"Ayah! Ibu!!"
Di hadapan seorang anak lelaki kecil, terlihat kobaran api yang begitu besar. Air mata mengalir dari mata biru anak itu. Tangan nya terulur ke depan, mencoba menggapai tangan sang ibunda yang terjebak di bawah reruntuhan rumah.
Tak ada yang menolong anak itu, maupun kedua orang tua nya. Suasana desa pun sama kacau nya dengan apa yang ada di hadapan anak itu.
Api berkobar di mana mana rumah rumah warga. Banyak warga yang tak selamat dan harus merelakan dirinya terbakar kobaran api. Di antara kobaran kobaran api itu, ada beberapa monster yang juga ikut menyerang warga. Tampak ada sekumpulan orang yang mencoba untuk melawan dan mengalahkan monster monster itu untuk melindungi warga desa yang lain.
Teriakan dan tangisan saling bersahutan di mana mana. Warga yang selamat pun mencoba untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Desa yang sebelumnya indah kini telah menjadi tempat yang mengerikan dengan banyak nya korban dan api yang berkobar.
RROOAAARRR!!!
Auman keras terdengar membuat para warga semakin ketakutan.
Ia kembali memandang sang ibu yang masih terjebak di bawah reruntuhan rumah nya. Tubuhnya berlumuran darah dan luka bakar di beberapa bagian. Walau terlihat begitu menyedihkan, wanita itu mencoba menggapai tangan kecil putra nya.
Senyuman terbentuk di bibir nya, memandang putra satu satunya itu. "Pergilah nak, kau harus selamat." Ujarnya lirih.
"Nggak! Aku gak mau! Ibu sama ayah harus ikut! Kita pergi sama sama!" Anak itu menolak. Tangisan nya semakin keras terdengar.
"Ozero dengar, kau harus selamat. Cepat pergi dari sini, ibu mohon..."
"Tapi..."
RROAAARR!!
Auman keras kembali terdengar, dan kali ini suara itu seakan lebih dekat. "Cepat pergi! Jangan sampai kau tertangkap mereka. Ya..." Tangan sang ibu mengelus lembut pipi putra nya, menghapus air mata yang mengalir di pipi.
Dengan berat hati, anak itu pun melepas genggaman tangan nya pada tangan sang ibu dan berlari sekuat tenaga, mencari tempat yang aman untuk bersembunyi. Namun belum terlalu jauh ia berlari, seekor naga turun di hadapan nya dan menatap anak itu dengan tajam.
Ozero yang ketakutan mencoba untuk mundur, namun tanpa sengaja ia tersandung sebuah batu yang membuat nya terjatuh.
"Aduh!" Rintih nya, lalu mencoba untuk berdiri. Namun belum sempat ia berdiri, dari atas punggung naga itu turun seorang pria dengan baju serba berwarna hitam dan tudung yang menutupi kepala nya.
Pakaian nya nampak seperti seorang penyihir. Apa mungkin orang itu yang telah membuat kekacauan di desa nya?
Ozero yang melihat itu ketakutan. Ia tau sosok di hadapan nya bukanlah manusia. Sosok itu memiliki kuku berwarna hitam yang tajam dan panjang di tangan nya. Mata nya berwarna hitam legam dengan pupil seperti mata kucing berwarna kuning cerah. Di wajah nya ada garis ungu yang membentuk pola dari bawah mata sampai ke leher sebelah kanan.
Sosok itu menatap tajam ke arah Ozero yang ketakutan, membuat nya menyeringai. "Wah wah... Rupanya ada anak kecil yang tersesat di sini." Ujar nya sembari mendekati Ozero yang mencoba mundur.
"Jangan mendekat!" Ozero berseru takut. Kakinya lemas tidak bisa di gerakkan. Ia harus pergi dari sini. Namun tubuh nya tidak mau merespon perintah otak nya. Tenaga nya seolah menguap begitu saja, meninggalkan raga yang gemetar ketakutan.
Sosok itu tertawa melihat anak di hadapan nya yang ketakutan. "Haahahahaha! Kau lucu sekali bocah!" Langkah nya semakin dekat ke arah Ozero.
