Suara de-sahan dan erang-an menggema di dalam salah satu kamar hotel. Dan terlihat seorang wanita cantik dan seksi bergerak bebas diatas tubuh seorang pria dengan keringat yang sama-sama membasahi tubuh keduanya.
"Oh yes baby. Lebih cepat sayang." ucap pria tersebut sambil memainkan dua benda kenyal yang bergoyang hebat didepannya seiring dengan gerakan sang wanita.
Tentu saja sang wanita mengikuti perintahnya. Dengan sekuat yang dia bisa akhirnya sang wanita mencapai pelepasannya. Dia terkulai lemah diatas tubuh sang pria tetapi pria tersebut belum mencapai kli-maks nya.
Dia segera membalikkan posisi sehingga kini sang wanita berada di posisi didepan pria tersebut dengan membelakanginya. Tanpa keraguan pria tersebut segera membenamkan kembali alat tempurnya kemudian segera memacunya. Tanpa terkecuali kedua tangannya meraih dua benda didepannya.
Tidak perlu menunggu lama dia segera menambah temponya sehingga pelepasan pun menghampirinya. Dan lenguhan panjang dari keduanya pun kembali menggema di dalam ruangan tersebut. Pria tersebut segera ambruk ke samping kemudian melepas pengaman dan membuangnya ke tempat sampah serta memakai boxernya yang beberapa saat yang lalu dia lempar ke lantai. Lalu mengambil uang tunai kemudian segera dia berikan kepada wanita yang baru saja memberinya kepuasan.
"Terima kasih sayang." ucap wanita tersebut sambil mencium uang yang baru saja diberikan oleh partner ranjangnya.
Seakan sudah tahu tugasnya wanita tersebut pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai dia segera keluar dari kamar tersebut.
"Jangan lupa kalau lagi pengen calling gue lagi." ucap wanita tersebut dengan manja bahkan hampir saja mencium sang pria tetapi segera ditepis olehnya.
Dan hanya dengan gerakan tangan si pria meminta untuk segera keluar. Sang wanita pun keluar dan menutup kembali pintu kamar tersebut.
"Gak mungkin gue bakal pakai lu lagi untuk kedua kalinya." gumam pria tersebut kemudian menyesap rokok yang baru saja dia nyalakan.
Ya, pria tersebut adalah Kelvin sang casanova terkenal. Wanita mana yang tidak mengenalnya. Dan bahkan hampir semua wanita yang suka datang ke club pernah Kelvin tiduri. Tetapi Kelvin tidak pernah memakai wanita sampai dua kali. Dia hanya akan memakainya satu kali dan itu harus suka sama suka meskipun nanti akhirnya Kelvin tetap akan membayarnya.
Ada banyak alasan kenapa Kelvin bisa melakukan hal seperti itu. Salah satunya adalah dia dikhianati oleh kekasihnya sendiri. Memang Kelvin lah yang mengambil keperawanan kekasihnya karena waktu itu dia sedang mabuk dan tidak sadar. Tetapi dia sudah berjanji akan menikahinya meskipun tidak sampai hamil karena Kelvin merasa bertanggung jawab dan dia begitu mencintai kekasihnya tersebut. Tetapi Kelvin meminta kekasihnya untuk sabar karena saat itu Kelvin sedang fokus mengurus Cafe barunya.
Dan siapa sangka kekasihnya justru berselingkuh dengan teman kuliahnya bahkan Kelvin mengetahui sendiri bahwa kekasihnya tersebut sering tidur dengan pacar barunya. Awalnya Kelvin tidak mempedulikannya dia masih berharap bahwa kekasihnya akan berubah. Tetapi bukan perubahan yang Kelvin terima justru sebuah pengkhianatan.
Maka dari itu Kelvin berpikir bahwa dia bisa membeli seorang wanita yang dia sukai untuk dia tiduri dan tidak akan digunakan dua kali atau lebih. Tetapi Kelvin tidak tahu bahwa tidak semua wanita seperti apa yang Kelvin pikirkan.
...----------------...
Flashback.
Kelvin menggeliat dari tidurnya karena terusik mendengar suara isakan tangis didekatnya. Kelvin membuka matanya dan menemukan tubuhnya polos tanpa sehelai kain pun. Kemudian dia menoleh ke kirinya dan melihat Clarissa kekasihnya menangis dipojok ranjang dengan bergelung dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya.
