Hai hai semuanya.... Perkenalkan namaku Author Yosi. Aku sudah punya 1 karya di Wattpad bernama Best Partner. Kali ini aku, mencoba keberuntungan disini sebagai Author Struggle in Fight semoga kalian suka.
Sesuai dengan judul kali ini, aku kan memperkenalkan beberapa tokoh yang akan bermain di Struggle in Fight
Ten Auxiliaries: Sebuah kelompok penyelamat yang diketuai oleh Komandan Shiho dan Wakilnya Theo. Anggota dari Ten Auxiliaries terdiri dari 10 anggota, diantaranya:
Leon
Memiliki warna dominan atau warna resmi Merah
Diberikan Robot Penjaga bernama Lardcander
Memiliki pengaruh diantara yang lainnya alias ketua dari Ten Auxiliaries
Memiliki karakter paling berani, tegas, ramah diantara semua anggota
Satria
Memiliki warna dominan atau warna resmi Jingga
Diberikan Robot Penjaga bernama Amberbill
Memiliki kemampuan untuk mencari informasi secara cepat atau Mata-mata
Memiliki karakter yang serius dan dingin
Gerry
Memiliki warna dominan atau warna resmi Biru Tua
Diberikan Robot Penjaga bernama Caesar
Pernah kehilangan Jati Diri
Memiliki karakter yang tenang
Bryan
Memiliki warna dominan atau warna resmi Gold
Memiliki Robot Penjaga bernama Xanthus
Memiliki kemampuan untuk mengontrol Alat Elektronik
Memiliki karakter yang ceria
Cakra
Memiliki warna dominan atau warna resmi Hitam
Memiliki Robot Penjaga bernama Royken
Memiliki kemampuan dalam hal Beladiri atau Karate
Memiliki karakter yang tegas
Nathan
Memiliki warna dominan atau warna resmi Silver
Memiliki Robot Penjaga bernama Heather
Memiliki kemampuan untuk menghentikan waktu dengan menjentikkan jari
Memiliki karakter yang pendiam dan memiliki muka datar
Hellen
Memiliki warna dominan atau warna resmi Hijau
Memiliki Robot Penjaga bernama Hilmy
Memiliki kemampuan dapat menghilang
Memiliki karakter yang ceria, bawel, moody an
Rahel
Memiliki warna dominan atau warna resmi Pink
Memiliki Robot Penjaga bernama Delix
Memiliki kemampuan dalam hal mengutak ngutik alat komunikasi atau dengan kata lain Sekretaris
Memiliki karakter yang serius, tenang, dan panikan
Salvator
Memiliki warna dominan atau warna resmi Kuning
Memiliki Robot Penjaga bernama Gusion
Memiliki kemampuan dalam hal memasak
Memiliki karakter seperti figure ayah
Kenzo
Memiliki warna dominan atau warna resmi Biru Muda atau Biru Langit
Memiliki Robot Penjaga bernama Brodi
Memiliki kemampuan untuk berubah ukuran menjadi raksasa
Memiliki karakter yang sama dengan anak SMA pada umumnya
Dua Komandan
Komandan Shiho
• Memiliki warna dominan atau warna resmi Ungu
• Tidak memiliki robot penjaga
• Memiliki peran untuk pemberi keputusan dalam hal yang sangat penting
• Memiliki Pangkat Pertama setelah Pemimpin Touma
Wakil Theo
• Memiliki warna dominan atau warna resmi Merah Maroon
• Tidak memiliki robot penjaga
• Memiliki peran untuk memutuskan apa yang harus dilakukan
• Memiliki Pangkat kedua setelah Pemimpin Touma dan Komandan Shiho