"Tenang... Aku tak akan membuat mu lama menderita. Begitu kepala mu terlepas dari tubuh mu, kau tak akan merasakan takut lagi kok." Lanjut nya dengan santai. Sosok itu pun berjongkok sembari mengulurkan tangan nya hendak menyentuh wajah Ozero.
"Tidak... PERGII!!"
BZZTTT!
"Akh!"
Secara tiba-tiba, percikan listrik berwarna biru muncul di sekitar tubuh Ozero yang meringkuk ketakutan, membuat sosok itu langsung melompat untuk menghindar.
Ia terkejut dengan serangan tiba tiba dari anak itu. Sosok itu mencoba memperhatikan lebih teliti. Sebuah simbol bulan perak muncul di salah satu mata anak itu. Ia merasa tak asing dengan simbol itu, membuat nya tersenyum. "Jadi kau anak yang mewarisi kekuatan itu... Ozero Feyfer!"
Ozero mendongak begitu mendengar nama nya di sebut.
"Jika begitu, kau adalah ancaman bagiku. Aku tak akan membiarkan mu hidup!" Sosok itu mengangkat tangan nya ke atas, dan seketika muncul sebuah pedang berukuran besar yang terlihat begitu tajam.
Mata Ozero membulat seketika melihat itu. 'Apa aku akan mati di sini?' pikir Ozero.
"MATI KAU!!" Sosok itu menyabet kan pedang nya tepat ke arah Ozero, membuat Ozero menutup mata nya erat, bersiap merasakan sakit. Namun, beberapa senti sebelum bagian tajam itu mengenai leher Ozero, sebuah suara tiba tiba terdengar di Ozero.
[Aku tak akan membiarkan mu mati begitu saja. Karena hanya kau yang bisa mengembalikan perdamaian dunia ini.]
Sebuah lingkaran sihir muncul di bawah kaki Ozero, bersamaan dengan sebuah energi sihir yang begitu besar menangkis dan melemparkan pedang sosok itu.
"Huwakh! Apa apaan itu?!" Sosok itu terkejut tak percaya. Tangan nya ia ulurkan ke depan dan bola bola sihir hitam muncul dari dari dalam lingkaran sihir yang di buat nya.
Ia menembakkan bola bola sihir itu ke arah Ozero, namun langsung hancur begitu menyentuh cahaya yang muncul dari lingkaran sihir di bawah Ozero.
"Sialan! Tak akan ku biarkan kau!" Lingkaran sihir berlapis dengan ukuran yang cukup besar di munculkan sosok itu, dan siap kembali menyerang Ozero.
Namun, lingkaran sihir di bawah Ozero bersinar terang, menyilaukan mata sosok itu yang membuat nya refleks memejamkan mata.
CLING!
Seketika itu juga tubuh Ozero lenyap bersamaan dengan lingkaran sihir yang menghilang.
Sosok itu menggeram kesal. "Beraninya kau melarikan diri dari ku Ozero! Lihat saja, aku pasti akan menemukan mu!!" Seru nya dengan suara lantang.
...*****...
Zer...
Zero...
Ozero...
"Ozero, kau sudah bangun?"
"Eumhh..."
Perlahan lelaki itu membuka mata nya, mengerjapkan mata nya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam penglihatan nya.
Ozero memandang sekitar nya. Sebuah hutan yang cukup lebat dan pepohonan yang tinggi. Kini ia berbaring di tanah, di bawah sebuah pohon besar.
Tapi tunggu, bagaimana bisa? Bukan nya sebelumnya ia berada di desa nya?
Ozero mencoba mengingat lagi. Saat itu petang hari saat secara tiba tiba lima ekor naga datang ke desa mereka bersama dengan beberapa orang dan monster monster yang langsung menyerbu desa.
Naga naga itu menyemburkan api dari mulut nya, membakar perkebunan dan rumah rumah warga. Ozero dan kedua orang tua nya mencoba untuk melarikan diri, namun rumah mereka hancur sebelum mereka semua berhasil keluar dan berakhir menimpa mereka.
