NovelToon NovelToon

The Great Hunter Was Actually A Farmer

Chapter 1: Awal Kemunculan Monster

Hyun Soyeon seorang petani sederhana yang tinggal di pedesaan tak jauh dari kota Seoul.

Setiap hari, dirinya selalu bekerja di ladang selama satu bulan penuh merawat dan menyiram secara rutin, dan akhirnya masa panen telah tiba.

Sesaat Hyun Soyeon siap melakukan pemetikan hasil panen miliknya.

Sebuah retakan kecil muncul di depan ladang miliknya, perlahan retakan tersebut membentuk sebuah lingkaran besar seakan mirip seperti pintu yang terhubung ke tempat lain.

Kejadian yang sama terjadi di seluruh Negera lain, reaksi mereka sama seperti Hyun Soyeon yang bingung dengan kondisinya saat ini.

Perlahan bahaya yang mengancam nyawanya datang, saat tangan yang mirip manusia muncul dengan warna kulit hijau dibalik retakan tersebut.

"Halo, siapa di sana?"

Hyun Soyeon memanggilnya, tetapi panggilan itu tidak dijawab sama sekali.

Suara cekikikan semakin terdengar dari balik tempat itu, sembari menampakan dirinya dihadapan Hyun Soyeon.

Ternyata makhluk yang berada dibalik tempat itu adalah seekor goblin.

Jumlahnya lebih dari satu, lebih tepatnya goblin itu terus bermunculan tanpa henti dibalik retakan.

Hasil panen yang susah payah ia rawat, perlahan diinjak-injak oleh sekumpulan goblin dengan wajah buruknya itu.

Goblin itu membawa senjata berupa gada, dan ada juga yang menggunakan senjata lain seperti pisau ataupun tombak kecil yang sesuai dengan ukuran tubuhnya.

"Yang benar saja, ladangku hancur berantakan oleh mereka!"

Hyun Soyeon yang kesal, ingin sekali membalas perbuatan buruk goblin tersebut dengan tangannya sendiri.

Akan tetapi dia hanyalah manusia biasa tanpa kekuatan layaknya cerita di dunia fantasy.

Saat Hyun Soyeon berbalik arah, sebuah pisau kecil itu menusuk bagian di kaki kanan miliknya.

Dia merasakan rasa sakit yang tidak pernah dialaminya secara langsung. "Akankah ini hari terakhirku di dunia ini. Tidak, masih ada harapan untuk hidup sekarang." Hyun Soyeon dengan penuh tekad bajanya perlahan merangkak dari jurang kematiannya.

Berkah dan harapan terakhir datang saat kondisi semakin tidak terkendali.

Tubuhnya mulai bersinar, dan luka di bagian kaki kanannya meregenerasi hingga tampak seperti sedia kala.

"Apa yang terjadi dengan tubuhku? perasaan ini, seakan memiliki kekuatan yang meluap tiada akhir." Hyun Soyeon bangkit dari atas tanah, perlahan berdiri dari tempatnya.

Beberapa goblin di belakang, menyerang punggung Hyun Soyeon.

Entah kenapa tubuhnya secara reflek menghindar dan menyerang balik goblin tersebut dengan tangannya sendiri.

Hempasan tangannya, menghancurkan bagian tubuh goblin, lebih seperti menghantam puluhan ton secara langsung.

Ding...!

[Hasil panen anda yang masih layak sebanyak 100 kg saat ini. Apa anda ingin mengkonversinya menjadi poin]

Entah apa yang sedang terjadi, Hyun Soyeon memilih untuk mengkonversi semua hasil panen miliknya saat ini.

Jumlah poin yang didapat olehnya sebanyak 10 poin dari 100 kg hasil panen miliknya saat ini, berarti 100 kg sama dengan 10 poin yang bisa didapatkan oleh Hyun Soyeon sekarang.

Ding...!

[Membuka fitur toko]

Sontak Hyun Soyeon terkejut bukan main, sebuah layar panel muncul di depan matanya, terlebih itu mirip seperti tempat toko online yang sering digunakan olehnya.

- Ramuan penyembuh tingkat rendah \= 1 poin

- Buku keahlian: lompatan ganda \= 10 poin

- Ramuan keabadian \= 9.999.999 poin

- Ramuan kebangkitan \= 10 poin

- Dan lain- lain

Ding...!

