Aku Young soon, aku kembali kemasa lalu di mana sebelum aku melaksanakan pernikahanku yang sangat ku nanti nanti. Tapi malah hancur seketika dimana aku melihat sendiri calon suamiku berhubungan gelap dengan kakak tiriku sendiri dan dimana juga aku diculik dan keperawananku diambil. ternyata preman itu juga merekam video aku tidak memakai pakaian.
Saat aku merenungi kehidupanku di pinggir laut, ternyata aku didorong oleh Kakak tiriku sendiri dan disitu juga aku sudah kehilangan ayahku karena mengalami kematian yang disebabkan oleh racun. Aku sudah tidak punya pundak untuk bersandar dan akupun terjatuh ke laut dan disitu juga aku meninggal dunia.
Aku sangat kecewa dengan mereka, mereka yang sudah ku anggap seperti keluarga ku sendiri. malah menghancurkan ku seketika, aku yang begitu lemah dan tidak berdaya menuruti kemauan mereka. Kematian ku disebabkan oleh kakak tiri dan ibu tiriku. Aku didorong saat sedang merenungi hancurnya kehidupan ku. Kakak tiriku mendorong ku kelaut dan aku mati tenggelam.
Disitulah aku berdoa agar bisa hidup kembali dimana aku akan membalaskan dendam ku dan dendam ibuku.
Tapi siapa sangka hal itu benar benar terjadi, aku kembali ke 4 tahun yang lalu. Dan aku masih bertunangan dengan pria yang menyelingkuhiku yang bernama Bae
“Arghh.” Terbangun Young Soon.
Terduduk. ”Hah, aku dimana. Kenapa aku ada di sini, bukannya aku mati di laut. Kenapa aku di sini.” Kaget Young Soon masih tidak percaya.
“Apa aku mimpi.” Menampar dirinya sendiri.
“Aduh, ternyata ini memang kenyataan. Kenapa aku bisa kembali hidup. Aku harus mengecek kalender.” Ucapnya langsung melihat kalender.
“Hah, ini tanggal 2020. Aku kembali ke 4 tahun yang lalu. Dan aku masih bertunangan dengan si pria gatal itu. Untung saja aku belum menikah dengannya."
Duduk kembali ke tempat tidurnya. ”Aku masih ingat kalau dulu aku disiksa oleh ibu tiriku dan kakak tiriku. Aku tidak akan mengalah lagi untuk mereka dan aku masih ingat, waktu kejadian itu, ayah meninggal karena kakak tiriku dan ibu tiriku. Mereka memberi ayah racun ke kopinya. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi lagi. Karena aku sudah diberikan kehidupan kedua. Aku akan membalaskan dendam ku kepada mereka dan aku akan menyelamatkan ayah."
"Sebelum itu aku harus memainkan drama untuk tunangan ku dan kakak tiriku itu. Kita lihat saja. Young Soon sekarang, bukanlah Young Soon yang kalian kenal lemah itu. Kita lihat saja drama yang akan ku siapkan untuk kalian.” Ucap Young Soon mengepal tangannya.
Tiba tiba ada yang mengetuk pintunya. ”Tok tok, nona Young Soon. Saatnya sarapan.” Ucap pembantu dirumah mereka.
“Baik, aku akan datang.” Jawab Young Soon.
“Baik non, saya permisi dulu.” Langsung pergi dari depan kamar Young Soon.
“Ck, aku harus tahan amarahku didepan hewan hewan yang sok baik didepan ku. Aku harus berpura pura lemah didepan mereka. Sabarlah Young Soon, kau harus sabar demi pembalasan dendam mu.” Ucap batin Young Soon langsung keluar dari kamarnya dan menuju ke meja makan.
Sesampai meja makan. Semua anggota keluarga sudah ada di meja makan. ”Pagi sayang.” Sapa ayah kandung Young Soon.
“Pagi juga ayah.” Jawabnya langsung duduk disamping ayahnya.
“Kenapa bangunnya lama sekali?.” Tanya ibu tirinya yang bernama Min Soo.
Young Soon hanya terdiam dan tak menanggapi perkataan ibu tirinya.