Ozero selamat pun karena tubuh nya di dorong oleh sang ayah ke luar rumah sebelum bangunan itu hancur dan menimpa nya. Naas nya, sang ayah langsung tertimbun reruntuhan rumah saat itu juga.
Setelahnya ibu nya meminta nya untuk segera pergi, namun belum sempat mencari tempat yang aman, seekor naga bersama orang aneh itu datang dan menyerang nya.
Entah bagaimana sosok misterius itu dapat mengetahui nama nya dan langsung ingin membunuh nya begitu saja. Kemudian suara misterius terdengar dan entah apa saja yang terjadi secara tiba tiba ia sudah ada di tempat ini.
"Sebenarnya apa yang terjadi... Siapa pria aneh itu? Dan bagaimana aku bisa ada di sini?"
"Aku yang memindahkan mu."
"Eh?"
Sebuah suara tiba tiba muncul membuat Ozero terkejut. "Siapa kau? Kau ada di mana? Kau hantu kah? Apa yang kau mau dari ku!"
"Tenang tenang... Jangan panik begitu. Aku tidak ada niat buruk kok." Lalu sebuah cahaya putih muncul di dekat nya, melayang mendekati Ozero. "Kau ini lucu sekali... Pengendali roh tapi takut dengan roh."
Ozero mengernyit bingung. "Roh?"
"Ekhem! Ya! Aku ini roh. Kekuatan sihir mu menarik perhatian ku. Kekuatan sihir yang begitu hebat dan langka."
Ozero mengernyit bingung. "Langka bahagia?"
Roh itu terdengar menghela nafas. "Kau pikir apa elemen sihir mu?"
Ozero nampak berfikir. "Seingat ku angin dan api?" Jawab Ozero.
"Tidak, bukan. Sihir mu adalah Magic Spirit. Sihir yang dapat mengendalikan roh roh atau makhluk spirit, termasuk jenis spirit monster. Tapi... Jika kau tidak menggunakan kekuatan sihir mu dengan baik, kau yang justru akan dalam bahaya Ozero!"
"Tapi aku belum tau tentang sihir spirit... Terus kenapa orang jahat tadi mau bunuh aku? Apa aku punya salah? Ketemu aja belum pernah."
"Roh... Tolong jelaskan padaku!"
"Panjang ceritanya... Dan jangan memanggil ku begitu. Bagaimana jika kau memberiku nama? Dengan begitu aku juga bisa terus memandu mu untuk lebih memahami tentang sihir spirit!"
Ozero tampak berfikir sejenak. "Seperti membuat kontrak dengan makhluk lain?"
Roh itu terbang naik turun seolah mengangguk. "Tepat sekali!"
"Kalau begitu... Ku beri nama kau Aru!"
Seketika roh itu bercahaya lebih terang dan berubah bentuk menjadi rubah yang terlihat menggemaskan. Rubah itu memiliki bulu yang lembut dan lebat berwarna jingga dan pink muda dengan pipi gembul yang m m buatnya semakin menggemaskan.
"Terimakasih! Baiklah, sekarang akan ku beritahu semua yang ingin kau tau."
Setelah itu, Aru pun mulai menjelaskan semuanya dengan rinci. Di dunia ini, semua manusia dapat menggunakan sihir, atau di sebut sebagai penyihir.
Pada umumnya, penyihir dapat mengendalikan 8 elemen. Yaitu petir, angin, tanah, api, air, tumbuhan, cahaya dan kegelapan. Tapi di antara itu, ada juga sihir spesial yang hanya di miliki oleh orang orang tertentu saja.
Sihir sihir itu adalah sihir es, yaitu tahap kedua dari sihir air. Orang yang memiliki kekuatan sihir es adalah orang orang yang mampu mengendalikan sihir air dengan baik. Biasanya mereka merupakan penyihir dengan level menengah ke atas.