[Disarankan anda untuk membeli ramuan kebangkitan saat ini]

Hyun Soyeon membeli apa yang disarankan olehnya, sebuah botol muncul di depan matanya, secara reflek memegang barang tersebut sebelum terjatuh ke tanah.

Kemudian dia meminumnya tanpa ragu sampai isi di dalam botol tersebut habis tidak tersisa sedikitpun.

Kejadian sebelumnya terjadi kembali, cahaya yang muncul menyinari tubuh Hyun Soyeon saat ini, terlebih sensasi yang di rasakan olehnya jauh berbeda saat kejadian sebelumnya.

Sisa poin yang dimiliki Hyun Soyeon sekarang sudah habis, tidak ada senjata yang bisa dibeli lagi olehnya.

Hanya tersisa peralatan bertani miliknya saat ini, dengan sigap memasang kuda-kuda sebelum para sekumpulan goblin itu menyerang kembali.

Beberapa goblin berlari sambil membawa senjata, dan beberapa goblin lain menyerang dari sisi lain sampai target kesulitan untuk melarikan diri.

Hyun Soyeon mengayunkan sabitnya ke arah depan, sesaat serangan pertama miliknya berhasil, dirinya perlahan menggeser posisi awalnya ke posisi yang lain untuk menghindar dari serangan goblin.

Kemudian dia mengayunkan kembali, membalas serangan goblin yang menyerang dirinya saat ini.

Perlahan jumlah goblin berkurang secara signifikan, perjuangan Hyun Soyeon untuk melindungi ladang miliknya berhasil.

Tersisa beberapa goblin lain yang tampak ketakutan, lantaran kawanan goblin lain tergeletak bersimbah darah di depan matanya.

Mereka lari, akan tetapi Hyun Soyeon tidak memberikan jalan baginya untuk hidup.

Setelah bencana yang sedang berlangsung akhirnya berakhir, hanya saja ladang miliknya hancur berantakan tanpa menyisakan tanaman utuh satupun.

Bau darah yang mengalir dari tumpukan mayat goblin itu, membuat Hyun Soyeon merasa kesal terhadapnya.

Dia mengumpulkan satu demi satu mayat, dan memindahkannya ke tempat lain yang terbuka tanpa ada tanaman yang berada di dekatnya.

Sekarang hanya tersisa darah yang berceceran kemana-mana, Hyun Soyeon hanya bisa menutupinya dengan tumbukan tanah di atasnya.

Satu hari kemudian...

Setelah insiden bencana retakan itu muncul, para pemerintah dan menteri pertahanan membentuk sebuah organisasi baru yang bernama asosiasi Hunter yang terletak di kota Seoul.

Karena kejadian sebelumnya, banyaknya warga yang menjadi korban atas serangan monster yang tiba-tiba muncul di hari sebelumnya, dan berkat itu juga banyak warga yang mengalami Awakening secara massal.

Mereka yang Awakening di juluki sebagai Hunter, yang bertugas memburu sekawanan monster yang tinggal di dalam celah retakan dimensi, atau yang mereka sebut gate.

Gate adalah sebuah pintu portal penghubung ke sebuah dungeon yang berisi oleh beragam monster yang tinggal di dalamnya.

Peringkat Hunter terbagi menjadi;

- Rank SS

- Rank S

- Rank A

- Rank B

- Rank C

- Rank D

- Rank E

Mereka yang sudah Awakening diwajibkan untuk mengukur batas kemampuan miliknya,

Pekerjaan Hunter sekarang menjadi pilihan pertama bagi mereka yang menginginkan gaji besar dengan ketenaran layaknya artis papan atas.

Mereka berusaha sekuat tenaga mengikuti ujian Hunter yang diberikan oleh ketua asosiasi.

Nilai di bawah standar mereka dianggap gagal, bahkan tidak layak mendapatkan Hunter peringkat E sekalipun.

Dunia sedang gempar, dan gedung asosiasi masih sangat ramai hingga dalam satu Minggu ke depan akan selesai, sedangkan Hyun Soyeon masih menjalani rutinitas miliknya seperti biasa saat ini.

Dia hanya ingin mengembalikan bentuk ladang miliknya yang rusak kembali ke sedia kala, sembari menanam kembali bibit tanaman yang baru saja didapatkan olehnya.

Hyun Soyeon memisahkan tanaman dari bibit barunya ke tempat lain dengan jarak 100 meter guna mengetahui kondisinya saat ini.

