Tak terasa hari sudah pagi, di dalam kamar seorang gadis muda masih dalam posisi tidur dengan pulas.
Tidak terpengaruh dengan suara ketukan dan teriakan dari luar.
Pintu kamar dibuka, teriakan Nani mama Kezia terdengar seperti toa.
"Bangun Keziaaa.. dasar kebo, sudah jam 7 pagi masih molor aja".
Mama Kezia teriak sambil membuka selimut Kezia.
Sambil berketab-ketib membuka mata Kezia berkata, "mama kenapa gangguin Kezia lagi bobok cantik sich…"
"Gak cinta banget sama anak sendiri, berasa anak tiri dech…"
“Dasar anak geblek tidur seperti kebo di ketuk-ketuk pintu di teriaki juga gak bangun. Masih untung gak mama siram pakai air”.
“Ya.. Ya.. Ya.. Mama menang dech, Kezia bangun dan mandi lagian ini hari minggu.
Ingat ya, ma!. Kalo hari minggu itu hari kemerdekaan Kezia. Mau molor sampe siang harusnya tetap merdeka,ma”.
“Dasar anak geblek”, gerutu mama Kezia sambil meninggalkan kamar.
“Huft...”
“Lagian mau ngapain kalo hari minggu, khan enakan manjain diri bobok cantik bangun siang hehehe!” kata Kezia dalam hati. Sambil jalan menuju kamar mandi.
Sementara di bawah di ruang makan semua keluarga sudah berkumpul hanya nunggu Kezia belum turun.
Tiba-tiba terdengar teriakan Kezia, “Morning sayang-sayang nya Kezia, maaf Kezia telat bangun maklum semalem habis mabar sampai pagi”. Hehehe.
Kenzo kakak Kezia berkata, “anak perawan matahari sudah muncul bukannya bangun masih aja ngiler di bantal. Kita nungguin sarapan pagi sampai cacing di perut pada protes”.
“Maafin Kezia yang cantik ini kakakku tercinta, hari minggu adalah hari kemerdekaan Kezia jadi malam minggu di buat mabar sampai pagi”. Heheh..
“Kamu tu, Zia umur sudah 18 tahun masih aja demen main game online. Cari pacar biar malam minggu ada yang ngapelin”, jawab Kenzo sambil mengacak-acak rambut Kezia.
“Sudah jangan pada berisik ayo kita sarapan”, potong mama Nan.
Keluarga kecil mereka terbiasa sarapan pagi bersama. Hanya pada sarapan pagi mereka bisa berkumpul bersama.
Setelah acara sarapan pagi selesai, Papa dan mama Kezia saling bertatap mata dan berkedip seperti mengisyaratkan untuk segera membicarakan sesuatu pada Kenzo dan Kezia.
Dan akhirnya mama nani berkata pada Kezia " Zia, kamu sebentar lagi lulus dan harus cari universitas. Apakah kamu sudah ada pilihan masuk ke mana? Kamu mau kuliah di dalam negeri atau di luar negeri?"
“Ma, Kezia di dalam negeri aja seperti kak Kenzo. Kezia gak mau jauh-jauh dari papa dan mama, jawab Kezia sambil ketip-ketip mata pasang wajah sok imut”.
Papa menghela napas dan berkata" terserah gimana baiknya buat, Kezia. Papa dan mama hanya bisa mendukung apa yang kamu mau, asalkan kamu bertanggung jawab dengan apa yang sudah kamu pilih dan jangan menyesal di kemudian hari”.
“kami selalu mengajarkan kepada kalian untuk bertanggung jawab dengan apa yang sudah kalian pilih. Apa yang sudah kalian pilih, jalani dengan baik jangan pernah menyesal di kemudian hari. Jika kalian merasa ada kesulitan dengan pilihan yang sudah kalian pilih, kalian bisa minta bantuan kepada kami. Sebagai orang tua, kami akan berusaha untuk membantu yang terbaik untuk kalian”.
