NovelToon NovelToon

TUAN MUDA SALAH BALAS DENDAM

Bab 01

"BRAKKKKKK"

laki-laki dengan tubuh Tinggi. Rambut hitam lurus dan tebal, bermata elang, berhidung mancung, berdagu belah, kulit yang putih dan bersih. di tambah rahang yang tegas. SETO DESTAWARSA nama laki-laki tajir di kota batam... dia pemilik perusahaan MANDALA KING. yang memiliki banyak cabang di dalam negeri maupun di luar negeri.

"kalian semua tidak berguna,hanya mencari satu orang wanita saja tidak mampu"terlihat sangat marah dan kesal laki-laki itu. dia kembali duduk di kursinya sambil memijat pelipis hidungnya.

"maafkan saya tuan, saya akan mencari sampai dapat" jawab asistenya. Yang biasa dia sebut Zeo

"bagus pergi dan bawa wanita itu dihadapanku"

Tiba-tiba ada suara getaran pada ponsel Seto. menadandakan ada panggilan masuk.

"hallo Arsan, ada apa?"

"aku punya hadiah untukmu"

"hadiah apa?"

"aku akan mengirim email semua informasi wanita yang kamu cari"

"segera kirim, aku akan memberimu hadiah”

Panggilan telvon pun terputus. Tak lama kemudian email pun masuk.

"Zeo, aku punya tugas untukmu, paksa KUSWOROuntuk menikahkan salah satu anaknya denganku. sebagai imbalanya proyek tanah di hulu utara." kata Seto pada asistenya

Zeo pun melaksakan perintah tuannya, lalu berhasil.

***

gadis dengan gaya tomboy, rambut panjang hitam lurus, badan tinggi dengan

tubuh yang edeal dan cantik, kulit bersih, mata belok dengan bulu mata yang Panjang, membuat dia terlihat begitu manis. gadis itu duduk di sebuah cafe sedang menunggu seseorang. tak lama kemudian datang seorang wanita dengan tergesa-gesa menghampirinya.

"hufff hufff hufff sumpah capek banget, sory banget gue telat.” Dia duduk di kursi langsung minum yang sudah dipesan gadis itu,dan terlihat seperti sedang kehausan.

"gue udah tau seperti apa lo itu, memang jam karet kan biasa" jawab gadis itu. gadis yang duduk dari tadi adalah Airi wanita yang di cari Seto selama ini.

"terus kenapa lo ngajak ketemu gue disini" tanya Xixi kepada sahabatnya itu.

"aku gak tau harus mulai cerita dari mana sama lo, aku baru saja lulus, usiaku masih sangat muda tapi aku di jodohkan dan di paksa menikah dengan orang yang bahkan tidak aku kenal sama sekali, aku gak tau apa yang harus aku lakukan." Airi menangis didepan sahabatnya itu.

"what, terus kamu menikah dengan siapa jangan bilang om tua,atau apalah,kenapa bukan kakakmu yang menikah, diakan lebih tua dari pada lo."

"kakak tidak mau,kata mama sama papa karir kakak lagi naik, perusahaan papa lagi tumbang, dan pengusaha itu yang bisa menyelamatkan keluargaku" airi menangis tersedu-sedu. Xixi yang melihat Airi sedih mencoba menenangkan.

"Xixi,kenapa semua tidak adil, kenapa setiap ada masalah dari kecil selalu aku yang menjadi korbannya, Xixi pernah aku bertanya pada diriku sendri apakah benar kalau aku ini anak kandung papa sama mama."

"Airi gimana kalau kita kabur saja dari pernikahan ini, kita bisa hidup di luar negri, aku akan menemanimu."

"Xixi itu tidak mungkin, aku tidak bisa membiarkan keluargaku dalam keadaan yang terpuruk, mau bagaimanapun dia adalah keluargaku, aku hidup di dunia ini tak ingin berhutang pada siapapun. bahkan dengan hidupku."

"Airi aku sebagai sahabatmu aku akan selalu berdoa agar calon suamimu ini adalah orang yang baik"

"terima kasih Xixi, hanya kamulah sahabat yg aku punya saat ini" Airi memeluk sahabatnya itu

***

Airi yang saat ini berdiri di depan bar, memutuskan untuk masuk dan duduk. dia meneguk minuman, gelas demi gelas. terlihat dari seberang duduk seorang laki-laki memperhatikan Airi dengan sangat tajam.

