NovelToon NovelToon

Kucing Dan Tikus

Kelulusan

Tak terasa hari ini hari terakhir kelas XII Ujian. Semua siswa nampak semangat menjalani ujian terakhir mereka.

"Dita liat dong nomer 26" kata Meri dengan wajah memelasnya.

"ah elo Mer ini sudah hari terakhir masih aja nyontek" sahut Dela. Dita pun hanya tersenyum lalu memberikan jawaban kepada Meri.

"Dita aja biasa aja weeekkk" seraya memeletkan lidahnya mengejek Dela.

"iya karna elo maksa" ketus Dela.

"sudah Del,Mer" sssssttt seraya menempelkan telunjuk pada mulutnya. Sebagai isyarat supaya kedua sahabatnya itu diam sebelum guru didepan mendengar.

*tengteng....

Suara bel tanda pulang. Dan saatnya semua siswa berkumpul di lapangan untuk mendengarkan pengumuman dari kepala sekolah. Bahwa mereka boleh engga hadir kesekolah lagi sampai saatnya kelulusan tiba. Namun bagi yang remedi harus tetap hadir guna memperbaiki nilai yang anjlok.

Beruntungnya diantara Dela dan Meri gak ada yang remedi. Kalo Dita..? ya engga perlu ditanya lagi kali, udah pasti gak akan remedi secara dia cerdas.

** RUMAH DITA**

Drrrrtt drrt...

"Hallo.. "

"Jalan yuk, gue suntuk nih dirumah mulu" kata Dela disebrang sana.

"ah elo baru juga sehari enggak jalan" saut Dita.

"tapi gue bosan ta, ayolah kita jalan" Dela merengek kaya anak kecil minta permen.

"iya deh iya" Dita ga tega denger temennya memelas.

"yeyyy, ya udah gue sama Meri meluncur kerumah lo" seraya menutup telpon sepihak.

Tak lama Dela dan Meri tiba dirumah Dita. Meri memencet bel dan datanglah cowok tampan membuka pintu.

"hay kak" sapa Meri mengeluarkan senyum termanisnya.

"hmm, silahkan masuk Dita nya dikamar" saut Dika dengan sedikit senyum

tok tok tok

ceklek (suara pintu terbuka)

"ayo cepetan cus" kata Dela semangat.

" yuk, tapi gue izin kakak dulu"ucap Dita.

Mereka pun beranjak turun dan nyamperin Dika yang sedang nonton di ruang tengah.

" kak aku jalan dulu ya" ucap Dita

"mau kemana dek? " jaeab Dika lembut

"jalan-jalan aja soalnya sumpek dirumah" Dela menimpali

"ya udah tp kalian jangan pulang malam ya" Siap bos kata Dita

"jagain adek gue" lanjutnnya lagi menatap ke arah Dela dan Meri bergantian

"Ok kak" jawab Dela dan Meri bersamaan

Mereka pun pergi, tak lupa Dita salim sama kakaknya.

#KELULUSAN

Semua siswa kelas XII hari ini bersorak gembira karna dinyatakan LULUS 100% dan mereka semua merayakan kelulusan sama seperti anak SMA pada umumnya. Apalagi kalo bukan coret-coret baju dan konvoi juga mereka makan bersama di resto milik keluarga WIJAYA.

Sesampainya di resto AW yang sudah disediakan kusus untuk acara mereka. Mereka langsung mengambil tempat duduk masing-masing lalu memilih menu yang akan mereka makan. Resto ini memiliki 3 lantai dan sekarang mereka berada di lantai paling atas. Sambil menunggu makanan datang mereka semua mengucapkan terimakasih kepada sang empunya resto. Selain terimakasih mereka juga memuji kedermawanan Dita.

Tak lama beberapa pelayan datang membawakan makanan yang sudah mereka pesan. Tak lupa di sela-sela makan mereka kembali mengingat masa SMA mereka yang rasanya baru kemaren MOS sekarang sudah lulus aja.

.

.

.

.

.

.

❤❤❤❤❤❤

Makasih ya bagi yang mau membaca karya aku ini. Ini karya pertamaku jika kalian merasa ada yang kurang atau typo dalam penulisan maafkan ya. Mohon like dan komennya juga.

Sekali lagi TERIMAKASIH...!

Happy Reading........ ❤❤

Liburan

Setelah konvoi dan makan bareng anak-anak kelas XII. Dita bersama anak-anak satu kelasnya yaitu kelas XII IPA berencana liburan kepuncak sebelum acara perpisahan. Karna seminggu lagi baru acara perpisahan di laksanakan.

