NovelToon NovelToon

Panggil Aku Villain

Kembali..

Kekaisaran Dalayrion.
Ibu Kota Kekaisaran.
NovelToon
Hari itu hujan turun sangat deras, namun semua orang tetap berdiri di depan papan pancung dengan bilah pisau tajam yang mengarah ke bawah. Mereka semua terlihat begitu antusias.
Para penduduk
Para penduduk
Hukum Wanita itu
Para penduduk
Para penduduk
Hukum wanita Iblis itu
Para penduduk
Para penduduk
Hukum Dia
Para penduduk
Para penduduk
Hukum Dia
Tak berselang lama seorang wanita lusuh dengan tubuh penuh luka di seret ke area pancung itu. Sorakan semakin menyeruak memenuhi area itu.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*penuh luka
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*diseret paksa
Para penduduk
Para penduduk
HUKUM DIAAA
Para penduduk
Para penduduk
HUKUM WANITA ITU
Para penduduk
Para penduduk
HUKUM DIA
Seorang kaisar berdiri di sana bersama Permaisurinya. Wanita lusuh itu lalu menatap sang kaisar dan perlahan air matanya mulai menetes.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Yang Mulia, Saya memang membencinya tapi saya tidak pernah berpikir untuk meracuninya.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
YANG MULIA SAYA MOHON PERCAYALAH.
Leon Eleister
Leon Eleister
Kau bilang, kau membencinya tapi tidak pernah berpikir untuk meracuninya..?
Leon Eleister
Leon Eleister
Apa kau pikir dengan ucapan seperti itu kau bisa di percaya, lady Heinst.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
LEEOONNN...
Keyra Heinst
Keyra Heinst
AKU TELAH BANYAK MEMBANTUMU DAN MENGORBANKAN KELUARGAKU
Keyra Heinst
Keyra Heinst
SEKARANG INI BALASANMU.
Leon Eleister
Leon Eleister
Eksekusi dia *berbalik badan
Keyra Heinst
Keyra Heinst
LEEOONNN..
Diana Rotten
Diana Rotten
*menatap sedih
Leon Eleister
Leon Eleister
Mari kita pergi, semuanya berakhir. *menggandeng
Diana Rotten
Diana Rotten
*berbalik badan
Leon Eleister
Leon Eleister
*berjalan pergi
Diana Rotten
Diana Rotten
*berjalan pergi
Setelah mengatakan kata yang menyakitkan itu, sang kaisar lalu berjalan pergi bersama permaisurinya meninggalkan wanita itu.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
LEEOONNNN
Bilah pisau tajam itu jatuh tepat ke arah leher wanita lusuh itu. Dalam waktu yang singkat dan mendebarkan itu dia hanya berdoa.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Baik itu dewi atau iblis sekalipun, biarkan aku membalas mereka semua dengan tanganku sendiri.
"SRIIINGG...."
Bilah pisau tajam itu jatuh dan memisahkan kepala wanita itu dari tubuhnya.
Dibawah guyuran hujan yang begitu deras, darah mengalir membasahi tanah di bawahnya.
Dalam kegelapan total, dalam kesendirian terdengar suara.
"Keyra...Keyra.. Bangunlah.. Key.. Key.."
Perlahan cahaya mulai muncul, terlihat samar-samar sebuah wajah yang di rindukan di sana.
Mata indah mantap sedih penuh khawatir. Rasa getir asin air mata yang jatuh di ujung bibir terasa begitu jelas dan nyata.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ibu.. *terbaring lemah
Linia Heinst
Linia Heinst
Keyra putriku.. *suara bergetar
Linia Heinst
Linia Heinst
*memeluk erat
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Keyra akhirnya kau bangun, syukurlah *menahan air mata
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Putriku Kau bangun sayang *memeluk erat
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa ini mimpi..? *dalam hati
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Yang benar saja, aku di berikan mimpi indah seperti ini *dalam hati
Linia Heinst
Linia Heinst
*melepaskan pelukan
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
*melepaskan pelukan
Linia Heinst
Linia Heinst
Keyra, apa kamu merasa baik-baik saja sekarang..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menganggukkan kepala
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ibu.. Ayah.. Kakak.. Maafkan Keyra..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Selama ini Keyra sering membuat kalian kesusahan dengan sikap Keyra.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Keyra sering bersikap kasar dan kurang ajar kepada kalian.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Keyra benar-benar...
Linia Heinst
Linia Heinst
*memeluk
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
*memeluk
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*memeluk
Linia Heinst
Linia Heinst
Tidak sayang, kami tidak pernah merasa terbebani olehmu
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Kau adalah putriku bagaimana kau bisa mengatakan hal menyakitkan seperti itu
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Keyra, kau adalah putri di keluarga ini.
