Dengan menjabat tangan seorang penghulu. Ashraf di hadapan kedua orang tua Amanda pada hari itu, resmi menikahi Amanda untuk menjadi istrinya.
"Saya terima nikahnya, Amanda binti Ahmad, dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai." Ucap Ashraf ketika ia melantunkan kata-kata akad nikah untuk Amanda. Di hadapan orang tua Amanda dan juga penghulu.
Dan, sejak saat itulah Ashraf telah resmi menikah dengan Amanda, sang kekasih gelapnya.
Akibat selingkuh yang ia jalani, membuat Ashraf bercerai dengan istrinya. Dan dengan terpaksa Ashraf harus menikahi Amanda karena tuntutan Amanda.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Flashback, Tiga bulan lalu.
"Berikan aku kesempatan satu kali dan untuk yang terakhir kalinya Emily, aku mohon." rengek Ashraf pada sang istri Emily.
"Aku menyesal dan aku ingin memperbaiki semuanya sayang. Aku ingin tetap menjadi suamimu. Aku mengaku salah, aku khilaf, aku tahu sudah menyakitimu. Aku tidak sanggup untuk berpisah denganmu sayang. Aku mohon jangan teruskan gugatan cerai itu. Aku akan memperbaiki semuanya."
Asraf nampak memohon dengan berlutut di hadapan Emily. Ketika mereka sudah sama-sama berada di kantor pengadilan.
Karena pada hari itu, adalah hari putusan cerai di mana Emily telah menggugat cerai Ashraf dengan tuduhan perselingkuhan.
Emily diam seribu bahasa. Ia tidak bergeming. Emily sudah memikirkan masak-masak tentang keputusannya.
Ia sudah mantap dengan keputusannya. Dan keputusan yang ia ambil tidak bisa diganggu gugat lagi.
Keputusan ingin berpisah dengan Ashraf sudah ia pikirkan masak-masak. Ia terlanjur sakit hati dan begitu perih merasakan penghianat sang suami. Yang telah berselingkuh dengan tetangganya sendiri. Padahal, Emily juga sudah mengenal Amanda.
"Emily, please. Sebelum semua terlambat."
"Maaf, aku tidak bisa memaafkan kesalahanmu. Dan keputusanku sudah bulat untuk berpisah denganmu. Seharusnya kau senang saat kita berpisah. Kamu bisa bersama dengan wanita yang menjadi favoritmu itu. Kenapa kamu harus sedih. Seharusnya kamu berbahagia bisa sesamanya tanpa aku ganggu kan. Silakan berbahagia, aku akan berbahagia untukmu, dan aku akan liat bagaimana kamu menjalani hidup bersama wanita yang telah menghancurkan kehidupan rumahtangga kita."
"Stop! Jangan katakan itu sayang. Aku tidak akan bahagia tanpa kamu."
"Omong kosong, itu hanya bualan mu. Aku liat bagaimana diri mu malam itu. Semua membuat ku jijik mas."
"Aku tidak bahagia sayang, aku tidak bahagia berhubungan dengannya, aku khilaf. Aku mohon maafkan aku. Berikan aku kesempatan untuk satu kali ini saja, untuk bisa memperbaiki. Tolong, cabut laporan gugatan cerai mu pada ku. Aku sungguh tidak ingin berpisah denganmu." ucap Ashraf yang masih berlutut di hadapan Emily.
Yang memohon untuk tidak diceraikan. Ashraf tidak hanya sekali itu berlutut memohon. Ia sudah melakukan berkali-kali.
Tapi tetap saja, Emily sepertinya tidak bergeming. Ia tetap pada keputusannya untuk berpisah dengan Ashraf.
Tak lama kemudian, seseorang memanggil Ashraf dan juga Emily untuk masuk ke ruang sidang. Karena sebentar lagi sidang putusan cerai akan dimulai.
Dengan begitu lemas, sambil mengusap air matanya. Ashraf kemudian masuk ke ruang sidang.
Akhirnya, tidak bisa dihindari lagi pada hari itu. Ashraf dan Emily telah resmi berpisah.
Ketika Hakim sudah ketuk palu untuk mengesahkan putusan cerai antara Ashraf dan Emily.
Hancur sudah rumah tangga yang sudah merasa jalani.
Hati Ashraf lebih merasakan kehancuran itu. Karena pernikahan yang ia bina dan ingin ia pertahankan hancur karena ulahnya sendiri.