"Sayang." ucap Kelvin lirih dan hampir mendekati Clarissa.
Tetapi Clarissa segera menggelengkan kepalanya dengan cepat dan seakan ketakutan melihat Kelvin. Kelvin pun melihat sprei di ranjangnya ada noda merah disana. Tentu saja Kelvin tahu apa itu. Dia segera mengambil celananya yang tergeletak dilantai dan memakainya kemudian berusaha mendekati Clarissa. Tetapi Clarissa segera berteriak histeris.
Kelvin ingat semalam, dia diundang teman-temannya untuk merayakan ulang tahun salah satu dari mereka. Dan Kelvin mengajak serta Clarissa yang memang sudah mengenal teman-teman Kelvin. Tetapi ketika di tempat pesta Kelvin meminum minuman keras terlalu banyak, padahal dia sudah menolak karena membawa Clarissa tetapi teman-temannya terus memaksa agar Kelvin tetap minum. Hingga akhirnya Kelvin pun mabuk berat.
Clarissa dengan susah payah membawa Kelvin pulang ke apartemen Kelvin. Begitu sampai di apartemen Clarissa segera meletakkan Kelvin di ranjang dengan susah payah. Clarissa melepaskan sepatu Kelvin dan membuka kemeja Kelvin yang terkena muntahan ketika di pesta tadi. Clarissa memang sudah sering ke apartemen Kelvin sehingga dia bisa tahu dimana apartemen Kelvin berada. Tetapi pacaran mereka selama ini bisa dibilang pacaran yang sehat. Mereka hanya berpegangan tangan dan terkadang berciuman biasa, tanpa adanya hubungan terlarang sebelum menikah.
Tetapi karena sedang dalam pengaruh alkohol yang tinggi sehingga membuat gairah Kelvin memuncak. Dia melihat Clarissa yang saat itu mengenakan dress yang sedikit cukup ketat dengan belahan dada rendah. Sehingga ketika Clarissa berusaha melepaskan kemeja Kelvin terlihat sebagian dua bongkahan Clarissa tepat di depan mata Kelvin.
Dan hal itu terjadi begitu saja, Kelvin seakan memaksa dan memperkosa Clarissa yang sudah berusaha keras melepaskan diri dari Kelvin. Tenaga Clarissa yang tidak ada bandingannya dengan tenaga Kelvin pun tentu saja tidak ada apa-apanya.
"Sayang... Aku minta maaf. Aku gak sadar nglakuin itu semua. Aku janji aku bakal tanggung jawab buat nikahin kamu." ucap Kelvin sambil mendekat ke arah Clarissa yang masih menangis di pojok kamar apartemen milik Kelvin.
"Gak!! Pergi kamu!! Aku benci kamu!!" seru Clarissa.
Tetapi bukannya menuruti Clarissa, Kelvin justru semakin mendekat dan memeluk Clarissa dengan erat. Clarissa pun berusaha menolaknya tetapi pelukan Kelvin justru semakin erat.
Dan Kelvin membiarkan hal itu terjadi untuk beberapa saat hingga tangis Clarissa pun mulai mereda.
"Maaf.. Maafin aku Sayang. Maaf." bisik Kelvin yang masih dalam posisi memeluk Clarissa sedangkan Clarissa hanya diam membisu. Karena memang hanya kata maaf yang saat itu bisa Kelvin ucapkan.
Satu jam berlalu, Clarissa akhirnya beranjak untuk membersihkan diri. Dia pergi ke kamar mandi dengan tertatih setelah mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Kelvin yang ingin menolongnya segera ditolak oleh Clarissa dan Kelvin membiarkannya tetapi Kelvin tetap setia berada di kamar menunggu Clarissa.
Kelvin segera membersihkan diri juga di kamar tamu disebelah kamar pribadinya. Kelvin sengaja mandi dengan cepat agar ketika dia selesai Clarissa belum selesai sehingga Kelvin masih bisa menungguinya.
...****************...
Ahh akhirnya masuk juga di tantangan nih 🤭 semoga bisa sampai akhir ya Kak, mohon dukungannya 🙏
Tetap semangat 💪
Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 🙏
Dan benar saja ketika Kelvin selesai mandi, Clarissa belum terlihat keluar dari kamar mandi. Kelvin segera mengambil pakaiannya dan memakainya bersamaan dengan itu Clarissa membuka pintu kamar mandi dengan perlahan. Clarissa keluar dengan berusaha menutupi tubuhnya dengan kedua tangan. Seakan tahu kegelisahan Clarissa, Kelvin pun berinisiatif mengambil kemejanya dan memberikan kepada Clarissa agar dress nya bisa tertutup oleh kemeja Kelvin.
