harta adalah sesuatu hal yang paling terpenting di dunia ini untuk zaman sekarang, ketika semua orang selalu berlomba-lomba mendapatkannya maka percayalah jika suatu saat nasib tidak memihak pasti hanya ada rasa kecewa yang begitu mendalam..
pagi ini terlihat Belinda telah memarahi anaknya yang menurutnya sangat menyebalkan sebab tidak mau mengerti dengan kondisi ekonomi keluarga, dirinya sudah berkata setelah menyelesaikan pendidikan SMA anaknya itu tidak boleh lagi memaksakan diri untuk kuliah ya Meskipun nanti akan mendapatkan beasiswa full tetapi saya tidak ingin mengerti dengan kondisi mereka yang jelas-jelas dan terpuruk tidak punya apapun yang bisa dibanggakan dan lebih parahnya lagi dirinya merupakan seorang janda.
" mah nanti sebentar siang kalau bisa datang ke sekolah ya soalnya ada pembagian kelulusan di sekolah, pokoknya nanti kalau aku ditawarkan beasiswa aku bakalan masuk menerimanya! "jelas anak dari Belinda itu.
Naura Putri atau yang biasa dipanggil dengan Naura ingin sekali menjadi orang sukses di masa depan memiliki apapun yang selama ini sudah ia idam-idamkan, Dan intinya dirinya ingin agar perekonomian keluarganya bisa kembali sempurna setelah kematian papanya yang meninggalkan begitu banyak hutang tetapi bersyukur karena Belinda mau menjual semua kemewahannya dan mengganti dengan kehidupan yang sederhana seperti ini.
Melinda terlihat begitu frustasi ketika mendengar apa yang dikatakan oleh anaknya itu, sebab menurutnya ya memang biaya akademiknya 100% ditanggung oleh kampus tetapi untuk non akademiknya harus ada penghasilan sampingan dan apa yang bisa Ia berikan ketika pekerjaannya hanyalah tukang buruh cuci.
" Mama bukan tidak mau kamu lanjut sekolah tapi setidaknya kamu mengerti dengan kondisi ekonomi kita, tidak selamanya apa yang kamu mimpikan bisa menjadi kenyataan karena pada akhirnya kita yang bakalan susah sendiri, " pinta Belinda penuh pengharapan tetapi Percayalah Naura itu adalah gadis yang keras kepala tidak akan pernah gentar hanya karena masalah ekonomi sebab menurutnya 5 tahun menjalani kehidupan seperti ini sepertinya dirinya sudah terbiasa.
"mama kepompong yang tidak dilihat oleh orang lain saja suatu saat dia bakalan menghasilkan kupu-kupu yang begitu cantik dan diminati oleh banyak orang, dan aku yang diberi kemampuan oleh Tuhan dengan kecerdasan serta kebisaan Kenapa tidak malah menggunakannya? Kalau seperti begini terus kapan aku bakalan berguna dan membahagiakan Mama, sedangkan Mama sendiri saja tidak pernah mendukung anak sendiri untuk maju dan juga Intinya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi? "tanya Naura heran karena mamanya itu tetap saja pada pendiriannya yang meskipun berulang kali dirinya sudah membuat permintaan seperti ini tetapi Kayaknya tidak didengar sedikit pun.
Belinda tidak tahu harus berbicara apa agar anaknya itu paham kalau sebenarnya masalahnya sebenarnya sangat rumit, setidaknya apapun yang ia katakan anaknya itu menghargai dan juga mendengarkannya ya mungkin dengan begitu akan terasa begitu nyaman.
" kalau memang permintaan kamu seperti itu maka sebentar Mama tidak akan pernah datang ke acara kelulusan kamu sekaligus pembagian amplop hasilnya, karena mama tidak mau dipanggil naik ke atas podium dan memberikan sambutan atas nilai kamu yang begitu membanggakan! "Melinda itu berbeda dengan orang tua yang lain ketika mereka begitu bangga nama anaknya merupakan lulusan dan juga siswa berprestasi maka dirinya tidak suka sebab menurutnya Ia hanya harus pura-pura baik kemudian mendukung apapun yang dilakukan oleh Naura agar orang lain tidak berpikir macam-macam.
