NovelToon NovelToon

A. N. S

PACAR KE TIGA PULUH

"Tugas kalian besok adalah membuat surat cinta." Tugas dari kak tingkat yang mengospek i fakultas pertanian tempo itu.

Hah...surat cintaku berkata. Masih belum cukup tuh kakak kelas ngerjain aku. Udah suruh pakai pengenal di karton bertuliskan, *Pengidap Penyakit Bahaya* Yaa Allah tengsin kan aku jadinya. Ini pekerjaan gila menurutku.

Punya pacar aja belum, ditembak aja belum ....lha ini suruh buat surat cinta untuk kakak pembina Ospek. Yang bener aja kak. Aku aja belum tau rasanya jatuh cinta kek gimana.

Iya sempat juga sih aku naksir dikit sama Kamu. Kak Ninoto Koma. Entahlah aku gak tau namamu. Panggilku suka-suka akulah. Orang bengis, diktator, sukanya bikin adik kelas sengsara, sukanya kasih hukuman berat sambil menyeringai.

Ganteng sih dikit, rambut sebahu, kulit putih berkumis buatan khas Wonogiri itu. Terasa enegh aku lihat dia. Dominan ke arah halus lembut pemangsa berdarah dingin. Penguasa yang arogan.

Apalagi kalau lihat ceweknya yang dandanan bedaknya melebihi satu hasta lebih satu depa. Gincu memerah yang membuat manyun tuh bibir, perhiasan emas yang mencolok seperti toko mas jalan. Huft ...nyengir aku melihatnya.

Tuh pacarnya kok mau banget ya sama si centil kegemukan itu. Sedang cowoknya Lo kerempeng, putih mengkilat kalau kena kaca mobil mungkin silau kali ya.... Batinku mengumpat dua orang anak manusia itu.

Kayaknya nih ceweknya tau gelagatku yang sedari tadi lihatin dia melulu. Ahhhh ....pasti aku dikerjain lagi deh sama kakak kelas pembina Ospek itu. Mati dahhhh....ia bener dalam hitungan jari si cewek enggak suka caraku melihat dan memperhatikan dia.

Dia merasa ada yang tersaingi takut pada gebetan hatinya terebut olehku. Secara aku kan anaknya perfect daripada dia, body tinggi semampai body goals seperti badan pramugari, tapi aku sedikit tomboy.

Siapa sih yang gak ngiri lihatin aku. Dah biarin aja syirik tanda tak mampu. Biarkan gukguk menggonggong, saya pun akan tetap berlalu.

Bener saja, ia melirik tingkahku, mengadukan semua tentang aku ke cowoknya. Duhhh mati aku..... Nih mata kenapa sih gak bisa ku ajak kompromi, ayo jangan lihatin cowok tak berbody itu dong. Kan masih ada kak Anjana yang body atletis karena dia emang pelatih taekwondo. Dan kayaknya ia naksir juga sama aku.

Mana nih mata, jelalatan kemana dan membidik si kakak buatan Wonogiri itu. Duhhh....sial...sial....dah ku pastikan aku tak lolos sasaran empuk dua pasang muda-mudi yang tengah di mabuk asmara.

Si body kerempeng membalas bisikan perempuan bertubuh gendut itu berat badan yang bulat mungkin jarum timbangan badan akan putus kali ya jika dinaiki tuh badan bunder.

Maaf kak, Ndak ada seksinya sama sekali, tapi kakak pacarnya si tubuh kerempeng pinter ngerawat diri. Iya pandai bersolek, merawat diri, rajin ke salon dan menuju ke tempat kebugaran.

Si Ninoto Koma balik menunjuk aku sambil menyeringai dan membisikkan ke pacar centilnya itu. Dan dari kejauhan mimik mulut kakak pembina Ospek itu terlihat jelas sedang membicarakan aku, seraya berkata, nanti aku akan kasih pelajaran ke dia.

"Kamu Yang sabar ya, jangan dimasukkan ke hati." ujar Noto koma itu.