“Makanlah yang banyak dik, agar bisa tumbuh besar dan kau bisa menikah dengan Bae secepatnya.” Ucap Min Hwa ialah kakak tirinya, langsung meletakkan daging ke mangkuk milik Young Soon.
“Aku akan memberikanmu perhatian dan setelah itu aku akan merebut tunangan mu itu.” Ucap batin Min Hwa.
Melirik. ”Aku tahu isi otak kotor mu itu. Kau pasti mau menyingkirkan ku kan. Tidak semudah itu.” Dalam hati Young Soon tersenyum tipis.
“Terima kasih banyak kakak.” Jawabnya sambil tersenyum lagi.
“Ayah, apa aku boleh ikut ke perusahaan ayah?.” Tanya Young Soon menatap wajah ayahnya.
“Kenapa tiba tiba sayang, biasanya kau tidak mau, kalau ayah ajak ke perusahaan?.” Tanya bingung ayahnya.
“Tidak ada apa apa ayah, lagi kepengen aja. Apa boleh yah?.” Jawab Young Soon sekaligus bertanya.
“Boleh saja sayang, asalkan kau bahagia. Bersiap siaplah dan kita akan pergi bersama.” Jawab ayahnya tersenyum karena Young Soon baru pertama kali ke perusahaannya.
“Kenapa tidak di rumah saja sayang, kau nanti kelelahan lagi?.” Ucap Min Soo berpura pura khawatir.
“Mau aku pergi atau tidak, itu kan bukan urusan ibu.” Jawab Young Soon sambil membalikkan bola matanya.
“Dasar anak durhaka, beraninya dia melawanku begini. Sebelumnya kan dia tidak berani melawanku dan kenapa sekarang dia melawanku.” Ucap batin Min Soo kesal.
“Kenapa kau berkata begitu kepada ibu, Young Soon?.” Tanya Min Hwa.
“Kenapa emangnya, lagian dia kan bukan ibu kandungku. Apa aku tidak boleh melawannya sedikit.” Jawab Young Soon sambil melipat tangannya.
“Sabar, sabar. Aku tidak boleh melawan anak gila ini. Sabar.” Ucap batin Min Hwa menahan amarahnya.
“Nak Young Soon, jangan seperti itu kepada ibu. walaupun aku ini bukan ibumu, tapi aku sudah merawatmu.” Ucap Min Soo berpura pura memasang wajah menyedihkan.
“Sudahlah sayang, jangan seperti itu dan cepatlah mandi. Kita akan pergi sekarang.” Ucap ayahnya.
“Baik ayahku tercinta, aku mandi dulu.” Jawab Young Soon langsung menuju ke kamarnya untuk mandi dan pergi ke perusahaan.
Di dalam kamar. ”Aku harus cepat mandi dan cepat ke perusahaan. Sudah lama aku tidak pernah melihat perusahaan lagi.” Ucap batin Young Soon langsung mandi.
Setelah beberapa menit. Young Soon pun siap mandi juga dan berpakaian berwarna kue. ”Malas banget aku pakai pakaian ini. Aku jadi terlihat seperti anak anak. Sepulang nanti aku akan meminta kartu ayah untuk membeli pakaian baru.” Ucapnya langsung keluar dari kamarnya dan turun menuju ke ruang tamu.
“Ayah, aku sudah siap.” Jawab Young Soon tersenyum.
“Anak ayah memang yang paling cantik. Kalau begitu mari kita pergi sekarang.” Ujar ayahnya langsung berdiri dan menuju ke mobil.
Merekapun langsung menuju ke perusahaan. Sesampai perusahaan.
Young Soon langsung keluar dari mobil dan saat mereka masuk bersama ke perusahaan. Semua karyawan memandangi Young Soon.
“Kenapa semua orang memandangi. Dasar aneh.” Ucap Young Soon menatap tajam seluruh karyawan yang memandanginya.
Seketika itu juga Young Soon menatap karyawan yang menatapnya dengan sinis dan Young Soon membalasnya dengan tatapan yang lebih tajam dan terus menatap mereka.
Karyawan yang menatapnya pun langsung buang muka, karena takut dengan tatapan tajam Young Soon.