Naura terdiam ketika mendengar apa yang dikatakan oleh mamanya barusan sebab selalu saja seperti ini ketika mereka membahas soal beasiswa, padahal apa salahnya sih mengikuti apa yang ia inginkan karena selama ini dirinya tidak pernah mengeluh menjalani kehidupan yang begitu sulit hidup serba irit Dan intinya tidak pernah meminta sesuatu yang memang tidak bisa ia dapatkan?
dirinya selalu berusaha menjadi anak yang berbakti Dan intinya pengertian terhadap keadaan yang dialami oleh dirinya dan juga Melinda, namun balik lagi terkadang sifat manusia itu ada rasa yang namanya penyesalan dan juga kekecewaan ketika sesuatu yang dirasa sebenarnya tidak terlalu sulit malah diabaikan begitu saja oleh orang-orang terdekatnya.
" apa Mama yakin tidak mau mengikuti apa yang aku katakan tadi, kalau memang iya Mama sungguh keterlaluan Padahal aku hanya minta dukungan saja biar nanti yang lain aku bakalan berusaha kerja semampuku agar bisa membiayai kehidupanku sendiri di sana? "tanya Naura perlahan karena Percayalah ia masih mencoba untuk mencerna semua Sikap yang ditunjukkan oleh mamanya berharap ini mungkin hanyalah pendengarannya yang sedikit bermasalah.
Melinda memilih untuk masuk ke dalam kamarnya tidak peduli dengan apapun pertanyaan yang dilontarkan oleh anaknya itu, sekali ia berkata tidak tetap tidak karena memang dari dulu hukum alamnya wanita itu biarpun bersekolah tinggi tetap bakalan keluar mengabdi kepada suaminya dan Nanti pertanyaannya orang tuanya bakalan dapat apa coba ampasnya doang gitu?
" Mama, Mengertilah dengan keinginanku kali ini saja setelah itu aku janji tidak akan pernah meminta apapun dalam hidupku selanjutnya! aku hanya minta Mama hadir di acara pengumuman kelulusan sekolah kemudian menandatangani beasiswa yang sudah disodorkan untukku nantinya, Karena tanpa persetujuan dari mama ya Otomatis Aku tidak akan pernah bisa untuk mendapatkannya, " lirih Naura sebab dirinya benar-benar kecewa ketika nasib yang selalu saja bertolak belakang dengan keinginannya padahal kemauannya itu mudah saja ingin bahagia merubah keadaan keluarganya Dan intinya membuat ibunya merasa bangga dengan prestasi yang dimiliki oleh anaknya.
" kalau sampai kamu memaksakan diri untuk tetap menerima beasiswa itu maka mulai dari sekarang kamu bukanlah anak dari seorang Melinda, buang Marga Wijayaguna yang ada di belakang Nama kamu itu karena Kamu tidak akan pernah dianggap menjadi anggota keluarga lagi!" Melinda berteriak dari dalam kamarnya membuat Naura yakin Jika keputusan Mamanya itu sudah final tidak bisa dirubah lagi dan kalaupun bisa dirubah sepertinya tidak mungkin dalam waktu dekat mengingat Bagaimana keras kepalanya wanita itu ketika memegang pada pendiriannya yang Teguh.
Naura berusaha untuk tetap tenang tidak terprovokasi Dan intinya bisa mengandalkan dirinya sendiri, toh kalau misalnya semua orang tidak mendukung keputusannya maka sekarang dirinya yang harus bisa bangkit melawan rasa takut dan intinya merasa bahwa dirinya mampu untuk melewati semuanya.
ketika Naura Sedang pusing untuk Bagaimana caranya mendapatkan dukungan dari mamanya agar dirinya bisa mendapatkan beasiswa dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di kota, berbeda dengan rumah megah dari keluarga yang sangat kaya raya di ibukota karena terlihat pasangan suami istri yang benar-benar sedang dilanda yang namanya emosi dan juga pertikaiannya yang tidak pernah ada ujungnya sampai-sampai membuat bocah mungil yang berumur 2 tahun itu harus menangis histeris setiap saat.
