NovelToon NovelToon

Doctor Van Camont

Part 1 Lisensi Dokter

Di sebuah ruangan rahasia seorang dokter sedang melakukan tindakan bedah pada seorang pria yang terkapar di atas ranjang perawatan. ia mengeluarkan sebutir peluru dari dada kanan si pasiennya. ia mengangguk perlahan setelah mengamati kondisi pasiennya.

Peluh mengalir di kening sang dokter. Ia menjahit luka sobekan dengan perlahan. kondisi pasien cukup stabil sehingga memudahkannya menjalankan operasi besar itu.

Dokter itu melepas masker dan sarung tangannya lalu berjalan keluar ruangan sembari memberi instruksi pada seorang perawat wanita yang berjaga di depan pintu.

"Baiklah semua selesai, aku harus pergi sekarang!" ucapnya pada segerombolan orang berjas hitam yang terlihat menghormati dan segan padanya.

"Kalian pantau kondisinya dan jika terjadi sesuatu segera menelpon ku" kata sang dokter.

"Baik tuan dokter" sahut gerombolan orang berjas hitam itu.

Zack Van Camont ia sudah berhasil menjadi seorang dokter seperti yang di harapkan ibunya. tapi Zack menuruni darah sang ayah yaitu tuan Lizard sebagai seorang mafia.

Zack menjalankan kedua profesinya dengan lancar sampai saat ini, ia menjadi dokter sekaligus menjadi mafia. dokter Zack bekerja secara resmi di rumah sakit VC hospital dan memiliki job di luar rumah sakit sebagai dokternya para mafia.

Mobil Zack tiba di pelataran rumah keluarga Van Camont. ia segera turun dan berjalan menuju ruang utama.

Senyum ceria ibunya menyambut ketika pintu terbuka. Zack melirik meja makan yang sudah penuh dengan berbagai masakan ibunya. ia tersenyum sembari merangkul bahu sang ibu yaitu nyonya Lily.

"Kau selalu terlambat!" kata seorang wanita cantik yang tak lain adalah Bella kembaran Zack.

"Dan kau selalu berisik!" balas Zack.

Nyonya Lily tertawa senang menikmati kebersamaan dengan anak-anaknya.

"Oh ya dimana Daddy?" tanya Zack yang tidak melihat kehadiran sang ayah.

"Sedang menjemput Ozgy di bandara" kata nyonya Lily.

"Oke mom kita tunggu Daddy saja" Zack melepas jaketnya lalu menarik kursi dan duduk tenang.

"Zack ganti kemeja mu, ada noda darah" kata Bella sembari menunjuk noda merah di dekat kancing baju yang Zack kenakan.

"Kenapa bisa ada noda darah di kemeja mu Zack?" tanya nyonya Lily cemas.

"Tadi sewaktu perjalanan pulang aku sempat menolong seseorang yang kecelakaan mom"

Zack pergi ke kamarnya mengganti kemeja putihnya dengan yang baru. tidak berapa lama terdengar suara tuan Lizard dan Ozgy yang baru saja tiba di rumah.

"Dadd" Zack berjalan menghampiri ayahnya dan Ozgy. Setelah sedikit bertanya kabar pada Ozgy, ia lalu duduk disamping daddynya.

Makana malam keluarga Van Camont terasa meriah karena di hadiri semua anggota keluarga inti.

...***...

Paginya Zack dan Bella berangkat bersama ke rumah sakit. keduanya sama-sama bekerja untuk VC hospital yang sekarang di pimpin oleh Eric paman mereka.

"Zack!" dokter Eric memanggil Zack yang baru saja tiba di loby.

"Aku ingin bicara" kata dokter Eric.

"Baiklah" Zack berjalan mengikuti dokter Eric menuju ruang kerjanya.

"Ada apa dokter Eric sepertinya ada yang serius?" tanya Zack yang terlihat santai menghadapi sang paman.

"Aku tahu kau sudah bertindak ilegal Zack!"

"Ilegal?"

"Jangan pura-pura bodoh, kau melakukan tugas mu di luar rumah sakit dan kau bekerja untuk sindikat mafia bukan?!"

Zack terdiam, rupanya pamannya sudah tahu sepak terjangnya di luar.

"Apa maksud dokter Eric? apa alasan saya bekerja untuk para mafia?"

"Sudahlah aku malas berdebat dengan mu, jika aku masih dengar kau melakukan pekerjaan ilegal di luar sana maka aku akan mencabut lisensi mu!"

"Silahkan saja dokter lakukan hal itu tapi aku bisa pastikan jika aku tidak melakukan tindakan ilegal apapun!"

Zack berdiri dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan ruang kerja dokter Eric.

Part 2 Pasien Lantai 14

Dokter Bella Van Camont sedang bertugas di kamar rawat VVIP lantai 14 VC Hospital. ia memeriksa kondisi seorang pasien wanita yang tak kunjung sadar dari koma selama beberapa minggu.