Ten Saviors: Sebuah kelompok penyelamat yang juga diketuai oleh Komandan Shiho dan wakilnya Theo dan juga merupakan Kelompok Junior dari Ten Axiliaries. Anggota dari Ten Saviors terdiri dari 10 anggota, diantaranya:
Vista
Memiliki warna dominan atau warna resmi Merah Tosca
Junior dan Partner dari Leon dan bisa mengendalikan Robot Penjaga Lardcander
Memiliki kemampuan untuk memprediksi waktu
Seorang Barista di sebuah caffe
Fanny
Memiliki warna dominan atau warna resmi Jingga Tosca
Junior dan Partner dari Satria dan bisa mengendalikan Robot Penjaga Amberbill
Memiliki kemampuan untuk menjadi mata-mata
Seorang mahasiswa Jurusan Management Keuangan dan pekerja paruh waktu
Novi
Memiliki warna dominan atau warna resmi Biru Tua Tosca
Junior dan Partner dari Garry dan bisa mengendalikan Robot Penjaga Caesar
Memiliki kemampuan untuk memberi keputusan yang tepat dan tegas
Seorang mahasiswa Jurusan DKV
Yuni
Memiliki warna dominan atau warna resmi Gold Tosca
Junior dan Partner dari Bryan dan bisa mengendalikan Robot Penjaga Xanthus
Memiliki kemampuan dapat membaca pikiran jahat seseorang
Seorang Barista di Caffe
Ina
Memiliki warna dominan atau warna resmi Hitam Tosca
Junior dan Partner dari Cakra dan bisa mengendalikan Robot Penjaga Royken
Memiliki kemampuan dapat membaca situasi
Seorang Barista di Caffe
Fina
Memiliki warna dominan atau warna resmi Silver Tosca
Junior dan Partner dari Nathan dan bisa mengendalikan Robot Penjaga Heather
Memiliki kemampuan untuk cepat mengetahui adanya kesempatan
Seorang mahasiswa Jurusan Psikologi dan pekerja paruh waktu
Yosi
Memiliki warna dominan atau warna resmi Hijau Tosca
Junior dan Partner dari Hellen dan bisa mengendalikan Robot Penjaga Hilmy
Memiliki kemampuan untuk melihat kejadian yang akan terjadi
Seorang mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS
Jeje
Memiliki warna dominan atau warna resmi Pink Tosca
Junior dan Partner dari Rahel dan bisa mengendalikan Robot Penjaga Delix
Memiliki kemampuan untuk mendapatkan informasi secara cepat
Seorang mahasiswa Jurusan Hukum dan pekerja paruh waktu
Lauren
Memiliki warna dominan atau warna resmi Kuning Tosca
Junior dan Partner dari Salvator dan bisa mengendalikan Robot Penjaga Gusion
Memiliki kemampuan untuk berteleportasi
Seorang mahasiswa Jurusan DKV
Samuel
Memiliki warna dominan atau warna resmi Biru Muda Tosca
Junior dan Partner dari Kenzo dan bisa mengendalikan Robot Penjaga Brodi
Memiliki kemampuan untuk menangani 2 situasi sekaligus
Seorang Siswa SMA di sebuah sekolah
Hunter Base merupakan sebuah markas penyelamatan yang berada di wilayah Neovoleon, di Neoteric City yang di dalamnya terdapat 2 kelompok penyelamatan yaitu Ten Auxiliaries (Senior) dan Ten Saviors (Junior). Markas Hunter Base ini milik petinggi Touma, namun dijalankan oleh Komandan Shiho dan Wakil Theo sedangkan Basecamp merupakan sebuah tempat tinggal yang ditempati oleh Ten Saviors (Junior) sebelum bergabung dengan Hunter Base yang berada di wilayah Cannavero di Neoteric City.
