NovelToon NovelToon

Cinta Dalam Diam

1. Tetangga ko Rese

"Ibu Fian nakal Hua huaaaa,"tangis bocah berumur 5 tahun pecah sambil berlari ke arah ibu tanya. " Ibu Hua hua Fian nakal ibu ,kata Fian Afi jelek kaya jalma gélo,"(Jalma Gelo \= orang gila dalam bahasa Sunda) adu Afi bocah itu kepada ibunya.

"Kalau Fian nakal dan rese cium saja ,pasti diam " ucap ibu Afi membuat ibu-ibu tertawa. "Begitu ya bu!" ucap Afi pada sang ibu yang di jawab anggukan kepala sang ibu.

"Iya cium aja Fian nya"ucap mama Fian yang juga berada di situ. "Lucu kali ya kalau mereka sudah dewasa terus berjodoh seperti cerita novel 'Jodoh 5 langkah ' ,"ucap seorang ibu-ibu yang di situ sambil tertawa lepas. Beginilah suasana kalau hari libur, pagi-pagi ibu-ibu komplek perumahan Keluarga bahagia, perumahan subsidi yang berada di pinggiran kota Jakarta akan menunggu tukang sayur keliling lewat sambil ngobrol kadang juga bergosip selayaknya ibu-ibu kompleks lain.

"Mama Afi rese masak Fian diam-diam di cium,mana Afi belum mandi , masih bau iler lagi. Fian kan udah mandi udah wangi Hua huaaaa"ucap Fian mengadu ke pada sang mama.

"Makanya jangan usil sama Afi giliran di balas kamu ga terima, "ucap mama Fian. "Wes jodoh ini ntar " ucap Bu Retno. Haha hahaha tawa ibu-ibu melihat tingkah anak-anak itu.

"Sekarang kalau kamu nakal dan rese,aku akan cium kamu!" ucap AFI percaya diri, AFI sangat puas karena ahkirnya dia bisa bales dendam dengan membuat Fian menangis.

"Aku tidak rese kamu memang jelek bangun tidur masih ileran belum mandi, rambut acak-acakan tidak kaya Grace udah cantik, sudah mandi jadi wangi"ucap Fian, membuat semua orang tertawa ngakak kecuali Afi kecil yang menangis kencang.

"Aduh ini tar kalau berjodoh kalau ngambek tinggal lari pulang "ucap ibu Vira.

"Mas Fian main yuk,sama Gress " gadis 6 tahun yang datang dengan muka penuh bedak bayi. " Ayuk dari pada sama Afi yang bau iler, mending sama Gress yang sudah wangi" ucap Fian.

Jika Afi berusia 5 tahun, Gress 6 tahun dan Fian 7 tahun, mereka tinggal dalam satu komplek rumah Fian berada di paling pinggir rumah yang paling luas dan bagus ibunya ASN di pemerintahan kota Jakarta, sedang ayah dokter spesialis bedah syaraf. Rumah Gress letaknya satu deret dengan rumah Fian berjarak 5 rumah orangtuanya semuanya guru,ayah guru SMP ibu guru SD memiliki satu adik laki-laki yang berusia 4 tahun. Afi berada di tengah-tengah mereka dengan posisi berada di sebrang jalan , mempunyai satu kakak lelaki berumur 9 tahun, ayahnya seorang dosen dan ibunya pemilik toko Bakrie.

Sejak hari itu setiap kali Fian usil terhadap Afi , Afi dengan spontan akan mencium Fian meskipun itu di depan umum dan itu berlanjut sampai Fian kelas 6 SD yang berumur 12 tahun. "Tu Fian pulang main bola, tidak kamu cium "ledek Alma, tetangga samping rumah Afi juga teman sekelas Afi,saat melihat Fian membuka pagar rumahnya. "Aku sudah tidak pernah menciumnya lagi ya,aku udah gede ya sekarang, "ucap AFI sambil cekikikan.

"Udah gede tapi gak bisa tidur kalau tidak ada yang ngelonin, haha"ucap Alma sambil tertawa kencang, sangking kencangnya membuat seseorang di sebrang jalan ujung melihatnya. "Kenapa mas Fian lihat-lihat mintak di cium Afi ya ,sini biar Afi cium!" Ucap Afi sambil tertawa membuat Fian takut dan berlari terbirit-birit ke dalam rumah. Sikap Fian yang lari terbirit-birit membuat kedua bocah itu tertawa ngakak, "Afi jangan sering ngusulin Fian tar jodoh lo" ucap Fino kakak Afi yang juga baru pulang main bola juga.

