NovelToon NovelToon

Wanita Kesayangan Tuan Keanu

Pertemuan Pertama

Di Pagi yang murah ini, seorang laki-laki tampan dan juga gagah, baru saja keluar dari Mansion miliknya. laki-laki itu segera masuk ke dalam mobil, setelah pengawal pribadinya membukakan pintu.

"Hari ini kita ke mana?"tanya laki-laki tampan itu Seraya menatap ke arah ponsel miliknya.

"kita akan bertemu dengan Tuan Jason. di hotel XzY."ucapkan asisten pribadi Soraya sesekali menetap ke arah tuannya itu.

"setelahnya?"tanya laki-laki tampan itu masih fokus menatap ke arah ponsel miliknya.

"bertemu dengan Nyonya Dan Tuan besar."ucap asisten pribadi laki-laki itu.

Mendengar ucapan dari asistennya itu itu, membuat laki-laki itu seketika menghela nafas t.

Sudah dapat dipastikan, bahwa pertanyaan apa yang akan dilontarkan oleh kedua orang tuanya itu.

"jika bukan karena menghormati mereka, mungkin saja aku sudah meninggalkan negara ini."gumam laki-laki tampan itu Seraya mengalihkan tatapannya, ke arah pemandangan yang ada di luar mobilnya.

Saat laki-laki itu tengah menikmati pemandangan yang sangat indah itu, tidak sengaja kedua matanya, menatap sosok yang sangat menarik untuk dilihat kembali.

"Nicholas, coba pelankan laju mobilnya."perintah laki-laki tampan itu kepada asisten pribadinya.

Hal itu membuat laki-laki yang bernama Nicholas itu, segera menuruti apa perintah dari tuannya.

Laki-laki tampan itu segera memandangi ke arah seorang gadis yang tengah melayani orang-orang yang tengah membeli bunga.

Lama laki-laki itu menatap ke arah kerumunan orang itu, hingga tak sadar bahwa mereka telah berhenti hampir 15 menit.

"maaf tuan Keanu, apa kita jadi untuk menemui Tuan Jason?"pertanyaan dari asisten pribadinya itu, seketika membuat lamunan Keanu tersadar.

"hmm, segeralah percepat. Karena setelah itu, aku akan menemui Jessica."ucap Keanu menatap ke sembarang arah.

ya laki-laki itu bernama Keanu Fernandez Walter. seorang laki-laki muda berusia 27 tahun, yang telah sukses menjalankan bisnis keluarga Walter. menggantikan sang ayah yang telah pensiun.

Namun sayangnya, kesuksesan laki-laki muda itu, berbanding terbalik dengan kesuksesan asmaranya. karena laki-laki itu, baru saja ditinggal oleh sang tunangan yang sangat ia cintai yang tak lain bernama Jessica Mauren yang meninggal karena kecelakaan.

"kita sudah sampai tuan,"ucap Nicholas yang kembali mengagetkan dan membuyarkan lamunan dari Keanu.

Dengan segera, laki-laki tampan itu keluar dari dalam mobil dan langsung menuju ke bangunan hotel di mana kolega bisnisnya berada.

"selamat datang tuan Keanu. mari saya antarkan, tuan Jason telah menunggu di dalam sana."ucap salah satu pelayan hotel itu.

Keanu yang mendengar itu, hanya menganggukkan kepala. dan dengan segera melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan.

*****

Sementara itu di lain tempat, terlihat seorang gadis tengah menjajakan bunga kepada para pengunjung yang akan mengunjungi tempat peristirahatan terakhir seseorang.

"mari Tuan Nyonya, bunganya masih segar-segar. baru saja dipetik dari pohonnya."ucap Gadis itu Seraya menyodorkan beberapa bunga yang telah ditempatkan sedemikian rupa.

"Alexandra!"teriak seorang dari arah belakang. hingga membuat gadis itu, seketika menoleh ke arah sumber suara. dan seketika itu pula, senyuman gadis itu terukir di wajah cantiknya.

"lebih baik kita berjualan tepat di samping makam sana. karena aku dengar, di sana tempat peristirahatan orang-orang kaya. pasti bunga kamu akan cepat habis."ucap teman Alexandra memberikan usulan.

