NovelToon NovelToon

Demon King'S Bride

EP01: Malam Petaka

Hujan besar melanda kawasan pegunungan. Jalan yang keluarga Yoshida lewati sangat sepi. Hiroshi Yoshida tengah panik dalam perjalanan ke rumah sakit, sementara istrinya menahan kontraksi sebelum melahirkan. Namun, karena terlalu panik, mobil yang Hiroshi kendarai meluncur di jalanan licin dan hampir masuk jurang. Kini mobil itu berada di sisi tebing.
Hiroshi Yoshida
Hiroshi Yoshida
Yayoi, kau tak apa-apa?
Yayoi Yoshida
Yayoi Yoshida
Aku baik-baik saja. Tapi... Air ketubanku sudah pecah.
Dalam kepanikan, mobil perlahan bergerak menuruni jalur tebing. Sedikit lagi saja, mereka pasti jatuh. Di tengah kepanikan melanda, Hiroshi berdoa.
Hiroshi Yoshida
Hiroshi Yoshida
Oh, Tuhan. Atau apa pun yang mendengarku, tolong selamatkan nyawa keluargaku...
Hiroshi mengatupkan tangan, berusaha pasrah. Petir menggelegar, seiring dengan tanah di sekitar mobil berguncang. Dari kaca spion, Hiroshi dapat melihat sesosok raksasa yang perlahan mengecil. Sosok itu memiliki tanduk, sebelum akhirnya perlahan berubah menjadi seorang pria.
Hiroshi Yoshida
Hiroshi Yoshida
Tuan! Tolong selamatkan aku.
Mobil bergerak perlahan dan Hiroshi mulai berseru. Sosok itu kini berada di sisi jendela Hiroshi. Dia seorang pria berambut panjang dan memakai baju pantai. Padahal cuaca sedang buruk, mengapa dia santai begitu?
Takashi-dono
Takashi-dono
Kau akan segera mati.
Hiroshi Yoshida
Hiroshi Yoshida
Apa maksudmu? Kau siapa?
Yayoi Yoshida
Yayoi Yoshida
Aduh... Perutku...
Takashi-dono
Takashi-dono
Hmmm. Apakah itu istrimu?
Hiroshi menoleh ke kursi penumpang di belakang dan mendapati istrinya sudah menahan sakit. Ia pun memohon sekali lagi.
Hiroshi Yoshida
Hiroshi Yoshida
Tuan tolong aku...
Takashi-dono
Takashi-dono
Baiklah. Aku tak akan menutupinya. Kau tahu sendiri kalau aku penguasa kawasan ini. Bagaimana kalau kita bertukar nyawamu untuk menyelamatkan anak perempuanmu?
Hiroshi Yoshida
Hiroshi Yoshida
Bagaimana kau tahu anakku perempuan? #Hiroshi berpikir, lalu tengadah tak percaya. Aku berdoa pada Tuhan, mengapa malah Oni yang muncul?
Takashi-dono
Takashi-dono
Wah... Kau merendahkanku saja. Oni adalah dewa. Walau kami Dewa Iblis. Jadi bagaimana? Perjanjian darah?
Yayoi Yoshida
Yayoi Yoshida
Aaaaaa. Aku sudah tidak bisa menahannya. #teriak
Hiroshi Yoshida
Hiroshi Yoshida
Yayoi!!! Baiklah, Tuan Iblis. Selamatkan istri dan anakku...
Tuan Iblis mengernyit. Kemudian timbullah senyum picik dari dirinya.
Takashi-dono
Takashi-dono
Nyawamu hanya bisa menggantikan nyawa istrimu. Jika kau ingin menyelamatkan bayimu juga, kau harus membuat kontrak berbeda. Karena prinsipku, hanya 1 nyawa untuk 1 nyawa...
Hiroshi Yoshida
Hiroshi Yoshida
Lantas aku harus bagaimana? Apa yang harus kulakukan? #mulai panik dan menangis
Yayoi Yoshida
Yayoi Yoshida
Tuan... Tolong...
