NovelToon NovelToon

Bodyguard Cantik

Saat ego bicara

Di sebuah rumah yang cukup besar di pinggiran kota Sapporo yang merupakan ibukota Hokaido tengah terjadi pertengkaran yang cukup besar antara sang tuan rumah dan istrinya , walau mereka sudah terbiasa bertengkar tiap hari tapi malam ini pertengkaran mereka terbilang cukup dahsyat karena dibarengi dengan bertebrangannya beberapa furniture mahal yang terpajang apik di ruang tamu.

"Aku sudah cukup bersabar selama 20 tahun ini menghadapimu Ryu. !! "

"Lalu kenapa kau masih bertahan dirumahku hahhh ??? "

"Aku punya hak yang sama atas semua uang yang kau miliki , ingat orang tuamu memberikan setengah dari harta warisannya Ryu.!!! "

"Wanita sundal ... kupikir kau tulus mencintaiku ternyata tidak."

"Aku mencintaimu yang dulu ketika kau juga tulus mencintaiku tidak seperti saat ini ketika aku tau kau punya wanita simpanan di Okinawa !! jangan kira aku tak tau Ryu ... "

Mendengar perkataan sang istri membuat tuan Yamashita Ryuichi  langsung terdiam , dia sama sekali tak menyangka kalau istrinya tau kalau ia punya selir di Okinawa , cinta pertamanya sewaktu sekolah yang tak direstui oleh orang tua Ryuichi tuan Yamashita Takeda . Ryuichi akhirnya pergi ke Inggris untuk melanjutkan kuliahnya di Universitas Oxford yang akhirnya mempertemukan dirinya dengan sang istri yang bernama Raisa Turner yang merupakan gadis keturunan Inggris Indonesia.

Ryuichi menikah dengan Raisa saat usia Raisa masih sembilan belas tahun dan Ryuichi yang sudah berusia dua puluh lima tahun , perbedaan usia yang lumayan jauh tak menghalangi pernikahan mereka karena ternyata tuan Takeda lah yang meminta anaknya untuk segera menikah . Keluarga Raisa yang cukup terpandang di Ingrris menyebabkan tuan Takeda langsung setuju anaknya berpacaran dengan gadis dua kewarganegaraan itu , akhirnya mereka menikah di Inggris selama dua hari dan melanjutkan pesta resepsi di Sapporo tempat kelahiran Ryuichi selama tujuh hari berturut-turut karena banyaknya ritual dan adat yang harus mereka lakukan selam proses pernikahan itu sendiri.

Raisa yang memiliki wajah khas wanita asia membuatnya terlihat sangat cantik bahkan tamu-tamu tuan Takeda yang hadir dalam pesta pernikahan itu sama sekali tak menyangka kalau menantu keluarga itu berasal dari negara lain . Raisa mewarisi kecantikan yang alami karena ibunya yang merupakan wanita asli Indonesia yang mempunyai kulit putih bersih dan sang ayah yang merupakan pria asli dari Inggris , sehingga tak heran jika Raisa menjelma menjadi gadis yang nampak seperti wanita asia ketimbang wanita eropa yang notabene mempunyai rambut blonde yang kulit yang lebih terang.

Penikahan Raisa dan Ryuichi makin sempurna setelah kelahiran putri kecil yang diberi nama Yamashita Ayara di usia pernikahan mereka yang ke lima tahun , Ayara kecil tumbuh menjadi gadis periang yang tak kekurangan apapun karena orang tuanya sangat menyanyangi dirinya . Ia masuk sekolah di sekolah Internasional yang rata-rata diisi oleh anak para pekerja asing yang bekerja di Jepang atau orang Jepang yang ingin anaknya lebih mahir bicara dalam bahasa inggris , makanya tak heran kalau Ayara kecil lebih fasih berbicara dalam bahasa sang ibu ketimbang bahasa asli keluarga ayahnya.