Akhirnya, kedua gadis itu, segera melangkahkan kakinya menuju ke tempat yang mereka tuju. dengan langkah yang sangat pelan, karena memang, Alexandra belum memasukkan apapun ke dalam perutnya.

"kamu lapar ya Alexa?"tanya gadis itu Seraya menatap Alexandra dengan tatapan iba.

"kamu kan tahu apa yang aku alami,"ujar Alexandra Soraya tersenyum tipis.

Membuat Gadis itu seketika menghela nafas panjang."kenapa sih kamu masih tetap bertahan?"tanya Gadis itu merasa jengah dengan sikap Alexandra yang terkenal batu.

"kamu pasti tahu alasannya apa,"ujar Alexandra Soraya tersenyum tipis. kemudian mereka melangkahkan kakinya untuk menuju ke tempat pemakaman para orang-orang kaya itu.

Akhirnya, Aurora dan juga Alexandra melangkahkan kakinya menuju ke tempat pemakaman itu dengan penuh rasa harap. karena mereka berdua, sama-sama menginginkan mendapatkan penghasilan dari tempat itu.

"semoga kita bisa mendapatkan penghasilan yang lebih dari sana."ucap Aurora Seraya menatap ke arah sahabatnya itu dengan tersenyum tipis.

"amin."sahut Alexandra Soraya tersenyum tipis. kemudian mereka segera berhenti, di gerbang pemakaman elite itu dengan menaruh harapan besar dalam kelangsungan hidup mereka.

Aurora adalah anak yatim piatu yang dibesarkan oleh sang nenek. mereka hidup dalam serba kekurangan. namun begitu, Aurora merasa sangat beruntung. karena setidaknya, Gadis itu masih mendapatkan limpahan kasih sayang dari sang nenek di tengah rasa laparnya.

Entah apa yang terjadi pada Aurora, jika nasib yang menimpa Alexandra, juga menimpa dirinya.

"kamu menangis?"tanya Alexandra terkejut saat melihat Aurora mengeluarkan air mata.

Aurora yang mendengar itu, seketika menggelengkan kepala."tidak, sudah lebih baik kita berkeliling saja. siapa tahu mereka ada yang membeli dagangan kita."ucap gadis berkulit gelap itu seraya melangkahkan kakinya mengelilingi pemakaman itu.

****

Sementara itu di tempat lain, Keanu baru saja keluar dari tempat pertemuannya dengan tuan Jason.

"kita langsung ke rumah Jessica."ucap Keanu kepada Nicholas.

Membuat Nicholas yang mendengar itu, segera melakukan kepala. dan melajukan kendaraannya itu menuju tempat yang diminta oleh tuannya.

Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Nicholas, telah sampai di sebuah pemakaman para keluarga elite yang dianggap sebagai "rumah"oleh Keanu.

Setelah mobil terparkir dengan aman, laki-laki tampan dan gagah itu segera melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam pemakaman elit itu.

"hai Jessica apa kabar? aku harap kau baik-baik saja."ucap Keanu Seraya mengusap batu nisan itu dengan lembut.

Ingatan laki-laki itu, seketika menerawang jauh di mana kejadian naas itu terjadi. setelah puas berbincang-bincang dengan Jessica di rumahnya, Keanu segera melangkahkan kakinya untuk keluar dari tempat itu. namun tiba-tiba saja,...

brughh

Tidak sengaja, laki-laki itu menabrak seseorang. hingga membuat orang itu, seketika terpental dan mengadu kesakitan.

"aduh!"ucap orang itu yang tak lain adalah wanita.

"Alexa, apakah kau pergi saja?"tanya seorang gadis yang tak lain adalah Aurora. wanita berparas manis itu, segera menghampiri Alexa dan membantunya untuk berdiri.

"apakah kau baik-baik saja?"tanya Aurora kepada sahabatnya itu.

"aku baik-baik saja,"ucap Alexandra Seraya bangkit dari duduknya dan langsung memunguti bunga-bunga yang jatuh itu. dengan perasaan kesal. karena itu berarti hari ini, Alexandra tidak diperbolehkan untuk makan.

Sementara Keanu, laki-laki itu terpaku di tempatnya. karena mereka bertemu kembali.