Takashi-dono
Takashi-dono
Begini saja. Aku punya anak lelaki. Dia akan menjadi penerusku di Klan Iblis Araki. Pada saatnya nanti, dia akan membutuhkan seorang pengantin. Bagaimana kalau kau izinkan anak perempuanmu menjadi istri anakku kelak?
Hiroshi berpikir keras, lalu melirik Yayoi yang sudah hampir hilang kesadaran. Akhirnya, Hiroshi memantapkan kontrak itu.
Hiroshi Yoshida
Hiroshi Yoshida
Baiklah, Tuan. Aku akan melakukannya.
Takashi-dono
Takashi-dono
Kalau begitu, ikuti kata-kataku ini... Aku Hiroshi Yoshida, menyerahkan nyawaku untuk istriku dan bayiku untuk Ryouhei Araki, anak lelaki Takashi Araki, Sang Raja Iblis.
Hiroshi enggan bicara, tapi akhirnya memaksakan diri.
Hiroshi Yoshida
Hiroshi Yoshida
A-aku... Aku Hiroshi Yoshida, menyerahkan nyawaku untuk istriku dan bayiku untuk Ryouhei Araki, anak lelaki Takashi Araki, Sang Raja Iblis.
Takashi-dono, langsung memaksa Hiroshi berjabatan tangan. Dan dalam sepersekian detik, kilat menyambar sementara mobil Hiroshi meluncur.
Saat Hiroshi menuju kematiannya, sayup-sayup ia mendengar suara tangisan bayi.
Hiroshi Yoshida
Hiroshi Yoshida
Ah, Miki-chan, anakku. Syukurlah kau terlahir dengan selamat.
Hiroshi menitikkan air mata. Lalu, semuanya menjadi gelap dan ia pun berpulang.
Pada 14 Februari 2000, Miki lahir. Namun, ia pun telah terikat benang merah dengan Ryouhei Araki.
Sementara itu, lima klan iblis lainnya, merasakan perjanjian darah itu. Mereka adalah...
Klan Izu...
Gou Izu
Gou Izu
Haha. Sepertinya pengantin Araki sudah ditentukan...
Klan Houga...
Takahisa Houga
Takahisa Houga
Sepertinya sudah saatnya berburu!
Klan Takata...
Yukio Takata
Yukio Takata
Aku jadi penasaran, seperti apa pengantin klan Araki. #tertawa sinis
Klan Noguchi... dan Sakai.
Yuuzou Sakai
Yuuzou Sakai
Kira-kira, menurutmu seperti apa pengantin Araki?
Yuuji Noguchi
Yuuji Noguchi
Semoga saja dia tipeku.
Yuuzou Sakai
Yuuzou Sakai
Hah? Memang apa urusannya??
Yuuji Noguchi
Yuuji Noguchi
Aku akan merebutnya, kalau dia tipeku.
*****
****
***
**
*
Teman Kantor
Teman Kantor
Hei!
Teman Kantor
Teman Kantor
Hei, Miki!!!
Teman Kantor
Teman Kantor
Bangun, Miki-chan!!!
Guncangan hebat menggerakkan meja tempat Miki makan siang.
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Hah?!!
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Hah?! Ada apa??
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Apakah gempa??? #lalu mengerjapkan mata dan mengelap iler
Teman Kantor
Teman Kantor
Sebentar lagi jam istirahat selesai. Kenapa kamu malah tidur? Kamu nggak makan jadinya.
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Ah... Maaf. Aku ngantuk sekali.
Teman Kantor
Teman Kantor
Kamu habis begadang lagi?
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Iya, aku mimpi buruk semalam. Di mimpi itu, aku ada di dalam mobil. Lalu, mobil itu terjun bebas. Dan aku... Aku... Ah, rasanya aku ingat ayah dan ibuku...
Teman Kantor
Teman Kantor
Loh? Bukannya kamu bilang kalau ayahmu sudah meninggal sebelum kamu lahir? Gimana kamu bisa ingat?
(...)
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Ah... Mungkin cuma karena capek.
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Sepertinya benar yang kamu bilang. Itu jelas tak mungkin.
Teman Kantor
Teman Kantor
Ya sudahlah. Ayo kita kembali ke atas. Ini kan hari terakhir kita bekerja...
