NovelToon NovelToon

Nathan

Prolog

*
*
*
Reffa
Reffa
Nathan... Apa kau serius?
Nathan
Nathan
Tentu.
Reffa
Reffa
Ta-tapi..
Nathan
Nathan
Reffa. Kau. Hanya. Milikku!
Nathan mengambil tangan Reffa dan mengiris jari telunjuk gadis tersebut yang hanya terdiam melihat apa yang akan Nathan lakukan padanya.
!!
Sesuatu yang tidak terduga olehnya terjadi, Nathan pria yang mengklaim dirinya itu terlihat melukai telunjuknya juga dan menyatukan darah mereka berdua.
Reffa
Reffa
Ini..!
Cahaya merah gelap menyinari tangan mereka, cahaya itu berasal dari darah dua makhluk yang Nathan satukan barusan.
Nathan
Nathan
*Tersenyum
Nathan
Nathan
Dengan ini kau tidak akan bisa lepas dariku.
*
*
*
???
???
Permisi Nona, ini ada kiriman paket
Reffa
Reffa
Maaf dari siapa ya?
???
???
Dari cowok di sana Nona
Reffa membawa kotak paket itu dan menaruhnya di atas meja, kemudian dia membuka kotak tersebut.
Reffa
Reffa
!!
*
*
*
Nathan
Nathan
Tunggulah.
???
???
Ingat, kau hanya punya waktu sampai bulan darah tiba.
Nathan
Nathan
.........
*
*
*
Reffa
Reffa
Tu-Tunggu! Siapa kalian!?
Reffa
Reffa
Berhenti! Apa yang mau kalian lakukan!
???
???
Hehehe! Kau tenang saja manis aku tidak akan melakukan kekerasan padamu.
???
???
Cukup! Berhenti membual. Cle lakukan tugasmu sekarang!
Reffa
Reffa
Jangan mendekat!
Reffa
Reffa
(Nathan... Tolong aku...)
!!!
*
*
*

01

*
*
*
Di tepi danau di tengah hutan seorang gadis dengan rambut sebahu sedang duduk menunggu seseorang yang tadi pagi menjanjikan untuk bertemu dengannya sore ini.
Dia sudah menunggu dari pukul 4 sore padahal waktu yang dijanjikan adalah pukul 5 sore, ntahlah mungkin dia terlalu bersemangat sehingga tiba di tempat satu jam lebih awal.
???
???
Masih ada satu jam, apa aku datang terlalu cepat?
Ting!
Sebuah WhatsApp masuk mengalihkan pandangan gadis tersebut.
???
???
*Tersenyum
Gadis itu berdiri dan berjalan mendekat ke arah danau dan memperhatikan pantulan dirinya,
Mata belo dengan bulu mata yang lentik, bibirnya yang mungil terus tersenyum seakan tidak pernah pegal.
???
???
Kamu cantik Re
Re sebutan dari gadis berambut sebahu itu, iya Reffa Anaya Merlin anak tunggal dari keluarga Merlin. Reffa kerap kali di panggil Re ntah itu oleh dirinya sendiri, keluarga ataupun sahabatnya.
Reffa mengambil handphone yang tadi ia masukan kedalam tas punggungnya dan membuka aplikasi WhatsApp untuk mengirim pesan pada seseorang.
???
???
Ekhem
???
???
Sudah lama?
Reffa
Reffa
?!
Reffa
Reffa
*menoleh
Reffa
Reffa
Hai, tidak ko, aku juga baru datang
Bohong
Reffa
Reffa
*tersenyum
???
???
..........
???
???
Sini duduk
Cowok itu mengajak Reffa ke sebuah pohon yang memiliki akar yang mencuat keluar dan duduk di sana.
Kini Reffa dan cowok itu duduk bersebelahan, Reffa yang tidak tahu harus berbuat apa hanya bisa meremas tali tas punggungnya.
???
???
*melihat
???
???
Re, sebenarnya gue mau jujur sama lo.
???
???
*Natap mata Reffa
Reffa
Reffa
I-Iya..?
