NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikahi Pembantu

TMP Bab 1

Keanu mondar mandir sendiri saat memikirkan dimana harus mencari pembantu baru untuk mengurus rumahnya.

Ia berjalan mondar mandir. Kesana kemari. Maju, mundur lagi. Begitu seterusnya hingga membuat Kezia dan Kenta pusing sendiri dengan tingkahnya ini.

"Ck. Diam napa Abang?! Pusing adek lihatnya!" ketus Kezia yang ditertawakan oleh Kenta. Saudara kembar Keanu.

"Hahaha.. Gimana Abang mau diam, Dek. Pembokatnya itu mengundurkan diri karena anaknya di Aceh sana sedang sakit. Ia terpaksa mengundurkan diri tanpa memberikan kesempatan sama Abang untuk mencari pembantu baru lagi!" Kenta tergelak kuat saat melihat wajah kesal Keanu padanya.

Ia berdecak kesal. "Diam kamu Dek! Semua ini juga gara-gara kamu!" ketusnya pada Kenta yang kini masih tertawa melihat dirinya yang terus saja mondar mandir tidak jelas.

Keanu semakin pusing saat memikirkan jika sedari semalam, ia sudah menghubungi beberapa yayasan untuk mencari pembantu baru.

Tapi sayang, pembantu disana sudah tidak bersisa satu pun. Ada, masih dalam perjalanan. Satu bulan lagi baru mereka tiba di Bandung karena harus di Karantina terlebih dahulu.

"Iya juga sih. Kenapa pula Mbok Na, pulang buru-buru tanpa mengabarkannya sama Abang. Malah ia mengabarkan saat dirinya sudah di Aceh keesokan harinya. Hem.. Yang kayak konspirasi nggak sih?" kata Kezia dengan pikirannya yang menjurus kearah kejadian dimana Zidan dan Kenan yang dijebak oleh dalang teror mereka yang kini sudah aman karena sudah berada di kantor polisi.

"Ngacok kamu kalau ngomong! Mana ada Mbok Na begitu! Abang udah lihat sendiri kalau anaknya kecelakaan dan saat ini sedang kritis dan masih di dalam ruangan ICU tau!" jawab Keanu begitu kesal dengan ucapan dan tuduhan Kezia untuk pembantu kepercayaan nya itu.

Mereka bertiga kini sibuk berpikir mencari jalan keluarnya. Keanu, Kenta, dan Kezia bekerja sama mencari seorang pembantu kepercayaan dirumah nya itu.

Sulit sekali di jaman dsekarang ini mencari pembantu yang jujur dan rajin seperti Mbok Na. Makanya Keanu pusing sendiri saat wanita paruh baya itu pulang kampung tanpa berkabar dulu padanya.

*

*

Sementara di tempat lain.

Saat ini seorang gadis sedang berdiri mematung dan terpaku dihadapan pintu kamar hotel. Ia sengaja datang kesana setelah mendapat pesan dari orang misterius yang mengatakan jika calon tunangan dan sekeretaris almarhum sang papa sedang berada di hotel AlRaza.

Hotel milik keluarga Keanu yang berada di Bandung. Yang Keanu sendiri memegang dan mengelolanya bersama Kenta.

Tidak dengan Kenan, karena dia sudah mendapat tugas lain dari Dimas calon suami Kezia yaitu mengurus empat rumah sakit miliknya yang ada di Jakarta dan di Bandung.

Gadis berkulit putih memiliki hidung mancung dan bergigi gingsul itu membeku seketika saat melihat adegan kedua orang yang tadi pihak hotel katakan padanya.

Air mata nya berderai membasahi pipinya saat melihat calon suaminya sedang bercinta dengan panasnya bersama sekretaris kepercayaan sang papa.

Ia yang lebih menyakitkan, calon suaminya itu sedang menggagahi seorang gadis yang masih suci. Hingga terlihatlah darah itu mengalir di sela-sela paha keduanya yang kini sedang bergerak tanpa penutup sehelai benang pun.

"Astaghfirullahal'adhimm.." lirihnya dengan dada yang begitu sesak dan kaki yang lemas bagai tidak bertulang.

Ia melongsor ke bawah dengan tangan masih memegang gagang pintu dan satunya lagi masih memegang gagang pintu yang belum tertutup sempurna.

Seseorang yang ikut bersamanya pun ikut shock saat melihat adegan live kedua orang itu. Yang semakin panas saja terlihat dari celah pintu yang terbuka sedikit itu.

Gadis bergigi gingsul itu menangis sesegukan dan berlari meninggalkan seseorang yang menemaninya itu. Seseorang itu tersenyum menyeringai.

"Tak akan ku biarkan kalian hidup tenang diatas penderitaan adik ku! Biar aku tidak dianggap anak oleh keluarga papaku, tak apa. Asal adikku tidak jadi menikah dengan pemuda gila gadis perawan sepertimu!" ucapnya dengan tangan terus bergerak memotret kegiatan orang itu dan juga merekamnya.