Selesai membahas rencana liburan mereka, Dita beserta kedua sahabatnya pulang kerumah Dita. Karna katanya agar gampang besok berangkat kepuncaknya bareng. Tak lupa mereka mampir kerumah Dela dan Meri dulu buat ngepak barang yang akan mereka bawa selama 5 hari di puncak.

Pertama mereka menyambangi kediaman Dela dan membantu Dela menyiapkan barang-barangnya. Dela membawa perlengkapan mandi, make up, dan barang lainnya hingga ransel gede itu pun penuh. Selesai bantu Dela, mereka bertiga pergi menuju rumah Meri. Namun sebelumnya tak lupa mereka pamit kepada orang tua Dela.

Tak butuh waktu lama membantu Meri ngepak barang bawaannya karna meri tak membawa banyak baju. Berhubung orang tajir Meri mau beli aja baju disana nanti katanya. Tapi yang pasti satu hal yang engga boleh lupa bagi Meri adalah

make up, soalnya dia hobi dandan lebih dari Dita dan Dela.

Kurang lebih 30 menit dari rumah Meri, mereka sampai dirumah Dita.

"Assalamualaikum" Dita mengucap salam sambil berjalan masuk.

"Waalaikumsalam" terdengar sautan dari ruang tengah.

"eh sayangnya bunda udah pulang, " kata mama Dewi

"Ngapain sih dek kamu kok baju di coret-coret gitu?" tanya kak Setya

"hehehe, ya kan aku juga mau kaya teman-teman yang lain lulusan ada kenangannya. Rencananya baju ini akan aku pajang dalam lemari biar engga berdebu, " jawab Dita sambil cengengesan.

"mmmm iya deh adek kakak yang udah LULUS" saut Setya lagi dan menekankan kata LULUS lalu tersenyum.

Sementara disamping Dita berdiri ada Meri yang terpaku layaknya terhipnotis karna senyuman kak Setya. " uuuu manisnya.. " semua orang yang ada disana menengok ke arah suara. Hingga hening beberapa detik karna cengo dengar kalimat yang keluar dari mulut gadis cantik itu. Kemudian semuanya tertawa kecuali si empunya senyuman manis itu. Siapa lagi klo bukan ka Setya, dia hanya senyum sambil menggelengkan kepalanya.

**PUNCAK**

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan Jakarta-Bogor. Mereka semua satu persatu turun dari bis sambil di pimpin ketua kelas mereka Doni. Mereka bertiga langsung masuk ke villa dan merebahkan diri di kasur empuk itu. Karna kelelahan mereka tertidur. Sedangkan yang lain asyik bercengkrama, ada yang masih ga percaya bisa ada ditempat seindah ini. Mungkin p

baru pertama ke puncak.

Hari pertama di puncak tidur, mereka baru bangun jam 4 sore. Untung kebangun kan niatnya mau liat sunset. Dita, Dela dan Meri langsung naik ke bukit yang tidak terlalu tinggi itu. Lalu mereka duduk dan menikmati sore hari sambil menunggu sunset.

"Ngemil yuk, " celetuk Dita.

"Emang lo bawa? " tanya Meri

" Nih, "jawab Dita sambil menyodorkan satu bungkus keripik singkong.

"Lo emang temen pengertian ta, tau aja gue lagi lapar" kata Dela nyengir kuda. Dita pun memutar bola mata jengah. "dasar tukang makan" ucapku.

Kami pun bersenda gurau menunggu mentari tenggelam di ufuk barat. Keasyikan ngobrol engga terasa udah mau tenggelam aja tu matahari.

Puas melihat sunset dan hari sudah mulai gelap aku dan sahabatku memutuskan untuk pulang takut di cariin. "Ya kali, liburan ke puncak akunya jadi hilang kan gak lucu." batinku.

Puncak

Kicauan burung terdengar bersahutan dan cahaya matahari menerobos kedalam kamar Dita, Dela dan Meri. Ya mereka satu kamar bertiga. Cahaya matahari tersebut tepat mengenai wajah cantik Dita. Dita mengerjapkan mata, perlahan iya membuka mata lalu merubah posisinya penjadi duduk. Dilihatnya kedua sahabatnya masih tertidur pulas. Dita pun langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selesai mandi Dita memilih memakai celana panjang, baju panjang, shal tak lupa kupluk dan flat shoes, guna mempercantik penampilannya. Sementara kedua temannya bersiap Dita memutuskan turun kebawah untuk sarapan, kebetulan di villa ini memang menyediakan makanan bagi pengunjung yang dimasak langsung oleh pekerja disana. Sesampainya di meja makan besar yang berada di dapur yang cukup besar itu Dita tak langsung makan Dita memilih menunggu Dela dan Meri.

