NovelToon NovelToon

The Billionaire Romance

prolog

Daniella Qin Marques, itulah nama gadis berusia 18 tahun. Selama 8 tahun dia telah menyamar sebagai lelaki dan belum ada yang mengetahuinya. Daniella atau kerap dipanggil Qin adalah Puteri seorang dokter ternama di kota A yakni Adam Marques dan ibunya bernama Zia Natari.

Sikap Qin yang terkenal playboy membuat kedua orang tuanya sakit kepala menghadapinya. Setiap hari pergi ke tempat hiburan malam, berjudi dan parahnya lagi dia sering sekali menghutang.

Karena kejadian satu Minggu lalu, Qin diutus oleh ayahnya untuk menghadiri pesta pernikahan anak walikota. Qin tidak memiliki alasan bagus untuk menolak, dengan berat hati dia pun menyetujuinya.

"Huff!!"

Qin terus menghembuskan nafas. Pesta ini sangat membosankan dimana orang-orang kaya hanya menggosipkan soal pekerjaan dan hal-hal yang tidak menarik.

Tapi tiba-tiba pesta menjadi sangat menarik tatkala seorang lelaki tak diundang menarik mempelai wanita dari pelaminan. Sontak hal itu membuat mereka heboh.

"Wah! Ada apaan ini? Minggir minggir aku mau lihat."Qin dengan watados nyelonong menerobos kerumunan.

"Lepaskan aku."Gadis bergaun pengantin menghempaskan tangan lelaki itu.

"Zaskia, kenapa kau melakukan ini padaku. Kenapa kau meninggalkan aku tanpa sepatah kata?"ucap si lelaki lirih.

"...."

"Karena dia tidak mencintaimu lagi."

Semua orang menoleh pada sumber suara, dimana sang mempelai pria melangkah menghampiri dengan wajah datar.

"Seharusnya kau malu, Ev!"Dia pun menarik pengantinnya. "Ini hari bahagiaku, apa kau datang untuk menghancurkannya? Apa kau tidak menganggap persaudaraan kita lagi?"

Hahahaha... Menarik sekali. Berantem gara-gara ngerebutin cewek? Tuan muda Bryan tidak berperasaan dengan merebut kekasih saudaranya.- gumam Qin sambil menyunggingkan senyum.

"Itulah yang mau aku katakan padamu. Apa kau lupa Zaskia adalah kekasihku, tapi kenapa kau masih saja merebutnya dariku? Apa tidak ada wanita lain lagi di luaran sana sampai kau melakukan ini padaku?!"

Bryan terbahak.

"Hahahaha! Itulah sebabnya aku melakukan ini padamu. Aku akan merebut semua yang kau sukai termasuk memiliki Zaskia."

Di hadapan semua orang Bryan mencium pengantinnya dengan mesra. Secara tidak langsung dia menegaskan tidak ada yang boleh memilikinya kecuali aku.

Pria asing itu menatap nanar dengan dada yang membiru karena marah. Tanpa sadar dia melayangkan pukulan keras.

Bugh!

Bryan yang terkejut dan tidak sempat menghindar pun terhuyung ke belakang tapi tidak sampai jatuh. Semua orang terbelalak kaget.

"Balasan atas keserakahan mu."

Bryan berdecih sambil menyusut sudut bibirnya yang berdarah.

"Lumayan juga pukulan mu itu. Dan terimalah ini-"Belum sempat membalas Zaskia langsung melerai dengan berdiri di tengah sambil merentangkan tangan.

"Aku mohon hentikan. Kalian adalah saudara kenapa harus bertengkar hanya karena aku. Bryan, tolong berhenti. Ini adalah hari bahagia kita, jangan mempermalukan diri sendiri dihadapan tamu yang hadir, kumohon?"ucap Zaskia dengan wajah memohon.

Bryan mendengus dan memalingkan wajah.

"Dan untuk kau, Ev! Tolong pergi dari sini, jangan kacaukan pernikahanku. Kumohon..."

"Aku akan pergi. Selamat atas pernikahanmu, semoga kau bahagia!"Ucapnya dengan dada yang terasa sesak.

Kenapa aku merasa perkataannya terdengar seperti sebuah peringatan?- batin Qin.

"Hahahaha...! Aku senang sekali melihamu seperti ini, sakit dan menyedihkan. Kau sudah kalah dariku, Ev! Duniamu bisnis bukan cinta!"Hardik Bryan dengan tawa mengejek.

