NovelToon NovelToon

LDP S3 : Permata Dunia Bawah

Prolog.

Halo para pembaca tercinta.

Saya ingin memberitahukan kalau kalian bisa langsung membaca novel LDP S3 ini tanpa harus membaca LDP S1&S2 terlebih dahulu karena musuh utama dan alur cerita di LDP S3 ini berbeda dengan 2 novel sebelumnya. Karena itu, di S3 ini aku awali dengan prolog baru. Namun, jika kalian merasa penasaran dengan perjalanan kultivasi Heilong dari awal maka kalian bisa membaca LDP S1&S2 terlebih dahulu.

Selamat membaca 🙏.

###############

Dahulu kala ketika manusia belum diciptakan di dunia ini. Penduduk di tiga dunia pernah melalui masa-masa damai. Tidak ada permusuhan antara Dewa dan Iblis.

Pada suatu waktu, Para Dewa dan Iblis tiba-tiba berkumpul lalu menyatukan semua kekuatan yang mereka miliki untuk membuat sebuah benda pusaka yang dapat menguak rahasia tentang keabadian.

Benda pusaka itu berupa sebuah batu permata seukuran kepalan tangan dan menyimpan kekuatan gabungan antara Dewa dan iblis.

Rencananya, benda pusaka itu akan digunakan oleh para dewa dan iblis secara bersamaan agar mereka semua sama-sama memiliki kesempatan untuk hidup abadi.

Akan tetapi, Bangsa Iblis yang pada dasarnya memiliki sifat angkuh dan sombong ternyata tak ingin para Dewa mendapatkan keabadian.

Bangsa Iblis tak mau para Dewa selalu menghalangi setiap kesenangan yang akan mereka lakukan dengan teori tentang kebajikan dan keadilan. Sebab, kekuatan para Iblis akan semakin kuat seiring dengan bertambah besarnya sifat buruk yang ada di dalam hati setiap makhluk hidup. Hal itu tentu saja bertolak belakang dengan semua teori kebenaran yang dipegang teguh oleh para dewa.

Para Dewa dan Iblis akhirnya saling berperang satu sama lain untuk memperebutkan benda pusaka tersebut.

Seluruh alam semesta berguncang dengan kuat seakan-akan mau runtuh akibat benturan dahsyat kekuatan antara Dewa dan Iblis.

Di pihak para dewa ada empat Kaisar Langit dengan Dewa Tertinggi Li Ting sebagai pimpinan. Sedangkan di pihak para Iblis ada tujuh Raja Iblis yang dipimpin oleh Raja Iblis Dao Gi.

Salah satu Raja Iblis ternyata berhasil lolos dari kepungan ke-empat Kaisar Langit dan menyusup ke barisan prajurit Dewa. Ia lalu menyerang para prajurit Dewa tanpa ampun dan dengan cara yang tak pernah terbayangkan.

Dari segi kekuatan tentu saja pihak Dewa mengalami kerugian. Sebab, kekuatan masing-masing Kaisar Langit setara dengan para Raja Iblis. Jadi, para Kaisar Langit tak bisa berbuat banyak saat salah satu Raja Iblis berhasil lolos dan membantai para prajurit Dewa.

“Apa yang harus kita lakukan sekarang? Aku tak bisa melihat Raja Iblis itu membantai para prajuritku dengan begitu keji!” Salah satu Kaisar Langit berseru pada Li Ting padahal mereka berempat tengah bertarung sengit melawan ke-enam Raja Iblis yang masih berada di tempat ini.

“Aku sama sekali tak memiliki ide. Jika salah satu dari kita meninggalkan tempat ini maka Raja Iblis yang lain pasti akan langsung menuju ke barisan prajurit kita dan akan memulai pembantaian yang lebih mengerikan lagi.” Li Ting melihat sekilas ke arah para prajurit setelah menjawab lalu kembali bertarung dengan para Raja Iblis.