Pasien wanita itu adalah anak seorang politisi terkenal di kota. ia mencoba mengakhiri hidupnya karena kisah cintanya yang tragis.

Dokter Bella berjalan keluar ruang rawat VVIP itu dan menuju lift untuk kelantai tujuh disana ada pasien lain yang sedang menunggunya.

"Ada apa?" rupanya di dalam lift Bella bertemu dengan Zack yang memasang wajah kesal.

"Dokter Eric mengancam akan mencabut lisensi ku" kata Zack sembari memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Kenapa bisa begitu?"

"Dia tahu kalau aku bekerja di luar rumah sakit"

"Itu salahmu sendiri, aku sudah bilang kalau kau mau membangun rumah sakit bilang saja pada Daddy" kata Bella yang rupanya sudah tahu jika kembarannya di luar juga membuka praktek secara diam-diam.

"Kau pikir aku tidak memiliki harga diri apa-apa harus pakai uang Daddy?!"

"Buang saja harga diri mu itu Zack!"

Zack menggertakkan rahangnya karena kesal dengan Bella.

"Oh ya aku punya seorang pasien, dia koma selama beberapa minggu" kata Bella sembari menoleh ke arah Zack.

"Lalu apa urusannya denganku? dia pasien mu bukan?"

"Iya tapi ada yang aneh..."

Giliran Zack yang menunduk memandang ke arah Bella.

"Ayahnya meminta pada dokter Eric untuk menyuntikkan obat khusus agar gadis itu koma"

"Benarkah? apa ada orang tua yang seperti itu?"

"Katanya saat ia sadar ia akan mencoba menghabisi dirinya, sepertinya dia depresi"

"Seperti apa pasien mu itu?"

"Jika nanti kau ada waktu mampir ke ruangan ku aku akan mengajak mu ke lantai 14 tempat gadis itu di rawat"

"Hmmm..."

Pintu lift terbuka Zack bergegas menuju ruang kerjanya. kali ini ia sudah lengkap dengan jas putih dan stetoskop menggantung di lehernya.

Seorang perawat menyerahkan daftar pasien pada dokter Zack. kening dokter tampan itu berkerut ketika membaca nama seorang pasien.

"Bukan kah seharusnya dia sudah keluar dari rumah sakit?" tanya dokter Zack pada perawat.

"Benar dokter, tapi keluarganya belum bisa melunasi pembayaran jadi dia masih di tahan disini"

Zack tersenyum tipis wajahnya langsung kesal. ia berjalan menuju ruang administrasi dan memberikan sejumlah uang untuk melunasi biaya yang seharusnya di tanggung oleh pasiennya.

"Pulangkan dia hari ini juga, tidak perlu mengatakan pada keluarganya jika aku sudah melunasi biaya perawatannya"

"Baik dokter"

Dokter Zack melanjutkan pekerjaannya untuk menemui pasiennya di kamar perawatan di lantai 12.

Sejak tadi sebenarnya ia penasaran dengan pasien yang ditangani Bella. Selesai dengan tugasnya Zack pergi ke lantai 14 ruang VVIP. ia membuka pintu perlahan di ruangan itu tampak lengang tidak ada satu orang pun berjaga di sana.

"Malang sekali, apa kau tidak punya keluarga sampai tidak ada yang menunggumu?" gumam dokter Zack sembari melangkah perlahan mendekati ranjang pasien.

Disana terbaring seorang wanita muda berwajah cantik tapi nampak tirus dan kurus. Zack memandang wajah yang tertidur tenang dengan bantuan alat pernapasan itu.

Akan aku cari tahu apa benar dokter Eric memberimu suntikan, jika benar tindakannya itu juga ilegal.

Zack tersenyum senang karena memiliki senjata untuk melawan pamannya. tapi ia juga iba melihat sang pasien yang tergolek tidak berdaya.

Part 3 Ketahuan

Dokter Zack diam-diam menyelinap ke ruang rawat seorang pasien yang di ceritakan oleh Bella saat di lift tadi pagi. ia terkejut saat memandang seorang wanita muda nampak seperti tertidur tenang di atas ranjang. di sampingnya ada layar monitor yang menunjuka grfik yang menandakan masih ada kehidupan.

Zack memandang ke ujung ranjang yang terdapat papan kecil bertuliskan "Lana Dupont, 24 tahun".

Wanita ini sungguh cantik, tapi kenapa ia di buat menderita seperti ini?

pintu ruang perawatan itu tiba-tiba terbuka. Zack terkejut karena fokus memandangi gadis yang tergolek di atas ranjang ia sampai tidak menyadari kedatangan Bella ke ruangan itu.

"Aha sudah ku duga kau disini dokter Zack!" Bella meletakkan daftar pasien di atas meja di samping ranjang.