Kehidupan rumah tangga Raisa dan Ryuichi masih sangat harmonis sampai akhirnya tuan besar Takeda meninggal di saat Ayara berusia 14 belas tahun , sepeninggal sang ayah otomatis membuat Ryuichi naik pangkat menjadi sang tuan besar dikeluarga Yamashita . Bencana pun dimulai saat itu ketika posisi tuan besar di keluarga Yamashita jatuh ke tangan Ryuichi , pertengakaran kecil mulai terjadi diantara suami istri itu . Ayara kecil pun akhirnya tau kalau ayah dan ibunya sudah tak akur lagi ditandai dengan pisah ranjangnya mereka tiap tidur , kabar burung menyeruak tatkala ada orang yang mengatakan bahwa tuan Ryuichi sudah menikah kembali dengan cinta pertamanya yang sudah menjadi janda yang tinggal di Okinawa .

"Jadi apa maumu Raisa ??" Teriak Ryuichi di sela-sela pertengakaran besar mereka.

"Aku mau bagianku yang diberikan oleh ayah , bagian untuk Ayara karena aku tak rela apa yang sudah menjadi hak anakku harus diambil perempuan tak punya harga diri itu.!! " jawab Raisa tak mau kalah.

"Ayara ikut denganku jadi apa yan menjadi miliknya akan tetap aman bersamaku." Ucap Ryuichi dengan suara meninggi.

"Ha ha ha kau kira aku wanita bodoh Ryu , aku tak semudah itu kau bodohi !! Ayara lahir dari rahimku maka dia harus ikut aku , dan apa yang sudah diberikan ayah mertua untuk Ayara harus Ayara dapatkan. Baru setelah ini kau bisa menceraikan aku dengan tenang " sahut Raisa dengan mata berapi-api.

Raisa tau kalau ****** simpanan sang suami tak bisa punya anak karena rahimnya sudah diangkat setahun lalu karena kanker ditambah sang suami juga sudah melakukan prosedur Vasektomi demi alasan kesehatannya lima tahun lalu makanya Ayara tak punya adik lagi , oleh karena itu ia ngotot ingin membawa Ayara ikut bersamanya jika bercerai dengan sang suami.

"Dengarkan aku Raisa , aku hanya ingin membantu Keiko tak lebih !! usianya tak panjang lagi Raisa." ucap Ryuichi dengan nada bicara yang sudah merendah.

"Kau bisa membantu wanita itu dengan banyak cara Ryu tanpa harus menikahinya, aku tak akan pernah rela anakku diasuh oleh seorang ibu tiri." sahut Raisa sambil mendebrak meja yang ada didepannya.

"Aku tak mau dimadu Ryu , kalau kalau kau tetap ingin  bersama wanita itu silahkan ceraikan aku dan bersiaplah kau tak akan pernah melihat Ayara lagi dalam sisa hidupmu itu.!! " Imbuh Raisa dengan menggebu-gebu.

Mendengar perkataan sang istri membuat Ryuichi tak bisa berkata-kata lagi , ia benar-benar mengalami dilema yang sangat besar . Hati kecilnya merasa sakit ketika melihat cinta pertamanya hidup dalam kesengsaraan paska di ceraikan oleh mantan suaminya karena Hasegawa Keiko tak bisa punya anak lagi paska oprasi pengangkatan rahim karena terkena kanker . Karena itulah Ryuichi akhirnya menikahi Keiko secara tidak sah dengan menjadikannya sebagai istri kedua demi menolongnya , tapi rupaya niat baik Ryuichi tak disetujui Raisa yang tak rela di madu.

Keesokan harinya Raisa sudah bersiap dengan semua barang pribadinya setelah ia berhasil mendapatkan uang yang diberikan oleh ayah mertuanya untuk dirinya dan sang anak satu-satunya , Raisa memilih kembali ke Inggris ke rumah asalnya dengan membawa Ayara kecil . Mereka menaiki jet pribadi keluarga Turner yang akan mengantarkan mereka ke Inggris , Ayara kecil yang belum tau apa-apa hanya bisa menurut ketika sang ibu tiba-tiba memaksanya untuk bersiap pergi.

