NovelToon NovelToon

Paman Yoo

Eps. 01. Mikayla

Hai ... Hai..

Terimakasih, karena sudah mau meluangkan waktu membaca novel pertamaku ini. Mohon maaf jika ada banyak typo atau penulisan yang masih sangat acak-acakan 🙏

Cerita ini sudah tamat. Walaupun begitu, tetap jangan lupa yaa ... untuk memberikan KOMENTAR dan tekan LIKE di setiap episode-nya!

Selamat membaca kisah Paman Yoo ....

 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mikayla, gadis kecil berusia 10 tahun itu, adalah seorang anak dari penjual kue keliling, sangat rajin dan termasuk anak yang pintar di sekolahnya. Setiap malam, dia membantu ibunya membuat kue untuk dijual keesokan harinya.

Sang ayah meninggalkan Mikayla dan ibunya untuk menikah dengan wanita lain. Dan Mikayla kehilangan akses bertemu dengan sang ayah semenjak itu.

Setiap pagi, Mikayla selalu membawa satu kotak kue untuk dijajakan di sekolahnya. Sementara sang ibu, menjajakan kue dengan cara berkeliling kampung dan juga berjualan di stasiun kereta yang tidak terlalu jauh dari rumah mereka.

Sepulang sekolah, Mikayla juga membantu apa saja atau bisa dikatakan menjadi pesuruh di sebuah yayasan sosial di dekat rumahnya. Semua itu dilakukan oleh Mikayla, hanya demi mendapatkan makan siang dan juga uang tip dari karyawan di yayasan tersebut.

Berkat hidup sederhana, walaupun ditinggal seseorang yang harusnya memberi mereka nafkah, Mikayla dan ibunya masih bisa hidup layak dan juga menabung, walaupun sedikit.

***

Suatu hari, ketika sedang menjajakan kue dagangannya, ibunya Mikayla ditabrak oleh seorang pengendara sepeda motor yang meninggalkan ibunya begitu saja. Mikayla yang saat itu sedang bersekolah pun, diantarkan oleh gurunya ke rumah sakit, tempat di mana sang ibu dirawat.

Dan sejak kejadian itu, kaki sang ibu mengalami cedera dan susah untuk digerakkan. Sehingga Rose—ibunya Mikayla— tidak bisa untuk menjajakan kue keliling kampung maupun di stasiun kereta.

Ibunya Mikayla hanya bisa berjualan kue di depan rumah mereka saja. Mikayla tetap membawa kue-kue dagangannya ke sekolah, dan juga menitipkan kue-kue tersebut, ke beberapa warung di sepanjang jalan dari rumah menuju sekolahnya.

Penghasilan yang mereka dapatkan sangat menurun. Karena biasanya, penghasilan terbesar mereka didapatkan dari hasil berjualan kue di stasiun kereta. Mikayla pun terancam tidak bisa melanjutkan sekolahnya. Terlebih tahun ini Mikayla akan lulus SD (sekolah dasar) dan melanjutkan pendidikannya di tingkat SMP (sekolah menengah pertama).

"Mika, bagaimana keadaan ibu kamu, Nak?" tanya pak Yusuf, selaku pimpinan yayasan tempat Mikayla bekerja.

"Ibu saya sehat Pak, hanya saja kakinya cedera, sehingga tidak bisa untuk berdagang keliling dan berdagang di stasiun lagi," jawab Mikayla sedih.

"Terus darimana kalian mendapatkan penghasilan?" tanya Pak Yusuf lagi.

"Mika tetap membawa kue dagangan ke sekolah, dan juga membawa kue untuk dititipkan ke warung-warung, Pak" jawab Mikayla. Terlihat pak Yusuf mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Hanya saja ... Ibu khawatir, kalau penghasilan dari berjualan kue tidak bisa membiayai sekolah Mika, apalagi sebentar lagi Mika akan masuk SMP," lanjut Mika sambil meneteskan air mata.

"Kamu jangan bersedih Mika, bapak akan memikirkan cara agar kamu masih bisa terus melanjutkan sekolah, minimal sampai lulus SMA," hibur Pak Yusuf. Bibir Mikayla pun melengkung membentuk sebuah senyuman, mendengar ucapan Pak Yusuf.