Reffa
Reffa
*gugup
???
???
Gue... Gue tidak seperti yang lo kira Re.
Reffa
Reffa
Maksudnya?
???
???
Sebenernya...
BRAK!
???
???
BANGUN!
Reffa
Reffa
Kucing kepincut Neon!
Reffa
Reffa
.....Hm?
Reffa
Reffa
Astaga, Mama ihh bikin kaget aja
Mama
Mama
Lagian kamu ngapain tidur di jam segini sih, udah sore bukannya mandi malah tidur di lantai. Ck! ck! ck! Ini anak gadis atau bukan sih dari pagi belum mandi.
Reffa
Reffa
Nyenyenyenye
Reffa
Reffa
Iya ini juga mau mandi
Reffa pergi kelantai atas dengan sedikit linglung, maklum baru bangun langsung di kasih siraman kalbu.
Reffa
Reffa
Ah, Tsk!. Tadi mimpi apa ya? Mama nih ah ganggu orang mulu padahal aku kan masih penasaran sama Na-? Lah iya, itu cowok siapa namanya dah anjir.
Reffa
Reffa
*duduk di ujung kasur
Reffa
Reffa
Baik-baik, mari kita ingat-ingat... Hm. Tu cowok tinggi kaya tiang listrik trus kulitnya juga putih---Eh itu putih apa pucat ya? Tau ah abisnya putih bener kaya mayat--! Is udah ah serem
Reffa berjalan dan melanjutkan langkahnya ke arah kamar mandi, dia berdiri didepan cermin dan memperhatikan wajahnya dari sana.
Reffa
Reffa
*Tersenyum
Reffa
Reffa
Gak mandi aja cantik apalagi kalo mandi, behh kucing tetangga pun akan terpincut oleh ku. Hehe
Mama
Mama
REFFA CEPETAN MANDINYA!
Reffa
Reffa
!!
Reffa
Reffa
Astaga Mama ini kenapa suka sekali sih teriak-teriak, heran dah.
Karena tidak mau di teriaki lagi oleh Mama nya, Reffa memutuskan untuk segera mandi yaaa meski hanya 2 menit saja sih, maklum dia kan mermaid yang takut sama air--! Eh canda deng
Reffa
Reffa
Mandi mandi sendiri... Sikat gigi sendiri... Berak pun sendiri...
Reffa
Reffa
Alama sendiri...
Reffa menyudahi kegiatan mandinya dengan ditutup oleh nyanyian tidak jelasnya, kalian jangan heran tapi inilah dia sang bintang jatuh kita, saking kerasnya jatuh otaknya pun hilang sebelah---! Hehe canda sayang jangan di bawa ginjal dong...
Reffa
Reffa
Haaah... Emang ya, paling enak itu kalo abis mandi langsung tidur,
Mama
Mama
REFFA!
Reffa
Reffa
!!
Reffa
Reffa
Astagfirullah ya Allah... Tolong kuatkan hati hambamu ini ya... Untuk bisa sabar menghadapi segala ujian ini...
Reffa
Reffa
Si anjir dikira ini ujian sekolah kali ah.
Setelah berpakaian dengan sangat sopan seperti kaus polos kebesaran dan celana yang sama besarnya, udah mirip aja kayak orang-orangan sawah. Reffa menuruni anak tangga dan ikut duduk di meja makan yang sudah ada Mama nya disana.
Reffa
Reffa
Morning Mom..
Mama
Mama
*mendelik
Mama
Mama
Kamu ini lihat jam sana udah malam gini masa morning?
Reffa
Reffa
*nyengir
Mama
Mama
Haihhh punya anak gini amat ya..? Perasaan sewaktu hamil tidak minta yang aneh-aneh tuh.
Reffa
Reffa
..........
Mama
Mama
Makanya Re, kamu ini kalau ada pelajaran bahasa Inggris tuh yang bener perhatiin gurunya.
Reffa
Reffa
Lah Mah, setiap pelajaran Inggris kan aku sering merhatiin gurunya ko
Mama
Mama
...Masa sih? Ko Mama gak percaya ya?
