NovelToon NovelToon

Menikahi Tuan Duda!

1

Lucy (27 tahun) tumbuh menjadi seorang gadis biasa yang cerdas, pekerja keras, dan lulus universitas. Dia bekerja sebagai guru SD. Dia juga bekerja paruh waktu di sebuah toko kecantikan. Keadaan ekonomi Lucy dan keluarganya sangat pas-pasan. Ayahnya sudah tua, namun masih giat bekerja. Pagi-pagi ayahnya sudah mendapat panggilan telepon, sampai tak sempat sarapan. Dia benar-benar kerja membanting tulang agar bisa menabung kembali, karena uang tabungan keluarga terpakai untuk deposit rumah.

Sepulang mengajar, dari dalam bus, Lucy menyaksikan kecelakaan motor seorang kurir pengantar makanan. Untungnya sang kurir selamat. Namun ketika pengemudi motor itu membuka helmnya, begitu kagetnya Lucy ternyata kurir itu adalah ayahnya sendiri. Lucy turun lalu menghampiri ayahnya. Dia menangis.

"Apa yang Ayah lakukan? Mengapa melakukan pekerjaan berbahaya?" tanyanya sambil air matanya yang bercucuran.

Akhirnya ayahnya mengaku bahwa dia sudah dipecat kantor tempatnya bekerja selama 6 bulan. Itulah yang membuat ayahnya terpaksa bekerja serabutan. Perih hati Lucy saat mendengar pengakuan dari ayahnya. Seketika dia merasa tidak berguna. Lucy memohon kepada ayahnya untuk tidak mengambil perkerjaan yang berbahaya karena di rumah ada 4 orang dewasa yang seharusnya bisa membantu keluarga mencari nafkah.

Sedangkan ibu tiri dan kakak tirinya selalu memiliki cara untuk menggerogoti hasil jerih payah Lucy dan ayahnya. Mulai dari berbelanja barang bermerek, berpesta ria di tempat hiburan, hingga yang baru-baru ini, paling parahnya, dan kali ini jumlahnya besar. Mereka tertipu investasi bodong. Mereka dengan bodohnya, menarik uang deposit kontrak rumah, mengubah kontrak jangka panjang menjadi sewa bulanan demi mengikuti investasi bodong.

Saat kembali ke rumah, Lucy dan ayahnya memergoki ibu tirinya yang sedang ditagih sewa bulanan rumah. Karena setahu mereka, mereka telah membayar deposit rumah untuk 5 tahun. Akhirnya ibunya dan kakak tirinya (Lucio) di sidang oleh ayahnya, karena ketahuan mengambil deposit rumah untuk investasi bodong.

Kesabaran Lucy kian habis. Lucy marah pada keluarga ibu tirinya. Dia meminta ayahnya menceraikan ibu tirinya karena dianggapnya hanya menghabiskan uang ayahnya saja. Sedangkan ayahnya bekerja sampai membahayakan nyawa sendiri. Ayahnya tentu saja menentangnya dan marah, menganggap Lucy tak tahu terima kasih pada ibunya. Namun ternyata di benak Lucy, ayahnya dibutakan cinta kepada ibu tirinya sampai meninggalkan ibu kandung Lucy. Lucy juga mengira ibunya meninggal muda karena perselingkuhan ayahnya dengan ibu tirinya. Merasa tidak ada yang berpihak padanya, Lucy pergi meninggalkan rumah dengan membawa kopernya.

Lucy menangis sendirian di taman. Tetapi satu-satunya cara dia bisa bertahan secara mental dari keadaannya saat ini, ya, dengan meninggalkan keluarganya.

Di sisi lain, Kylian (41 tahun) seorang duda yang sedang kewalahan mengurus 3 anaknya. Bagaimana tidak, anak bungsunya, Evan (5 tahun) memilah sayur yang tidak disukainya dan hanya memakan sedikit saja. Tentu hal ini ditentang oleh asisten (Selly, 35 tahun) yang dipercayai Kylian mengurus rumah tangga hingga membuat Evan menangis. Merasa tidak terima, Valerie (14 tahun), anak pertamanya, kembali memprotes Selly.