Tokoh Utama a.k.a Ten Saviors
Silvista Riska Putri Deo biasa dipanggil Vista
Stefanny Aurellia Tantono biasa dipanggil Fanny
Yulia Noviati biasa dipanggil Novi
Yunita Sari biasa dipanggil Yuni
Marshalina Dewi biasa dipanggil Ina
Defina Mellyana biasa dipanggil Fina
Yosephin Clarissa Puspa biasa dipanggil Yosi
Jessica Alysia Trixie biasa dipanggil Jeje
Lauren Stefanny biasa dipanggil Lauren
Samuel Dirgantara biasa di panggil Sanuel
Tokoh Protagonis a.k.a Ten Auxiliaries
Leon Alexco biasa dipanggil Leon
Satria Nicholas biasa dipanggil Satria
Gerry Gerdiansyah biasa dipanggil Gerry
Bryan Bintang biasa dipanggil Bryan
Cakra Wicaksono biasa dipanggil Cakra
Nathan Jacobs biasa dipanggil Nathan
Hellen Verliani biasa dipanggil Hellen
Rahel Apriani biasa dipanggil Rahel
Delano Salvator biasa dipanggil Salva
Kenzo Revantar biasa dipanggil Kenzo
Gretel Shiho biasa dipanggil Komandan Shiho
Theo Ricardo biasa dipanggil Wakil Theo
Tokoh Antagonis a.k.a Pasukan Ogre (Pasukan yang menjajah Bumi)
Perwira: Mothra, Griffin, Drakon
Pembunuh: Argus, Rodan
Tangan Kiri: Khimera, Mothman, Spartoi, Triton
Tangan Kanan: Hidra, Phoenix, Chyclops, Impudulu
Wakil Ketua: Cerberos, Ghidoran, Gorgon
Ketua: Demigod, Degimod
NB: UNTUK KEMAMPUAN DARI SETIAP TOKOH ANTAGONIS AKAN KELUAR SEIRING DENGAN BERJALANNYA WAKTU BERSAMA DENGAN TEAM FINISHERNYA
Itu saja perkenalan diriku dan tokohnya, semoga kalian suka😉
Hai, aku Yosephin Clarissa Puspa biasa Yosi. Aku tinggal di tempat yang bisa dibilang baru dikuasai oleh sekelompok monster yang bernama Pasukan Ogre, yaitu di wilayah Cannavero di Neoteric City. Aku di tempat ini tidak tinggal sendiri, melainkan bersama dengan delapan orang lainnya yaitu para sahabatku. Mereka adalah Vista, Fanny, Novi, Yuni, Ina, Fina, Jeje, dan Lauren. Mereka adalah teman masa SMA yang sudah ku anggap seperti sahabat sekaligus keluargaku karna saat ini masing-masing dari kami tinggal cukup jauh dari Orangtua untuk berkuliah dan bekerja. Tempat yang kami tinggali saat ini kami namakan sebagai “Basecamp”. Basecamp sendiri sebenarnya adalah rumah yang diberikan oleh Pamannya Fina yang bernama Paman Charlos kepada kami bersembilan.
Sebelum masuk ke cerita, aku ijin bercerita terlebih dahulu ya. Dulu tempat yang kami tinggali saat ini merupakan wilayah yang sangat damai, aman, tentram dan warga disini sangat sejahtera, termasuk kami bersembilan. Hingga suatu saat, aku kurang tau pastinya, tiba-tiba ada sebuah kelompok monster yang “kata warga” sudah mulai menguasai tempat secara perlahan. Jujur saja, semenjak tempat kami dikuasai oleh sekelompok monster, kehidupan kami dan kehidupan warga disini sudah tidak seperti dulu. Kini kami dilanda oleh rasa takut yang tinggi dan kecemasan. Meskipun masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa, namun kami harus selalu waspada karena terkadang sekelompok monster ini selalu muncul secara tiba-tiba. Sekelompok monster yang kami maksud adalah Pasukan Ogre.
Hingga suatu ketika, kami mendengar kabar bahwa ada sebuah pasukan yang bernama Ten Auxiliaries yang sedang mencari sepuluh anggota tambahan untuk membantu mereka mengalahkan Pasukan Ogre. Aku dan ke delapan sahabatku tidak mengerti alasan apa yang membuat mereka mencari anggota kembali. Apa mereka kekurangan anggota? Atau Pasukan Ogre ini terkenal lebih kuat? Karna kabarnya Ten Auxiliaries ini adalah pasukan yang pemberani dan pantang menyerah untuk mengalahkan monster. Jadi kemungkinan besar, alasan yang membuat mereka mencari anggota lagi adalah Pasukan Ogre memiliki kemampuan yang lebih besar daripada Ten Auxiliaries. Hingga suatu hari, saat kami menolong warga yang kesusahan tiba-tiba kami bertemu dengan mereka yang disebut Ten Auxiliaries.