Airi mabuk, dia minum sambil menangis. jelas sekali dia sangat frustasi.

sesekali dia melihat laki-laki yang duduk di seberang dan airi beranjak jalan terhuyung-huyung akibat alcohol, dia menuju tempat pria itu duduk. Airi yang tak sadar itu, langsung duduk di pangkuan pria tersebut sambil merayunya.

"heh kamu ternyata sangat tampan, kamu juga kelihatan sangat kaya. temani aku malam ini,aku akan menikah dengan laki-laki yang tidak aku kenal sama sekali,kenapa keluargaku begitu membenciku sejak kecil" Airi menangis

sambil memeluk tubuh Seto, entah kenapa hati seto merasa sakit mendengar airi menangis, Seto memeluk dan mengusap rambut airi dengan lembut.

melihat kelakuan Seto. Zeo asisten Seto terbengong, selama ini tuannya sangat dingin tidak ada satupun wanita yg bisa menyentuh tuannya karena setau Zeo dia hanya menginginkan satu wanita, kekasih masa kecilnya ketika umur 17 tahun, namun telah di bunuh oleh pria kejam, yaitu ayah Airi.

Airi menangis tersedu-sedu sampai tertidur di pangkuan Seto. melihat airi yang sudah tidur.Seto membawa airi di sebuah hotel. setelah chek in dia lalu membawa Airi di sebuah kamar yang sudah di pesanya. dia membaringkan tubuh airi di atas kasur. Seto berencana meninggalkan airi. namun tiba-tiba tangan Airi menarik tangan Seto.

"jangan tinggalkan aku" airi mengingau

Seto menoleh, dan duduk di dekat airi. memperhatikan wajah cantik di sebelahnya. Seto mengusap rambut Airi. terlihat jelas leher yang jenjang dan kulit yang putih.

Seto menelan slavinanya. dia juga pria normal. Dia lalu berfikir, seandainya aku tidak memiliki janji akan membalas kematian Prili Sujia, mungkin aku akan menyentuhmu malam ini. tapi aku akan setia memenuhi janjiku pada wanitaku. Seto melepas tangan Airi dan meninggalkanya di kamar hotel sendirian.

***

"aaahhhkkk,sakit sekali kepalaku.aku sekarang dimana?." Airi terbangun di pagi hari, dan memperhatikan sekelilingnya. dia sudah tidak bisa mengingat lagi apa yang terjadi tadi malam.

Setelah itu dia melihat bajunya masih dalam keadaan lengkap berarti tidak ada yang terjadi tadi malam, kata Airi. Lalu Airi langsung pulang kerumah dengan menggunakan taxi.

"bagus,dari mana saja kamu tadi malam tidak pulang" papa Airi marah melihat putrinya itu tidak pulang semalaman.

"aku tidur di rumah Xixi pa.”

"besok sudah ditetapkan hari pernikahan kamu. Papa tidak mau tau apapun, sekarang kamu pergi istirahat tidak usah keluar rumah atau mencoba untuk kabur."

"aku tau itu pa." jawab airi sambil berjalan ke kamarnya. Airi sudah menerima takdirnya dan berharap orang yang dinikahinya masih muda dan baik.

***

dreeetttt

getaran diponsel tanda ada panggilan.

"hallo pa" Seto mengagkat telvon dari papanya.

"seto ingat dendam hanya akan merusak hatimu, lebih baik kamu iklaskan Prili agar tenang di alam sana."

"pa, mata harus di bayar mata, nyawa harus di bayar nyawa. Prili hanya akan tenang, jika si tua bangka itu menderita. Aku akan membuat dia membayarnya. akan aku buat dia lebih baik mati dari pada hidup" kata Seto sambil menyalakan rokok.

"oke, terserah kamu aja Seto yang penting kamu bisa menjaga dirimu sendiri. dan kamu tidak menyesal dikemudian hari." telvon pun langsung dimatikan oleh papa seto.

"pa, kenapa papa setuju begitu aja, kalau kayak gini kan gak jadi kita punya cucu nanti." kata mama Seto, sambil menggoyangkan lengan suaminya.

"mama tenang aja, setelah Seto menikah dia juga pasti makin sayang sama istrinya. tinggal satu rumah satu ranjang siapa yang gak sayang. Seto kan juga laki-laki normal ma, dia hanya ingin menikahi salah satu anak Kusworo untuk mengambil alih perusahaanya dan membuat Kusworo menderita saja." papa seto memberi penjelasan pada istrinya.

"iya pa, mama harap juga begitu. dan kita segera memiliki seorang cucu"  mama Seto sangat berharap dia segera memiliki cucu.

