Ep. 1
.
.
.
Wanita muda yang hanya menggunakan daster tengah menyapu teras rumah sederhana yang bisa dibilang kontrakan itu.
Beberapa Ibu penghuni kontrakan lain yang tak sengaja melintas sesekali menyapa dia.
Dia adalah Ayana. Gadis belia yang harus mengubur cita-citanya karna Kekhilafannya sendiri. Dia harus menikah diusia muda dengan kekasihnya bernama Kelvin karna ia yang tengah hamil. Keluarga Ayana bahkan mengusir Ayana karna perbuatan Ayana yang membuat malu orangtuanya.
5 bulan menikah, Nyatanya Tak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Kelvin berubah 100% saat mereka sudah resmi menjadi suami istri. Dan selalu menyalahkan Ayana yang harus hamil diusia muda mereka. Hidup sederhana dikontrakan telah dijalani Ayana dua bulan belakangan ini demi mempertahankan rumah tangganya. Karna Kelvin selalu memarahinya jika Ayana meminta-minta uang. Karna Kelvin juga dikeluarkan dari sekolah, Kelvin tak mendapat ijazah SMA, hingga Kelvin hanya bisa bekerja disebuah pabrik tekstil dikota itu. Gaji yang pas-pasan dan tak cukup untuk kebutuhan sering kali menjadi bahan pertengkaran mereka berdua.
.
.
Saat Ayana mau masuk kedalam, seorang ibu menghampiri Ayana dengan menyapa ramah. "Assalamualaikum.. Ayana.."
"waalaikusalam. Buk Hesti, ada apa ya buk ??" Tanya Ayana.l dengan ramah pula.
"Ayana.. Saya mau minta uang Sewa kontrakan bulan ini. Maaf sebelumnya, anak saya yang dipondok minta kiriman, jadi saya butuh uang."terang buk Hesti dengan Lembut.
Ayana seketika terdiam. "aduh.. Bagaimana ini..Uangnya hanya tinggal buat beli lauk Kelvin, nanti dia pasti marah jika makan hanya dengan sayur."Batin Ayana.
"Em.. saya tau kondisi kamu, tapi saya juga butuh Ayana.."Tambah buk hesti.
"I..iya buk.. Seharusnya saya yang minta maaf. Tapi.. Saya hanya bisa bayar separuh dulu buk, tidak apa-apakan ??" Balas Ayana.
"Tidak apa Ayana.."ucap buk zhesti dengan cepat.
Ayana sedikit bernafas lega. "Ya sudah. Saya ambilkan dulu ya buk.. Ibu duduk dulu.."
"Iya.. Terima kasih.."balas Buk Hesti.
Ayana nampak masuk sebentar lalu kemudian membawa beberapa lembar uang ratusan.
"Kelvin belum gajian lagi buk, maaf sebelumnya saya harus nyicil lagi."Ucap Ayana yang merasa tidak enak.
"Iya. Tidak apa Yana, saya tau bagaiman kondisi keuanganmu. Jika saja saya tidak terlalu butuh saya juga tidak akan mengihnya."Balas Buk Hesti. "Kalau.begitu saya permisi dulu ya ?? Mau minta yang lain." tambah buk hesti.
Ayana segera menggangguk."Iya buk."
Ayana hanya bisa menatap pemilik kontrakan yang begitu baik itu.
Beberapa kali Ayana dibantu dan diberi beberapa lauk bahkan Terkadang uang sewa juga dikembalikan sedikit pada Ayana. Setidaknya, lingkungan tidak ada yang menghujat apalagi mengatai Ayana, mereka hidup rukun dan tidak ada yang mencampuri urusan orang lain.
.
.
Sore hari, Suara motor Kelvin terdengar. Ayana yang tengah memasak segera berlari kecil membukakan pintu.
Senyuman Anaya hanyalah sia-sia. Kelvin selalu saja memberikan wajah masam jika dirumah.
"Mau makan dulu atau mandi ??"tawar Ayana.
"Tentu saja mandi. Biasanya kan begitu !!" Balas Kelvin dengan suara meninggi.