Ke-tiga Kaisar Langit yang lain pun kembali berusaha keras memblokir ke-enam Raja Iblis agar tetap berada di tempat ini. Mereka semua setuju dengan ucapan Li Ting.

Namun, ke-empat Kaisar Langit ini tidak dapat fokus selama pertempuran karena pikiran mereka berempat terus memikirkan tentang keselamatan para prajurit Dewa yang tersisa. Apalagi Raja Iblis itu terlihat bersemangat sekali membantai para prajurit Dewa.

Hingga akhirnya ke-empat Kaisar Langit itu melihat barisan pasukan monster yang dipimpin oleh para Divine Beast mendekati medan pertempuran.

Ke-empat Kaisar Langit akhirnya menggabungkan semua kekuatan yang mereka miliki dengan para Divine Beast dan berhasil membawa seluruh prajurit Dewa keluar dari medan perang.

Benda pusaka itu akhirnya jatuh ke tangan Bangsa Iblis dan disembunyikan di bagian terdalam Dunia Bawah agar keempat Kaisar Langit tidak mampu melacak keberadaan benda pusaka tersebut.

Ch. 1 — Pintu Gerbang Langit.

Sebuah benda yang menyerupai sebuah komet melesat dengan kecepatan tinggi keluar dari orbit Bumi.

Jika diperhatikan lebih detail lagi, ternyata benda itu bukanlah sebuah komet melainkan dua orang kultivator yang sedang terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ya! Mereka berdua adalah Heilong dan Li Ziqi.

Mereka berdua akan pergi menuju ke Alam yang lebih tinggi dari Alam manusia yaitu Alam Dewa. Sebuah tempat yang merupakan surga bagi para kultivator.

Heilong terlihat sangat bersemangat selama perjalanan. Sebab, ini adalah kesempatan baginya untuk sekali lagi menginjakkan kaki di Alam Dewa. Sebelumnya, ia hanya melihat gambaran tentang Alam Dewa melalui ingatan yang ditinggalkan oleh Li Xuan.

Li Ziqi melirik Heilong yang sedang sibuk mengamati bintang-bintang yang ada di sekitar mereka lalu berkata. “Bukankah kau sudah sering melihat bintang dari Bumi. Lalu kenapa terlihat sangat kagum hanya karena melihat sebuah bintang?”

Heilong menghela nafas panjang dan menjawab. “Aku tidak sedang mengagumi bintang-bintang ini. Tapi, aku sedang mengagumi pencipta dari semua bintang-bintang yang menghiasi langit ini.”

“…” Li Ziqi hanya terdiam tak dapat berkata-kata. Selama ini, ia sering menjelajahi langit dan berkeliling ke seluruh penjuru Alam Semesta. Jika dihitung, sudah ribuan bintang yang telah ia singgahi namun ia sama sekali tak pernah memiliki pemikiran seperti Heilong.

Heilong lalu menunjuk beberapa bintang dengan warna yang berbeda. “Apakah menurutmu warna bintang yang berbeda itu hanyalah sebuah hiasan untuk mempercantik keindahan langit?”

“Warna sebuah bintang melambangkan seberapa panas suhu udara disekitar bintang itu. Semakin panas suhu sebuah bintang maka akan semakin jarang makhluk hidup yang bisa bertahan di sekitar tempat ini.” Li Ziqi dapat menjawab dengan mudah. Sebab, hal ini adalah pemahaman yang paling dasar dari sebuah bintang.

“Jawabanmu tidak salah. Tapi ada sesuatu yang kurang.” Heilong lalu menunjuk sebuah bintang dengan warna yang paling terang. “Semakin terang warna sebuah bintang maka bintang itu akan segera mengalami kehancuran dan akan melahirkan sebuah bintang yang baru. Itu adalah tanda bahwa tidak ada sesuatu yang abadi dan semuanya akan menghilang saat berada pada puncaknya. Jadi jangan sekali-kali kita terlena saat kita berada di puncak kehidupan.”