Tidak hanya Ashraf yang menangis. Emily pun juga terisak di kursinya, di depan hakim saat itu.
Sebuah keputusan yang berat bagi Emily. Rasa sakit hatinya lebih besar dibandingkan harus memaafkan sang suami.
Sama sama keluar dari ruang sidang. Ashraf dan Emily sama sama berjalan melewati koridor dengan saling membisu.
Sebelum mereka sama sama berpisah. Amali pun keluar terlebih dahulu melalui Ashraf yang saat itu masih duduk di kursinya di depan di hadapan meja persidangan
Tak berselang lama. Ashraf kemudian bersuara untuk menghentikan langkah Emily. Ashraf tau tau sudah berdiri di hadapan Emily. Lebih tepatnya saat itu Ashraf menghadang langkah sang mantan istri.
"Emily, mau tidak mau pada akhirnya aku harus menerima keputusan ini. Sebuah keputusan yang berat untuk ku. Padahal aku tidak inginkan berpisah dengan mu. Tapi, baiklah, jika aku hanya membuat mu sedih dan sakit hati. Perpisahan ini mungkin baik untuk kita. Walau anak kita yang akan menjadi korbannya. Dan aku tau ini salah ku. Sekali lagi aku minta maaf sayang. Terima kasih untuk sudah menjadi istri yang baik untukku selama ini. Dan asal kau tahu Emily, cintaku terhadap dirimu tidak akan pernah mati. Aku akan tetap dan terus mencintaimu sampai kapanpun." ucap Ashraf dengan raut wajah kusut.
Emily tak menjawab, ia justru berpaling, tidak menatap wajah Ashraf sama sekali.
"Aku harap setelah ini kita tetap berhubungan baik. Aku ingin perpisahan ini tidak menjadikan kita saling bermusuhan. Anak jasmine yang harus kita tetap prioritaskan." imbuh Ashraf lagi.
Tidak mau berkata-kata dan berada di hadapan sang mantan suami yang sebenarnya masih sangat Emily cintai. Emily kemudian berlalu begitu saja dari hadapan Ashraf.
Duduk termenung di kamar kostnya. Ashraf masih linglung, dengan semua peristiwa yang ia alami pada hari itu.
Sudah menjadi keputusan Ashraf saat ia resmi bercerai dengan Emily nanti. Jika ia akan meninggalkan rumah yang selama ini ia tempati bersama Emily dan putri nya Jasmine.
Pria yang saat ini berstatus duda itu hanya diam seribu bahasa di dalam kamar kostnya. Sesaat setelah ia kembali dari pengadilan agama untuk mendengarkan putusan hakim.
Tau dia tak akan kembali ke rumah yang selama ini menjadi surga baginya. Ashraf kini mencari tempat kost untuk ia tinggal sementara.
Saat Ashraf merenung. Banyak hal yang Ashraf renungkan.
Dan pada saat itulah, ia baru menyadari dan paham apa itu arti sebuah kesetiaan dan cinta.
Ia kini baru sadar, jika kehilangan wanita yang ia cintai dan yang ia sudah sakiti rasanya lebih sakit dirinya yang kehilangan keluarganya.
Ia sudah tidak bisa lagi menyentuh Emily. Karena wanita yang membuat ia jatuh cinta untuk pertama kalinya itu kini telah ia janda kan.
Ia sudah tidak bisa berkumpul lagi dengan istri dan anaknya di rumah mereka yang sebelumnya penuh dengan kehangatan dan cinta.
Merenungkan semua hal yang sudah terjadi. Ashraf membisu seribu bahasa dengan segudang penyesalan.
Amanda juga tengah bersama Ashraf di kamar kost. Karena nasib Amanda juga sama dengan Ashraf.
Ia juga telah di talak oleh suaminya Adam. Yang menikahi Amanda secara siri.
Amanda yang saat itu juga hanya diam melihat Ashraf. Ia tidak ingin mengganggu pria yang kini sedang bersedih itu.
Amanda sengaja memberikan waktu kepada Ashraf untuk meredam kekalutannya. Karena Amanda tau, Ashraf kini sedang bersedih.
Setelah Amanda diam tak bicara dan memberikan waktu pada Ashraf untuk menenangkan pikirannya. Amanda kemudian mengajak Ashraf untuk bicara.
Tapi Ashraf hanya menjawab sekedarnya.