Lelaki itu menghentikan langkah. Kedua tangan sudah mengepal.

"Kau lihat! Ini hanyalah awal dari semuanya. Aku tidak akan sungkan lagi merebut semua milikmu satu persatu!"

"Oh ya? Bagaimana dengan ini!"

Qin terperanjat ketika pria asing ini menariknya lalu mencium bibirnya dengan paksa.

Apa-apaan ini??

Aku hanya tamu!

Sial, aku berpakaian pria dan dia menciumku?

Apa yang salah dengan dia?

Qin lantas mendorong tubuhnya. Memekik kesal. Semua orang yang melihat tak mampu berkata-kata lagi.

"Sekarang dia orang yang aku suka. Kenapa kau tidak menikah dengannya?"Ucap pria itu tajam.

Bryan terdiam lebih tepatnya jijik dengan yang dilakukannya. Apalagi Zaskia dia terlihat sangat shock.

"Kenapa kau diam saja? Bukannya tadi kau bicara lantang kau akan merebut apa yang aku sukai, bukan?"

"Kali ini pengecualian, aku pria normal. Kau bisa menjaganya!"

Si pria pergi dengan mendengus keras.

Chapter 1

...So, Fucking Jerk!...

...*****...

3 tahun kemudian.

Gadis berambut panjang di ombre itu berjalan angkuh. Semua mata memandang. Sepasang mata indahnya menatap tajam pada sosoknya, mengintai dan mengintimidasi. Langkahnya yang anggun bak model membuat ketukan high heels terdengar berirama.

Tangan cantik yang biasa dihiasi warna-warni indah kutek merebut gelas berisi alkohol di meja bartender tanpa permisi.

Byurrr!

Semua orang terbelalak termasuk pemuda yang duduk di apit dua orang pemandu lagu yang seksi. Lelaki yang tak lain adalah Qin itu melongo tatkala dinginnya air alkohol disiram ke wajahnya. Dia mendongak.

“Lucy?”Ia tampak terkejut. “Apa-apaan ini? Kenapa menyiramku?”

Gadis bernama Lucy itu mendengus sambil berkacak pinggang. Lalu mendelik tajam.

“Apa-apaan kau bilang? Bagus sekali ya. Pantas saja aku ajak kencan kau selalu menolak, jadi ini alasannya? Mepet-mepetan sama kedua ****** ini?! Qin Marques, maksudmu apa?!”

“Apa?”Dengan polos Qin balik bertanya.

“Aku ini calon tunangamu.”Tiba-tiba Lucy si cewek loyal merengek dengan manja. “Kalian berdua, minggir! Jangan dekat-dekat dengan Qin. Hussss... Sana pergi.” Ia bahkan mengusir dua pemandu lagu.

“Hei, hei, kalian mau kemana?”Qin bangkit mau mengejar dua gadis seksi itu, namun Lucy segera menarik bajunya.

Qin duduk dengan wajah kesal. Lucy Watson merupakan anak dari teman ayahnya yang berprofesi sebagai dokter saraf di rumah sakit yang sama. Sejak kecil keduanya sudah berteman ralat teman berantem.

Mereka dijodohkan karena kejadian beberapa tahun lalu disaat pesta perayaan ulang tahun rumah sakit.

Qin kecil yang masih imut-imut bin menjengkelkan terkenal pecicilan dan tidak mau diam, terbukti saat sedang ramainya orang-orang berpesta Qin kecil berlarian tak tentu arah dan tanpa sengaja menabrak seorang gadis kecil bertubuh gemuk, dialah Lucy kecil.

“Ya ampun! Qin, Lucy...!”Teriak Zia dan langsung membangunkan kedua bocah kecil itu.

“Lucy, sayang, mana yang sakit, nak? Ayo perlihatkan sama Tante?”Ucap Zia lemah lembut.

“Huaaaaah... Huaaaaah...”Lucy kecil sontak menangis. Papa Tio menghampiri putrinya, memeluk, serta menyeka air matanya.

Qin kecil menggaruk pipi saat mata tajam mamanya memelototinya seperti penyihir dalam dongeng.

“Uhhh, cup-cup sayang anak papa, Puteri cantik papa nggak boleh nangis dong? Nanti jelek kayak mama angkat Rapunzel gimana?”Ucap papa Tio menenangkan.