Miki sedih. Sebenarnya hari ini adalah hari terakhir dia bekerja. COVID membuat dia di-PHK bersama ratusan karyawan lainnya. Setelah ini, pasti Miki harus berjuang mencari kerja, melawan ratusan bahkan ribuan orang lain yang juga di-PHK di sepanjang Tokyo.
*****
****
***
**
*
Miki pulang kemalaman pasca acara perpisahan. Karena usianya sudah bukan minor, dia diajak minum-minum di izakaya terdekat. Untunglah dia bisa pulang sebelum kereta terakhir. Di stasiun terdekat flat murahnya, Miki turun. Namun, stasiun itu sudah sepi.
Dari kejauhan, tampak dua preman memandang Miki. Sepertinya mereka berniat jahat.
Miki mempercepat langkah saat berjalan di peron. Namun, karena tak hati-hati ia nyaris terjatuh ke rel kereta.
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Oh tidak!
Dari arah datangnya kereta, suara klakson terdengar. Miki pasrah. Kalau memang dia terjatuh dan tak ada yang selamat, harusnya sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-20, dia malah kecelakaan kereta, bukannya merayakan.
Namun...
Tuan Penyelamat
Tuan Penyelamat
Hei. Hati-hati! #menjulurkan tangan
Seorang pemuda asing menolong Miki. Ia menarik pergelangan tangan Miki hingga gadis itu dapat menyelamatkan diri. Namun, gelang giok merah muda pemberian ibunya menjadi korban.
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Waaah. Gelangku... #cemberut
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Ternyata gelang itu benar-benar menghindarkanku dari kesialan.
Tuan Penyelamat
Tuan Penyelamat
Apa itu gelang yang penting sekali?
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Ah, tidak. Tidak apa-apa, Tuan. Gelang itu hanya jimat.
Tuan Penyelamat
Tuan Penyelamat
Oh begitu. Ya sudah. Lain kali hati-hati ya.
Miki Yoshida
Miki Yoshida
Terima kasih.
Pemuda itu pergi dan Miki bergegas pulang, sebelum ada kejadian buruk lainnya.
Hanya saja, yang tidak Miki ketahui setelah ini adalah... Hidup Miki akan berubah. Dia akan diikuti kesialan karena jimatnya telah rusak. Dan dia akan diburu oleh para iblis dari klan lain yang ingin menggantikan Klan Araki.
*****
****
***
**
*
Author M
Author M
Hai! Maryjun di sini! Semoga kalian suka dengan ceritanya ya.
Author M
Author M
Tunggu kelanjutan episode "Demon King's Bride" berikutnya!
Author M
Author M
Jangan lupa dukung dengan ikuti cerita ini, like, dan favoritkan!
Author M
Author M
Salam sayang, M.

EP02: Kutukan Succubus

Malam telah larut di kawasan Azabujuban. Seorang lelaki berambut gondrong dan tubuh atletis baru saja selesai mandi. Ia hanya mengenakan celana panjang, sementara tubuhnya tidak tertutup kaus sama sekali. Di lehernya terkalung handuk dan sesekali ia gunakan untuk mengeringkan rambut gondrong tanggungnya.
NovelToon
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Huh. Mana sih yang lain? Sudah hampir jam 11 malam, tapi belum pada pulang.
Lelaki itu Ryouhei. Ia bisa dipanggil Ryo, Ryouhei-san, atau Ryo-kun, tergantung siapa yang memanggilnya.
Melihat teman-teman satu apatonya belum pulang, Ryo menggerutu, kemudian melempar handuknya sembarangan ke sofa. Di Lions Mansion, Azabujuban, dia tinggal bersama ketiga ajudannya. Kouki Saito, Oni berusia 520 tahun, Takkun berusia 300 tahun, dan Eiichi yang berusia 400 tahun. Meskipun begitu, secara fisik mereka tetap tampak seperti umur manusia muda. Jika dilihat berdasarkan umur manusia, Takkun adalah yang termuda di antara mereka.
Karena bingung mau melakukan apa, Ryo menuju rak tempat ia mengoleksi vinyl, piringan hitam kesayangan. Ia mengambil satu vinyl band Jepang dan memutarnya di turntable.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Ah, sial. Mana aku lapar pula. Ke mana makhluk-makhluk sialan itu?