"Ta, kok lo gak makan?" tanya salah satu teman sekelasnya

"Nunggu dua curut turun, " jawab Dita menyunggingkan senyum.

"Oh,"

"haayyy kita berdua datang," seru Meri membuat keributan dipagi hari dengan suara cemprengnya.

Semua mata melihat ke arah mereka berdua. Ada yang geleng kepala, ada yang kaget, ada yang tersenyum, ya siapa lagi kalo bukan Dita yang tersenyum. Mereka berdua pun hanya ngengir kuda sambil berjalan ke arah kursi kosong di samping Dita.

Dimeja makan hanya tinggal mereka bertiga dan beberapa teman yang kekenyangan dan belum beranjak pergi. Sedang yang lain sudah pergi entah kemana. Setelah beberapa menit hening tanpa suara.

" habis ini kita kemana ??" tanya Dela

" gue sih mau kekebun teh, " saut Dita.

" ya udah kita kekebun teh aja," timpal Meri. Lalu diangguki oleh keduanya.

"Sejuk banget," Dita merasakan udara dengan mata terpejam dan merentangkan kedua tangannya berditi diantara rimbunnya kebun teh. Dita sangat menikmati suasana ini, suasana sepi tanpa hiruk pikuk keramaian kota. Disuguhi pemandangan yang luar biasa indah.

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan menuju rumah pohon yang berada tak jauh dari kebun teh.

Dela naik lebih dulu disusul Dita dan Meri. Sesampainya di atas mereka makin takjub melihat pemandangan yang lebih indah lagi.

**RUMAH DIMAS**

Dimas lagi sibuk mengepak barang yang akan iya bawa ke villa. Setelah dirasa cukup dan tak ada yang ketinggalan. Dimas turun membawa ransel berukuran sedang.

" Dim, kamu jadi pergi ke villa kita? " tanya papanya yang melihat Dimas menggendong ransel itu dipunggungnya.

"Iya pah jadi, Dimas mau sekalian liburan menghilangkan penat akibat pekerjaan". Jawabnya

" oh iya mama mana ya pah? " lanjutnya lagi.

" Tadi mamamu sama tante Dewi pergi menjenguk temannya ke rumah sakit". Kata papa Riki.

"Oh ya udag kalo gitu aku pamit ya pah" kata Dimas lalu menyalami papahnya dan berjalan keluar.

" jangan lupa telpon mama kalo sudah sampai" teriak papa Riki saat punggung anaknya masih terlihat.

Dimas pun melajukan mobil putih kesayangannya dengan kecepatan sedang. Awalnya Dimas berniat mengajak 2 temannya yang lain tapi iya urungkan karna dia merasa gak akan lama di villa. Paling 2-3 hari, setelah urusannya selesai Dimas berniat langsung pulang.

Diinnnnn Diiiiinnnnn

Suara klakson mobil tapi Dita tak mendengar mungkin karna telinganya di sumpal earphone. Dan akhirnya

Brug ,

"Aaawww, sakit" jetit Dita. "ni orang bisa nyetir gak sih orang segede ini ditabrak" Dita nmengumpat kesal.

Tak lama keluarlah seseorang dari mobil itu dengan kacamata hitamnya. Dan Dita masih mengumpat.

"Apa lo bilang? hah? gue gak bisa nyetir? , gak salah lo? lo nya aja yang budek sudah gue bunyikan klakson dari tadi. Lagian siapa suruh berdiri dipinggir jalan? " rentetan pertanyaan si cowok.

" gue yang ditabrak kok elo yang marah - marah? harusnya tu gue yang marah" kata Dita kesal.

Dari kejauhan Meri dan Dela mendengar keributan. Mereka berdua menuju asal suara.

" Kenapa lo Ta..? " tanya Dela

" ada cowok songong nih nabrak gue " celetuk Dita

" bukannya minta maaf malah marah-marah" lanjut Dita lagi. Dan berlalu pergi seraya menarik tangan Meri yang masih terpaku melihat cowok keren didepannya.

"Dasar cewek aneh " gumam Dimas

Sepanjanjang jalan Dita terus saja menyumpah serapahi cowok itu. Dita merasa cowok itu merusak suasanana aja. Dita juga berharap tidak akan pernah bertemu dengan cowok itu lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!