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Semua sikap dan perlakuan mu tidak pernah membuat kami kesusahan. *melepaskan pelukan
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Ayah ibu, biarkan Keyra beristirahat.
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Dia baru saja bangun dan belum pulih sepenuhnya
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Kau benar *melepaskan pelukan
Linia Heinst
Linia Heinst
Sayang beristirahat lah *melepaskan pelukan
Linia Heinst
Linia Heinst
*berjalan pergi
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
*berjalan pergi
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Key.. Cepat pulih ya.. *mengelus kepala Keyra
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*mengangguk
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*berjalan pergi
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Terimakasih.. Ka..kak..
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*tersenyum
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*menutup pintu
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Mimpi yang indah..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Aku bisa tenang sekarang, terimakasih atas mimpi indahnya
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Aku siap ke alam baka sekarang..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*perlahan terlelap
Keesokan harinya, suara burung terdengar begitu merdu.
Cuiitt.. cuiit..
Cahaya hangat memenuhi ruangan dan udara segar terasa begitu nyaman. Hari itu terasa begitu damai dan tenang hingga gadis itu terbangun dari tidurnya.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*perlahan membuka mata
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menatap atap
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ruangan yang familiar, hoaamm..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Aku ingin tidur sebentar lagi..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Tunggu *terbangun
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Atap yang familiar
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ruangan yang familiar *terduduk
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa aku masih dalam mimpi..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa aku belum bangun..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*mencubit lengan
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ahhh sakit..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ini bukan mimpi *menatap cermin
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Lukaku.. *berbalik badan
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Wajahku.. *mendekat ke cermin
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Tubuhku..? *melihat cermin dengan seksama
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*kedip-kedip
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa ini aku saat berusia 17 tahun..? Bukan, 18..? 16..? *menatap cermin.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa kemarin juga bukan mimpi..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa itu artinya aku kembali ke masa lalu..? *menyentuh cermin
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menyeringai
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Baguslah.. Terimakasih ke pada iblis atau dewi yang mengabulkan doa ku
Tok.. Tok.. Tok
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menoleh
Pelayan
Pelayan
Nn.. no.. nona izinkan saya masuk untuk membersihkan tubuh anda
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Masuk lah *dingin
Kriieett...
Ceklek..
Pelayan
Pelayan
*berjalan menghampiri
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*duduk
Pelayan
Pelayan
Ss.. ssa.. saya akan membasuh tubuh anda
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Lakukanlah..
Pelayan
Pelayan
*mengelap dengan perlahan
Pelayan
Pelayan
*sedikit gemetar
Pelayan
Pelayan
*hati-hati
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Berapa usiaku saat ini..?
Pelayan
Pelayan
Maaf.. Apa..? Usia..? *gugup
Pelayan
Pelayan
Usia anda 18 tahun nona
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Berarti aku masih belum debutante *dalam hati
BYUURR...
*Air tumpah membasahi tubuh Keyra
Keyra Heinst
Keyra Heinst
YAA....
Pelayan
Pelayan
Maafkan saya nona.. Saya mohon ampuni saya nona.. Tolong ampuni saya nona... *bersujud ketakutan
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menatap
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Keyra ini kesempatanmu.. Ingat, jangan terulang lagi *dalam hati
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menghela napas
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Bersihkan itu dan pergilah *berlalu begitu saja
Pelayan
Pelayan
Iya..
Pelayan
Pelayan
Baik nona *segera membersihkan
Ruang belajar..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Sekarang aku harus menulis semua yang aku ingat terlebih dahulu.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menulis
Selama hampir satu jam Keyra sibuk menulis apa yang dia ingat di masa lalu dan akhirnya telah selesai
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menghela napas
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Akhirnya selesai
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Sekarang bukankah aku harus berusaha merubah masa depanku.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Baiklah, pertama-tama mari datang ke jamuan makan bersama.
Ruang ganti
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa mereka sudah selesai sarapan..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa aku harus datang..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa akan baik-baik saja..? *menggumam
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menggumam
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Sudahlah, lebih baik aku datang saja.
Keyra yang di bantu beberapa pelayan pun bersiap untuk menghadiri jamuan makan bersama yang rutin di lakukan setiap harinya.
Di masa lalu Keyra begitu tertutup dan bahkan acuh tak acuh kepada seluruh keluarganya.
Dia tidak pernah datang untuk sekedar sarapan bersama walau hanya sekali.
Di masa lalu dia sibuk datang ke istana kaisar untuk bertemu Leon, tunangan masa kecilnya.
Baik raja ataupun ratu tidak pernah melarang kedatang Keyra bahkan mereka menganggap jika itu adalah hal baik.
Kekaisaran Dalayrion, merupakan kekaisaran yang makmur dan mulia. Semua warganya hidup rukun dan tenang, meskipun begitu rakyat biasa sering dipandang remeh oleh para bangsawan.