Duhhhh.....ujian konyol apa lagi inih.... udah tau dikerjain ini ituh masih juga berdiri di lapangan kampus sambil memegangi telinga sedang kaki kanan diangkat ke depan. Berseragam SD. Berdandan ala orang hilang ingatan. Aku yang pakai hijab ndak begitu terasa panas dibandingkan empat teman cewek yang baru ku kenal selama ospek ini.

Ada teman cewek yang baru ku kenal dari berbagai daerah selama ospek itu. Mereka saling memperkenalkan diri kepadaku. Ada yang dari Sukoharjo, Wonogiri, Tawangmangu, Boyolali, Pekalongan dan Jambi.

Yang kemudian teman dari Pekalongan si Beta jadi teman kos aku, yang selalu bersama-sama denganku. Kemanapun dan dimanapun. Sampai dikira kita kembaran. Hahaha...padahal enggak. Bodyku berbanding terbalik dengan si Beta. Dia agak gendut, sedikit gemoy dan alay.

Temen cowok banyak sih tapi aku jaga image, belum kenal dan gak mau ngenalin diri. Lha mereka juga kayaknya sombong-sombong gitu. Belagu tuh mereka palingan ngakrabin nya kalau nanti mereka sudah masuk kelas.

"Eh,,,Falya kamu diperhatiin tuh sama si Noto Koma. Awas Lo jangan dekat-dekat sama tuh cowok, pacarnya bertaring beringas. Lihat tuh Alis dan eye liner kelopak mata si cewek mengerikan sangat.... Seperti hendak menerkammu. Lihat aja guratan pensil eye liner nya yang dibuat mirip seperti siluman ular yang sedari tadi ingin mencabik tubuhmu. hahahaha...." celoteh Beta.

"Hihhh kamu, apaan sih. nakutin aku. Enggak jamannya aku takut sama cewek, Bet. Biar aja tunggu saja pembalasanku nanti. Selesai Ospek cowoknya bakal titik...titik."

"Ayo ahhh kita pulang ke kos. kita harus buat surat cinta. Aku tuh juga sama kayak kamu, minderan sama cowok. Gimana buatnya. Tolong buatin ya, Fal. Cewek tomboy kayak kamu Ndak mungkin lah Ndak bisa buat surat cinta."

"Wadow.....mana aku tuh belum pernah jatuh cinta, tapi pacarku sedari SMP SMA sudah tiga puluh cowok. Hihihi..."

"Amit....amittt...nih anak. Gila kamu, Fal."

"Iya emang gini aku, belum pernah jatuh cinta tapi pacar backstreet an banyak. Tapi cuma sekedar say hello dan respect aja. Not more. "

Beta menjenggung kepalaku sambil menggeleng-geleng.

Surat Cinta Terdahsyat Sepanjang Masa

Ngawi, 28 Juli 2006

Teruntuk

Kakak Ninoto Koma

di

singgahan hatiku

Dear kak,

Setelah saya ikuti ospek ini hatiku jadi berbunga-bunga kak. Wajahmu kian menyelip diantara pori-pori hati ini.

Kakak ganteng yang rupawan, izinkan aku mengenalmu lebih jauh. Izinkan aku mengenal hatimu, hingga hatiku dan hatimu bersatu.

Hai kak Nino, Dari hari kehari ospek ini, aku mencoba meraih hatimu. Namun aku tak bisa, karena di setiap anganku aku selalu memikirkanmu.

Your lovely,

adik kelasmu.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Hahhhh....nyengir aku membaca dengan keras dan lantang isi surat cinta teruntuk kak Ninoto Koma. Malu semalunya hati ini. Mulut dan wajahku tak mampu aku menatap tatapan para penghuni aula ruangan ospek ini. Semua menatap tajam. Tak terkecuali pacarnya, si tukang emas jalan.

Tersudut tak karuan hatiku, oleh kelakuan yang membuat oleh surat cinta ini. Pantesan saja si penulis surat cinta mengultimatum aku,

"surat cinta ini tak boleh kau buka dan kau baca sebelum ospek dimulai."