" kamu itu bisa tidak Mas jangan terlalu memaksaku untuk tenang di rumah saja dan mengurus kamu serta anak kamu, aku juga perlu kebebasan perlu hangout bareng sama teman-teman bukan Malah dikekang seperti ini? Memangnya kamu pikir ada orang yang Sudi layaknya kerbau yang dicucuk hidungnya yang selalu mendengarkan Apapun yang kamu katakan tanpa membantah Sedikitpun, aku ini manusia biasa yang ingin menghirup udara segar di luar sana melihat perubahan dunia itu seperti apa bukan malah kamu kurung terus menerus, "protes Siska membuat pria yang bernama Kenzo menjadi emosi karena menurutnya perkataan istrinya itu sangat tidak masuk akal dan juga berlebihan.
Kenzo selama ini tidak pernah menekan apalagi membatasi ruang gerak istrinya sampai wanita itu lupa dengan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu dari anaknya dan juga istri dari suaminya, bahkan ketika anak mereka yang bernama Aurelia itu sakit tidak pernah siska ada untuk menjaganya ataupun memperhatikan pola makannya serta menyuapi dia obat Karena Wanita itu masih asik dengan dunianya sendiri.
" yang kamu pergi ke clubbing kemudian hura-hura bersama dengan teman-teman kamu terus pergi dari sore pulangnya sampai besok pagi itu masih disebut mengekang, kalau begitu pertanyaannya istri yang pulang beberapa jam Setelah keluar dari rumah itu yang dibiarkan untuk bebas gitu terus istri yang selalu bebas ke sana kemari bahkan pergi liburan pun tidak pernah izin sama suami itu yang disebut suami yang sangat tidak perhatian dan juga pengertian? kamu sadar kan dengan apa yang kamu katakan barusan jika aku selama ini selalu saja membatasi ruang gerak kamu, padahal Apapun yang kamu inginkan Apapun yang kamu lakukan di luar sana Aku selalu mendukung tidak pernah mempermasalahkannya namun ini yang kamu katakan kalau aku sangat tidak pengertian? "tanya Kenzo tidak terima sampai-sampai pria berdarah Jepang Sunda itu ingin sekali menampar wajah istrinya yang menurutnya sudah sangat tidak sopan terhadapnya selama ini.
siska terdiam ketika mendengar nada suaminya yang sudah sedikit meninggi, Padahal selama ini pria itu selalu berusaha sabar menghadapi sikap egoisnya.
" Jadi kamu mau apa? pokoknya kalau kamu terus saja mempermasalahkan apa yang aku lakukan di luar lebih baik kita pisah saja, urus anakmu yang sakit-sakitan itu karena aku memilih berumah tangga bukan untuk direpotkan dengan segala hal itu! "sarkas Siska yang begitu kasar membuat Kenzo hanya bisa memukul dinding yang tidak jauh dari dekatnya sedangkan Diana berusaha membujuk cucunya yang dari tadi Menangis mungkin karena ketakutan melihat orang tuanya yang setiap hari perang mulut tanpa henti.
Kenzo menatap ke arah istrinya dengan Tatapan yang sulit diartikan karena bukan hanya sekali doang wanita itu menantang dirinya agar bisa menceraikannya atau tidak, mungkin dipikirannya Siska kalau Kenzo itu tidak bisa hidup tanpanya akibat terlalu bucin mungkin?
Kenzo tertawa mengejek membuat Siska menatap tidak percaya ke arah suaminya yang entah mengapa terlihat begitu menakutkan kali ini, sebab tidak biasanya suaminya itu bersikap seperti itu dan hari ini terlihat begitu berbeda membuat dirinya sedikit Waspada.
" Menurut kamu aku tidak bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik daripada kamu, yang jelas-jelas hanya merupakan wanita sampah yang dulu aku pungut untuk aku jadikan berlian tetapi sepertinya aku salah orang? " ujar Kenzo.