Bangsawan-bangsawan besar cukup berpengaruh di kekaisaran Dalayrion cukup banyak dan salah satunya adalah keluarga Heinst.
Keluarga Heinst adalah keluarga bangsawan lama dan berkemungkinan besar untuk merebut tahta kekaisaran.
Memiliki pasukan kesatria yang banyak, memiliki sektor perdagangan yang luas di setiap kekaisaran.
Dan memiliki tambang berlian yang cukup untuk membiayai satu negara.
Menjadi menantu dari keluarga Heinst adalah keinginan banyak bangsawan. Karena itu meskipun memiliki karakter yang buruk Keyra masih sangat di hormati dan di segani di kalangan bangsawan.
Pada dasarnya wilayah Heinst adalah wilayah netral. Selama beratus-ratus tahun keluarga Heinst tidak pernah berpihak pada bangsawan manapun.
Namun, setelah Keyra lahir semuanya berubah. Pertunangan antara keluarga Heinst dan putra mahkota juga seharusnya tidak di lakukan itu karena akan menyebabkan spekulasi jika keluarga Heinst memihak putra mahkota.
Meskipun begitu Count Heinst tetap melakukannya. Karena itu semata-mata untuk putri satu-satunya, Keyra Heinst

Perlahan..

Keyra Heinst
Keyra Heinst
Kayra yang bodoh dan arogan itu harus tiada hari ini. *dalam hati
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menghela napas
Pelayan
Pelayan
Nona Keyra memasuki ruangan
Pelayan
Pelayan
*membuka pintu
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*berjalan masuk
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Keyra *berdiri
Linia Heinst
Linia Heinst
Key..*berdiri
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Key *berdiri
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Maaf, saya datang terlambat *sedikit membungkuk
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Tidak, kau tidak terlambat sama sekali
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Duduklah
All : *duduk
Pelayan
Pelayan
*menyajikan makanan di meja Keyra
Pelayan
Pelayan
*gemetaran
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Jika kau terus gemetaran, itu akan jatuh sebelum aku memakannya. *dingin
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
*melirik Keyra
Linia Heinst
Linia Heinst
*melirik
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*melirik
Pelayan
Pelayan
*meletakan
Tak...
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*melirik
Pelayan
Pelayan
*gugup
Pelayan
Pelayan
*undur diri
*suasana canggung
All : *makan dengan tenang
Linia Heinst
Linia Heinst
Apa kamu menyukai makanannya..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ini enak, hanya sedikit berminyak.
Linia Heinst
Linia Heinst
*tersentak
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*tersadar
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Maksudku, ini enak.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Anda juga cobalah
Linia Heinst
Linia Heinst
Syukurlah kalau kamu menyukainya.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Canggung sekali *dalam hati
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Apa kamu sudah benar-benar baik-baik saja sekarang..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ya begitulah
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Syukurlah
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Syukurlah
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ada beberapa hal yang ingin saya minta kepada anda, ayah
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Katakan saja Keyra
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Saya ingin mendapatkan guru sejarah, politik, dan berpedang
All : *terkejut
Deon Heinst
Deon Heinst
Ah, adikku yang bodoh tiba-tiba meminta sesuatu yang mengejutkan ya
Deon Heinst
Deon Heinst
*berjalan masuk
All : *menoleh
Deon Heinst
Deon Heinst
Maaf karena saya datang terlambat
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kakak, kapan kakak tiba..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Baru saja
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Duduklah
Deon Heinst
Deon Heinst
*duduk di samping Cyder
Deon Heinst
Deon Heinst
Bagaimana bisnismu..?
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Semuanya baik-baik saja
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Apa tugas kakak di perbatasan selesai..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Ya, begitulah
Pelayan
Pelayan
*menyajikan
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Kenapa dia datang sekarang..? *dalam hati
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*gugup
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Dimasa lalu dia terlihat begitu membenciku *dalam hati
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*mengingat masa lalu
Deon Heinst
Deon Heinst
Dasar bodoh
Deon Heinst
Deon Heinst
Apa kau tau apa yang kau lakukan..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Bagaimana bisa aku memiliki adik sepertimu
Deon Heinst
Deon Heinst
Ayah.. Ibu.. Cyder.. Apa yang kau lakukan
Deon Heinst
Deon Heinst
KEYRAAA BERANINYA KAU MEMIHAK PENGKHIANAT ITU
Deon Heinst
Deon Heinst
Mulai sekarang kau bukan lagi adikku
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menggelengkan kepala
Deon Heinst
Deon Heinst
Baiklah, bagaimana jika kembali ke masalah adikku
Deon Heinst
Deon Heinst
Kau tidak ingin belajar etiket kerajaan
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menggelengkan kepala
Deon Heinst
Deon Heinst
Jadi kau ingin belajar sejarah, politik, dan, berpedang
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Dan berbinis
Deon Heinst
Deon Heinst
Bisnis *tidak habis pikir
Deon Heinst
Deon Heinst
Apa kepalamu terbentur saat jatuh ke danau..?