Kezia dan Kenzo berdiri langsung memeluk dan mencium pipi papa dan mama.
“Papa dan mama adalah yang terbaik buat kami”, kata Kenzo.
“Sudah-sudah..!. Kalian ini sudah pada besar tapi tingkah kalian seperti anak kecil aja, kata mama sambil melepas pelukan Kenzo dan Kezia”.
“Hari ini gimana kalo kita pergi ke pantai bersama, sudah lama kita tidak pergi bersama. Papa sibuk dengan perusahaan, Kenzo sibuk dengan kuliah, Kezia sibuk dengan persiapan ujian-ujian akhir. Mama bete di rumah sendiri gak ada hiburan, kata mama Nani “.
Kezia dengan lantang berkata" Siapa takut.. Mari kita cuz pergi ke pantai"
Kenzo hanya tersenyum melihat kelakuan si adik tercintanya.
Papa merangkul bahu mama sambil berkata " Maafkan suamimu ini, istriku yang cantik. Karena ingin membahagiakan kalian, sampai papa tidak sadar mengabaikan kamu sendirian di rumah”.
“Tidak masalah suamiku, aku percaya kamu adalah suami yang terbaik untukku dan papa terbaik untuk anak-anak kita. Kamu bekerja tanpa mengeluh untuk mencukupi kebutuhan kita semua. Dan usaha kamu tidak membohongi hasil yang telah kamu dapatkan. Kami semua hidup dengan baik dan bahkan melebihi kata baik. Apa yang kita inginkan kamu bisa mewujudkan keinginan kita semua. Terima kasih Suami dan papa dari anak-anak, Mama menjawab sambil mencium pipi papa”.
“Ho.. Ho.. Ho… so sweet kalian berdua, teriak Kezia. Ntar kalo Kezia punya suami pengen seperti papa yang sayang dan baik sama mama dan anak-anaknya. Betul tidak kak Ken, kamu kalo nanti nikah harus cari istri seperti mama juga”. Hehehe
Papa, mama dan Kenzo hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala.
“Ayo kita siap-siap pergi ke pantai”, kata mama.
Mereka pergi ke pantai tidak membawa sopir ataupun pelayan rumah. Mereka ingin menggunakan waktu kebersamaan mereka sekeluarga saja.
Dalam perjalanan menuju pantai, Kenzo dan Kezia di depan. Kenzo yang menyetir sedangkan papa dan mama duduk di belakang.
Kezia menyanyi dan menggerakan tangannya dengan gaya centilnya. Kebahagiaan keluarga kecil mereka benar-benar terasa indah. Papa dan mama di belakang hanya tersenyum melihat kelakuan anaknya.
Tak terasa sampailah mereka di pantai, mereka turun dari mobil.
Kezia berlari sambil merentangkan tangan dan berteriak…” Hallloooooo… aku dan keluargaku datang….”
"Kezia.. bantuin turunin barang!. Bukannya bantuin malah seperti orang gila teriak-teriak" omel Kenzo.
“Iya.. Kezia bantuin, barang segitu aja minta dibantuin jadi cowok lemah dan manja banget sich”.
Kezia ngomel tapi tetap bantuin juga, emang dasar Kezia.
Meski cewek kezia jago beladiri taekwondo memegang sabuk hitam. Tapi Kezia tidak pernah menunjukan di teman-teman sekolahnya. Hanya keluarga yang tau, begitu juga dengan Kenzo mereka berdua adalah master taekwondo.
Kenzo dan Kezia menggelar tikar dan menata barang bawaan, yang pastinya makanan dan minuman.
Papa dan mama jalan-jalan di pinggir pantai sambil berpegangan tangan, serasa dunia milik mereka berdua. Yang lainnya minggir jauh.
“Papa, mama ingat umur…”, teriak Kezia sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan papa dan mamanya yang romantis.