Ryuichi yang tak bisa menahan sang istri agar tak pergi merasa sedih dan tak bisa berbuat apa-apa , walaupun proses perceraian keduanya belum selesai Raisa tetap memilih untuk keluar dari rumah keluarga Yamashita tempat ia tinggal hampir dua puluh tahun lamanya .  Raisa pergi dengan membawa sang anak tanpa menoleh kebelakang lagi dengan perasaan hancur , melihat sang ibu menangis saat pergi dari rumah ayahnya membuat Ayara membenci ayahnya membenci seorang pria sampai akhirnya sifat periangnya benar-benar hilang.

Dua tahun kemudian , Inggris London .

"Aku ingin tinggal di sendiri mom." Ucap Ayara dihari ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun.

"Tinggal dimana sayang ? kau mau tinggal di apartement mana biar mommy yang urus ya." jawab Raisa sang ibu lembut , wajah Raisa yang sudah mulai berkeriput nampak tetap cantik dan anggun.

"No mom !! aku ingin pulang ke rumah nenek Hapsari di Indonesia." Sahut Ayara dengan suara yang mantap.

🌹Bersambung 🌹

Bye bye

Setelah perdebatan sengit antara Ayara dan ibunya yang berlangsung selama berhari-hari akhirnya dimenangkan oleh Ayara, ibunya akhirnya mengalah dan mengijinkan Ayara untuk pulang ke Jakarta sebuah kota yang belum pernah ia injak seumur hidupnya. Walau ia tak pernah datang ke Jakarta tapi sang ibu selama ini mengajarinya bicara bahasa Indonesia jadi kemampuan berkomunikasi Ayara dibilang cukup baik, apalagi ia juga sempat belajar dengan guru privat yang diundang ibunya ketika mereka masih tinggal di Jepang.

"Kau tau nak di sana kau akan sendirian apa kau yakin bisa? " Tanya Raisa sedih ketika melihat putri semata wayangnya memasukan dokumen penting untuk perpindahannya ke Jakarta.

"Tenang mom , aku sudah 17 tahun."Jawab Ayara singkat tanpa rasa bersalah.

"Tapi nak Jakarta sekarang sangat rawan tak seperti dulu ketika mommy masih kecil." ucap Raisa mencoba memberikan penjelan pada sang putri.

"Mom , Ayara belajar ilmu pegang bersama kakek Takeda sejak kecil jadi mommy tak usah khawatir." sahut Ayara penuh percaya diri.

Mendengar perkataan sang putri membuat Raisa tersenyum ia tau kalau mendiang ayah mertuanya mendidik Ayara layaknya seorang samurai, Ayara kecil sudah diajari untuk menggunakan katana dengan berbagai jurus warisan keluarga Yamashita terdahulu. Ayara juga tak hanya mahir dalam ilmu pedang gadis itu bahkan sudah mendapatkan sabuk hitam dari karate sejak usianya masih 14 tahun, hal ini tak lepas dari campur tangan sang kakek tuan Yamashita Takeda. Walau Ayara seorang gadis tapi tuan Takeda menggembleng Ayara dengan berbagai jurus pertahanan diri, ia khawatir dengan masa depan cucunya oleh karena itu Tuan Takeda membuat Ayara menjadi seorang gadis yang sudah bisa menjaga dirinya sendiri sejak usia 13 tahun.

"Tapi kau tetaplah seorang gadis nak." Ucap Raisa dengan suara pelan setelah sadar dari lamunannya karena mengingat masa lalu.

"Percaya Ayara ya mom." Sahut Ayara cepat sambil menghentikan aktivitasnya dan berpindah duduk kehadapan sang ibu yang terlihat sedih itu.