"Maksud kamu bicara seperti itu apa, Memangnya kamu berani menceraikan aku padahal anak kamu itu masih kecil? "tanya Siska dengan penuh kesombongannya sebab dirinya masih memiliki rasa percaya diri kalau Aurelia itu masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu dan tidak mungkin suaminya itu bakalan membiarkan hal itu terjadi mengingat betapa sayang Kenzo terhadap anaknya itu.
" kamu sadar kan dengan apa yang kamu ucapkan barusan? kalau sebenarnya Aurelia itu merupakan Anakku Bukan anaknya kamu jadi segala macam kebahagiaannya segala macam apa yang ada dalam hidupnya hanyalah aku yang berhak mengaturnya, dan apa kamu bilang memangnya kamu selama ini sudah berfungsi sebagai seorang ibu yang benar-benar mengurus anaknya sampai membuat dia bergantung dengan kamu? "tanya Kenso sambil menggelengkan kepala.
" itu karena... kamu kan egois dan aku tidak suka mengurus anak dari keturunan yang egois, "jawab Siska tergugu sedangkan Kenzo hanya bisa menggelengkan kepalanya.
" oke baiklah terima kasih karena kamu sudah memberikan pujian tersebut maka aku bakalan menggunakan pujian itu sebagai orang yang benar-benar egois sekarang, Siska wijayaguna mulai saat ini aku Kenzo Delano akan menceraikan kamu dan tidak akan pernah mengizinkan kamu masuk di rumah ini dan aku juga mengharamkan kamu untuk aku sentuh aku mentalak kamu dengan talak tiga!" tegas Kenzo singkat padat jelas dan intinya pasti dimengerti oleh lawan bicaranya.
Siska bukannya takut apalagi mau menangis darah dengan apa yang dikatakan oleh pria yang ada di hadapannya saat ini, justru ini merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri baginya sebab dirinya bisa bebas keliaran ke sana kemari sudah tidak ada yang mengaturnya Dan intinya dirinya punya lebih banyak waktu untuk bermain dengan para brondong kesayangannya.
" ya sudah terima kasih banyak atas status baru yang sudah kamu berikan kepadaku barusan, Anak itu tidak ada urusannya denganku Bila perlu nanti hapus saja Namaku sebagai orang tuanya karena aku tidak Sudi nanti suatu saat ada yang mengatakan kalau aku sudah punya keturunan! "setelah mengatakan hal itu tanpa banyak berbicara Siska langsung mengeluarkan kopernya yang ternyata memang sudah ia siapkan dari awal sebab terbukti wanita itu tidak perlu harus mengawasi barang-barangnya lagi karena sudah masuk semua di dalam tanpa terkecuali.
diana berada di posisi yang serba salah ketika ia ingin mengingatkan anaknya bahwa perceraian itu sebenarnya tidak baik dan juga dilarang oleh Tuhan namun balik lagi ketika melihat sikap menantunya yang tidak ada penyesalan membuat dirinya juga kebingungan harus melakukan apa, Terkadang rasa penyesalan karena sudah gagal sebagai orang tua pun selalu menghantui benaknya karena tidak bisa menjaga dan menyatukan anak dan menantunya itu.
Diana yang tengah menggendong Aurelia memilih berlari mendekati menantunya itu dan menarik koper yang ditanganinya, dirinya ingin agar yang terakhir kalinya menantunya itu menyayangi anaknya sendiri mungkin dengan begitu bisa timbul rasa penyesalan ya Meskipun talak tiga sudah jatuh tetapi setidaknya Ia mau mengurus anaknya juga.
"siska, Mama mohon maaf Tolong lihat anak kamu yang masih kecil ini setidaknya kamu tetap di sini dan rawatlah dia meskipun kamu bukanlah istri dari Kenzo lagi," lirih Diana penuh permohonan membuat Siska tersenyum mengejek ke arah wanita itu sekaligus dengan anaknya.