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Lebih baik aku minum anggur saja sambil menunggu.
Setelah musik berputar, Ryo menuju rak minuman. Ia mengambil sebuah gelas dan menuangkan minuman favorit. Setelah itu, tentu saja ia bersantai di sofa sambil mendengarkan piringan hitam dan minum.
Tak lama kemudian, suara bel terdengar. Ryo bingung sendiri. Kalau itu adalah tangan kanannya, buat apa mereka menekan bel? Bukankah mereka sudah tahu kunci akses pintu apartemen ini?
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Apa lagi sih?!!
Ryo melihat interkom. Tampak Takkun, anak buah termudanya berwajah panik. Ia tampak menangkupkan tangan dan menunduk. Dari interkom, dapat Ryo lihat bahwa lelaki dengan rambut berwarna pirang dan tindik di kanan-kiri itu menyebutkan kata "Gomen, Ryouhei-san!"
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Gomen! Ryouhei-san!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Kenapa nggak langsung buka pintu aja sih?
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Maaf, sekali lagi maaf!
Mau tak mau, Ryo membukakan pintu. Namun, baru saja pintu terbuka sedikit, kaki jenjang nan mulus dengan high heels hitam menahan ambang pintu. Aroma parfum yang manis tapi tajam pun tercium. Ryouhei bergumam dan menggerutu lagi dalam hati.
NovelToon
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Oh, sial...
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Hai, Ryo-kun~ #nada menggoda
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Nee Ryo-kun... Kenapa HPmu tidak bisa dihubungi? Kenapa kamu nggak balas pesanku?
Gadis seksi dengan bibir merah dan rambut hitam lurus itu melenggang masuk bahkan sebelum Ryo mengizinkan. Takkun di belakangnya hanya mengatupkan tangan dan menunduk. Gadis bernama Karen itu lalu menuju sofa.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Rupanya kamu lagi minum-minum. Kenapa nggak ngajak aku?
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Maaf, aku sibuk hari ini.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Sibuk apa coba? Bikin desain tato baru? Duh... Tadi aku ke tattoo parlor punyamu di Shibuya, tapi sepi tuh.
Ya. Ryouhei bekerja sebagai penato sekaligus pemilik gedung tempat tattoo parlor itu berada. Sebagai Oni, dia sebenarnya sudah banyak uang, tapi karena bosan, dia memutuskan cari pekerjaan yang dia suka. Karena dia suka menggambar, makanya dia membuka tattoo parlor.
Sementara iblis lainnya memutuskan untuk menjadi model, pengusaha, pengacara, politisi, sampai agen rahasia untuk menambah kekuasaan mereka, Ryouhei sang Oni dari klan tertinggi malah memilih jadi tukang tato. Takashi-dono, ayahnya, sampai pernah bilang kalau Ryouhei itu terlalu polos.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
I-i-iya... Aku memang bikin desain dan di Shibuya lagi sepi, tapi ini sebenarnya buat proyek desain tato sama majalah model cowok. Tanya aja Gou Izu, dia yang bakal pakai tato nggak permanen ini.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Iya deh... Aku percaya.
Karen lalu mendekat pada posisi duduk Ryo yang berseberangan dengannya. Gadis itu lalu melingkarkan tangannya di lengan Ryo. Ia pun menyandarkan kepalanya di bahu Ryo. Melihat perut sixpack Ryo membuat Karen merunut jari-jemarinya di otot-otot perut Ryo.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Aku kangen kamu tau. Kamu nggak kangen padaku ya?
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Bukannya begitu, Karen. Tapi... Kamu sendiri tahu kan, kalau kita sesama ras? Hanya saja, kami para Oni tidak boleh denganmu, Succubus.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Kami hanya bisa melanjutkan keturunan dan legitimasi hanya jika kami menikah dengan manusia.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Apa kamu nggak bisa kabur aja dari klanmu itu?