Jawaban Heilong membuat Li Ziqi mendapat sedikit pencerahan tentang jalan kehidupan. Terkadang seorang menjadi lupa akan kematian saat dirinya berada di puncak kekuasaan sehingga orang itu berubah menjadi sesosok Raja yang kejam dan haus akan kekuasaan. Mereka tidak sadar bahwa kekuasaan dan harta hanyalah sebuah ilusi dunia semata yang akan hilang saat kematian menjemput.

“Usiamu tidak lebih dari seratus tahun tapi pemikiranmu seperti seorang manusia yang telah hidup selama ribuan tahun.” Li Ziqi berhenti berdebat dengan Heilong dan mempercepat laju terbangnya. Sebab, ia sadar bahwa ia tak akan pernah menang berdebat dengan pria ini.

Heilong pun segera mengikuti Li Ziqi dengan mempercepat laju terbangnya. Saat ini, ia sudah sedikit terbiasa dengan keadaan langit yang tak memiliki gaya gravitasi. Jadi, tidak ada masalah untuk menentukan arah dalam kecepatan seperti ini.

**

Dua Jam Kemudian.

Mereka berdua akhirnya sampai di depan sebuah pintu gerbang yang sangat megah. Seluruh bagian pintu gerbang itu terbuat kristal es yang sangat kokoh dan memancar aura yang begitu kuat.

“Apakah kita sudah sampai di istana Dewa Tertinggi?” tanya Heilong karena ia sama sekali tak tahu tentang keadaan Alam Dewa.

“Istana Dewa Tertinggi masih jauh dari tempat ini. Lagipula aku tidak akan membawamu ke Istana Dewa Tertinggi. Saat ini kita sedang berada di Pintu Gerbang Langit Utara.”

Li Ziqi melihat sekitar seolah-olah sedang mencari seseorang. Sebab, pintu gerbang ini seharusnya tidak boleh kosong. Seharusnya Dewa Penjaga Pintu Gerbang Utara selalu menjaga tempat ini selama 24 jam kecuali ia mendapat panggilan khusus dari Kaisar Langit atau Dewa Tertinggi. Itupun Dewa Penjaga Pintu Gerbang diharuskan menunjuk Dewa lain untuk sementara waktu menggantikan tugasnya selama dia tidak berada di tempat.

Hawa dingin yang sangat ekstrim tiba-tiba menyelimuti seluruh wilayah Pintu Gerbang Utara.

Swost ...

Sebuah tombak es muncul dari pintu gerbang dan melesat menyerang Heilong.

Dengan sangat lincah Heilong berhasil menghindari serangan itu. Namun, tekanan hawa dingin yang begitu kuat membuat Heilong mundur beberapa langkah menjauhi Pintu Gerbang Utara.

Heilong melihat ke arah Li Ziqi dan ingin meminta penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi di tempat ini. Namun, Li Ziqi telah menghilang dari tempat terakhir kali ini berdiri.

“Kemana wanita itu pergi di saat seperti ini? Jangan-jangan serangan yang barusan ada hubungannya dengan dia.”

Heilong menjadi semakin waspada saat kembali merasakan hawa dingin yang begitu ekstrim mulai bergerak mendekati dirinya dengan kecepatan yang sangat luar biasa.

Sebuah Domain energi es yang cukup luas saat ini telah mengurung Heilong dan membuat gerakan menjadi semakin berat.

Heilong akhirnya meledakkan Qi yang ia miliki untuk menekan hawa dingin yang berusaha membekukan tubuhnya.

“Bocah itu ternyata cukup memiliki kemampuan. Pantas saja dia mampu mengalahkan Raja Iblis dari Dunia Manusia.”

Sesosok pria yang berdiri di atas pintu gerbang terlihat semakin bersemangat saat melihat Heilong mampu bertahan di dalam serangan domain es milikinya. Namun, ia tak berniat sedikitpun menghentikan serangannya pada Heilong. Entah apa niat dari pria ini sebenarnya.

Boom ...