Selain sihir es, ada juga sihir mana. Yaitu sihir yang mampu mengendalikan energi kehidupan di dunia ini. Misal nya menggunakan berbagai elemen yang berkaitan dengan alam itu sendiri, termasuk sihir gravitasi. Tapi untuk sekarang sangat jarang sekali orang yang memiliki sihir mana. Karena sihir mana dulunya hanya di miliki oleh para keturunan keluarga kerajaan Gold Moon.
Lalu yang terakhir adalah sihir spirit. Sihir yang mampu mengendalikan makhluk makhluk spirit seperti roh, hantu atau monster spirit lainnya. Untuk sekarang, sangat jarang orang yang mampu mengendalikan sihir spirit karena selain rumit, orang yang memiliki sihir spirit secara tidak langsung akan terikat dengan roh roh di dunia ini dan menggunakan kekuatan mereka sebagai sihir.
Namun jika tidak di kendalikan dengan baik, sang pengguna sihir spirit yang justru akan di kendalikan oleh para roh itu.
Menurut sejarah, 500 tahun yang lalu terjadi perang besar antara ras iblis dan ras penyihir. Semua penyihir ikut serta dan menggabungkan kekuatan untuk mengalahkan para iblis yang hendak menguasai dunia.
Di antaranya ada sang pengguna Magic Spirit yang mengendalikan roh di dunia ini untuk membantu mengalahkan para iblis.
Kekuatan yang begitu besar tercipta dan melenyapkan hampir semua iblis di medan peperangan. Kemenangan telak pun di raih oleh ras penyihir. Sejak saat itu, sang pengguna Magic Spirit di sebut sebagai pahlawan.
Namun itu tak berlangsung lama. 100 tahun telah berlalu, tepat pada malam bulan purnama, iblis yang tersisa membuat sebuah ritual dengan tujuan melenyapkan sang pahlawan.
Ritual itu pun berhasil di lakukan dan hampir semua penyihir Spirit magic kehilangan kendali atas kekuatan nya.
Roh roh yang mereka kendalikan menjadi liar dan justru berbalik mengendalikan para penyihir itu.
Di antara mereka, ada satu orang yang merupakan penggunaan Spirit Magic terkuat dan berhasil kembali mengendalikan sihir nya.
Ia meminta bantuan kepada Ratu Roh untuk menghapus kekuatan Spirit Magic untuk mencegah kekuatan itu lepas kendali.
Ratu roh pun mengabulkan nya. Ia menghilangkan kutukan yang di berikan para iblis dan melenyapkan kekuatan Magic Spirit orang lain, kecuali sang pahlawan dan menjadikan pahlawan itu sebagai satu satunya pengguna Spirit Magic yang tersisa di dunia.
Untuk mencegah para iblis kembali menyerang nya dengan kutukan atau ritual lainnya, Ratu Roh pun membuat kontrak dengan sang penyihir sebagai perlindungan.
Sejak saat itu, hanya keturunan langsung dari sangat pahlawan itu lah yang memiliki kekuatan Spirit Magic.
Mereka yang memiliki Spirit Magic memiliki simbol bulan sabit perak pada mata nya, sebagai tanda ikatan dan kontrak dengan Ratu Roh di dunia.
Bertahun tahun kemudian, para pengguna Magic Spirit terus merahasiakan kemampuan nya dengan tujuan bersembunyi dari para iblis, sampai pada suatu hari, para iblis bertekad untuk membalas dendam atas kekalahan mereka di masa lampau dan memburu para penyihir Magic Spirit.
Mereka berfikir, jika pengguna Spirit Magic dapat di kalahkan, maka ancaman pada Ras Iblis pun akan hilang seluruh nya dan mereka bisa kembali menguasai dunia seperti apa yang mereka rencanakan 500 tahun yang lalu.
Begitulah asal mula mengapa para iblis mengincar pengguna Spirit Magic dan langsung ingin membunuh nya.
Dan sekarang, Ozero Fryfer. Seorang anak yang merupakan keturunan dari sang pahlawan yang juga mewarisi kekuatan Magic Spirit telah terlahir di dunia ini.