"aku kan hanya bertanya.."Ayana.hanya bisa menunduk.
"apa bajumu kau jual ?!! Kenapa setiap hari yang kau pakai daster sialan itu ??!! Mataku itu capek melihat pekerjaan !! Seharusnya kau bisa berdandan dan memakai pakaian yang pantas untuk menyenangkan suami !! Ini malah setiap hari hanya pakai daster !!! Mana Ayana yang cantik seperti putri dulu !!!" Protes Kelvin dengan berapi-api.
"Perutku tambah besar Vin, Bajuku sudah ketat semua. Mana mungkin aku pakai pakaian ketat. Kan kasihan bayi kita."Balas Ayana.
"Salahkan saja bayimu itu !! Kenapa dia malah membesar !! Seharusnya kan mengecil atau mati saja !!" Timpal Kelvin dengan asal.
"Kenapa kau bicara seperti itu ??! Dia juga anakmu kan.."Ayana begitu sakit mendengar ucapan Kelvin seperti itu setiap hari.
"Yang menjadikan dia kan kau !! Aku sudah bilang pakai pengaman !! Kau ngeyel, kan sekarang kau sendiri yang repot !! lihatlah hamil membuatmu jadi jelek seperti itu !! Aku saja jijik melihatnya.!!" Kelvin langsung bernajak menuju kamar mandi setelah melontarkan kata-kata sadis pada Ayana.
Itulah keseharian Ayana selama ini. Dikehamilan pertama yang seharusnya penuh cinta dan kasih sayang, semua sama sekali tak dirasakan Ayana. Ia selalu mendapat hinaan dan umpatan dari pria yang menjadi suaminya itu.
.
.
.
Ep 2
.
.
.
Kelvin makan dengan santai tanpa menunggu Ayana yang masih mandi. Ia juga memakan semua lauk ikan dan yang lain. Seolah sengaja, saat Ayana keluar dari kamar Kelvin segera berdiri dari duduknya dan langsung keluar dari rumah.
"Kau mau kemana Vin ??"tanya Ayana.
"Keluar, bosan dirumah."balasnya dengan santai.
Ayana hanya bisa menatap nanar kepergian suaminya.
Rasa lapar membuat Ayana memilih segera menuju meja makan untuk mengisi nutrisi. Namun saat tiba dimeja, Ayana dibuat teekejut dengan semua lauk yang habis.
"YaTuhan Kelvin,apa dia lupa aku belum makan ?? Kenapa semua dihabiskan ??" Gumam Ayana sendiri.
"Kalau beli lagi uangnya sudah menipis. Nanti tidak cukup sampai dia gajian , lalu aku makan apa ??" Ayan duduk dan kembali meneliti ia menemukan tempa goreng dan krupuk. Tak ingin kelaparan Ayana segera mengambil nasi dan kemudian makan dengan tempe dan kerupuk.
Sembari mengusap perutnya yang mulai terlihat, Ayana berbicara dengan calon bayinya. "Tidak apa ya sayang hari ini kita makan tempe sama krupuk saja. Besok kalau Ayah sudah gajian, Ibu akan beli susu juga buat kesehatan kamu.."
.
.
Kelvin malah tertawa lepas ditongkrongannya saat menceritakan Bagaimana sikapnya pada Ayana selama dirumah
"Kau benar-benar Gila Vin.. Jika dia pergi bagaimana ??" ucap salah satu teman Kelvin.
"Biarkan saja. Memang itu yang aku harapkan, enak saja dia tinggal duduk dirumah dan aku yang bekerja tapi dia ikut makan."Balas Kelvin.
"Tapi itu memang kewajibanmu Vin..Kau kan sudah menggagahinya, resiko bro.."Tawa teman-teman Kelvin pecah seketika.
"Salah dia sendiri kenapa mau, kan dia juga yang keenakan."Timpal Kelvon tanpa dosa.
"dasar brengsek, kau brengsek kelvin.."Kembali tawa terdengar disana.
.
.
Sudah menjadi Kebiasaan Kelvin, Tengah malam sekitar pukul 02.00 ia baru kembali dari tongkrongannya.
