Yehezkiel di bawa oleh para sahabatnya di sebuah kamar hotel yang tak jauh dari club pada saat ia mabuk.
Di dalam kamar hotel itu telah tergeletak wanita muda dalam kondisi tak sadarkan diri. Karena Yehezkiel sedang mabuk berat, ia menatap wanita itu seperti kekasihnya yang telah memutuskan dirinya.
"Aahh... cintaku... Naomi....aku sudah yakin jika kamu hanya iseng saja memutuskan diriku ini.."
Yehezkiel mendekati wanita tersebut, dan ia langsung saja beraksi membuka seluruh pakaian wanita itu. Dan saat itu juga ia merudal paksa wanita itu, hingga pada saat wanita itu sadar ia begitu kaget karena dirinya sudah tidak memakai sehelai benang pun. Sementara di sebelahnya tergolek seorang pemuda tampan yang juga polos hanya tertutup selimut.
Sontak saja wanita ini menangis histeris..
"Hwa...hwa...siapa kamu? kenapa kamu melakukan hal ini padaku?"
Rebecca mengguncang tubuh Yehezkiel yang sedang terlelap dalam tidur, hingga ia pun terbangun.
Dia juga terhenyak kaget pada saat dirinya bangun sudah tidak memakai apapun, tubuhnya polos. Dan lebih kaget lagi, di sampingnya ada seorang wanita culun memakai kaca mata tebal sedang menangis, menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Astaga.... bagaimana aku bisa di sini bersamamu? pasti kamu yang telah menjebakku iya kan?" bentak Yehezkiel.
"Seenaknya saja kamu menuduh! kamu pasti yang telah menodaiku, kini aku sudah tidak perawan lagi! aku tidak mau tahu, kamu harus tanggung jawab! atau tidak, aku akan melaporkan ini pada pihak yang berwajib jika kamu telah merudal paksa aku!"
Sejenak Yehezkiel menyingkap selimutnya, dan memang benar, ia melihat noda darah pada sprei yang saat ini di kenakan.
Yehezkiel bingung, ia harus berbuat apa. Karena ia sama sekali tidak ingat dengan apa yang telah ia lakukan pada Rebecca. Yang ia ingat semalam bermain dengan Naomi kekasihnya.
Sejenak Yehezkiel terdiam, ia berpikir dan mengingat apa yang telah terjadi pada dirinya. Dan ia kini telah ingat jika dirinya di bawa paksa oleh beberapa sahabatnya masuk ke dalam kamar hotel dimana saat ini dia sedang bersama wanita culun berkaca mata tebal.
"Sialan, aku sudah di jebak oleh teman-teman ku! heh, bagaimana kamu ada di kamar ini?" tanya Yehezkiel ketus.
"Aku juga nggak tahu, pada saat itu...hem...aku sedang ada di sebuah cafe bersama kakak tiriku..Dan kenapa aku ada di sini?" Rebecca juga merasa heran.
Karena rasa iba dan tak ingin di hantui rasa berdosa, akhirnya Yehezkiel menikahi Rebecca. Tetapi hanya sebatas menikahi saja, karena sikap Yehezkiel begitu dingin padanya.
******
"Kenapa hidupku seperti ini? aku di putus sepihak oleh Naomi, kini aku malah menikahi wanita jelek, kaca matanya sangat tebal. Dan ah... jelek sekali! bagaimana aku bisa menyentuh dirinya begitu saja?" batinnya kesal.
"Heh, culun! walaupun kita sudah menikah, jangan harap ya aku akan cinta padamu. Apa lagi mau menyentuh dirimu lagi! jika nanti aku sudah bertemu dengan seorang wanita yang sesuai dengan kriteriaku, aku akan menceraikan dirimu, paham!" bentak Yehezkiel pada Rebecca.
Hampir setiap hari Yehezkiel mengomel, mengumpat, memarahi Rebecca. Tetapi Rebecca sama sekali tidak peduli akan hal itu.
Sementara di sebuah rumah yang mewah dan sangat megah, seorang wanita muda dan wanita paruh baya sedang tertawa bahagia.
"Mah, usaha kita berhasil dengan menjebak Rebecca tidur dengan pria asing. Hhaaa... pasti setelah ini papah akan membatalkan niatnya untuk memberikan semua warisannya padanya," ucap Celine.