***

keesokan harinya Airi duduk di meja rias, disana Airi di makeup dengan hati-hati dan hasilnya sangat menakjubkan. Airi yang tidak pernah memakai make up kini menatap kaca dengan kagum.

"wachhh benarkah ini aku? cantik sekali. tapi sayang aku menikah dengan orang yang tidak aku kenal." Airi menatap sedih. "tante aku ingin

bertanya jika laki-laki mengatakan sewaktu kecil ingin menikahi perempuan, apakah itu sebuah kebohongan atau suatu hari nanti dia beneran akan datang? untuk menikahi perempuan itu?." tanya Airi pada tante Wildan.

"Airi kadang laki-laki itu berkata dengan tulus, terkadang itu semua hanya menyenangkan wanita, lagipula cinta sewaktu kecil belum tentu akan cinta setelah dewasa, tante berharap kamu bahagia setelah menikah, bukankah keinginan Airi yang ingin segera pergi dari keluarga ini. bukan kah Airi ingin pergi sejauh yang Airi bisa?." tante wildan memberikan nasehat pada Airi, walau wildan bukan tante kandung tapi dia begitu menyayangi Airi seperti anaknya. Tante Wildan membawa Airi ke tempat resepsi pernikahan di gelar.

Bab 02

Tante Wildan menggandeng tangan Airi dengan sangat lembut, berjalan di atas karpet merah. Di ujung sudah ada pendeta dan laki-laki yang sangat tampan, memakai jas terlihat begitu sangat gagah. Airi berjalan berlahan-lahan degan anggun. Semua mata tertuju pada pengantin tersebut.

di depan pendeta upacara pernikahan telah dimulai.

"Saya mengambil engkau menjadi istri/suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.”

mereka saling mengaitkan cicin di jari manis kanan. lalu mencium bagaikan sebuah kenyataan tanpa sandiwara. Seto mengandeng Airi sangat lembut menuju kursi pelaminan disana dia menyambut para tamu.

sudah jam 11 malam tamu undangan telah pulang. tinggal 2 keluarga yang ada disana. hari mulai malam dan sepi.

"Airi mama sama papa harus pulang, jadilah istri yang baik dan nurut pada suamimu jangan nakal, tunaikan kewajibanmu sebagai seorang istri" nasehat mama Airi dan berbisik jangan membuat ulah dan malu keluarga.

"Seto titip airi ya, perlakukan dia dengan baik." pinta papa airi pada Seto.

"iya pa" Seto menjawab dengan singkat.

"Airi,tante pulang ya nak, jaga diri, jaga kesehatan, semuga kamu bahagia selalu dalam lindungan tuhan. jadilah istri yang baik untuk suamimu. jadilah wanita yang kuat, tante yakin kamu pasti bisa, Airi adalah wanita yang hebat" nasehat tante Wildan pada airi sambil memeluk lalu melepas pelukanya, dan mengecup kening airi setelah itu pergi meninggalkan Airi.

"Seto ajak istrimu istirahat pasti sangat lelah" mama Seto menyuruh mereka istirahat.

Mama Seto sangat menyukai airi sebagai menantunya. Dan berharap anaknya bisa mencintai Airi.

"iya ma" Seto menjawab dengan malas lalu pergi naik tangga Airi menyusul di belakang Seto sampailah di kamar yang sangat luas lalu Airi berlahan-lahan masuk kamar tersebut.

Seto langsung pergi mandi membersihkan diri karena merasa lengket dan panas badannya. Airi duduk di atas kasur sambil melihat-lihat setiap sudut kamar.

Seto keluar dari kamar mandi memakai handuk, terlihat jelas dada yang bidang tubuh yang sangat bagus. Seto dengan telanjang dada, rambut yang basah membuat dia kelihatan sangat maco dan benar-benar kelihatan sangat menawan. airi melihat dengan sangat kagum.

"sudah puas kau melihatnya"  Seto yang sadar Airi memperhatikan tubuhnya langsung berkata kasar pada airi

"maaf" Airi hanya menjawab singkat dan menundukan kepalanya.

"kamu jangan pernah bermimpi untuk tidur di atas ranjang bersamaku, kamu tidur dilantai, aku tak sudi tidur berbagi kasur denganmu, dihatiku hanya ada satu wanita" Seto mengatakan kata-kata yang sangat pedas sambil menyondongkan badan benar-benar hanya berjarak seinci sampai airi merasakan nafas Seto yang hangat.