"Terima kasih Pak! Tabungan Mika untuk masuk SMP sudah habis buat biaya berobat kaki ibu, tapi Mika tidak apa-apa, yang penting ibu sehat. Mika masih bisa mengumpulkan uang lagi. Mika harus Semangat!" kata Mikayla menyemangati diri sendiri.

"Bagus sekali Mika, kamu memang harus punya semangat yang tinggi buat sekolah, buat meraih cita-cita kamu," kata Pak Yusuf.

"Oh iya Mika, ini ada sedikit uang sumbangan dari para karyawan di sini buat pengobatan ibu kamu. Mudah-mudahan bisa bermanfaat buat kamu dan juga ibu kamu ya," ucap Pak Yusuf sambil menyerahkan amplop coklat berisikan uang sebesar lima ratus ribu rupiah kepada Mikayla.

"Terima kasih Pak Yusuf! Terima kasih banyak. Uang ini pasti sangat berguna sekali buat Mika dan ibu," ucap Mika sambil menangis.

......................

Sepulang dari yayasan, Mikayla langsung berlari menghampiri ibunya di rumah, "Ibu ... Ibu ...," panggil Mikayla riang.

Ibunya pun bergegas menghampiri sang anak, "ada apa sayang, kamu kelihatannya gembira sekali?" tanya Ibu Rose.

"Ibu, ini ada uang dari Pak Yusuf dan karyawan yayasan," kata Mikayla sambil menyerahkan amplop coklat yang tadi diberikan oleh Pak Yusuf.

"Ya ampun ... Mika, ini banyak sekali, lima ratus ribu rupiah," ucap ibu Rose kaget.

"Iya Bu. Tadi Mika sudah menghitungnya, ada lima ratus ribu rupiah, bisa buat ibu berobat lagi," kata Mika senang.

"Nak, kata dokter, kaki ibu akan susah sembuhnya. Kalaupun diobati, kaki ibu akan tetap pincang seperti ini. Lebih baik yang ini buat bayar tunggakan uang buku sekolah kamu saja, kan kamu baru naik ke kelas enam, pasti akan ada buku baru lagi," kata ibu Rose.

"Iya Bu. Kemarin Bu guru baru membagikan buku paket dan buku LKS yang baru. Tap,i kemarin Mika tidak ambil bukunya, hanya LKSnya saja yang Mika ambil, nanti bukunya beli yang bekas saja di pasar buku," ungkap Mika.

"Kalau begitu nanti ibu minta tolong sama tante Lina buat menemani kamu ya. Ibu tidak bisa mengantarkan kamu," ucap ibu Rose.

Mika pun menganggukkan kepalanya, "iya Bu, nanti Mika bersama-sama Kia dan tante Lina saja, katanya hari Sabtu besok mereka mau ke pasar buku bekas," jelas Mikayla.

......................

Seperti yang sudah direncanakan, pada hari Sabtu, Mikayla pun berangkat ke pasar buku bersama Kia— sahabat Mikayla dan juga tante Lina—ibunya Kia.

Dan uang sumbangan sebesar lima ratus ribu rupiah itu pun habis buat membayar LKS dan membeli buku bekas. Bahkan masih kurang dua ratus lima puluh ribu rupiah lagi, untuk pembayaran bukunya.

.

.

.

Catatan 👣 :

LKS merupakan singkatan dari Lembar Kerja Siswa, berbentuk buku yang berisikan berbagai macam latihan siswa.

Hai Readers,

Terimakasih sudah membaca 💕

Episode pertama ini, masih menceritakan kisah masa kecil Mikayla.

Baca juga episode-episode selanjutnya yaa ....

.

...JANGAN LUPA untuk selalu tekan LIKE, tuliskan KOMENTAR kamu dan beri VOTE yaa 🙊...

...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE ⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan....

...Note : Yang mau melihat visual ada di episode - episode 90-an ya ✌️...

Eps. 02 - Yohan Erlangga

Yohan Erlangga adalah seorang pebisnis muda yang sukses dengan beberapa perusahaan startup-nya. Yohan Erlangga juga merupakan pemegang saham tertinggi di salah satu hotel bintang lima di Pulau Bali yang sekarang dikelola oleh adik kandungnya, Prisilla Erlangga. Bisnis Hotel tersebut merupakan peninggalan dari ayahnya, yang biasa mereka panggil dengan sebutan 'Daddy', bernama Erlangga Putra.