“Ayah, kenapa mereka terus memandangiku.” Tanya Young Soon manja kepada ayahnya.
Menatapnya. ”Biarkan saja sayang, mungkin karena kamu baru di sini. Jadi semuanya bingung, biarkan saja.” Jawab ayahnya mengelus rambut Young Soon.
“Untung aku masih mempunyai ayah yang menyayangi ku. Jadi aku lebih gampang untuk membalaskan dendam ku.” Ucap batin Young Soon tersenyum tipis.
Sesampai ruang kerja ayahnya dan mereka langsung masuk kedalam. Di dalam. ”Kau duduklah sayang, jika tidak betah, pulanglah.” Ujar ayahnya langsung duduk di kursinya.
“Aku mau di sini dulu. Sudah lama aku tidak pernah ke ruang kerja ayah. Aku mau melihat lihat dulu.” Jawab Young Soon tersenyum.
“Baiklah sayang, kalau kau mau keluar untuk melihat lihat. Pergilah dan jaga dirimu, karena karyawan di sini, agak seperti itulah.” Ujar ayahnya.
“Aman ayah.” Mengedipkan matanya dan keluar dari ruang kerja ayahnya.
Young Soon pun berjalan jalan di sekitaran perusahaan ayahnya. ”Halo, kau siapa?.” Tanya karyawan disitu.
“Saya anak dari pemilik perusahaan ini.” Jawab Young Soon sambil melipat tangannya.
“Hah.” Kaget semua karyawan dan menatapnya.
“Kenapa kami tidak pernah melihatmu ya?.” Tanya karyawan lainnya.
“Karena saya ada urusan penting dan jangan menanyakan soal hal itu. Saya permisi dulu.” Jawab Young Soon dengan sinis dan pergi dari tempat tersebut.
“Orang orang di sini sungguh menyebalkan. Mau tau saja kehidupan orang. Ck.” Ucap Young Soon berjalan jalan lagi.
“Setelah mengelilingi perusahaan ini. Aku harus mempertahankan perusahaan ini, agar perusahaan ini tidak disalah gunakan oleh ibu dan kaka tiriku. Aku harus membantu ayah.” Ucap batinnya sambil mengepalkan tangannya.
Young Soon langsung kembali ke ruang kerja ayahnya. ”Ayah, aku kembali.” Ucap Young Soon.
“Kau sudah kembali, bagaimana jalan jalanmu?.” Tanya ayahnya.
"Sebenarnya ayah,
“Kau sudah kembali. Bagaimana jalan jalanmu?.” Tanya ayahnya.
“Baik ayah, tapi banyak karyawan ayah yang julid banget tu.” Jawab Young Soon langsung duduk disofa.
“Namanya juga karyawan sayang, jadi gitu deh.” Ujar ayahnya tersenyum.
“Ayah, apa boleh ayah memberiku sebagian saham untuk aku kembangkan. Aku ingin bekerja juga demi perusahaan ini.” Ucap Young Soon melipat tangannya.
“Kenapa tiba tiba sayang. Apa kau tidak keberatan dengan pekerjaan ini?.” Tanya ayahnya sedikit khawatir.
“Aku baik baik saja ayah, ayah tidak perlu mencemaskan aku. Aku kan sudah dewasa ayah dan ada sesuatu yang mau aku minta kepada ayah.” Ucap Young Soon.
“Katakan saja sayang, apa yang kau inginkan.” Ucap ayahnya.
“Apa aku boleh meminjam kartu ayah. Aku mau membeli pakaian baru, karena pakaian ini sangat membosankan ayah.” Jawab Young Soon manja.
“Hanya mau uang saja, ayah kira apaan. Nih ambil kartu ayah dan tidak usah dikembalikan. Belanja lah sepuasmu sayang.” Ucap ayahnya langsung memberikan kartu ATM nya kepada Young Soon.
“Terima kasih banyak ayahku tercinta, my love. Aku sayang ayah deh. Kalau begitu aku pergi dulu yah. Nanti kalau Young Soon sudah kerja, aku akan membayar semua uang ini.” Bahagia Young Soon mengambil kartu ATM tersebut.