Melihat putrinya duduk bersimpuh dihadapannya membuat hari Raisa luluh, ia kemudian memeluk anak semata wayangnya yang sangat ia cintai itu dengan penuh kasih sayang. Air mata Raisa jatuh membasahi wajahnya yang sudah nampak menua itu, ia tak bisa lagi menahan putrinya lebih lama disisinya. Sifat keras kepala Ayara menurun dari sang mantan suami Ryuichi.

"Ingatlah jaga dirimu sayang, kalau ada sedikit saja bagaian tubuhmu yang terluka maka mommy disini akan tau dan ikut terluka sayang." Bisik Raisa dengan terisak.

"Bicara apa si mom." protes Ayara tak suka.

"Jaga dirimu seperti kau menjaga mommy karena jika kau terluka maka mommy yang akan merasakan sakitnya." Ucap Raisa dengan nada bergetar sambil menatap wajah sang putri secara dekat.

"Iya mom iya." Jawab Ayara cepat berusaha menahan air matanya yang sudah tergenang di kedua matanya, karena melihat sang ibu menangis akhirnya tembok pertahanan Ayara pun runtuh.

Kedua ibu dan anak itu akhirnya menangis bersama, Raisa yang tak bisa berpisah dengan sang anak dan Ayara yang tal tega melihat ibunya menangis. Ayara menangis pertama kali dalam hidupnya saat melihat ayah dan ibunya bertengkar hebat dimalam itu, saat sang ayah Ryuichi dengan jelas mengakui pernikahan keduanya dengan perempuan yang bernama Keiko yang merupakan cinta pertama sang ayah. Hatinya sebagai anak ikut merasakan kecewa, marah dan sedih diwaktu yang sama, ia benar-benar kecewa pada ayahnya itu. Sejak saat itulah Ayara sangat anti dengan yang namanya percintaan karenanya tak heran sampai usianya yang menginjak 17 tahun Ayara belum pernah berpacaran sekalipun.

Sejak kepindahannya ke Inggris sifat Ayara berubah 360 derajat, tak ada wajah ramah dan manis lagi yang tersirat di diri Ayara. Ia berubah menjadi gadis yang lebih pendiam dan lebih suka melakukan olah raga di luar ruangan ketimbang berkumpul dengan gadis-gadis sebayanya. Akan tetapi karena Ayara mewarisi kulit asia timur dari sang ayah jadi tubuh dan wajah Ayara nampak tetap sehat dan bersih apalagi tiap malam ibunya selalu rajin memakaikan masker diwajahnya yang ia buat sendiri dari fermentasi sake yang menghasilkan pitera, salah satu produk kecantikan alami tradisional Jepang yang ia peroleh dari para pelayannya selama ia tinggal di jepang 20 tahun lalu.

Oleh karenanya walau usia Raisa sudah menginjak kepala empat wajahnya tetap terlihat cantik dan kencang, maka tak heran kalau Ayara juga mempunyai wajah yang baby face bahkan orang-orang yang tak tau usia Ayara akan mengira gadis itu masih berusia 13 tahun padahal usia Ayara sudah 17 tahun.

Ayara akhirnya tertidur dipelukan sang ibu untuk malam terahirnya di Inggris sebelum ia pergi ke Jakarta tanah kelahiran nenek moyangnya dari sisi ibu, Ayara yang sudah menyiapkan tempat tinggalnya nampak sangat sudah tak sabar untuk segera sampai ke sana. Ia bahkan sudah menunjuk seorang pengacara untuk mengurus semua kepindahannya ke Jakarta, supaya tak ada masalah yang memberatkannya dikemudian hari yang berurusan dengan kependudukan.

Pagi hari di bandara Raisa nampak sudah heboh mencoba merubah keputusan sang putri supaya tak pindah ke Jakarta sehingga membuat beberapa orang nampak memperhatikan mereka.

"Sayang yakin ? "

"Kalau Ayara membatalkannya mommy akan memberikan mobil baru untuk Ayara terserah mau berapa harganya mommy akan membelikannya dengan senang hati."

"Apa Ayara tega meninggalkan mommy di rumah sendiri."