Kabar itu sampai pada telinga ras iblis bahkan sebelum Ozero sendiri menyadari nya, dan menjadikan nya ancaman sekaligus incaran ras iblis di dunia ini.
"Begitulah ceritanya..." Aru menjelaskan secara rinci sejarah dan kekuatan Spirit magic pada Ozero.
"jadi karena itu iblis itu langsung menyerang ku?"
Aru hanya mengangguk angguk sebagai jawaban.
Ozero, "...." Yang benar saja! Aku yang masih kecil ini dan tidak tau kemampuan ku sendiri justru jadi incaran para iblis sekarang?! Bagaimana anak kecil seperti ku bisa mengalahkan ras iblis?! Sudah jelas aku yang akan langsung di habisi dengan mudah oleh mereka semua!
"Aku merasa jadi buronan sekarang." Ozero menghela nafas. "Rasanya masih sulit di percaya kalau aku ini keturunan sang pahlawan itu. Ayah dan ibu ku saja tidak pernah cerita sama sekali tentang ini. Apa benar aku keturunan dari pahlawan itu?"
Aru menatap datar. "Kau masih saja tidak percaya? Aku bisa merasakan nya dengan jelas kekuatan Magic Spirit dalam tubuh mu yang begitu kuat. Itu juga yang membuat ku tertarik pada mu dan mendatangi mu. Selain itu, tanda bulan sabit yang muncul di mata mu sudah membuktikan nya, Ozero. Sebagai pewaris kekuatan Magic Spirit dan keturunan sang pahlawan yang akan melindungi dunia dari para iblis kejam itu."
Tapi... Apa mungkin itu bisa di lakukan oleh anak kecil seperti nya?
"Apa aku mampu, Aru?"
Aru yang melihat ketakutan Ozero berjalan mendekatinya. Bagaimanapun Ozero masih lah anak kecil yang belum mengetahui banyak hal tentang kekuatan nya. "Tenang saja, semuanya akan baik baik saja kok. Aku akan membantu mu, Ozero!"
...*****...
Sementara itu, di Kerajaan iblis sebuah istana besar berdiri kokoh di keliling sungai lava. Sebuah jembatan batu berukuran besar terbentang menghubungkan istana dengan daratan lainnya.
Nampak beberapa iblis yang berlalu lalang di depan istana, sedang asik mengobrol dan ada juga yang berjaga di depan pintu gerbang.
Seekor naga mengelakkan sayap nya turun di halaman istana. Di atasnya, seorang pria dengan pakaian serba hitam dan tudung menutupi kepala nya melompat turun dari atas punggung naga itu.
Pria itu melepaskan tudung yang menutupi kepala nya, menunjukkan sepasang tanduk kecil berwarna putih di dahi nya. Rambut nya panjang berwarna hitam pekat dengan warna keputihan di bagian ujung nya.
Sosok lelaki itu berjalan masuk ke dalam istana, sampai pada ruang singgasana, sosok iblis itu berlutut.
Di hadapan nya, duduklah seorang iblis dengan tubuh besar yang di selimuti armor berwarna hitam. Ada sepasang tanduk hitam di kepala nya dan sebuah tanda seperti kobaran api berwarna merah di bawah mata kanan dan kiri nya.
Iblis itu duduk dengan santai sambil meminum segelas minuman nya.
"Bagaimana dengan tugas mu? Apa desa itu sudah kau hancurkan?" Tanya sang raja iblis.
Sosok iblis di hadapan nya sedikit mengangkat kepala nya. "Sudah yang mulia. Selain itu... Keturunan dari sang pahlawan, Ozero Fryfer berhasil di temukan. Selama ini ia tinggal di desa itu. Saya sudah melihat sendiri kekuatan nya yang begitu hebat. Tidak salah lagi, dia keturunan sang pahlawan."
Raja Iblis pun bertanya. "Lalu, kau sudah berhasil membunuhnya? Dimana dia sekarang?"
Sang iblis sedikit menunduk. "Maafkan saya yang mulia. Dia berhasil kabur. Saat saya hendak membunuh nya, kilauan cahaya muncul dan anak itu menghilang tanpa jejak."