Sedikit info, Ten Auxiliaries adalah sebuah pasukan yang terkenal dalam membasmi atau memusnahkan monster. Mereka bermarkas di Hunter Base. Hunter Base sendiri adalah sebuah markas milik Petinggi Tetsuya Touma atau biasa dipanggil Touma yang merupakan Petinggi di sana, namun Markas ini di jalankan oleh Komandan Shiho dan Wakil Theo. Sedangkan Pasukan Ogre adalah sebuah pasukan yang dipimpin oleh Demigod dan Degimod. Demigod dan Degimod sendiri adalah monster kembar yang mempimpin Pasukan Ogre, meskipun mereka kembar tapi mereka memiliki kemampuan yang berbeda dan saling melengkapi. Untuk kemampuan dari Demigod dan Degimod akan terungkap seiring berjalannya cerita.
Aku mau bercerita sedikit tentang pertemuanku dengan delapan sahabatku. Dulu saat SD aku bertemu dengan Vista namun kami belum dekat. Saat SMP aku bertemu lagi dengan Vista karna satu sekolah dan bertemu dengan Jeje, di saat itu pula aku mulai dekat dengan Vista dan juga Jeje. Saat SMA barulah aku bertemu dengan Fanny, Novi, Yuni, Ina, Fina, Lauren, dan kami bersembilan pun makin lama makin dekat hingga akhirnya menjadi sahabat. Oh ya, aku mau ngasih tau ke kalian kalau dua dari kami memiliki nama panggilan khusus. Novi memiliki dua panggilan khusus yaitu Embem (Panggilan dariku) dan Gembul (Panggilan dari Vista, Ina dan Jeje), Fanny memiliki satu panggilan khusus yaitu Mak (Panggilan dari kita semua karna mengikuti Novi).
Kalau boleh jujur, sejujurnya kami berdelapan menjadi lebih dekat pada saat kelas 2 SMA yang dimana kedekatan kami itulah yang membuat kami ingin tinggal bersama di sebuah rumah yang akan kami beri nama “Basecamp”. Alasan kami, ingin memberi nama “Basecamp” ialah kami bersembilan ingin menjadikan rumah yang akan kami tinggali sebagai tempat berkumpul yang nyaman untuk kami dan beberapa teman kami. Hingga suatu ketika saat kami sedang liburan setelah kelulusan SMA, kami diajak Fina untuk mengunjungi rumah pamannya yang bernama Paman Charlos. Saat mengunjunginya, Paman Charlos bertanya kepada kami
“Apa yang akan kalian lakukan setelah lulus SMA?” Tanya Paman Charlos
“Ada yang berencana untuk melanjutkan kuliah, ada yang berencana untuk langsung kerja, ada juga yang mau berencana untuk kuliah sambil kerja, paman” ucap Vista
“Owh, kalau paman boleh tau, kalian berencana mau kuliah dimana dan kerja nya mau seperti apa?” tanya Paman Charlos
Kemudian kami yang berencana untuk berkuliah menjawab tempat kuliahnya, yang kebetulan tempat kuliahnya sama yaitu di wilayah Equestria di Neoteric City dan yang berencana untuk bekerja menjawab keinginan kerjanya seperti apa. Setelah dijawab pertanyaannya, Paman Charlos bertanya kembali
“Hmm, paman ingin tau dong, siapa yang berencana untuk kuliah?” tanya Paman Charlos
Aku, Novi, dan Lauren mengangkat tangan karna kami memang berencana ingin berkuliah saja
“Yang berencana untuk kerja?” tanya Paman Charlos
Vista, Yuni, Ina mengangkat tangan
“Yang kuliah sambil kerja siapa?” tanya Paman Charlos
Fanny, Fina, Jeje mengangkat tangan
Setelah semua pertanyaan Paman Charlos terjawab, tak berapa lama
“Apakah paman memiliki sebuah rumah yang sekiranya bisa kami tempati bersembilan?” tanya Fina
“Hmm, kebetulan banget, paman punya satu rumah kosong yang belum sempat terjual, nggak terlalu besar sih, tapi sepertinya muat dengan jumlah kalian, dan itu juga nggak terlalu jauh dari kampus yang kalian inginkan dan disana juga banyak kayak toko-toko, caffe-caffe dan yang lain yang barang kali kalian bisa melamar kerja disana, bagaimana kalian mau tinggal disitu?”ucap Paman Charlos
“Sebelumnya mohon maaf paman, ijin bertanya, rumah itu kosongnya berapa lama ya?” tanya Vista