“Hati hati sayang.” Ucap ayahnya melambaikan tangannya dan tersenyum bahagia.
Young Soon pun ikut melambaikan tangannya. Young Soon pun langsung memanggil taxi dan pergi ke mall terbesar di kota Korea.
“Senangnya dalam hati, bisa pakai uang ayah.” Nyanyi Young Soon bahagia.
Saat di perjalanan menuju mall. ”Aku masih tidak menyangka, aku diberi kesempatan kedua untuk hidup kembali, untuk membalaskan dendam ibu dan kakak tiriku. Aku masih mengingat, disaat aku dipermainkan dan dibodohi oleh ibu dan kakak tiriku.
Mengingat kembali kejadian masa lalu. Dimana dia belum hidup kembali dan masih menderita.
“Ampun bu, kak. Aku tidak akan membangkang perkataan kalian dan aku akan mengikuti kemauan kalian.” Ucap Young Soon menangis ketakutan.
Menjambak rambut Young Soon. ”Diam kau, jangan harap bisa tenang.” Ucap Min Hwa.
Kembali ke sekarang. ”Apalagi aku masih ingat, dimana masa masa terakhir ku di dorong ke laut dan dikhianati.
“Aku tidak bisa membayangkannya. Yang terpenting, aku harus membalaskan semua dendamku dan dendam ibuku."
“Dulu aku sangat menderita dan mengikuti semua kemauan mereka. Sampai tiba dimana hari kematian ayah, dan semua penyebabnya ialah ibu dan kakak tiriku. Setelah kematian ayah dulu, aku jadi dibunuh dan di buang ke laut. Aku sangat beruntung diberikan kesempatan kedua untuk hidup kembali dan kali ini aku tidak akan menyia-nyiakannya.” Ucap Young Soon membayangkan masa lalunya yang kelam.
“Tapi di balik semua kejadian itu. Yang aku paling ingat ialah kejadian dimana keperawananku sudah hilang akibat perbuatan preman suruhan Min Hwa. Aku sangat benci dan sangat benci kepadanya.” Kesal dan marah Young Soon menjadi satu.
Sesampai mall. ”Terima kasih banyak pak, ini uangnya.” Ucap Young Soon memberikan uang tersebut kepada pak supir.
“Terima kasih banyak nona.
Young Soon pun langsung masuk kedalam Mall tersebut. Di dalam mall tersebut.
“Wahh, sudah lama aku tidak datang ke mall lagi. Sejak aku dikurung dan disiksa oleh ibu dan kakak tiriku. Aku tidak pernah datang ke Mall sekalipun.”Ucap batin Young Soon.
“Aku harus membeli banyak pakaian dan aku harus mengubah seluruh pakaian dan riasan wajahku ini.” Ucapnya langsung menuju toko pakaian mahal.
Memilih pakaian. "Ini bagus, warna merah dan hitam. Aku suka ini, dan aku akan membelinya." Ucap Young Soon tersenyum.
"Dulu aku mengenakan pakaian yang terlalu kuno dan tidak pernah mengenakan pakaian seksi. Tapi kali ini, aku akan mengejutkan kakak dan ibu tiriku dan kita lihat apa ekspresi mereka nanti." Tersenyum tipis.
"Aku mau mencoba pakaian ini dulu deh, sepertinya bagus." Mengambil pakaian tersebut dan langsung masuk keruang ganti pakaian.
Selesai mengganti pakaiannya. Young Soon pun langsung keluar dari ruang ganti tersebut. "Wah, bagus juga nih pakaian.
"Mbak." Panggil Young Soon.
Datang." Iya nona, ada yang bisa saya bantu?." Tanya pelayan mall tersebut.
"Saya ambil yang ini dan ada pakaian yang sudah saya letakkan di kamar mandi. Tolong bawakan dan bungkus semua itu." Jawab Young Soon memerintahkannya.
Menunduk. "Baik nona, ditunggu." Ucap pelayan tersebut langsung membawa pakaian pesanan Young Soon.
Di meja kasir. "Totalnya 50 juta untuk 10 baju nona." Ucap kasir tersebut.