Ryo menelan ludah. Seorang Oni yang membawa kabur Succubus tentu bukan hal baik! Bisa-bisa nanti ras Oni harus berperang melawan Succubus-Incubus. Apalagi mereka terkenal sebagai kelompok yang erat sekali solidaritasnya.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Aku nggak mau cari perkara.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Tapi... Tapi kamu kan calon pemimpin ras Oni? Masa kamu nggak bisa melakukan itu?
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Biar begitu... Semua tetap ada aturannya. Ada law and order. Aku nggak bisa mengkhianati Oni. Aku nggak mau mati konyol.
Karen marah. Wujud Succubusnya perlahan muncul. Tanduk kecil berwarna hitam perlahan tumbuh dari pucuk kepala dan gincu bibirnya yang merah, kini makin merah. Semerah darah. Tak hanya itu, buntut hitam dengan ujung lancip pun tampak melingkar. Kini, gadis cantik itu mulai menampakkan wujudnya yang lebih sensual sebagai Succubus. Itu karena tugas mereka memang sebagai penggoda manusia agar masuk dalam lembah dosa.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Jadi... Maksudmu, memacariku itu hal konyol?
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Nggak... Aduh... Bukan begitu, Karen.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Iya. Maksudmu begitu kan?
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Duh, Karen. Bukan begitu...
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Baiklah kalau memang itu maksudmu. Kita berpisah aja.
Ryo tidak menduganya, tapi ia sebenarnya senang. Ia sudah malas berurusan dengan para succubi, apalagi harus bermain cinta dengan mereka. Selain itu, ia sebenarnya tak suka dengan cewek posesif seperti Karen.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Sebelum pisah, aku ada kado terakhir...
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Nggak usah repot-repot, Karen.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Aku nggak repot kok. Sini...
Karen menarik wajah Ryo perlahan mendekat. Berhubung Ryo memang orangnya brengsek, dia mau saja menerima kado ciuman dari mantannya ini. Namun, saat Ryo hendak menerimanya, Karen malah meniupkan asap merah muda melalui bibirnya ke bibir Ryo. Sepersekian detik tersadar, Ryo langsung melotot.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Apa ini, Karen?!!! Cepat keluarkan!
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Ini love poison. Hanya Succubus yang memilikinya.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Cepat berikan aku penawarnya!
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Tak ada penawarnya. Kamu cuma bisa sembuh, kalau kamu ngerasain apa yang namanya cinta sejati.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Kamu akan merasa sakit, remuk sekujur badan, sampai orang yang kamu cintai nanti, balik mencintai kamu.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Kalau itu nggak terjadi, maaf saja, Ryo-kun. Kamu akan kesakitan setengah mati selamanya, padahal kamu sendiri adalah seorang immortal.
Karen lalu bangkit dan tersenyum menggoda. Ia pun pergi meninggalkan Ryo yang mulai kesakitan. Bahkan, calon raja iblis yang terkenal kuat itu, meringkuk melolong-melolong. Ada rasa terbakar dari liver menuju jantung, seolah-olah dia sedang asam lambung. Sebelum Karen membuka pintu apartemen Ryo, gadis succubi itu memberikan one last kissbye.
Karen Kurihara
Karen Kurihara
Selamat mencari cinta sejati! #tersenyum picik
Karen keluar dari pintu dan membiarkannya terbuka. Ia bahkan sempat-sempat mengelus pipi Takkun yang masih setia di luar apartemen Ryo hanya karena ingin memberikan atasannya privasi. Saat melihat Karen keluar berbentuk Succubus, Takkun langsung berpikir bahwa ada yang tidak beres!
Ia pun buru-buru masuk dan mendapati Ryo yang kesakitan. Ia terbatuk hebat, tapi tak bisa mengeluarkan sumber rasa sakitnya. Tak ada luka, tak ada infeksi, hanya sakit seperti orang patah hati.
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Oh, gawat! Ryouhei-san! Ryouhei-san!!!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Takkun... Ce-cepat...
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Cepat...
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Panggil Kouki! Kouki!
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Ba-baik! Ryouhei-san! Akan segera kuhubungi Saito-san!
Takkun bergegas menelepon salah satu tangan kanan Ryo yang lain. Setelah telepon tersambung, Takkun langsung berteriak panik.