Bersambung....

Chapter 2: Memperbaiki Apa Yang Sudah Di Rusak

Sejak kejadian sebelumnya, Hyun Soyeon yang mengalami kerugian dari kerusakan ladang miliknya, membuat dia merasa kesal dengan apa yang sedang terjadi.

Dia terpaksa menggunakan sisa tabungan miliknya untuk membeli bibit baru yang siap di tanam.

Hal pertama yang dilakukan olehnya yaitu membajak ladang terlebih dahulu, guna dalam proses penanaman bibit.

Setelah langkah itu selesai, Hyun Soyeon menyiram seluruh lahan ladang yang sudah ditanam bibit sebelumnya.

Sekarang hanya tinggal menunggu waktu sore tiba untuk menyiram kembali lahan ladang yang kekurangan air.

Berteduh dibalik pohon yang lumayan rimbun, sembari melakukan kegiatan lainnya.

Suara mobil datang dari arah belakang tepat Hyun Soyeon yang sedang duduk di samping pohon.

Dua pria dengan setelan jas hitam menghampirinya.

"Maaf, apa anda bernama Hyun Soyeon? kami dari gedung asosiasi Hunter meminta anda untuk datang atas perintah ketua." tegas pria itu dengan nada sopan padanya.

"A-aku, apa kalian tidak salah orang? aku hanyalah seorang petani yang tinggal di pinggir kota!" ucap Hyun Soyeon yang menunjukan dirinya sendiri.

"Ya, itu benar anda. Sekarang silahkan ikut kami ke dalam mobil." balas pria itu sembari mengantarkannya.

Beberapa warga yang melihat Hyun Soyeon, dibawa pergi oleh dua orang pria tersebut ke dalam mobil.

Selama dalam perjalanan menuju gedung asosiasi Hunter.

Di sepanjang, banyak para Hunter yang sedang berbaris di luar pintu dungeon.

Kemungkinan besar mereka masih mencari Hunter lain untuk dijadikan party tim miliknya, sedangkan para manusia yang tidak memiliki kekuatan Awakening, dilarang masuk demi keselamatan mereka sendiri.

Tak terasa perjalanan diakhiri setelah mobil yang ditumpangi Hyun Soyeon tiba di tempat tujuan.

Selamat datang di gedung asosiasi Hunter.

Itulah yang tertulis di atas pintu masuk gedung tersebut, banyak orang berlalu lalang masuk keluar pintu dengan sangat cepat.

Beberapa dari mereka membawa beragam senjata di punggungnya.

"Silahkan lewat sini tuan Hyun Soyeon." ucap pria itu sembari menunjukan jalannya.

Hyun Soyeon hanya mengikuti arah yang ditunjukan, sedangkan pria itu tetap berdiri di tempat ia berada.

"Apakah anda tuan Hyun Soyeon?" ucap wanita yang sedang memegang sebuah kertas dokumen di tangannya.

"Ya, itu aku." balas singkat Hyun Soyeon.

Setelah pengecekan data selesai oleh wanita tersebut.

Mereka mengantarkan Hyun Soyeon ke sebuah alat pengukur yang berbentuk bola dengan warna terang di dalamnya.

Kedua tangan miliknya menyentuh ke dalam bola itu, beberapa sensasi baru terasa di tubuhnya.

Perlahan data mulai muncul secara perlahan dari dalam bola tersebut.

Nama: Hyun Soyeon

Class: –

Kekuatan: 3 Stamina: 3 Magic: 1

Skill: –

Para pengamat sangat kecewa dengan harapan yang di berikan olehnya, mereka yakin bahwa dirinya yang mengalahkan sekawanan goblin di daerah tersebut menurut Saksi mata.

Kemudian mereka membuat kartu pengenal Hunter untuknya, dan rank E yang didapatkan oleh Hyun Soyeon saat ini.

Kekuatan beserta stamina yang di bawah rata-rata Hunter rank E, terlebih magic yang begitu sangat rendah membuat Hyun Soyeon dipandang rendah oleh mereka.

Dia tidak memperdulikan hasil yang didapatkan olehnya, hanya saja kecurigaan terhadap dirinya hilang setelah melihat hasil yang tidak begitu memuaskan.

