NovelToon NovelToon

Holy Dynasty Emperor Throne

Semua Memiliki Cerita

Kehancuran dinasti Tianwu tak bisa dicegah. Lima klan hancur bersamanya namun tanpa diduga keturunan dari masing-masing klan hidup hingga sekarang. Mereka tengah menunggu pewaris suci dan Tuan mereka. Lima ajaran kuno Kunlun akan kembali berjaya mengikuti sang pangeran menuju takhta Kaisar. Klan Ye dengan ketrampilan pedang luar biasanya mampu mengalahkan berbagai pendekar sekte Tianmen yang menentang berdirinya dinasti Tianwu. Klan Huang dengan ketrampilan lima elemen dan tubuh tak berwujudnya mampu mengumpulkan informasi secepat kilat mendengar dari angin. Segala informasi di dunia tak luput dari pengetahuannya. Seni musik melegenda yang mampu membelah langit hanya dengan melodinya merupakan seni beladiri terkenal dari klan Xie. Klan Huo dengan semangat berapi-api dan kemampuan meleburkan segala hal dengan api layaknya seekor phoenix yang terlahir kembali. Ketrampilan medis ilahi dan peracikan pil abadi serta beladiri medis yang luar biasa merupakan ketrampilan dan ciri khas klan Mu. Lima klan bangsawan dinasti Tianwu dan menjadi pelopor lima ajaran kuno Kunlun. Mereka menunggu sang pangeran untuk merebut takhta Kaisar setelah mendengar kabar bahwa sang pangeran masih hidup dalam pelarian. Mereka bersumpah akan melindungi sang pangeran dalam perjalanan menuju takhta melawan mereka yang menentangnya. Kota Tianqi akan kembali beradarah-darah seperti dahulu. Melawan kekuatan besar dibalik dinasti baru yakni musuh sebenarnya dari semua musuh dan antek-anteknya. Sekte Tianmen yang menguasai dunia beladiri semenjak sebelum dan sesudah dinasti Tianwu hancur. Mereka berlima akan dengan bangga memperkenalkan diri mereka kepada seluruh dunia bahwa lima klan kuno telah kembali membawa pangeran menuju takhta dan memimpin dinasti Tianwu kembali. Dunia beladiri akan mereka balik demi kelancaran sang pangeran menduduki takhta Kaisar. Takhta Kaisar dinasti suci bukanlah milik dinasti Zhufu, melainkan milik dinasti Tianwu dan keturunannya!

Kisah ini berawal dari makam kekaisaran dinasti Tianwu di gunung Taiyang dimana salah satu keturunan dari lima klan hidup dalam pengasingan menjaga makam kekaisaran.

Musim gugur telah tiba. Daun-daun berguguran membuat Lian Xiang berusaha lebih keras membersihkan kawasan makam. Tiap hari dilakukan tanpa adanya keluhan hingga hari ini dia benar-benar malas.

"Ibu! Aku lelah! " ucap Lian Xiang membuang sapu kesamping dan duduk di bawah pohon.

Na Ying hanya tersenyum menanggapi anaknya ketika mengucapkan kalimat tersebut untuk pertama kalinya.

"Jika lelah, beristirahatlah, " balas Na Ying membawa sebakul buah-buahan berjalan mendekat ke arah Lian Xiang.

Mereka duduk di bawah pohon dengan makam-makam disekeliling mereka. Di kelilingi oleh gunung-gunung membuat Lian Xiang tak tahu dunia luar.

"Kenapa hanya kita yang menjaga makam? Itupun tanpa digaji, " ucap Lian Xiang.

"Tukk! "

Lian Xiang mengaduh. Ketika ketukan mendarat dikepalanya.

"Tidak boleh berkata seperti itu. Menjaga makam adalah tugas kita, " ucap Na Ying.

Satu gigitan buah apel sebelum Lian Xiang bertanya lebih lanjut.

"Apakah hanya kita yang menjaga makam? " tanya Lian Xiang.

