Seorang gadis cantik sedang menunggu klien pentingnya di sebuah restoran ternama di Ibu Kota. Namanya Tania Wiratmaja, gadis cantik yang merupakan seorang desainer yang sedang naik daun. Kariernya baru dimulai satu tahun yang lalu di bidang ini, namun butik yang didirikan oleh papanya sudah mampu bersaing dengan butik yang sudah lama berdiri tegak menantang dunia Fasion.
Tidak mudah bagi Tania untuk mewujudkan impiannya untuk mempunyai butiknya sendiri. Bisa dibilang penuh perjuangan dan tantangan.
Robi, sang papa setuju mengizinkannya melanjutkan pendidikannya di bidang Fasion setelah ia dan mantan tunangannya memutuskan hubungan mereka. Tania yang pada saat itu sangat mencintai tunangannya hanya bisa pasrah ketika tunangannya tidak mencintainya dan malah mengejar cintanya.
Untuk menghilangkan luka hati serta usahanya untuk melupakan tunangannya itu, akhirnya sang papa mengizinkannya pergi ke Italia untuk mengambil gelar desainernya.
Tidak berhenti sampai disitu, di saat ia telah mengantongi gelarnya yang didapat dengan bangga, sang papa awalnya menolak permintaannya untuk memiliki butiknya sendiri. Hanya setelah ia berjanji bahwa ia akan kembali tinggal di rumah, akhirnya keinginannya tercapai.
Selain itu, Robi memberi tantangan pada Tania untuk membesarkan butiknya dalam waktu dua tahun. Dan Tania akhirnya mampu membuktikan kemampuannya dalam bisnis Fasion. Hanya dalam waktu satu tahun butiknya masuk ke dalam sepuluh besar butik paling diminati di ibu kota.
Dengan hasil yang membanggakan, membuat Robi sangat bangga terhadap putrinya. Ia selalu mewanti-wanti putrinya agar berhati-hati karena seiring suksesnya sebuah usaha, semakin besar pula hambatan dan musuh yang mungkin akan timbul.
“Kapan mereka datang? Lama sekali!” gerutu Tania sambil melihat arloji di pergelangan tangan kirinya.
“Nona Rebecca baru saja mengkonfirmasi bahwa ia baru saja keluar setelah terjebak macet dan kemungkinan baru lima menit lagi ia akan sampai.” Jawab Gita, asisten Tania.
“Membuang waktu!” Tania mendengus dan menyesap lemon tea nya.
Gita menatap atasannya yang masam. Namun tidak ada yang bisa ia lakukan, klien mereka kali ini adalah klien penting. Rebecca adalah seorang model terkenal dan calon suaminya adalah Kevin Axmala Abraham. Seorang pebisnis muda calon penerus tahta kerajaan bisnis AB Grup yang merupakan perusahaan terbesar di ibu kota.
Di tempat lain, seorang laki-laki muda yang tampan sedang duduk di balik mejanya. Di sampingnya, seorang laki-laki dengan setelan formal yang kadar ketampanannya berada di beberapa level di bawah sang bos. Keduanya tengah fokus membicarakan masalah proposal yang baru saja diajukan oleh rekan kerjasama mereka. Sang asisten membacakan isi proposal dan beberapa poin penting mengenai pihak terkait.
Sang bos bernama Kevin Axmala Abraham. Sedangkan sang asisten bernama Danil Danuarta.
"Apakah ada jadwal penting hari ini?" Tanya Kevin setelah ia selesai menandatangi proposal tersebut karena dirasa proposal itu dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan mereka.
Danil membolak balikkan jadwal di tangannya untuk memastikan. Lalu setelah semuanya jadwal telah selesai dikerjakan, ia menjawab dengan hormat.
“Selain rapat dengan anggota dewan sore ini, tidak ada agenda penting yang harus anda datangi."
"Baiklah. Kamu boleh keluar."
"Oh ya tuan, kemarin Nona Rebecca memberi kabar agar anda untuk menemuinya di restoran Pandawa untuk bertemu dengan desainer yang akan merancang busana pernikahan kalian.” Kata Danil setelah selesai membacakan jadwalnya.
“Ck. Kenapa wanita begitu merepotkan. Hanya masalah baju kenapa dibuat repot.” Keluh Kevin.