Jubah Heilong berkibar di udara seolah-olah tertiup badai yang begitu dahsyat saat Qi yang terpancar dari tubuhnya terus melonjak dengan kuat bak letusan gunung berapi. Ia lalu mengeluarkan pedang pusaka miliknya dan menyerang domain es ini dari dalam.

Pedang pusaka yang ada di tangan Heilong mulai menari dalam irama tertentu. Setiap kali ia mengayunkan pedangnya ke arah tertentu, maka kekuatan niat pedang yang begitu dahsyat akan menyerang domain es tanpa ampun dan meninggalkan bekas yang cukup dalam.

Heilong terus mengayunkan pedangnya ke berbagai arah dan membuat domain es yang mengurung dirinya dipenuhi dengan retakan memanjang dan terlihat akan runtuh.

**

“Sampai kapan kau akan terus mengujinya?” Li Ziqi muncul di samping pria misterius itu dan menegurnya.

“Tentu saja sampai aku mengakui kekuatannya. Seseorang yang akan menjadi penerus dari Dewa Pelindung tentu saja harus memiliki kekuatan di atasku. Sebab, aku tidak ingin orang yang memilih gelar Dewa Pelindung hanya akan mempermalukan gelar itu saja,” jawab pria itu dengan nada tak senang.

“Hehe … Kau akan kalah. Aku ingatkan padamu untuk segera mengakhiri serangan ini sebelum semua penduduk Alam Dewa melihatmu dikalahkan oleh seorang pendatang baru.” Li Ziqi tertawa renyah melihat arogansi dari sosok pria misterius ini yang tak lain adalah Dewa Penjaga Gerbang Utara.

Ch. 2 — Zhi Ming.

Di bawah serangan teknik pedang yang seperti badai tanpa henti, domain es yang sempat mengurung Heilong selama beberapa menit itu akhirnya runtuh dan menunjukkan sosok Dewa Penjaga Pintu Gerbang Utara yang saat ini berdiri tempat di depan Pintu Gerbang Langit Utara sambil menyilangkan kedua tangannya.

“Siapa kau? Kita berdua sama sekali tak memiliki dendam tapi kenapa kau langsung menyerangku begitu aku sampai di tempat ini.

Heilong tampak tak senang. Sebab, ini adalah pertama kalinya ia menginjakkan kaki di Pintu Gerbang Langit Utara ini tapi yang ia dapatkan bukanlah sebuah sambutan yang ramah, melainkan serangan yang cukup mematikan dari seorang Dewa yang sama sekali tidak ia kenal.

“Aku adalah Zhi Ming, Dewa Penjaga Pintu Gerbang Langit Utara. Seluruh wilayah langit Utara berada di bawah penjagaanku.”

Sikap Zhi Ming pada Heilong sedikit melunak setelah melihat kekuatan yang dimiliki oleh pemuda di depannya ini.

Domain Es yang digunakan oleh Zhi Ming untuk mengurung Heilong adalah salah satu jurus terkuat yang ia miliki. Dan, dalam seribu tahun ini hanya beberapa orang Dewa saja yang dapat melepaskan diri dari jurus andalannya ini. Jadi, wajar saja jika penilaian Zhi Ming pada Heilong langsung berubah ketika melihat Heilong memiliki kemampuan untuk menghancurkan domain es buatannya.

“Ternyata kau adalah Dewa yang menjaga tempat ini. Tapi, bukan itu jawaban yang aku inginkan. Aku hanya ingin tahu kenapa kau tiba-tiba menyerangku.”

Heilong masih terlihat sangat kesal apalagi sampai saat ini Li Ziqi masih menghilang entah kemana begitu tiba di tempat ini. Ia bahkan sempat berpikir bahwa Zhi Ming telah menculik Li Ziqi.

Zhi Ming berjalan melewati Heilong dan membelakanginya. Ia lalu melihat ke arah sebuah istana es yang sangat indah yang ada di tengah-tengah Langit Utara. Ia seolah-olah sedang bernostalgia ketika melihat istana es itu dan tanpa sadar raut wajahnya memperlihatkan tanda-tanda kesedihan.