"aku tau itu,dan aku berharap wanita yang kamu tunggu segara datang" jawab Airi dengan gugup.

Seto melempar bantal juga selimut ke airi " itu selimut dan bantal untuk kamu tidur"

Seto tidur di ranjang, sedangkan Airi tidur dilantai yang dingin, malam begitu panjang.airi kedinginan berkali-kali dia bolak-balik tak bisa tidur. air mata berlahan-lahan jatuh di pipi. "tuhan sampai kapan semua ujian ini berakhir aku sudah hampir tidak kuat lagi." kata Airi dalam hati. seto tidur sangat pulas,mungkin dia kelelahan

***

mentari telah menyinari pagi yang indah burung-burung berciut-ciut menyambut pagi. Sudah menandakan jika semua orang harus beraktifitas seperti biasanya.

Seto  menyibaklakan selimut, dia duduk di atas kasur melihat sekeliling mencari istrinya namun istrinya sudah tidak di kamar. suara gemricik air di kamar mandi. Airi sedang melakukan ritual mandi pagi.  tak lama kemudian airi keluar hanya berbalut handuk, dia sudah terbiasa mungkin airi lupa jika kamar itu bukan dia sendiri yang menempatinya.

Seto melihat airi dengan penampilan seperti itu langsung mematung dan menelan slavinanya. airi terkejut dan mau kembali ke kamar mandi. tapi sialnya malah terpeleset jatuh tersungkur di pelukan Seto, tambah sial lagi handuk yang di pakai Airi malah lepas,

deg

deg

deg

detak jantung Seto benar-benar tak terkendali lagi, naik turun tak karuhan, di tambah bau wangi tubuh Airi membuat Seto semakin tak berdaya. Airi menyadari hal itu langsung cepat bangkit namun Seto malah menarik dan menindih tubuh Airi.

"kamu tidak perlu menggoda aku dengan tubuh jelekmu ini, aku tidak akan pernah jatuh cinta sedikitpun padamu, ingat kata-kataku ini dengan baik." Seto langsung pergi mandi menenangkan diri di kamar mandi.

"kenapa jantungku terasa mau lepas, oh Seto sadarlah dia hanya istri samara, bukan wanita yang pantas untuk kamu cintai. Dia anak seorang pembunuh." Seto menenangkan diri.

Airi merias diri di cermin dan berkata" aku pasti bisa menaklukkan kamu"

di meja makan Airi, Seto sarapan bersama mama sama papa Seto

"Airi, gimana tidurnya nyenyak tidak?." tanya mama Seto membukasuara

"iya tante tidurnya nyenyak?" jawab Airi sambil menatap Seto.

"hahahahaha ya ya, kalian rencana mau bulan madu kemana, Seto udah jangan sibuk kerja dulu,kalian harus pergi bulan madu."

"uhhhukkkh" Seto yang minum air putih langsung tersedak.

"soal bulan madu nanti ajalah pa,banyak kerjaan yang harus seto selesaikan" jawab Seto singkat "udah ya ma pa, Seto berangkat kerja

dulu" Seto minum air putih menadakan mengakhiri sarapan paginya, dan langsung pergi meninggalkan rumah.

"Airi besok mama sama papa harus kembali ke asterdam, kalian harus rukun dan selalu bahagia, semuga bergantinya hari Seto mampu menerima Airi dengan tulus, Airi harus sabar ya sayang." nasehat mama Seto sambil memegang tangan Airi.

"iya tante,Airi mengerti"

"nak jangan panggil tante,panggil mama. sekarang saya adalah mama Airi juga"

"iya tan... ehhh ma, makasih ya ma udah sayang sama Airi, mama sama papa di sana juga harus jaga Kesehatan." balas Airi.

"iya nak, hari ini ayo temani mama pergi belanja."

"iya ma, Airi siap-siap dulu ya."

"iya mama tunggu di bawah."

***

di rumah keluarga Kusworo keluarga Airi rebut.

"pa ma, kenapa papa sama mama tidak bilang kalau ternyata yang menikah dengan Airi itu Seto, siapa yang tidak mau nikah sama Seto reputasi yang sangat bagus di cintai banyak wanita, setiap wanita memimpikan itu semua pa" Zia mengamuk papa sama mamanya.

"Zia mama juga gak tau kalau ternyata taun muda yang dimaksud adalah Seto, kalau kamu mau kan bisa menyuruh Airi cerai dan kamu gantikan dia"

"iya Zia, kamu lebih unggul dari pada Airi"

"pa ma, janji ya papa sama mama mau menyingkirkan airi demi Zia"

"iya sayang nanti mama akan bilang sama Airi." kata mama Airi.