"Ini kartunya." Memberikan kartu ATM tersebut.
Setelah pembayaran. "Terima kasih banyak nona, dan datanglah kembali." Memberikan tas belanjaan Young Soon.
"Sama sama." Langsung pergi dari toko tersebut sambil membawa tas belanjaannya.
"Eh, ada salon tu. Aku mau mampir deh. Sekalian mengubah make up yang kuno ini." Ucapnya langsung masuk ke dalam salon.
"Halo nona, selamat datang di salon kecantikan kami. Silahkan duduk." Ucap pelayan tersebut mempersilahkan Young Soon duduk.
Meletakkan tas belanjaannya. "Mau make up seperti apa nona?." Tanya pelayan tersebut sambil tersenyum.
"Rias saja saya secantik mungkin dan ubah penampilan saya." Jawab Young Soon ikut tersenyum.
"Baiklah nona. Wajah anda sudah sangat cantik. Dirias akan sangat cantik lagi. Kami akan memberi yang terbaik pada anda." Ucap pelayan tersebut memuji Young Soon.
"Terima kasih banyak"
Young soon langsung memainkan ponselnya. "La la la." Nyanyi Young Soon sambil memainkan ponselnya.
Tiba tiba ponselnya berdering. "Eh, siapa yang menghubungiku." Melihat ponselnya.
"Ini nomor siapa ya, aku lupa." Langsung mengangkatnya.
"Halo, siapa ya?." Tanya Young Soon.
"Halo Young Soon sayang, apa kau baik baik saja. Bagaimana kabarmu?." Tanya balik Eun Ju.
"Ini siapa ya?." Masih bingung Young Soon.
"Ih, masa lupa sama sahabatnya sendiri sih. Aku ini Eun Ju, sahabatmu tau. Pura pura lupa lagi." Jawab Eun Ju ngambek.
Kembali mengingatnya. "Oh ya, aku baru ingat. Eun Ju adalah sahabat yang selalu menemaniku disaat susah maupun senang. Aku lupa karena aku kembali lagi. Sekarang aku baru ingat." Ucap batin Young Soon langsung mengingatnya.
"Hey, kenapa kau diam saja. Kau lagi sakit kah?." Heran Eun Ju.
"Eh, tidak apa apa kok Eun Ju. Omong omong, kenapa menghubungiku?." Jawab Young Soon sekaligus bertanya.
"Aku hanya rindu padamu. Bisakah kita berjumpa di cafe yang selalu kita temui." Jawab Eun Ju tersenyum bahagia.
"Kirim saja, aku lupa nih soalnya. Dan kebetulan aku lagi ada di salon." Ucap Young Soon.
"Kau selalu saja seperti ini, baiklah. Aku akan mengirimkan alamat cafe ya. Bay sayang." Jawab Eun Ju langsung mematikan ponselnya.
"Aku lupa akibat air laut itu dan membuatkan lupa sedikit. Tapi lama-kelamaan aku juga bakalan ingat kok. Aku akan membalaskan dendam ku kepada kalian." Dalam hati sambil menahan amarahnya.
"Sudah siap nona, apa anda puas?." Tanya pelayan salon tersebut.
Melihat di kaca. "Wow, bagus banget mbak. Terima kasih banyak dan ini kartunya." Jawab Young Soon langsung memberikan kartu ATM tersebut.
"Baik nona." Mengambil kartunya.
Setelah menyelesaikan pembayaran. "Ini nona kartunya. Terima kasih banyak sekali lagi dan ada sesuatu untuk nona." Ucap pelayan tersebut tersenyum.
"Apa itu?." Tanya Young Soon menatapnya.
"Ini ada kopi untuk anda nona, karena anda orang ke 50 yang datang ke salon ini. Dan ini hadiah untuk anda nona, smoga anda suka." Jawab pelayan tersebut memberikan segelas kopi.
"Terima kasih banyak. Apa saya boleh minta bantuan anda?." Tanya Young Soon sambil memegang kopi tersebut.
"Iya nona, ada yang bisa saya bantu.