"Mas, tadi aku beli nasi goreng untukmu. Kamu dari pagi belum makan. Makan dulu ya." suruh Amanda pada Ashraf, agar pria yang saat ini terlihat sedih itu mau makan.
Amanda berkata dengan suara yang lembut kepada Ashraf sambil menyodorkan sepiring nasi goreng yang sudah ia beli dari luar.
"Aku tidak lapar. Kamu makan saja. Aku ingin keluar sebentar." ucap Ashraf, kemudian ia berdiri untuk berlalu dari hadapan Amanda.
Tapi sebelum Ashraf pergi, Amanda buru-buru menahan lengan Ashraf.
"Tidak seperti ini caramu menghukum diri Mas. Entah aku harus berkata apa. Aku juga sedih melihat kamu seperti ini. Aku tidak mengira jika semua ini bisa terjadi denganmu. Aku sejujurnya tidak menghendaki kamu berpisah dengan mbak Emily. Meskipun aku memang mencintaimu. Aku cukup bahagia menjadi kekasih gelap mu. Aku juga tidak punya ambisi untuk menghancurkan pernikahan kalian. Aku sudah pernah bilang sama sama mas Ashraf kan. Jika aku akan meningalkan mas saat aku sudah bisa terlepas dari kekuasaan mas Adam dari hidup ku. Tapi ternyata, sebelum waktu itu tiba. Mbak Emily sudah tahu terlebih dahulu tentang hubungan kita. Dan akhirnya semua ini terjadi. Andai saja mbak Emily mau memaafkan mas. Mas juga tidak akan bercerai dengannya." jelas Amanda, mencoba mengklarifikasi ungkapan hatinya.
"Sudah, jangan kau bawa-bawa Emily dalam pembicaraan kita. Kamu tidak tahu apa-apa tentang hubunganku dengan Emily. Dan kau juga tidak mengenal Emily. Aku dan Emily berpisah itu semua karena kebodohan ku. Semua karena kesalahanku. Aku juga tidak ingin nasib ku seperti ini. Tapi karena semua sudah terjadi. Apa boleh buat, aku harus menerima konsekuensinya." ucap Ashraf, bicara dengan nada suara kalut pada Amanda.
"Jangan ganggu aku saat ini Amanda. Aku hanya ingin marah dengan diri ku sendiri. Aku begitu bodoh dan aku begitu brengsek dengan pernikahan ku bersama Emily. Jadi tolong Amanda, lebih baik kau diam saja saat ini." imbuh Ashraf lagi, sambil memandang Amanda dengan sorot mata tajam penuh peringatan.
"Lalu bagaimana dengan diriku mas. Apa kau juga akan mengabaikan ku. Setelah kau mendapatkan apa yang kamu ambil dariku." tuntut Amanda.
"Amanda, aku tidak mengambil apapun dari mu, aku tidak pernah berzina denganmu. Aku tidak pernah melakukan hubungan badan denganmu. Kita hanya," Ashraf tidak melanjutkan kata-katanya.
"Kita hanya bermesraan, berciuman, dan kamu anggap itu tidak berzina. Apa yang kamu maksud jika berzina itu harus melakukan hubungan suami istri. Seperti itu kah Ashraf!" seru Amanda.
"Aku sudah memberikan seluruh jiwa dan cinta ku pada dirimu. Saat itu kau juga memuja ku. Bahkan kau juga pernah menyatakan cinta pada ku. Tapi kini seolah-olah kamu sudah tidak menginginkan aku lagi sekarang. Aku bukannya ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan semua yang terjadi dengan kehidupan rumah tangga mu mas. Tapi untuk kali ini aku ingin kamu juga bertanggung jawab dengan apa yang sudah kamu lakukan terhadap diriku. Saat mbak Emily sudah meninggalkan mas."
Ashraf tercengang dengan penuturan Amanda yang kini sudah menuntutnya.
Tidak ingin mendengar kata-kata Amanda yang justru kini menuntutnya dan membuat ia tambah pusing. Ashraf tanpa berkata lagi sepatah kata pun langsung meninggalkan kamar kostnya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Ketika Ashraf tengelam dalam kesedihan dan kebingungan. Tanpa sengaja Ashraf melihat tempat ibadah yang ada di sebrang jalan di dekat tempat ia tinggal saat ini.
Ashraf kemudian tergerak untuk mendatangi masjid tersebut.
Sesampainya di masjid, Ashraf kemudian mengambil air wudhu dan menunaikan ibadah sholat pada saat itu.
