anak guru ngaji malah murtad bapak mu bisa di bully orang pikirkan lagi nak." Ucap Rika lembut sambil mengelus rambut Kenan.

Seminggu setelah keluarga Leo datang kerumah,Kenan masih mogok makan,dia sama sekali tidak mau keluar kamar hingga akhirnya Rika ibunya masuk ke dalam kamarnya.

"Kenan kalau kamu tetap pada pendirian mu pergilah,ibu dan bapak tidak memberikan restu untuk mu,kamu pergi karena keinginan mu,satu hal yang harus kamu tau sebesar apa pun rasa sakit yang kamu terima suatu saat dari mertua dan suami mu jangan pernah kembali lagi ke rumah ini,ibu dan bapak sudah menganggap kamu mati."Ucap Rika dengan nada lembut tapi cukup menyakitkan.

Rika cukup kecewa dengan Kenan karena tidak mau makan sama sekali dan bahkan dia tidak mau keluar dari dalam kamar.Setelah memberikan ancaman yang cukup pedas Rika berfikir Kenan akan berubah pikiran kenyataannya dia malah menyusun pakaiannya ke dalam tas lalu pergi meninggalkan rumahnya menemui Leo yang sudah menunggunya di depan gang.

Kenan menagis tiba-tiba saat mengingat semua ucapan dan umpatan dari kedua orang tuanya,sekarang dia baru menyesal setelah semaunya terjadi.

"Mungkin ini karma untukku,aku meninggalkan orang tua bahkan agama ku hannya untuk pria seperti Leo dan ibu."Ucapnya sambil menangis sesenggukan.

Saking sedihnya perasaanya dia tidak mendengar suara mobil suaminya yang sudah sampai di rumah bahkan mertuanya sudah masuk kembali ke dalam kamar untuk memeriksa pekerjaannya.

💗💗💗 bersambung 💗💗💗

Bab 3 ~ Melawan ~

Maya masuk ke dalam kamar dimana Kenan menyetrika pakaian mereka,dia cukup kaget saat melihat Kenan tiduran dengan santai di atas ranjang.

"Apa yang kamu lakukan Kenan,enak banget kamu tiduran santai disini!! memangnya pekerjaan kamu sudah selesai hingga kamu bisa santai tiduran disini?" Ucap ibu mertuanya dengan sorot mata yang sangat tajam membuat Kenan ketakutan.

"Maaf Bu aku kelelahan,aku baru saja istrahat sebentar." Ucap Kenan dengan nada gugup dan tubuhnya yang gemetaran.

Mungkin Kenan sudah terlalu trauma hingga sedikit saja mertua dan suaminya marah, seluruh tubuhnya akan ketakutan dan gemetaran.

"Alah...Banyak sekali cerita mu,masak hannya menyetrika saja kamu harus kelelahan,bagaimana kalau kamu harus aku suruh bekerja lagi ke ladang apa kamu mampu,jadi menantu jangan terlalu manja aku tidak suka akan hal itu." Ucap mertuanya dengan kata-kata sinis.

Setelah mertuanya meninggalkannya di dalam kamar,Kenan bergegas keluar dari sana dan kembali ke rumahnya,di dalam rumah dia sudah melihat Naira dan suaminya duduk santai di ruang tamu sambil menonton.Naira tampak anteng di pangkuan papanya dan terkadang pandangan seperti ini yang membuat obat bagi Kenan saat dia merasa sakit yang luar biasa dari suami dan mertuanya.

Pada saat dia berdiri di depan pintu,tiba-tiba suaminya melihatnya tatapan suaminya yang sangat tajam membuatnya merinding tidak ingin mendapat makian yang menyakitkan Kenan beranjak masuk ke dalam rumah dan menghampiri mereka.

"Mas apa kamu ingin makan aku akan menyiapkan makanan untuk kalian."

"Tidak perlu kami sudah makan.Makan diluar akan selalu terjadi kalau punya istri yang tidak tau memasak sama sekali.Masakan mu sangat membuat ku tidak suka." Ucap Leo dengan bahasa yang sangat tegas.Kenan menelan ludah saat mendengar keluhan suaminya,terkadang dia bingung dengan sikap suaminya terlalu banyak tuntutan makan tapi uang belanja selalu saja tidak sesuai.

Kenan berdiri di hadapan mereka sambil memandang semua belanjaan suaminya,semua makanan ringan ingin sekali dia memintanya tapi dia takut suaminya marah.

"Mama...Mama..."

"Mau sama mama sayang,cium papa dulu." Naira berdiri lalu mencium wajah papanya lalu pergi menghampiri ibunya.

Saat mereka akan pergi kebelakang,Naira kembali ke arah papanya dan mengambil cemilan yang ada dimeja.

"Naira kamu mau makan cemilan lagi sayang,ambil saja ya makan yang banyak supaya kesayangan papa cepat besar." Ucap Leo.Kenan membawa Naira ke belakang lalu dia makan sendiri makanan yang dia masak tadi sore.