Na Ying menggelengkan kepalanya. Dia mendesah pelan karena kebenaran tersembunyi mengatakan tidak.

"Berjanjilah kepadaku untuk selalu setia dan menjaga makam ini dengan nyawamu sendiri. Jika suatu saat nanti makam ini diketahui oleh orang lain maka jangan biarkan mereka masuk. Bahkan jika kau tidak bisa menjaganya, maka kau harus mati disini, " ucap Na Ying dengan serius meletakkan ranjang apel ditanah. Angin berhembus pelan. Lian Xiang terpana karena baru saja mendengarkan ucapan serius ibundanya.

"Aku berjanji! " ucap Liang Xiang mengangkat tangannya.

"Makam ini merupakan makam para Kaisar dinasti Tianwu. Lima keluarga adalah pelayan setia dinasti. Makam kekaisaran ini adalah tempat suci para penerus keluarga berkumpul saling menjaga satu sama lain. Perang membuat semuanya hancur dengan terpaksa seluruh anggota klan mati bersama keluarga kekaisaran. Hanya klan kita yang menjaga dan hidup hingga sekarang, " ucap Na Ying mengeluarkan plakat bertuliskan Mu dan menyerahkannya kepada Lian Xiang.

"Klan Mu adalah alkemis terhebat dinasti Tianwu. Menjaga kesehatan seluruh anggota kekaisaran bertahun-tahun. Empat klan lainnya adalah klan Huo, klan Ye, klan Xie dan klan Huang. Semuanya tewas bersama dengan anggota kekaisaran. Lima klan bersumpah kepada dinasti Tianwu. Waktu itu leluhur dari empat klan menyuruh klan Mu menepi pergi ke gunung Taiyang bersembunyi di komplek makam Kaisar menghindari serangan musuh. Leluhur akhirnya menetap disini menunggu pewaris sah dinasti Tianwu, "ucap Na Ying menjelaskan kepada Lian Xiang.

" Apakah keturunan empat klan masih ada dan dimana keturunan sah dinasti Tianwu saat ini,"tanya Lian Xiang.

"Saat itu juga klan Mu tak mengetahui keturunan empat klan namun kabar burung mengatakan semuanya tewas. Namun aku yakin pewaris sah dinasti Tianwu masih hidup hingga sekarang, " jawab Na Ying membuat Lian Xiang benar-benar terkejut.

Pewaris sah dinasti Tianwu masih hidup yang berarti tugasnya adalah mengikutinya.

"Darimana ibu tahu! " ucap Lian Xiang.

"Permaisuri Jia Mei meninggalkan kota Tianqi pada saat kekacauan dan berhasil keluar. Pada saat itu empat klan diam-diam membantu namun pasukan ditarik mundur dan hanya mengandalkan klan Mu saja. Tentu kekuatan klan Mu tak cukup menahan semuanya. Namun musuh percaya bahwa Permaisuri Jia Mei berada di istana, " ucap Na Ying.

"Orang lain menggantikan Permaisuri? " tanya Lian Xiang.

"Bukan orang lain. Melainkan saudaranya sendiri. Jia Ling adalah kembaran dari Permaisuri Jia Mei. Demi negara, Jia Ling mengorbankan dirinya sendiri membantu Permaisuri Jia Mei keluar dari kota Tianqi dengan aman. Namun klan Mu kehilangan jejaknya ketika berada dikota Wushuang. Namun leluhur yakin bahwa keturunan sah dinasti Tianwu masih hidup hingga sekarang, "jawab Na Ying.

Lian Xiang diam. Matanya berkobar akan kekaguman akan pengorbanan kepada negara. Na Ying beranjak berdiri. " Aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu,"ucapnya berjalan menjauh. Lian Xiang berjalan mengikuti dari belakang.

Ruangan dimana meja cendana persegi panjang dengan berbagai persembahannya serta batu nisan berjajar rapi terlihat begitu jelas. Suasana hening dan tenang. Lian Xiang tahu jelas bahwa papan nisan di depannya adalah para Kaisar terdahulu serta anggota kekaisaran yang telah tiada.