"O jadi ini masalahnya..., Kismi. Lihat aja ntar di kos aku balas kamu. Malu-maluin orang ajah." Gumamku ke Kismi teman kos aku yang buat surat cinta itu. Padahal aku tidak menyuruhmu membuat surat cinta sedetail itu.

Hahhh....mati kutu akuuuu...... aku jadi ndak konsen antara membaca dan berpikir. Otakku berpikir keras dan takut jangan-jangan dan jangan-jangan aku dibantai duluan sama si pacarnya.

****************

Flash back.

"Kis, tugasku ospek banyak sekali. Suruh buat surat cinta. Padahal aku belum pernah menulis surat cinta."

"Tugasmu apa selain surat cinta ?"

"Banyak Kis. Tanya aja Beta itu satu kelompok sama aku."

"Ini masih disuruh buat rok pakai tali rumput Jepang segala, buat papan nama dada, cari bawang putih yang masih dalam satu lingkaran berjumlah 23 siung harus utuh satu lingkaran. Kita harus pergi cari bahan ke pasar sayur Kandang Sapi. Haddeuuhhhh nih tugas macam apa nih... Baru masuk sudah digencer sama tugas yang bejibun. Bantuin kita ya, kis." terang Beta pada Kismi yang beda Universitas dengan kita berdua.

" Baik, akan aku bantu kalian berdua membuat surat cinta. serahkan semua padaku. Aku akan menyelesaikan besok pagi. Okey..."

Terang aja kita kegirangan, Alhamdulillah satu tugas terbantu. Tanpa memikirkan yang aneh-aneh. Tanpa memikirkan aku dikerjai si Kismi.

Tanpa pikir panjang malam ini setelah bergerilya mencari bawang putih di pasar Kandang Sapi, dapat bawang putih bergerombol siungnya.

Kita berikan dua lembar kertas untuk menulis surat cinta. Kismi menerima dan menyimpan kertas itu tanpa mengizinkan kita melihat, memfilter atau melirik sedikitpun isi surat cinta itu.

Kecurigaanku sebenarnya sudah terbersit namun ku tepis jauh-jauh. Masak iya sudah dibikinkan masih berprasangka buruk sama temen sendiri.

Pikirku tugas yang lumayan amat sangat banyak dapat bantuan itu sudah Alhamdulillah banget. Pagi hari nanti setelah shubuh masih harus menanak nasi pakai dandang dan membuat sambal trasi yang digulung nasi Tanak hingga jadi seperti nasi bakar namun tak dibakar.

Sambel trasi itu kayak gimana, orang aku tak suka. Kalau suruh telpon Ibu di kampung malu. Pasti dimarahin punya anak gadis mengecewakan dunia kuliner warisan nenek moyang, gak bisa buat sambel trasi.

Hemmm....memalukan dunia persilatan saja. Ahhh tidak ahhh...aku tanya Ibu kos saja. Beliau pasti tau pikirku. Setelah matang nasinya jadi sambal trasinya,,, ee rasanya tidak senikmat buatan Ibuku di kampung.

Jiyahhhh bener-bener keterlaluan aku ini. Membuat malu Ibuku saja. Kalau di dekat beliau pasti aku sudah di jenggung kepalaku sama Ibuku. Maafkan anak gadismu ini ya Buk. (Hanya tinggal kenangan Ibukku sudah tiada. Saat menulis cerita ini aku menangis teringat Ibuku yang sudah meninggal dunia 10 tahun yang lalu). Beliau yang membuat aku mandiri berdiri kuat layaknya laki-laki, walaupun aku ini anak perempuan.

Awas Pacarnya Cemburu

Setibanya di kampus Fakultas Pertanian jurusan Agronomi, wahhh itu membuat kebanggaan di almamaterku. Alhamdulillah keterima di kampus yang Jurusan Pertaniannya ini sangat sangat bonafit. Karena para dosennya pengampu dosen UNS dan UGM. Wuih keren bukan ...