Tentang Alexandra

akhirnya setelah berjualan seharian penuh, Alexandra dan juga Aurora memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.Tentu saja, dengan perasaan dongkol yang dialami oleh Alexandra.

Karena bunga yang hendak dirinya jual, malah berhamburan ke tanah dan tidak bisa dijual lagi. Tentu saja itu karena dirinya, yang tidak sengaja menabrak seorang laki-laki yang baru saja masuk ke dalam area pemakaman itu.

"sudahlah Alexandra, kau tidak usah terlalu menggerutu seperti itu. memangnya dengan kau menggerutu, apakah bunganya dapat kembali segar seperti semula?"tanya Aurora menggoda sahabatnya itu.

Membuat Alexandra seketika mendelik ke arah sahabatnya itu."lalu aku harus bagaimana? kau tahu sendiri kan, kalau aku tidak pulang dengan membawa hasil, maka keluarga dari pamanku itu tidak akan pernah memberiku makan."ucap Alexandra Seraya menghela nafas panjang.

Aurora yang mendengar itu, seketika juga ikut memasang wajah murung. karena Gadis itu tahu, apa yang akan sahabatnya itu alami setelah sampai di rumah keluarganya.

"kenapa kau tidak memilih untuk keluar saja sih, dari rumah itu?"tanya Aurora yang tampak kesal.

Karena sudah berulang kali, gadis berkulit coklat itu mengajak Alexandra untuk pergi dari rumah paman dan juga bibinya. tapi, gadis cantik itu selalu menolak. dengan alasan, ingin menjaga harta peninggalan kedua orang tuanya.

Ya rumah yang ditempati oleh keluarga paman dan juga bibinya itu, adalah rumah dari keluarga Alexandra. mereka semua mengambil alih, dengan alasan ingin merawat gadis cantik itu seperti anaknya sendiri.

Padahal yang sebenarnya terjadi adalah, mereka diam-diam telah mengalihkan beberapa properti milik keluarga Alexandra menjadi atas nama mereka. dan hal itu membuat gadis cantik itu, tidak bisa berbuat apa-apa. karena memang dirinya bergantung kepada keluarga paman dan juga bibinya itu.

"Ya sudah kalau begitu, aku pulang dulu."ucap Aurora Seraya melambaikan tangan ke arah Alexandra.

"Ya sudah kalau begitu hati-hati."balas Alexandra Seraya melambaikan tangan ke arah sahabatnya.

Tanpa diketahui oleh kedua gadis itu, ada seseorang yang mengamati gerak-gerik mereka melalui teropong yang ia bawa.

"maaf tuan, apakah kita akan terus berdiam diri di sini?"tanya Nicholas Seraya melirik ke arah belakang. Di mana Keanu berada.

Mendengar ucapan dari sopir pribadi sekaligus pengawalnya itu, membuat Keanu seakan baru saja tersadar dari apa yang baru saja ia lakukan.

Laki-laki tampan itu seketika mengusap wajahnya dengan gerakan kasar."apa yang telah aku lakukan, kenapa aku memperhatikan gadis itu sampai seperti ini?"tanya ke anu pada dirinya sendiri.

"Ya sudahlah, kita kembali saja."ujar Keanu datar. dan langsung dibalas anggukan oleh sopir pribadi sekaligus pengawal pribadinya itu.

****

Sesampainya di rumah, Alexandra segera masuk melalui pintu belakang. karena keluarga dari pamannya, tidak mengizinkan Gadis itu untuk menginjakkan kakinya di rumah utama.

Ya, bangunan yang sebetulnya menjadi satu itu, direnovasi ulang oleh keluarga pamannya menjadi dua bagian depan dan juga belakang. dengan perjanjian, depan adalah milik keluarga pamannya, dan belakang adalah milik gadis itu. yang hanya menyisakan sepetak bangunan.

"Alexandra, cepat buatkan kami makanan!"teriak seorang wanita paruh baya dari ambang pintu.

Hingga membuat Alexandra, seketika melangkah mundur. karena merasa sedikit terkejut dengan keberadaan bibinya itu.

"emm, baik Bi,"ucap Gadis itu Seraya mengusap dadanya yang terasa berdenyut akibat dikagetkan oleh wanita paruh baya itu.