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Saito-san! Tolong segera pulang!
Kouki Saito
Kouki Saito
Ada apa? Kenapa kau panik begitu?
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Ryouhei-san... Ryouhei-san dalam bahaya! Ia diracun oleh Succubus!
Kouki Saito
Kouki Saito
Apa??? Racun apa yang kau maksud?
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Love poison!
Kouki Saito
Kouki Saito
Huh! Gawat! Baiklah. Aku segera pulang. Sambil menunggu, berikan Ryo minuman keras atau painkiller atau apa pun!
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Baik, Saito-san!
Telepon pun ditutup dan krisis pun berlangsung. Sebisa mungkin, Takkun membantu Ryo melewati rasa sakit itu sampai Kouki pulang.
*****
****
***
**
*
Author M
Author M
Hai! Maryjun di sini!
Author M
Author M
Duuuuh. Episode ini sebenarnya kusuka, gara2 bromance! Hahaha. Tapi, minggu depan Miki dan Kouki bakal ketemu untuk pertama kalinya.
Author M
Author M
Nantikan terus cerita para Oni ini ya! Dan jangan lupa berikan dukungan kalian biar aku bisa ngebut update!
Author M
Author M
Salam sayang, M.

EP03: Derita Cinta

Kouki Saito buru-buru pulang. Sebagai pemilik klinik hewan di Shibuya, biasanya malam Sabtu begini, kliniknya malah ramai sampai sebelum tengah malam. Beberapa pekerja yang baru sempat, akan membawa hewan peliharaan mereka ke klinik. Namun, hari ini hal itu harus dia urungkan.
Dua pegawai perempuan yang harusnya sudah bertukar sif saja, masih ada di klinik kecil Kouki. Mereka betah berlama-lama berada di kantor, hanya untuk mengagumi bos mereka yang tampan dan dewasa itu. Wajar saja, sebab lelaki berusia 32 tahun jika diukur berdasarkan penghitungan umur manusia itu masih jomlo. Para suster klinik memang sengaja cari-cari kesempatan mengobrol. Sayangnya Kouki tak pernah tertarik.
Kouki Saito
Kouki Saito
Maaf, saya harus pulang dulu.
Kouki Saito
Kouki Saito
Ada urusan mendadak.
Pegawai Klinik A
Pegawai Klinik A
Ah, tidak apa-apa Saito-san. Biar kami yang tutup klinik.
Lalu, Kouki pun pergi meninggalkan kedua pegawai dengan harapan yang pupus.
Pegawai Klinik A
Pegawai Klinik A
Buru-buru banget bos kita...
Pegawai Klinik B
Pegawai Klinik B
Pacarnya mungkin?
Pegawai Klinik A
Pegawai Klinik A
Ah, masa sih udah punya pacar? Kecewa deh aku.
Pegawai Klinik B
Pegawai Klinik B
Pupus deh harapanku juga. Ya udah, tutup klinik aja yuk. Takutnya ketinggalan kereta terakhir.
****
***
**
*
Sesampainya di stasiun dekat apato, Kouki Saito berjalan cepat menuju Lions Mansion. Ingin rasanya dia menggunakan kekuatan Oni yang dia miliki, tapi jalanan dan stasiun masih ramai.
Ia tidak ingin dikenali sebagai orang aneh yang bisa teleportasi atau lari kencang seperti Usain Bolt.
Makanya, Kouki hanya berjalan cepat sembari menenteng koper kulit berisi peralatan dokternya. Ia tampak seperti pegawai kantoran di Tokyo pada umumnya.
Ia buru-buru menekan tombol kunci pintu, tepat saat Takkun sedang berada di depannya.
Cowok pirang dan bertindik itu ternyata sudah mondar-mandir cemas sejak tadi.
Kouki Saito
Kouki Saito
Kau sedang apa?
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Aku menunggumu, Saito-san!
Kouki Saito
Kouki Saito
Mana Ryo?
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Di situ...
Takkun menunjukkan posisi Ryo di sofa. Saat menghampiri sofa, kondisinya sudah basah penuh keringat.
Ryo berkeringat dingin dan meringis kesakitan.