"Gantian mas dulu kan dia sering bikin nangis aku sekarang gantian dia yang aku bikin takut "ucap Afi.

"Tidak baik mendendam itu"ucap Fino. "Aku tidak dendam cuma lucu juga melihat dia takut, hihihi" ucap Afi. "Dasar anak nakal "ucap Fino sambil menjitak kepala Afi. "Ibu Fino nakal,aku di jitak!" Teriak Afi kencang, mungkin saking kencangnya membuat satu gang bisa mendengarnya.

"Fino ,Fina adzan magrib mandi jangan berantem mulu"teriak ibu Afi, membuat Alma berlari pulang.

Keusilan Afi terhadap Fian berlanjut sampai mereka memasuki masa remaja. Seperti roda berputar waktu kecil Alfi selalu dibikin menangis Fian, hingga Alfi tau kelemahan Fian mulai hari itu berbalik giliran Fian yang di bikin takut dengan tingkah Afi.

"Ini bekal sesuai permintaan adek telor ceplok dengan nasi warna kuning,"ucap ibu sambil menaruh bekal di meja makan. " Thank you my beautiful mother " ucap Afi. "Makan telor ceplok aja kaya orang makan keju"ketus Fino.

"Sirik bilang bos, bilang aja nilai Inggris Lo jelek,"ejek Afi membuat kedua orang tuanya geleng-geleng kepala.

"Gak masalah buktinya gw di terima di kedokteran,weeek,"jawab sang kakak. "Hari ini masih MOS dek ,?" tanya ayah. "Bukan MOS ayah tapi MPLS( masa pengenalan lingkungan sekolah )" jawab Afi. "Ya apa pun itu namanya prakteknya juga tidak jauh beda , berubah sedikit doang ,nyil" ucap Fino.

"Aku bukan Unyil ya aku udah gede,tinggi ku saja sama ibu tinggian aku,"ucap Afi tak terima.

"Terserah Lo,hari ini hari terakhir siap-siap dikerjain sama senior Lo di acara penutupan MPLS,"ucap Fino sambil tertawa.

"Siapa takut Alfina cewek kuat anak bapak Gatot dan Bu Anis, selalu yang terbaik " ucap Afi sambil tertawa percaya diri. " Sudah sana berangkat tar terlambat "ucap ayah. "Ayo berangkat "ucap Alfi sambil menarik Fino. "Kalau bukan adikku satu-satunya ogah gw nganterin Lo sekolah pagi"ucap Fino.

"Hati-hati Fian senior Lo awas dia balas dendam" ucap Fino lagi sambil menyodorkan helm kepada Afi,tetapi Alfi bersikap seolah yang di katakan kakanya itu tidak mungkin terjadi.

"Apa yang mas omongin bener hati-hati jaga mulutmu, jangan asal ngomong yang memancing kekesalan orang "ucap Fino lagi setelah motor Vixion nya berhenti di gerbang sekolah,sambil mengacak-acak kepala Alfi. "Iya kakak ku sayang " ucap Afi sambil menyodorkan helm dan mencium punggung tangan Fino.

Seperti perkiraan Afi semua berjalan seperti hari-hari sebelumnya aman tidak ada yang berbeda, karena di sekolah baru Afi tidak ada teman akrabnya jadi dia belum terlalu banyak punya temen, hanya sebatas kenal.

"Dasar Fino terlalu porno buktinya sampai sekarang masih aman "ucap Alfi lirih. "Lo ngomong apa Fi?" tanya Nisa teman sebangku Afi. "Hehe tidak ngomong apa-apa, salah dengar kali LO " ucap Afi.

"Disuruh kumpul di lapangan buat upacara penutupan MPLS "ucap seseorang anggota OSIS yang masuk ke dalam kelas.

Setelah selesai upacara dan para guru meninggalkan lapangan, acara di lanjutkan dengan Keakraban. Keakraban di isi dengan perkenalan anggota OSIS dan menyanyi bersama di lapangan.