“Aaaaaaa... Lucy ng-nggak.. m-mau.. k-kayak... ma-mamanya... hiks... Ma-mamanya... Rapunzel. Hiks... Hiks ...!!”Kata Lucy kecil sesenggukan.

Sontak hal itu membuat semua tamu undangan tertawa melihat lucunya Lucy saat nangis sambil bicara.

“Qin, kemari!”

Qin kecil menggelengkan kepala, menolak menghampiri mamanya berada. Karena dia tahu pasti mamanya bakal mengomelinya seperti kak Ros.

“Anak nakal ini ya.”Sudah kelewatan batas kesabaran, Zia mendekat lalu menarik tangan Qin kecil.

“Mama... lepas!”Qin kecil berusaha memberontak.

“Jangan nakal. Cepat minta maaf sama Lucy.”

Saat sudah berhadapan.

“Lakukan?”

Qin kecil melirik ke ayahnya yang membuang muka, tidak peduli. Sedangkan mamanya terus mengintimidasi dengan tatapan penyihir.

“Cewek gendut, aku minta maaf...”

“Aku nggak gendut. Huaaaaaa.... papaaaa!!”Tangis Lucy kembali pecah dan langsung memeluk papanya. Cengeng!

Bukan orang dewasa saja yang takut dengan kata 'Gendut' anak kecil pun sama karena mereka memiliki perasaan.

“Qiiiinnn!”Teriak mama Zia.

“Iya iya. Jangan nangis lagi, aku minta maaf deh, ini beneran serius.”Qin kecil senyum terpaksa sambil mengulurkan tangan.

Lucy kecil pun menyudahi tangisnya, menatap bocah laki-laki yang lebih tua beberapa tahun darinya.

“Aku maafin...”

Mereka berjabat tangan. Kejadian yang menggemaskan itu tentu saja tidak disia-siakan oleh para tamu undangan yang langsung merekam.

“Papa papa...”Lucy kecil yang bersembunyi dibelakang tubuh besar papa Tio, menarik-narik ujung baju papanya hingga membuat sang empu menoleh lalu berjongkok mensejajarkan putrinya.

“Iya, sayang? Ada apa? Mau kue?”

Lucy kecil menggeleng. Papa Tio mengerutkan kening.

“Lalu?”

“Emm...”Seperti anak kecil pada umumnya yang minta sesuatu dengan menggoyangkan badan dan tersenyum manja.

“Apa sayang? Puteri cantik papa mau apa?”

“Nanti besar Lucy mau nikah sama kakak Qin,”Ucap Lucy malu-malu.

Mereka semua yang mendengar langsung terbahak.

Qin kecil yang juga bersembunyi di belakang tubuh ayahnya sedari tadi menjulurkan lidah, mengejek.

“Ahahaha! Boleh saja, kalo Lucy sudah besar.”Sahut Adam tersenyum manis.

“Nggak mau!”Qin kecil berteriak keras yang menjadikan dirinya kini adalah pusat perhatian.

“Qin...”

“Aku nggak mau nikah sama cewek gendut. Badannya kayak bakpao isi kacang gitu siapa yang mau.”Ucap Qin lantang. Setelah itu berlari dari kerumunan orang.

Disisi lain, Lucy kecil yang mendapat penolakan serta ejekan pun menangis keras.

“Huaaaaaa... Aku ng-nggak genduuut... Hiks... hiks... Paapaaa... aku ditoolaakkk...!! Huhuhu...”

Lucy kecil tidak mau berhenti menangis membuat semua orang bingung. Tapi setelah Adam mengatakan akan menikahi Lucy dan Qin nanti besar langsung saja gadis kecil itu berhenti dari tangisnya. Membuat tawa semua orang pecah.

Demi menikah dengan Qin, Lucy bahkan berusaha menguruskan badan dengan mengurangi porsi makan. Dia rajin berolahraga dan melakukan kegiatan yang menyehatkan tubuh. Lucy kecil yang gemuk kini berubah menjadi sosok wanita cantik dengan postur tubuh indah.

Banyak sekali Lelaki yang tergila-gila padanya sudah dipatahkan hatinya demi mengejar seorang Qin Marques.

“Kak Qin, kenapa sih, kau selalu menolak ku? Apa aku kurang besar?”Ucap Lucy centil dengan menggesek-gesekkan dadanya pada tangan Qin. Pakaian cewek ini genit yang memperlihatkan belahan dadanya.

Aish astaga!

“Iya.”