Reffa
Reffa
Is is is... Sama anak sendiri pula tidak percaya...
Reffa
Reffa
*menggeleng
Reffa
Reffa
Nih ya mah aku kasih tau, ekhem. Guru bahasa Inggris itu tinggi putih, cakep, alisnya tebal, rahangnya tegas udah gitu...
Reffa
Reffa
*tersenyum malu
Reffa
Reffa
Bibirnya itu loh---!
Tak!
Reffa
Reffa
Aws, Mama ini kenapa sih? Main pukul aja? Sakit tahu!
Mama
Mama
*mengelus dada
Mama
Mama
Sabar.. Sabar.. Astagfirullah punya anak gini amat perasaan
Mama
Mama
Nih ya dengerin, Reffa Anaya Marlin. Yang saya maksud itu bukan perhatikan rupa gurumu, melainkan perhatikan pelajaran yang di sampaikan.
Reffa
Reffa
*manggut-manggut
Reffa
Reffa
Hm, hm, hm,
Mama
Mama
Astaga... Ngidam apa aku dulu...
Mama
Mama
Udah lah Mama capek biasa-biasa mati muda Mama. Nih makan
Reffa
Reffa
Dih siapa juga yang nyuruh Mama
Mama
Mama
*mendelik
Hening...
Kini meja makan itu hanya terdengar suara garpu dan sendok yang berbenturan dengan piring,
Reffa yang menikmati masakan Mamanya, sedangkan sang Mama sedang meratapi anaknya yang sedikit kurang waras itu.
*
*
*
Malamnya Reffa terbangun dari tidurnya dikarenakan kebelet pipis yang tidak bisa di tunda-tunda lagi, segera saja dia berlari ke arah kamar mandi dengan mata sedikit terpejam yang mengakibatkan gadis tersebut kejedot pintu.
Reffa
Reffa
!! Aduhhh!
Reffa
Reffa
Ah sialan! Siapa sih yang nyimpen ni pintu disini? Minggir kamu!
Aneh
Pintu ko di ajak bicara.
Reffa
Reffa
Ah... Leganya...
Reffa berjalan sempoyongan ke arah kasur berniat ingin melanjutkan tidurnya
Reffa
Reffa
hm?
Gadis dengan rambut sebahu itu berjalan ke arah balkon dan mengintip dari balik tirai yang tertutup.
Reffa
Reffa
Aneh. Prasaan tadi ada orang dah di sana?
!!
Bruk!
Reffa menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya
Reffa
Reffa
Astaga... jangan bilang itu maling?
Reffa
Reffa
Sialan! Kalo tuh maling sampe berani masuk sini, awas aja bakal aku potong anunya, ah maksudku akan aku potong tangannya iya tangannya awas aja.
*
*
*

02

*
*
*
Pagi harinya Reffa bangun dengan muka tidak jelas, pasalnya rambut yang kusut dan terdapat lingkaran hitam di sekitar matanya.
Reffa
Reffa
Hoaam~
Reffa
Reffa
Sialan! Jadi gak bisa tidur kan semalam!
Reffa berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membasuh mukanya dan menyikat gigi tidak lupa dia juga menyisir rambutnya yang berantakan dengan tangan.
Reffa
Reffa
Haaaah... Astaga... Udah kaya mayat idup aja nih muka
Setelah membasuh wajahnya Reffa turun kebawah untuk sarapan bersama orangtuanya, dengan sandal berbulu yang kebesaran Reffa menarik satu kursi di samping Papa nya.
Reffa
Reffa
Hoamm~ Pagi Ma, pagi Pa
Papa
Papa
Pagi sayang
Papa
Papa
*mencium puncak kepala Reffa
Mama
Mama
Pagi Re
Mama
Mama
*mengoleskan selai ke roti
Mama
Mama
*memberikan ke anaknya dan suaminya
Reffa
Reffa
*mengambil roti dari sang Mama
Reffa
Reffa
Makasih Ma
Reffa
Reffa
*makan
Papa
Papa
*melirik sang istri
Mama
Mama
*melirik sang suami
Reffa
Reffa
*Curiga
Reffa
Reffa
Ada apa nih? Ko saling lirik gitu?