Erlangga Putra— ayah kandung Yohan dan Prisilla— meninggal lima tahun yang lalu, pada saat Yohan berumur dua puluh tahun, dan Prisilla berumur delapan belas tahun. Saat itu Yohan baru saja menyelesaikan pendidikan S1 (strata-1) jurusan bisnis di salah satu, universitas terkemuka di kota Sydney–Australia.

Yohan pun langsung mengelola bisnis Erlangga Hotel, sambil membangun perusahaan miliknya sendiri. Dua tahun kemudian, karena Prisilla, adiknya sudah menyelesaikan pendidikan S1 (Strata-1), Yohan menyerahkan bisnis hotel peninggalan ayahnya itu, untuk dikelola oleh Prisilla. Dan Yohan pun melanjutkan pendidikan S2 (strata-2) nya di Singapore sambil mengembangkan perusahaannya sendiri.

Yohan Erlangga sedari kecil sudah dijodohkan dengan anak dari sahabat orangtuanya. Gadis itu bernama Angel Adrian, usianya terpaut empat tahun di bawah Yohan. Yohan, Prisilla dan Angel tumbuh bersama. Sedari kecil mereka bermain bersama. Bersekolah di sekolah yang sama, pulang dan pergi sekolah selalu bersama-sama. Hanya saja, Prisilla tidak terlalu menyukai Angel begitupun sebaliknya.

Keluarga Erlangga dari dulu dikenal dengan kedermawanannya. Hal itu juga menurun kepada anak-anak mereka, Yohan Erlangga dan Prisilla Erlangga.

Yohan menjadi donatur tetap di beberapa yayasan dan panti asuhan serta panti jompo yang terdapat di kawasan Jabodetabek dan juga Bali.

Saat ini Yohan berumur 25 tahun. Dia sudah menyelesaikan pendidikan magister-nya, sekaligus sudah mempunyai dua perusahaan yang cukup diperhitungkan di Indonesia. Dimana salah satu perusahaannya, dikelola oleh sahabatnya sejak kecil, yang juga merupakan anak dari sahabat Erlangga Putra, Chicko Faresta.

***

Suatu hari, Yohan mendapatkan sebuah email dari salah satu Yayasan Sosial. Yayasan Sosial ini belum pernah menerima bantuan dana dari Yohan.

Kepada Bapak Yohan Erlangga

Di - Tempat

Dengan hormat,

Saya Yusuf Abdullah

Pemilik Yayasan Sosial xxx

Yang beralamat di xxx

Melalui email ini, saya ingin meminta bantuan kepada Bapak Yohan untuk menjadi Orang tua Asuh bagi seorang anak.

Anak ini merupakan anak yang rajin, dan sering bantu-bantu di yayasan kami. Saat ini dia hanya tinggal berdua dengan ibunya. Beliau seorang penjual kue keliling. Tetapi, satu bulan yang lalu, ibunya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan sang ibu tidak bisa berjualan seperti biasanya.

Nama anak tersebut Mikayla.

Usianya 10 tahun. Saat ini Mika bersekolah di SD xxx kelas 6. Dia selalu mendapatkan prestasi yang baik di sekolahnya. Dia juga turut membantu ibunya untuk menjajakan kue buatan ibunya tersebut di sekolah.

Berikut saya lampirkan akta lahir, kartu keluarga, dan rapor sekolah dari Mikayla.

Besar harapan saya, agar Pak Yohan berkenan menjadi orang tua asuh untuk Mikayla, sampai dia lulus SMA.

Demikianlah surat ini dibuat agar dapat dimaklumi.

Hormat saya,

Yusuf Abdullah.

***

Itu adalah sepenggal email, yang dikirimkan oleh salah satu yayasan sosial. Isi email tersebut membuat Yohan tergerak untuk membantu anak yang bernama Mikayla itu.

"Kasihan sekali dia, usianya baru 10 tahun, ayahnya sudah tidak ada. Hanya hidup berdua dengan ibunya, bahkan sekarang ibunya itu tidak bisa mencari nafkah. Nilai-nilai sekolahnya juga selalu bagus sejak kelas 1 SD, sayang sekali jika anak sepintar dan serahin itu harus putus sekolah. Baiklah, sepertinya gue harus mendaftar untuk menjadi Orang tua asuhnya," gumam Yohan.