" Na Ying memberi salam. Hari ini Na Ying ingin memperkenalkan generasi ke 40 klan Mu"

Lian Xiang maju satu langkah. "Lian Xiang memberi salam"

Na Ying menoleh ke arah Lian Xiang dan tersenyum. Dirinya berjalan ke depan menyalakan dupa dan berdoa. Sesudah itu Na Ying menekan mekanisme batu hingga suara mekanisme bergerak terdengar jelas. Sesuatu keluar dari dalam tanah. Sebuah kuali kuno dengan naga kembar melilitnya yang terbuat dari logam terbaik bertuliskan Mu dengan jelas.

"Tungku ilahi Zhiyu adalah harta klan Mu bertahun-tahun. Dengan ilmu penyembuhan klan Mu legendaris membuat kita diburu bahkan hingga sekarang oleh Kaisar Feng Yu,"ucap Na Ying melambaikan tangan membuat tungku Zhiyu melayang berada di depan Lian Xiang.

"Ingatlah bahwa klan Mu bukanlah klan lemah! "

Tewasnya generasi ke 39 klan Mu dan Datangnya Bangsawan Ye

Lian Xiang tersentak ketika ibunya mengucapkan kalimat layaknya sumpah.

Guncangan tiba-tiba terjadi. Na Ying menyadari sesuatu. Ia bergegas keluar. Sekelompok orang menyerang sekitar area kompleks pemakaman. Berdiri dengan jubah biru gelap dengan mata tajam menatap ke bawah menonjol dibandingkan lainnya. Na Ying terhenyak ketika melihat orang tersebut.

"Bertahun-tahun akhirnya aku bertemu anggota Klan Mu yang legendaris, " ucapnya dengan angkuh.

Na Ying menyipit menatap tajam orang tersebut. Lambang burung hantu pada jubahnya menandakan identitas sesuatu.

"Fu Kang dari paviliun kebebasan Ziyou berkunjung ke makam suci meminta berkat leluhur," ucapnya dengan senyuman merekah sempurna.

"Pergi! Aku tidak menerima kehadiranmu! " balas Na Ying.

"Karena begitu, aku tidak akan segan-segan, " ucap Fu Kang memerintahkan bawahannya bertarung.

Sekelompok orang bertarung dengan sengit melawan Na Ying sendirian. Pedang melesat mendarat dalam genggaman Na Ying menyambut lawannya. Pertarungan berlangsung dengan seimbang. Lian Xiang bersembunyi di dalam goa melihat ibundanya dikeroyok orang asing. Dia memegang erat plakat dalam pelukannya.

Senyuman terlukis indah dari Fu Kang sesaat sebelum ia melesat turun menyerang Na Ying hingga terpaksa untuk mundur. Na Ying terpojok kalah dalam hal kecepatan Fu Kang yang luar biasa.

"Aku terkenal sebagai pembunuh senyap. Asalkan kau bersedia tunduk maka aku akan mengampuni nyawamu,"ucap Fu Kang.

"Pihh!! "

"Paviliun kebebasan? Klan Mu akan setia kepada dinasti Tianwu! " Ucap Na Ying.

"Keras kepala! " balas Fu Kang.

Pedang diayunkan ke langit dengan sekali langkah berkecepatan tinggi, Fu Kang berhasil mematahkan pedang Na Ying dan menusuk perutnya. Kejadian tersebut terlihat jelas di depan mata Lian Xiang.

"Klan Mu selamanya akan musnah! " ucap Fu Kang menarik pedangnya disertai tubuh Na Ying tersungkur ke tanah.

Ujung pedang berada di depan mata Na Ying. Todongan yang dilakukan Fu Kang sebelum ia tewas.

"Dimana plakatnya! " ucap Fu Kang.