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Rasa sakit dari love poison baru hilang. Frekuensinya sudah tidak separah barusan.
Kouki Saito
Kouki Saito
Iya, nggak apa-apa. Itu pasti efek alkohol atau painkillernya.
Kouki Saito
Kouki Saito
Ya sudah, tolong ambil minuman baru, yang paling keras. Aku akan memberikan suntikan.
Ryo melirik. Kouki mulai membuka kopernya dan mengeluarkan suntikan dengan tabung besar dan jarum yang ukurannya menakutkan.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Mau ngapain???
Ryo pastinya panik.
Kouki Saito
Kouki Saito
Nyuntik lah. Apa kau tidak lihat?
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Memangnya aku hewan? Sapi gitu???
Kouki masih tetap datar, tidak ingin bercanda.
Kouki Saito
Kouki Saito
Wujud aslimu kan memang ox! Ushi! Sapi pekerja! Mana bisa minum obat biasa?!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Tolonglah. Jangan bercanda...
Lalu, rasa sakit mulai muncul kembali. Kali ini lebih parah. Ryo meringis dan mulai melengkungkan tubuh.
Ia meringkuk kesakitan.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Persetanlah kau mau menyuntikkan apa?! Lakukan sekarang!
Kouki Saito
Kouki Saito
Takkun, cepat minuman kerasnya!
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Ini, Saito-san!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Sialan kau, Takkun! Itu minuman termahalku!
Rasa sakit muncul lebih parah. Kali ini seperti ulu hati Ryo diremas-remas, diperas, lalu dihantam dengan palu sampai remuk.
Rasa sakit itu menjalar hingga jantung dan membuat darahnya mengalir cepat. Tanduk Oni milik Ryo sampai sudah mencuat setengah.
Setelah menerima botol yang dibuka, Kouki meminta Ryo menenggaknya habis.
Kouki Saito
Kouki Saito
Nih, minum dulu. Aku akan mulai menyuntik. Kau siap?
Ryo mengangguk dan Takkun membantunya duduk. Karena Ryo pasti mengamuk, Takkun menjauhkan barang pecah belah di sekitar Ryo.
Kouki Saito
Kouki Saito
Oke. Siap? Satu. Dua...
Kouki pun menyuntik obat khusus bagi hewan dan tentunya berfungsi untuk Ox Demon seperti Ryo.
Tepat saat cairan itu menembus pembuluh darah, Ryo berteriak kesetanan. Rasa sakit obat saat menetralisir racun begitu memuakkan.
Ryo berteriak lalu menenggak alkohol tanpa berpikir. Ia anggap itu painkillernya.
Namun, rasa sakit masih terasa dan makin memuncak. Rasanya seperti kau dilemparkan dari gedung pencakar langit, remuk, tapi tidak mati-mati.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Keparat!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Argh!
Setelah berjuang dengan rasa sakit sekitar lima menit ditemani Kouki dan Takkun, Ryo akhirnya kembali pulih.
Bulir-bulir keringat dingin menetes dari sekujur tubuh. Wajahnya memerah dan tanduk sudah keluar penuh.
Seiring dengan pulihnya Ryo, tanduknya pun perlahan menghilang. Ia bersandar santai sembari terengah-engah. Tangan kanannya lantas memijat kening. Ia frustrasi.
Kouki Saito
Kouki Saito
Takkun, ambilkan handuk.
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Baik, Saito-san. Aku akan mengambil pakaian juga.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Ambil luaran sutraku yang biasa. Aku tak yakin sakit ini akan berakhir malam ini.
Kouki Saito
Kouki Saito
Tenang. Kau akan sakit lagi setidaknya besok pagi. Saat ini, kau hanya akan mulas-mulas dan bolak-balik kamar mandi.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Huh. Dosa apa aku ini?
Kouki hanya tertawa sarkastis.
Kouki Saito
Kouki Saito
Itu akibat kelalaianmu sendiri. Makanya jangan suka main cinta, apalagi dengan Succubus.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Huh... Succubus sialan. Apa tidak ada jalan lain supaya sembuh? Rasanya love poison ini seperti kutukan.