Kylian malah memarahi Valerie yang tak sopan pada Selly yang lebih tua, dan menegurnya sudah memakai lipstick ke sekolah sedangkan usianya masih 14 tahun. Selly tentu saja tak terima. Ada pula anak kedua Kylian, Ethan berusia 9 tahun dan masih SD senang dengan musik rap sudah berpakaian seperti seorang rapper.

Kewalahan menghadapi ketiga anaknya, Kylian ingin Selly mencarikan seorang guru privat untuk anak-anaknya.

Setelah seharian menjalani pekerjaan sebagai presdir, Kylian beranjak ke tempat “minum”. Lelah yang dia rasakan di hari itu terasa 2x lipat. Dia merasakan kewalahan membesarkan 3 orang anak seorang diri dalam 2 tahun belakangan. Dan hari ini tepat 2 tahun sepeninggalan istrinya. Dia ingin menghabiskan sisa harinya dengan minum dengan harapan hari silih berganti, dan dia dapat melupakan rasa kesedihannya.

Kemalangan rupanya sedang menghampiri Lucy bertubi-tubi. Setelah kabur dari rumah dan tak punya tempat tinggal, sekolah tempat dia mengajar bangkrut. Dia bahkan tidak mendapat gaji apalagi pesangon. Lucy mengirim lamaran posisi guru ke banyak tempat. Tapi dia tetap frustasi dan tertekan. Dia pun pergi ke sebuah bar untuk melepas penatnya dengan sisa sedikit uang yang dia miliki.

Sambil duduk, dia meminum sedikit demi sedikit. Salah satu keinginannya akhirnya terwujud. Selama ini dia sangat ingin bisa melepas penatnya dengan minum sedikit saja. Namun, dia terus memikirkan keluarganya saat ingin menggunakan uangnya tersebut.

Hingga sekarang Lucy setengah mab*k setelah beberapa gelas yang dia tenggak. Dia mulai berjalan mencari pintu untuk keluar. Di tengah jalan, dia melihat pria bersetelan lengkap. Yang tak lain adalah Kylian.

Lucy kehilangan keseimbangannya, melihat Lucy ingin jatuh, Kylian dengan sigap memegang tangan Lucy. Belum sempat mengucapkan terima kasih, Kylian segera melepasnya dan berjalan keluar meninggalkan Lucy di bar.

Sepeninggalan Kylian, Lucy berusaha berdiri dengan benar dan melihat ada kunci mobil tergeletak di lantai. Dia meyakini bahwa kunci itu milik pria tadi yang menolongnya. Lucy pun mengambil kunci mobil itu dan berjalan keluar.

Menyadari kunci mobilnya tidak ada saat dia merogoh kocek, Kylian kembali masuk ke bar. Dan di pintu, dia berpapasan dengan Lucy yang ingin keluar.

“Ini kunci mobilnya,” ucap Lucy seraya menyerahkan kunci mobil milik Kylian.

“Terima kasih,” balas Kylian dan mengambil kunci mobilnya dari tangan Lucy.

Kylian langsung masuk ke dalam mobilnya dan menyalakan mobilnya. Di depannya, dia melihat segerombolan laki-laki mab*k di sekitar Lucy. Sementara Lucy juga tidak dalam keadaan 100% sadar. Kylian mengalihkan pandangannya dan menginjak pedal gas, berpura-pura seolah dia tidak melihatnya.

Tapi saat baru mengemudikan mobilnya, Kylian tidak sengaja melihat kaca spionnya yang memperlihatkan segerombolan laki-laki itu berjalan ke arah Lucy. Kylian pun langsung memundurkan mobilnya ke arah Lucy.

Kylian turun dari mobilnya.

Dia segera berjalan mendekati Lucy. “Anak kamu sudah mencari kamu di rumah! Ayo, pulang! Sudah beranak 3 masih pula minum-minum!” seru Kylian dengan sengaja mengencangkan suaranya.

“Hah? Saya? Anak 3?” tanya Lucy kebingungan.

Kylian menutup mulut Lucy dan membawa Lucy ke dalam mobilnya.