“Pernikahan kalian akan menjadi pernikahan terbesar tahun ini. Jadi semuanya harus terlihat sempurna tuan.” Jawab Danil dengan sopan.
“Katakan padanya untuk memilih apapun yang ia inginkan.” decak Kevin kesal.
“Tapi tuan, tuan Seno...” Danil belum menyelesaikan satu kalimatnya saat Kevin sudah memotongnya dengan tanpa ampun.
“Si tua itu tidak akan peduli seperti apa pesta yang akan berlangsung. Apalagi pakaian apa yang akan aku kenakan.” Jawab Kevin sekenanya.
Kevin sebenarnya tidak menginginkan pernikahan ini. Dan mengenai Rebecca, ia hanya ditunjuk secara acak sebagai pengantinnya. Tidak ada cinta sama sekali di antara mereka. Hanya saling menguntungkan. Kevin bahkan belum pernah memperkenalkan Rebecca yang akan menjadi tunangannya dalam satu minggu kemudian kepada kakek dan neneknya yang merupakan keluarga satu-satunya yang ia miliki.
Benar. Pertunangan memang baru akan dilaksanakan satu minggu lagi. Sedangkan untuk pernikahannya satu bulan setelahnya. Memang terkesan tergesa-gesa karena memang itu kenyataannya.
Senopati Abraham adalah kakek Kevin. Dan dia menginginkan Kevin segera menikah agar ia dapat mewariskan hartanya pada cucunya itu dengan tenang. Ia khawatir jika cucunya yang dingin tidak akan pernah menikah seumur hidupnya. Untuk itulah ia memberikan syarat pada Kevin jika dia ingin mewarisi harta miliknya, ia harus menikah terlebih dahulu.
Itulah mengapa untuk mewujudkan kemauan sang kakek, Kevin melakukan kesepakatan dengan Rebecca untuk melakukan pernikahan bisnis dengannya.
Dengan menikah dengan Kevin, karier Rebecca sebagai model akan lebih cemerlang. Ini kesepakatan yang menguntungkannya. Kevin adalah laki-laki kaya yang tampan dan mapan. Dengan menjadi istrinya akan menjadikannya satu-satunya wanita yang bisa berdekatan dengannya mengingat sifatnya yang dingin dan terlalu cuek terhadap wanita.
Merupakan sebuah keberuntungan saat Rebecca mendekati Kevin karena tepat saat itu laki-laki tampan mapan itu sedang membutuhkan pendamping untuk mencairkan harta sang kakek atas namanya.
Dan inilah yang terjadi sekarang, calon mempelai wanita datang seorang diri untuk memilih gaun yang akan ia kenakan untuk acara sakral mereka.
“Lalu, dimana calon mempelai prianya?” tanya Tania ketika melihat Rebecca hanya datang sendirian.
“Oh. Dia sibuk. Biasalah pengusaha sukses. Jadwalnya padat.” Jawab Rebecca sombong.
“Lalu bagaimana dengan pilihannya?”
“Tidak masalah. Calon suami saya sangat mencintaiku dan mempercayakan semua pilihan padaku. Apapun yang saya pilih. tentu saja akan dia setujui.” Jawab Rebbeca penuh percaya diri.
“Itu bagus. Baiklah langsung saja, saya baru saja menyelesaikan beberapa desain gaun pernikahan dengan gaya Eropa. Silahkan dilihat.”
Mata Rebecca berbinar senang saat membolak-balik buku desain yang baru saja diberikan oleh Tania padanya. Desain yang baru saja diberikan oleh Tania belum pernah digunakan oleh orang lain sebelumnya. Karya ini merupakan karya terbaru Tania satu bulan belakangan.
Untuk menghasilkan karya nya kali ini, Tania secara khusus melakukan perjalanan ke Eropa untuk mencari inspirasi.
“Karya-karya miss Tania memang sangat luar biasa. Saya sampai bingung harus memilih yang mana. Semuanya terlihat sangat indah.” puji Rebbeca tulus. Ia memang menyukai semua desain Tania yang ditunjukkan padanya.
Mendengar pujian dari kliennya, hati Tania tidak bisa tidak merasa bangga. Meskipun berjuta kali pun ia mendengar pujian serupa dari orang lain, tapi perasaan bangga akan bertambah seiring bertambahnya orang yang memberikan apresiasi kepada hasil karyanya.
“Terima kasih atas pujiannya nona Rebecca.”