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Deon
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Danau..? *bingung
Deon Heinst
Deon Heinst
Apa kau tidak ingat..?
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kamu tidak ingat..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menggelengkan kepala
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kamu pergi bersama lady Rotten ke danau untuk melihat terartai
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Tapi lady Rotten melihatmu sudah berada di pinggir danau
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Apa kamu tidak ingat..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*mencoba mengingat
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*berdenyut
Linia Heinst
Linia Heinst
Tidak masalah jika kamu tidak ingat, sekarang kamu baik-baik saja itu yang terpenting.
Deon Heinst
Deon Heinst
*menatap datar
Deon Heinst
Deon Heinst
Sekarang katakan, apa alasanmu meminta itu..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Kau tidak berpikir untuk ber...
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Tidak, saya tidak berpura-pura ingin
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Saya benar-benar ingin
Deon Heinst
Deon Heinst
Baiklah, untuk berpedang biar aku yang mengajarimu bagaimana..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Bisnis biar dia yang mengajarimu..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Apa kau mau..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Benarkah..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Kau serius..?
Deon Heinst
Deon Heinst
*bingung
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Baiklah, mohon bantuannya
Deon Heinst
Deon Heinst
*menyeringai
Deon Heinst
Deon Heinst
Aku pikir kau akan menolaknya, baguslah kau menerimanya *makan
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Datanglah ke ruangan ku jika semua pelajaran mu selesai
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Baik *antusias
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
*tersenyum
Linia Heinst
Linia Heinst
*tersenyum
Tok..tok..tok..
Kriiett.. Ceklek..
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Ada ada apa Louis..?
Louis Onera (kepala pelayan)
Louis Onera (kepala pelayan)
Mohon maaf tuan
Louis Onera (kepala pelayan)
Louis Onera (kepala pelayan)
Ada surat dari istana yang datang untuk nona Keyra
All : *terdiam
Deon Heinst
Deon Heinst
Dari istana..?
Louis Onera (kepala pelayan)
Louis Onera (kepala pelayan)
Benar, tuan
Deon Heinst
Deon Heinst
Tiba-tiba sekali *meletakkan alat makan
Deon Heinst
Deon Heinst
Bukalah.. *bersandar
*suasana dingin
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Siapa yang mengirimnya..? *datar
Louis Onera (kepala pelayan)
Louis Onera (kepala pelayan)
Lady Rotten
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*terdiam
*canggung dan dingin
Linia Heinst
Linia Heinst
Keyra, kamu bisa pergi
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Pergilah itu dari istana
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kamu bisa melanjutkan sarapan mu di sana nanti
Deon Heinst
Deon Heinst
Pergilah, bukankah kau selalu pergi setelah mendapat surat dari istana atas nama lady Rotten
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*terdiam
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Deon
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kakak
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Bukan putra mahkota tapi lady Rotten..?
Louis Onera (kepala pelayan)
Louis Onera (kepala pelayan)
Benar nona
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menghela napas
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Pergilah
Louis Onera (kepala pelayan)
Louis Onera (kepala pelayan)
Maaf
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Aku bilang pergilah *dingin
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa kau ingin aku mengulangi ucapan ku lagi *dingin
Louis Onera (kepala pelayan)
Louis Onera (kepala pelayan)
Tidak nona,
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Lain kali jika ada surat yang sama, buang saja *melanjutkan makan
Louis Onera (kepala pelayan)
Louis Onera (kepala pelayan)
Baik nona
Louis Onera (kepala pelayan)
Louis Onera (kepala pelayan)
Saya permisi *berjalan pergi
Deon Heinst
Deon Heinst
Eh..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Kau tidak pergi..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Biasanya kau langsung..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Diam lah, sebelum pisau ini berada di lehermu *dingin
Deon Heinst
Deon Heinst
*menyeringai
Deon Heinst
Deon Heinst
Tentu saja
Mereka semua lalu melanjutkan sarapan mereka dengan tenang tanpa gangguan
Koridor
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*berjalan
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*berjalan
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Jika ada yang ingin kakak katakan, katakan saja
Deon Heinst
Deon Heinst
*menatap dari jauh
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Terimakasih,
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*berhenti
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menatap Cyder
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Terimakasih telah menolak undangan itu
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Aku tau kau sangat kesal sekarang, namun dengan datang ke istana itu hanya akan mempermalukan dirimu sendiri
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*tersentak
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Itu benar, aku selalu di permalukan setiap datang ke istana karena undangan dari Diana *dalam hati
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Aku tidak masalah jika cemoohan datang padaku, tapi jika itu untukmu akan sangat marah mendengarnya.