“Om?! Om mau menculik saya, ya?!” seru Lucy setelah masuk ke dalam mobil Kylian.

“Menculik? Hey, dengar. Saya habis menyelamatkan kamu dari laki-laki itu, tahu. Dan kamu malah menuduh saya mau menculik kamu? Turun saja kalau begitu dan kita lihat apa yang akan terjadi,” balas Kylian.

Lucy pun terdiam. Dia malah memakai sabuk pengaman. Hal itu bertolak belakang dari apa yang Kylian suruh.

“Dimana rumahmu?” tanya Kylian.

“Tidak perlu. Turunkan saya di minimarket terdekat saja,” jawab Lucy.

Tanpa banyak bicara, Kylian mengemudikan mobilnya hingga tiba di minimarket terdekat. Dia tertegun sambil meminum susu, melihat pemandangan wanita sedang menyeruput mie instan dengan begitu lahapnya di hadapannya. Padahal waktu sudah menunjukkan jam 2 pagi.

“Sluurrrrpp.. ah!” Begitu reaksi Lucy setelah meminum kuah dari mie instannya.

“Kamu sadar tidak sekarang jam berapa?” tanya Kylian.

“Tentu saja sadar,” jawab Lucy.

“Dan kamu menyantap mie instan?” tanya Kylian.

“Omong-omong.. kenapa om masih di sini?” balas Lucy.

“Sa-saya menunggu sopir saya! Saya tidak bisa berkendara di bawah pengaruh alkohol,” ucap Kylian. Ia segera mengeluarkan ponselnya.

“Jadi om sebentar lagi akan pulang, toh..” balas Lucy.

“Tentu saja,”

“Hey, nona muda. Kamu sedang tidak ingin pulangkah? Seberat apapun masalahmu, kamu tetap harus pulang. Bagaimana dengan keluargamu? Mereka semua pasti sedang mencarikanmu,” ucap Kylian.

“Om, bisakah om menemani saya untuk hari ini saja? Eh-tidak. Karena sekarang sudah jam 2, maka hanya bisa 5 jam saja. Setelah itu—” ucap Lucy yang terpotong saat Kylian berdiri dan menarik tangannya.

Kylian bersama-sama dengan Lucy menyambangi sebuah hotel kelas atas di tengah kota. Mereka pun kini berakhir di atas ranjang.

Bersambung...

2

Kylian terbangun dan diikuti oleh Lucy. Kylian mencari jam tangannya untuk memastikan jam berapa saat itu. Barulah dia mengenakan pakaiannya kembali.

"Om, siapa namamu?" tanya Lucy yang masih setengah berbaring di ranjang.

"Untuk apa tahu namaku?" Kylian pun melambaikan tangannya pergi tanpa menyebutkan namanya.

Lucy berharap suatu ketika bisa kembali bertemu Kylian meskipun tidak ada alasan lagi bagi keduanya untuk saling melihat. Semalam mereka sudah sepakat untuk saling menemani di malam itu saja.

...****************...

Lucy akhirnya mendapat tawaran tempat tinggal bersama temannya. Meskipun temannya juga tinggal di rumah kos, tapi Lucy sangat bersyukur karena bisa memiliki tempat untuk tidur.

Kylian meminta sahabatnya (Jeremy) yang merupakan dosen di sebuah universitas untuk mencarikan/merekomendasikan guru untuk anak-anaknya. Sahabatnya mengatakan, tidak mudah mencari tutor yang diminta menginap untuk mengasuh tiga anak.

Ayah Lucy, Harry, akhirnya mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai sopir pribadi. Dia datang ke sebuah alamat yang ternyata adalah kediaman Kylian. Kylian sendiri mewawancarainya secara langsung. Orang-orang di kediaman Kylian tampaknha menerima baik calon sopir di kediaman seperti Harry.