“Tidak salah teman-teman model merekomendasikan karya Miss Tania untuk pernikahan saya.”
“Terima kasih telah mempercayai kami.”
“Tapi sekarang masalahnya adalah saya akhirnya bingung. Semuanya indah.” Rebecca terlihat frustasi. Ia kesulitan mengambil keputusannya.
“Jika dilihat dari konsep yang anda ambil untuk pestanya, saya rasa gaun ini akan cocok. Lihatlah gaun ini akan terkesan mewah dan elegan secara bersamaan. Akan sesuai untuk pernikahan yang akan menjadi pernikahan terbesar tahun ini.” Tunjuk Tania pada salah satu karyanya. Gaun putih yang dipadukan dengan warna Gold di beberapa tempat. Taburan swaroski menghiasi bagian depan gaun.
“Gaun ini terlihat sangat indah. Pasti akan sangat cocok untuk saya kenakan saat pesta. Baiklah kalau begitu saya akan ambil yang ini saja.”
“Lalu kebaya mana yang nona Rebecca inginkan untuk dipakai pada waktu ijab qobul?” tanya Tania.
“Emmm. Yang ini saja. Ini akan terlihat sempurna.”
“Pilihan yang bagus. Kalau begitu, semua akan segera sesuaikan dengan anda. Karena sudah diputuskan pilihan gaunnya, kita bisa menentukan jadwal pengambilan ukurannya agar dapat sesuai. Jadi saya meminta tolong agar tuan Kevin menyempatkan waktu untuk datang dan mengambil ukuran sesegera mungkin agar kami dapat segera mempersiapkan gaunnya.” Ucap Tania serius, namun tidak kaku maupun sombong.
“Oke Miss Tania. Saya akan segera menghubungi asisten anda nanti.”
“Baiklah. Saya rasa cukup untuk hari ini. Kami harus permisi.” Tania segera meraih tas miliknya dan segera berdiri untuk pamit.
Tania meninggalkan restoran bersama Gita dan kembali ke butik miliknya. Butik bernama Tans Boutique berdiri dengan megah dengan dua lantai yang didesain dengan gaya modern.
Tans Boutique yang didirikan mulai dari nol oleh Tania. Dengan kemampuannya yang mumpuni, butik ini menjadi butik yang terkenal. Butik milik Tania tidak pernah sepi dari pelanggan.
Bagi Tania, butik ini adalah kebanggaannya. Dengan ini ia menunjukkan pada dunia bahwa ia bisa. Bukan hanya gadis manja yang hanya bisa menikmati fasilitas yang disediakan oleh keluarganya.
...🐣🐣🐣...
🍁 Belenggu Cinta Mantan Suami_1🍁
Terima kasih telah membaca karya Author yang receh ini. 😘
Untuk reader yang baru baca novel Author, akoh saranin baca karya Author yang lain karena dari semuanya tidak ada yang alur dan ceritanya sama bahkan mirip. Klik gambar Author buat lihat cerita akoh yang lain. Jangan lupa Follow akun Author ya~
Terima Kasih sudah mampir😘
Mohon maaf jika menemukan banyak kesalahan baik dari segi pengetikan atau penggunaan bahasa. 🙏
Mohon dukungannya dengan cara Vote, Like, rate dan komentarnya 😉
***
...Keistimewaan Bulan Ramadhan dari...
...☘️Ali Bin Abu Tholib☘️...
...🍃Malam Ke Sepuluh🍃...
...🌸Pada malam ke Sepuluh, Allah Ta'ala memberi dia karunia di Dunia dan di Akhirat🌸...
...Selamat menunaikan Ibadah Puasa 🥰...
...Salam sayang 😘...
...❤❤❤Queen_OK❤❤❤...
Hari ini adalah hari pertama fitting untuk gaun pertunangan yang telah dipesan oleh Rebecca untuk acara dua hari lagi. Kevin dengan paksa akhirnya datang untuk pertama kalinya ke Tans Boutique untuk mencoba setelannya. Sedangkan untuk pengukuran ia lebih memilih memberikan setelan miliknya sebagai contoh. Dasar tidak niat.
“Cepat tunjukkan mana yang harus aku coba.” Kata Kevin tidak sabar ketika ia baru saja tiba di salah satu ruangan di Tans Boutique.