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Aku tidak menyalahkan mu, hanya saja..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Terimakasih,
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Key..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Terimakasih karena selalu mengkhawatirkan ku, kakak
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*tersenyum
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*terkejut
Deon Heinst
Deon Heinst
*terkejut
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Bibi sudah datang, sampai jumpa
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*berjalan pergi begitu saja
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*terus menatap
Deon Heinst
Deon Heinst
*menghampiri
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kau melihatnya..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Dia tersenyum hangat
Deon Heinst
Deon Heinst
Apa benar dia Keyra yang kita kenal..?
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kakak, berhentilah bersikap dingin
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Aku tahu, kakak yang menghukum lady Rotten karena kecelakaan di danau saat itu
Deon Heinst
Deon Heinst
Bukankah dia pantas mendapatkannya
Deon Heinst
Deon Heinst
Tapi aku tidak menyangka jika suratnya datang begitu cepat
Deon Heinst
Deon Heinst
Tepat setelah dia sadar *dingin
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Putra mahkota melindunginya, tidak mudah untuk kita mengusiknya
Deon Heinst
Deon Heinst
Kau pikir aku siapa..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Jika aku mau aku bisa menjadikan pangeran lainnya sebagai raja selanjutnya
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Apa yang kakak maksud itu pangeran ke dua..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Bukankah dia lebih cocok..? *berjalan pergi begitu saja
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kakak ingat kita tidak boleh berpihak
Deon Heinst
Deon Heinst
*melambaikan tangan
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kakak, apa rencana mu sebenarnya..?
..******..
..***..
..*..
Pukul 10.00
Ruang Pribadi
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Siapa itu keluarga Isea..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Keluarga Isea adalah bangsawan yang berperang bersama keluarga Heinst saat perang besar lima ratus tahun yang lalu.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Bagaimana mereka bisa bertahan selama lebih ratusan tahun..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Mereka memiliki sektor perdagangan yang bergabung dengan keluarga Heinst.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Lalu..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Lalu...
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Mereka juga memiliki keahlian dalam akumulasi dan nilai jual barang dan itu sangat membantu keluarga Heinst.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ah benar, nilai dan akumulasi
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Hari ini cukup sampai disini.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Besok kita akan belajar etiket kerajaan
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ah, mengenai itu
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Saya tidak lagi belajar etiket kerajaan
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Kenapa..?
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Kamu akan menjadi permaisuri dan ratu masa depan kenapa kamu tidak..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menunjukkan etiket
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Saya telah menguasainya dengan baik
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
*terkejut
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
*tersenyum
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Baiklah jika itu keinginanmu *duduk
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Lalu, apa yang akan kamu lakukan besok..?
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
*minum
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Mungkin saya akan belajar berbisnis atau berpedang entahlah..
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Uhukk..uhuk..
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Bisni..? Pedang..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menganggukkan kepala
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Kenapa..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Bibi, apa menurut bibi aku pantas menjadi permaisuri..?
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Tidak tentu saja
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Kau bodoh, arogan, tidak tahu malu, kau tidak memiliki nilai-nilai untuk menjadi permaisuri tapi..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Tapi bangsawan lain akan mendukungku di banding Diana begitu kah maksud anda, bibi
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
*menghela napas
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
*meletakkan cangkir
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Keyra, dari ratusan tahun keluarga kita adalah keluarga yang netral
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Saya tahu bibi
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Karena itu saya ingin mengundurkan diri calon permaisuri
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
APAAA...?
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
*terkejut
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Kenapa..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Entahlah..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Mungkin karena saya menyukai orang lain.. *minum
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Keyra..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Sudahlah bibi jangan bahas ini lagi
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Terserah kau saja
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Hanya bibi yang selalu mendukungku sejak dulu. Dia tidak pernah mengeluh dan terus berada di sisiku hingga akhir *dalam hati
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Meskipun akhirnya dia tiada karena harus melindungi ku *dalam hati
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Bibi, apa anda tahu tentang pangeran ke dua..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Dimasa lalu aku hanya melihatnya beberapa kali. Dia selalu sibuk menstabilkan wilayah di perbatasan aku jadi tidak tahu banyak tentangnya *dalam hati
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Apa kau menyukainya..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*terkejut

Ars..

Keyra Heinst
Keyra Heinst
Saya belum pernah bertemu dengannya bagaimana saya bisa menyukainya..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Sebenarnya aku lupa bagaimana wajahnya.. *dalam hati
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Benar juga
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Ehem..
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Pangeran kedua, Arson Eleister.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Dia adalah putra sari selir raja.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Kau tidak pernah bertemu dengannya karena dia berada di perbatasan.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Dia adalah pemimpin pasukan kekaisaran yang siap berperang saat di..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Aku tahu itu bibi maksudku bagaimana dia..? Fisiknya..?
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Ahh...