"hanya anak pungut yang entah dari mana tidak layak menjadi adikku, akan selamanya hanya akan menjadi pijakanku" kata Zia di depan cermin.

Bab 03

airi pergi berjalan-jalan ke mal bersama mertuanya,airi sangat senang karena ini adalah kali pertama airi belanja bersama orang yang tulus sayang sama dia. biasanya kalau belanja bareng sama kakak dan mamanya dia hanya disuruh membawa belanjaanya tanpa belanja. airi berfikir,tak apalah suamiku tak suka padaku yang penting mertuaku sangat sayang padaku. mama airi memborong banyak baju,tas dan sepatu untuk airi setelah puas belanja mereka pergi ke salon dan merubah penampilan airi menjadi semakin cantik.

setelah bosan berjalan-jalan, airi dan mama mertuanya mampir di sebuah resto milik keluarga.

"selamat datang nyonya" pelayan membukukkan badan.

"tolong hidangkan menu utama kita" mama seto memesan makanan.

"airi,ini adalah milik keluarga mandala,ini juga milikmu... kedepanya kamu bisa datang kapanpun yang kamu mau" mama airi memberi tau airi kalau resto itu punya keluarga mandala,airi sangat beruntung memiliki mertua yang sayang padanya.

"iya ma,makasih ya ma... untuk semua hari ini mama udah membelikan airi banyak barang,udah ngajak airi ke salon sekarang makan,airi sangat beruntung bisa jadi menantu mama" airi berkata dengan mata berkaca-kaca.

"airi,bagaimana mungkin mama gak suka,airi begitu manis,seto pasti sangat beruntung punya istri seperti airi,yang penting airi sabar ya sayang"

"iya ma,airi janji airi akan sabar menghadapi sikap seto"

"syukurlah mama bisa tenang kalau begitu"

tak lama kemudian pelayan datang membawa banyak hidangan.

"silahkan nyonya" kata pelayan sambil membukukkan badan

tak lama kemudian datang seto memasuki resto,hari sudah gelap seto pun sudah pulang kerja.

"seto,sini" mama seto melambaikan tangan pada putranya.

seto datang menghampiri mama dan istrinya,seto langsung duduk di kursi.

"airi ambilkan nasi suamimu" mama seto menyuruh airi.

"iya ma" airi langsung melayani bak seorang istri sungguhan.

seto yang dari tadi memandang istrinya begitu sangat cantik dihadapannya "tidak buruk juga gadis ini,jadi kemaren dia minum banyak dan kelihatan sangat frustasi karena di jodohkan denganku." kata seto dalam hati.

"ini,dimakan" airi memberikan piring pada seto,namun seto masih menatap pada airi dan entah kenapa seketika menjadi linglung.

"hmm ehh iya,makasih" kata seto salah tingkah.

mama seto hanya senyam senyum melihat tingkah putranya itu.

"airi makan yang banyak sayang,biar mama cepat di panggil nenek" kata mama seto.

"uhukkkk" seto langsung tersedak makanan mendengar kata mamanya.

seto langsung minum banyak air putih.

"mama ini jangan berlebihan,kami baru nikah" gerutu seto.

"kalaupun aku punya anak tidak dengan anak seorang pembunuh" kata seto dalam hati.

setelah mereka makan malam mereka pun pulang. seto langsung menuju kamar dan mandi sangat lama. airi yang menunggu seto tak kunjung keluar dari kamar mandi,airi pun tertidur di ujung bawah kasur sambil memeluk handuk. setelah hampir satu jam lebih di kamar mandi seto akhirnya keluar juga,dia melihat airi tertidur di sudut kasur,di pandanginya wajah airi itu,sambil berjongkok di dekat airi.

"sangat cantik,tapi sayang kamu putri seorang pembunuh" seto mulai membelai rambut airi dan menyelipkan rambut ke telinga airi terlihat jelas wajah cantiknya,seto seketika ada keinginan hendak mencium wajah airi ,namun airi tiba-tiba bangun karena merasa ada yang menyentuhnya. airi sangat terkejut.

"seto,mau ngapain" airi bangun langsung terduduk,seketika seto langsung malu.

"kamu pikir aku mau ngapain,bangunin kamulah,sana mandi bau sekali badanmu itu sampai tercium seluruh ruang kamarku jangan lupa tidur di bawah jangan tidur di kasurku" seto berkata sambil memalingkan wajahnya.