Dia membuka cemilan milik Naira lalu dia berikan kepada Naira tapi entah kenapa bayi umur dua tahun setengah itu tidak mau memakannya seakan dia membawa itu untuk mamanya yang tidak pernah makan cemilan apa pun kalau bukan makan sembunyi-sembunyi.

"Kamu sengaja ya sayang minta makanan ini sama papa supaya mama bisa makan juga terima kasih yang sayang." Kenan menciumi Naira beberapa kali hingga tidak sadar air mata menetes dari matanya.

"Mas aku mau mandi aku titip Naira."

"Hmm." Jawab Leo singkat lalu kembali memangku putri kesayangannya.

Setelah selesai mandi,Kenan meminta Naira yang sudah tidur di pangkuan suaminya untuk dibawa ke dalam kamar.

"Bawa Naira ke dalam kamar lalu kembali kesini." Ucap suaminya disaat seperti itu Kenan sudah mengerti kalau suaminya ingin meminta jatah.

Walaupun sangat lelah setelah pekerjaan satu hari ini Kenan takut untuk menolak keinginan suaminya,karena dia takut disaat suaminya marah itu adalah hal yang sangat menakutkan untuknya.

Setelah melayani suaminya kurang lebih dari satu jam,Kenan kembali ke dalam kamarnya dia dan suaminya jarang sekali tidur bersama semenjak Naira lahir Leo takut tidur dengan mereka karena dia termasuk orang yang tidur lasak.

Keesokan paginya setelah selesai mandi,Kenan mulai melakukan semua aktifitasnya seperti biasa,hari ini dia sengaja bangun pagi dia tidak ingin semua pekerjanya terkendala hannya karena dia telat bangun.

"Kenan hari ini kamu tidak usah masak,nanti jam delapan kita menghadiri undangan Tante Rina."Ucap suaminya yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya lalu masuk ke dalam kamar mandi dan buang air kecil.

"Iya mas." Jawab Kenan singkat.Di saat seperti ini Kenan selalu bingung kalau ada keluarga yang mengundang mereka karena dia tidak punya pakaian sama sekali yang layak dipakai ke pesta.

Setelah jam tujuh pagi suaminya sudah bangun,Naira juga sudah cantik karena Kenan sudah memandikannya sejak dia bangun tadi pagi.

"Kamu belum siap Kenan lama sekali kamu?" Ucap Leo.Sebenarnya dia sudah selesai dari tadi tapi karena tidak ada baju yang layak dia pakai akhirnya dia hannya mengurusi Naira.

"Mas aku tidak punya pakaian sama sekali,semua pakaian ku baju-baju lama,aku malu pergi ke pesta keluarga dengan pakaian buruk seperti itu." Ucap Kenan dengan nada ketakutan.

"Apa kamu bilang kenan? kamu tidak punya baju,memangnya kamu cari siapa disana makanya harus pakai baju yang layak,kamu pakai saja yang ada tidak usah banyak menuntut kalau orang cantik tampa pakai baju yang bagus pun pasti cantik." Ucap mertuanya dengan nada sinis sementara dia sebagai ibu mertua sudah memakai semua perhiasannya dengan baju yang sangat cantik berbanding terbalik dengan menantunya yang tidak menunjukkan kalau dia istri seorang ASN dengan pangkat yang sudah tinggi.

Setelah memakai pakaiannya yang sudah buruk,Kenan keluar dari dalam kamar,karena kalau sudah mertuanya berbicara di rumahnya maka tidak akan ada lagi bantahan apa pun darinya.

Mereka menaiki mobil Leo,mobil yang sangat jarang dia tumpangi kecuali ada acara penting seperti sekarang ini.Sesampainya di pesta semua orang menatap mereka,gaya mertuanya yang angkuh dengan memakai semua perhiasan emasnya dan juga pakaian mewahnya berbanding terbalik dengan menantunya yang hadir seperti orang asing diantara keluarga itu.

Orang-orang mulai berbisik dan berkomentar tentang Maya,yang begitu norak dan sombong sementara pakaian menantunya tidak lebih seperti kain lap.

Orang-orang menatap iba kepada Kenan,dari penampilannya orang-orang sudah tau kalau dia tidak bahagia dalam pernikahannya.

"Lihat lah si Maya,tinggi sekali ngomongnya,aku paling tidak suka melihat mertua model dia,gayanya selangit sementara menantunya bagaikan orang yang tidak makan,coba lihat baju menantunya aku saja yang petani tidak memakai pakaian seperti itu lagi.Aku yakin Maya pasti menguasai gaji Leo hingga Kenan terlihat menderita lihat saja sorot mata Kenan seperti orang yang ketakutan." Ucap seorang wanita yang kebetulan tidak pernah suka dengan sifat Maya yang angkuh dan tinggi hati.

Maya merasa ada yang aneh dengan tatapan orang-orang kepadanya,dia menahan emosi karena pesta belum usai.

💗💗💗bersambung 💗💗💗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!