"Hari ini Most wanted boy sekolah kita akan menyanyikan lagu untuk kita semua, sudah pada kenal belum ?" tanya Gionino ketua OSIS. "Sudahh kak Alfian" jawab mereka semua kecuali si Afi yang memutar bola mata malas.

" Ya betul, siap lagi kalau bukan wakil ketua OSIS kita Alfian,ayo kita panggil Alfian bersama-sama ".

"Alfian, Alfian, Alfian "suara yang kebanyakan suara para gadis-gadis ABG.

"Sekarang Lo mau nyanyi sendiri atau mau di temani most wanted girl ?" tanya Gionino. "Kalau sendiri kaya nya kurang seru, bagaimana kalau di temani salah satu adik kelas disini, kira-kira siapa yang punya bakat nyanyi?" tanya Fian yang di sambut semua gadis yang mengacungkan tangan keatas.

"Waduh banyak juga yang mau nemenin Lo, jadi bingung milih nya ni!" ucap Gionino.

"Gw pilih yang dari tadi sibuk bicara sendiri,yang berdiri di barisan paling belakang " ucap Alfian. "Lo disuruh kedepan tu" ucap Nisa, "kok gw sih yang ngomong Mulu kan Lo Nis"protes Afi tetapi Karana semua melihat kearahnya membuatnya berjalan ke depan dengan berat hati.

"Perkenalkan namanya dan kelas apa?" tanya Gionino. "Nama Alfina kelas IPA 2". "Nama lengkap !" ucap Fian membuat Afi melotot tak terima.

"Nama lengkap Alfina Mafaza Ramadani, biasa di panggil di Alfi atau Afi " ucap Afi dengan menahan kesal.

"Wah dobel A, Alfina Mafaza Ramadani dan Alfian Akbar Tanjung kayanya jodoh ni"ucap Gionino. "Amin" jawab Fian membuat Afi melotot dan semua bersorak tidak terima.

"Kami akan menyanyikan lagu jadul berjudul Anak sekolah" ucap Alfian sambil memangku gitarnya.

"Duduknya dekatan dong masak kayak orang lagi berantem,"ucap Gionino.

"Mari kita nyanyi bersama !" ucap Alfian.

2. SMA

"Mari kita nyanyi bersama !" ucap Alfian sebelum memetik gitarnya yang di sambut tepuk tangan para gadis-gadis yang berada di lapangan upacara sekolah.

'Ada rasa berdebar saat Alfian memulai memetik gitarnya, dengan memandang kearah ku dalam hati ku berkata jangan sampai baper, tidak boleh baper.

Wo-wo-wo-wo

Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya

Wo-wo-wo-wo

Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya

Bukan aku tak tertarik

Dengan kata rayuanmu

Saat matamu melirik

Aku jadi suka padamu

Tiap kali kau bermanja

Gemetar rasa di dada

Ingin ku bisikkan cinta

Tapi hati ini malu jadinya

Engkau masih anak sekolah, satu SMA

Belum tepat waktu 'tuk begitu-begini

Anak sekolah datang kembali

Dua atau tiga tahun lagi

'Saat suara Fian mulai bernyanyi semua para gadis-gadis di lapangan upacara lansung berhenti, mereka terhipnotis oleh suara Bas Fian. 'Gw tidak boleh kalah pamor dengan Fian,malu kalau sampai kalah saing sama dia 'ucap Alfi dalam hati.

Wo-wo-ah-ya, ya-ya

Wo-wo-wo-wo

Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya

Bukan aku tak tertarik

Dengan kata rayuanmu

Saat matamu melirik

Aku jadi suka padamu

Tiap kali kau bermanja

Gemetar rasa di dada

Ingin ku bisikkan cinta

Tapi hati ini malu jadinya

Engkau masih anak sekolah, satu SMA

Belum tepat waktu 'tuk begitu-begini

Anak sekolah datang kembali

Dua atau tiga tahun lagi

'Bisa baper kalau kaya gini' ucapku dalam hati saat Fian bermain gitar dengan menatap tajam kearah ku.

Wo- wo- ah-ya, ya-ya

Wo-wo-wo-wo

Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya

Ingin ku bisikkan cinta

Tapi hati ini malu jadinya

Engkau masih anak sekolah, satu SMA

Belum tepat waktu 'tuk begitu-begini

Anak sekolah datang kembali

Dua atau tiga tahun lagi

Engkau masih anak sekolah, satu SMA

Belum tepat waktu 'tuk begitu-begini

Anak sekolah datang kembali

Dua atau tiga tahun lagi

'Tidak boleh baper, tidak boleh terpesona, tidak boleh naksir ' ucap ku dalam hati sambil bernyanyi bersama dengan Fian. Fian bernyanyi sambil tersenyum dan berjalan dengan gitarnya di sekitar ku.

