" aku hamil " ucap Rania pada laki laki yang baru beberapa bulan iya kenal.
" kamu yakin kalo anak itu anakku ?" tanya laki laki arogan itu dengan pandangan yang merendahkan Rania.
" kamu pikir aku wanita yang seperti apa hah ? jika bukan karena aku yang menolongmu waktu itu aku tidak akan mungkin hamil anak dari laki laki pengecut seperti kamu " ucap Rania yang merasa terhina dengan apa yang di ucapkan laki laki arogan itu.
Ya wanita yang sedang hamil itu adalah Rania, gadis baik baik dan lugu yang terjebak dalam lingkungan yang salah.
Rania hanya gadis biasa yang sedang mengenyam pendidikan bermodalkan beasiswa dari universitas terkemuka di kota itu.
Rania berkenalan dengan laki laki arogan yang bernama Ridzwan Atala Dimitri anak dari salah satu rektor yang paling berpengaruh di kampus ini, yang juga kakak tingkat di kampusnya yang menjadikan Rania bahan taruhan di antara teman teman gengnya.
Ridzwan adalah laki laki arogan yang menggunakan kekuasaan yang di miliki oleh orang tuanya untuk bisa memikat setiap wanita, dan setelah mendapatkan apa yang iya inginkan dari wanita itu maka dengan mudah Ridzwan akan mencampakkan mereka seperti sampah.
Seperti itu juga yang Ridzwan lakukan pada Rania, gadis polos yang menjadi bahan taruhan teman temannya Ridzwan karena Rania yang selalu menutup diri di lingkungan kampus dan selalu menjadi kutu buku baik di kelas maupun di perpustakaan.
Empat bulan sebelum terjadinya malapetaka yang menimpa Rania.
" ridz gue denger ada gadis lugu dan cantik yang selalu menutup diri bahkan menolak setiap laki laki yang ingin berkenalan dengannya " ucap Alex salah satu dari ketiga sahabat Ridzwan.
" bener tuh ridz, gue pernah liat cewek itu " ucap Haris yang langsung di Amini oleh zirfi.
" iya tapi gue kesel sama dia !! masa gue ajak kenalan eh malah dia cuma mengatupkan kedua tangannya aja di depan dada " ucap zirfi yang masih kesal dengan penolakan yang di lakukan Rania padanya.
" iya gue juga kesel sama tu cewek " ucap Alex saat mengingat awal dirinya melihat Rania.
" masa dia pura pura ngga liat gue, padahal semua gadis gadis di samping dia aja bersorak saat gue ngedipin mata ke arah mereka " ucap Alex lagi.
Ridzwan hanya mendengarkan apa yang di ceritakan teman temannya tentang gadis cupu tapi pintar dan sayangnya wajahnya cantik meski terkesan sok jual mahal.
" ridz.. liat tuh cewek yang sok jual mahal itu " ucap zirfi yang juga punya pengalaman yang tidak mengenakan tentang Rania.
Ridzwan melihat ke arah dimana tangan zirfi masih menunjuk sosok gadis yang dari tadi mereka bicarakan.
" cantik.." ucap Ridzwan tanpa sadar dan tentu saja membuat teman teman Ridzwan mempunya ide yang sama untuk membalas apa yangd i lakukan Rania pada mereka.
Ya mereka semua tau bagaimana Ridzwan memperlakukan wanita, Ridzwan tidak pernah menggunakan hatinya jika menyangkut wanita, terlebih gadis seperti Rania yang terlihat lugu dari luar tapi kita tidak pernah tau pribadi sebenarnya seperti apa.
" ridz .. gue punya ide " ucap Haris di angguki teman temannya yang lain.
Ridzwan hanya mengangkat dagunya agar harus melanjutkan ucapannya sedangkan dia memilih terus memperhatikan Rania yang kini sedang duduk di baku taman kampus seorang diri.
" kalo Lo bisa dapetin dia kita bertiga bakalan kasih Lo duit tiga puluh juta dari kita bertiga " ucap Haris yang di angguki oleh yang lain.
" ok deal " Ridzwan menyetujui taruhan yang di ajukan teman temannya tapi matanya tak pernah lepas dari Rania yang kini sedang memakan bekal yang sengaja iya bawa dari rumah tebak Ridzwan.