Sesampainya di rumah, Harry menyampaikan kabar baiknya yang telah mendapat pekerjaan berkata supir keluarga Kylian dan mengharuskan dia untuk tinggal di sana. Harry dan istri serta anak tirinya memang akan meninggalkan rumah mereka karena tidak mampu membayar sewa bulanan. Ia minta istrinya untuk sementara bisa tinggal bersama orang terdekat. Istrinya mencemaskan suaminya yang hanya akan bekerja sebagai sopir, padahal dahulu pernah menjadi manajer di sebuah kantor. Menurut Harry hal itu masih harus melakukan ini untuk mendapatkan tempat tinggal lagi. Penghasilan dari sopir keluarga Kylian juga tidak sedikit.

Asisten rumah tangga di rumah Kylian, Selly menyarankan Kylian istirahat setelah bekerja sampai larut malam. Namun Kylian berkata ia harus pergi untuk suatu acara.

Acaranya ternyata reuni yang juga dihadiri teman-teman Kylian. Ada Jeremy juga. Mereka mengobrol santai sebagaimana layaknya teman kuliah.

Setelah nongkrong bersama teman-temannya, Kylian kembali ke kediamannya, ia tidak melupakan fakta bahwa dia adalah seorang ayah. Malam hari tak lupa ia menengok anak-anak nya yang sudah tidur. Namun saat pagi hari ia tampak kewalahan menghadapi anak-anaknya, terutama Valerie. Valerie bahkan menjulukinya ayah yang otoriter. Banyak larangan yang dilontarkan Kylian hingga membuat Valerie kesal.

Kylian berniat untuk memperbaiki hubungannya lagi dengan Valerie yang sedang marah padanya. Kylian mencari di situs pencarian hadiah yang disukai remaja putri. Tercantum lipstik di sana. Ia lalu mampir ke toko kosmetik. Kebetulan Lucy bekerja di sana. Ia tengah melayani anak sekolah mencoba lipstik. Kylian sendiri anti anak sekolah memakai lipstik. Lucy terkejut melihat Kylian.

"Om mencariku sampai kemari?"

"Tentu tidak."

Kylian pun pergi. Hal itu membuat Lucy menjadi bertanya-tanya, alasan apa yang melatarbelakangi seorang pria dewasa datang ke toko kosmetik? Lalu pria dewasa itu langsung pergi begitu saja setelah melihat dirinya.

...****************...

Harry langsung pindah ke rumah Kediaman Kylian. Celakanya, saat istrinya melihat pondok tempat tinggal seorang sopir di kediaman itu, ia begitu tertarik. Ukuran rumahnya untuk sopir di sana sama seperti ukuran rumah mereka yang dapat dihuni 4 orang dewasa. Ia ingin tinggal di sana lebih lama, yang membuat Harry cemas karena takut ketahuan. Istrinya (Yuni) terus memberikan alasan, membuat Harry tidak tega lagi untuk mengusirnya.

...****************...

Kesulitan hidup Lucy belum berakhir. Meski dia mendapat paruh waktu pekerjaan yang baru, uangnya tetap tak seberapa. Dia merasa harus mencari pekerjaan tetap. Malangnya lagi, ketika sampai di rumah kos temannya, ia mendengar temannya bertengkar dengan pacarnya gara-gara Lucy tinggal di rumah itu. Lucy pun terpaksa pergi karena merasa bersalah keberadaannya sudah membuat teman dan pacarnya tidak nyaman.

Keesokan harinya, Lucy mendatangi kampusnya untuk mencari lowongan pekerjaan. Dia lalu berpapasan dengan dosennya yaitu Profesor Jeremy. Ia tak menyangka Lucy kehilangan pekerjaan tetapnya. Tiba-tiba Jeremy kepikiran sesuatu.

"Apa kamu tertarik menjadi guru asuh yang menginap? Tetapi bukan mengajar 1 anak, melainkan 3 anak," tanya Jeremy dengan ragu.

"Jangankan 3, 10 pun saya bersedia, Prof!" tegas Lucy.

Lucy pergi wawancara ke kediaman Kylian. Di dekat sana ada Evan, anak bungsu Kylian yang baru pulang dari sekolah bersama Selly. Saat Evan melempar bola, dia hampir tertabrak oleh mobil yang sedang melintas, untungnya Lucy yang melihatnya, gesit bertindak. Mereka selamat, hanya lutut Lucy terluka. Lucy tak menghiraukannya, dia buru-buru pergi untuk janji wawancara.