Wo-wo-ah-ya, ya-ya

Wo-wo-wo-wo

Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya

Wo-wo-wo-wo

Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya

Wo-wo-wo-wo

Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya

Wo-wo-wo-wo

Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya

Wo-wo-wo-wo

Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya

Wo-wo-wo-wo

Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya

Wo-wo-wo-wo

Ah-ya-ya...

"Tepuk tangannya mana nih buat pasangan fenomenal kita tahun ini"ucap Gionino yang di sambut tepuk tangan meriah mereka.

"Ais belum selesai "ucap Fian mencegahku yang hendak berjalan menuju barisan ku berada, yang kutanggapi dengan memutar bola mata malas.

"Adik ini contoh yang tidak baik, saat kami kakak di depan panas-panasan berbicara dia di tempat teduh malah sibuk ngobrol sendiri "ucap Fian. 'Sial yang ngobrol bukan gw tapi kenapa gw yang kena getahnya' gerutu ku dalam hati.

"Sebagai hukumannya kita suruh ngapain ya? Sekarang Lo meminta maaf kepada kami para senior dengan bahasa yang baik, tetapi menggunakan bahasa selain bahasa Indonesia "ucap Fian sambil tersenyum tipis.

"Aku ngakoni yen aku salah, mula aku ngapura(aku mengaku salah,karena itu aku minta maaf). Aku janji ora bakal mbaleni maneh, muga-muga sampeyan kabeh bakal ngapura(Aku Janji tidak akan mengulangi lagi semoga kakak-kakak semua mau memaafkan aku)" ucapku sebelum membungkuk kan badan.

Yang di sambut suara sorakan seluruh orang yang berada di lapangan upacara sekolah. "Puas.. Gélo"(puas dasar orang gila) bisikku saat melewati Fian membuat Fian tertawa.

"Ini-ni baru contoh yang baik mengaku salah dengan berani?" ucap Fian dengan senyum kemenangan.

"Hati-hati Fian senior Lo awas dia balas dendam".

"Apa yang mas omongin bener hati-hati jaga mulutmu, jangan asal ngomong yang memancing kekesalan orang "ucap Fino kembali berputar kembali di kepala ku. Gw tidak bicara aja kena hukuman,ini pasti di sengaja awas gw bales Lo, ucapku dalam hati sambil berjalan kembali ke dalam barisan.

"Maaf,aku sungguh minta maaf aku hanya mengajak mu ngobrol sebentar tidak tahunya malah berujung masalah. Padahal ada yang lebih banyak ngobrol tapi juga tidak di tegur, mungkin apes kita kali ya"ucap Nisa saat aku sudah kembali ke barisan.

Aku hanya menanggapi dengan senyuman, tidak mungkin aku cerita kalau kami tetangga dan saling bermusuhan.

Sejak hari itu banyak sekali omongan-omongan yang tidak masuk akal ku dengar selama di sekolah,dari yang bilang aku beruntung bisa nyanyi duet dengan most wanted sekolahan,aku serasi , nama kami yang sudah cocok, banyak juga yang mencaci maki katanya aku terlalu tebar pesona,aku sok kecentilan ,aku sok cantik dan masih banyak lagi.

Fian tinggal setahun disini setelahnya dia akan lulus dan aku terbebas darinya,jadi aku hanya perlu bersabar. Sungguh aku memang tahu Fian sekolah di sini ,tapi tidak ada niat buat aku untuk mengikuti Fian sekolah disini. Waktu aku masih SD kamu sempat satu sekolahan, waktu SMP Fian sudah masuk sekolah ini dan aku masuk sekolah negeri dan waktu SMA ini aku masuk karena guru yang menawarkan mengikuti jalur akademik dengan prestasi ku menjadi Juara Debat mengagukan bahasa Inggris,bukan karena mengikutinya.

Ayah dan ibu mengagap ini sebagai tantangan buatku untuk masuk sekolah internasional, tetapi banyak tetangga yang tidak tahu dan mengagap aku mengikuti Fian masuk ke sekolah ini.