Mereka kembali mengantarkan Hyun Soyeon ke tempat asalnya, serta memberi permintaan maaf terhadapnya atas perilaku seseorang terhadap harga diri miliknya.

Sekarang informasi data Hunter Hyun Soyeon yang berperingkat E sudah tersebar dengan cepat tanpa sepengetahuan ataupun izin terhadap ketua asosiasi hunter.

Hyun Soyeon sudah mengatakan berkali-kali terhadap pria dengan setelan hitam tersebut, bahwa dirinya sudah tidak memperdulikan apa yang sudah terjadi, tetapi ia hanya ingin konpensasi atas waktu yang sudah terbuang banyak olehnya.

Dengan cepat pria itu menghubungi ketua asosiasi, dan mereka akan segera memberikan kompensasi sebesar satu juta won lewat rekening bank miliknya.

Setelah pesan pemberitahuan bahwa uang transfer sudah masuk ke dalam rekening bank, pria itu pergi meninggalkan Hyun Soyeon yang terlihat sangat bahagia menatap layar ponsel miliknya.

"Akhirnya aku mendapatkan modal untuk membeli bibit-bibit tanaman lain." ucap Hyun Soyeon yang kegirangan tanpa henti.

Lima belas hari telah berlalu, sisa lima belas hari lagi masa panen telah tiba.

Sangat lama dia menunggu waktu tersebut, hingga membuat dirinya terlelap di bawah pohon.

Setelah perasaan yang begitu damai perlahan hilang saat bunyi sistem terdengar kembali sejak hari pertama mendengarnya.

Ding...!

[Quest harian telah diberikan]

Setelah menanam pasti ada waktunya hari di mana itu tiba. kumpulkan hasil panen dari seluruh ladang dalam batas waktu tiga hari.

Hadiah: 1 potion kekuatan, penyiram tanaman (Rare)

Gagal: Kejutan listrik satu menit

"Yang benar saja, gimana caranya supaya tanaman yang belum siap panen ini bisa di ambil, dan batas waktu yang di berikan cuman tiga hari dari sekarang. Mustahil!" Hyun Soyeon bingung dengan situasinya saat ini.

Sisa uang yang dimilikinya berjumlah lima ratus ribu won, dan entah apa yang bisa di lakukan dengan uang tersebut.

Dia sesekali membuka sistem miliknya dan memilih fitur shop yang berada di bawah kiri panel.

Tidak ada poin yang tersisa untuknya, harga yang begitu menjulang tinggi yang membutuhkan jumlah poin besar.

Hyun Soyeon mencoba semua fitur yang ada di dalam sistem secara teliti, dan beruntungnya fitur penukaran dari uang ke poin shop terlihat jelas di matanya.

Dengan cepat dirinya menukarkan semua sisa uang miliknya ke dalam fitur penukaran.

Poin yang di dapat sebanyak 50 poin dari jumlah uang yang di miliknya.

Itu berarti lebih untung menjual hasil panen ke dalam bentuk uang, kemudian menukarnya ke dalam poin, dibandingkan dengan menukar hasil panen ke dalam poin toko secara langsung.

Kemudian Hyun Soyeon membeli beberapa item pupuk ajaib seharga dua poin sebanyak lima, dan langsung di gunakan untuk membantu memproses pertumbuhan instan menurut penjelasan item tersebut.

Setelah selesai menaburkan pupuk ajaib, ia hanya perlu menunggu sampai efek itu bekerja dengan semestinya.

Hyun Soyeon pergi meninggalkan ladang miliknya, dan kembali ke rumahnya saat ini.

Dirinya membersihkan tubuh yang berlumuran tanah hingga bersih, tiba-tiba suara ketukan pintu berulang kali terdengar secara tidak beraturan.

"Hei, dimana kau sekarang? cepat keluar!" tegas seseorang dari balik pintu.

Hyun Soyeon yang tidak bisa membalas ucapannya, ia secepat mungkin datang ke sumber suara tersebut.

"Apa-apaan ini? mana pakaianmu, dan kenapa hanya memakai handuk di tubuhmu?" tanya orang itu padanya.

"Itu karena kau terlalu berisik, jadi aku bergegas datang secepat mungkin agak tidak membuatmu kecewa." jawab Hyun Soyeon yang masih dalam kondisi setengah basah.

Entah apa tujuan orang itu yang sampai-sampai membuat Hyun Soyeon merasa tidak enak diri padanya.