"Bener sekali, pasti papah kecewa dan mengira Rebecca itu wanita nakal. Apa kamu tidak lihat ekspresinya pada saat menjadi wali nikah Rebecca?" ucap Berta tertawa ngakak.
Tanpa mereka sadari jika segala yang mereka katakan sempat di rekam dan di dengar oleh, Michael. Yakni papah kandung Rebecca.
"Licik juga ibu dan anak ini. Aku telah salah menikahi Berta dan menganggap Celine seperti anak kandungku sendiri. Aku tidak akan memberikan sepeserpun hartaku pada mereka. Tetapi aku juga tak ingin membuat Rebecca terancam bahaya oleh mereka. Jika mereka tahu aku telah mewariskan semua harta pada, Rebecca."
Tanpa sepengetahuan siapapun, Papah Michael melakukan rencana jitu. Ia meminta salah satu sahabat baiknya untuk berpura-pura membeli perusahaan dirinya. Tetapi ia kelak akan mewariskan semuanya untuk Rebecca.
Di depan istri dan anak tirinya, Michael mengaku telah bangkrut. Hal ini sangat membuat kecewa ibu dan anak yang telah menjebak Rebecca dengan Yehezkiel.
"Astaga.... bagaimana ini, Celine? jika seperti ini usaha kita sia-sia saja. Kita sudah berusaha payah menjebak Rebecca, malah ternyata papahnya telah bangkrut," ucap Berta bingung.
"Mah, nggak usah bingung keles... Mamah kan masih muda dan cantik. Cerai saja dari papah dan cari lagi pria yang kaya raya. Nggak usah di buat pusinglah, mah."
Mendengar saran dari Celine, Berta menyunggingkan senyumnya. Ia pun menuruti saja apa yang di sarankan anaknya tersebut.
Hingga saat itu juga, ia meminta cerai dengan Michael.
"Apa, kamu ingin cerai denganku? memang apa alasannya?" tanya Michael yang sebenarnya sudah tahu alasan yang sebenarnya, hanya saja ia diam saja. Seolah tak tahu apa-apa.
"Mas, kamu sudah miskin dan tua. Tidak ada yang bisa aku harapkan darimu lagi. Jika aku terus hidup denganmu, pasti aku akan sengsara," ucapnya jujur.
"Hem... baiklah, aku akan meminta pengacara pribadiku untuk mengurus perceraian kita," ucap Michael tanpa ada rasa kehilangan.
Berta sempat heran, kenapa Michael sama sekali tidak meminta dirinya untuk tetap menjadi istrinya. Padahal dulu ia begitu cinta padanya. Tetapi ia menepis rasa itu, kini ia akan mencari pria kaya untuk di jadikan target dia berikutnya.
*****
Beberapa hari kemudian Berta telah bercerai dari Michael. Dan ia pun lekas pergi dari rumah Michael bersama dengan Celine. Karena Michael tidak memberikan rumahnya pada, Berta.
"Yang minta cerai siapa, kok minta harta gono-gini. Lagi pula selama ia menikah denganku tidak membawa apa pun. Hanya modal dengkul saja," batin Michael kesal.
Dia pun menyempatkan waktunya datang ke rumah Rebecca. Ia sengaja memilih waktu yang tepat untuk bisa bertemu dengan Rebecca tanpa sepengetahuan Yehezkiel.
"Pah, ada apa datang kemari?" tanya Rebecca.
Sang papah menceritakan semuanya pada Rebecca juga menunjukkan bukti video percakapan antara Berta dan Celine.
"Ternyata mereka yang telah menjebakku. Tapi semua sudah terjadi, pah. Kini aku telah menikah dengannya."
Michael juga mengungkapkan sebuah rahasia jika dirinya belum bangkrut. Dan bahkan meminta Rebecca memimpin perusahaan besarnya tersebut. Tetapi ia meminta Rebecca memimpin di balik layar. Supaya tidak di ketahui oleh Berta dan Celine.
Rebecca juga di minta untuk menyembunyikan jati dirinya pada suaminya. Karena menurut Michael waktunya belum tepat untuk Yehezkiel tahu siapa sebenarnya, Rebecca.