“Dewa Pelindung yang sebelumnya adalah Guruku. Aku tidak ingin posisi Guruku digantikan oleh orang yang lemah dan hanya akan mempermalukan gelar dari seorang Dewa Pelindung. Karena itu, aku langsung berniat menguji kekuatan yang kau miliki begitu aku melihatmu,” jelas Zhi Ming.

Heilong akhirnya tahu alasan dibalik serangan mematikan yang dilakukan Zhi Ming. Ia dapat memahami bahwa seorang murid tidak akan pernah rela gelar kehormatan yang pernah didapatkan oleh Gurunya akan hancur di depan matanya. Mungkin ia sendiri juga akan melakukan hal yang sama juga ada roh pedang lain yang ingin menggantikan gelar yang dimiliki oleh gurunya ini.

“Lalu bagaimana sekarang penilaianmu padaku? Apakah kau ingin berduel denganku untuk menguji kekuatanku lebih dalam lagi atau kau membiarkanku lewat agar aku bisa segera sampai ke Istana Dewa Pelindung,” seru Heilong dengan ramah. Kemarahan yang sebelumnya terlihat di wajahnya sudah menghilang bagai tersapu angin.

Zhi Ming tak segera memberikan jawaban tapi ia malah mengamati daerah sekitar mencari tempat yang cocok untuk bertarung.

Sejak Heilong mampu menghancurkan jurus domain es yang ia miliki. Maka serangan biasa saja tidak akan mampu untuk menaklukkan Heilong. Jadi, Zhi Ming sengaja mencari sebuah tempat yang cocok agar dia mampu mengeluarkan semua kekuatannya.

Tidak butuh waktu lama bagi Zhi Ming untuk menemukan sebuah tempat yang cocok. Sebab, seluruh wilayah langit Utara ini memang memiliki suhu udara yang sangat dingin dan cocok dengan kekuatan elemen es yang ia miliki. Jadi, Wilayah Langit Utara ini memiliki dataran es yang lebih dominan dari Langit yang lain.

Ia pun segera membawa Heilong pergi ke sebuah dataran es terapung yang ada di ujung timur Langit Utara.

Akan tetapi, Zhi Ming tidak tahu bahwa Heilong telah memikirkan sebuah ide gila di kepalanya. Ia berniat membalas serangan yang dilakukan Zhi Ming saat berada di depan pintu gerbang hingga berkali-kali lipat sampai Zhi Ming memohon ampun.

Hanya dalam beberapa nafas saja mereka berdua telah sampai di tempat dimana mereka berdua akan bertarung.

Hamparan es yang sangat luas langsung menyambut mereka berdua. Mungkin tempat ini lebih cocok disebut sebuah Planet Es daripada sebuah dataran es terapung. Sebab, luas daratan es ini tidak kalau dari luas sebuah Planet.

Di tempat ini hanya ada mereka berdua saja. Entah dimana Li Ziqi bersembunyi. Li Zhen saat ini juga sedang berada dalam meditasinya sejak pertempuran antara Heilong dengan Dark Ertheroz berakhir. Jadi, kali ini Heilong akan benar-benar bertarung sendiri tanpa bantuan orang-orang yang selama ini selalu berada di dekatnya.

Heilong langsung menggunakan jurus Tarian Menebus Langit dan menghilang dari pandangan Zhi Ming begitu duel di antara mereka dimulai. Ia sama sekali tak ingin memberikan kesempatan bagi Zhi Ming untuk menyerang lebih dulu.

“Dasar bocah licik! Apakah kau pikir aku akan memberi celah untuk menyerang.” Zhi Ming menyeringai lalu melepaskan sebuah gelang yang ada di lengan kirinya.

Boom ...

Aura energi es yang begitu dahsyat langsung meledak dari tubuh Zhi Ming begitu ia melepaskan gelang yang ada di lengan kirinya. Ternyata gelang itu adalah sebuah segel yang sengaja ia pakai untuk menyembunyikan kekuatan aslinya.