Cukup lama ia disana. Saat sudah cukup, ia segera berlari menuju sang adik yang kini tersedu di balik dinding dekat dengan toilet.

...****************...

Selamat siang semuanya..

Assalamu'alaikum..

Ketemu lagi sama karya baru othor ye?

Ini sekuel dari janda Kembang.

Anak mama Rani dan papa Reza yaitu Keanu saudara kembar Kenan dan Kenta.

Sok, mana yang belum tahu boleh mampir dulu di mama dan papa nya ye?

Like, komen, Lempar poin dan koin juga boleh serta vote setiap minggunya untuk mendukung karya recehan othor ini.

So..

Selamat membaca..

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

TMP Bab 2

Gadis belia itu berlari menuju ke ujung hotel sana dan menangis sesegukan disana seorang diri. Dirinya tidak menyangka, jika yang orang katakan benar tentang calon suaminya itu.

Yang lebih sakit lagi, ia menyaksikan sendiri perbuatan senonoh calon suaminya dengan sekretaris kepercayan ayahnya yang sudah tiada.

Walau perusahaan miliknya tidak bisa diambil alih, karena ada seorang yang mempertahankannya.

Yang dia sendiri pun tidak tahu siapa orang kepercayaan ayahnya itu. Sedangkan sekeretaris kepercayaan yang sebaya dengan kakak nya yang baru saja bersamanya itu merupakan seseorang yang dipercaya mengambil tanda tangan pada orang kepercayaan ayahnya.

"Dek!" panggil wanita yang tadi menemaninya saat melihat calon suaminya itu.

"Hiks.. Kenapa hidupku seperti ini kak? Hiks.." isaknya dengan kepala ia benamkan di kedua lututnya.

"Sabar sayang.. Kakak yakin. Jika Allah sengaja menujukkan nya kepada mu seperti apa calon suami itu. Bukan kakak tidak respek denganya, tapi lihatlah sendiri seperti apa kelakuanya. Makanya Bang Hamis tidak mengizinkan mu menikah dengannya. Entah sogokan apa yang diberikan oleh lelaki itu kepada bunda kamu hingga ia luluh. Kakak kesal sama bunda kamu yang begitu membelanya! Kakak jadi curiga, kalau pemuda itu ada sangkut pautnya dengan kematian ayah kita, Dek!" terkanya menduga-duga tentang penyebab kematian sang ayah dan bunda nya.

Bunda kandung dari Kakak gadis bergigi gingsul itu. "Lantas, sekarang aku harus apa Kak? Mengadu sama bunda, yang ada aku yang akan dipukulinya lagi saat aku mengatakan jika Kakak, Kakak kandungku berbeda ibu. Aku di pukulinya kak.." lirihnya lagi.

Sang kakak menghela nafasnya. "Kakak yakin pasti ada sesuatu yang terjadi. Kita bertiga tidak tahu itu. Yang jelas, untuk sementara kamu harus menghilang bagai di telan bumi. Semua ini demi membuka identitas pelaku pembunuhan ayah kita. Tak apa jika Ayah tidak pernah menganggap kami berdua ada. Kami ikhlas. Kami hadir ke dunia ini karena keterpaksaan dari ayah kita bertiga."

"Kamu harus pergi dari rumah itu Dek. Biar kami yang menyusun rencana tentang pembalasan dendam untuk kematian ayah kita dan bunda kami. Kamu harus pergi dan bersembunyi. Kakak sudah memiliki tempat yang tepat untuk kamu bersembunyi, Dek!"

Gadis itu menoleh pada sang kakak yang kini menatap serius padanya.

"Baik, jika itu yang menjadi keputusan kalian bertiga akan aku ikuti!"

"Bagus! Untuk sementara kamu harus sembunyi dulu agar kami bisa bebas mencari bukti tentang pembunuhan itu. Ayo, kakak bawa kamu pada seseorang yang bisa membawa kamu ke tempat orang kepercayaan bang Hamis."

Gadis belia itu mengangguk setuju. Ia pun melangkah meninggalkan hotel yang sudah membuatnya terluka itu.

Tiba diluar, keduanya masuk ke dalam mobil yang kini sudah menunggu mereka.

"Ayo jalan, Bang! Sebelum setan sialan itu tahu keberadaan Tyas!" ucapnya pada supir taksi onlien yang ternyata suaminya itu.

"Tentu sayang. Kamu nggak apa-apa kan Dek?" tanya lelaki itu pada gadis yang bernama Tyas itu.

Tyas tersenyum, "Alhamdulillah enggak Bang. Lebih baik tahu sekarang daripada nanti. Toh, sakitnya akan sama bukan?" jawabnya yang diangguki oleh kedua orang itu.