“Kak, mama sama papa kalo gini kok gak ingat umur dan gak ingat kalo punya anak sudah gede ya..!” Sambil nyengir-nyengir dan menunjukan ke arah orang tua mereka.
“Kalo ngiri sana cari pacar jangan komen”, sahut Kenzo.
“Hadeh sebelum nyuruh adek cari pacar, apa kabarnya dengan kakakku yang ganteng ini?. Apakan sudah ada cewek yang kena aura kegantengan kakak. Hahaha.. Mungkin cewek yang jadi pacar kakak pasti ketiban kesialan karena kakak seperti es batu. Kalo gak di pukul gak akan ngomong”.
Hanya dengan keluarga saja Kenzo banyak bicara, tapi kalau dengan orang lain terutama cewek, jangan ditanya. Menurut Kenzo, cewek itu sangat merepotkan dan cukup sudah di kehidupannya punya dua cewek. Mama dan Kezia yang tiap hari bikin dunianya tidak tenang.
“Kak Ken, kakak normal to!. Bukan sejenis siluman hahaha.. ledek Kezia tiba-tiba”.
Mata Kenzo langsung membesar dan wajahnya merah karena emosi mendengar perkataan adiknya.
"Maksud loh.., Siluman? Kalo aku siluman papa, mama dan kamu apa? Iblis, gitu?"
“Hahaha.. Santai kak, jangan keluarin keris yang ada di leher kakak!. Kezia hanya tanya apa kakak normal? Lagian kurang apa?, ganteng.. Iya!.. tinggi, iya!.. Kulit juga bening, otak juga encer.. terus pain kakak belum punya pacar.
Kezia, khan jadi sedikit curiga.. Apakah kakakku normal apa sejenis siluman”. Hahaha
“Siluman apaan? Apa makisud kamu,Zia”, tanya Kenzo.
“Hahaha.. Siluman.. Siluman itu sejenis.., Hhmm.. Apa ya, kak.. Hahaha..” Kezia tertawa ngakak.
“Kamu ini pakai istilah yang aneh-aneh”, omel Kenzo.
Siluman itu khan jadi-jadian, kak. Manusia bukan setan juga bukan. Hahaha.. Ibarat Laki-laki bukan cewek juga bukan. Hahaha…
“Stres kamu ini, Zia. Kamu pikir aku siluman yang beranggapan laki-laki bukan, cewek bukan!. Kamu pikir, aku gak normal dan di ragukan kelelakianku? Kamu pikir, aku itu Gay? Dasar adek laknat”, Omel Kenzo kesal.
“Huaahahaha.. Ampun kakakku yang ganteng se kebun binatang. Maafin adikmu, ya.. Hahaha”. Kezia ngakak lihat ekspresi kakaknya yang kesal.
“Sialan kamu Zia!. Kakakmu yang ganteng ini, masih normal. Dan jangan pernah kamu ragukan lagi”.
Tidak terasa perdebatan mereka berdua didengarkan oleh kedua orangtuanya. Papa dan mama hanya tersenyum mendengar anak-anaknya berdebat.
“Ma..! Itu anak manjamu ngatain aku, siluman!. Gantengnya seperti ini dibilang siluman”. Kenzo kesal mengadu ke mamanya.
Mama tersenyum dan berkata" Mama sich sepakat sama Kezia, amu bilang ganteng tapi mana pacar kamu? Mana ada temen cewek yang kamu ajak ke rumah. Semuanya cowok alias gagang pintu semua gak ada ceweknya".
Mendengar perkataan mama semua tertawa kecuali Kenzo yang bengong, shock mendengar kata-kata mamanya.
“Mama..! Kenzo ini anak mama, khan? Bukan anak pungut atau anak tiri? Kenapa mama gak belain Kenzo tapi justru jatuhin Kenzo dari atap, sich”.
“Hahaha.. Kakakku tersayang jangan ngambek tu..tu..tu.. Kalo ngambek gantengnya hilang, lo”. ledek Kezia kepada Kenzo.