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Aku dengar menjadi pangeran yang tampan dan banyak di kagumi oleh para gadis karena keahliannya dalan berpedang.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Dia juga memiliki nilai akademik yang tinggi di banding putra mahkota
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Benarkah..?
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Tentu saja.
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Kenapa kau tidak tanya Deon saja, dia pasti mengenalnya.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Mungkin nanti..
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Baiklah bibi pergi dulu ya
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Viscountess Laneo Blanith (guru Keyra)
Baik-baik belajar, sampai jumpa
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*membungkuk
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Akhirnya selesai juga.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ah, aku harus belajar berbisnis sekarang.. *berlari pergi
Arson Eleister
Arson Eleister
*menatap dari jauh
Louis Onera (kepala pelayan)
Louis Onera (kepala pelayan)
Saya akan segera..
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*menghampiri
Deon Heinst
Deon Heinst
*menghampiri
Deon Heinst
Deon Heinst
Kau disini..
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Salam untuk bulan kekaisaran
Arson Eleister
Arson Eleister
Anda tidak perlu salam formal seperti itu
Arson Eleister
Arson Eleister
Saya hanya datang untuk mengantarkan surat dari istana untuk lady Heinst
Deon Heinst
Deon Heinst
Apa sekarang kau merangkap jadi tukang pos..?
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kakak..
Deon Heinst
Deon Heinst
Diam dan bawalah ini *memberikan surat
Deon Heinst
Deon Heinst
Aku melihatnya pergi keruangan mu tadi
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Keyra.. *terkejut
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*menerima
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Maaf yang mulai, saya permisi *membungkuk
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*bergegas pergi
Arson Eleister
Arson Eleister
Kalau begitu saya permisi
Deon Heinst
Deon Heinst
Kenapa kau buru-buru
Deon Heinst
Deon Heinst
Masuklah, *berjalan masuk
Arson Eleister
Arson Eleister
Tapi saya..
Deon Heinst
Deon Heinst
*terus berjalan
Arson Eleister
Arson Eleister
*mengikuti
Deon Heinst
Deon Heinst
Bagaimana perbatasan..? *berjalan
Arson Eleister
Arson Eleister
Semuanya dalam keadaan baik *berjalan
Arson Eleister
Arson Eleister
Suku bar-bar tidak lagi menyerang dan kemungkinan negara akan aman untuk sementara *berjalan
Deon Heinst
Deon Heinst
Jadi kau libur sekarang..? *berjalan
Arson Eleister
Arson Eleister
Bukankah anda juga begitu..? *berjalan
Deon Heinst
Deon Heinst
Kesatria kami hanya datang untuk membantu bukan atas perintah kaisar. *berjalan
Deon Heinst
Deon Heinst
Kami bisa pergi kapan saja kami ingin *berjalan
Arson Eleister
Arson Eleister
*terdiam
Deon Heinst
Deon Heinst
Jika kau libur tinggalah di istana selama beberapa hari
Deon Heinst
Deon Heinst
*membuka pintu
Arson Eleister
Arson Eleister
*berjalan masuk
Deon Heinst
Deon Heinst
Duduklah *duduk
Arson Eleister
Arson Eleister
*menutup pintu
Arson Eleister
Arson Eleister
*duduk
Pelayan
Pelayan
*menyajikan teh
Pelayan
Pelayan
*berlalu pergi
Deon Heinst
Deon Heinst
Kau tahu, karena kau lebih sibuk di utara tidak ada yang mengenalmu sebagai pangeran
Arson Eleister
Arson Eleister
Apa anda ingin membahas masalah tidak penting ini..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Kenapa dingin sekali
Deon Heinst
Deon Heinst
Minumlah
Deon Heinst
Deon Heinst
Sebentar lagi akan diadakan jamuan pesta kemenangan kita di istana
Deon Heinst
Deon Heinst
Tidak kah kau harus ikut di dalamnya.
Arson Eleister
Arson Eleister
Saya tidak terlalu menyukai pesta seperti itu.
Deon Heinst
Deon Heinst
Kau sudah banyak berpartisipasi dalam perang sejak kau masih kecil
Deon Heinst
Deon Heinst
Apa salahnya menikmati hidupmu sesekali..? *minum
Arson Eleister
Arson Eleister
*terdiam
Deon Heinst
Deon Heinst
Datanglah, anggap saja ini pesta diantara kita
Arson Eleister
Arson Eleister
*terdiam
Hari itu pangeran ke dua akhirnya tertahan di kediaman Heinst karena Deon.
Di tempat lain terlihat Keyra sedang belajar begitu serius bersama Cyder.
Keyra membaca semua dokumen dan merapikan beberapa hal yang mungkin dia bisa.
Baik Cyder ataupun Keyra terlihat begitu bersemangat dalam melakukan tugas mereka.