Na Ying memegang pedang dan menusukkannya langsung ke kepala membuatnya langsung tewas. Suara angin berhembus disertai dengan kedatangan sosok pria membuat Lian Xiang mengurungkan niatnya untuk pergi ke luar.

Bilah energi pedang menghantam Fu Kang membuatnya mundur ketika niatannya menggledah tubuh Na Ying.

"Berani satu langkah?" ucapnya mengancam.

Fu Kang mendongak ke atas melihat pria bertopeng memegang pedang dengan jubah ungu gelap menatap tajam ke arahnya.

"Siapa! " ucap Fu Kang.

Tanpa basa-basi, kilatan pedang melesat ke arahnya menusuk perutnya tanpa ia sadari.

"Kau!"ucap Fu Kang.

Darah menetes di tanah dari ujung pedang yang bersih. Fu Kang melotot karena terkejut.

" Klan Ye, "ucap Fu Kang lemah sebelum tubuhnya ambruk ke tanah dan tewas.

Dia berbalik kemudian menatap ke dalam goa. Lian Xiang terkejut hingga tubuhnya bergetar. Orang tersebut menyarungkan kembali pedangnya.

" Keluarlah, aku tahu kau disana, "ucapnya dengan nada yang tenang.

Lian Xiang melangkah keluar ketika yakin akan dirinya sendiri. Pria tersebut melepaskan topengnya dan wajah rupawan seputih susu dengan bibir menawan membuat Lian Xiang tiba-tiba terhenti langkahnya.

" Dimana plakatmu? "tanya pria tersebut.

Lian Xiang tersadar kemudian memegang erat plakat di tangannya. Pria tersebut merogoh saku kemudian menunjukkan plakat yang sama hanya berbeda tulisan.

" Ye? "ucap Lian Xiang.

" Aku Qin Li dari klan Ye. Salah satu lima bangsawan dinasti Tianwu, "ucapnya membuat Lian Xiang terkejut.

" Kau! "ucap Lian Xiang.

" Mereka akan tiba, lebih baik masuk ke dalam terlebih dahulu, "ucap Qin Li.

Mereka berdua masuk ke dalam kompleks makam. Qin Li mengeluarkan kembali plakat klannya begitupun dengan Lian Xiang.

" Klan Mu. Anda adalah penerus ke 40 generasi klan Mu saat ini. Anda mewarisi tungku ilahi Zhiyu. Klan Mu memiliki satu teknik warisan beladiri dalam seni medis. 'Teknik ribuan jarum akupuntur'. Apakah anda sudah mempelajarinya? "tanya Qin Li.

Lian Xiang tentu saja bingung. Mendengar pertanyaan Qin Li membuatnya mengatakan yang sebenarnya.

" Aku baru saja mengetahuinya sesaat sebelum ibuku tiada. Aku tak memiliki kemampuan bertarung. Hanya penyembuhan yang bisa aku lakukan, "ucap Lian Xiang.

Qin Li menganggukkan kepalanya. " Barang berharga peninggalan ibumu? "tanya Qin Li.

Lian Xiang membawa Qin Li ke ruangan sudut dan menyerahkan kotak dengan ukiran bunga pir yang merupakan kotak jarum akupuntur.

" Bisa jelaskan kepadaku. Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Lian Xiang.

" Klan Ye adalah klan bayangan melayani Kaisar dinasti Tianwu. Menyerang pada saat malam hari membantu mengalahkan musuh-musuh sang Kaisar, "jawab Qin Li.

Lian Xiang menganggukkan kepalanya dia menatap kotak kayu ditangan Qin Li.

" Hei! "ucap Qin Li menyadarkan Lian Xiang.

" Maaf! Aku teringat sesuatu, "balas Lian Xiang dengan mata cerahnya seakan antusias.

Kerutan muncul pada dahi Qin Li. Dua jari Lian Xiang terangkat ke udara membuka kotak kayu dan puluhan jarum akupuntur terangkat berputar mengelilinginya. Setiap gerakan jari Lian Xiang membuat jarum akupuntur mengikuti perintahnya. Gerakan Lian Xiang layaknya pendekar pedang.