" tapi hanya dua bulan " ucap Alex yang tidak yakin jika Ridzwan akan bisa mendekati Rania.
" gue yakin satu bulan itu sudah lebih dari cukup buat gue naklukin dia, bahkan gue bakal bikin dia hamil anak gue "
Setelah mengucapkan itu Ridzwan pun beranjak dari duduknya dan mulai menghampiri Rania yang kini baru saja selesai memakan bekal yang iya bawa.
" hai.. boleh kenalan ?" tanya Ridzwan saat sudah duduk di samping Rania yang masih membereskan bekal yang kini sudah berpindah ke dalam perutnya.
" maaf saya sudah ada kelas lima menit lagi " ucap Rania yang langsung meninggalkan Ridzwan tanpa menghiraukan ucapan Ridzwan yang ingin berkenalan dengannya.
" menarik .." ucap Ridzwan yang masih santai menyikapi penolakan yang di berikan Rania padanya.
" tapi tunggu saja Rania, aku akan membuat kamu Mende sah di bawah kung kungan ku tanpa ampun ' ucap Ridzwan yang melihat jika Rania memiliki body yang lumayan padat berisi di bagian bagian yang memang seharusnya.
Ridzwan pun mengikuti langkah Rania agar iya tau fakultas apa yang akan di tuju oleh Rania dan apa yang harus di lakukan untuk bisa dekat dengan Rania dalam waktu dekat.
" oh.. ternyata kamu di fakultas ini " ucap Ridzwan yang sudah mendapatkan rencana untuk bisa mendekati Rania tanpa dicurigai.
Setelah mendapatkan informasi yang di perlukan Ridzwan pun meninggalkan Rania yang kini sedang serius mendengarkan penjelasan dari dokter yang sedang memberikan materi di depan kelas.
" ran aku lihat tadi di taman kamu duduk sama kak Ridzwan ?" tanya Cika teman satu fakultas dengan Rania yang terkenal centil dan mempunyai banyak teman laki laki.
" aku ngga tau dia siapa " ucap Rania yang masih fokus pada materi yang di jelaskan oleh dosennya.
" ah lo mah ngga asik " ucap Cika yang kesal dengan Rania yang masih saja sudah di dekati padahal iya hanya ingin berteman dengan Rania.
Rania hanya tersenyum tipis ke arah cika yang sepertinya kesal padanya, sebenarnya Rania bukannya tidak ingin berteman atau mempunyai teman, tapi Rania hanya ingin orang tidak akan memandang rendah padanya yang hanya anak yatim piatu yang hanya tinggal di panti asuhan.
" ok class, bapak rasa hari ini cukup jangan lupa kerjakan tugas sayang sudah bapak berikan tadi "
Setelah mengucapkan itu pak Rizky pun meninggalkan kelas nya menuju ruangan yang khusus dimana dirinya selain jadi seorang rektor dirinya juga salah satu pemegang saham di kampusnya.
" ran .. kamu tau ngga kalo yang tadi duduk di samping kamu waktu di taman itu anak dari pak Rizky " ucap Cika yang masih penasaran apa benar jika Rania tidak mengenal laki laki yang tadi duduk dengan nya.
" aku beneran ngga Kenal Cika..." ucap Rania yang sudah bersiap untuk pulang karena jam kuliahnya sudah habis.
" lagian aku ngga perduli dia siapa, yang aku tau aku datang ke kampus ini untuk kuliah dan untuk belajar bukan untuk yang lain "
✍️✍️✍️ hai hai hai... ketemu lagi sama R-kha, kali ini R-kha akan mengangkat kisah perjuangan seorang gadis yang bernama Rania.. bagaimana kisah cinta dan perjalanan hidup Rania kedepannya... penasaran ???
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi.
love you moreeeee 😍😍🌹
Ridzwan yang untuk pertama kalinya mendapat penolakan semakin tertantang untuk bisa memenangkan taruhan kali ini, bukan hanya karena hadiah yang di berikan teman temannya tapi lebih kepada harga dirinya yang merasa diinjak injak.
Ridzwan pun melangkah ke arah sang ayah yang baru saja selesai mengajar di kelas Rania, Ridzwan akan meminta bantuan sang ayah untuk bisa dekat dengan Rania.
tok tok tok
Ridzwan mengetuk pintu ruangan ayahnya sebelum memasuki ruangan itu.