Tania yang sedang merapikan gaun pada manekin mendengar ucapan Kevin yang sombong hanya bisa mengeluh di dalam hati. Ia tidak menyukai orang yang sangat arogan karena itu artinya sama dengannya. Tania berbalik untuk melihat sosoknya. Ia mengernyitkan alisnya.
"Bukankah Kamu Kevin kelas 12 IPS 2 di SMA Harapan Bangsa kan?" tanya Tania ketika ia mengenali kliennya.
"Tania?" Kevin mengernyitkan alisnya. Ia juga langsung mengenali Tania yang dulu merupakan rivalnya di sekolah.
"Huh ternyata benar. Ini setelanmu." ketus Tania. Ia memiliki dendam tersendiri pada mantan teman sekolahnya itu.
Kevin tak menghiraukan Tania. Ia memang mengetahui jika sejak dulu. gadis itu membencinya entah kenapa. Tiga tahun berada di bangku SMA mereka selalu satu kelas. Tapi tak sekalipun Tania bersikap baik padanya. Padahal ia merasa tidak pernah memiliki masalah dengannya. Tapi Kevin tetaplah Kevin, ia tak akan menghiraukan apapun yang tidak penting untuknya.
Sebenarnya antara dia dan Kevin memang tidak ada masalah sama sekali sebelumnya. Hanya saja ia tidak menyukai sifat Kevin yang sangat arogan. Tapi, Tania dipaksa mengakui bahwa Kevin memang memiliki syarat yang cukup untuk menjadi begitu arogan. Laki-laki itu sempurna. Hampir tidak ada cela pada apa yang melekat pada dirinya.
“Ini sudah pas.” Kata Kevin setelah ia selesai berganti baju dan keluar dari ruang pas. Ia berjalan untuk menunjukkan penampilannya.
“Miss Tania sangat hebat. Calon suamiku semakin terlihat sempurna.” Komentar Rebecca tiba-tiba ketika ia baru datang dan melihat Kevin. Ia juga sedang mencoba gaun miliknya di kamar pas yang lain. Dan gaun yang tengah dipakainya saat ini terlihat sangat idnah di tubuhnya yang tinggi dan proposional. Sesuai dengan harapannya. Setelah melihat hasilnya yang sangat memuaskan, ia tidak mau melepas gaun itu terlebih dahulu sebelum ia menunjukkannya pada Kevin yang telah berjanji datang.
Jennika tersenyum setelah itu segera menghampiri Kevin. Mengitarinya untuk menilai hasil karyanya yang telah melekat pas di tubuh atletis Kevin.
Tak dapat dipungkiri Tania bahwa tubuh Kevin sangat lah sempurna. Dengan dada yang bidang dan perut yang terbentuk indah serta Bahu yang kokoh. Tubuh atletisnya menjulang tinggi hingga dapat dipastikan akan sangat nyaman berada di pelukannya. Apa lagi wajah yang tampan dengan cara yang mengagumkan, terlihat dingin namun menggetarkan. Berwibawa dan terlihat memikat. Membuat setelan yang dipakai Kavin terlihat dua kali lebih sempurna.
Dan satu kata lagi yang tidak bisa Tania abaikan adalah bahwa laki-laki ini begitu Sempurna.
Semua itu adalah apa yang ada di kepala Tania yang mewah.
Sedangkan di sisi lain, lebih tepatnya di kepala si tuan arogan menurut Tania. Pemikiran lain berlarian disana.
Melihat seorang wanita muda yang mengitarinya dengan penuh penilaian, mau tak mau membuat Kevin merasa tidak nyaman. Ia terbiasa dengan tatapan kagum setiap wanita yang melihatnya, tapi tatapan Tania padanya sangatlah berbeda. Ini seperti dinilai secara menyeluruh. Mata penuh selidik. Bukan mata penuh kekaguman seperti yang biasa ia dapatkan.
“Hem. Memang Benar jika setelan ini sudah pas. Jadi tolong jaga pola makanan anda agar hasil yang sudah sempurna ini tidak akan berubah saat hari H nanti.” Ucap Tania yang tanpa disadarinya telah memicu ketidak senangannya dari lawan bicaranya.
“Kamu pikir aku tipe orang yang tidak bisa menjaga tubuhku?!” ucap Kevin dengan nada tinggi. Ia tidak terima.
“Hei aku kan hanya mengingatkan.” Cibir Tania memutar bola matanya.