“Apa? Dadaku kurang besar? Kak Qin cari yang besar kayak gimana lagi?”Sontak Lucy mendengus.

“Angelina Jolie, dia gadis idamanku. Kau masih jauh dibawahnya, jangan ngarep aku mau menikah denganmu. Kau gendut.”Kata Qin membandingkan.

“Jangan panggil aku gendut. Aku enggak gendut lho.”Lucy merajuk. Kendati demikian dara berusia 18 tahun itu justru kelihatan tambah cantik.

“Kak Qin, kalo nikah mau punya anak berapa?”tanya Lucy malu-malu sambil memainkan rambutnya.

Qin menoleh.

“Sebanyak banyaknya. Kenapa? Masih mau nikah denganku?”

Lucy mengangguk malu.

“Apa badan kecil sepertimu mampu menerimanya?”Qin menggodanya dengan menyentuh dagunya. Alhasil Lucy langsung dibuat berdebar-debar dengan pipi bersemu merah.

“Sudahlah, aku mau pergi”Qin bangkit dari duduknya.

“Kak Qin mau kemana?”

“Menemani wanitakulah.”

“Tidak, kak Qin, kita kan mau menikah. Kau tidak boleh begitu!”Teriak Lucy tegas.

“Menikah saja dengan Jerry.”jawab Qin santai bahkan ia masih sempat-sempatnya menggoda cewek yang sedang menikmati alunan musik sampai malu-malu. “Call me, honey oke.”

Jerry nama kucing jantan putih jenis Persia kesayangan Qin.

“Jerry! Siapa yang mau menikah dengan bintang. Kak Qin, tunggu!”

Qin tidak menghiraukan ucapan Lucy dengan terus berjalan.

“Penjaga, tangkap pria itu!”

Dua orang bodyguardnya mengangguk. Tapi Qin sudah langkah seribu, kabur dari sana.

“QIN MARQUES!!”

Daniella alias Qin memekik sial, dia malah berlari ke arah lorong kamar diskotik tempat penantian terakhir suatu hubungan. Kenapa dia tidak kepikiran jalan keluar coba?

“Apa bodyguard bodoh itu nggak ada kerjaan? Ngikutin mulu. Aish astaga!”

Qin harus memikirkan cara supaya berhasil menghindar dari penjaga bodoh Lucy. Dia pun membuka pintu kamar-kamar itu tapi terkunci.

“Bajingan!”Tapi saat membuka pintu nomor 11. “Terimakasih Tuhan.”

Qin masuk lalu menutup pintunya. Dia bahkan tidak berpikir takut ada penghuninya yang terpenting adalah selamatkan diri.

“Cepat temukan tuan Qin sebelum nona marah pada kita”

Akhirnya Qin bisa bernafas lega.

“Huft! Untungnya aku pintar.”

Tapi saat Qin balik badan alangkah terkejutnya ia ketika melihat seorang pria tampan terbaring lemah tampaknya ia sudah diberi obat perangsang.

“Si-siapa kau...?”ucapnya dengan nafas terengah-engah. Keringat bercucuran bahkan wajahnya terlihat merah. Obatnya sudah bereaksi.

“Wow! Ternyata ada pria cantik didalamnya, hmmm!”

Keran kamar mandi hidup, ada orang yang sedang mandi. Qin melihat sekitar, ada pakaian dan tas wanita di atas meja.

“Cepat katakan siapa k-kau?”

“Tampaknya kalian mau bersenang-senang ya?”Qin mengambil cambuk di meja. “Waduh, sampe ada cambuk segala. Kalian ganas sekali ya.”

“Tapi aku melihatmu seperti ini, Sepertinya kau.... Aaaaaah!!”

Qin menginjak sesuatu yang mengakibatkan dia jatuh. Tapi tidak sakit, gumamnya.

“Masih tidak lepas tangan?”

TBC....

Chapter 2

...Meet Again...

...*****...

“Apa!? Kalian berdua tidak menemukan kak Qin? Kenapa bisa? Kalian gak becus banget sih.”

Dua orang bodyguard itu menunduk mendengar ocehan dari nona mereka.

Lucy mendengus. Setelahnya melengos pergi.

...*****...

“Masih tidak lepas tangan?”

Sontak saja Qin langsung bangkit dari tubuhnya.

“Aduh, maaf ya kakak sayang, sekejap tanganku tergelincir, aku benar-benar tidak sengaja.”ucap Qin menyatukan dua tangan di depan wajah meminta maaf.