“Awas ya kamu zia, dasar adik laknat. Kamu sendiri gimana?, emang ada cowok yang naksir kamu? serangan balik ujar Kenzo dalam hati.
Jangan bilang Kezia kalo tidak bisa membalikan serangan lagi.
“ Kakakku sayang, bukannya Kezia gak ada yang naksir tapi Kezia mau fokus ujian terakhir dan mau masuk ke kampus kakak juga. Malu dong!, kalo kakaknya masuk ke kampus no. 1 dan adiknya gak bisa masuk juga. Apa kata dunia tipu-tipu!,Hehehe”.
“Kakak, apa gak tau kalo di sekolahan banyak cowok yang naksir dan cari perhatian sama Kezia.
Asal kakak tau aja tiap pagi masuk sekolah sudah pada berjajar cowok-cowok yang hanya pengen lihat dan nyapa Kezia. Seperti monyet berjajar yang mau minta pisang. Hehehe..". Peach!, para cowok penggemar Kezia!. Bukan nyamain kalian seperti monyet, hanya buat balikin serangan kakak laknatku”.
(Kalo mereka tau pasti habis aku) kata Kezia dalam hati"
“No comment zia, ngomong sama kamu gak akan menang. Sebahagia kamu aja deh, kata Kenzo yang pasrah”.
Kezia tertawa ngakak mendengar ucapan kakaknya.
Mereka sekeluarga benar-benar menikmati liburan di pantai walaupun waktunya singkat.
Tibalah saatnya mereka pulang ke rumah.
Mereka membereskan dan membawa perlengkapan ke bagasi mobil. Lalu pulang menuju rumah,
jalan yang mereka lalui berkelok kelok dan banyak jurang di sisi kanan.
Tiba-tiba dari arah berlawanan ada truk yang melaju kencang dan seperti sengaja mengarahkan lajunya ke mobil yang dikendarai Kenzo.
Di dalam mobil Kenzo berteriak, “ truk di depan sengaja menabrak mobil kita”, Kezia dan kedua orang tuanya yang sedang tertidur, langsung terbangun dan melihat ke arah depan. Mereka tak sempat berkata apapun.
Braak… truk menabrak mobil Kezia sekeluarga. Di dalam mobil meski ada airbag tidak bisa menjamin keselamatan.
Setelah tabrakan terjad,i mobil yang ada di sekitar lokasi kejadian pada berhenti dan berusaha menolong.
Kondisi Kenzo sangatlah parah kepalanya mengeluarkan darah dan tak sadarkan diri. Belum di ketahuan masih hidup atau sudah meninggal. Tidak beda dengan Kezia, kondisinya juga sangatlah parah. Papa dan mamanya terluka parah dalam kondisi berpelukan.
Orang-orang berusaha menolong dari luar dengan mencoba membuka pintu. Pintu yang mudah dibuka hanya dari sisi kanan. Kondisi mobil sebelah kiri tidak bisa dibuka karena tebing batu, masih beruntung terjadinya kecelakan bukan di pinggir jurang atau pantai. Jika hal itu terjadi sangatlah sulit di evakuasi.
Kenzo, papa dan mamanya sudah di bawa orang menuju rumah sakit terdekat. Karena lebih dulu dikeluarkan.
Sedangkan Posisi Kezia yang sangat sulit dikeluarkan karena kakinya terjepit. Setelah berapa jam akhirnya Kezia bisa dikeluarkan dan segera di bawa ke rumah sakit.
Mereka semua sudah berada di rumah sakit, papa dan mama Kezia meninggal dalam perjalanan.
Kondisi Kenzo dan Kezia masih belum sadar, kedua kaki Kenzo dan Kezia patah.
Keluarga Papa dan mama Kezia berdatangan setelah mendapat telepon dari rumah sakit. Perawat mendapatkan nomor mereka dari data ponsel orang tua Kezia yang masih bisa dinyalakan.