“Sudahlah sayang. Miss Tania hanya tidak ingin penampilanmu yang sempurna ini menjadi rusak.” Rebecca yang melihat kedua orang di sekitarnya sedang bersitegang harus segera menyelesaikan konflik yang muncul. Ia segera menggamit lengan Kevin dengan posesiv. la menunjukkan kepemilikan nya. Lagipula, ia melihat jika kedua orang ini tampaknya sudah saling mengenal satu sama lainnya melihat dari interaksi mereka.
“Berhenti memanggilku dengan panggilan menjijikkan itu!” hardik Kevin sambil melepaskan dengan kasar tangan Rebecca yang sedang mengelus lengannya.
Tania yang melihat interaksi kedua calon pengantin di depannya hanya bisa mengeryit. Kenapa terlihat seperti pengantin yang dipaksa? Bukankah hubungan keduanya dikabarkan telah berjalan cukup lama? Ah untuk apa memikirkan hal yang tidak ada hubungannya dengannya yang hanya akan membuatnya bingung.
Namun mengingat bagaimana Kevin. Ia cukup mengerti.
Kevin segera masuk kembali ke kamar pas. Mengganti pakaiannya kembali. Meninggalkan dua wanita yang hanya bisa melihat punggungnya yang gagah.
“Maafkan Kevin ya. Aku dan dia ada sedikit masalah hari ini.” Alasan yang muncul dengan cepat di benak Rebecca. Ia tidak mau sampai ada kabar bahwa hubungannya dengan Kevin tidak normal.
“Tidak masalah nona Rebecca. Dalam sebuah hubungan pasti ada pasang surutnya. Lagipula saya sudah lama mengenalnya, jadi saya cukup tahu bagaimana susahnya menjadi anda." Tania menjawab dengan senyum sinis.
Yah. Apa yang bisa Tania ucapkan. Mungkin keduanya menikah karena sebuah alasan. Yang pasti itu bukanlah cinta. Dengan pengalamannya selama ini, ia tentu saja dapat dengan mudah mengetahui bahwa tidak ada cinta di antara keduanya. Itu sama dengan antara dirinya dan Nathan saat mereka pura-pura bertunangan.
Mau tidak mau Tania jadi mengasihani Rebecca. Ini pasti menyedihkan untuk wanita itu. Terlebih ia mengerti sikap dingin Kevin yang sudah melekat pada dirinya.
Setelah Kevin selesai mengganti bajunya, ketiganya keluar dari ruangan itu. Sebagai penjual yang baik, Tania berniat mengantarkan dua klien pentingnya keluar dari butiknya.
Namun sedikit ide jahilnya muncul di otaknya pada detik-detik terakhir. Bukankah Kevin sangat arogan? Lihat apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasi hal ini! Hemp!
“Oh ya nona Rebecca, anda pasti mengenal fotografer terkenal Deon Saputra. Saya dengar dia baru kembali ke tanah air. Jika anda dapat memintanya untuk menjadi fotografer pada acara kalian nanti, saya yakin hasilnya akan sangat memuaskan.” Tania menyeringai melihat raut wajah Rebecca yang berbinar. Deon Saputra adalah laki-laki yang dikejar mati-matian oleh Rebecca. Bahkan ia baru berhenti ketika laki-laki itu pergi ke luar negeri.
*
*
*
🍁Belenggu Cinta Mantan Suami_2🍁
Terima kasih sudah mampir 😍
Like, VOTE, rate dan komentar nya akoh tunggu...🤗
Terima Kasih sudah mampir😘
Mohon maaf jika menemukan banyak kesalahan baik dari segi pengetikan atau penggunaan bahasa. 🙏
Mohon dukungannya dengan cara Vote, Like, rate dan komentarnya 😉
***
...Keistimewaan Bulan Ramadhan dari...
...☘️Ali Bin Abu Tholib☘️...
...🍃Malam Ke Sepuluh🍃...
...🌸Pada malam ke Sepuluh, Allah Ta'ala memberi dia karunia di Dunia dan di Akhirat🌸...
...Selamat menunaikan Ibadah Puasa 🥰...
...Salam sayang 😘...
...❤❤❤Queen_OK❤❤❤...