Sesampai di kediaman itu ia takjub, ia menyapa mama Kylian (Madam Sandra) dengan sebutan “Nyonya”. Sandra pun langsung menyukainya. Sayangnya begitu menemui kepala rumah tangga dia terkejut. Calon majikannya ternyata Kylian yang pernah menghabiskan malam bersamanya beberapa waktu yang lalu. Lucy lemas begitu tahu rumah siapa yang dia lamar untuk bekerja.

Di ruang kerjanya, Kylian hanya membiarkan resume milik Lucy ditaruh di mejanya. Dia melihat lutut Lucy terluka. Dia berprasangka Lucy mabuk lagi di siang hari.

Lucy berusaha menjelaskan untuk membela dirinya.

"Saya bukan orang yang tidak ada kerjaan sampai minum di siang hari. Lutut saya ini terluka karena ada kejadian..." Belum selesai berbicara, Kylian segera memotongnya.

“Menjaga dirimu sendiri saja tidak bisa, bagaimana dengan anak saya?”

“Tapi lutut saya ini terluka karena—”

“Saya tidak bisa memperkerjakan kamu sebagai guru di sini. Kamu boleh pergi.”

Tetapi Kylian tak mau mendengarkan apapun lagi dari Lucy, dia meminta untuk Lucy pergi.

Kandidat tutor berikutnya yang genit, tentu tidak disukai oleh Selly dan Madam Sandra. Selly mencari tutor yang sederhana agar niatnya mendekati Kylian tidak terganggu. Ia kaget ternyata 2 kandidat itu tidak disetujui Kylian. Selly mencoba merekomendasikan kandidat pertama, yaitu Lucy. Dia dengan jujur mengatakan bahwa Evan hampir mengalami kecelakaan, untungnya ada Lucy yang menyelamatkan. Kylian tercengang. Dia sudah keliru menuduh luka di lutut Lucy.

Kylian akhirnya membaca resume Lucy. Dia lalu menelepon sahabatnya Jeremy yang merekomendasikannya. Jeremy mengatakan bahwa Lucy orang yang baik, berkepribadian yang baik, dan prestasi akademiknya juga bagus. Kylian mulai mempertimbangkannya.

Lucy kembali berduka setelah gagal mendapatkan pekerjaan tetap sebagai guru privat. Namun tiba-tiba Selly meneleponnya mengatakan bahwa ia diterima menjadi guru privat tetap. Lucy hampir tidak percaya. Ia kembali lagi dan bertemu Kylian. Kylian meminta maaf sekaligus berterima kasih karena Lucy menyelamatkan putra bungsunya. Lucy pun resmi diterima sebagai Guru asuh privat untuk 3 anak Kylian.

“Tapi dengan satu syarat, tidak boleh ada yang tahu mengenai pertemuan pertama kita.” ucap Kylian.

Tanpa berpikir panjang, Lucy pun langsung mengiyakannya. Karena dia sangat membutuhkan pekerjaan tetap itu.

Bersambung...

3

Selly mengantar Lucy ke kamar barunya, lalu memperkenalkan tugas yang harus dilakukan Lucy sebagai guru privat di kediaman Kylian. Lucy pun berkenalan dengan ketiga anak asuhnya. Akhirnya dia mengetahui bahwa ibu anak-anak itu sudah tiada. Di sisi lain, Lucy masih belum memahami pola asuh/pendidikan yang diberikan kepada Evan, putra orang kaya. Termasuk mengapa Evan kecil tidur sendiri.

"Apa ia tak takut?" pikirnya.

Malam pertamanya di kediaman Kylian itu hujan deras disertai petir. Dari kamarnya, Lucy mendengar suara rintihan. Saat dia keluar kamar untik memeriksa ternyata Evan sedang duduk dan menangis.

Lucy menenangkan Evan. Evan meminta pada Lucy jangan memberitahu siapapun kalau dia menangis. Dia tidak ingin diolok-olok kakaknya Ethan, karena menangis seperti bayi.