Krekk
PRANG!
Gelas yang tadinya di pegang sang raja Iblis langsung pecah berkeping keling. raja iblis itu benar-benar kesal.
"DASAR BODOH! BAGAIMANA BISA DIA MELARIKAN DIRI?!" Teriak sang raja Iblis marah.
"M-maafkan saya yang mulia..."
"Aku tidak mau tau! Cari dia sampai dapat, dan bawa mayat nya padaku! Jangan kembali sebelum kau berhasil membunuh nya, atau aku yang akan membunuh mu!" Seru sang raja Iblis.
"B-baik yang mulia." Ujar sang iblis dan langsung pergi dari hadapan sang raja.
Sang raja Iblis menggeram marah. Tangan nya mengepal kuat mendengar kabar itu. "Akan ku pastikan kau tidak akan bisa mengalahkan ras iblis!"
Ozero Fryfer. Seorang anak berusia 12 tahun yang memiliki kemampuan Spirit Magic dan merupakan keturunan dari sang pahlawan di masa lampau.
Memiliki kekuatan besar yang menjadi incaran sekaligus ancaman bagi ras iblis, membuat Ozero harus terus melarikan diri dan bersembunyi dari para iblis yang mengincar nya.
Dengan bantuan Aru, sosok spirit yang tertarik dengan kekuatan sihir Ozero dan menjalin kontrak dengan nya, Ozero terus berlatih dan mencari pengalaman untuk meningkatkan kekuatan nya.
Bagaimanapun takdirnya sebagai seorang yang memiliki Spirit Magic tidak bisa di hindari begitu saja. Tujuan nya kini adalah melindungi dunia dari ancaman ras iblis yang berencana menguasai dunia seperti 500 tahun yang lalu.
Apakah Ozero mampu mengalahkan para iblis itu?
...*****...
Tik tik tik...
"Sepertinya hujan..." Ucap Ozero pelan.
Sudah satu minggu sejak Ozero pergi dari desa. Kini Ozero susah mulai terbiasa dengan hidup nya yang seperti buronan. Selama satu minggu ini, Aru terus membimbing Ozero menggunakan sihir nya, untuk melawan monster monster yang mereka temui di dalam hutan.
Zresss
Hujan semakin deras mengguyur hutan saat itu. Dengan cepat Ozero mencari tempat berteduh untuk sementara waktu.
Kebetulan sekali, tak jauh dari nya ada sebuah gua. Tidak terlalu besar, tapi itu cukup untuk dirinya dan Aru berteduh dari hujan untuk sementara.
"Fuh... Untungnya belum terlalu deras."
Ozero mengulurkan tangan nya ke depan, "[Spirit Magic:Angin hangat.]"
Wushhh~
Angin hangat berhembus keluar dari lingkaran sihir yang di buat Ozero, menghangatkan tubuh dan mengeringkan pakaian dan bulu mereka.
Ozero sudah cukup terbiasa menggunakan sihir spirit sekarang. Sebagai pengguna Spirit Magic, Ozero dapat melihat makhluk makhluk spirit di sekitar nya. Walau awalnya tentu saja membuat Ozero takut, tapi lama kelamaan ia cukup terbiasa dengan apa yang di lihat nya.
Jika di perhatikan lagi, setiap roh atau spirit memiliki warna yang berbeda tergantung dengan elemen yang di kuasai nya. Mereka berbentuk bola cahaya yang mengapung di udara, mendekati Ozero seakan mereka merasa nyaman dengan nya.
Walau begitu, tak semua spirit mau memberikan sihir nya pada Ozero begitu saja. Ada juga makhluk spirit seperti tipe monster atau hantu negatif yang kadang tidak ingin di perintah oleh manusia dan justru menyerang Ozero.
Sebagai makhluk spirit, tentu saja mereka memiliki kemampuan untuk merasuki makhluk lain. Makhluk spirit yang merasuki makhluk lain akan bisa menutupi aura keberadaan nya dengan sihir inang nya, sehingga sulit untuk di cari. Makhluk spirit itu baru akan mengendalikan inang nya saat dirasa ia sudah bisa mengendalikan seluruh tubuh dan pikiran inang nya itu.