"Ayara sudah tak sayang mommy ya ? "

"Taukah sayang mommy tak bisa hidup tanpa Ayara disamping mommy."

Berbagai rayuan Raisa keluarkan untuk membuat putrinya membatalkan penerbangannya itu tapi semua usahanya sia-sia karena Ayara sudah tak bisa ditahan lagi, Ayara hanya tersenyum tipis mendengar semua perkataan sang ibu yang seperti anak kecil itu. Sejak kematian kakek dan neneknya setahun lalu Ayara hanya tinggal berdua dengan sang ibu di rumah besar milik keluarga Turner di Inggris, oleh karena itu ia paham kalau ibunya pasti akan kesepian akan tetapi niat Ayara untuk hidup mandiri tak bisa ditunda lagi. Ia ingin merasakan kehidupan yang bebas seperti gadis seusianya di negara asal neneknya.

"Tnang mom, Ayara akan menghubungi mommy tiap hari." Ucap Ayara pelan saat sudah ada di gate keberangkatan.

"Janji ya ... jangan lupa harus jaga makan , jaga kesehatan, jaga diri kalau sudah bosan langsung pulang." Sahut Raisa dengan terisak mencoba tegar .

"Siap boss." Jawab Ayara cepat sambil memberi hormat pada ibunya.

Karena pesawat sudah hampir berangkat akhirnya Ayara masuk ke pesawat setelah namanya dipanggil dua kali oleh petugas, Raisa masih berdiri di depan gate keberangkatan walau putri kecilnya sudah tak terlihat lagi. Perasaaannya sebagai seorang ibu benar-benar terasa sakit ketika melihat putri semata wayangnya pergi jauh darinya.

"Maafkan mommy Yara, mommy tau kau pergi kesana karena kau ingin melupakan semua kesedihanmu bukan. Maafkan mommy yang tak gagal menjaga ayahmu dengan baik sampai akhirnya perempuan lain menggantikan posisi mommy dihatinya. " ucap Raisa sambil menangis.

Asisten pribadi Raisa akhirnya membantu Raisa untuk bangkit dari duduknya ia mencoba menguatkan Raisa, setelah tenang akhirnya Raisa pulang kembali ke kediamannya bersama sang asisten setelah pesawat yang membawa separuh nyawanya menguadara meninggalkan Inggris menuju Indonesia, sebuah negara yang pernah jadi tempat tinggalnya sewaktu remaja sampai akhirnya ia pindah ke Inggris.

"Selamat tinggal Inggris." Ucap Ayara di dalam pesawat sambil memandang ke luar jendela, spot favoritnya duduk tiap bepergian dengan pesawat.

Dipangkuan Ayara terlihat paspor inggris dan sebuah tiket yang bertuliskan nama Ayara Turner, setelah kepindahannya ke Inggris sang ibu mengubah nama Ayara dengan menghilangkan marga dari sang ayah. Sebuah keputusan yang diambil atas dasar kekecewaannya pada sang suami .

🌼 Bersambung 🌼

Impian

Setelah melakukan penerbangan yang panjang akhirnya pesawat yang membawa Ayara sampai ke Jakarta , saat tengah berjalan di terminal keberangkatan Ayara melihat sesosok pria paruh baya yang merupakan pengacara yang sudah ia sewa tengah berdiri sambil membawa kertas yang bertuliskan Welcome Miss Turner . Melihat tulisan itu Ayara tersenyum dan berjalan mendekati sang pengacara .

" pak Agustian " ucap Ayara dengan bahasa Indonesia yang lancar .

" betul nona , mari silahkan ikut saya " jawab sang pengacara sopan .

Ayara berjalan sambil menarik kopernya mengikuti langkah pak Agustian menuju ke sebuah mobil yang cukup mewah di depan lobby , setelah mereka masuk mobil itu langsung pergi meninggalkan bandara internasional Soekarno Hatta menuju ke apartemen yang sudah menjadi milik Ayara .