Sepanjang perjalanan menuju ke tempat tujuan, ketiganya terus berbicara serius. Wanita berlesung pipit di sebelah kiri itu memberikan ponsel baru yang sudah disadap oleh mereka untuk mengetahui segala percakapan adiknya itu.

Tyas tidak menolak. Karena tahu apa yang ia lakukan saat ini merupakan cara terbaik untuk menghilang sementara waktu agar sekretaris itu tidak mendesaknya untuk mendapatkan tanda tangan pengalihan perusahaan milik sang Ayah menjadi nama bunda dan juga calon suaminya.

Hal yang aneh menurut Tyas.

TMB Bab 3

Saat ini ketiganya sudah berada di hadapan sebuah rumah yang kini sedang terlihat ada tamu. Tyas keheranan.

"Ini rumah siapa Kak?" tanya Tyas melihat rumah berlantai satu yang begitu asri ada banyak pohon rambutan dan juga pohon jambu madunya berwarna merah.

Yang sangat menggiurkan terlihat dimata Tyas. Ia ingin segera masuk ke dalam rumah itu tetapi tangannya di cekal erat oleh Manda, sang kakak.

"Eits! Nggak sopan!!" tegurnya dengan mata mendelik tajam.

"Hehehehe.. Abisnya, buah itu sangat merah kak. Ssrruuuup.. Pasti seger banget dah!" jawabnya dengan mata berbinar melihat buah jambu di halaman rumah yang akan menjadi rumah baru nya itu.

Gigi gingsulnya terlihat begitu menarik perhatian seorang lelaki muda yang berada di balik tirai jendela di dalam rumahnya.

Sanga dik menyikut perutnya sengaja menggoda sang abang yang tidak berkedip melihatnya.

Kedua adiknya itu terkikik geli saat melihat gadis belia itu begitu memikat hati sang Abang untuk pertama kalinya.

Sementara diluar rumah, mereka masih berbicara dengan satpam dan juga salah seorang anggota dari pemilik rumah itu sendiri yang mencari pem,bantu baru untuk sang majikan.

Ia terkekeh saat melihat gadis muda itu begitu menyukai jambu madu miliknya hingga ia merengu sebal karena dilarang. Tetapi itu hanya sebentar saja.

Setelah itu bibir gadis itu terus menunjukkan senyum manis dengan gigi gingsul nya itu.

"Ck. Tunggu dulu adiku yang cantiikk.." ucap Manda dengan gigi mengerat kuat dan amta mendelik tajam padanya.

Tyas cengengesan.

"Hehehehe.. Selow atuh kak! Selow! Aku bakal nurut kok. Asal kakak kasih aku buah jambu madu itu satuuuuu.. Saja!" ucapnya dengan mata berbinar senang.

Sang kakak yang bernama Manda itu hanya bisa menghela nafasnya. Keanu yang sudah tidak tahan ingin bertemu langsung dengan gadis kecil itu segera keluar dari rumahnya.

Ceklek!

Deg!

Tatapan keduanya bertemu. Keanu tersenyum pada mereka semua. Termasuk pada Tyas. Gadis kecil yang kini sedang terpana mentapnya dengan raut wajah dataranya.

Keanu mengernyitkan dahinya saat melihat tingkah gadis kecil itu.

Ada apa dengan nya? Kenapa wajahnya mendadak datar seperti itu? Apakah kehadiran ku mengganggu nya?

Batin Keanu menatap aneh pada gadis kecil yang kini sedang menatapnya dengan wajah datar.

Ya Allah.. Tampan sekali lelaki itu? Siapa dia? Apakah dia pemilik rumah asri ini?

Batinnya menatap datar pada Keanu.

"Selamat siang dokter Keanu!"

Oh.. Namanya Keanu?? Eh apa tadi? Dia seorang dokter?

Tyas menatap Keanu dengan wajah datarnya. Keanu pun demikian. Ia sesekali juga melirik Tyas.

"Selamat Siang Bang Hans! Lama sekali ya kita tidak bertemu? Terakhir saat kamu masih jadi supirku dan belum menikah dengan kak Manda. Apa kabar Kak? Sehat?" jawab Keanu sambil tersenyum dan menyalami Hans. Abang ipar Tyas.

Sedang dengan Tyas dan Manda, Keanu cukup menangkupkan tangan di dada saja.

"Kami datang seperti kata Pak ramli saat di telepon kalau kamu sednag butuh seorang pembantu menggantikan Mbok Na. Mak dari itu, kami membawa orang yang kamu butuhkan saat ini. Kenalkan Ini Ningtyas Purbaningrum, adik kandung istri saya!" ucapnya pada Keanu memperkenalkan Tyas yang kini tiba-tiba wajahnya mendadak datar karena menutupi rasa dihatinya saat ini.

Hans dan Manda tahu itu. Manda kesal sekali melihat adiknya yang tiba-tiba berwajah datar karena terpana pada keanu, majikan sementara nya yang sudah mereka atur sedemikian rupa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!