Dengan langkah cepat dan tergesa-gesa, alexandria segera menuju ke dapur dan membuatkan makanan untuk keluarga pamannya. setelah sebelumnya, membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.

Karena keluarga pamannya, sangat melarang keras Gadis itu untuk langsung masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan kotor.

Saat Gadis itu asik memasak di dapur, tiba-tiba saja seseorang menghampirinya dari arah belakang dan langsung memeluknya dengan erat. sontak saja, hal itu membuat Alexandra refleks memukul spatula ke arah kepala orang itu. hingga membuat si pemilik kepala, seketika mengadu karena merasa kesakitan.

"awww!"jerit orang itu Seraya melangkah mundur. dan tak lama berselang, terlihat bibi dan juga sepupunya berlari menghampiri sumber suara.

"Ada apa Mas?"tanya wanita paruh baya itu Seraya menghampiri sang suami yang masih menyentuh keningnya Yang sepertinya mengeluarkan darah.

"keponakanmu itu, masa aku lewat di belakangnya malah dipukul menggunakan spatula."adu laki-laki paruh baya itu Seraya menggerutu kesal.

Sontak saja, bibi dan juga sepupu dari Alexandra, seketika melayangkan tatapan tajam ke arah gadis itu.

Alexandra yang mendengar ucapan dari pamannya itu, seketika menggilingkan kepala."bukan aku bibi, aku tidak pernah.... aaaakkhh!."belum sempat Alexandra melanjutkan ucapannya, rambut gadis itu telah ditarik oleh seseorang.

"berani kau melukai suamiku!"ucap wanita paruh baya itu Seraya menarik lebih kencang rambut keponakannya. hingga Alexandra merasa, rambut-rambut itu akan lepas dari kepalanya.

"ampun bibi, aku tidak sengaja."ucap gadis itu merintih kesakitan.

"sudahlah Bu, jangan kotori tangan ibu dengan menyentuh tubuh gadis dekil ini."ucap sang suami Seraya menenangkan istrinya.

"apa yang dikatakan Ayah itu benar Bu, lebih baik kita kembali ke meja makan. karena aku, sudah merasa sangat kelaparan."rengek Veronica kepada ibunya.

"baiklah kalau begitu kita kembali ke meja makan."ucap Diandra Seraya merangkul Putri semata wayangnya dan juga menggenggam tangan suaminya.

"cepat kerjakan, atau kau akan tidak mendapatkan jatah makan hari ini."ucap Diandra Seraya menatap tajam ke arah keponakannya itu.

Alexandra yang mendengarnya, seketika menganggukkan kepala. dan dengan cepat, segera kembali melanjutkan aktivitas masaknya.

Setelah kepergian dari keluarga pamannya itu, Alexandra merosotkan dirinya di atas lantai. dengan tangis yang sangat memilukan.

"Papa Bunda, kenapa kalian pergi tidak mengajak aku."ucap Gadis itu Seraya berderai air mata.

Gadis itu ingin sekali ikut bersama kedua orang tuanya agar tidak mendapatkan penderitaan yang lebih daripada ini setiap harinya.

"aku ingin ikut kalian."ucap gadis itu Seraya menangis terisak.

"Alexandra mana makanannya?!"teriakan dari Diandra, membuat Gadis itu seketika mengusap air matanya dan segera menata makanannya di atas nampan.

"silakan,"ucap Alexandra Seraya menghidangkan makanan itu di atas meja.

Setelahnya, Alexandra harus berdiri di belakang keluarga itu seperti seorang pelayan. dan tidak boleh pergi, sebelum makanan yang mereka makan itu habis.

"bagaimana dengan kabar pekerjaanmu di sana Sayang?"tanya Diandra pada putrinya itu.

"semuanya berjalan lancar ibu, itu juga berkat kalian yang telah menyekolahkan aku sampai ke jenjang perkuliahan. terima kasih!"ucap Veronica Soraya tersenyum tipis.

"bagus! Ayah harap, kau dapat mengembangkan perusahaan kita itu menjadi lebih besar dari sekarang."ucap Abimanyu Seraya tersenyum kepada putrinya.