Beberapa menit berlalu, akhirnya pakaian Ozero dan bulu Aru kembali kering. Namun hujan di luar sana semakin deras saja. Bahkan petir terus bergemuruh dan angin bertiup dengan kencang.
"Badai ya..." Gumam Ozero.
"Um. Walau sedikit aneh karena mendadak ada badai seperti ini, tapi setidaknya kita sudah berada di tempat yang aman sekarang." Ujar Aru sambil menjilati punggung tangan nya.
Ozero yang melihat itu, "...."
Sungguh, kau itu kucing atau rubah sih?
Srekk
"Hey Aru..." Ozero menjeda ucapan nya. Pandangan nya lurus ke depan memandang deras nya hujan yang mengguyur.
"Hm? Ada apa?" Aru memandang tuan nya. Di lihat dari ekspresi nya rasanya ada yang aneh.
"Kita di sini tidak hanya berdua... Kan?"
"...." Aru terdiam. Gua ini terletak di tengah hutan. Tempat yang tidak terlalu luas tapi juga tidak terlalu sempit. Tempat yang nyaman.
Jika seperti ini, maka akan menjadi tempat incaran untuk para monster atau semacamnya!
Srekk
Glek!
"S-suara apa itu?" Tanya Aru.
Ozero terdiam sejenak. Ia merasakan hawa keberadaan makhluk lain di sekitar mereka, dan jarak nya tidak terlalu jauh dari mereka.
"Apa yang kau lakukan di tempat persembunyian ku haaahh??"
Glek!
"HUWAA!! MAS OCONG!!"
"Ada apa?? Ocong itu apaan??"
"POCONG!"
Bruk!!
Karena terkejut, Ozero tak memperhatikan apa yang ada di belakang nya dan tanpa sengaja menginjak sebuah batu yang membuat nya terjatuh.
"Aduh..." Rintih nya sambil mengusap belakang tubuhnya yang sakit.
"Hey kau baik baik saja? Kenapa teriak?" Ozero sedikit mendongak.
Di hadapan nya, seorang anak lelaki seusianya dengan rambut putih dan mata biru yang indah mengulurkan tangan nya pada Ozero.
Ozero pun menggapai uluran tangan itu. "A-aku baik baik saja. Terimakasih banyak."
Anak itu mengangguk. "Sama sama. Tapi aku yang harusnya minta maaf karena membuat mu kaget. Ngomong ngomong namaku Zeika. Zeika Leilas. Siapa nama mu?"
"Aku Ozero. Ozero Fryfer. Maaf aku langsung berteriak tadi." Ozero menggaruk belakang kepala nya yang tak gatal. Rasanya malu juga langsung teriak seperti melihat tantu begitu. Apalagi sampai mengatai nya pocong segala.
"Ngomong ngomong, kamu terjebak di sini juga? Atau lari dari kejaran monster? Atau jangan jangan... Kabur dari rumah?" Zeika coba menebak.
"Tidak tidak. Aku-"
[Jangan langsung beritahu apa yang terjadi padamu dan kekuatan mu. Itu akan berbahaya! Siapa tau dia utusan iblis kan]
Secara tiba tiba suara Aru terdengar di kepala nya setelah rubah spirit itu menggunakan sihir telepati. "Aku lari dari rumah."
"Wah kebetulan banget! Kalau gitu kita samaan dong!" Zeika langsung merangkul Ozero sambil tersenyum, merasa memiliki partner satu tujuan.
Sedangkan Ozero, "...." Eh, apa? Padahal aku ngasal tadi.
"Habisnya aku sebel di rumah. Mereka selalu menyuruh ku melakukan apa yang tak ingin ku lakukan. Rasanya gak bisa bebas kaya anak anak lain seusia kita. Makanya aku kabur dari rumah. Tapi sayangnya aku ketemu monster. Setelah aku mengalahkan nya malah hujan, jadi aku berteduh di sini dan secara kebetulan bertemu dengan mu Ozero! Gak nyangka ternyata kita satu tujuan. Kamu sendiri gimana?" Kata Zeika panjang lebar.