" yah.. " Ridzwan membuka ruangan sang ayah yang ternyata sedang ada tamu, seorang wanita cantik salah satu mahasiswi di kampus ini.
" masuk ridz.. ada apa ?" tanya sang ayah yang masih duduk di kursi kebesarannya.
" ridzwan tadinya mau minta tolong " ucap Ridzwan sambil melihat ke arah wanita cantik di sampingnya yang sepertinya tidak nyaman karena kehadiran dirinya.
" tapi sepertinya wanita cantik ini lebih membutuhkan ayah dari pada Ridzwan " ucap Ridzwan semakin mencurigai keduanya.
" nanti saja di rumah kita bicara lagi " ucap Ridzwan yang bangkit dan berniat meninggalkan ayahnya dan juga wanita yang belum iya ketahui namanya.
" yah.. " Ridzwan menatap taja ke arah ayahnya yang masih terlihat santai dalam menghadapi dirinya.
" Ridzwan tidak perduli dengan apa yang di lakukan ayah di luaran tapi satu yang Ridzwan minta jangan sampai ayah melukai ibu "
Setelah mengucapkan itu Ridzwan pergi meninggalkan ayahnya dan juga wanita yang sepertinya sedang memerlukan bimbingan ayahnya.
Ridzwan yang memang sudah tidak ada jam kuliah lagi pun memilih pergi meninggalkan kampus menuju sebuah cafe yang selalu di jadikan tempat untuk nya dan teman temannya nongkrong di sana.
" gaes.. cabut yu " ajak Ridzwan pada teman temannya yang dari tadi menunggu nya di parkiran.
kini semuanya menggunakan mobil Alex sedangkan Ridzwan memilih menggunakan mobilnya sendiri.
Ridzwan cees pun sudah berada di satu meja yang selalu menjadi tempat favorit nya jika sedang nongkrong di sana.
" hei gaes.. bukannya itu Rania ya" tanya zirfi pada semua temannya.
" iya bener tuh si Rania, tapi tunggu!!" ucap Haris yang mulai memperhatikan Rania yang ternyata menggunakan seragam pelayan cafe tempat mereka berada.
" wah.. kayaknya semesta sedang berpihak pada sang Casanova arogan kita seperti nya " ucap Alex sambil menaik turunkan alisnya sambil melihat ke arah Ridzwan dan kedua temannya.
" sirik aja Lo !!" ucap Ridzwan yang masih asik memperhatikan Rania yang begitu cekatan dalam melayani para tamu cafe.
" mba " Ridzwan pun mengangkat tangannya memanggil Rania dengan sengaja.
" sudah lihat menu nya ?" tanya Rania yang tidak mengenali Ridzwan dan teman temannya.
Ridzwan pun memesan makanan yang biasa yang iya pesan jika sedang berkunjung ke cafe ini "
Rania pun dengan semangat dengan senang melayani Ridzwan cees, hingga akhirnya Ridzwan yang sudah tidak tahan pun langsung menarik tangan Rania yang hendak bersiap untuk meninggalkan mejanya menuju pelanggan cafe yang lain..
" Rania " panggi Ridzwan pada Rania yang berusaha bersikap lembut agar Rania bisa mulai iya dekati.
Rania menatap wajah pria yang tadi memanggil nya tapi Rania tidak tau kenapa orang itu memanggil nya bahkan sampai menarik tangannya.
" Rania kamu ngga inget siapa aku ?" tanya Ridzwan yang semakin tebar pesona agar Rania bisa membuka hati nya tanpa melepaskan pegangan tangannya pada Rania.
" maaf saya tidak ingat " ucap Rania cuek, sedangkan teman teman Ridzwan malah mentertawakan Ridzwan yang sepertinya untuk pertama kali di anggap tidak ada oleh seorang wanita.
" ok.... ok kalau kamu tidak ingat, agar kamu selalu mengingat ku, mari kita berkenalan " ucap Ridzwan sambil menarik tangan Rania agar menerima jabatan tangan darinya.
" Ridzwan ingat.. namaku Ridzwan " ucap Ridzwan sambil menampilkan senyum yang di buat semanis mungkin.