“Aku pasti akan membayar kerugian rohanimu, kerugian kemurniamu, terus kerugian karena sudah memegang 'anu'mu, tapi aku tidak bawa uang hari ini, aku ngutang dulu ya.”

Air wajah pria itu merah padam kemakan marah.

“Kalo nggak ada urusan lain, aku pamit dulu ya...”

“Mau kabur?”Tangan kekar dengan sisa tenaga itu mampu menarik baju Qin hingga membuatnya jatuh.

“Aduh!”Lagi-lagi tanpa sengaja Qin memegang milik si pria dan tampaknya tegang. “Maaf ya kak!”

Kali ini tingkat kemarahan pria itu sudah berada di level tinggi, darah naik sampai ke ubun-ubun kepala. Sebentar lagi dia bakal meledak.

“Kau mau ganti rugi seperti apapun, pasti akan aku bayar”

“Maka bayar dengan nyawamu!”

Qin tertegun. Sudah lemah begitu masih saja bicara setinggi langit.

“Kalo ngomong yang bener dong kak, masak minta bayar pakai nyawa? Aneh-aneh saja ”

“Apalagi yang kau punya aku juga punya, pegang sebentar nggak masalah ya~”

Sebenarnya aku sih nggak punya, hahahaha!

“Tidak semudah itu.”lelaki itu mencekal tangannya, lalu memegang dagu Qin dengan tatapan intimidasi. “Sudah kubilang bayar dengan nyawamu... Maka bayarlah dengan nyawamu!”

Qin melototkan mata.

Krak! Pintu kamar mandi dibuka, mereka menoleh, seorang wanita montok keluar dengan memakai handuk tampak terkejut melihat ada satu pria lagi di kamarnya.

“Kau siapa? Kenapa ada di kamarku?”

“Maaf, ya Tante. Aku cuma numpang sembunyi doang. Aku akan segera keluar.”Ucap Qin dengan mimik wajah tidak enak.

Tapi yang wanita itu khawatirkan adalah pemuda itu akan memberitahu ke semua orang apa yang dilakukannya.

“Cepat pergi. Apa yang kau lihat anggap saja tidak melihat apapun, dan kita tidak pernah bertemu.”Pekik si wanita tajam.

“Tapi aku punya mata dan kita emang bertemu, kenapa Tante centil harus marah?”Ucap Qin santai tetapi menohok dan menyebalkan.

“Bajingan kecil!”Wanita itu geram, ia berniat mau memukul Qin tapi dengan gerakan cepat Qin menotok titik vitalnya, dimana darah berhenti mengalir.

Si pria terpana melihatnya.

“Tante centil, jangan bermain-main denganku.”

“Kau mau apa?”gumam wanita itu kala Qin menyeret tubuh.

“Istirahat dululah.”

Qin membaringkan tubuhnya di sofa, lalu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Wanita itu berontak tapi nihil dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

“Lepaskan... Bajingan. Kau belum tahu siapa aku...”

“Tahu dong, masak tidak. Kau adalah seorang wanita centil yang energik.” Qin menarik selimut hingga menutupi kepalanya.

“Ummm... Toloooongg.... Lepaskan...!!”

Qin menutup telinga, wanita itu berisik sekali. Kini tatapannya tertuju pada lelaki yang sudah tidak bisa menahan diri lagi.

Mengapa wajahnya tidak asing?

What teh **** men! Dia adalah lelaki yang sudah menghancurkan imagenya dan membuat semua orang menganggapnya adalah seorang gay, karena lelaki ini menciumnya dengan paksa di depan umum 3 tahun lalu.

Yang membuat Qin geram adalah caranya pergi tanpa maaf.

Hehehe! Aku akan membalas apa yang dia lakukan dengan mencuri ciuman pertamaku.

Si pria mengerutkan kening melihat pemuda itu menyunggingkan senyum aneh. Darahnya berdesir ke arah yang salah. Persetan dengan minuman ****** itu.

“Pergi”

“Hohoho aku sudah disini, kenapa harus pergi? Bersenang-senang dulu kali ah.”Qin naik ke atas ranjang menindihi tubuhnya pria itu.

“Cari mati ya!”

Qin tidak memperdulikan ancaman yang tidak main-main itu, dia justru semakin menjalankan aksinya.

“Aduh duh duh... aku takut sekali~”Ucap Qin dengan nada centil.