" ah iya aku hampir lupa ya wanita tua! tolong Rawat anak kecil yang tidak berguna ini yang kerjaannya hanya menyusahkan saja lalu kemudian ajarkan dia nama wanita lain selain diriku, karena aku tidak ingin dia tahu kalau mamanya itu bernama Siska wijayaguna dan kalau bisa Hapus Namaku dari akte kelahirannya dan juga kartu keluarga Karena aku tidak Sudi dibilang wanita janda yang sudah memiliki anak," setelah mengatakan hal itu Wanita itu pergi tanpa rasa bersalah sedikitpun bahkan terlihat dirinya seperti baru saja mendapatkan kemerdekaan yang selama ini ia tunggu-tunggu.
"Pa...pa..
Aurelia menadahkan tangannya ke arah Papanya itu pertanda minta untuk digendong, gadis mungil itu sepertinya juga sudah terbiasa ketika melihat Mamanya pergi dan ketika sekarang melihat Siska pergi sambil menyeret kopernya dirinya Bukan menangis malah tertawa seolah-olah paham.
Kenzo meraih tubuh mungil anaknya itu dari dalam gendongannya Diana lalu kemudian mencium wajahnya berulang kali pertanda ingin menyalurkan kalau sekarang keadaan Papanya sedang tidak baik-baik saja, bohong jika dirinya tidak merasakan kesedihan ketika baru saja mentalak istrinya sendiri namun balik lagi ketika hanya ada keegoisan yang terjadi maka lebih baik diikhlaskan saja daripada nantinya hanya akan menimbulkan masalah yang begitu besar dalam hidupnya.
" aku sudah tidak ada jalan keluarnya lagi nak sampai-sampai kamu harus mengambil keputusan seperti itu, Lihatlah jika anak kamu ini masih kecil dan juga otomatis masih membutuhkan dukungan orang tuanya lengkap tetapi kamu malah memisahkan dia dari wanita yang melahirkannya? "Diana sebenarnya tidak membenarkan sikap yang ditunjukkan oleh Siska namun yang menjadi tolak ukurnya adalah cucunya sekarang yang masih berusia 2 tahun itu sedang memerlukan yang namanya kasih sayang yang sangat lengkap dari kedua orang tuanya.
Kenzo menggelengkan kepalanya pertanda dirinya biasa saja dan berusaha untuk tidak terpuruk serta mungkin bisa dibilang menangis darah hanya karena perubahan statusnya ini, sekarang yang ingin Ia prioritaskan ya itu anaknya sendiri dan juga mama yang kebetulan sudah ditinggalkan oleh Papanya untuk pergi menghadap kepada sang penciptanya.
" kalau wanita itu tadi bersikap biasa saja dan bertahan hanya demi Aurel aku mungkin bakalan berpikir dua kali untuk melakukan hal itu, tapi mama lihatkan malah dia begitu bahagianya keluar dari rumah ini tidak ingin menyentuh darah dagingnya sendiri pertanda Memang dari awal dia tidak ingin melakukan pernikahan ini! Jadi untuk apa harus memikirkan manusia yang tidak pernah memikirkan kita sama sekali, ada hanya membuat sakit hati karena perjuangan yang kita lakukan tidak akan pernah dihargai oleh siapapun dan juga kapanpun, "tolak Kenzo yang tetap ada pendiriannya dan memilih untuk masuk ke dalam kamar sambil menggendong Aureli.
" Hello Beb, aku bebas nih bisa tidak menjemput aku di rumah terkutuk ini? " Siska kali ini menelpon brondongnya ya mungkin dengan setelah ini mereka bakalan bisa bersenang-senang dalam versi mereka sendiri.
" jangan terlalu lama ya soalnya kangen banget sama kamu sebab Sudah beberapa hari ini aku kan hanya terkurung dalam rumah saja, oh iya satu lagi jangan lupa kamu bawa Kredit card yang sudah aku titipkan kepada kamu karena hari ini juga kita bakalan pergi dari kota ini soalnya aku bosan hanya melihat pemandangan yang itu-itu saja, "jelas Siska Sambil tertawa bahagia karena dirinya sudah memperhitungkan semuanya maka dari itu sebelum keluar dari rumahnya Kenzo ya Iya sudah harus mempersiapkan masa depannya yang begitu cerah di luaran sana.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!