"heleh,jangan kamu coba-coba ngambil keuntungan disaat aku tidak tau,ingat pernikahan kita hanya sebatas hitam di atas putih,siapa tau wanita yang kamu cari itu besok udah bisa jadi istrimu" airi langsung beranjak pergi ke kamar mandi.

seketika seto langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur dan langsung berjalan berdiri di dekat jendela sambil menghela nafas dalam.

"aku pasti akan membuat si tua bangka itu menderita,bahkan putrinya" kata seto sambil menghisap rokok di dekat jendela,seto sepertinya menikmati pemandangan malam itu dari balik jendela kamarnya.

"airi besok kedua orang tuaku kembali ke asterdam,besok permainan kita akan segera di mulai" kata seto dengan suara lirih.

airi yang selesai mandi langsung berselimut di lantai dam tidur dia tak peduli dengan seto yang masih berdiri menatap jendela.

seto membuang rokok yang ada di tanganya lalu dia beranjak tidur,di lihatnya airi yang berbalut selimut di lantai. seto senyum rasa puas "ini hanya awal saja" kata seto.

***

setelah selesai mandi seto dan airi pun turun dari kamar,mereka mengantar papa mamanya ke bandara,setelah sampai bandara mama seto memeluk menantunya

"airi titip seto ya,jika dia menindasmu kamu bisa menelvon mama"

"iya ma,mama disana jaga kesehatan ya" airi memeluk mertuanya sambil menangis.

"kata orang hubungan menantu dengan mertua sangat buruk,tapi apa yang aku lihat begitu akur,tapi sayang suatu hari akan berakhir juga pernikahan ini" seto bergumam dalam hati.

"seto ingat,kabari mama setelah mama sudah menjadi nenek" goda mama kepada seto.

"sudahlah,mama masih terlalu muda untuk di panggil nenek" jawab seto.

mereka melambaikan tangan,airi terisak sedih,baru dua hari bertemu mertuanya baru merasakan kehangatan seorang ibu,kini berpisah secepat ini.

"heh sudah jangan menangis,nanti kita bisa mengunjungi mama ke asterdam" seto merangkul tubuh istrinya sambil menenangkan

seto membawa airi ke kantornya.

"seto kenapa kamu membawa aku ke kantor,aku ingin pulang aja"

"sudah turun dari mobil,temani aku kerja,nanti sepulang kerja aku ajak kamu pergi ke suatu tempat

airi tak punya pilihan selain mengikuti kemauan seto. mereka naik lif kusus,sampailah ke lantai 98. mereka masuk ke ruangan yg sangat luas rapi dan kemas.

"wahhh cantik sekali,dari atas sini seluruh ibukota bisa kelihatan dengan jelas" airi berlari di dekat kaca dan takjub melihat pemandangan yang ada di bawahnya

seto yang melihat tingkah istrinya hanya tersenyum " istriku begitu sangat menggemaskan tapi sayang kamu hanyalah istri sementara" katanya lirih.

zeo yang melihat seto tersenyum seperti kena sengatan aliran listrik,karena semenjak nona prily meninggal seto menjadi sedingin kulkas dan tidak pernah lagi tersenyum

"airi ngapain kamu berdiri di situ,buatkan aku kopi" kata seto memberi perintah.

"kenapa harus aku yang membuat kopi?" tanya airi sambil menunjuk dirinya sendiri.

"tak perlu protes,langsung kerjakan saja" perintah seto pada airi.

airi pun pergi membuat kopi lalu di hidangkang ke seto,namun seto memang mengerjai airi

"terlalu panas,buat lagi"

airi pun pergi membuat lagi lalu menaruh di depan seto.

"terlalu manis"

airi pun pergi membuat lagi

"terlalu kental"

lalu airi membuat kopi lagi,setelah itu dia bertemu dengan teo asisten seto

"nyonya,tuan suka kopi tanpa gula dengan air yang panas" lalu asistenya pergi meninggalkan airi,lalu airi membuat kopi seperti yang teo bilang

"kamu minum kopi ini" seto memberi perintah.

"tapi aku tak bisa minum kopi" kata airi.

"aku bilang minum ya minum aja" suara seto sangat keras lalu airi pun minum kopi tersebut dengan sangat kesal.

***

"jo,bagaimana dengan kabar seto dan airi? ada hal yang bisa kamu temukan yang bisa membuat mereka berpisah" zia duduk di kursi sambil membalik-balikan berkas

"aku belum menemukan apa-apa" kata jo teman dekat zia yang menyukai airi

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!