Kembali ke Laptop. Setelah tettt pukul 07.00 aktifitas mulai masuk kembali. Aku teringat kembali, saat OSPEK kemarin. Aku terbata saat mulai membacakan surat cinta yang penuh kecemburuan untuk seseorang.

Aku pikir aku dibuatkan surat cinta yang hanya basa basi saja, kemarin sih mempermalukan aku sangat, sangat dan sangat.

Yaa Allah, Tuhan sampai aku tidak bisa menahan malu sampai merah muka ini. Hingga semua pendengar terpukau mendengar sepucuk surat cinta yang ku baca.

Membacanya aku gentar, ada perasaan berkecamuk antara hati dan otakku. Dan ternyata benar firasatku bermain di surat cinta yang romantis buah tangan dari teman kos di kos Mbah Wiyono Keris saat itu.

Bayangin aja, sontak membuat heboh seisi kampus. Yang ku perdengarkan dengan mix pengeras suara. Semuanya jadi mendengar dan terasa aneh.

Adik kelas semester Satu berani nembak kakak kelas yang paling ganteng kata pacarnya looo ini, Kak Koma yang terkenal paling killer diantara para dedengkot team Panitia Ospek.

Belum aku dapat memburai pertanyaan yang dapat berondong sama kakak angkatan yang mengospek aku dan teamnya. Terasa garang mereka. Hihhhh....

"Dik, ini yang buat kamu beneran untuk Kak Nino ? Romantis banget, aku aja dik Pacarnya aja belum pernah kesampaian ngomongin isi hati ke dia. La ini kamu, anak kecil sudah berani mengungkapkan isi hati ke pacarku. Ndak nyadar apa, ya ? Aku kelewat cemburu sama kamu. Awas Lo jika ini beneran terjadi kenyataan, Kamu akan jadi Bully di kampus pertanian ini." tetiba pacar kak Koma, mendekat padaku dan berbisik di telinga kananku. Setengah mengancam. Takut kecantikannya akan ku nodai dengan surat cinta palsu yang tak ku buat dan tak mungkin aku melepas cintaku untuk Kak Koma.

Kakak kelas yang rupawan dan kakak kelas yang paling handsome. Aku kikuk tak berani menatap. Aku tak berani menampakkan wajah, apalagi mendapati mereka aku tak berani menangkap penglihatan mata mereka semua satu persatu dengan seringaian wajah mereka secara bergantian.

Duhhh malu hati ini. Ingin saja aku lari dan pergi ke kamar mandi karena menahan malu.

"Kak, izin ke belakang!" pintaku pada salah satu senior perempuan yang tak lain bernama kak Winda. Kak Winda tau pasti keadaanku.

"Iya, dik. Kamar mandinya di lorong kanan itu ya. Kenapa dik. Kamu nervous dengan surat cintamu, itu ?"

"Ahhh...iya kak. Maaf kak, aku dibuatkan surat cintanya oleh temen kos aku. Tolong bilang ke sahabat kakak yang notabene pacarnya Kak Koma. Serius aku tidak membuat perseteruan ini. Aku tidak menaruh harap ke pacarnya ini. Haduhhh kak...demi Allah saya tidak mempunyai sifat perebut pacar orang." pintaku ke kak Winda sambil Kak Winda mengantarku ke kamar mandi kampus. Soalnya kak Winda tau aku dipojokkin sama pacarnya kak Koma tadi. Langsung saja ada kesempatan kak Winda nyamperin aku.

"Iya, dik. Nanti aku bilangkan sama Pacarnya kak Koma. Iya terlihat judes ya dik, buat kamu."

"Iya, kak. Itu bener. Ngeri sekali ancamannya. Emang cowok hanya ada satu orang saja. "

"Mungkin takut bersaing dengan kamu, dik. Secara kamu tinggi, langsing, cantikan kamu sama pacarnya. Ya sudah jangan takut ya, dik. Hadapi dengan berani. Kalau kamu butuh apa-apa Kak Winda bisa jadi tempat curhat kamu. Walaupun ospek nanti telah selesai."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!