" dan mulai saat ini aku sudah putuskan bahwa kamu hari ini sudah menjadi pacar dari Ridzwan " ucap Ridzwan yang langsung merangkul Rania tanpa aba aba.
Rania yang di perlakukan seperti itu hanya bisa menatap Ridzwan dan teman temannya dan tak lama Rania memilih meninggalkan meja dimana Ridzwan berada.
" HAI PACAR.. SEMANGAT KERJANYA YA " teriak Ridzwan tanpa memperdulikan tatapan pengunjung cafe yang lain.
" nanti pulang kerja aku jemput " ucap Ridzwan yang masih saja mengganggu Rania.
" emang Lo tau jam berapa Rania pulang ?" tanya Alex yang tak percaya Ridzwan berani melakukan hal itu di depan umum.
" HAI PACAR SINI SEBENTAR "ucap Ridzwan lagi tanpa memperdulikan semuanya, Rania yang mulai tidak nyaman dengan apa yang di lakukan Ridzwan pun langsung menghampiri Ridzwan.
" ada apa ? " tanya Rania dengan suara juteknya karena kesal dengan yang di lakukan Ridzwan.
" aku mint nomor handphone mu " ucap Ridzwan sambil menyodorkan handphone nya pada Rania, dan tanpa pikir panjang Rania pun menulis nomor handphone nya agar Ridzwan tidak terus mengganggu nya.
" SUDAH KAN JANGAN GANGGU AKU, AKU KERJA DI SINI " ucap Rania dengan nada kerasnya.
" Ok sayang " ucap Ridzwan sambil memberikan ciuman jauh di tangannya.
" wow.. demi memuluskan rencananya sang arogan pun berubah menjadi kucing anggora" ledek zirfi dan langsung bertos ria dengan teman teman nya yang lain.
" Santai.. nanti setelah taruhan ini selesai, gue akan perlihatkan Ridzwan yang sesungguhnya pada wanita yang sok jual mahal itu " ucap Ridzwan sambil memberikan nama pada nomor Rania di handphone nya.
" gue jadi kepo, nama apa yang Lo simpan buat Rania ?" tanya Haris yang langsung merebut handphone Ridzwan dari tangan Ridzwan.
" si sok jual mahal, nama yang keren " ucap Alex saat membaca nama yang di tulis Ridzwan untuk Rania.
" emang bener kan ? Rania memang sok jual mahal " ucap Hasan.
" gue cabut dulu, si Winda udah nelpon gue katanya lagi gatel pengen di garuk " ucap Ridzwan cuek.
" wih.. enak bener yang punya ja Lang yang siap di cocok taman kapan pun " ucap zirfi yang kelakuannya sebelas dua belas dengan Ridzwan.
" sirik ?? bilang bos " ucap Ridzwan sambil meninggalkan teman temannya yang masih asik nongkrong di cafe yang makin sore makin rame sama gadis gadis.
" udah.. kalo ko mau pergi, ya tinggal pergi aja" ucap Haris pada zirfi yang kini sedang menghubungi cewek yang selalu menjadi tempat penyaluran has rat nya.
Kini di cafe itu hanya tinggal Haris dan juga Alex yang memang masih menjaga diri dari pergaulan bebas, sedangkan Ridzwan dan zirfi memang sudah melakukan itu semenjak memasuki bangku kuliah.
" sebenarnya gue ngga rela kalo sampe Rania hamil anak Ridzwan" ucap Haris yang sebenarnya naksir dengan Rania hanya saja Rania selalu mengacuhkannya jika Haris mengajaknya berkenalan.
" Lo harus sadar, kalo Ridzwan paling ngga suka jika gadis incarannya di Icar juga oleh laki laki lain termasuk kita " ucap alex yang mengingat tabiat Ridzwan jika mainannya di usil oleh orang lain.
" ngeri gue bayanginnya...
✍️✍️✍️ hai hai hai... semoga kalian suka sama cerita receh R-kha yang ini ya..
apakah rencana Ridzwan akan berhasil untuk menaklukkan Rania dalam waktu satu bulan?🤔🤔
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi.
love you moreeeee 😍😍🌹
Sudah satu Minggu Ridzwan terus menerus mendekati Rania, tapi rania masih saja selalu bersikap acuh pada Ridzwan, hingga saat Ridzwan sengaja menyebarkan gosip jika dirinya dan Rania sudah resmi menjadi sepasang kekasih.