Setelah berfikir sejenak, dengan mantap Yohan pun membalas email dari Pak Yusuf.

***

Kepada

Pak Yusuf Abdullah

Di - Tempat

Sehubungan dengan email yang bapak kirim, tentang menjadi Orang tua asuh untuk seorang anak yang bernama Mikayla.

Saya setuju untuk menjadi Orang tua asuh bagi Mikayla. Kalau boleh, hari Sabtu nanti, Bapak mengatur waktu agar saya bisa bertemu dengan Mikayla dan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan persyaratan menjadi Orang tua asuh bagi Mikayla.

Hormat saya,

Yohan Erlangga

.

.

.

Terimakasih sudah membaca 💕

JANGAN LUPA untuk selalu tekan LIKE, tuliskan KOMENTAR, dan Vote seikhlasnya yaaaa 🙏

Jangan lupa juga untuk memberikan RATE ⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan.

Baca juga episode-episode selanjutnya ....

Eps. 03 - Pertemuan Pertama

"Mika, kamu di panggil Pak Yusuf, Nak," kata Mba Erin, yang merupakan salah satu karyawan di yayasan tersebut.

Mikayla pun melangkahkan kakinya menuju ruangan kepala yayasan, dan mengetuk pintu ruangan itu. Mikayla masuk ke ruangan itu setelah dipersilahkan.

"Bapak mencari saya, Pak?" tanya Mikayla.

"Iya ... ayo duduk di sini," jawab Pak Yusuf sembari menunjukkan kursi di depan meja kerjanya.

"Mika, kemarin kan bapak katakan sama kamu, kalau bapak akan mencari cara agar kamu bisa tetap melanjutkan sekolah sampai SMA, apa kamu masih ingat?" tanya Pak Yusuf.

"Iya Pak, Mika ingat" jawab Mikayla sambil mengangguk.

"Nah, bapak ada kabar gembira buat kamu. Bapak barusan mendapatkan balasan email dari Pak Yohan Erlangga. Pak Yohan itu orang yang sangat dermawan. Beliau mengatakan, kalau dia bersedia untuk menjadi orang tua asuh kamu," jelas Pak Yusuf.

"Orang tua asuh itu apa, Pak? Mika tidak mau kalau harus tinggal jauh dari ibu!" ucap Mikayla bingung. Gadis kecil itu benar-benar tidak mau harus tinggal terpisah dari sang ibu.

"Oooh ... Mika tetap tinggal sama ibu kamu kok, orang tua asuh itu hanya membantu Mika untuk masalah biaya pendidikan Mika, nantinya. Jadi, Pak Yohan ini bersedia untuk menanggung semua biaya pendidikan Mika dari sekarang, sampai nanti lulus SMA," jelas Pak Yusuf panjang lebar hingga membuat wajah Mikayla yang tadinya tegang, kini mendadak sumringah.

"Beneran Pak? Jadi Mika bisa terus bersekolah?" tanya Mikayla antusias.

"Iya benar, Nak. Kamu bisa terus bersekolah tanpa perlu memikirkan biayanya lagi. Tapi Mika harus janji, untuk selalu belajar yang giat, belajar yang rajin, agar orang tua asuh Mika senang," ucap Pak Yusuf.

"Iya Pak, Mika pasti akan belajar lebih giat lagi" janji Mikayla.

"Nah, hari Sabtu nanti sebelum jam sepuluh pagi, kamu harus sudah sampai di sini ya. Pak Yohan Erlangga akan datang, nanti kita sama-sama ke rumah kamu untuk minta izin kepada ibu kamu," jelas Pak Yusuf.

"Baik Pak!" jawab Mikayla semangat.

***

"Bu ... Ibu ... Ibu ...."

Mika berlari memasuki rumahnya sambil berteriak dengan heboh, memanggil sang Ibu.

"Kenapa kamu? Ada apa? Kok sampai teriak-teriak panggil ibu, seperti itu?!" tanya Rose heran.

"Bu ... akhirnya Mika bisa sekolah sampai lulus SMA!" kata Mika antusias. Terlihat sang ibu mengerutkan dahinya, karena masih belum mengerti apa yang dimaksud oleh sang anak.