" Guguran bunga persik. Teknik pembunuh tersembunyi klan Mu, "gumam Qin Li.

Jarum akupuntur kembali ke dalam kotak. Lian Xiang sedikit terhuyung setelah menggunakan teknik tersebut.

" Pengendalian jarum akupunturku tak sebaik milik ibu. Teknik tertinggi yang bisa aku lakukan adalah guguran bunga persik. Aku baru saja paham maksud teknik sebelumnya, "ucap Lian Xiang.

Qin Li menganggukkan kepalanya. Mereka sekarang berada di depan meja cendana dimana papan nisan para Kaisar dan anggota keluarga kekaisaran berada. Qin Li mengeluarkan plakat klan Ye miliknya.

" Qin Li generasi ke 43 dari klan Ye memberi hormat kepada Yang Mulia"

Lian Xiang mengeluarkan plakat klan Mu miliknya dan melakukan hal yang sama dengan Qin Li.

"Lian Xiang generasi ke 40 klan Mu memberi hormat kepada Yang Mulia"

"Kami bersumpah atas nama klan untuk membantu pewaris sah dinasti Tianwu naik kembali ke takhta Kaisar," ucap mereka bersamaan.

Qin Li menoleh melihat ke arah Lian Xiang sesaat sebelum pandangannya teralihkan.

"Lima keluarga memegang plakat mulia dari Kaisar memegang masing-masing bagian dari kunci harta negara. Lima bangsawan setia hingga akhir! " ucap Qin Li.

"Kita harus menemukan pangeran terlebih dahulu, " ucap Lian Xiang.

"Informasi pangeran di kota Wushuang adalah salah. Kota Wushuang menandingi kota Tianqi sebagai kota beladiri. Pusat dari segala kekuatan beladiri. Penguasa kota Wushuang adalah saudara dari Kaisar terakhir Sheng Jing. Walikota Shang Wen. Itu adalah rahasia yang bahkan Kaisar Feng Yu tak tahu. Pada saat itu walikota Shang Wen berada dalam pengasingan dan ketika mendengar dinasti runtuh, dia segera menuju kota Wushuang melihat kabar dan pada saat itu ayahku melihat walikota dan mengamankannya hingga menjadi penguasa kota sebelum ayahku dieksekusi, "balas Qin Li.

Keresahan Kaisar dan Berkumpulnya Dua Klan

" Keturunan lima bangsawan benar-benar belum musnah! Apakah kita membantu walikota Shang Wen naik takhta?"tanya Lian Xiang.

Qin Li menggelengkan kepalanya. " Alasan walikota diasingkan adalah karena kesalahannya terhadap dinasti Tianwu. Penebusan kesalahan walikota Shang Wen dilakukan hingga saat ini karena dia berperan sebagai pelopor perizinan pasukan musuh menyelinap ke kota Tianqi"

"Tuan Walikota menyelidiki penuh hingga menemukan jejak pangeran ditemukan oleh guru besar kuil Shengxin. Walikota heran karena tak menemukan Permaisuri Jia Mei. Kota Wushuang tak berani berbuat banyak karena aku bersembunyi disana. Kematian Fu Kang akan membuat kecurigaan Kaisar Feng Yu"

"Sebenarnya apa paviliun kebebasan dan dimana kuil Shengxin berada? " tanya Lian Xiang.

"Paviliun kebebasan adalah salah satu organisasi dibawah naungan Kaisar Feng Yu membasmi musuh-musuh dan mengincar seluruh keturunan bangsawan dinasti Tianwu. Berada di kota Tianqi sebagai bawahan kompeten Kaisar Feng Yu. Kuil Shengxin berada dikota Tianshi bagian barat dari kota Tianqi. Guru besar Tang Zhou adalah pemimpin kuil saat ini. Kemungkinan besar pangeran berada di sana. Aku akan membawamu ke kota Wushuang, "ucap Qin Li diangguki oleh Lian Xiang. Mereka pergi bersama ke kota Wushuang meninggalkan makam kekaisaran.