“Karena mau mati mending main-main dulu kali ya, hehehe...”Qin terkekeh jahil.

“Lancang! Berani melakukan hal rendahan seperti ini padaku. Aku akan buat hidupmu sengsara!”Teriak si pria marah besar. Tapi Qin malah mengusap pipinya dengan cengiran watados.

“Hehe, kakak cantik~ Aku sama sekali tidak mengerti lho apa yang kau katakan melakukan hal rendahan? Coba kau jelasin dulu padaku?”Layaknya seorang ****** murahan tidak tahu malu tangan indah Qin menyusuri dada bidang si pria, keras dan berotot.

Plas! Semburat kemerahan mewarnai pipi si pria karena ulah lancang Qin.

“Kakak cantik, Jelasin dong~”Ucap Qin sambil menahan tangannya.

“Kau... Tidak tahu malu!”

Saat Qin memegang pergelangan tangannya, dia terkejut bukan main. Fisik lelaki ini bagus, tapi kenapa dari denyut nadinya Qin merasa aneh.

Selain terkena obat perangsang lelaki ini juga terkena racun, racun yang dalam buku medis Keluarganya lumayan langka.

Racun dingin adalah sejenis racun langka, hanya ada beberapa orang di dunia yang mengidapnya. Dimana si pengidap akan merasakan sekujur tubuh menjadi dingin, sedingin es yang membuat susunan saraf seperti tercekat, darah berhenti mengalir dan membeku.

Seluruh organ dalamnya akan merasakan nyeri luar biasa seperti tertusuk ribuan belati tajam. Dari sepuluh orang mengidap pasti akan memilih mati daripada harus merasakan sakit yang tak tertahankan.

Bahkan para ilmuwan masih mengkaji tentang racun langka ini, mereka belum bisa menemukan obat yang efektif untuk menyembuhkan, tapi mereka berhasil membuat obat pereda sakit yang nyaris sempurna.

Obat tersebut berasal dari berbagai jenis tanaman langka yang salah satunya berasal dari Indonesia.

“MINGGIR!!”Suara berat itu menyadarkan Qin dalam lamunannya.

Si pria tampak tidak senang dengan sikap senonoh yang pemuda ini lakukan, hal rendahan yang melecehkannya.

“Minggir, apa kau tidak mengerti bahasa manusia!?”Cibir si pria.

Qin mendengus, sudah penyakitan ngomongnya bikin nyeletuk untung ganteng. Bukan Qin namanya kalo nggak bikin orang darting.

“Sedikit. Tapi, karisma mu ini, gampang sekali membuat orang tergoda sih~”

Si pria melotot, apa yang dilakukan pemuda ini dengan membuka kancing bajunya.

Gluk! Qin meneguk ludahnya, bongkahan dada bidangnya sengat menggoda, kulitnya putih bersih dan berotot membuat siapa pun tidak bisa menahannya lagi. Pria ini benar-benar memiliki daya tarik yang besar.

Ini pertama kalinya aku melihat postur tubuh yang sempurna selama hidup di permukaan bumi.

“Kau... mau apa!?”

Qin menyeringai. Membuat pria itu bergidik ngeri.  Entah sejak kapan Qin memegang sebuah pil dan memasukkannya ke mulut si pria.

“Apa ini!”

“Hadiah terakhir dariku. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi, babay~”

Qin memberi play kiss sebelum keluar.

Wajahnya memerah, tiba-tiba tenggorokan tercekat dengan jantung yang berdetak dua kali lebih cepat bukan karena jatuh cinta tapi karena obat itu.

“Akh!!”Desahnya menahan rasa sakit.

Tiba-tiba pintu dibuka kasar. Brakk!! Seorang pria dua puluhan masuk tergesa dengan wajah cemas.

“Bos!”Dia segera menghampiri pria yang adalah bosnya ini sambil menangis berlebihan.

“Maaf, bos, aku datang terlambat. Kau tidak kenapa-kenapa'kan? Aku cemas sekali, huhuhu...”

“Kenapa kau bisa begini, huhuhu...”

“Ck! Cee...pat bantu aku... akhhh!”nafasnya terengah-engah.

“Baik, bos!”Dia segera menyeka air matanya. Lalu membantu bosnya meninggalkan tempat ini.

Sementara itu, wanita yang Qin tutupin dengan selimut hanya berteriak-teriak meminta tolong.

“Bagaimana dengan nona Lin?”

“Apa peduliku. Cepat!”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!