Reffa
Reffa
*Memperhatikan keduanya
Reffa
Reffa
Hm... ada apa? Ah aku tahu pasti kalian sedang mengagumi kecantikan anakmu ini kan? Hayoo ngaku..
Dengan pedenya Reffa mengibaskan rambut sebahunya yang mampu membuat sang Mama mendelik kesal ke arahnya.
Sedangkan Papa hanya tersenyum dan menggeleng melihat tingkah putri satu-satunya.
Mama
Mama
[Ngidam apa aku dulu bisa punya anak yang pedenya melewati batas]
Papa
Papa
Sayang, hari ini Papa ya yang antar kamu kesekolah
Reffa
Reffa
Heem boyeh syajah Pah
Mama
Mama
Telan dulu makanannya, kebiasaan banget
Reffa
Reffa
*tersenyum kemudian menelan makanannya
Reffa
Reffa
Boleh saja Pah, memangnya Papa ngga sibuk?
Papa
Papa
Ngga ko, Papa lagi pengen aja anterin kamu kesekolah
Reffa
Reffa
Ohhh... Yaudah bentar ya, aku siap-siap dulu
Reffa pergi ke lantai dua di mana tempat kamarnya berada, karena tidak ingin membuat Papa nya menunggu lama dengan kecepatan milik Minato, Reffa kini sudah siap dengan pakaian sekolahnya.
Reffa
Reffa
Ayo Pah!
Papa
Papa
Aku berangkat dulu ya
Mama
Mama
*mengambil tangan sang Papa kemudian menciumnya
Mama
Mama
Hati-hati di jalan
Reffa
Reffa
*Mengambil tangan sang Mama kemudian menciumnya
Reffa
Reffa
Reffa pergi dulu Ma, Bye.
Reffa
Reffa
*melambai
----
Sepanjang perjalanan Reffa hanya diam memperhatikan ke arah luar jendela, terlihat sekali kalau gadis itu sedang dalam mood yang tidak bagus.
Papa
Papa
*mengusap puncak kepala Reffa
Papa
Papa
Kamu kenapa sayang? Dari tadi Papa perhatiin kamu diem terus.
Papa
Papa
Sini, cerita sama Papa, ada apa?
Reffa
Reffa
*melihat ke arah Papa
Reffa
Reffa
Haaah... Reffa lagi males kesekolah Pah
Reffa
Reffa
*menggelembungkan pipinya
Reffa
Reffa
Masa pacar Reffa kemarin tiba-tiba ngejauh sih! Kan sebell
Papa
Papa
*tersenyum
Papa
Papa
Lagian kamu ini masih kecil juga udah pacaran,
Papa
Papa
Mungkin cowok kamu lagi ada urusan kali mangkanya menjauh.
Reffa
Reffa
Ihh Papa masa ada urusan harus ngehindar dari aku sih? Kan bisa bilang dulu gitu ada apa kenapa nya.
Reffa
Reffa
Terus nih ya, yang paling aku gak nyangka itu pas di tanya dianya cuma bilang kalau aku itu gak kaya cewek lain.
Reffa
Reffa
*cemberut dan menyilang kan tangan di dada
Papa
Papa
*mengerutkan alis
Papa
Papa
Memangnya kamu ini cewek kaya gimana?
Reffa
Reffa
Masa dia bilang kalau alasannya menghindar itu karena aku jarang mandi sih? Kan aneh. *berguman
Papa
Papa
Hah, apa?