"Baiklah, pah. Aku akan turuti kemauan papah untuk mengurus perusahaan papah. Dan aku juga tidak akan memberi tahu pada suamiku siapa aku sebenarnya."
Kehidupan terus saja berjalan, tanpa sepengetahuan siapapun. Rebecca menjadi seorang presiden direktur di sebuah perusahaan yang sangat besar dan terkenal di kalangan para pengusaha. Banyak sekali pengusaha yang menginginkan bekerja sama dengan perusahaan milik Rebecca.
Tetapi hanya beberapa saja yang terpilih untuk menjadi klien bisnis di perusahaan itu. Hingga Rebecca pun mempunyai sebuah rencana, ia akan lebih lagi mengembangkan perusahaannya ke tingkat internasional.
Yehezkiel sama sekali tidak tahu jika istrinya yang cupu ini adalah seorang presiden direktur di mana dirinya menjabat sebagai direktur utama.
"Astagaa... papah! aku baru tahu jika suamiku ini adalah direktur utama di perusahaan kita," ucap Rebecca pada saat melihat berkas berisi CV Yehezkiel.
"Sebenarnya papah sudah tahu, makanya pada saat papah menjadi wali nikah, papah tak melarang dirimu untuk menikah dengannya. Papah tahu dari salah satu asisten pribadi, papah. Jika Yehezkiel berubah pendiam dan mabuk-mabukan karena ia di putusin pacarnya. Semoga saja rumah tangga kalian langgeng, walaupun pernikahan yang kalian lakukan karena keterpaksaan. Kalian sama-sama di jebak."
Rebecca hanya berhooh ria, ia tak bercerita pada Michael jika suaminya bersikap dingin dan arogant. Ia tidak ingin, Michael menjadi banyak pikiran.
"Aku juga tak tahu, pah. Apakah aku mampu bertahan dengan pria yang arogant. Intinya saat ini aku masih bisa bersabar dengan segala hinaan yang selalu ia lontarkan padaku. Selagi ia tidak menduakan aku dan tidak tempramental atau KDRT," batin Rebecca.
Sore menjelang, setelah mengecek semua urusan kantor di rumah Michael, Rebecca berpamitan pulang. Bahkan Yehezkiel tidak tahu jika Michael punya rumah mewah. Karena pada saat ia menjadi wali nikah Rebecca, ia mengaku tidak punya rumah, hanya ada rumah kontrakan kecil.
BRUG!
Seperti biasa Yehezkiel melempar tas kerjanya begitu saja. Ia duduk dan melonggarkan dasinya, dengan kedua kakinya di letakkan di atas meja ruang tamu.
"Heh Culun, kamu di mana? ada suami pulang di biarkan saja!"
Tap tap tap tap tap tap!
Langkah kaki Rebecca sangat terdengar di gendang telinga Yehezkiel," ada apa mas? aku punya nama, apakah kamu sudah amnesia sehingga hilang ingatan dan tak tahu lagi siapa namaku, sehingga memanggil aku seenaknya sendiri?"
"Bodo amat, emang gue pikirin! aku lebih nyaman memanggilmu Culun, karena bagiku tidak ada lagi nama yang tepat. Bahkan namamu itu terlalu bagus, tak pantas untuk wanita Culun seperti dirimu!" ejek Yehezkiel sinis.
"Hem... kelak kamu akan menyesal loh mas. Memperlakukan aku seperti ini. Jika kamu tahu...
'Tahu apa? omong kosong apa yang ingin kamu katakan padaku, hah? ingin mengaku jika kamu ini kaya raya, seperti sinetron di TV itu? aku justru sudah menyesal karena harus menikahi dirimu. Ih amit-amit bagaimana bisa aku melakukan itu padamu. Jika aku ingat aku jijik sendiri! Itu aku lakukan karena sedang tidak sadar, jika aku sadar aku sama sekali tak berhasrat denganmu!"
Rebecca hanya diam, ia tetap saja menatap ke arah Yehezkiel yang sudah berstatus sebagai suami sahnya.
"Lihat saja, suatu saat nanti kamu pasti akan mengemis maaf padaku! jika tahu siapa aku sebenarnya. Aku memang sengaja berpenampilan seperti ini, karena aku hanya ingin mendapatkan pria yang benar-benar tulus cinta padaku. Aku juga tak menyangka harus alami hal yang tak aku inginkan yakni di jebak oleh ibu tiri dan saudara tiriku, hingga aku tak sempat mendapatkan pendamping yang benar-benar tulus padaku," batin Rebecca.