" kenapa nona ? Jakarta sangat berbeda dengan Inggris bukan ? " tanya pak Agustian ramah saat melihat Ayara yang tengah melihat pemandangan keluar jendela .

" kota yang indah " jawab Ayara singkat , ia tengah mengingat cerita dari sang mommy yang pernah tinggal dijakarta saat masih muda dulu .

" nona lancar sekali bahasa Indonesia-nya " celetuk pak Agustian sambil tersenyum .

" sejak saya kecil mommy sudah mengajari saya bicara dengan bahasa Indonesia pak , bahkan beberapa orang guru privat sempat datang ke rumah " jawab Ayara tersenyum.

" oh my God !! mommy ....." teriak Ayara tiba-tiba yang teringat akan ibunya , ia lalu sibuk dengan ponselnya untuk melakukan videocall .

drrtttt.... drrttt.....

" honey !!!!!! " teriak wanita diujung telefon dengan suara khas seorang ibu yang panik .

" hai mom " jawab Ayara dengan tersenyum .

" kenapa baru telefon ? bukankah sudah dua puluh menit lalu pesawat landing ? " tanya Raisa Turner pada putrinya dengan pertanyaan bertubi-tubi .

" kalau mommy tanya dengan banyak pertanyaan seperti ini Yara harus jawab yang mana dulu ? " tanya balik Ayara .

" maaf honey mommy hanya khawatir padamu , tidak bisakah pulang saja hari ini ? mommy akan suruh Mr. Jhon menjemput mu dengan jet pribadi " ucap Raisa sambil menyeka air matanya .

" no mommy ...bukankah kita sudah sepakat , Yara akan baik-baik saja disini mom apalagi sudah ada pak Agustian yang membantu " sahut Ayara sambil mengarahkan ponselnya ke wajah sang pengacara .

Karena Raisa ingin bicara lebih banyak dengan pengacaranya itu akhirnya Ayara menyerahkan ponselnya pada sang pengacara , tak lama kemudian mereka kemudian terlibat pembicaraan serius sementara Ayara sudah tertidur karena kelelahan .

" nak ... nak Yara kita sudah sampai di apartemen nak " ucap pak Agustian sambil menggoncang lembut tubuh Ayara .

" mmmmmm pak sudah sampai ya ? " tanya Ayara sambil merapikan rambutnya yang berantakan .

" iya nak , ayo naik " jawab pak Agustian sambil tersenyum .

Ayara menganggukan kepalanya pelan lalu keluar dari mobil dan berjalan mendekati sang pengacara yang sudah membawa koper miliknya , mereka lalu berjalan menuju lift . Pak Agustian memilihkan apartemen di kawasan Jakarta pusat yang termasuk dalam peringat 5 besar apartemen mewah yang berharga puluhan Milyar .

" apa ini cukup nak ? " tanya pak Agustian pada Ayara saat sudah ada di dalam apartemen .

" ini terlalu mewah pak " jawab Ayara sedikit kecewa , padahal ia berharap akan tinggal ditempat yang biasa-biasa saja yang jauh dari kemewahan .

" tapi ini adalah pilihan nyonya Raisa dan ini sudah atas nama nona Ayara juga sebagai pemilik baru " ucap pak Agustian mencoba menjelaskan .

Ayara hanya menghela nafas panjang mendengar perkataan pengacaranya itu , ia tak bisa berkomentar lagi kalau mommy-nya sudah turun tangan . Ayara sengaja pergi jauh dari sang mommy karena ingin menjalani kehidupan yang sederhana karena selama ini ia sudah bergelimang harta , apa yang ia minta selalu dituruti oleh orang tuanya . Sampai akhirnya perpisahan kedua orang tuanya dua tahun lalu yang membuatnya sudah muak dengan kehidupan mewah , Ayara selalu berpikir seandainya ia bukan dari keluarga kaya mungkin orang tuanya tak berpisah itu selalu yang ia pikirkan selama dua tahun terakhir .