Berjam-jam mereka mengerjakan semua dokumen dan akhirnya selesai.
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Beristirahat lah, sebentar lagi kita akan makan malam
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Sedikit lagi, sedikit la...
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Selesai
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Lihatlah
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*mengecek
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Ini bagus sekali *mengusap kepala Keyra
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Maaf.. tadi..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Tidak masalah, lakukan yang kau mau *memerah
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Aku akan pergi bersiap untuk makan malam
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Sampai jumpa *berjalan pergi begitu saja
Di tempat lain terlihat Deon sedang berbincang dengan Count Heinst. Sedangkan pangeran kedua sedang menunggu di depan pintu sesuai dengan perintah Deon.
Deon Heinst
Deon Heinst
Pangeran ke dua datang, dan aku menyuruhnya menginap
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Menginap..?
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Baiklah, tapi jangan beritahu Keyra jika dia adalah pangeran ke dua
Deon Heinst
Deon Heinst
Aku juga tahu kalau itu
Deon Heinst
Deon Heinst
Baiklah sampai jumpa *berjalan pergi begitu saja.
Deon Heinst
Deon Heinst
Ikut aku.. *berjalan pergi
Arson Eleister
Arson Eleister
*mengikuti
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*keluar dari ruang kerja Cyder
Deon Heinst
Deon Heinst
*berhenti
Arson Eleister
Arson Eleister
*berhenti
Deon Heinst
Deon Heinst
*menatap dari jauh
Arson Eleister
Arson Eleister
Kenapa kita berhenti..
Deon Heinst
Deon Heinst
Sttt...
Arson Eleister
Arson Eleister
*menatap
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Lelahnya.. Aku harus mandi dengan cepat
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*berjalan pergi
Deon Heinst
Deon Heinst
*kembali berjalan
Arson Eleister
Arson Eleister
*mengikuti
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Pftt...
Deon Heinst
Deon Heinst
Apa yang kau tertawakan..? *berjalan masuk
Arson Eleister
Arson Eleister
*berjalan masuk
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kakak, salam pangeran
Arson Eleister
Arson Eleister
*mengangguk
Deon Heinst
Deon Heinst
Dia akan menginap, jadi siapkan kamar untuknya
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kenapa tidak mengatakannya ke Louis..?
Deon Heinst
Deon Heinst
*duduk
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*menghela napas
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Baiklah, aku akan menyuruh Louis menyiapkannya nanti
Deon Heinst
Deon Heinst
Bagus, ah dan satu lagi
Deon Heinst
Deon Heinst
Jangan beritahu Keyra jika dia adalah pangeran ke dua
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kenapa..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Perintah ayah
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Aku mengerti *tegas
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*menarik tali
Pelayan
Pelayan
*berjalan masuk
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Antar pangeran ke dua ke kamar tamu
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Lalu beritahu Louis untuk menyiapkan kamar untuk pangeran ke dua
Pelayan
Pelayan
Baik tuan
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Mohon maaf pangeran, untuk sementara anda pergilah bersamanya
Arson Eleister
Arson Eleister
Aku mengerti
Pelayan
Pelayan
Mari pangeran
Arson Eleister
Arson Eleister
*berjalan pergi
Pelayan
Pelayan
*berjalan pergi
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Apa dia tidak kembali ke istana..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Entahlah..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Bukankah tidak ada yang menganggapnya sebagai pangeran di istana
Arson Eleister
Arson Eleister
*berjalan
Arson Eleister
Arson Eleister
Bukankah ini terlalu besar hanya untuk mansion di ibu kota *dalam hati
Pelayan
Pelayan
*membuka pintu
Pelayan
Pelayan
Silahkan pangeran
Arson Eleister
Arson Eleister
*berjalan masuk
Pelayan
Pelayan
Saya permisi
Pelayan
Pelayan
*menutup pintu
Arson Eleister
Arson Eleister
*menatap
NovelToon
Arson Eleister
Arson Eleister
Ini bahkan lebih besar di banding kamarku *meletakkan pedang
Tok...tok..tok..
Pelayan
Pelayan
*membuka pintu
Pelayan
Pelayan
Saya akan membantu anda berganti pakaian yang mulia
Arson Eleister
Arson Eleister
Letakkan saja, dan pergilah
Pelayan
Pelayan
*meletakkan
Pelayan
Pelayan
Saya permisi
Pelayan
Pelayan
*berjalan pergi
Kriieett.. Ceklek
Arson Eleister
Arson Eleister
Pelayanan yang bagus *melepas pakaian
Arson Eleister
Arson Eleister
*masuk ke dalam kamar mandi
Kamar Keyra
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*berendam
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Nikmatnya
Tok..tok..tok..