"Heh, kenapa kamu tetap saja menatapku? jangan katakan jika kamu benar-benar jatuh cinta padaku. Karena aku tidak akan pernah cinta pada wanita Culun seperti dirimu ini!" bentak Yehezkiel mengagetkan lamunan Rebecca.
Rebecca tersenyum sinis," apa salahnya jika aku jatuh cinta pada suamiku sendiri? justru tidak etis jika aku jatuh cinta pada suami orang, yang ada aku di sangka wanita gila atau pelakor."
Yehezkiel hanya bisa menarik napas panjang pada saat mendengar apa yang di katakan oleh Rebecca.
"Astaga...dasar wanita aneh! apa hatinya itu terbuat dari batu, hingga setiap aku hina justru selalu saja bisa berkata," batin Yehezkiel.
"Heh, ingat ya? kita menikah itu bukan atas dasar suka sama suka! tetapi karena unsur keterpaksaan dan bukan unsur kesengajaan! itu semua juga karena aku merasa tak tega padamu. Jadi kamu siapkan hati saja, jika suatu saat nanti aku sudah bertemu dengan wanita sesuai kriteriaku. Kamu siap saja untuk menjadi janda," ucap lantang Yehezkiel.
"Aku rasa kamu tidak akan menceraikan aku, justru mungkin aku yang bisa saja menceraikan dirimu. Aku yakin suatu saat nanti kamu akan memohon padaku untuk tidak bercerai darimu," tantang Rebecca.
Setelah itu dia pun melepaskan kaos kaki yang sedang di kenakan oleh Yehezkiel.
"Awas! aku nggak ingin kamu menyentuh diriku, meski itu hanya kaos kakiku! sudah berapa kali aku katakan, tak udah mencari perhatian dariku! tak usah sok menjadi istri yang baik!" bentak Yehezkiel.
"Baiklah, jangan pernah menyalahkan aku jika aku tak mengurus segala yang kamu butuhkan ya. Kebetulan sekali, aku malah jadi tak cape-cape. Waktu bisa aku gunakan untuk shopping."
Rebecca berlalu pergi dari hadapan Yehezkiel, akan tetapi langkahnya terhenti pada saat Yehezkiel merentangkan kedua tangannya.
"Enak saja kamu akan habiskan begitu saja jatah bulanan dariku! itu duit aku nyarinya susah payah loh!"
Walaupun Yehezkiel tidak cinta sama sekali pada Rebecca tetapi ia suami yang tanggung jawab. Ia memberikan jatah bulanan pada Rebecca. Hanya nafkah batin saja yang tak pernah di dapat oleh Rebecca dari Yehezkiel.
"Uang yang sudah kamu berikan padaku, itu sudah sepenuhnya menjadi milikku. Jadi terserah aku, suka-suka aku dong..uang itu aku gunakan apa saja."
Rebecca menepis kedua tangan suaminya yang sedang di rentangkan menghentikan langkahnya.
Yehezkiel memang sering menghina Rebecca habis-habisan, tetapi ia tak pernah bermain tangan atau KDRT pada istri yang ia anggap Culun.
Padahal jika Rebecca merubah tampilan dirinya, semua pria pasti akan tergila-gila padanya. Dan Rebecca juga sangat yakin jika hal itu juga akan berpengaruh pada Yehezkiel.
Rebecca hanya ingin menantang dirinya sendiri, apakah ia mampu membuat Yehezkiel jatuh cinta padanya dengan tampilan dirinya yang saat ini terlihat sangat buruk.
Rebecca pergi ke salon kecantikan langganan dirinya. Yang kebetulan adalah milik sahabat baiknya.
"Ecca, kenapa dari dulu kamu betah sekali dengan tampilan dirimu yang jelek seperti ini. Padahal kamu ini aslinya sangat cantik loh. Dasar aneh, banyak wanita ingin di puji kecantikannya oleh banyak pria. Bahkan banyak yang melakukan beribu macam cara supaya terlihat cantik. Tetapi kamu malah seperti ini," ujarnya heran.