Ozero hanya tersenyum kikuk mendengar penjelasan Zeika. Tak di sangka ternyata anak lelaki itu sangat cerewet.
"Aku... Di beri tanggung jawab besar secara tiba tiba. Terus ada orang yang selalu mengejar ku, jadi aku kabur saja dari rumah dan kebetulan berteduh di sini." Jelas Ozero.
"Begitu ya... Bersabarlah... Orang tua memang kadang merepotkan..." Zeika menepuk nepuk pundak Ozero.
'Kenapa ya rasanya aku di kasihani?'
[Nasib mu lah.]
Ozero hanya bisa menarik nafas pasrah. Lagipula tidak mungkin juga ia langsung memberitahu orang yang baru saja di temui nya.
"Oya, setelah ini kau ada rencana?" Zeika bertanya. Zeika mendudukkan dirinya di atas tanah.
Ozero menjawab, "Mungkin pergi sejauh mungkin, mencari tempat yang aman?" Ia ikut mengambil tempat duduk di samping Zeika. Kemanapun itu tidak masalah bagi Ozero. Asal bisa menghindar dari kejaran iblis sembari melatih kekuatan sihir nya.
"Seperti nya seru! Kalau begitu, ayo kita berpetualang bersama!" Ajak Zeika semangat. Senyuman lebar tampak mengembang di wajah nya dan mata yang berbinar binar.
"Baiklah."
Mendengar jawaban Ozero membuat Zeika tersenyum puas.
[Merepotkan.]
'Diamlah!'
Greb!
"Huwaaa apa ini? Bulu nya lembut sekali! Dia perempuan atau laki laki? Ah jelas perempuan kan? Siapa nama nya?"
Tanpa ragu, Zeika langsung memeluk Aru erat dan mengusap bulu lembut nya, merasa gemas dengan hewan kecil nan manis itu. Aru yang tidak bisa menghindar dan masih terkejut dengan tindakan tiba tiba dari Zeika hanya bisa pasrah mendapat perlakuan seperti itu.
"Dia sahabat ku, namanya Aru. Sepertinya dia suka padamu." Ozero tersenyum jahil sambil melirik familiar nya.
[W-woy tolong aku!]
'Nanti ah.. Gemes lihat nya! Kamu jadi kaya anak kucing Aru!'
[Ozero! Jangan kejam dong! Tolong aku! Lepaskan aku dari anak ini!]
Aru mencoba memberontak seakan tak nyaman. Sedangkan Ozero justru tertawa kecil melihat nya. Ternyata menjahili familiar sendiri seru juga ya.
"Ngomong ngomong Ozero, tempat mana dulu yang mau kau datangi?"
Kembali pada topik awal, Ozero tampak berfikir sejenak. "Mungkin kita cari penginapan dulu. Seenggaknya kita perlu tempat tinggal buat sementara."
'Aru, apa ada desa atau penginapan terdekat di sekitar sini?' tanya Ozero.
[Ada sebuah desa tak jauh dari sini. Ada penginapan juga. Kita bisa bermalam di sana.]
Ozero tersenyum puas. "Gak jauh dari sini ada desa dan penginapan. Nanti kita menginap di sana untuk sementara waktu. Bagaimana?"
"Oke baiklah! Aku ikut kau saja kemanapun kau pergi."
Walau sebenarnya ia khawatir, tapi bagaimana Ozero juga memerlukan teman. Dalam hati ia lega ada yang bisa menemaninya selain bersama Aru.
Selain itu, tujuan nya selain mencari penginapan di desa, juga bergabung dengan guild untuk menyelesaikan misi untuk melatih kekuatan Spirit Magic nya.
Aru bilang, pengalaman adalah guru terbaik. Dengan mengalahkan monster dan panduan dari Aru, ini pasti akan menjadi latihan yang cocok untuk nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!