Aula panjang umur. Kaisar Feng Yu duduk di atas singgasana dengan wibawanya luar biasa. Membaca laporan tertulis dari kepala kasim. Pandangannya terangkat melihat kepala kasim menundukkan kepalanya.

" Paviliun kebebasan menemukan jejak klan Mu mengorbankan salah satu petingginya? "tanya Kaisar Feng Yu.

" Benar Yang Mulia. Ketua paviliun mengkonfirmasinya,"jawab kepala kasim.

" Suruh dia menghadap! "perintah Kaisar Feng Yu.

Kepala kasim undur diri. Selang beberapa waktu, ketua paviliun hadir.

" Salam kepada Yang Mulia, "ucap ketua paviliun.

" Siapa nama anggotamu? "tanya Kaisar.

" Fu Kang, "jawab ketua paviliun.

" Dimana dia tewas? "tanya Kaisar.

" Makam kekaisaran dinasti terdahulu, "jawab ketua paviliun.

Tubuh Kaisar tegap ketika mendengarnya. Matanya menyipit mendengar makam kekaisaran.

" Aku dengar hanya seorang janda bersama anaknya menjaga makam karena suka rela. Kau yakin anak buahmu tewas disana? Salah satu dari sepuluh pembunuh tersembunyi milikmu bukanlah hal yang biasa saja, "ucap Kaisar Feng Yu.

" Benar Yang Mulia. Hamba mengkonfirmasinya. Fu Kang tewas dengan luka garis luka tipis memar di kulit. Sesuai dengan karakteristik teknik bayangan pedang klan Ye,"ucap ketua paviliun.

" Brakkk!! "

Kaisar dengan marah menggebrak meja membuat semua orang di dalam ruangan tertunduk termasuk ketua paviliun menundukkan kepalanya semakin ke bawah.

"Bangsawan dinasti Tianwu hanya satu yang tersisa! Klan Mu saja! Semuanya telah dimusnahkan oleh leluhur! " ucap Kaisar dengan marah.

"Hamba akan melakukan yang terbaik menyusuri makam kekaisaran terdahulu, " ucap ketua paviliun.

Lambaian tangan Kaisar membuat ketua paviliun undur diri. Kepala kasim masuk ke dalam ruangan setelah mendengar panggilan Kaisar.

"Bagaimana pergerakan kota Wushuang? " tanya Kaisar.

"Menjawab Yang Mulia. Walikota Shang Wen melaksanakan perintah dari Anda. Paviliun Xian Yao mengadakan konferensi alkemis atas perintah walikota. Pemilihan alkemis terbaik didasarkan pada perintah Anda mencari tabib terbaik generasi muda untuk dibawa ke istana, " jawab kepala Kasim.

Kaisar Feng Yu meneguk secangkir teh dan suara kepuasaan terdengar lembut.

"Kota Wushuang tidak pernah tersentuh oleh leluhur atau aku sendiri. Puluhan tahun kota otonom yang mampu bersaing dengan kota Tianqi, " ucap Kaisar Feng Yu.

Kepala kasim yang sebelumnya tertunduk mengangkat kepalanya. "Apakah hamba perlu meminta paviliun kebebasan pergi menyelidiki sisa-sisa bangsawan Tianwu dan mencari jejak klan Mu? " Tanya kepala Kasim.

Kaisar melambaikan tangan dan kepala Kasim mengerti maksudnya.

"Hamba akan melaksanakan perintah, " ucap kepala Kasim berniat undur diri.

"Tunggu! " ucap Kaisar mencegah kepala Kasim pergi.

"Menurutmu, apakah takhta ini akan berganti pemilik? " tanya Kaisar Feng Yu.

Kepala kasim terhenyak. Dia berbalik dengan hati-hati.