“Oh ya nona Rebecca, anda pasti mengenal fotografer terkenal Deon Saputra. Saya dengar dia baru kembali ke tanah air. Jika anda dapat memintanya untuk menjadi fotografer pada acara kalian nanti, saya yakin hasilnya akan sangat memuaskan.” Tania menyeringai melihat raut wajah Rebecca yang berbinar. Deon Saputra adalah laki-laki yang dikejar mati-matian oleh Rebecca. Bahkan ia baru berhenti ketika laki-laki itu pergi ke luar negeri.
“Benarkah? Kenapa tidak bilang dari tadi?” reaksi Rebecca sangat tidak terduga. Ia begitu senang hingga ia melupakan calon suaminya yang menatap kedua wanita itu dengan pandangan penuh kebingungan.
“Kevin, terima kasih selama ini telah membantuku mendongkrak popularitasku. Tetapi Aku rasa cukup sampai disini kesepakatan kita. Aku harus mengejar cintaku sekarang.” Ucap Rebecca tanpa diduga siapapun.
“Miss Tania. Terima kasih banyak.” Ucap Rebecca menjabat tangan Tania sebelum berlari menuju mobil dengan perasaan bahagianya. Tanpa ia sadari, dua orang yang baru saja ia tinggalkan memiliki wajah yang berbeda. Dimana sang gadis melambaikan tangan penuh kemenangan, sedangkan sang pria sedang dalam kondisi yang emosi tingkat dewa abadi.
“Maafkan aku tuan Kevin. Sungguh aku tidak menyangka jika itu akan membuat calon mempelaimu kabur.” Ucap Tania penuh penyesalan. Padahal di dalam hatinya sesang bersorak dan tertawa terbahak-bahak.
Kevin menatap tajam Tania yang berdiri tak jauh darinya.
“Aku harap kamu akan mempertanggungjawabkan perbuatanmu padaku.” Ucap Kevin pelan namun dengan nada penuh intimidasi sambil berjalan pelan mendekati Tania.
Di tempatnya berdiri, Tania yang merasa terancam melalui perkataan dan perbuatan Kevin mau tidak mau menjauhkan diri untuk menjaga jarak aman dari laki-laki yang ia tahu sedang marah besar itu.
“Pertanggungjawaban apa yang kamu maksud?” tanya Tania tanpa takut meskipun tubuhnya bereaksi mundur dua langkah.
Tidak diragukan lagi kuasa Kevin yang mampu membuat lawannya takluk. Ternyata dengan tatapan mata yang seperti itu sungguh membuat buku kuduk meremang. Menakutkan, tapi terlihat seksi. Entah kenapa pikiran Tania mendadak traveling melihat wajah tampan itu memerah, juga jakun yang naik turun dengan gerakan yang menurutnya anggung. Nyatanya, Tania bukannya takut jika laki-laki itu melakukan kekerasan padanya, namun lebih tepat agar mencegah dirinya mempermalukan dirinya sendiri karena tidak dapat menahan diri dan melemparkan dirinya ke dalam pelukan laki-laki itu.
Tania panik ketika ia sudah tidak dapat mundur lagi. Ia terjebak. Di belakangnya ada banyak tanaman hias dalam pot yang tertata rapi di halaman butik. Sedangkan di depannya, laki-laki itu datang dengan sensual di depannya. Semakin dekat.
“Karena calon pengantinku pergi gara-gara dirimu. Kamu harus bertanggung jawab untuk itu. Kau tahu.”
“Itu bukan urusanku!” Tania memalingkan wajahnya tidak berani menatap mata Kevin yang tajam.
“Huh bukan urusanmu? Aku rasa Kamu paling tahu bagaimana bisa dia kabur bukan? Kalau begitu, kamu saja yang menjadi pengantin penggantiku?” Ucap Kevin santai.
“Apa?! Pengantin pengganti? Tidak mungkin! Aku tidak mau!” teriak Tania panik.
“Itu bukan terserah kamu bersedia atau tidak karena aku bukan memberimu pilihan melainkan perintah. Tapi sebelum itu, aku harus menghukum mulutmu karena terlalu ember.” Kini tubuh Kevin dan Tania hanya berjarak lima senti saja. Hingga Mereka berbagi udara yang sama untuk bernafas.
“Apa maksudmu?!” bentak Tania. Ia tidak bisa memikirkan hukuman apa yang akan diberikan laki-laki itu pada mulutnya. Tidak akan membuat mulut seksinya terluka kan? Apa akan sampai membutuhkan oplas untuk memulihkannya nanti? Oh No!