“Nggak terlalu lama sih, emang kenapa?” tanya Paman Charlos
“Gapapa paman, hanya bertanya saja” ucap Vista
“Owh, jangan berpikir yang aneh-aneh, loh ya” ucap Paman Chalos
“Nggak kok paman” ucap Vista
“Jadi bagaimana?” tanya Paman Charlos memastikan
Dengan senang hati kami menerimanya, meskipun ternyata ada syaratnya. Syaratnya adalah untuk kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan yang kami perlukan, harus disediakan sendiri, sedangkan untuk biaya lainnya, akan di bayarkan oleh paman Charlos, meskipun begitu kami sepakat untuk membantu Paman Charlos, supaya bebannya menjadi lebih ringan. Setelah mengobrol cukup lama akhirnya kami ijin untuk pulang. 2 minggu kemudian, Paman Charlos meminta Fina untuk mengajak kami ke rumahnya lagi, karna Paman Charlos ingin memperlihatkan rumah yang ia bicarakan. Setelah melihat rumahnya, kami bersembilan merasa cocok karna bagi kami, rumahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil ya bisa dibilang cukupan. Rumah ini terdiri dari 3 Kamar, 1 Kamar Mandi, Ruang Utama, Ruang Tamu, dapur dan Ruang Makan. Untuk tata letak nya atau denahnya (ini dilihat dari depan rumah) Garansi di sebelah kiri, lalu saat masuk rumah disebelah kiri ada Ruang Tamu, Kamar 2, dan Dapur termasuk Ruang Makan, sedangkan di sebelah kanan adalah Ruang Keluarga, Kamar 1, Kamar Mandi, Kamar 3. Kami mulai tinggal di Basecamp atau Rumah dari Paman Charlos 2 bulan sebelum tahun ajaran baru karna kami harus membereskan beberapa barang yang ada di rumah, membeli makanan untuk beberapa waktu dan bagi mereka yang bekerja, sudah mulai mencari pekerjaan yang penuh waktu dan paruh waktu.
Ada yang bisa nebak, kegiatan kami saat hari pertama tinggal di Basecamp? Hmm sepertinya tidak ada yang bisa ya… Wah ya udah…. hehe. Kegiatan kami di hari pertama tinggal di Basecamp adalah Rebutan Kamar. Rebutan Kamar? Ya benar, kalian nggak salah baca kok. Untuk hasil sebagai berikut : Kamar 1 didapatkan oleh Aku, Fina, Yuni, Kamar 2 didapatkan oleh Jeje, Ina, Fanny, Kamar 3 didapatkan oleh Novi, Vista, Lauren. Setelah rebutan kamar, barulah kami membereskan yang harus dibereskan. Kemudian, setelah beres-beres kami harus mengenal tetangga sekitar dan warga di daerah tempat tinggal kami. Tapi sebenernya, sejak awal kami diajak Paman Charlos ke rumahnya ini, kami sudah mulai diperkenalkan ke beberapa tetangga dekatnya hingga ke beberapa teman dekatnya, yang alhasil membuat kami lebih mudah bersosialisasi dengan mereka.
1 bulan telah kami lalui dengan berbagai macam kegiatan entah kegiatan di luar Basecamp ataupun kegiatan di dalam Basecamp. Selain itu kami juga memiliki kegiatan yang baru, entah kegiatan bersama dan kegiatan individu. Kami senang bisa menjalani apa yang kita inginkan. Aku, Novi, Vista, Jeje memulai kegiatan Dance. Fanny, Yuni, Fina memulai kegiatan menyanyi, sedangkan Ina, Lauren memulai kegiatan menggambar. Kegiatan tersebut kami lakukan saat ada waktu luang atau saat kita bener-bener bosan dan gabut. Jujur aja, kami senang tinggal bareng seperti ini, kami merasa menjadi lebih dekat dari sebelum-sebelumnya. Semenjak kami tinggal di basecamp ini, kami jadi saling terbuka tentang perasaan yang kami rasakan. Suka dan duka kami jalani bersama meski terkadang kami salah paham satu dengan yang lain. Tapi kami bisa mengatasinya, karena kami sudah mengenal satu sama lain. Kalian tau, kegiatan kami yang biasa dilakukan di waktu luang atau saat gabut dan bosan, akhirnya kami publish di media sosial, entah itu di Status WhatsApp, Story Intagram, Feed Instagram, dan Youtube. Ya, awalnya kami sih iseng tapi ya lama kelamaan lumayan lah bisa dapat uang meski sedikit-sedikit.