Kouki menggeleng, lalu menerima dua handuk saat Takkun kembali. Ia membersihkan sisa-sisa tumpahan minuman dan keringat yang bercucuran sementara Kouki menyodorkan satu handuk pada Ryo.
Kouki Saito
Kouki Saito
Nggak ada cara lain. Itu memang kutukan dan cuma cinta yang bisa membereskannya.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Terus, aku harus bagaimana sekarang? Cari pacar? Nanti bukannya tambah parah?
Kouki Saito
Kouki Saito
Bukan pacar jawabannya, tapi pengantinmu. Takashi-dono bilang, dia lahir tahun 2000.
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Tapi... Tapi Saito-san. Selama ini kan kita gagal melacaknya?
Kouki Saito
Kouki Saito
Tenang. Aku mulai merasakan energinya. Sebelumnya, gadis itu sepertinya memakai jimat anti makhluk seperti kita.
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Maksudnya, jimat itu sudah rusak?
Kouki Saito
Kouki Saito
Ya... Atau, bisa jadi sebentar lagi dia akan berusia 20, sesuai kontrak yang akan berlaku.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Kontrak pada ayahku maksudnya?
Kouki Saito
Kouki Saito
Bukan. Pada dirimu lah. Kau kan yang dijanjikan dalam kontrak ayahmu!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Apa? Sial!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Mana mungkin aku bisa suka padanya?! Bagaimana kalau dia bukan tipeku?!
Kouki Saito
Kouki Saito
Percayalah. Untuk saat ini, hanya gadis itu yang bisa menyelamatkanmu dari kutukan cinta ini.
Kouki Saito
Kouki Saito
Tapi, kalau kau memang mau tersiksa, ya itu urusanmu...
Kouki lalu pergi sambil mengedikkan bahu. Apato milik Ryo memang berada di penthouse, sehingga ada tangga menuju lantai dua.
Ini termasuk apato terbesar.
Ruang kerja dan kamar tidur Kouki ada di lantai dua, bersebelahan dengan kamar Eiichi. Ada satu kamar kosong di sudut dekat tangga, tepat di atas kamar Ryo. Sementara itu, kamar Ryo berada di lantai bawah, kamar paling besar dengan jendela besar menghadap Tokyo Tower di kejauhan.
Takkun sendiri menempati kamar sedang, dekat pintu masuk dan juga berhadapan dengan dapur.
Setelah melewati krisis sakit itu, masing-masing masuk ke kamar mereka.
Di dalam ruangannya, Kouki mulai menghubungi seseorang setelah menaruh tas kerjanya.
Kouki Saito
Kouki Saito
Halo? Eiichi? Kau di mana?
Eiichi Akutsu
Eiichi Akutsu
Kouki-san? Ah, aku masih di tempat tato Ryo-san. Di Flying Kirin. Ada apa?
Kouki Saito
Kouki Saito
Barrier gadis itu lepas, aku bisa merasakan energinya.
Eiichi Akutsu
Eiichi Akutsu
Oh ya? Kalau begitu, apa yang harus kulakukan?
Kouki Saito
Kouki Saito
Segera lacak dia dengan ilmu penerawanganmu, sebelum klan lain mengendusnya. Dia akan terkena bahaya jika itu terjadi.
Eiichi Akutsu
Eiichi Akutsu
Oke. Akan segera kulakukan.
Kouki Saito
Kouki Saito
Ya sudah, hati-hati.
Telepon pun ditutup dan Eiichi segera melaksanakan tugas.
Sementara itu, Kouki hanya mengempaskan tubuhnya di kursi kerja. Kedua tangannya bersandar di belakang kepala. Lelaki 32 tahun itu menerawang ke langit-langit.
Kouki Saito
Kouki Saito
Miki-chan... Semoga kau baik-baik saja.
****
***
**
*
Author M
Author M
Hai! Maryjun di sini! Akhirnya Kouki akan segera ketemu Miki-chan!
Author M
Author M
Duh, ada apa nih? Kenapa Kouki begitu khawatir?
Author M
Author M
Jangan-jangan, Kouki mau nikung?
Author M
Author M
Ahahaha. Mari kita cari tau jawabannya di episode mendatang!
Author M
Author M
with luv, M.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!