"Berapa kali kamu mengatakan hal ini padaku? dan apa aku harus menjawab berulang-ulang juga? aku sampai bosan sendiri ngomongnya."
Begitulah Rebecca, dia sengaja berpenampilan buruk karena ingin mendapatkan cinta sejati. Dan ia ingin tahu sejauh mana sifat arogant Yehezkiel.
"Ecca, mau sampai kapan kamu menutupi kenyataan ini dari suamimu? ucap Meli sahabatnya yang memiliki salon kecantikan.
"Hustt.. sudah nggak usah mengatakan apapun lagi. Nanti ada yang mendengarnya. Aku nggak ingin identitasku yang asli di ketahui oleh semua orang."
Hingga saat itu juga, Meli pun diam tak mengatakan apapun lagi. Karena tidak ingin ada yang mengetahui identitas asli Rebecca.
*******
Esok harinya Yehezkiel merasa heran dengan istrinya yang pagi-pagi sekali sudah pergi.
"Kemana si culun itu ya? biasanya dia usil padaku, tetapi pagi ini aku merasa ada yang beda. Apakah aku sudah mulai mencintai dirinya? ah nggak mungkin aku cinta pada wanita culun itu!" batin Yehezkiel.
Ia pun berinisiatif untuk sarapan, ia membuka tudung saji dan makanan sudah tersaji komplit.
"Bagaimana bisa, dia pergi pagi-pagi sekali tetapi sempat memasak sedemikian komplitnya. Kadang aku heran padanya."
"Aku sering mengatakan hal kasar padanya. Tetapi dia tidak pernah mengabaikanku, justru dia selalu saja mengurusku dengan baik."
"Dari segala kebutuhanku jika akan berangkat ke kantor dan juga makanan lezat ini."
Yehezkiel segera menyantap sarapannya dan ia terus saja memuji lezatnya masakan Rebecca. Beberapa menit kemudian, ia sudah siap akan berangkat ke kantor. Segera ia melajukan mobilnya menuju arah kantor.
Di dalam hatinya merasa heran, sejak ia bekerja di kantor tersebut, ia sama sekali belum pernah bertemu dengan presiden direktur perusahaan tersebut.
"Aku sangat penasaran dengan pemilik perusahaan ini. Beberapa bulan aku bekerja di sini tidak juga bertemu dengannya. Selalu saja yang aku temui cuma asisten pribadinya saja."
Tok tok tok tok
"Masuk!"
Seseorang yang baru saja di bicarakan olehnya datang," ada apa ya pak?"
"Nanti akan datang Presiden direktur perusahaan ini. Anda diminta untuk bersiap-siap, karena beliau akan meminta anda segera datang ke ruangannya sekitar lima menit lagi."
"Baiklah, pak. Akan segera aku lakukan."
Setelah mengatakan akan hal itu, asisten pribadi Rebecca segera berlalu pergi dari hadapan Yehezkiel.
"Baru juga aku memikirkan presiden direktur tersebut, eh tahu-tahu sebentar lagi aku akan menemuinya. Dengan begini aku tidak akan penasaran lagi dengan pemilik perusahaan besar ini," batinnya sumringah karena sebentar lagi rasa penasarannya akan hilang.
Beberapa menit kemudian...
Yehezkiel mengetuk pintu ruang kerja sang presiden direktur.
Tok tok tok tok tok
"Silahkan masuk"
Terdengar suara dari dalam ruangan, dan Yehezkiel sama sekali tidak merasa curiga dengan suara tersebut, dia hanya membatin jika presiden perusahaan ternyata seorang wanita.
"Aku pikir Presdir di sini seorang lelaki, jika didengar dari suaranya ia adalah seorang perempuan," batinnya seraya membuka pintunya secara perlahan dan segera masuk ke dalam ruangan tersebut.
Yehezkiel langsung duduk di hadapan kursi kerja sang Presdir yang kebetulan kursi kerja tersebut menghadap ke arah belakang hingga tidak terlihat wajah sang Presdir. Justru punggung kursi yang terlihat.
"Kenapa dia tak mengahadapku sih, kenapa juga menghadap ke arah tembok. Sedangkan aku kan ada di sini," batin Yehezkiel mulai penasaran.
"Maaf ya, jika beberapa bulan kamu bekerja disini tetapi belum juga bertemu denganku, karena kebetulan aku ada urusan penting di luar negeri."