"Gimana rasanya sekolah di sekolahan internasional,pasti fasilitas nya keren ?" tanya Alma, "Keren fasilitasnya anaknya ga ada yang keren standar semua,"ucapku sedikit keras karena melihat Fian sedang berjalan di depan rumahku.

"Haha kecuali calon jodoh Lo bukan ,"ledek Alma.

"Amit-amit sok kegantengan "ketusku yang disambut tawa olehnya. "Eh pada ngapain nih ?" tanya Gress yang berdiri di depan pagar rumah. "Biasa nonton K-Pop "jawab Alma dari atas balkon lantai 2. "Ayo gabung ke sekretariat karang taruna ?" ajak Gress.

"Lain kali aja kak,lagi seru" jawab Alma,aku hanya tersenyum,kami bertiga berteman tetapi tidak terlalu akrab seperti waktu kecil, sejak mulai menginjak remaja Gress lebih sering menghabiskan waktunya di karangtaruna bersama kakak ku Fino dan Fian.

"Gw ko ngerasa Gress itu suka sama Fino dan Fian sih,Lo ngerasa gak ?"

"Bodoh amat,tapi jangan sama Fino gw gak mau jadi adik iparnya "ucapku , "Mendingan dia sama kakak Lo dari pada sama calon jodoh mu"ucap Alma "oh nooo" ucapku sambil tertawa. Aku berusaha menjauh dari jangkauan Fian baik di sekolah maupun di kompleks perumahan,aku merasa takut kalau Fian masih berusaha membalas dendam pada ku. Hingga waktu berlalu dan Fian sibuk mengikuti bimbingan belajar untuk ujian Nasional dan masuk perguruan tinggi ,saat itu aku sedikit tenang karena tidak perlu menghindari Fian lagi.

"Lo kenapa senyum-senyum gitu ?" tanyaku pada Nisa yang baru duduk disampingku. "Gw diajak kak Rangga untuk jalan sebelum ujian kenaikan kelas ".

"O diajak ngedate ceritanya". "Iya"jawab Nisa malu-malu. "Bisa ikut mas sebentar "ucap Fian yang tiba-tiba menarikku untuk mengikutinya, aku yang kaget segera melihat ke sekitar takut ada yang melihatnya.

"Ada apa sih tarik-tarik "ketusku. "Gw minta Lo temani gw duet untuk acara pentas seni sekaligus pelepasan siswa" ucapnya setelah kami berada di ruang OSIS. "Kalau cuma mau ngomong kaya gini ngapain harus di tarik kaya begini sih, ketusku ".

"Ini buat lo" ucap Fian dengan menyerahkan kado kecil. "Selamat ulang tahun yang ke 16,gw tahu hari ini ulang tahun Lo yang ke 16 tahun" ucap Fian sambil meletakkan kado kecil di tanganku sebelum pergi dan mengacak-acak rambutku. Setelah Fian pergi badanku terasa lemas tidak bertenaga dan jantungku berdetak lebih kencang.

3. Memaafkan

Sejak hari itu kami sering bertemu untuk berlatih menyanyi, sebenarnya aku ingin menolaknya tapi waktu dia memberikan kado tah kenapa aku jadi tidak tega menolaknya. Cinta Luar Biasa yang dinyanyikan oleh Andmesh menjadi pilihan Fian,kami sering berlatih di ruang musik yang ada disekolah dan dirumah Fian kedekatan kami semakin akrab.

Tidak hanya di lingkungan kompleks di sekolahan juga , membuat banyak yang bertanya apa kamu sedang menjalani hubungan alias pacaran. Jika aku menjawab pertanyaan itu dengan satu kata tidak,Fian selalu menjawab dengan kata doakan saja membuatku jadi kesel mendengarnya. Setiap aku protes dia selalu bilang' malas jika harus menjelaskan satu persatu ' ucapnya kala itu.

"Adek ini anterin pesanan mama Fian ,ya!" ucap mama sambil memberikan sekotak kue buatan toko Bakrie mama.

"Ah mama ada si mas tu".

"Mama's lagi sibuk belajar,kamu kan hanya sibuk nonton ini" ucap mama tak dapat di tolak lagi.

Saat aku masuk kerumah Fian pintu gerbang sudah terbuka, nampak ada 2 motor ninja terpakir diluar.