"Boleh pesankan taxi dan masukkan belanjaan ini ke dalam taxi tersebut dan antar ke alamat ini." Memberikan alamatnya.
"Bisa nona, saya akan memesankannya." Jawab pelayan tersebut.
"Saya masih ada urusan dan ini uang tip untuk anda, karena sudah membantu saya." Mengeluarkan kertas tip yang berisikan uang berkisar 5 juta.
"Terima kasih banyak nona, terima kasih banyak. Hati hati nona." Bahagia pelayan tersebut.
Young Soon pun langsung keluar dari salon tersebut dan menunggu taxinya.
Taxi pun datang. "Apakah anda nona Young Soon?." Tanya pak supir tersebut dari dalam mobil.
"Iya, apa ini taxi pesanan saya." Jawab Young Soon sekaligus bertanya.
" Benar non, silahkan masuk."
Young Soon pun langsung masuk ke dalam mobil dan menuju ke cafe yang ditujukan oleh Eun Ju.
Sesampai cafe. "Terima kasih banyak pak, ini uangnya dan terima kasih." Memberikan uang tersebut kepada supir.
"Terima kasih banyak, saya permisi dulu." Langsung pergi dari tempat tersebut.
Langsung masuk ke dalam cafe. "Dimana Eun Ju ya." Mencari.
"Young Soon, aku di sini." Panggil Eun Ju sambil melambaikan tangannya.
Saat Young Soon menghampirinya, betapa terkejutnya Eun Ju
Saat Young Soon menghampirinya, betapa terkejutnya Eun Ju melihat penampilan Young Soon.
"Ada hal apa memanggilku kemari?." Tanya Young Soon meletakkan tasnya di atas meja.
"Apa ini benar benar dirimu Young Soon?." Tanya Eun Ju masih tidak percaya.
"Tentu saja ini aku, jadi siapa lagi." Jawab Young Soon tersenyum.
"Kau sangat cantik. Beautiful. Aku suka dirimu yang sekarang." Ucap Eun Ju bahagia.
"Kalau begitu, pesanlah makanan yang kau inginkan. Akan aku traktir." Ucap Eun Ju terus menatap kecantikan Young Soon.
"Okey deh. Pelayan, pesan mie ramen dan salad buah ya." Pesan Young Soon kepada pelayan tersebut.
"Aku samakan saja sama pesanan dia mbal."Ucap Eun Ju kepada pelayan tersebut.
"Baik, minumannya apa ya kak?." Tanya kembali pelayan tersebut.
"Kopi late." Barengan Young Soon dan Eun Ju.
Saling memandang dan tertawa bahagia. "Hahahah, kau tahu saja minuman kita." Ucap Eun Ju.
"Iya dong, siapa juga yang lupa dengan minuman kesukaan kita." Ujar Young Soon ikut tertawa.
"Kalau begitu ditunggu pesanan kalian." Ucap pelayan tersebut langsung pergi dari meja tersebut.
Setelah pelayan tersebut pergi. "Aku dari tadi kagum dengan penampilanmu Young Soon. Kenapa kau mengenakan pakaian yang begitu seksi. Aku sampai terpukau tau?." Tanya Eun Ju kagum dengan penampilan baru Young Soon.
"Terima kasih banyak atas pujiannya sahabatku. Aku hanya lagi pengen berbeda aja dan lagian aku bosan dengan penampilan lamaku." Jawab Young Soon melipat tangannya.
"Dan wajahmu sudah berbeda dengan make up biasanya. Sangat cocok denganmu sayang, aku suka." Masih kagum Eun Ju dan terus memandanginya.
"Omong omong, kenapa kau baru muncul sekarang. Aku ingat kau sedang kerja di luar negeri ya." Tanya Young Soon.
"Iya nih, aku baru pulang dari Amerika untuk bekerja. Jadi baru sempat pulang sekarang deh. Omong omong, bagaimana hubunganmu dengan Bae?." Jawab Eun Ju sekaligus bertanya.
"Hem, ya begitulah. Baik baik aja sih." Jawab Young Soon sambil membalikkan bola matanya.