"Aku bukan bayi", tegasnya.

Evan juga kemudian berkata,

"Aku menangis hanya karena mendengar suara petir saja, bukan karena merindukan Ibu."

Lucy langsung terenyuh, ia tentu tahu bahwa itu berarti sebaliknya. Lucy kemudian menjawab dengan bijak.

"Evan, kamu begitu berani, Kakak saja masih menangis saat merindukan ibuku."

Malam itu Evan tidak mau tidur sendiri, dia lalu ke kamar Lucy dan tidur bersama Lucy.

Malam hari, Kylian mulai memeriksa anak-anaknya di lantai atas. Begitu pertama masuk kamar Evan ia kaget karena Evan hilang. Dia pun berlari ke kamar Ethan dan membangunkannya untuk menanyakan keberadaan Evan. Ethan sendiri tidak tahu ke mana adiknya. Kylian lalu bergegas ke kamar Valerie dan membangunkannya. Valerie sangat marah begitu dia merasa ayahnya masuk ke kamarnya dan membangunkannya. Rumah iti langsung heboh. Nyonya dan Bibi Bi Yola, Selly, pun ikut terbangun. Bibi lalu diperintahkan memeriksa kamar Lucy karena hanya Lucy yang tidak terbangun saat itu. Evan pun ditemukan di sana. Kylian pun langsung memarahi Lucy.

“Mengapa kamu tak memberitahuku dan membawanya ke kamarku!"

Lucy ingin menjelaskan namun teringat janjinya kepada Evan untuk tidak memberitahu ke siapapun kalau dia menangis.

Kylian menggendong Evan dan membawanya keluar dari kamar Lucy. Bi Yola pun bahkan menegurnya

"Kamu tidak terbangun di saat semua orang di rumah heboh? Bisa-bisanya kamu tidur selelap itu di rumah orang lain."

Hari pertama Lucy tidak berjalan dengan baik.

Harry juga terbangun di tengah malam hujan karena mendengar suara aneh di luar kamarnya. Ternyata istrinya basah kuyup kehujanan dan kedinginan di luar pondok. Rupanya dia ingin mengunjungi suaminya di malam hari namun sempat kesasar. Alhasil, dia mengalami demam.

Paginya, Lucy bertanya pada Bi Yola.

"Evan masih kecil, mengapa dia tidak tidur bersama neneknya?"

Akhirnya dia tahu Nyonya Sandra bukan nenek kandung anak-anak. Karena Nyonya Sandra hanyalah istri simpanan ayah Kylian. Bibi Yola juga ingin memperkenalkan Harry pada Lucy, tetapi Harry sedang terburu-buru. Lucy belum menyadari Sopir yang dimaksud itu ayahnya.

Sebenarnya, Ayah Lucy selalu memikirkan Lucy, dan ingin sekali menghubunginya, hanya saja Lucy memblokir telepon ayahnya.

Nyonya Sandra meminta Harry mengantarnya untuk menengok anak tunggalnya, Hana ke rumahnya. Nyonya Sandra ingin Hana segera menikah. Supaya mereka mendapatkan jatah warisan saham yang 5%. Karena menurut wasiat ayah Hana warisan itu hanya bisa cair ketika Hana sudah menikah.

"Tapi Ibu, bukankah itu sahamku? Kenapa ibu menginginkannya?"

Ibunya pun menangis. Harusnya anaknya paling mengerti kesedihannya karena ayah Hana tidak memberi sepeser pun warisan. Dia hanya bisa mengandalkan hidup dari uang saku Kylian yang selalu bersikap dingin kepadanya.

Kylian menyadari putrinya Valerie selalu sulit diatur dan sulit untuk ia dekati.

Sebenarnya Valerie menolak didekati keluarga karena di sekolah dia mengalami bullying dan penganiayaan. Dia mungkin menjaga rapat-rapat hal itu dan tak mau diketahui orang-orang.

Di Kediaman Kylian, malam itu Lucy panik karena Valerie belum pulang. Kylian melihat gelagat aneh Lucy.

"Ada apa, Lucy?"