Betapa hancur hati keluarga besar mereka. Keluarga papa Robert dan mama Nani sangat sayang dan rukun, mereka saling membantu keluarga yang membutuhkan.
Melihat kedua keponakannya terbaring tak sadarkan diri dengan dibantu alat rumah sakit.
Belum lagi mereka harus bersiap untuk pemakaman papa dan mama Kezia.
Pemakaman di langsungkan karena kondisi mereka berdua tidak memungkinkan jika di tunda.
Kenzo dan Kezia yang sebelumnya di rumah sakit terdekat dengan lokasi kejadian telah dipindahkan di rumah sakit milik keluarga
Kenzo dan Kezia di jadikan satu kamar untuk mempermudah keluarga menjaga. Dan kebetulan rumah sakit tersebut milik keluarga mereka.
Di dalam kamar rawat mereka berdua, nampak tiga orang cowok yang menunggu dan menangis. Mereka adalah sahabat Kenzo, Radit, Ardi dan Joseph. Mereka sahabat Kenzo dari SMP hingga kuliah.
Salah satu dari mereka sangat mencintai Kezia dia adalah Ardi cowok ganteng dan pendiam.
Dia menangis sambil menggenggam tangan Kezia, dadanya sakit. Ardi menyesal, ia belum sempat mengutarakan kata cinta dengan Kezia. Menyesal kenapa tidak langsung mengatakan cinta pada Kezia. Apakah ia masih ada kesempatan untuk mengatakan cintanya pada Kezia. Itulah yang ada di benaknya.
Perasaan Ardi bermula ketika ia pertama kali bermain di rumah Kenzo, pada saat itu mereka masih duduk di bangku SMP kelas 1. Dan Kezia masih di SD, bisa dikatakan cinta pandangan pertama dan cinta monyet
Pada awalnya Ardi tidak mengerti dengan perasaannya, kenapa jantungnya selalu detak saat dekat dengan Kezia kecil. ( Wah ini pedofil )
"Keke (panggilan sayang Ardi pada Kezia), jika kamu bisa bertahan dan bangun dalam kondisi apapun! aku akan tetap mencintaimu. Meskipun saat ini kamu tidak mengetahui jika aku sangat mencintaimu. Tolong, kamu harus hidup! kamu harus kuat dan bertahan,aku menunggumu", kata Ardi dalam hati. Kemudian ia mencium kening Kezia.
Kedua temannya hanya terdiam melihat Ardi mencium Kezia. Karena Mereka semua tau, jika Ardi sangat mencintai Kezia dan hanya menunggu waktu untuk mengungkapkan perasaannya. Termasuk Kenzo juga mengetahui jika sahabatnya sangat mencintai adiknya. Ia tidak keberatan karena ia tahu kalau Ardi adalah cowok yang baik.
“Jika kamu tidak bisa bertahan dan sudah tidak kuat lagi karena menahan sakit. Kamu boleh meninggalkan dunia ini, aku ikhlas daripada kamu sakit. Tapi jangan lupa bawa serta aku, Ke!. Aku gak tau harus menjalani hidup, jika tanpa kamu. Aku yakin kamu mendengar apa yang aku katakan,semua keputusan ada ditanganmu”, ucap Ardi dalam hati.
Sementara di bawah jurang seorang gadis yang telah terjatuh dari atas jurang dan lebih tepatnya di dorong oleh saudara tirinya karena iri terhadap dirinya, perlahan membuka matanya.
Dia adalah Lie Mey Yui, anak pertama Jenderal Besar dari kerajaan Tang di benua Tersebut.
“ Di mana ini, kata Kezia yang baru saja membuka matanya dan melihat sekitarnya. Hikz.. Hikz.. Papa, mama, kak Kenzo!. Kalian di mana? Apakah kita sudah mati? , jangan tinggalkan aku”.
“Ini sepertinya jurang!, huft.. aku terjatuh di jurang saat mobil ditabrak truk.