"Aku tidak boleh memberitahukan kepada Eun Ju, kalau aku adalah orang yang kembali hidup dan diberi kesempatan kedua untuk membalaskan dendam. Aku tidak boleh memberitahukannya kepada Eun Ju." Ucap batin Young Soon sambil melamun.
"Hello, kenapa kau melamun lagi say." Menyadarkan Young Soon yang melamun.
"Eh, gapapa kok." Jawabnya.
"Kenapa kau jadi sering melamun sih, padahal kau tidak pernah melamun dan tiba tiba kau juga mengubah penampilanmu. Aku jadi bingung dengan dirimu." Ucap Eun Ju pusing hingga memegang keningnya.
"Sudahlah, jangan pikirkan aku. Aku ini kan kuat, jadi jangan khawatirkan aku sayang." Tersenyum untuk menenangkan suasana hati Eun Ju.
Makanan pun tiba. "Makanan anda sudah siap kak. Silahkan dinikmati." Ucap pelayan tersebut meletakkan makanan tersebut diatas meja mereka.
"Terima kasih banyak." Jawab bersamaan mereka berdua.
"Sama sama, kalau begitu saya duluan." Langsung kembali ke dapur.
"Makanlah dulu, habis itu kita mengobrol lagi." Ucap Young Soon.
"Siap sayang." Jawab Eun Ju tersenyum bahagia karena Young Soon perhatian kepadanya.
Merekapun makan bersama dan menikmati makanan tersebut.
Setelah makan. Young Soon pun kekenyangan dan memukul meja tersebut. "Argh, kenyangnya." Teriak Young Soon sambil memukul meja tersebut.
Tapi siapa sangka. Meja tersebut langsung terbelah menjadi dua dan terjatuh. Seketika itu juga Eun Ju kaget sampai matanya hampir keluar.
Reflek melihat. "Eh, kok bisa gini?." Kaget Young Soon.
"Astaga." Memegang kepalanya.
"Kenapa kau bisa membelah meja ini, astaga Young Soon." Masih tidak menyangka.
"Aku juga bingung, kenapa aku bisa membelah meja ini. Apa aku mempunyai kekuatan?." Tanya dirinya sendiri.
"Entahlah, kau harus mengganti rugi meja ini." Jawab Eun Ju sambil mengerutkan keningnya.
"Yasudah, uang ku banyak kok. Aman itu." Jawab Young Soon dengan sombongnya langsung ke meja kasir.
"Permisi, saya tadi membelah meja itu. Mungkin mejanya sudah lapuk, tolong diganti dengan yang lebih bagus. Ini kartu saya dan jumlahkan semua totalnya." Ucap Young Soon langsung memberikan kartu ATM nya kepada kasir.
"Astaga Young Soon, kau memang sangat berbeda dari sebelumnya. Aku sampai salut melihatmu dan bisa bisanya kau membelah meja itu." Masih tidak percaya Eun Ju.
"Mungkin saja mejanya lapuk, jadi harus diganti dengan yang baru. Jangan terlalu kau pikirkan tentang hal sepele ini. Yang terpenting kita sudah makan enak di sini." Ujar Young Soon sambil menaikkan alisnya.
"Ini nona kartu anda. Selamat datang kembali dan saya minta maaf atas ketidaknyamanan anda." Ucap kasir tersebut menunduk.
"Ya, ya, kami pergi dulu. Yuk Eun Ju." Langsung keluar dari cafe tersebut.
Disisi lain. Pelayan cafe tersebut heran. "Kok bisa terbelah ya, padahal baru di beli kemarin. Aneh." Ucap pelayan tersebut sambil menggaruk kepalanya.
Mereka langsung keluar dari cafe. Saat di luar cafe. "Kau pulang naik apa Young Soon?." Tanya Eun Ju menatapnya.
"Aku naik taxi saja, kalau kau?." Jawab Young Soon sekaligus bertanya.
"Aku juga mau naik taxi nih. Gimana kalau kita bareng aja." Tersenyum.
"Yaudah, itu ada taxi. Panggil." Ucap Young Soon.
Merekapun langsung naik taxi tersebut bersama. "Mau diantar kemana mba?." Tanya pak supir taxi tersebut.