Aku mau mereview sedikit nih tentang tetangga-tetangga kami boleh kan? Boleh dong pastinya…. Hmm, warga disini sangatlah ramah, baik hati dan sering menolong kami bersembilan, terkadang jika mereka mempunyai rejeki lebih, kami selalu kebagian, biasanya sih kebagian makanannya, hehehe. Sebenarnya kami sangat ingin memelihara hewan tapi kita urungkan niat karna kami pikir siapa yang akan merawatnya? Kami semua sibuk di pagi hari, pulang kadang nggak nentu, jadi ya sudahlah. Inti dari semuanya adalah kami sangat senang bisa tinggal disini, dirumah yang diberikan oleh Pamannya Fina, Paman Charlos.
Beberapa bulan setelah kami kuliah dan bertempat tinggal disitu, suasana lingkungan kami berubah menjadi hampir 180 derajat, yang awalnya damai, aman, tentram, sekarang menjadi cukup berantakan, sehingga kami sendiri tak bisa mendiskripsikannya, karna sangatlah rumit. Ternyata oh ternyata tempat kami kedatangan tamu special yang tidak diundang yaitu Pasukan Ogre. Entah apa yang membuat Pasukan Ogre ini datang, padahal kami tidak memancing mereka. Semenjak kedatangan mereka, kegiatan kami baik di kampus, di tempat kerja bahkan di daerah tempat tinggal kami mulai berkurang. Di satu sisi kami senang karena beban kami sedikit berkurang, tapi di sisi lain, kami harus mencari alasan yang membuat Pasukan Ogre datang kemari sebelum mereka mulai menyerang warga.
Saat malam hari, kami berdiskusi untuk mencari tau kemungkinan alasan Pasukan Ogre datang ke tempat daerah kami, namun hingga larut malam kami belum menemukan kemungkinan alasan Pasukan Ogre itu datang. Dan ternyata, kalian tau? Apa yang dilakukan oleh Pasukan Ogre kepada warga? Bagi yang menjawab menyerang, Yap, selamat kalian benar!!! Memang awal kedatangan mereka tidak menyerang warga, namun lama kelamaan, prajurit dari Pasukan Ogre pun mulai menyerang warga di sekitar markas mereka. Untuk di daerah tempat tinggal kami, masih belum karna jaraknya cukup jauh, tapi kemungkinan akan diserang sebentar lagi. Maka dari itu, warga yang tinggal di daerah kami sudah mulai khawatir jika mereka benar-benar datang dan menghancurkan tempat tinggal kami, lalu untuk mencegahnya, para lelaki mulai melarang anak kecil, remaja perempuan, perempuan dewasa terutama Ibu hamil hingga orang tua untuk tidak keluar rumah sementara. Saat kami mendengar berita itu, kami benar-benar kaget, bagaimana tidak? Bayangkan saja jika semua laki-laki menjadi korban dari Pasukan Ogre dan mereka semua nyawanya hilang, lalu siapa lagi yang akan menjaga kami kaum hawa, anak kecil dan orang tua? Hingga pada akhirnya kami memutuskan atau kami bertekad untuk mencari tau tentang apa saja mengenai Pasukan Ogre dan tentunya mencari tau tentang alasan atau tujuan dari Pasukan Ogre datang ke tempat kami. Saat kami bersembilan mencari tau tentang Pasukan Ogre, tiba-tiba Fina mendapatkan sebuah berita atau informasi.