Pelayan
Pelayan
Nona, tuan bilang akan ada tamu yang ikut dalam makan malam
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Aku mengerti pergilah
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Tamu..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa di masa lalu ada tamu yang datang..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Tidak tunggu, aku selalu pergi ke istana setiap kali surat datang. Wajar saja aku tidak tahu jika ada tamu di masa lalu
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Tapi surat yang di berikan kakak
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*mengingat
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*memberikan
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa ini kak..?
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Surat dari istana bukalah
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*kembali duduk
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*membaca
Keyra Heinst
Keyra Heinst
"Keyra Heinst, beraninya kau tidak datang setelah aku mengirim surat padamu. Apa kau tidak tahu jika lady Rotten menunggumu cukup lama..? Apa begini sikapmu kepada ca..lon.. tu..nangan.mu.."
BRAAKKK...
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*terkejut
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*meremas surat
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Kka..kau baik-baik saja, keyra..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Bajingan itu.. Beraninya dia menyebut dirinya calon tunangan ku di saat seperti ini.. *marah
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Key.. tenanglah
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Aku sangat tenang kakak *marah
Cyder Heinst
Cyder Heinst
*menelan ludah
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Bba baiklah
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menggelengkan kepala
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menghela napas
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Bisa-bisanya dia menyebut dirinya calon tunangan saat dia sibuk dengan wanita lain
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Bisa-bisanya dulu aku menyukainya
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Cih..
Pukul 19.00..
Semua orang telah berkumpul di ruang makan dan hanya tinggal menunggu Keyra.
Pelayan
Pelayan
Nona Keyra memasuki ruangan
Pelayan
Pelayan
*membuka pintu
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*berjalan masuk
Pelayan
Pelayan
*menutup pintu
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Maaf saya terlambat *membungkuk
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Duduklah
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menatap Arson
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*duduk di samping Cyder
Linia Heinst
Linia Heinst
Ah, kamu belum mengenalnya
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menatap
Linia Heinst
Linia Heinst
Dia adalah Ars, teman kakakmu
Keyra Heinst
Keyra Heinst
*menatap Arson
Deon Heinst
Deon Heinst
Dia Ars, temanku di di perbatasan
Deon Heinst
Deon Heinst
Apa kau mengenalnya..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Tidak *mengabaikan
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Wajahnya sedikit familiar *dalam hati
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Silahkan makan..
All : Makan..
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Pangeran ke dua
All : *terkejut
Cyder Heinst
Cyder Heinst
Apa kau mengatakan sesuatu, Key..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ah tidak,
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Karena ibunda bilang dia teman kakak, aku jadi ingat pangeran ke dua
Arson Eleister
Arson Eleister
*makan
Deon Heinst
Deon Heinst
*makan
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Apa ada masalah dengan itu..?
Linia Heinst
Linia Heinst
*makan
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Bukankah pangeran ke dua juga ikut dalam perang di perbatasan.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Lalu bagaimana dia menurut kak Deon..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Uhukk... Uhukk
Deon Heinst
Deon Heinst
Apa..? Kau memanggilku apa..?
Arson Eleister
Arson Eleister
*terdiam
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Kak Deon,
Arson Eleister
Arson Eleister
*kembali makan
Deon Heinst
Deon Heinst
Kepalamu benar-benar terbentur ternyata
Count Asgard Heinst
Count Asgard Heinst
Deon jaga ucapanmu
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Ada temanmu di sini, bukankah aku harus menunjukkan sedikit hormatku padamu, ka.kak.
Deon Heinst
Deon Heinst
Kau cukup mengerti ternyata
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Lalu bagaimana pangeran ke dua menurutmu..?
Arson Eleister
Arson Eleister
*terdiam
All : *menatap Arson
Deon Heinst
Deon Heinst
Pengeran ke dua ya..
Deon Heinst
Deon Heinst
Dia cukup ahli berpedang tapi tentu saja masih lebih kuat aku jika kita bertanding.
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Lalu, bagaimana menurutmu pangeran ke dua itu, Ars..?
Arson Eleister
Arson Eleister
*terkejut
Arson Eleister
Arson Eleister
Pa..ngeran ke dua
Arson Eleister
Arson Eleister
Aku tidak tahu
All : *menghela napas
Arson Eleister
Arson Eleister
Kenapa anda menanyakan tentang pangeran ke dua lady..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Kenapa..? Tentu saja karena penasaran apa lagi..?
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Bibi bilang jika pangeran kedua sangat di kagumi gadis di kekaisaran. Jadi aku penasaran saja..
Deon Heinst
Deon Heinst
Sebentar lagi akan ada pesta kemenangan di istana
Deon Heinst
Deon Heinst
Bukankah kau bisa bertemu dengannya di sana
Keyra Heinst
Keyra Heinst
Apa dia akan ada di sana..?
Deon Heinst
Deon Heinst
Tentu saja, benarkan..?
Arson Eleister
Arson Eleister
Entahlah

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!