Setelah melihat-lihat isi apartemennya yang baru akhirnya Ayara memutuskan untuk tidur setelah pak Agustian pulang , Ayara mandi dan berganti pakaian tidur . Besok pagi adalah hari pertamanya masuk sekolah di sebuah sekolah SMA swasta internasional . Ia didaftarkan sebagai siswi pindahan di tahun ajaran terakhir di SMA .

" aku tak kan mengecewakanmu mommy " ucap Ayara pelan sambil mencium foto Raisa yang tengah tersenyum .

Ayara kemudian tertidur di kamar barunya , mulai hari ini kehidupan yang ia impikan sejak lama akan segera terwujud .

Di sebuah mansion mewah di Irlandia tengah terjadi keributan karena sang tuan besar pemilik rumah nampak marah pada putranya yang sedang melakukan poll party dengan teman-teman sekolahnya .

" siapa yang memberi kalian ijin melakukan ini ? " teriak tuan Edward Luke yang terdengar bak petir di malam hari yang seketika menghentikan acara anak muda itu .

" Daddy " ucap Henry Luke sang putra tunggal dari keluarga Luke .

" Jordan ....usir mereka dan kau Henry ikut Daddy ke ruangan Daddy !!! " imbuh tuan Edward yang memerintah sekretaris pribadinya untuk mengusir teman-teman sang anak .

Sesaat kemudian terjadi keributan saat beberapa orang bodyguard mengusir teman-teman dari Henry untuk segera pergi meninggalkan kediaman besar itu , tak lama kemudian halaman besar disamping rumah besar itu akhirnya kosong dan hanya menyisakan sampah-sampah sisa makanan dan botol minuman keras yang berhamburan di rumput .

" mulai besok kau pindah ke Jakarta , urus anak cabang perusahaan kita yang sedang goyah disana Henry !!! " ucap Edward Luke pada sang putra , ia sudah tak sanggup lagi melihat gaya hidup sang putra yang suka sekali berpesta hampir tiap malam bersama teman-temannya .

Edward Luke tak menyukai kebiasaan buruk sang anak kesayangannya itu , sejak istrinya meninggal ketika melahirkan Henry ia memilih untuk tak menikah lagi karena tak mau menghianati janji pernikahannya dengan mendiang sang istri dua puluh tiga tahun yang lalu . Edward kemudian menyibukkan dirinya dengan melebarkan sayap bisnis perhiasan mewahnya sampai ke wilayah Asia .

" no Daddy , bukankah sudah ada Ryan yang urus kantor itu !! " jawab Henry mencoba melawan sang ayah .

" kau tak berhak melawan Henry " sahut Edward sambil melempar paspor dan tiket ke meja yang ada dihadapan Henry .

" ini demi kebaikan dan masa depan perusahaan yang sudah daddy bangun bertahun-tahun lamanya Henry , Daddy tak rela perusahaan ini hancur !! " imbuh Edward dengan tatapan mata dingin ke arah Henry yang tengah berdiri di depan meja .

" tapi kenapa harus aku ? bukankah sudah ada manager kepercayaan Daddy itu disana !! " tanya Henry mencoba mengingatkan sang ayah tentang keberadaan Ryan Bray sang manager bermuka dua yang sangat ia benci itu .

" Daddy tau kau membencinya , oleh karena itu Daddy ingin memberikan kesempatan padamu untuk membongkar kejelekan Ryan dengan tanganmu sendiri nak " jawab Edward dengan tersenyum .

Mendengar perkataan sang ayah membuat Henry kembali berfikir , ia punya dendam yang mendalam pada pria cabul itu . Henry pun meraih paspor dan tiket yang ada diatas meja yang ada dihadapannya itu dan perlahan ia membacanya dengan lirih

" jakarta !!! sekeras apa kah kota itu " ...

🌼 Bersambung 🌼

Jangan lupa like , komen dan vote ya kakak-kakak. Terima kasih 🌹

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!