Daratan es yang ada disekitarnya juga menjadi semakin dingin hingga memicu kedatangan sebuah badai salju yang mengguncang seluruh wilayah Langit Utara.

...“Domain Es — Surga Es Tanpa Batas.”...

Sebuah domain es yang lebih kuat dari sebelumnya langsung muncul dan kembali mengurung Heilong begitu Zhi Ming selesai melakukan beberapa gerakan sebuah jurus. Kali ini, Zhi Ming juga sengaja berada di dalam domain es miliknya sendiri agar lebih leluasa melakukan serangan dari dalam.

Pergerakan Heilong pun seketika terhenti. Sebab, kedua kakinya seolah-olah membeku karena pengaruh dari domain es ini.

“Kau tidak akan bisa bersembunyi dari pandanganku selama berada di dalam pengaruh domain es buatanku. Aku akan menunjukkan padamu seperti apa kekuatan yang seharusnya dimiliki oleh seorang Dewa Pelindung. Jika kau tidak bisa selamat dari seranganku ini, maka kau sama sekali tidak layak mendapatkan gelar Dewa Pelindung.”

Zhi Ming lalu mengepalkan tinjunya dan melemparkan ke arah Heilong.

...“Tinju Kaisar Es.”...

Alih-alih merasa takut, Heilong justru menyeringai saat melihat serangan Zhi Ming mulai mendekat. Ia mulai mengalirkan Qi elemen es miliknya ke dalam pedang pusaka yang ada di kedua tangannya lalu mengarahkannya ke arah langit. “Apakah kau pikir hanya kau saja yang diuntungkan dalam domain es ini? Akan aku tunjukkan padamu seberapa dalam pemahamanku dalam hukum elemen es.”

...“Cermin Es.”...

Dinding es raksasa seketika muncul di depan Heilong layaknya sebuah perisai yang melindungi Tuan-nya.

Boom ...

Kekuatan dahsyat dari tinju es milik Zhi Ming akhirnya menghantam perisai es pertahanan Heilong dengan keras dan menyebabkan suara ledakan yang mampu mengetarkan seluruh wilayah daratan es terapung ini.

Zhi Ming sudah merasa di atas angin saat melihat kabut es tebal mulai mengelilingi Heilong. Sebab, kabut es ini adalah luapan energi yang berasal dari jurus tinju Kaisar Es miliknya jika mampu mengenai targetnya dengan telak.

“Apakah kau sekarang sudah menyadari seberapa besar perbedaan kekuatan seorang veteran penghuni Alam Dewa sepertiku dengan manusia yang baru saja dipromosikan ke Alam Dewa sepertimu!” seru Zhi Ming saat melihat bayangan sosok Heilong masih berdiri dengan gagah di dalam kabut es.

Zhi Ming tampaknya masih menyimpan sedikit amarah pada Heilong atas perlakuan di depan pintu gerbang. Meskipun sikapnya pada Heilong sudah sedikit melunak tapi ia masih bertekad untuk memberi sedikit pelajaran pada Heilong.

Akan tetapi, rasa percaya diri Zhi Ming itu tidak berlangsung lama. Kepercayaan dirinya yang begitu tinggi seketika lenyap dan digantikan oleh keterkejutan yang begitu dalam saat melihat kabut es tebal yang mengelilingi Heilong menghilang dengan cepat. Bahkan, fluktuasi kekuatan dari Tinju Kaisar Es juga langsung lenyap seolah-olah ditelan oleh sebuah lubang tanpa dasar.

Zhi Ming mengerutkan kening. Ia mulai berpikir keras tentang apa yang telah terjadi di dalam kabut es tebal itu. “Apa yang sebenarnya terjadi?! Tidak mungkin seorang manusia yang baru dipromosikan menjadi Dewa memiliki kemampuan untuk melawan pukulan kekuatan penuhku.”

“Jadi cuma seperti itu kekuatan penuh dari seorang veteran Alam Dewa?” tatapan Heilong menjadi jijik saat melihat Zhi Ming ia tidak menyangka jika seorang veteran Alam Dewa akan menyimpan dendam yang berlarut-larut hanya karena sebuah masalah sepele.