Wajah lusuh karna kalah bermain kartu membuat Kelvin sedikit kesal saat melihat Ayana yang tertidur pulas dirumah.
Tak ingin tidur bersama, Kelvin memilih tidur diluar dikursi dengan sesekali mengumpat.
.
.
.
Pagi hari sudah datang kembali, dimeja makan Ayana ragu-ragu untuk minta ijin pada Kelvin jika hari itu ia harus memeriksakan kehamilannya.
"Kau puasa ?? Kenapa tidak makan ??" tanya Kelvin dengan tegas.
"Tidak.. Em..Kelvin,aku mau bicara."Ucap Ayana.
"hmm.."Kelvin terus menikmati sarapannya.
"Itu..em..aku..aku..mau pake uang buat periksa kehamilan kedokter."Ayana begitu takut sekali.
Dan benar saja Kelvin langsung menghentikan makannya. "Kau fikir aku ini sultan seperti papamu ?!!!! Seenaknya periksa kedokter, Periksa dibidan saja kenapa ?!!! Sok-sok an kedokter juga !!! Anak itu anak haram, tidak usah diperiksa dia juga tidak akan kenapa-kenapa !!!" Lontaran kata-kata menghina pun kembali terulang.
"Tapi Vic, ini sudah 2 bulan aku tidak periksa. Kemarin waktu mau imunisasi kau juga melarangku. Aku sedikit pusing jika pagi, aku takut nanti dia kenapa-kenapa.."Tutur Ayana mencoba menjelaskan.
"Kau ini ya, sama sekali tidak pernah memikirkan aku yang bekerja ?!! Bisanya hanya menghabiskan uang terus ?!! Kebiasaan dirumah orangtuamu jangan dibawa kesini dong !!! Kau pusing karna kau malas-malasan, coba saja kau pakai beraktivitas lebih, pusingmu akan hilang !! Kau tau, aku pusing setiap hari karna kau yang hanya bisa menghabiskan uangku !!!" setelah berkata demikian Kelvin langsung beranjak pergi.
"Vin.. Tunggu Vin..?!!!"Cegah Ayana, namun zkelvin sama sekali tak mendengar. Ia langsung pergi dengan sepeda motornya.
Ayana hanya bisa menangis meratapi nasibnya. Sembari mengusap perutnya yang mulai terlihat.
"Bagaimana ini ??" Gumam Ayana seorang diri.
.
.
.
.
Bab 3
.
.
.
Ayana bingung harus bagaimana. Ia perlu susu juga untuk perkembangan janin didalam perutnya. Sembari Mengusap perutnya dengan lembut Ayana duduk diteras kontrakannya.
Tak segaja, Ayana melihat ibu kontrakan melintas didepan kontrakannya.
"Ibu hesti mau kemana ??" sapa Ayana.
"Oh kamu didepan, Maaf Yana aku tidak melihatmu."Buk Hesti berhenti sebentar.
"Kamu sedang apa ??" tanya Buk Hesti balik.
"Duduk saja buk. Ibu sendiri ??" Balas Ayana.
"Saya mau cari orang yang mau kerja dirumah saya yan, Bersih-bersih, nyuci, ngepel, nggosok. Soalnya toko saya lumayan rame, saya kuwalahan sendiri dirumah." Terang Buk Hesti.
wajah Ayana langsung berbias. "Ibu cari orang ?? Bagaimana kalau saya saja ??" tawar Ayana.
"kamu ?? Tapi Ayana, kamu kan sedang hamil. nanti kalau kandungan kamu kenapa-kenapa bagaimana ??" Balas buk zhesti.
"Insya Allah tidak buk, Saya akan hati-hati. Saya juga harus membantu suami buk, soalnya kebutuhan kami kan mulai banyak."Tutur Ayana.
buk Hesti terdiam sesaat, ia cukup tau bagaimana kehidupan wanita muda itu. Namun Buk Hesti tak mau begitu ikut campur.
"Baiklah. Tapi kamu harus hati-hati ya ??."Pesan buk hesti.
"Iya buk. Mau mulai kerja sekarang ??"tawar Ayana penuh semangat
"Boleh. Ayo.."Buk Hesti segera mengajak Ayana kerumahnya yang berada diujung kontrakan.