Eh.. Tapi kenapa pakaian ku kenapa jadi seperti ini? Kok, seperti pakaian di drachin!, gak mungkin dong, ada yang gantiin pakaianku di dalam jurang”.
“Aduh horor banget! Papa, mama, kakak, kalian dimana kenapa ninggalin aku sendiri”. Hikz.. Hikz…,tangis Kezia.
Tiba-tiba kepalanya sakit dan muncul potongan-potongan kejadian yang menyakitkan. Saat di siksa, tidak di beri makan hingga didorong ke jurang.
“Horor banget ini..! Ada apa ini di otakku, kenapa ngeri banget “, batinnya.
“Tarik napas dulu ach..!, biar tenang”, kata Kezia menghibur diri sambil menarik napas berharap ini hanya mimpi.
“Eh salam.., Ini beneran? Ting.. tung.. Aku beneran di dasar jurang”.
Aku harus cari bantuan, mungkin team SAR lagi mencariku. Mau buat tanda SOS dulu di tempat agak tinggi. Kalo ada helikopter tim SAR lewat biar keliatan, dech!”, Ucap Kezia sambil berusaha banguni penuh semangat.
Dengan sisa tenaga yang ada, Kezia berusaha bangun meski seluruh badan terasa sakit semua.
“Gila badan aku seperti rontok semua, sakit banget. Ini baju ribet banget!”, umpatnya.
Kezia yang sehari-hari terbiasa dengan baju casual, merasa gerah dan gak nyaman menggunakan hangfu.
“Aku harus cari kayu yang bisa membantuku berjalan, kalo gak ada kayu untuk penyangga akan sulit bisa sampai ke tempat yang agak tinggi. Boro-boro bisa manjat jalan aja setengah mampus!”, sambil ngomel sendiri Kezia berusaha mencapai tempat yang menurut dia bisa digunakan untuk membuat tanda ‘SOS’.
Dengan susah payah Kezia mencapai tempat tujuannya, kemudian Kezia mulai menulis SOS dengan ranting yang ia ambil.
Selesai menulis ‘SOS’, ia duduk dan memperhatikan sekitarnya dan sambil berpikir.
“Ini daerah mana?. Andai Hp ku ada, pasti aku bisa cek gps. Perut ini gak bisa diajak kompromi dari tadi bunyi terus. Lengkap sudah dech, penderitaan Kezia yang cantik”, katanya dalam hati sambil tertawa sendiri.
“Aku harus cari sesuatu untuk mengganjal perutku yang lapar”.
Sebelum ia meninggalkan area tanda ‘SOS’ nya, Kezia merobek sedikit pakaiannya dan di ikatkan ke ranting kemudian di tancapkan ke tanah. Dengan harapan jika team SAR bisa melihat dan menemukannya
Ia berjalan tertatih dengan bantuan potongan kayu yang ia temukan,menyusuri area sekitar untuk mencari buah yang bisa dimakan. Setelah makan buah-buahan yang dia temukan di hutan, ia berjalan lagi untuk menemukan tempat yang bisa ia gunakan untuk tidur.
Tak terasa dia masuk ke dalam hutan dan menemukan sebuah gua, lalu ia masuk ke dalam gua,” lumayan bisa buat tidur!, anggap aja lagi camping dan kesasar karena pisah sama teman-teman”, kata Kezia menghibur diri.
Ia penasaran dengan gua tersebut dan berjalan ke dalam gua.
“Kenapa ada gua yang mulutnya kecil tapi setelah masuk ke dalamnya besar sekali dan dalam banget,ya!”. Semoga gak ada beruang,ular atau binatang dan serangga yang berbahaya. Kalo ada, ambil langkah seribu juga gak akan bisa. Kakiku untuk jalan harus di seret-seret apalagi harus berlari!. Pasrah aja deh! ntar kalo ada hewan buas”, katanya dalam hati.