Setelah beribadah sholat dengan khusyu. Ashraf kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdoa.
"Ya Allah, berikanlah aku petunjuk Mu. Untuk bisa menerima sebuah keputusan tentang takdir yang engkau berikan kepadaku. Ya Allah maafkanlah semua kesalahanku. Dan Maafkanlah semua salah yang sudah aku perbuat kepada mantan istriku Emily. Lindungilah dia ya Allah, jagalah dia dari segala marabahaya dan musibah yang mengancamnya. Lindungilah Emily dan juga anakku Jasmine. Ya Allah, aku memohon ampun atas semua kesalahan yang telah aku lakukan kepada Mu dan juga pada keluarga ku." ucap Ashraf dengan berurai air mata. Ia nampak bersungguh-sungguh dalam berdoa.
"Berikanlah aku petunjuk untuk bisa memperbaiki apa yang sudah aku lakukan. Berikanlah aku petunjuk Mu untuk memperbaiki semua yang sudah aku hancurkan."
Ashraf terus berada dalam masjid itu untuk waktu yang cukup lama. Dan ia memuaskan dirinya untuk memohon ampun kepada sang pencipta.
Sepulang dari tempat beribadah, Ashraf kemudian kembali ke kamar kosnya.
Saat ia kembali, ia melihat Amanda sudah tertidur di tempat tidur yang ada di kamarnya.
Memandangi Amanda sekilas, Ashraf juga merasa bersalah pada wanita itu.
Ashraf tidak terlalu ingin menyalahkan Amanda. Meskipun ia juga telah menggodanya.
Ia sadar, dirinyalah yang tidak mampu menjaga diri sebagai seorang suami.
Tidak ingin mendatangi Amanda di tempat tidur. Ashraf kemudian duduk di lantai dan bersandar pada dinding.
Dan tidak lama kemudian, Ashraf mencoba untuk menutup matanya dan mencoba untuk tidur sambil duduk bersandar.
Flashback off
Enam Bulan Kemudian
"Assalamualaikum." ucap Ashraf, ketika ia baru saja pulang dari bekerja sore hari itu.
"Waalikumsalam." jawab Amanda, yang kala itu membukakan pintu untuk suaminya yang baru saja pulang bekerja.
Setelah pintu di bukakan untuk oleh Amanda, Ashraf pun tersenyum tipis pada istrinya.
Ashraf kemudian memberikan tangannya untuk di cium oleh Amanda. Dan Amanda pun mencium tangan Ashraf dengan takzim.
"Alhamdulillah Mas sudah pulang. Tadi aku sangat khawatir, pasti saat ini mas sedang ada di jalan arah pulang. Soalnya hujan lebat dan ada petir yang bergemuruh. Aku tidak bisa tenang tadi mas. Sekarang aku lega, mas sudah sampai di rumah." celoteh Amanda kepada suaminya Ashraf.
Yang saat itu baru saja pulang di tengah-tengah guyuran air hujan yang sore itu turun dengan begitu derasnya.
"Aku tadi memakai mantel, jadi baju ku tidak kebasahan. Tanggung tadi berteduh. Jadi aku langsung lanjut pulang." ucap Ashraf, yang saat itu duduk di sebuah kursi sambil melepaskan sepatunya.
"Aku buatkan minuman yang hangat untuk mas ya. Supaya bisa menghangatkan tubuh mas."
"Boleh, terima kasih." sahut Ashraf, sambil menyunggingkan senyum tipis dari sudut bibirnya.
Amanda kemudian berdiri dan berjalan menuju dapur untuk membuatkan Ashraf minuman.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Sudah lima bulan lamanya Ashraf dan Amanda kini resmi menjadi pasangan suami istri.
Setelah Ashraf memikirkan tentang semua kesalahan yang sudah ia lakukan pada Emily. Ia tidak ingin menambah lagi kesalahan dan dosa-dosanya.
Maka pada saat itu Ashraf memutuskan untuk menikahi Amanda. Karena seperti yang Amanda bilang bahwa Ashraf sudah menyentuhnya. Sebagai pria yang harus bertanggung jawab untuk semua yang sudah ia lakukan. Ashraf kemudian menikahi Amanda. Dua bulan setelah ia resmi bercerai dengan Emily.
Ashraf tidak ingin mengabaikan Amanda begitu saja setelah apa yang sudah ia lakukan terhadap wanita itu.