Reffa
Reffa
Ah, ngga bukan apa-apa
Reffa
Reffa
*tersenyum meyakinkan
---
Tiba di sekolah
Reffa
Reffa
Kalo gitu aku masuk dulu ya Pah
Reffa
Reffa
*mengambil tangan Papa dan menciumnya
Papa
Papa
Belajar yang bener *mengusap puncak kepala Reffa
Reffa melambaikan tangannya sampai mobil putih milik Papa tidak terlihat lagi,
Gadis dengan rambut sebahu itu berjalan memasuki sekolah sesekali dia akan tersenyum membalas sapaan para siswa/siswi di sepanjang lorong yang menyapanya
???
???
REFFA!
Reffa
Reffa
!
Reffa
Reffa
*berbalik dan tersenyum
Reffa
Reffa
Hay, Bell
Bella
Bella
Berangkat sama siapa lo tadi? Jangan bilang itu sugar Daddy lo?
Reffa
Reffa
Gila kamu! Itu tuh Papa aku tahu Huh!
Bella
Bella
*tersenyum Oh Papa yaa?
Reffa
Reffa
Kenapa sih? Aneh kamu!
Reffa dan Bella berjalan beriringan menuju kelas di lantai 2
Sekolah yang Reffa dan Bella injak ini bernama SMA WISTERIA, ya karena di sekolah ini memiliki sebuah taman wisteria yang luas di bagian barat sekolah
SMA WISTERIA ini merupakan salah satu sekolah paling ternama di ibukota, bukan hanya karena sekolahnya yang indah tetapi juga karena para muridnya pintar-pintar, Pintar berbohong maksudnya.
Bella
Bella
Selamat Morning barudak!
Teriakan Bella yang menggelegar layaknya guntur petir yang menyambar membuat para murid di kelas mengalihkan perhatian pada mereka berdua.
Reffa
Reffa
*Menutup kuping
Reffa
Reffa
Is berisik tahu!
Reffa berjalan ke arah kursinya kemudian duduk disana, di susul oleh Bella yang duduk tepat didepannya.
15 menit kemudian bel berbunyi dengan nyaring dan guru pun mulai menjelaskan pelajaran hari ini.
 Bu Rika
Bu Rika
Selamat pagi anak-anak
PAGI JUGA BU!
 Bu Rika
Bu Rika
Baik, buka buku halaman 34, kita akan membahas materi yang kemarin
BAIK BU!
Reffa dan murid lainnya mulai mendengarkan penjelasan dari sang guru di depan, sesekali mereka akan mencoret hal yang penting di kertas.
Reffa
Reffa
Hoam~
 Bu Rika
Bu Rika
Dalam hal ini kita harus--?
Tok! Tok! Tok!
 Bu Rika
Bu Rika
*berjalan ke arah pintu
???
???
Maaf bu mengganggu aktivitas belajarnya sebentar,
 Bu Rika
Bu Rika
Tidak apa bu, ada apa ya?
???
???
Ini *mendorong seseorang, saya hanya mau mengantarkan anak baru
 Bu Rika
Bu Rika
Oalah terimakasih bu
???
???
Sama-sama, kalo begitu saya pamit Bu Rika
???
???
*menoleh
???
???
Nah, sekarang kamu masuk
???
???
Baik
 Bu Rika
Bu Rika
*berbalik berjalan ke kelas
???
???
*mengikuti
 Bu Rika
Bu Rika
Ekhem! Anak-anak mohon perhatiannya sebentar..
 Bu Rika
Bu Rika
Ini kita kedatangan murid baru, silahkan.
???
???
Nathan.
Bunga
Bunga
Waaah gila tampan banget...
Novi
Novi
Betul, mana sikapnya dingin-dingin gitu lagi. Aahh jadi beku hati ini mas
Jeffry
Jeffry
Cih! Apanya yang ganteng
Reffa
Reffa
..........
Nathan
Nathan
*melirik Reffa
Reffa
Reffa
hm?
Bella
Bella
Re, tuh si Nathan ngeliat ke arah Lo terus*berbisik
Reffa
Reffa
..... Jangan ngaco kamu Bell
Bella
Bella
Dih orang beneran ko, lihat aja sendiri
Reffa
Reffa
*melihat ke depan
Reffa
Reffa
!
Nathan
Nathan
*tersenyum tipis
*
*
*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!