“ Semakin masuk ke dalam gua, bukannya gelap tapi kok terang, aneh!. Semoga gak ada setan atau kunti! Ampun deh kalo sampe ketemu yang horor-horor! Kok jantungku deg-deg an, ya.. Tuhan lindungi aku semoga aman terkendali”, sambil terkekeh dan ngomel-ngomel sendiri ia tetap berjalan ke dalam gua.
Di dalam gua Kezia melihat pemandangan yang luar biasa indah. Ada air terjun dan banyak tanaman di sekitarnya.
“Asyik.., aku bisa nyebur di kolam air terjun itu. Lumayan bisa mandi meskipun gak ada sabun yang penting badan bersih dulu. Gua ini bisa aku gunakan sementara untuk tempat berlindungku sambil menunggu kondisi tubuhku lebih kuat untuk melanjutkan mencari bantuan, pikirnya ”.
Kezia langsung buka bajunya menyisakan pakaian dalam langsung masuk ke kolam air terjun. Setelah masuk ke air Kezia merasakan airnya hangat dan tidak dingin.
“Aneh ini air, kok hangat ya!, luka-luka goresan harusnya perih kenapa gak perih dan lukanya seperti menutup tanpa bekas. Badanku terasa segar tidak seperti sebelumnya yang sakit semua di sekujur tubuh, kakiku yang terluka juga sembuh. Ini air ajaib!”, pikir Kezia.
Selesai berendam ia keluar dari kolam merasakan seluruh badannya segar dan tidak merasa sakit, normal seperti tidak pernah terjadi kecelakaan.
“ Gila ini air mujarab bin ajaib, ntar kalo pulang mau bawa kakek ama nenek biar sakit encoknya sembuh”, ucapnya kegirangan saat merasakan tubuhnya kembali sehat.
“Cek dan ricek lagi ach.., siapa tau nemu sesuatu yang ajaib lagi!. Asal jangan ketemu kunti aja!”. hahaha.
Kezia hanya menggunakan baju luar, baju dalam yang basah dia jemur baju basah di batu yang ada di pinggiran kolam. Ia berjalan sambil melihat-lihat sekitarnya, nampak di dekat air terjun ada lorong, ia pun berjalan menuju lorong tersebut. Ia melihat ada batu giok besar seperti dipan untuk tidur, kemudian ia meraba-raba giok tersebut lalu duduk dan merebahkan badannya.
“Hangat dan nyaman, enak sekali peredaran darah lancar”. Tiba-tiba Kezia merasa tubuhnya terangkat ke atas.
Ia langsung panik dan berteriak” kenapa ini kok bisa begini, aduh bagaimana ini! ampun jangan ganggu!”, Kezia..
“Kezia kesasar numpang tidur, ampun mbah.. ampun nek.. Kezia gak ada niat jahat”.
Antara Bingung, takut bercampur aduk. Kezia teriak-teriak.. berusaha turun atau duduk, tapi ia tetap terangkat dengan posisi tidur.
Selang berapa menit tubuhnya turun kembali ke batu giok tersebut. Ia langsung turun dan ingin lari tapi apalah daya hanya lari di tempat.
“Sialan, kenapa gak bisa kabur dari sini. Kok, jadi lari di tempat!”, umpatnya dengan wajah takut dan panik.
Tiba-tiba muncul asap putih kemudian muncul seorang kakek tua berambut panjang dan putih. Wajahnya memancarkan aura yang kuat.
“Kek, Kezia minta maaf! kalau kedatangan Kezia, sudah mengganggu ketenangan kakek!. Kezia gak ada niat jahat, kek”.
“Kezia kecelakaan mobil sama keluarga dan masuk jurang,Kezia kesasar ke gua ini”.
“Ampun, kek! jangan makan Kezia. Kezia anak baik, kek!”, ia memohon pada kakek tersebut.
Sang kakek tersenyum mendengar perkataan Kezia, kemudian berkata,” di tempatmu berada sebelumnya, kamu adalah Kezia! tapi di sini kamu adalah Lie Mey Yui dan bukan lagi Kezia!”.