Dia dengan sabar membereskan masalah yang sedang terjadi di rumahnya saat ini.

Bersambung...

Chapter 3: Sebuah Penyakit

Hari menjelang petang, seorang pria datang ke rumah Hyun Soyeon saat ini

Dirinya bernama Jung Baek, teman masa kecilnya Hyun Soyeon yang selalu membantunya sejak dulu.

Entah apa tujuannya datang, tampak terlihat dari raut wajah Jung Baek yang tidak terlihat begitu baik.

"Cepat bergegas, ibumu dalam kondisi kritis, sekarang dia berada di rumah sakit umum Seoul!" ucap Jung Baek yang berbicara langsung pada intinya.

Kebiasaan miliknya yang selalu pada titik tertentu pembicaraan tanpa basa-basi sedikitpun.

"Apa, yang benar saja? tunggu sebentar, aku akan berkemas secepat mungkin!" balas Hyun Soyeon dengan tergesa-gesa.

Membutuhkan waktu selama lima menit untuk mempersiapkan dirinya pergi bersama temannya.

Kebetulan temannya tersebut membawa sebuah mobil yang terparkir di depan rumah miliknya.

Hyun Soyeon tidak sempat bertanya tentang bagaimana dirinya bisa memiliki sebuah mobil, ia hanya fokus pada kondisi ibunya saat ini yang sedang terbarik di rumah sakit.

Saat dalam perjalanan, Hyun Soyeon memberikan beberapa pertanyaan kepada temannya tentang bagaimana ibunya bisa sakit.

Seketika temannya Jung Baek, memberikan jawaban yang tidak begitu masuk akal padanya.

Bahwa penyakit yang diderita ibunya adalah sebuah penyakit yang tidak pernah ada di bumi saat ini.

Kejadian tersebut terjadi setelah satu Minggu bencana gate muncul, beberapa orang terkapar secara langsung.

Mereka yang terjatuh, kemudian dibawa ke rumah sakit guna memeriksa kondisi pasien, alhasil penyakit yang diderita olehnya tidak pernah ada sebelumnya.

Tepat setelah beberapa hari, warga lain terkena dampak yang mirip pada kondisi pasien pertama.

Gejala yang tiba-tiba membuat mereka pingsan layaknya orang koma pada umumnya, terlebih tambahan penyakit yang membuat bagian jantung terasa panas saat di sentuh.

Mereka menyebut sebagai penyakit keracunan mana, karena terjadi setelah bencana itu terjadi.

Selang beberapa waktu berbicara tanpa henti, akhirnya mereka sampai di depan pintu masuk rumah sakit umum seoul.

Banyak orang berlalu lalang membawa sejumlah pasien yang datang dan keluar dari rumah sakit tersebut, tetapi lebih banyak pasien yang tiba dibandingkan mereka yang baru saja sembuh dari penyakit.

Pada akhirnya jumlah kuota yang tersedia untuk merawat pasien telah penuh, sehingga mereka terpaksa tutup guna meminimalisir kunjungan yang tiada henti.

Ruang B-12, adalah tempat di mana ibunya di rawat saat ini.

Dirinya terbaring di atas kasur dengan kondisi yang tampak tidak berdaya, tabung oksigen dan beberapa peralatan lain membantu dia bertahan hidup dari penyakitnya.

Hyun Soyeon marah lantaran ia yang terlalu sibuk mengurusi pekerjaannya sampai membuat lupa akan ibunya.

Demi mencari jalan keluar untuk menyelamatkan ibunya, Hyun Soyeon mencoba mencari item yang tersedia di dalam sistem toko miliknya.

"Apakah tidak ada barang yang bisa membangunkan ibuku? ayolah ku mohon!" gumam Hyun Soyeon dengan penuh harapan padanya.

Secara mengejutkan, bahwa salah satu item yang dicari oleh dirinya terlihat tepat di depan matanya.

item tersebut sebuah elixir yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit yang ada di dunia, bahkan meningkatkan statistik pemakai tersebut.

Di saat melihatnya secara seksama, harga yang terjual di dalam shop seharga 100 poin, kurang 60 poin lagi untuk bisa mendapatkan barang tersebut.

"Tunggu saja, aku akan segera kembali membawa obat untuk ibu." Hyun Soyeon dengan penuh tekad miliknya.