"Kamu pakai ini Sayang." ucap Kelvin sambil memberikan kepada Clarissa.
Tetapi Clarissa tidak segera menerimanya Clarissa hanya menatapnya saja tanpa berniat mengambil dari tangan Kelvin. Karena bagaimanapun Clarissa masih trauma dengan apa yang baru saja terjadi dengan mereka.
"Aku tunggu di luar ya." ucap Kelvin sambil meletakkan kemejanya di sisi ranjang kemudian berjalan keluar dari kamar menuju ruang tamu di apartemennya.
Kelvin menuju ke dapur untuk mengambil minuman dingin di lemari pendingin, kemudian segera meneguknya hingga habis. Setelah itu Kelvin duduk di ruang makan dengan menundukkan kepala dan meletakkan kedua tangannya diatas kepala.
Tentu saja Kelvin menyesali perbuatannya. Clarissa adalah seorang wanita yang baik tetapi Kelvin sudah merusaknya. Meskipun dia sudah berjanji akan menikahinya tetapi pasti hal tersebut akan menjadi trauma besar untuk Clarissa. Clarissa sengaja berkuliah di kota besar ini sedangkan kedua orang tuanya berada diluar kota dan Clarissa terpaksa harus tinggal di kost sehingga Clarissa merupakan cewek yang mandiri.
Sedangkan di dalam kamar, setelah memastikan Kelvin benar-benar keluar Clarissa berjalan perlahan menuju sisi ranjang kemudian duduk disana disamping kemeja yang baru saja Kelvin berikan untuknya. Clarissa menatap sejenak kemeja tersebut kemudian beralih menatap dirinya didepan cermin rias yang ada didepannya. Tiba-tiba saja air mata luruh kembali dipipinya. Seakan tidak pernah habis air mata itu terus keluar.
"Maafkan aku Ayah, Ibu." lirih Clarissa.
Setelah merasa cukup tenang, Clarissa segera berdiri kemudian memakai kemeja yang diberikan Kelvin. Clarissa mengambil bedak dan lipstik di tas nya untuk sekedar memoles wajahnya agar tidak terlihat sembab karena terus menangis berjam-jam.
Clarissa segera keluar dari kamar setelah memastikan penampilannya tidak seburuk beberapa jam yang lalu. Begitu melihat Clarissa keluar dari kamar, Kelvin segera bangkit dari duduknya dan menghampiri Clarissa.
"Sayang..." ucap Kelvin.
"Aku mau pulang." perkataan Kelvin segera dipotong oleh Clarissa. Dan hanya satu kalimat itu saja yang keluar dari bibir Clarissa.
"Oke aku akan antar ke kost, tapi kita mampir dulu ke cafe ya, kita belum makan dari semalam." ucap Kelvin karena dia ingat semalam memang belum makan karena di pesta Kelvin fokus dengan minuman kerasnya.
Clarissa tidak menjawab bahkan dia berjalan mendahului Kelvin dan keluar dari apartemen Kelvin. Kelvin yang berjalan di belakangnya merasa cukup lega, karena sekeras kepalanya Clarissa dia masih mau menuruti perintah Kelvin. Terbukti dengan Clarissa memakai kemeja yang tadi Kelvin berikan kepadanya. Meskipun Clarissa masih tetap mendiamkan dirinya karena memang dia yang salah.
Sepanjang perjalanan di dalam mobil, tidak ada yang bersuara sama sekali. Clarissa terus menatap jendela disebelah kirinya dan terlihat melamun. Sedangkan Kelvin sesekali melirik ke arah Clarissa dan dia tidak berani mengucapkan apa-apa.
Kelvin pun segera melajukan mobilnya ke cafe miliknya. Kemudian memarkirkannya. Setelah mematikan mesin mobil, Clarissa terlihat tidak bergerak sedikit pun. Dia masih berdiam diri di dalam mobil.
"Sayang... Kita makan dulu ya." ucap Kelvin yang berusaha memegang tangan Clarissa tetapi segera ditarik Clarissa kembali.
"Aku mau pulang." jawab Clarissa tanpa menoleh sedikit pun ke arah Kelvin.