"Antarkan saja saya ke jalan Big Boy, gang sebelah kanan pak." Jawab Young Soon tersenyum.
"Saya jalan My Girls pak, gang sebelah kiri." Jawab Eun Ju.
"Baiklah."
Tiba tiba ponselnya Young Soon berdering." Ada yang meneleponmu tu, angkat." Ucap Eun Ju.
"Ya, aku tahu." Langsung mengambil ponselnya dan melihat ponselnya.
"Ck, pria gila ini. Lagi lagi dia berpura pura romantis didepan ku. Mungkin saja dia sedang bersama kakak tiriku, dasar." Ucap batin Young Soon tersenyum tipis.
"Siapa Young Soon?." Tanya Eun Ju.
"Tunanganku." Jawabnya.
Langsung Mengangkatnya. "Halo, ada apa?." Tanya Young Soon.
"Halo sayang, kamu sedang apa sayang. Aku sangat merindukanmu tau?." Tanya balik Bae.
"Aku sedang menuju arah pulang, kenapa kau menghubungiku sayang." Berpura pura manja kepadanya.
"Tumben banget manggil sayang, biasanya kan manggil aku pake nama. Kamu lagi manja ya." Ucap Bae.
"Iyyuh, jijik banget aku dengernya. Aku harus berpura pura manja lagi didepannya." Ucap batin Young Soon merasa jijik dengan kata kata yang diucapkannya.
"Sayang, kenapa kau diam. Apa kamu mempunyai masalah." Panggil Bae.
"Eh, tidak apa apa kok sayang. Omong omong kau sedang di mana?." Tanya Young Soon.
"Aku kerja nih sayang, dan kebetulan ada waktu untuk menghubungimu. Jadi aku menghubungimu deh." Jawab Bae.
Tiba tiba ada suara wanita dari sebelah Bae." Sayang." Pelan suara wanita tersebut dengan kata manja.
"Ck, aku sudah mendengarnya dengan jelas, kalau dia bukan di kantor. Tapi sedang bersama kakak tiriku yang gila itu. Aku sudah muak dengan perzinaan mereka." Ucap batin Young Soon mengepalkan tangannya.
"Aku sudah mau sampai di rumah, aku tutup dulu teleponnya ya sayang. Bay." Ucap Young Soon mau muntah dengan kata kata yang dilontarkannya.
"Baik sayangku, nanti aku akan datang kerumah mu." Jawab Bae.
"Baiklah." Langsung mematikan ponselnya.
"Apa yang dikatakan tunanganmu itu?." Tanya penasaran Eun Ju.
"Ehm, itu"
"Ehm, itu. Dia menanyakan kabarku saja dan tidak terlalu penting untukku." Jawab Young Soon sambil membalikkan bola matanya.
"Kenapa kau tiba tiba cuek, padahal tadi kau sangat manja kepadanya. Aneh." Heran Eun Ju.
"Sudahlah, jangan pikirkan soal itu dan pikirkan saja bagaimana kedepannya." Ucap Young Soon melipat tangannya.
"Apa kau punya waktu malam ini?." Tanya Young Soon menatapnya.
"Kenapa emangnya?." Tanya balik Eun Ju.
"Sudah lama aku tidak minum minum lagi. Aku mau minum, sekalian menghilangkan rasa lelah ku." Jawab Young Soon.
"Aku selalu ada waktu kalau untukmu. Kalau begitu nanti malam kita jumpa di bar dekat cafe tadi. Okey." Ucap Eun Ju ikut bahagia.
"Okey,
"Tidak biasanya kau mau minum minum begini. Kau kan selalu dilarang oleh ibu dan kakak tirimu. Kenapa tiba tiba kau mau minum minum?." Bingung Eun Ju kembali.
"Mereka tidak ada urusannya lagi denganku. Namanya juga diriku, terserah aku dong." Jawab Young Soon.
"Kenapa anak ini ya, tiba tiba saja sikapnya berubah. Dari yang pemalu dan takut, menjadi pemberani dan terbuka." Ucap batin Eun Ju melamun dan menatapnya.
"Kau kenapa, hey." Menyadarkan Eun Ju yang melamun.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!