"Haha Lo kejam sekali balas dendamnya"ucap suara Gionino, membuatku penasaran dan mencari sumber suara. "Lo gak tahu aja rasanya di ledekin ibu-ibu komplek, setiap mereka ketemu gw selalu bilang gini 'nak Fian hari ini udah di cium sama Afi belum ' dan itu sampai gw SMA gimana gak kesel" ucap Fian. "Berarti ciuman pertama mu bukan sama aku dong"ucap suara yang kalau tidak salah suara Niken, gadis cantik anak IPS kelas 2.

"Kamu memang bukan ciuman pertamaku tapi kamu yang sering aku cium dan cumbu , seperti ini"ucap Fian ," ih geli ,malu tahu ada Gio dan Hiraku "ucap Niken.

"Seminggu ini sikapnya sudah mulai membaik tidak ketus dan galak padaku, mungkin rencana ku akan berjalan lancar "ucap Fian. "Iya sih kalian terlihat akrab, sampai satu sekolahan mengira ada hubungan spesial haha"ucap Gio sambil tertawa.

Rencana apa ? tanyaku pada diriku sendiri, balas dendam apa masih belum selesai balas dendamnya? oh kenapa bisa kaya begini apa yang sebenarnya terjadi. "Kamu lagi ngapain ?" tanya seorang yang aku tahu namanya Hiraku .

"Oh,aku disini mau mengantarkan kue pesanan mama Fian "ucapku. "Kamu pasti mendengarnya" ucapnya .

"Iya sedikit,maaf aku mau ke dapur mengantarkan pesanan mama Fian dulu," ucapku berjalan meninggalkannya,aku bersyukur di dapur hanya ada Nina pembantu rumah Fian . "Bisa kita bicara sebentar" ucap Hiraku. "Bicara masalah apa kak?" tanyaku. "Apa harus ada masalah dulu kalau mau bicara ?" tanya balik Hiraku. "Rumah no 3 dari sini sebrang jalan dengan pagar warna putih itu rumahku ,aku tunggu kakak disana" ucapku sambil berjalan keluar.

"Sudah dek, ?" tanya ibu yang ku jawab anggukan, jujur pikiran ku masih penasaran dengan apa yang aku dengar tadi,'Ah kenapa harus ketauan sih 'ucapku dalam hati.

"Dedek ibu kembali ke toko , adek Kalau mau tidur jangan lupa tutup semua pintu dan pagarnya " ucap ibu. "Iya ini adek langsung tutup pintu "ucapku sambil berdiri.

Setelah ibu pergi saat aku hendak menutup pagar kulihat Hiraku berjalan mendekati ku "Aku mencari rumah mu dari ujung sana tau tadi,kenap tidak bilang aja sih yang ada papan bertulis 'Bakri and cake Al' jadi aku tidak muter-muter ga jelas "ucapnya .

"Maaf "jawabku."Ayo masuk,mau ngobrol di luar apa di dalam ?"tanyaku. "Di dalam lah, Kalau di luar Nanti ketahuan mereka, soalnya aku tadi berpamitan sama mereka mau pulang"ucap Hiraku.

"Masuk aja, dirumah ku ga ada orang "ucap ku sambil berjalan ke ruang tengah."Minum,"ucap ku sambil meletakkan kue dan minuman dingin.

"Mau bicara ?" tanyaku to the poin. "Gw tau Lo dengerin apa yang mereka obrolkan tadi aku tidak tahu apa masalah kalian, tapi yang aku tahu dari cerita Fian dia sering kamu buat malu di kompleks dengan tingkah mu jadi Fian ingin membalas perbuatan mu ".

"Dia ingin mempermalukan aku, dengan cara apa?"tanyaku. "Kenapa aku harus cerita ke kamu,pasti nanti kalian akan terus begitu"jawab Hikaru sambil memakan kue yang ku hidangkan.

"Hukum alam mata ganti mata "ucapku ,enak aja dia duluan yang usil ko gerutuku dalam hati.

"Jangan mencari kekuatan untuk balas dendam. Carilah kekuasaan untuk menghindari situasi yang membuatmu ingin balas dendam. Karena jika hukum alam mata ganti mata kamu pakai, tidak akan pernah ada habisnya akan terus begitu,"ucap Hiraku.