"Kau mengagetkan ku Bella, oh ya apa kau yakin dokter Eric yang memberinya suntikan agar ia tertidur terus menerus?"

"Aku tidak bilang dokter Eric yang menyuntiknya aku hanya menduga saja"

Bella memandang kembarannya itu, ia yakin Zack pasti penasaran dengan keadaan wanita bernama Lana Dupont itu.

Zack lantas pergi meninggalkan Bella dan pasien sekarat itu. ia memilih menuju ruang kerjanya sembari meemeriksa ponselnya.

Ada pesan singkat dari Paman Tim, asisten tuan Lizard.

[Tuan kecil, anda di minta sekarang juga datang ke VC group. tuan Lizard menunggu untuk bicara penting]

Begitu bunyi pesan yang di terima oleh Zack. ia menggaruk dagunya berpikir sejenak.

Kenapa tiba-tiba Daddy ingin bicara denganku? apa Daddy mencurigai sesuatu?!

Zack melepas jas prakteknya dan merapikan kemejanya. ia meraih jaket yang tergantung di dekat pintu ruang kerjanya.

"Dokter anda mau kemana? pasien di kamar 201 belum di check!" kata seorang perawat begitu melihat Zack akan pergi.

"Tolong kau lihat dulu pasien itu, satu jam lagi aku akan kembali"

"Baik dokter"

Zack bergegas menuju mobilnya dan pergi meninggalkan rumah sakit untuk menemui ayahnya.

Jarak Rumah sakit dengan VC group tidak begitu jauh, Zack lebih cepat tiba di kantor ayahnya setelah memacu kendaraan seperti orang gila.

Di loby VC group Zack berpapasan dengan Ozgy yang mengenakan stelan kerja. ia berhenti dan menyapa saudara angkatnya itu.

"Hai Ozgy apa yang kau lakukan disini?"

"Aku bekerja dengan Daddy, kau sendiri kenapa disini?"

"Daddy memanggilku, apa ia ada di ruang kerjanya?"

"Iya Daddy sedang bersama paman Tim, aku akan mengantarmu ke sana"

"Tidak perlu, kau lanjutkan saja pekerjaan mu" kata Zack sembari berjalan menjauh dari Ozgy. tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan berbalik memandang Ozgy.

"Oz kau cantik dengan stelan kerja itu!" kata Zack melempar senyuman sambil berlalu.

Ozgy hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Zack, sejak kecil ia sudah terbiasa dengan Zack yang usil.

Zack tiba di depan ruang kerja ayahnya. dengan ragu ia mengetuk pintu ruangan itu.

"Masuklah Zack" paman Tim membukakan pintu.

"Anak kebanggan Daddy kemarilah, Daddy ingin bicara padamu"

"Ada apa dad? kenapa mendadak?" Zack duduk di sofa tanpa di persilahkan.

"Paman Tim aku ingin secangkir kopi"

"Baiklah tuan kecil" Tim bergegas keluar ruangan untuk menemui OB. ia tahu kopi hanya alasan Zack saja. ia pasti ingin bicara berdua dengan daddynya tanpa Tim tahu.

"Zack jelaskan pada Daddy apa yang kau lakukan setelah jam kerjamu di rumah sakit berakhir?"

Deg!

Zack menelan ludah, mencoba memasang tampang cool.

"Tidak ada, aku bersantai di apartemenku dad"

"Benarkah?" tuan Lizard tidak begitu saja percaya pada jawaban putranya. beberapa laporan masuk padanya jika Zack terlibat sindikat mafia.

"Apa kau tidak ingin menjelaskan pada Daddy tentang foto ini?" tuan Lizard melemparkan selembar foto ke atas meja.

"Apa maksud Daddy? kenapa tidak percaya padaku?" kata Zack masih mencoba mengelak setelah melihat foto dirinya ada diantara kerumunan mafia yang sedang jadi buronan polisi.

"Zack, Daddy pernah bilang jadilah sesuka hatimu, tapi yang paling utama adalah jadilah seperti yang mommy mu mau. sekarang kau menjadi dokter tapi jangan menjadi mafia!"

"Kenapa memangnya dad? bukankah Daddy juga seorang dokter dan juga bos mafia?"

tuan Lizard terdiam mendengar sanggahan Zack. ia seperti sedang bercermin jika bicara dengan anaknya itu. Zack keras kepala sama seperti Lizard sewaktu muda.

Tuan Lizard menghela napas, ia berdiri dari duduknya. suasana menjadi hening, Zack yang takut pada ayahnya hanya bisa terdiam.

Pintu ruangan terbuka, Tim membawa secangkir kopi untuk tuan kecil kesayangannya.

"Silahkan tuan ini kopi anda"

"Terimakasih paman" kata Zack sembari memberi kode pada Tim untuk bicara di luar ruangan. Tim mengangguk samar menyetujui ajakan Zack.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!