“Kakek membawamu kesini untuk membantu dirimu di masa lalu, kamu yang berasal dari masa depan adalah reinkarnasi Lie Mey Yui”, kata kakek itu.
“Maksud kakek apa? Kezia gak paham,kek!. Jangan buat kepala Kezia pusing tujuh keliling, kek!” tanyanya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Kakek melambaikan tangan dan muncul seperti film diputar, menampilkan saat Kezia dan keluarga pergi ke pantai, pulang dari pantai mengalami kecelakaan. Papa dan mamanya meninggal lalu dimakamkan.
Kenzo dan Kezia kondisi koma di rumah sakit di tunggui ketiga sahabat kakaknya. Ardi yang menangis mengucapkan penyesalan pada diri sendiri, karena tidak sempat mengucapkan kata cinta pada Kezia. Semua ada seperti nonton drama.
Kezia menjerit dan menangis, “Papa,mama kenapa ninggalin Kezia?. Kak Kenzo bangun jangan tinggalin Kezia? Kenapa jadi seperti ini”.
“Kakek tolong bantu kak Kenzo”, pintanya pada kakek yang baru ditemui.
Kakek melambaikan tangan menghapus film yang diputar dan berkata,” maafkan kakek, nak. Kamu harus menjalani takdirmu, mungkin kamu akan bertemu kembali dengan orang yang kamu sayangi”. Dengan ketulusan dan keyakinan kamu, akan menuntunmu untuk bertemu kembali dengan orang yang kamu sayangi”
“ Saat ini kamu harus menjalani kehidupanmu di sini! kamu harus menjadi anak yang kuat dan berani, Kakek tau kamu anak baik”.
“Kakek akan memberikan sesuatu kekuatan padamu untuk melindungi dirimu dan orang-orang yang kamu sayangi. Apakah kamu siap untuk menerima kekuatan itu,nak? Kata kakek sambil mengelus-elus rambut di kepalanya.
Kezia menangis dan tidak bisa berpikir, sedih yang sangat dalam karena harus berpisah dengan orang-yang dicintai dan ia gak tau berada dimana dirinya saat ini. Yang pasti dia harus tetap menjalani kehidupan ini dengan baik.
Tanpa bisa berpikir ia hanya menganggukan kepala sambil berkata, " ya, kek. Kezia mau!, tolong bantu Kezia di sini, kek. Kezia gak punya siapa-siapa di sini !. Kalo boleh tau siapa nama kakek?”, tanya Kezia kepada kakek.
“ Namaku Li Mo Chen, kamu bisa panggil aku dengan sebutan Kakek Mo”, Jawab kakek Mo
“ Ok, Kakek Mo!. Tolong bantu Kezia, kek
Kakek Mo menganggukan kepala dan berkata, “ pakailah kalung dan cincin ini, sambil menyerahkan kedua benda tersebut kepada Kezia”.
Kezia menerima dan mengucapkan terima kasih kepada kakek Mo
Setelah memakai kalung kemudian ia memasukan cincin ke jari tangan, tiba-tiba cincin langsung mengecil pas di jari tangan Kezia. Ia penasaran mencoba melepas cincin tapi tidak bisa, lalu menengok kakek sambil berkata ” kek kenapa cincin gak bisa dilepas?”.
“Kalung dan cincin itu sudah menyatu dengan jiwa kamu. Kalung itu adalah ruang dimensi yang bisa kamu masuki sedangkan cincin itu adalah cincin ruang yang bisa menaruh barang”, kata kakek Mo.
“Kek, selain aku apakah bisa yang lain masuk ke ruang dimensi? Misalnya keluarga, teman atau hewan?”, tanya Kezia pada kakek Mo.
“Siapapun bisa masuk dengan seizin kamu, makhluk hidup juga bisa masuk dengan seizin kamu” jawab kakek.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!