"Iya aku tahu, kita makan dulu habis itu aku janji bakal antar kamu pulang ke kost." ucap Kelvin dengan lembut karena dia tidak ingin semakin merusak suasana hati Clarissa.
Clarissa menghela nafas pelan dengan memejamkan mata. Tanpa banyak kata Kelvin segera keluar dan berjalan berputar ke arah pintu Clarissa kemudian segera membukakan pintunya.
Dengan malas akhirnya Clarissa pun keluar sejujurnya dia memang terasa lapar bahkan sejak semalam karena dia terus menangis.
Clarissa berjalan mendahului Kelvin kemudian masuk ke dalam cafe dan memilih duduk di pojok ruangan tersebut. Sedangkan Kelvin dia lebih dulu memesan makanan kepada karyawannya setelah memastikan Clarissa baik-baik saja.
Kelvin segera menghampiri dimana Clarissa duduk, dia sengaja duduk disamping Clarissa karena ingin membicarakan hal penting setelah kejadian tadi malam. Tetapi Clarissa tetap tidak mau menatap ke arah Kelvin.
"Sayang, aku janji bakal tanggung jawab setelah memastikan cafe ini stabil. Aku mohon kamu sabar sebentar lagi ya." lirih Kelvin memohon, dia memegang tangan Clarissa yang berada dipangkuan Clarissa.
Clarissa awalnya sempat menolak tetapi Kelvin memaksa tetap memegang tangannya sehingga Clarissa membiarkannya saja. Tapi respon Clarissa tetap diam saja bahkan menatap Kelvin pun tidak.
Tidak berapa lama makanan Kelvin datang, karyawannya segera meletakkan di atas meja lengkap dengan minuman yang sudah dipesan oleh Bos nya.
"Silahkan Pak." ucap karyawan tersebut sebelum meninggalkan meja Kelvin.
"Terima kasih." jawab Kelvin datar, dia sudah melepaskan genggaman tangannya pada Clarissa sejak karyawannya datang, karena tentu saja Kelvin tidak mau jika karyawannya mengetahui apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Clarissa.
Karena hampir semua karyawan Kelvin sudah mengetahui jika Clarissa adalah kekasih Kelvin.
Kelvin segera mengambil makanan untuk Clarissa. Kelvin sudah tahu makanan kesukaan Clarissa sehingga tanpa Clarissa meminta Kelvin sudah memesankan untuknya.
"Sayang, makan dulu ya." ucap Kelvin sambil meletakkan piring di depan Clarissa.
Tanpa menatap Kelvin, Clarissa segera meraih piringnya kemudian memasukkan perlahan makanannya ke dalam mulut. Meskipun perutnya terasa lapar tetapi mulutnya sangat susah hanya untuk mengunyah makanan apalagi menelannya. Tetapi Clarissa tetap memaksakan agar bisa makan karena dia tidak mau jatuh sakit.
Kelvin yang menatap dari samping merasa ikut sakit. Dia benar-benar merasa sangat bersalah kepada Clarissa. Karena dirinyalah Clarissa menjadi seperti sekarang ini. Sehingga di dalam hati Kelvin dia berjanji jika sudah memastikan cafe baik-baik saja maka dia akan segera menikahi Clarissa. Tidak masalah jika nantinya Clarissa masih kuliah, karena Kelvin tidak mau kehilangan wanita seperti Clarissa.
Clarissa tidak menghabiskan makanannya, karena suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja sehingga sangat sulit baginya untuk makan dengan baik. Sedangkan Kelvin sudah menunggu sedari tadi dengan setia.
"Gak dihabiskan?" tanya Kelvin.
Clarissa hanya menjawabnya dengan menggelengkan kepala pelan sambil dia meminum minumannya di gelas dengan sedotan.
"Ya uda gak apa-apa. Pulang sekarang?" tanya Kelvin.
Clarissa hanya mengangguk kemudian segera bangkit berdiri dan berjalan keluar dari cafe lebih dulu. Kelvin pun segera mengikutinya.
...****************...
Tetap semangat 💪
Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 🙏
Begitu sampai di depan kostnya, Clarissa segera membuka pintu mobil dan keluar setelah memastikan mobil Kelvin berhenti dengan sempurna. Kelvin pun segera mengikuti Clarissa yang berjalan cepat menuju kost nya bahkan Kelvin sedikit berlari untuk bisa berjalan sejajar dengan Clarissa.