Merasa Kagum

Beberapa hari setelah pertemuannya dengan Alexandra, Keanu merasa sakit terusik. apalagi kedua orang tuanya, telah berkali-kali memperingatkan Keanu untuk segera mencari pengganti tunangannya yang telah tiada itu.

Tentu saja hal itu membuat laki-laki tampan itu, merasa sangat geram. bagaimana mungkin, kedua orang tuanya memerintahkan dirinya untuk mencari pendamping hidup secepat itu, apalagi dirinya baru saja kehilangan sosok yang berarti dalam hidupnya.

"benar-benar gila! aaarrrgggh!"teriak Keanu dengan lantang. laki-laki itu saat ini tengah berada di ruangan pribadinya.

Setelah beberapa saat mengamuk, Keanu segera mendudukkan bobot tubuhnya di kursi kebesarannya. mata laki-laki itu seketika terpejam mengingat ucapan dari kedua orang tuanya beberapa hari yang lalu.

"kau harus mendapatkan menantu untukku. jika tidak, maka aku dan Ayahmu yang akan mencarikan pendamping hidup untukmu."begitulah ancaman dari sang ibu beberapa hari yang lalu saat mereka bertemu di kediaman sang ayah.

"lebih baik aku keluar saja. daripada di sini terus-menerus, membuat kepalaku semakin lama semakin pecah."ucap Keanu Seraya bangkit dari tempat duduknya.

Dengan langkah lebarnya, laki-laki tampan itu segera keluar dari dalam rumah dengan pakaian santai. yaitu celana pendek, dan juga blus berwarna putih.

Dengan penampilan Keanu seperti ini, tidak ada yang pernah menyangka jika laki-laki itu adalah pemimpin dari sebuah perusahaan. karena penampilan Keanu kali ini, berbeda dari biasanya.

"Tuan, Anda mau ke mana?"tanya Nicholas yang melihat tuannya itu melangkahkan kakinya keluar dari dalam Mansion.

"saya mau mencari angin."ucap Keanu Seraya menatap ke arah pengawal pribadi sekaligus sopirnya, itu sesaat.

"apa mau saya antar?"tanya Nicholas lagi. dan dengan cepat, Keanu menggelengkan kepalanya.

"tidak perlu. aku ingin berjalan-jalan santai."ucapnya menolak.

Dengan segera, laki-laki tampan yang memiliki jambang dan brewok tipis itu, segera melangkahkan kakinya untuk menuju ke ruang garasi dan mengambil motor kesayangannya.

Karena selama ini, Keanu tidak pernah menggunakan motor untuk bepergian. laki-laki itu, lebih memilih menggunakan mobil. alasannya adalah, karena laki-laki itu merasa risih jika menggunakan motor akan mengundang tatapan lapar dari para wanita nakal.

Namun, berbeda untuk kali ini. entah mengapa, laki-laki tampan itu menggunakan motor kesayangannya untuk berjalan-jalan.

"kenapa Tuan Keanu menggunakan motor?"gumam Nicholas Soraya mengamati itu hanya itu menggunakan teropong.

Sementara laki-laki tampan itu, terus mengendarai kuda besinya untuk membelah padatnya jalan raya. laki-laki itu, tidak memperdulikan tatapan dari para wanita yang tidak sengaja melihatnya.

"semoga aku bisa menjernihkan pikiranku. Setelah dari tempat itu,"gumam Keanu pada dirinya sendiri.

Laki-laki itu terus menyusuri jalanan. hingga tak sadar, dirinya sampai di sebuah terminal di kota itu.

"kenapa aku ada di sini?"tanya Keanu pada dirinya sendiri. laki-laki tampan itu segera menatap ke arah sekeliling.

"sepertinya aku salah alamat."ucap laki-laki itu hendak berbalik badan dan melangkah pergi dari sana. Namun tiba-tiba saja,

brughh

Dirinya tidak sengaja menabrak seseorang. hingga membuat orang itu, seketika jatuh terduduk.

"aduh!" pekik orang itu.

"kenapa aku seperti mengenal suara ini?"tanya Keanu pada dirinya sendiri. kemudian secara perlahan-lahan, laki-laki itu menatap ke arah orang yang baru saja ia tabrak.

"cantik."tak sengaja, laki-laki itu mengatakan kalimat yang merupakan kalimat pantangan bagi seorang Keanu.