Sontak saja hal itu membuat kegaduhan seisi kampus karena baru kali ini Ridzwan mengakui hubungannya secara terang terangan di hadapan semua orang.
" ridz.. Lo beneran pacaran sama si kutu buku ?" tanya salah satu teman kelas Ridzwan yang bernama Rayan, yang sebenarnya sama mengincar Rania tapi iya tulus menyukai bukan karena taruhan.
" kenapa Lo suka juga sama Rania ? tanya Ridzwan yang mulai terusik dengan pertanyaan temannya itu.
" gue tau Lo itu laki laki seperti apa, tapi gue minta jangan hancurin Rania, dia gadis baik baik " ucap Rayan lagi.
" tenang aja gue ngga akan ngancurin dia, cuma gue jadiin dia bahan taruhan bareng temen temen gue " bisik Ridzwan di telinga Rayan.
" tapi sebelum Lo ngasih tau sama rania,Lo harus ngadepin gue dulu " ucap Ridzwan yang langsung mendorong Rayan dan menguncinya di ruangan yang sudah tidak pernah di gunakan lagi.
Setelah berhasil mengamankan Rayan, Ridzwan pun mulai mencari Rania karena iya akan menjalankan rencana yang telah beberapa hari ini iya pikirkan.
" halo Ran, kamu di mana ?" tanya Ridzwan dari sebrang telpon sana.
" baru keluar kelas, mau ngapain sih ?" ucap Rania jutek terlebih tatapan sekeliling nya yang kini semakin menatapnya dengan aneh membuat Rania semakin tidak nyaman berada di kampus.
" aku tunggu di parkiran " ucap Ridzwan yang tidak ingin kehilangan kesempatan sebelum Rayan bisa keluar dan membocorkan segalanya.
" aku ngga bisa, aku harus kerja " ucap Rania yang langsung menutup sambungan telepon nya tanpa persetujuan Ridzwan.
Rania pun melanjutkan langkahnya menuju gerbang kampus tanpa memikirkan apa Ridzwan menunggunya atau tidak, tapi siapa sangka jika Ridzwan kini sudah berada di belakangnya dan langsung menarik tangan Rania menuju mobilnya.
" LEPAS..!!!" teriak Rania yang tentu saja membuat orang orang yang ada di sana melihat ke arah mereka berdua.
" masuk atau aku akan melakukan hal lebih dari memegang tangan kamu " ucap Ridzwan sambil lebih mendekat ke arah Rania.
Rania yang tidak punya pilihan lain pun memilih masuk ke dalam mobil Ridzwan karena selama yang iya tau Ridzwan itu tipikal orang yang pemaksa.
Ridzwan pun memasuki mobilnya dan mulai mengemudikan mobilnya menuju apartemen yang memang sudah iya siapkan selama dua hari ke belakang.
" kak, Rania mau berangkat kerja " ucap Rania yang mulai buka suara saat tau jika jalan yang sedang yang dituju berlawanan arah dengan jalan ke cafe tempat nya kerja.
" kamu juga akan bekerja tapi tidak di cafe itu" ucap Ridzwan tanpa menjelaskan arah tujuannya kemana pada Rania.
" tapi kak " Rania yang sudah mendengar desas desus yang beredar tentang Ridzwan pun semakin takut bila itu juga akan menimpa dirinya.
" kak.. Rania mau turun di sini saja " ucap Rania yang sudah memegang knop pintu mobil agar dia bisa keluar tapi Ridzwan dengan cepat mengunci mobilnya secara otomatis.
" kamu akan turun jika kita sudah sampai di tempat tujuan kita " ucap Ridzwan tanpa melihat ke arah Rania.
Ridzwan pun meminum minuman yang tergeletak di dashboard mobil nya hingga tidak butuh waktu lama Ridzwan yang sedang mengemudikan mobilnya terlihat gelisah dan itu terlihat oleh Rania.
" ya tuhan ..apa yang aku minum " ucap Ridzwan sambil melihat ke arah Rania dimana Rania juga sedang memperhatikan nya.
" Ran.. aku salah minum " ucap Ridzwan yang mencoba menggenggam tangan Rania namun Rania langsung menarik tangannya sebelum Ridzwan berhasil menggenggam nya.