.
.
Dan dirumah Ibu Hesti Ayana mulai bekerja. Meski sesekali perutnya terasa kram, dan punggungnya pegal, Ayana tetap berusaha untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Buk Hesti yang melihat Ayana sedikit prihatin. Seharusnya Wanita yang sedang hamil tidak boleh bekerja terlalu berat, tapi tidak dengan Ayana. Suaminya yang begitu arogan mengharusnya Ayana untuk bekerja dan menghasilkan uang.
"Ayana.. Kalau lelah istirahat dulu. Pekerjaannya dilanjut nanti." ucap Buk Hesti.
"Oh.. Iya Buk..cuma sedikit kok setrikaannya."Balas Ayana yang sedang menyetrika.
"Saya pesan makanan. Nanti makan siang disini saja tidak usah pulang. Ya ??" Ajak buk Hesti.
"Terima kasih buk. Maaf sudah merepotkan."Ayana menunduk
"Sama-sama kau sudah membantu saya juga.. Saya ketoko depan dulu ya.. Ingat, jangan capek-capek. Pokoknya kalau terasa lelah kau istirahat. Bekerja seperti dirumah sendiri ya.. Jangan terlalu diforsir"pesan buk Hesti.
"Iya buk. Terima kasih.."Ayana sangatlah beruntung bisa bertemu Buk Hesti. Pemilik kontrakan yang sangat baik sekali padanya.
.
Dirumah Buk Hesti, Ayana bisa menikmati makanan dengan beraneka rasa. Sayur, daging, buah disiapkan oleh Buk Hesti saat makan siang.
Ayana yang canggung hanya mengambil sedikit saja karna merasa tidak enak.
"Hey Ayana.. Kamu ini sedang hamil. Makannya harus dua kali lipat porsinya. Ini sayur juga, Semua gizi harus seimbang."Buk Hesti mengambilkan sayur dan beberapa lauk Daging pada Ayana.
"Buk. Sudah, saya jadi tidak enak.."Balas Ayana.
"Jangan seperti itu. Biasa saja disini. Saya juga malah senang sekarang ada temannya kalau makan siang. Ayo dimakan. Nanti makan buah juga ?? Ini, Apel bagus buat janin kamu.."Buk Hesti begitu antusias seolah menjadi seorang ibu yang senang anaknya hamil.
Seketika hati Ayana terenyuh, teringat Sang mama yang dulu juga sering memarahinya jika tidak makan sayur.
Hampir saja air mata Ayana menetes, namun dengan cepat ia menahannya dan segera makan saja. Melupakan kesedihan yang sudah lama ia pendam seorang diri.
.
.
Sore hari saat hendak pulang, Buk Hesti membawakan sekotak susu hamil untuk Ayana. "Ini dibawa ya. Ini saya kasih. Bukan hutang. biar janin kamu sehat, kamu juga sehat, dan bisa bekerja dengan lancar."
"Tapi buk.. Ini..--"
"Sudah terima saja..Saya iklas memberikan ini sama kamu.." Timpal Buk Hesti.
Ayana akhirnya menerima susu yang diberikan Buk Hesti. "Terima kasih buk sekali lagi, anda benar-benar sangat baik.."
"Sudah terima kasihnya.."Timpal buk hesti lagi.
" kalau begitu saya pulang dulu buk. Mau masak buat Kelvin sebentar lagi dia pulang."Pamit Ayana.
"Iya. Hati-hati dijalan.."pesan buk Hesti.
Ayana menggangguk dan kemudian segera pulang.
"kasihan sekali Ayana ya buk Hesti. Saya dengar dia itu anak orang kaya loh.. Bagaimana bisa dia menikah dengan pria gila seperti si Kelvin itu.."Ucap seorang wanita yang belanja ditoko Buk Hesti.
"Huss, jangan gibah disini.. Dia yang menjalani kita sebagai tetangga hanya bisa menolong saja jika dia butuh bantuan."Balas Buk hesti.
Wanita itu segera pulang setelah membayar belajaannya.
.
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!