Sementara orang di depannya itu, segera bangkit dari aspal dan langsung menatap Keanu dengan tatapan sulit diartikan.

"Alexandra! oh tidak apa-apa?"tanya Aurora dari arah belakang. dan hal itu membuat Alexandra, seperti tersadar dari lamunannya.

"tidak apa-apa."ucap Alexandra Seraya menatap ke arah sahabatnya sekilas. kemudian menatap kembali ke arah Keanu."saya minta maaf tuan."setelah mengatakan hal itu, kedua Gadis itu segera pergi meninggalkan terminal.

Keanu sama sekali tidak bergerak. entah apa yang dipikirkan oleh laki-laki itu, sehingga matanya saat ini masih menatap ke arah kedua gadis itu. salah, lebih tepatnya menatap ke arah Alexandra penuh dengan kekaguman.

Laki-laki itu segera menyentuh dadanya karena merasa berdenyut dan merasakan ada yang aneh di dalam hatinya saat ini.

"lebih baik aku segera pergi saja dari sini."ucap Keanu dengan langkah lebar dan langsung menaiki motor kesayangannya melesat jauh entah ke mana.

****

Alexandra sesekali akan menoleh ke arah belakang. hingga membuat Aurora, seketika merasa keheranan.

"kau ini melihat apa?"tanya Aurora Seraya menepuk bahu sahabatnya itu.

"eh, emm tidak apa-apa. sebaiknya kita segera berjualan. karena aku, sudah merasa lapar."ucap Alexandra mencoba mengalihkan fokus sahabatnya itu.

Alexandra dan juga Aurora segera berjualan seperti biasa. dan tanpa mereka sadari, ada orang yang tengah memperhatikan Alexandra menggunakan teropong yang sengaja ia bawa.

"kenapa aku selalu kepikiran dengan gadis itu?"tanya seorang laki-laki yang baru saja menabrak Alexandra. Yap. dia adalah Keanu Fernandez Walter.

"lebih baik aku pulang saja."ucap laki-laki itu Seraya kembali melajukan kuda besinya untuk meninggalkan tempat itu.

Sesampainya di kediaman laki-laki itu, Keanu segera masuk ke dalam ruangan pribadinya. entah mengapa, pertemuannya dengan Alexandra itu, membuat Keanu sedikit merasa terganggu. entah apa yang laki-laki tampan itu pikirkan. hingga sampai tidak fokus seperti ini.

Sementara itu di tempat lain, lebih tepatnya di sekitaran terminal. terlihat Aurora bersama Alexandra, tengah berusaha menjual bunga-bunga di dalam baskom milik mereka.

"dibeli dibeli dibeli. bunganya masih segar Tuan, Nyonya!"ucap Alexandra Seraya melangkahkan kakinya mengelilingi tempat itu.

Gadis itu merasa sedikit lelah. karena memang sejak pagi, Alexandra belum mendapatkan asupan makanan dari keluarga bibinya.

"apakah kau merasa lapar?"tiba-tiba saja seorang laki-laki seusia dengan Alexandra duduk di samping gadis itu. yang bernama Cakra.

"eh, Cakra. sejak kapan kau ada di sini?"tanya Alexandra dengan raut wajah sedikit terkejut.

Cakra yang mendengar itu, ketika hanya tersenyum tipis. kemudian, mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya.

"ini kau makanlah."ucap Cakra Seraya menyerahkan sebuah coklat yang dipadupadankan dengan kacang almond.

Alexandra yang mendengarkan melihat itu, seketika menatap laki-laki itu dengan tatapan penuh tanda tanya.

"tenanglah. coklat ini dipadupadankan dengan kacang almond. pasti kau akan kenyang jika memakan ini."ucap Cakra Seraya kembali menyodorkan coklat itu.

"makasih ya."ucap Alexandra pada akhirnya. dan dengan segera, menyantap makanan itu dengan sangat lahap.

Sementara Cakra, laki-laki itu menatap salah satu teman wanitanya itu dengan tatapan yang sangat dalam. sudah sejak lama, laki-laki itu menaruh hati dan mengagumi Alexandra. Namun semua rasanya, harus terpaksa dipendam. karena wanita itu, belum memiliki perasaan yang sama dengannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!