"Iya, bu. Nggak apa-apa."
Saat itu juga Rebecca membalikkan kursinya hingga kini berhadapan dengan, Yehezkiel. Suaminya tersebut begitu terkejut pada saat melihat Rebecca yang sengaja masih dengan wajah culunnya.
"Heh, apa-apaan kamu di sini? kamu ingin mengerjaiku? jangan seenaknya kamu duduk di kursi atasanku ya, nanti dampaknya aku di pecat dari perusahaan ini!" umpat lirih Yehezkiel karena tidak ingin semua orang tahu jika Rebecca adalah istri sahnya karena mereka menikah secara diam-diam.
"Akulah Presdir di perusahaan ini, jika kamu mengusirku justru akan aku pecat secara tidak terhormat!" balas Rebecca.
Tetapi Yehezkiel sama sekali tidak percaya jika yang di hadapannya adalah atasannya. Hingga ia pun keluar dari ruangan tersebut dan memanggil asisten pribadi Rebecca.
"Pak, katanya aku di minta bertemu dengan Presdir perusahaan ini. Tetapi kenapa yang ada di ruangan itu seorang wanita berparas culun?"
Asisten tersebut justru terkikik," astagaa... memang dia itu adalah pemilik perusahaan besar ini. Wanita yang selama ini anda anggap culun itu adalah Presdir perusahaan ini," ucapnya.
"Yang benar saja, pak?" Yehezkiel masih saja belum percaya.
"Masuklah dan temui dia lagi. Dan kamu akan mengetahui kebenarannya.. Karena pada dasarnya wanita yang selama ini kamu anggap berpenampilan buruk, ia adalah seorang bidadari yang sangat cantik jelita."
Dengan rasa ragu, Yehezkiel kembali ke ruang kerja sang presiden direktur. Dan kini ia terperangah karena Rebecca sudah berpenampilan berbeda, dia sangat cantik jelita.
"Duduklah, mas. Kamu tak usah berexpresi seperti itu. Aku bukan hantu hingga tak perlu menatapku heran seperti itu," ucap Rebecca.
Yehezkiel duduk, ia masih saja bingung dengan semua ini. Karena tadi dia melihat Rebecca tetapi sekarang yang ada di hadapannya seorang wanita cantik. Dia celingukan kesana kemari.
'Kemana si culun itu, tiba-tiba kok lenyap? dan dari mana datangnya wanita cantik ini? apakah mereka berdua sebenarnya ada di dalam ruangan ini? mereka ingin mempermainkanku?"
"Tetapi barusan Pak Asep mengatakan jika wanita culun itu sebenarnya sangat cantik.. Tapi mana mungkin dua orang yang berbeda menjadi satu? ah aku pusing dibuatnya."
Terus saja Yehezkiel bermain dengan pemikirannya sendiri, ia merasa heran bagaimana Rebecca bisa tahu tempat kerjanya dan lebih parahnya lagi bisa ada di hadapannya. Tetapi sekarang Rebecca menghilang begitu saja dan di hadapannya kini seorang wanita cantik.
"Tidak mungkin wanita cantik ini jelmaan Rebecca si culun menyebalkan itu! ini bukanlah kisah Cinderella sepatu kaca," batin Yehezkiel kembali.
Rebecca tersenyum manis kearah Yehezkiel," mas nggak perlu risau atau terus penasaran dengan jati diri istri culunmu itu."
"Hah, bagaimana ibu tahu tentang..."
"Ya aku sudah tahu yang sebenarnya, apakah kamu tidak percaya jika wanita yang ada dihadapanmu ini adalah istri culunmu yang selalu kamu hina dan tidak pernah kamu hargai sama sekali?" ucap Rebecca.
"Mana mungkin, karena ibu dan dia sangat berbeda. Dia berkacamata tebal dan sangat jelek. Sedangkan ibu bagaikan seorang bidadari," ucap Yehezkiel.
"Hem begitu ya, tetapi jika ternyata aku ini adalah Istri culunmu bagaimana? apa yang akan kamu lakukan?" ucap Rebecca lagi.
Tetapi Yehezkiel tetap tak percaya, nggak mungkin Bu. Karena kalian berdua benar-benar pribadi yang sangat berbeda."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!