“Akan aku tunjukkan padamu apa artinya dari kekuatan penuh itu," lanjut Heilong.

Heilong lalu menghantamkan kedua tangannya para cermin es yang ada di depannya dan seketika kekuatan es yang begitu dahsyat melesat dari dalam cermin dan mengarah lurus menabrak Zhi Ming.

Boom ...

Ledakan dahsyat kembali bergema namun ledakan dahsyat kali ini disertai dengan munculnya cekungan yang cukup dalam di sekitar tempat Zhi Ming berpijak.

Zhi Ming terpaksa harus menggunakan artefak pertahanan miliknya untuk melawan serangan Heilong kali ini.

“Hebat juga kau! Pantas saja Dewa Tertinggi memberimu perlakukan khusus,” seru Zhi Ming.

Semua penghuni Alam Dewa telah mendengar bahwa Dewa Tertinggi baru-baru ini telah mengangkat seorang Dewa baru untuk menggantikan posisi Dewa Pelindung yang telah lama gugur dalam perang besar melawan para iblis ribuan tahun yang lalu.

Namun, para Dewa merasa bahwa pengganti dari Dewa Pelindung mendapat perlakukan yang sangat istimewa. Sebab, pengisi posisi Dewa Pelindung yang telah lama kosong ini berasal dari Dunia Manusia, bukan Alam Dewa. Padahal, para Dewa dari Alam Dewa telah lama bersaing untuk mendapatkan posisi ini lalu kenapa Dewa Tertinggi tiba-tiba memberikan posisi yang sangat penting ini para seorang manusia?

Sebagian besar Dewa yang tinggal di Alam Dewa sebenarnya tidak puas dengan keputusan yang diambil oleh Dewa Tertinggi. Akan tetapi, tidak ada satupun di antara mereka berani membantah karena keputusan Dewa Tertinggi adalah mutlak dan harus dipatuhi oleh seluruh penghuni Alam Dewa.

“Terimakasih. Aku akan anggap ucapanmu itu sebagai sebuah sambutan. Tapi, aku masih menangkap bahwa kau memiliki niat lain dibalik ucapanmu itu.”

“Aku telah mendengar bahwa kedatanganmu ke Alam Dewa ini adalah untuk menggantikan posisi dari Dewa Pelindung yang telah lama kosong. Apakah kau tahu apa tugas dari seorang Dewa Pelindung?” Zhi Ming balik bertanya mencoba mencari cara menyampaikan ketidakpuasannya.

“Tentu saja untuk melindungi Alam Dewa dan Alam Manusia dari serangan para Iblis Dunia Bawah,” jawab Heilong tegas tanpa berpikir panjang karena ingatan yang ditinggalkan Li Xuan telah menjelaskannya padanya tentang segala sesuatu yang ada di Alam Dewa termasuk tugas-tugas dari masing-masing Dewa.

“Lalu apakah kau pikir kekuatan yang kau miliki itu akan mampu melindungi Alam Dewa dan Alam Manusia secara bersamaan dari serangan para iblis?” Zhi Ming akhirnya menemukan momen yang tepat untuk mengutarakan ketidakpuasannya.

“Kalau begitu aku akan mulai serius. Kau akan tahu apakah aku layak mendapatkan posisi Dewa Pelindung setelah aku mengalahkanmu.” Heilong tampaknya sudah malas berbasa-basi dengan Zhi Ming. Ia pun berniat menundukkan Zhi Ming karena pria yang ada di depannya ini tampaknya hanya dapat mengerti bahasa kekuatan saja.

Sudah bukan menjadi rahasia umum jika saat ucapan tidak dapat menjelaskan sesuatu maka kekuatan akan membawa peran penting dalam membuat keputusan. Dan, Heilong tampaknya sudah bertekad untuk mengambil pilihan yang ke-dua yaitu adu kekuatan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!