“Gais sini deh” ajak Fina
Kami pun mengampirinya, karna tadi kita mencar
Sesampainya di sana
“Baca ini” ucap Fina
Kami pun membaca apa yang ditunjukkan oleh Fina dan ternyata!!
“Seriusan ini?” ucap Vista
“Mereka beneran ada?” Ucap Fanny
“Ya kalau, semisal mereka nggak ada, ini berita ngapain muncul?” ucap Fina
“Iya sih” ucap Novi
Saat kami tengah berdiskusi, tiba-tiba terdengar suara dari luar yang meneriakkan kata
“Tolong!!!”
Pikir kami saat itu,
“Apa yang telah terjadi? Apa mereka sudah ada di tempat kami?”
“Kenapa tuh? Apa mereka sudah datang?” tanya Yuni
“Sepertinya sih iya, tapi kenapa secepat ini?!” ucap Ina
“Daripada kalian menebak-nebak, mending ikut aku buat ngecek, aku butuh 2 orang” ucapku
Kemudian Novi dan Vista angkat tangan untuk membantuku melihat apa yang telah terjadi. Saat di luar kami melihat, ada 2 remaja perempuan yang lagi membutuhkan bantuan. Tanpa pikir panjang, kami bertiga langsung menolong dan membawa mereka ke Basecamp. Sesampainya di Basecamp, aku langsung berteriak untuk meminta bantuan kepada yang lain, sedangkan Vista dan Novi membawa mereka berdua masuk ke Basecamp dan meminta mereka untuk duduk di ruang utama, sedangkan aku mengunci pintu khawatir ada sesuatu yang datang, kemudian menyusul yang lain.
Saat di Ruang Utama, tanpa basa basi Fanny langsung bertanya
“Kalian kenapa dan kalian siapa?” ucap Fanny sambil mengobati
“Aku Laura, dan dia Launa kembaranku (sambil nunjuk), dan kami diserang oleh Pasukan Ogre” ucap Laura
“Kalian diserang mereka? Bagaimana bisa? Coba ceritakan, barangkali kami bisa bantu” ucap Jeje
“Oh ya sebelum kalian bercerita, kenalin aku Lauren, sebelah kananku Ina, yang ngobati kalian itu Fanny, Sebelah kirinya Fanny itu Yuni lalu Fina, yang tawarkan kalian untuk bercerita itu Jeje, sedangkan yang kalian tadi temui itu Yosi yang teriak-teriak, yang menuntun kalian kesini itu Vistaa dan Novi” ucap Lauren sambil menunjuk sesuai dengan nama yang disebut
Setelah Lauren mengenalkan kami, Laura dan Launa akhirnya bercerita, bahwa mereka berasal dari daerah yang dekat dengan daerah kami. Dulu daerahnya sangatlah damai, aman dan sejahtera namun itu semua berubah semenjak ada pasukan dari Pasukan Ogre. Semenjak kedatangan mereka, daerahnya menjadi kacau, pembunuhan terjadi dimana-mana, dan Laura Launa adalah 2 korban yang bisa selamat dari daerahnya. Berdasarkan dari cerita si Kembar Laura dan Launa, ya bisa di bilang daerahnya lebih parah daripada daerah kami.