Ia melepaskan Emily dan ia harus bertanggung jawab pada Amanda. Hal itu sudah Ashraf pikirkan masak-masak. Ia ingin menebus semua kesalahannya.
Sejujurnya, alasan Ashraf menikahi Amanda bukanlah karena Ashraf mencintai wanita itu. Tapi terlebih karena Ashraf merasa bertanggung jawab dengan apa yang sudah ia lakukan terhadap Amanda.
Kesialan yang menimpa Ashraf tidak hanya ia diceraikan oleh Emily. Tapi ada satu kesialan lagi yang menimpa Ashraf.
Saat Ashraf resmi bercerai dengan Emily, tak berselang lama. Ashraf dipecat dari tempat ia bekerja.
Dan pemecatan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap Ashraf itu tidak lepas dari pengaruh Adam. Mantan suami Amanda.
Karena saat itu Adam tahu bahwa istrinya, Amanda yang ia nikahi secara siri memiliki hubungan dengan Ashraf. Maka dari itu Adam balas dendam dengan memberikan pengaruhnya pada pimpinan perusahaan tempat Ashraf berkerja. Untuk memecat Ashraf secara tidak hormat.
Berpisah dengan Emily benar-benar menghancurkan hidup Ashraf.
Ia kembali di titik nol. Tidak memiliki rumah dan tidak memiliki pekerjaan saat itu.
Bahkan keluarga besar Ashraf pun sangat memusuhinya.
Karena keluarganya sangat mendukung hubungannya dengan Emily. Saat tau berita perceraian itu karena orang ke tiga. Keluarga Ashraf sangat menyesalkan tindakan Ashraf yang berselingkuh. Dan akhirnya membuat rumah tangga Ashraf berantakan.
Bahkan orang tua Ashraf hingga kini masih kecewa dengan tindakan Ashraf. Mereka juga tidak menerima Amanda sebagai menantu mereka setalah Emily.
Oleh sebab itu, sejak bercerai, Ashraf benar-benar sendirian dan hancur.
Saat ia sudah menikah dengan Amanda. Sebagai seorang suami ia harus bisa memberikan tempat tinggal dan juga memberikan nafkah terhadap Amanda.
Oleh sebab itu Ashraf berjuang keras untuk kembali mendapatkan pekerjaan yang baru.
Kini Ashraf bekerja di salah satu perusahaan di ibukota. Dengan menyandang status sebagai karyawan biasa. Jika sebelumnya di perusahaan yang lama Ashraf telah menyandang jabatan sebagai manajer dengan gaji yang lumayan besar.
Kini gaji yang Ashraf dapatkan jauh dari dulu gaji yang ia terima.
Ashraf dan Amanda saat ini tinggal di sebuah rumah kecil yang mereka sewa setiap bulannya.
Di hantam berbagai cobaan dan juga ujian membuat Ashraf kini menjadi seseorang yang lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Ia berubah menjadi sosok seorang pria yang lebih ingin belajar tentang agama.
Meskipun Ashraf menikahi Amanda dengan terpaksa. Ia menyadari jika mungkin semua yang terjadi dalam hidupnya sudah menjadi takdir. Yang sudah digariskan untuknya.
Dan Ashraf pun mulai mencoba untuk move on dari Emily meski sebenarnya itu sulit untuk ia lakukan.
Dan dengan Amanda, Ashraf mencoba untuk membangun sebuah rumah tangga yang baru.
Namun, tidak bisa dipungkiri bayang-bayang Emily istri pertamanya masih menjadi nomor satu di hati Ashraf. Bahkan cintanya kepada Emily tidak luntur sedikitpun.
Ashraf akui jika perasaanya terhadap Emily saat ini merupakan bagian dari ujiannya tersendiri. Di saat ia kini sudah beristrikan Amanda.
Dulu saat ia masih menjadi suami Emily. Ashraf merasa simpati terhadap Amanda. Sehingga rasa simpati itu memunculkan rasa suka terhadap Amanda.
Saat ini, di saat Amanda sudah menjadi istrinya. Justru bayang-bayang cinta sang mantan istri pembuatnya terpenjara.
Meski ia tidak begitu mencintai Amanda seperti ia mencintai Emily. Ashraf tetap berusaha untuk menjadi seorang suami yang baik.
Ia tidak ingin mengulangi kesalahannya yaitu menjadi seorang suami yang buruk.
Dan Ashraf mencoba untuk memperbaiki hidupnya di kehidupan pernikahan yang kedua yang ia lakukan bersama Amanda.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!