"Yang Mulia adalah penguasa terberkati oleh langit. Dinasti Zhufu akan tetap berjaya dengan panji-panji berkibar dengan bangga, " ucap kepala Kasim.

Kaisar Feng Yu beranjak berdiri. Dia melangkah keluar menuruni anak tangga. Berdiri di hadapan kepala Kasim.

"Dahulu, kota Wushuang adalah milik raja Shang Wen. Namun dia diasingkan ketika ketahuan berkolusi denganku. Kabarnya hilang bak ditelan bumi. Puluhan tahun sebelumnya namanya tersohor sebagai saudara hidup dan mati Kaisar Sheng Jing. Memiliki hidup abadi karena berhasil mendaki gunung Kunlun. Bukankah dia ancaman bagiku? " ucap Kaisar Feng Yu.

Kepala kasim tertunduk semakin rendah. Dia tak berani menjawab Kaisar Feng Yu.

"Yang Mulia adalah Kaisar terhebat. Murid dari ketua sekte Tianmen, " ucap kepala kasim.

Kaisar Feng Yu menggelengkan kepalanya menghirup nafas panjang melambaikan tangan menyuruh kepala Kasim pergi.

Kota Wushuang.

Lian Xiang melihat keramaian aktivitas penduduk. Penjual berderetan memenuhi jalanan kota. Anak-anak berlarian dengan riang-gembira. Qin Li mengenakan topeng memegang tangan Lian Xiang agar ia tak pergi jauh.

"Kita pergi menemui walikota dulu, " ucap Qin Li.

Lian Xiang menganggukkan kepala setuju. Mereka berjalan hingga berada di depan sebuah bangunan bertingkat dengan jendela lebar menghadap ke kota. Masuk ke dalam rumah dan langsung menuju lantai atas. Seseorang bermain Xiangqi sendirian dengan elegan meletakkan setiap bidak dengan penuh perhatian.

"Guru! Aku membawanya kemari, " ucap Qin Li.

Pria tersebut menoleh. Memberikan kode kepada Qin Li untuk duduk di depannya. Qin Li mengikutinya.

"Kau membuat keributan untukku, " ucap Shang Wen.

"Guru, aku hanya membawanya. Aku sedikit terlambat, " balas Qin Li.

Walikota Shang Wen menatap Lian Xiang yang berdiri tak jauh darinya.

"Klan Mu memiliki bibit bagus, " ucap Shang Wen.

"Maksud guru? " tanya Qin Li.

"Dia akan menjadi alkemis dan pembeladiri terbaik. Lima bangsawan akan berkumpul kembali, " jawab Shang Wen.

"Maksud guru? Bukankah hanya aku dan klan Mu saja yang masih hidup hingga sekarang? Apakah aku melupakan sesuatu? tanya Qin Li.

"Haisss. Kau anak muda tahu apa? Aku sudah menceritakannya padamu dulu dan kau sekarang telah lupa" balas Shang Wen.

Qin Li bingung karena ia tidak tahu salahnya dimana.

"Hai nona! Sini! " ucap Shang Wen menunjuk kursi disebelahnya.

Lian Xiang duduk mengikuti perintah Shang Wen.

"Kau tahu itu? " tanya Shang Wen.

Lian Xiang mengikuti arah pandang Shang Wen. Paviliun lima tingkat yang tak jauh dari tempat mereka berada.

"Bau obat, " gumam Lian Xiang.

"Betul sekali. Paviliun Xian Yao akan mengadakan konferensi master alkemis. Pemenangnya akan memasuki istana dan bergabung dengan halaman tabib istana. Kaisar memerintahkanku mencari generasi terbaik saat ini, " ucap Shang Wen.

Lian Xiang mengangkat kepalanya ketika mendengar konferensi alkemis. Dia menoleh melihat ke arah Qin Li.

"Pergilah esok hari. Sekarang waktunya kau beristirahat, " ucap Shang Wen yang tak lama kemudian pelayan datang menuntun Lian Xiang untuk turun lantai

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!