Kevin semakin mendekat. Dalam keadaan panik, Tania terus mundur meskipun ia tahu bahwa ia tidak akan bisa.
Namun nahas, tubuh Tania limbung setelah kakinya menyandung salah satu pot hingga ia berusaha menjaga keseimbangannya. Dalam usahanya yang tak terduga, ia nyatanya melemparkan dirinya sendiri ke pelukan Kevin yang berada tepat di depannya.
Kevin yang secara tiba-tiba ditubruk Tania mau tidak mau harus menyeimbangkan tubuh mereka berdua agar tidak jatuh. Dengan nyaman, tubuh keduanya saling berpelukan. Kedua tangan kokoh Kevin melingkar indah di pinggang Tania. Sedangkan tangan Tania, menekuk di atas dadanya sehingga menjadi penghalang kedua dada dengan porsi berbeda itu bertemu satu sama lain.
Pemandangan tak terduga ini akhirnya terlihat begitu romantis.
Hingga tanpa keduanya sadari, di seberang jalan ada seorang pria muda dengan kamera di tangannya berhasil mengabadikan momen tak terduga yang indah itu.
Cekrek
Cekrek
Cekrek
Dengan panik Tania menjauhkan tubuhnya dari Kevin. Namun sebagai akibatnya, justru kakinya kembali tersandung pot dan terhuyung ke belakang. Mengakibatkan tangannya kembali reflek menarik lengan Kevin dan membuat keseimbangan keduanya goyah dan berakhir dengan jatuhnya keduanya dengan posisi yang absurd.
Bagaimana tidak absurd? Mereka terjatuh di antara bunga-bunga yang tertata di sekitar mereka. Dengan Tania yang terlentang di bawah sedangkan Kevin tepat di atasnya. Dengan kedua lengannya, Kevin menahan tubuhnya agar tidak sampai menindih gadis di bawahnya. Sontak saja, keduanya saling berpandangan selama beberapa waktu. Tania mengedipkan kedua matanya dua kali sebelum ia tersadar akan posisinya.
Kevin yang baru pertama kali melihat wajah seorang wanita dari jarak yang begitu dekat, apalagi wanita itu memiliki wajah yang cantik dan manis dalam proporsi yang pas. Kedua mata Tania yang bulat bersinar dibingkai dengan bulu mata lentik yang panjang alami. Pipi gadis itu memerah. Entah karena apa. Semua yang ada di depannya, membuat jantungnya berdegub kencang.
“Minggir woy! Mau berapa lama kamu di sana?!” teriak Tania sambil mendorong tubuh nb Kevin. Dan tanpa sadar akibat kelakuannya, si pemilik tubuh yang didorongnya akhirnya kehilangan keseimbangan dan jatuh. Tepat di atasnya. Kedua bibir mereka menempel dengan sempurna membuat kedua bola mata Tania melebar.
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
“Huwa!” teriak Tania dengan suara yang memekakkan telinga sembari mendorong tubuh Kevin dari atas tubuhnya.
Dengan terburu-buru ia berdiri dan memegangi bibirnya.
“Hwa... bibirku yang perawan.” Ratapnya sambil memegangi bibirnya sebelum menatap tajam laki-laki di depannya. “Kenapa kamu tega mencuri ciuman pertamaku? Huwa....” Tania menghampiri Kevin dan memukul-mukul dada laki-laki itu.
“Rasakan! Itulah hukuman untuk mulut ember!” cibir Kevin. Ia sedikit merasa heran pada gadis yang tanpa ampun memukulnya itu. Di saat gadis lain akan memimpikan kesempatan untuk berciuman dengan dirinya, alih-alih merasa senang, kenapa dirinya malah terlihat seperti penjahat di depan gadis yang satu ini.
“Mama! Papa... dia mencuri keperawanan bibirku. Hiks hiks.” Tangis Jennika semakin menjadi. Membuat Kevin panik.
“Aish! Lalu kamu maunya apa biar diam?” tanya Kevin frustasi.
“Aku nggak tahu. Aku hanya sedih meratapi nasib bibirku.” Tania memang merasa sedih. Kenapa momen ciuman pertamanya terjadi dengan cara yang seperti itu? Kenapa berbeda dengan apa yang pernah teman-temannya ceritakan?