Sebelum Clarissa membuka pintu kost, Kelvin menahannya.
"Sayang, aku mohon jangan diamkan aku seperti ini. Aku beneran janji bakal tanggung jawab." ucap Kelvin memelas.
"Aku ingin sendiri." jawab Clarissa datar.
"Oke, tapi janji sama aku ya jangan melakukan hal yang tidak-tidak. Ingat aku akan selalu ada untuk kamu." ucap Kelvin yang memaksa Clarissa menghadapnya.
Clarissa menghela nafas pelan kemudian menganggukkan kepala.
"Terima kasih Sayang." ucap Kelvin dengan tersenyum kemudian mencium lembut kening Clarissa.
Sedangkan Clarissa hanya diam saja. Padahal sebelum-sebelumnya Clarissa begitu senang ketika Kelvin mencium keningnya. Setelah Kelvin selesai mencium keningnya, Clarissa segera masuk ke dalam kost nya tanpa menoleh kembali kepada Kelvin yang masih ada disitu.
Kelvin pun memahaminya dia tidak marah, karena dia sudah berjanji akan memberi waktu kepada Clarissa untuk menenangkan diri. Kelvin pun segera keluar dari kost Clarissa dan menuju mobilnya. Dia kemudian melajukan mobilnya kembali ke cafe karena Kelvin sudah berniat akan membuat cafenya stabil dan setelah itu dia akan menikahi Clarissa.
Sedangkan di dalam kamar kost, Clarissa segera membaringkan diri di ranjang kemudian kembali menangis. Dia menangisi nasibnya sendiri, kenapa bisa sampai terjadi hal seperti itu. Clarissa benar-benar takut jika nanti dia hamil, karena Clarissa tidak mau mengorbankan kuliahnya yang sudah sejauh ini terlebih Clarissa tidak mau membuat kedua orang tuanya yang berada di kota lain merasa sedih karena gagal mendidik Clarissa.
Setelah beberapa saat menangis, Clarissa tertidur. Karena kepalanya yang terasa pusing dan matanya yang terasa berat.
...----------------...
Sedangkan di dalam sebuah ruangan di cafe, terlihat Kelvin yang begitu serius mengecek segala sesuatu tentang cafe nya. Dan disana ada segelas kopi yang sengaja dia pesan kepada karyawannya untuk menemaninya juga beberapa puntung rokok serta asbak yang sudah penuh dengan abu rokok.
Beberapa jam berlalu Kelvin telah menyelesaikan urusannya. Dia kemudian beristirahat sebentar. Kemudian dia ingat dengan Clarissa, karena selama dia bekerja Clarissa belum menghubunginya sama sekali Kelvin takut jika Clarissa melakukan hal aneh.
Kelvin segera mengambil ponselnya dan benar saja tidak ada pesan maupun panggilan masuk dari Clarissa. Kelvin segera mencari kontak Clarissa kemudian menghubunginya.
Beberapa kali menghubungi tetapi tidak juga diangkat oleh Clarissa. Kelvin pun semakin panik dia takut jika Clarissa kenapa-kenapa, tetapi Kelvin tetap terus mencoba menghubungi Clarissa.
Sedangkan di dalam kamar kost, terlihat Clarissa yang menggeliat karena terganggu dengan suara panggilan di ponselnya. Clarissa segera mengambil ponselnya yang masih berada di dalam tas kemudian melihat ternyata Kelvin yang menghubunginya. Dan Clarissa juga melihat bahwa ada banyak panggilan tidak terjawab dari Kelvin.
Clarissa segera duduk dan bersandar di kepala ranjang dengan memegang kepalanya yang masih terasa pusing.
"Halo.." ucap Clarissa begitu dia menerima panggilan dari Kelvin.
"Halo Sayang, kamu tidak apa-apa? Kamu dimana?" tanya Kelvin dengan panik. Tetapi dia juga merasa cukup lega karena Clarissa sudah menerima panggilan dari nya.
"Aku di kost." jawab Clarissa dengan suara seraknya habis bangun tidur.
Kelvin segera mengalihkan panggilan ke video call karena ingin memastikan bahwa Clarissa benar baik-baik saja.
"Kamu bangun tidur?" tanya Kelvin yang melihat wajah Clarissa yang memang bangun tidur.
"Hmm.." jawab Clarissa dengan deheman saja.
"Ya uda buruan mandi trus makan ya." ucap Kelvin perhatian.