Lucy melapor Valerie belum pulang dan tidak bisa dihubungi. Padahal les bahasa Inggrisnya sudah berakhir 2 jam yang lalu. Lucy kembali dimarahi Kylian karena tak melapor lebih awal.

Untungnya Valerie tak lama kemudian sampai di rumah. Seperti biasa, dia bersikap jutek dan tak mau berkata apa-apa pada ayahnya. Tetapi Lucy memperhatikan keanehan pada Valerie. Seragam Valerie ada yang robek, dan ada tanah menempel di roknya.

Lucy mencoba masuk ke kamar Valerie dan bertanya, tetapi Valerie tak mau berkata apa-apa. Dia minta ditinggalkan sendiri karena lelah.

Berbeda dengan Evan yang malah menyukai Lucy. Dan ternyata mereka mudah sekali akrab, tidak seperti Selly yang kaku dan tidak mengerti cara mendekati anak. Mereka asik bermain di halaman.

Istri Harry, Yuni sedang tidur di pondok dekat halaman dan seperti mendengar suara Lucy. Dia pun memberitahukan pada suaminya.

"Apa aku bermimpi? Aku seperti mendengar suara Lucy," tanyanya.

Suaminya tentunya berkata itu mimpi.

Bibi Yola rupanya tertarik pada Harry. Ia membawakan makanan ke pondok. Begitu ada yang mengetuk pintu Harry dan istrinya terkejut. Yuni masuk ke kamar untuk bersembunyi. Bibi Yola rupanya ingin lebih, ia pun ingin masuk pondok sekedar minum kopi. Tentu Harry menolak, takut keberadaan istrinya ketahuan. Yuni mendengar perkataan Bibi tadi tentu ia merasa kesal dan sedikit cemburu. Ia semakin tak ingin meninggalkan pondok.

Saat Lucy mengantar Evan ke sekolah, Evan ingin memastikan bahwa Lucy juga harus menjemputnya nanti. Evan juga meminta Lucy berjanji untuk tidak akan meninggalkannya sampai jangka waktu yang panjang.

Kali ini, Bibi Yola meminta tolong pada Lucy untuk mengantarkan makanan lagi ke pondok tempat Harry tinggal. Kebetulan Lucy belum pernah bertemu dan berkenalan dengan Harry.

Ketika seseorang mengetuk pintu, Harry dan istrinya kembali panik. Tetapi suaranya mirip Lucy. Istrinya buru-buru bersembunyi di kamar. Saat pintu terbuka, mereka berdua terkejut. Yuni pun keluar dari kamar. Lucy semakin terkejut melihat ibu tirinya ada di situ juga.

Saat mengantarkan makanan ke pondok Harry, Lucy kaget karena yang ia temui justru ayahnya. Ayahnya juga tak mengira Lucy adalah Guru privat baru di kediaman Kylian. Lucy lebih kaget lagi melihat ibunya. Sungguh kebetulan yang tidak mereka duga sama sekali. Harry bisa bertemu kembali dengan putrinya, namun kebetulan ini tak semudah itu. Mereka tiba-tiba khawatir pemilik rumah akan memandang mereka sengaja merencanakan sesuatu yang buruk. Bicara jujur pun apakah ada orang yang akan percaya?

Lucy juga marah kepada ibunya yang berani tinggal menyelinap di rumah orang lain. Sampai mereka menemukan solusi, mereka akan pura-pura tidak saling kenal.

Lucy mencari informasi, ternyata Keluarga Kylian tidak menerima karyawan yang punya hubungan keluarga satu sama lain. Menurut Yuni cukup salah seorang saja yang keluar dan dia meminta Lucy yang keluar. Lucy marah dan bertengkar dengan ibunya. Lagi-lagi Lucy mengatakan hal bahwa ibu tirinya yang telah membuat ibu kandungnya pergi. Lucy tambah membenci ibu tirinya dan pergi. Yuni tak tahan Lucy berpikir buruk tentang dirinya terus. Ia ingin suaminya berterus terang kepada Lucy bahwa mereka bukan pihak yang salah atau pasangan selingkuh. Ibu Lucy-lah yang meninggalkan Lucy.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!