"Apa maksudnya? ibu tidak paham, Nak," tanya Bu Rose.

"Pak Yusuf bilang, hari Sabtu nanti, akan datang orang tua asuh Mika. Dia akan membayar biaya sekolah Mika, sampai Lulus SMA, Bu!" jelas Mikayla dengan girang.

"Ada orang tua asuh yang akan membayar biaya sekolah kamu, sampai lulus SMA? Siapa Mika?" tanya Ibu Rose heran.

"Kalau tidak salah, namanya Pak Yohan Erlangga, Bu," jawab Mikayla. Bu Rose mengangguk.

"Nanti, hari Sabtu pagi, Pak Yohan mau ke sini, mau berbicara sama Ibu, sama Pak Yusuf juga," jelas Mikayla lagi.

"Ooo ... Yasudah kalau begitu, besok kamu bantuin ibu membuat kue ya, buat Pak Yusuf dan orang tua asuh kamu!" ucap Bu Rose. Dengan cepat Mikayla menganggukkan kepalanya.

"Iya Bu!" jawab Mikayla sumringah.

***

Hari ini, tepat pukul 10.00 WIB, Yohan Erlangga sudah tiba di yayasan sosial tersebut. Pak Yusuf pun menyambut Yohan Erlangga di pintu masuk. Pak Yusuf lalu memersilakan Yohan untuk masuk ke ruangannya, karena Mikayla sedang menunggu mereka di sana.

"Mika ayo ke sini. Ayo, salam dulu dengan Pak Yohan," ucap Pak Yusuf.

Mikayla pun berjalan menghampiri Yohan dengan wajah sumringah.

"Nah, Pak Yohan, ini yang namanya Mikayla. Mika kamu perkenalkan diri kamu!" ucap Pak Yusuf.

"Halo Pak Yohan Erlangga, nama saya Mikayla, biasa dipanggil Mika, umur saya sepuluh tahun dan saya kelas enam SD!" ucap Mikayla memperkenalkan diri. Dengan lantang gadis kecil itu memerkenalkan dirinya.

"Hai Mika, saya Yohan," ucap Yohan sambil tersenyum dan mengacak kecil rambut Mikayla.

"Mika, jangan panggil saya bapak ya. Coba kalau panggilan yang lain saja," pinta Yohan. Gadis kecil itu terlihat berpikir sejenak.

"Ehmm ... kalau Mika panggil dengan sebutan Paman, apa boleh?" tanya Mikayla.

"Iya, boleh deh kalau Paman, Hehe...," jawab Yohan tersenyum.

Setelah berkenalan dengan Mikayla dan menandatangani formulir perjanjian orang tua asuh. Mikayla, Yohan dan Pak Yusuf, berangkat ke rumah Mikayla untuk bertemu dengan ibu Rose. Mereka menaiki mobil Yohan.

Yohan pun berkenalan dengan Ibu Rose yang saat ini berusia 40 tahun. Dan Ibu Rose juga menandatangani formulir persetujuan, jika Yohan menjadi orang tua asuh bagi anaknya— Mikayla.

Sebagai tanda sudah sah menjadi orang tua asuh, Yohan pun memberikan sebuah kado kepada Mikayla.

"Apa ini Paman?" tanya Mikayla.

"Kamu buka saja, semoga kamu suka ya," ucap Yohan. Mulut Mikayla menganga saat melihat isi dari kado yang diberikan Yohan padanya tadi.

“Ini bagus sekali Paman!”

Ternyata Yohan memberikan Mikayla sebuah ponsel, untuk bisa berkomunikasi dengan Yohan perihal pendidikan Mikayla. Bahkan Yohan berjanji akan membiayai pendidikan Mikayla hingga Mikayla menjadi sarjana. Hal tersebut membuat Pak Yusuf dan Ibu Rose merasa terharu dan tak henti-henti mengucap syukur.

.

.

.

Terimakasih sudah membaca 💕

Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE, tuliskan KOMENTAR kamu dan beri VOTE kalau kamu ada poin sisa yaaaaa 🙊

Jangan lupa juga untuk memberikan RATE ⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan

Terimakasiiiiih semuanya 😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!