"Hmm.." kembali Clarissa hanya menjawab dengan deheman saja.
Setelah berpamitan kemudian keduanya pun mengakhiri panggilan dan Clarissa melakukan apa yang diperintahkan oleh Kelvin. Karena bagaimanapun dia harus tetap menjalani hidupnya dan tidak mungkin dia menyerah begitu saja. Mungkin tidurnya baru saja memberinya hikmat sehingga dia bisa lebih ikhlas menjalani semuanya.
...----------------...
Sebulan berlalu..
Akhirnya kekuatiran Clarissa tidak terjadi. Malam tadi dia merasakan perutnya sakit dan mulas. Dan tiba-tiba saja dia merasa ada sesuatu yang mengalir di daerah ***********. Kemudian dia segera pergi ke kamar mandi untuk mengecek, ternyata itu adalah darah menstruasinya.
Clarissa segera mengambil pembalut dan memakainya. Kemudian dia ingat bahwa di tanggal ini adalah memang jadwalnya datang bulan. Sehingga itu artinya Clarissa tidak hamil setelah kejadian tak terduga satu bulan yang lalu bersama dengan Kelvin.
Dan selama satu bulan ini hubungan Clarissa dan Kelvin sudah baik-baik saja. Karena memang Clarissa sudah mencoba ikhlas apalagi dengan melihat kesungguhan hati Kelvin yang tetap ingin bertanggung jawab sekalipun Clarissa tidak hamil.
Setelah kejadian tidak terduga malam itu, keduanya pun tidak berniat sama sekali mengulanginya karena keduanya sadar bahwa itu memang dilarang.
Pagi ini Kelvin berjanji bahwa dia akan menjemput Clarissa di kost dan akan mengantarnya kuliah. Clarissa sudah bersiap menunggunya hampir tiga puluh menit. Begitu terdengar mobil Kelvin datang, Clarissa segera keluar dan mengunci pintu kost kemudian sedikit berlari menghampiri Kelvin yang saat itu baru saja terlihat keluar dari mobil.
"Pagi Sayang..." sapa Clarissa dengan senyum cerah sambil memeluk lengan Kelvin.
Kelvin pun tersenyum sambil mengerutkan keningnya. Karena tidak biasanya ketika dia menjemput disambut seperti itu oleh Clarissa.
"Kamu kenapa? Baru dapat lotre? Bahagia sekali?" tanya Kelvin dan tetap membiarkan lengannya dipeluk oleh Clarissa.
"Ini bahkan lebih dari dapat lotre." jawab Clarissa ambigu.
"Maksudnya?" tanya Kelvin penasaran.
"Kita masuk dulu." ucap Clarissa sambil menyuruh Kelvin membuka pintu mobil dan membuat Kelvin masuk ke dalam mobilnya kemudian Clarissa berjalan memutar ke kursi penumpang dan membukanya.
Keduanya saat ini sudah berada di dalam mobil. Kelvin duduk menghadap Clarissa.
"Sekarang katakan, kamu kenapa kog kelihatan bahagia sekali?" tanya Kelvin.
Clarissa pun memegang kedua tangan Kelvin dan menggenggamnya sambil tersenyum.
"Aku uda datang bulan." ucap Clarissa dengan tersenyum.
Kelvin pun cukup lega mendengar ucapan Clarissa karena kekhawatiran Clarissa selama ini tidak akan terjadi. Tetapi meskipun begitu Kelvin tetap akan bertanggung jawab atas perbuatannya sebulan yang lalu.
"Syukurlah Sayang. Ketakutan kamu gak terjadi kan." ucap Kelvin.
"Tapi aku akan tetap bertanggung jawab atas semuanya." lanjut Kelvin.
Clarissa segera menghambur memeluk Kelvin dan terisak di dalam pelukan Kelvin.
"Terima kasih Sayang." ucap Clarissa yang masih berada di pelukan Kelvin.
"Sama-sama." jawab Kelvin yang melepaskan pelukannya kemudian mencium kening Clarissa dengan dalam. Dan Clarissa menikmatinya dengan memejamkan matanya.
Itulah Clarissa, dia lebih suka Kelvin mencium keningnya daripada mencium bibirnya. Dan itulah yang Kelvin sukai dari Clarissa, Clarissa bukan tipe cewek yang suka dicium sembarangan. Itulah sebabnya Kelvin akan memperjuangkan Clarissa.
...****************...
Tetap semangat 💪
Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!