“Kalau kami boleh tau, apa kalian tau tujuan mereka datang ke daerah kalian?” tanya Novi
“Kami kurang tau pastinya karna apa, tapi menurut kami, sepertinya mereka sedang mencari dan mengincar seseorang” ucap Laura
“Bahkan mungkin bukan seseorang, bisa jadi sekelompok” tambah Launa
“Buat apa mereka mengincar orang atau kelompok itu?” tanya Lauren
“Mungkin mereka punya masalah yang belum terselesaikan atau entahlah” ucap Jeje
“Tapi kenapa sampai harus membunuh?” tanya Laura
“Mungkin untuk mempercepat menemukan seseorang atau sekelompok yang mereka cari” ucap Ina ngarang
“Ehh maaf kalau lancang, apakah masih ada penduduk di daerah kalian yang masih selamat, selain kalian? Lalu apakah kalian sempat liat cara kerja Pasukan Ogre menghilangkan nyawa seseorang?” ucapku tiba-tiba yang membuat semua orang yang ada di tempat itu terheran-heran
“Apa masudmu Yos? Jangan aneh-aneh deh” ucap Yuni
“Aku tuh ada ide, tapi biarkan mereka jawab pertanyaanku dulu” ucapku
“Hmm, gimana ya, menurutku mungkin sih masih ada yang selamat, Cuma seberapa banyaknya aku gatau” ucap Launa
“Lalu untuk cara kerja Pasukan Ogre menghilangkan nyawa seseorang, kami nggak tau, memangnya kenapa?” tanya Laura
Setelah pertanyaan ku di jawab si kembar, akhirnya aku menjelaskan apa ide yang ku maksud. Ide yang ku maksud itu ialah, jika masih ada warga yang selamat di daerah Laura dan Launa, kami bisa bantu mereka untuk menyembuhkan orang-orang yang menjadi korban dari Pasukan Ogre. Dan reaksi mereka gimana? Ya mereka kaget, mereka kaget dengan ide yang aku lontarkan. Saat aku melihat reaksi mereka seperti itu, otomatis aku berpikir ‘Aku benerkan atau aku nyampaikannya salah atau gimana sih’. Tapi ternyata semua diluar dugaanku, mereka termasuk si Kembar menyetujui ide ku. Aku langsung berterima kasih kepada mereka semua karna sudah menyetujui ideku. Kemudian, aku menjelaskan hal apa yang harus dilakukan oleh kita semua. Tentunya yang pertama, harus tau bagaimana cara mengobati segala jenis luka-luka, dan yang kedua harus menyiapkan beberapa barang yang sekiranya bisa mengobati luka-luka tersebut, seperti Handsaplast, kain kasa, betadine, kain perban dan yang lain. Setelah menjelaskan, kemudian aku membagi beberapa tugas. Fina, Yuni, Lauren bagian memeriksa P3K dan mencatat barang yang tidak punya atau stocknya habis, Vista, Fanny, Ina menemani Laura dan Launa, sedangkan Novi dan Jeje ikut aku.
“Yos, sebenernya kita mau ngapain?” ucap Novi setelah sampai di kamarku
“Gini, besok kita akan membantu anak kembar untuk menyelamatkan warga di daerah mereka, dengan cara mengobati luka-luka dengan peralatan yang kita punya. So kita harus ngijinkan mereka nginep disini” ucapku
“Tapi mereka mau tidur dimana bu bos? Kamar udah penuh” ucap Jeje
“Nah itu dia, tolonglah bantuin” ucapku
“Mesti…. Bentar dehh, aku pikir dulu” ucap Novi
Sambil berpikir Novi berjalan menuju kamar tidurnya
Sesampai di kamar tidurnya, Novi mengambil sebuah benda yang ternyata itu adalah kasur lipat yang dimana kasur tersebut bisa digunakan antara Laura dan Launa. Ya, dengan kata lain mau nggak mau mereka berdua harus nginep di Basecamp. Kemudian Novi membawa kasur lipat itu ke ruang utama dan memberitahu ke si Kembar bahwa salah satu dari mereka akan tidur di kasur lipat miliknya dan satu lagi akan tidur di sofa dan kami akan memberi mereka selimut bahkan menawari baju tidur jika mereka ingin memakainya. Tak berapa lama kemudian, tim bagian pengecekkan obat kembali ke ruang utama dan memberikan sebuah catatan yang perlu untuk dibeli. Maka dari itu aku memutuskan untuk membelinya sekarang, dan ternyata Lauren serta Fina ikut menemaniku. Sedangkan yang dirumah mempersiapkan makan malam seadanya dengan porsi 11 orang. Hampir setengah jam an kami pergi, lalu kembali dengan membawa barang yang diperlukan untuk besok dalam membantu Laura dan Launa mengobati luka. Akhirnya setelah cukup lama menunggu, waktu makan malam pun tiba. Jujur saja, ini pertama kalinya kami menampung 2 orang asing ke dalam Basecamp kami. Selama menunggu kami mencari berita atau informasi lagi tentang Pasukan Ogre dan tentu cara mengobat luka.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!