“Hah! Sudahlah. Itu hanya sebuah ciuman. Itu tidak disengaja. Jadi tidak bisa dihitung.” Jawab Kevin enteng.
Mendengar ucapan Kevin, Tania seperti mendapatkan kehidupan barunya. Ini benar! Ketidak sengajaan tidaklah masuk dalam hitungan. Ini artinya ciuman pertamanya masih terselamatkan.
Sekarang mata Tania benar-benar bersinar kembali. Cerah dan memikat.
“Setelah ini akan aku jaga bibirku ini dari laki-laki mesum sepertimu. Tak akan aku biarkan ciuman pertamaku diambil lagi olehmu.” Cibir Tania memelototkan mata bulatnya pada Kevin.
“Huh! Kau pikir siapa kau? Berani-beraninya berbicara seperti itu! Asal kau tahu! Di luar sana banyak yang mengharapkan ciuman dariku. Bibirku ini sangat seksi.”
“Oh ya? Lalu kenapa kamu begitu frustasi karena kehilangan satu calon pengantinmu? Bukankah akan mudah mendapatkan gantinya untuk itu?”
Ejekan Tania mengingatkan Kevin akan niat awalnya yang ingin meminta pertanggungjawaban dari gadis itu.
“Bagus karena kau ingatkan. Aku bukan laki-laki sembarangan yang bisa menikah dengan wanita secara acak. Karena kamu telah membuat calon ku yang paling mendekati kriteria pergi, sekarang kamu harus menggantikannya menjadi pengantinku karena aku sudah tidak punya waktu lagi.”
“Itu bukan urusanku! Jika kamu merasa begitu sempurna, kenapa tidak tunjuk saja mana diantara semua wanita yang kau inginkan. Bukankah itu akan lebih mudah?” Tania melipat kedua tangannya di depan dada.
“Bukankah sudah aku bilang jika Aku tidak ada waktu untuk itu. Lagi pula aku tidak akan merendahkan diriku hanya untuk meminta seorang wanita untuk menikah denganku. Mereka sendiri yang harusnya datang padaku.”
“Dasar laki-laki aneh. Sejak kapan peradaban kembali ke zaman Ande-ande lumut?”
“Aku tidak sedang melakukan negosiasi denganmu nona arogan. Aku sedang memerintahmu. Dan yang harus kau tahu tidak ada yang bisa menolak perintah dariku. Karena akulah hukum tertinggi yang harus dipatuhi.” Kevin memelankan suaranya, tapi nada dinginnya mengintidasi.
“Oh ya? Tapi sepertinya maafkan aku karena harus mengecewakanmu karena aku yang akan menjadi yang pertama menolak perintahmu Tuan Pemaksa.” Ucap Tania sombong. Mana ada yang boleh memerintahnya begitu saja? Dia tidak pernah begitu diintimidasi selama ini. Dan ia tidak akan membiarkan orang yang baru dikenalnya itu melakukan hal itu padanya.
“Sayangnya kamu tidak punya kemampuan untuk itu nona. Untuk sekarang tidak ada yang bisa kau lakukan untuk melawan perintahku.”
“Tidak mungkin.” Tania berdiri tegak. Membusungkan dadanya dengan sombong.
Namun hal itu tidak menghentikan niat Kevin sama sekali. Dengan bangga ia mengikis jarak keduanya. Berhenti tepat di sisi Tania. Membisikkan sesuatu di telinga gadis itu sebelum akhirnya ia meninggalkan Tania yang terdiam tanpa sepatah katapun. Ia terlihat terkejut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
🍁Belenggu Cinta Mantan Suami_3🍁
Terima kasih sudah mampir 😍
Like, VOTE, rate dan komentar nya akoh tunggu...🤗
Terima Kasih sudah mampir😘
Mohon maaf jika menemukan banyak kesalahan baik dari segi pengetikan atau penggunaan bahasa. 🙏
Mohon dukungannya dengan cara Vote, Like, rate dan komentarnya 😉
***
...Keistimewaan Bulan Ramadhan dari...
...☘️Ali Bin Abu Tholib☘️...
...🍃Malam Ke Sebelas🍃...
...🌸Pada malam ke Sebelas, ia keluar dari dunia seperti baru keluar dari perut ibunya🌸...
...Selamat menunaikan Ibadah Puasa 🥰...
...Salam sayang 😘...
...❤❤❤Queen_OK❤❤❤...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!