"Dia yang mulai duluan bukan aku,"keselku, terus mengalir lah cerita ku tentang keusilan Fian waktu kecil dan baru berhenti waktu SD saat aku cium.

"Lucu sekali kalian tetangga itu harusnya akur bukan musuhan " ucap Hiraku sambil tertawa.

"Dia kan yang mulai,kalau mulut nya tidak menghinaku duluan , tidak mungkin aku membalasnya "ucapku. "Dan ahkirnya tidak ada habisnya, kalian akan terus saling membalas dendam " ucap Hiraku membuatku jadi berpikir,benar juga yang dikatakan Hiraku

" Orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS Ali Imran: 134). Jika kamu belum mampu berbuat baik terhadapnya, maka usahakan untuk memaafkan kesalahan yang dilakukannya. Jika Anda belum dapat memaafkan, maka sebaiknya Anda menahan perasaan marah yang ada dalam hati. Aku pernah membaca kalimat itu dan aku lagi belajar untuk menerapkan pada kehidupan ku "ucap Hiraku.

"Gw gak sangka Lo agamis juga" ucapku. "Gw bukan agamis ,tapi belajar ikhlas. Waktu duduk di bangku SMP aku 3 tahun tinggal di pesantren karena ingin menghindari dan menjauh dari ayahku,biar ayah ku tahu rasanya di jauhkan dari orang yang disayanginya " ucap Hiraku. Ahkirnya Hiraku bercerita kalau orangtuanya bercerai ,dan dia dibawa ayahnya ke tanah air dijauhkan dari ibu dan adiknya yang menetap di Jepang. Sejak hari itu aku semakin akrab dengan Hiraku kami berkomunikasi melalui ponsel tanpa saling bertemu, aku bersikap sewajarnya di depan Alfian seolah tidak mendengarkan obrolan mereka hingga acara pentas seni pelepasan siswa-siswi tiba.

Dari kedekatanku dengan Hiraku aku belajar cara memaafkan,aku juga tahu selama ini Fian bersikap baik padaku supaya aku Baper dan beranggapan punya rasa lebih padanya, dan saat Fian menyatakan perasaan aku akan menerimanya setelahnya Fian akan menggantung hubungan kami. Karena ucapan cinta Fian hanya untuk membuat aku supaya tidak lagi usil,ketus dan judes padanya baik di kompleks perumahan atau di mana pun berada.

Ahkirnya aku bisa tampil dengan memukau bahkan mama Fian memujiku "Alfi serasi sekali dengan Fian seperti pasangan yang lagi kasmaran beneran penghayatannya dapat, semoga beneran jadi mantu mama ya" ucap mama Fian saat menghampiri ku.

"Keren "ucap teman-teman sekelas ku. "Afi bisa bicara sebentar ?"ucap Fian saat kami berada di kantin dengan suasana penuh anak-anak yang sedang membeli minuman atau makanan.

Fian menarikku untuk duduk di dekatnya di bangku tempat teman-temannya berkumpul, "Sebagai murid yang sering ikut lomba debat bahasa Inggris aku yakin kamu paham akan kalimat yang akan aku ucapkan. I love you and everything about you" (Aku mencintai kamu dan segalanya tentang kamu) "ucap Fian.

Aku tersenyum manis melihatnya sebelum aku memberikan jawaban " I'm very happy to know you. However, my parents have not allowed me to have a lover. Sorry again if I have disappointed you. I hope you can understand it.(Aku sangat bahagia bisa mengenalmu. Tetapi, kedua orangtuaku belum mengizinkanku memiliki kekasih. Maaf sekali lagi kalau aku telah membuatmu kecewa. Aku harap kamu bisa memakluminya.)"ucap ku tetap dengan ekspresi tenang dan tersenyum.

"Kakak berbicara pakai bahasa Inggris jadi aku jawab pakai bahasa Inggris,"jawabku sebelum pergi, kulihat Hiraku yang tersenyum padaku, kasak kusuk dibelakang terdengar, 'ah ternyata anak mami ', 'mas dikontrol mami', 'Masih anak-anak dan masih banyak lagi. Sejak hari itu aku lewat masa SMA ku dengan tenang tidak ada lagi yang suka iseng padaku karena aku di anggap anak mami dan Fian aku denger dia tinggal di apartemen yang dekat dengan kampus dan jarang pulang kerumahnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!