Keesokan harinya, semua tanaman miliknya tumbuh dengan sangat-sangat cepat hingga ia merasa tidak percaya pada apa yang dilihatnya, yang seharusnya akan siap panen paling lambat satu Minggu dari sekarang.

Segera Hyun Soyeon bergegas memetik satu per-satu cabai dan tomat miliknya, sampai keranjang yang dibawa terisi penuh dengan cepat.

Setelah selesai dengan apa yang dikerjakan oleh Hyun Soyeon, sebuah tanaman tunggal terlihat jelas dengan penuh buah di tangkainya.

Tanaman tersebut adalah hasil bibit yang didapatkan dari mayat goblin saat out break terjadi.

Ternyata bibit tersebut sangat mirip cabai pada umumnya, bentuk yang mirip tapi dengan warna hitam di seluruh sisinya.

"Apa itu beracun?"

Karena terlalu penasaran, Hyun Soyeon memetik salah satu cabai tersebut, kemudian ia mencoba memakannya secara langsung.

Rasa, aroma dan tekstur mirip pada cabai umumnya hanya saja rasa pedas sangat begitu kuat hingga Hyun Soyeon menjadi bersemangat.

Ternyata cabai yang baru saja di makan, memiliki efek khusus, mirip seperti memberikan buff pada seseorang.

"Sepertinya ini akan laku keras." ucap Hyun Soyeon dengan penuh semangat akan datangnya uang yang berlimpah.

Hyun Soyeon memberikan nama cabai hitam, karena memang terlihat hitam. Tentu harga yang dijual akan berlipat ganda pada produk aslinya.

Hanya saja, cabai hitam itu hanya memiliki satu tanaman yang berisi 50 cabai hitam tidak termasuk yang di makan olehnya.

Ding...!

[Quest hasil panen telah berhasil di selesaikan]

[Hadiah akan segera di berikan]

Tiba-tiba dua barang muncul dan jatuh ke bawah, untungnya Hyun Soyeon dengan sigap menangkapnya.

[Anda mendapatkan 1 potion kekuatan]

[Anda mendapatkan alat penyiram tanaman (Rare)]

"Ternyata quest itu benar-benar asli, terlebih aku mendapatkan alat bertani secara gratis tanpa mengeluarkan uang sepeserpun."

Hyun Soyeon segera membuka tutup botol tersebut, kemudian ia meminumnya seakan itu adalah minuman biasa.

[Kekuatan Anda meningkat 1]

"Sepertinya tubuhku terasa agak ringan!"

Hyun Soyeon sesekali mendorong tangannya ke depan dengan kuat secara berulang kali, kemudian ia melompat setinggi mungkin hingga mencapai batasannya.

Perasaan yang begitu mengagumkan, membuat Hyun Soyeon merasa aneh dengan sistem yang di pakai olehnya.

Kenapa tidak ada sistem level? bagaimana caranya menjadi begitu kuat bila level pun tidak ada.

Hyun Soyeon hanya menemukan satu jawaban yang begitu kuat hingga sekarang, yaitu memanfaatkan sistem shop yang sedang di gunakan saat ini.

Kebetulan mobil pengangkut telah tiba di samping ladangnya, sekarang Hyun Soyeon hanya perlu mengemas dan memasukan ke dalam mobil pengangkut tersebut.

Pengemudi itu hanya dia mengawasi Hyun Soyeon yang begitu lihai, serta cepat dalam pekerjaannya.

"Oh, bukannya ini terlalu cepat, apa kau sedang baik-baik saja belakangan ini!" ucap pengemudi yang sedang menghitung semua hasil panennya.

"Apa yang kau bicarakan? tentu saja aku sangat baik hari ini. Berapa harga yang aku dapat untuk menjual semua hasil panen ini." balas Hyun Soyeon dengan senyumannya.

"Kira-kira 250.000 won bila ingin menjualnya. bagaimana?" pemilik mobil itu mematok harga beli dari hasil panen miliknya.

Hyun soyeon setuju dengan apa yang ditawarkan olehnya, seketika pesan rekening bank telah bertambah 250.000 won

Setelah menyelesaikan transaksi jual beli, si pemilik mobil pergi meninggalkan hyun Soyeon yang sedang berdiri di samping ladang miliknya.

Karena begitu lelah.

Hyun Soyeon kembali ke tempat tinggalnya, kemudian ia bergegas tidur untuk melanjutkan rencana berikutnya.

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!