Ridzwan pun menghentikan mobil ya saat sudah sampai di basemen sebuah apartemen yang sudah satu tahun ini iya tempati hanya untuk berkencan dengan para wanita.
" turun " ucap Ridzwan yang tentu saja membuat Rania kaget dan hal itu membuat Ridzwan naik pitam. Ridzwan pun turun dan mengitari mobil membukakan pintu mobil untuk Rania.
" ayo ikut, kamu harus menolong Ku " ucap Ridzwan yang menggenggam tangan Rania dengan paksa sehingga membuat rania tidak bisa berlari kemanapun.
" ngga .. aku ngga mau " ucap Rania yang terus saja berontak dan berusaha melepaskan genggaman tangan Ridzwan dari tangannya.
Tapi Ridzwan tetap menarik tangan Rania bahkan semakin erat genggamannya, hingga sampailah Ridzwan dan Rania di apartemen milik Ridzwan yang memang sangat mewah untuk ukuran Rania yang hanya tinggal di panti asuhan.
" ran aku mohon tolong aku ?" ucap Ridzwan sambil berlutut di hadapan Rania yang masih tetap berdiri di belakang pintu,
" aku ngga mau, aku bukan perempuan seperti yang biasa kamu pakai, aku tidak mau" ucap Rania yang langsung menyilangkan tangannya di dada nya sendiri.
" aku bisa mati ran jika kamu tidak membantu ku " ucap Ridzwan sambil membuka satu persatu pakaian yang iya gunakan yang tentu saja membuat Rania berbalik memunggungi Ridzwan.
Tapi ternyata apa yang di lakukan Rania itu malah mempermudah Ridzwan menerkamnya, hingga tidak ada celah bagi Rania untuk bisa lari dari terkaman hewan buas di hadapannya kini.
" tolong jangan seperti ini" ucap Rania yang masih berusaha menghentikan semua yang di lakukan Ridzwan padanya.
" tapi aku bisa mati Ran " ucap Ridzwan tapi tangannya terus memaksa Rania agar bisa menguasai nya.
Dan semuanya kini sudah terjadi dimana Rania kini sudah kehilangan sesuatu yang paling iya jaga dan tentunya kebanggaan bagi kaum perempuan yang kelak akan di persembahkan untuk suaminya.
Ridzwan tanpa ampun terus menerus melakukan apa yang iya mau pada Rania meski Rania terus saja memberontak.
" ran menurutlah.. karena semakin kamu berontak maka kamu sendiri yang akan kesakitan " ucap Ridzwan yang masih mengung kung Rania dibawahnya.
" coba kamu nikmati " ucap Ridzwan lagi agar dirinya tidak merasa terlalu bersalah saat melihat ada noda darah yang menunjukan jika memang Rania gadis baik baik.
" AKU NGGA MAU " ucap Rania yang masih teguh pada pendirian nya meski pun kini tidak ada yang tersisa di dirinya.
Ridzwan pun akhirnya mendapatkan apa yang diinginkannya dari Rania, tinggal iya minta hadiahnya dari teman temannya tentunya hadiah taruhan sebesar tiga puluh juta
cekrek
Ridzwan mempoto Rania yang masih menangisi dirinya yang sudah kotor karena Ridzwan.
" sudah lah.. kamu tenang saja, kalo cuma sekali kamu ngga mungkin hamil dan tidak kan ada orang yang tau jika kamu tidak cerita" ucap Ridzwan yang memilih menelungkup kan diri di samping Rania.
" jadi ini tujuan kamu berusaha mendekatiku ?" tanya Rania di sela sela tangisnya.
" kamu mau tau apa tujuanku sebenarnya ?" ucap Ridzwan yang hanya memiringkan tubuhnya menghadap Rania yang masih meringkuk seperti bayi sambil menangis.
" layani aku sepenuh hati, baru aku akan memberitahu alasannya " ucap Ridzwan lagi.
" DASAR GILA.. MANIAK S E X "
✍️✍️✍️ segitunya kamu ridz hanya untuk memenuhi tantangan dari teman teman mu dan juga untuk uang Tiga puluh juta 😤😤
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi.
love you moreeeee 😍😍🌹
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!