...*SEBELUM MEMBACA NOVEL AKU YANG INI MOHON DI PERHATIKAN TAHUN KEJADIANNYA DI AWAL EPISODE YA KAKAK-KAKAKKU AGAR LEBIH MUDAH MEMAHAMI CERITA TEKA-TEKI KU TRIMAKASIH*...
_DI LANDA GELISAH_
🌈selamat membaca🌈
~2023~
MIMPI REFA
PLAKK...
Suara kencang dari belakang tubuh refa, ia berbalik dan mendapati fras tersungkur dengan bercak darah mengalir menyisakan santi dan furqon memeluk fras.
"Siapa kamu?" bentaknya keras.
Lelaki itu berdiri tegak dan menghampiri refa dengan darah menetes di sekujur tubuhnya.
"Bunda refa takut, ayah kenapa diam saja, siapa lelaki ini yah?" furqon dan santi hanya tersenyum sinis dan melambaikan tangan.
"Kemari adikku sayang" suara itu serak memaksa untuk di keluarkan.
Jalan buntu refa terdiam dan menutup mukanya dengan kedua tangan.
"Jangan ku mohon" minta refa pada lelaki itu.
"Maafkan aku refa, aku menikmatinya" ucap lelaki itu.
Tak ada jawaban dari furqon dan santi mereka hanya terdiam pucat.
"Ayah tolong aku!" ucap refa memohon.
lelaki itu mengerakkan setiap tubuh refa, mendorong paksa tubuhnya, refa memejamkan mata menahan sakit di sekujur tubuh.
"Siapa kamu tolong jangan sakiti aku" pinta refa sambil menahan sakitnya, darah lelaki itu menempel di baju putih refa melihatkan betapa buruknya diri refa saat ini.
"Ku mohon hentikan!" tangis refa pecah, ayah dan bunda hanya melihatku di mainkan lelaki ini.
Nafas refa tersengal ia mencoba melepaskan ******** lelaki itu dari tubuhnya, refa menendang tubuh itu dan melarikan diri.
"Ya tuhan apakah ini nyata, apa yang terjadi padaku saat ini" refa bingung dengan apa yang terjadi.
Lelaki itu berlari mengejar dengan senyuman lebar sambil memangil nama refa berulang kali, dan sesekali lelaki itu mendobrak barang yang menghalangi jalannya.
Refa ketakutan dan merasa jijik dengan dirinya telah di noda i dengan lelaki itu, dengan sekuat tenaga refa mencoba meminta bantuan pada orang sekitar tetapi mereka seperti mayat hidup wajahnya pucat pasi.
"Ya tuhan refa di mana ini" batinnya sambil menyelamatkan dirinya dari kejaran lelaki itu.
Refa mencari tempat istirahat di balik bebatuan, tak berselang lama keringat refa bercucuran di keningnya ia merasa keringatnya begitu deras.
"Apakah ini keringatku?" tanyanya dalam batin.
Refa menjulurkan tangannya mencoba mengecek air apa yang mengalir si keningnya.
"DARAH!!" batin refa terkejut, refa mencoba tenang dan menoleh ke atas.
"Ya tuhan" refa terkejut dengan tatapan terbalik ke atas lelaki itu penuh darah, tanpa pikir lama lelaki itu memeluk paksa refa dan membaringkannya kembali.
"Maafkan aku adikku tersayang" ucapnya ganas.
"JANGAN KU MOHON!!" jeritan refa memohon dan terlihat di mata refa sosok yang berdiri di belakan lelaki itu seperti wajah fras yang terasa menjauh dari dirinya.
"JANGAN!!!" seru refa terkejut dalam mimpinya setelah mendengarkan fras mengatakan satu kalimat pada refa.
"Refa besok kita pergi jalan" suara keras dari bilik kak fras yang kini masuk tanpa permisi ke lubang telingaku hingga membuat mulutku spontan mengucap satu kata penyesalan "ya".
Sedetik kemudian refa tersadar dan mulai bertanya-tanya di benaknya "mimpi apa tadi!!" nafas refa memburu ia segera merapikan tempat tidurnya, kemudian meminum segelas air putih dan berdoa, refa terkejut teryata ia tidur hanya dua jam tetapi mimpinya seperti seharian ia ketakutan, refa mencoba tenang dan tidak menanggapi mimpinya yang super aneh di luar nalar, ia kembali terbaring dan sedikit mengerutkan keningnya.
"Apa maksud mimpi itu" tangannya dalam hati, refa selalu bermimpi aneh dan menakutkan, ada kalanya mimpi itu terkejut tanpa refa sadari dan berbeda cerita tetapi satu tujuan.
Refa adalah gadis berusia 18 tahun ia sangat kerap di juluki wanita berbodi tinggi, leher jenjang dan mata yang indah tak heran banyak lelaki yang menginginkan refa, ia mulai jatuh cinta ketika berusia 13 tahun, dan keinginan terbesarnya adalah mempersatukan lagi cinta kedua orang tuannya.
_ilustrasi wajah refa_
Berbanding balik dengan kakaknya seorang pemimpin gangster di kota, orang merasa takut pada fras karena dialah yang menjadikan anak-anak buangan tetap memiliki rumah, fras sengaja membeli gedung tua di tengah rimbunnya hutan lebat untuk mereka bertahan hidup.
Tetapi kebaikan dan sikap yang fras miliki itu tidak cukup untuk merubah sikapnya karena dari kebaikan itu fras menjadikan anak-anak buangan itu menjadi anak gengnya mereka harus patuh pada keinginan fras, pekerjaan fras hanyalah sebagai seorang pengangguran ia merampas dan mencuri barang wanita yang menjadi sasaran permainannya.
_ilustrasi wajah fras (mekly besar)_
Sisi gelap fras tidak di ketahui oleh kedua orang tuannya, yang mereka tau fras bekerja di salah satu perusahaan kakeknya, setiap pergi bekerja ia selalu mengunakan pakaian rapi, tetapi hanya untuk memperlihatkan dirinya bukan pengangguran.
Dahulu kakeknya sempat menerima fras tetapi karna kakeknya tau fras bukanlah dari keturunannya dan cara bekerja fras tidak sesuai standar, dengan berat hati fras di keluarkan dari perusahaan.
Orang tuanya hanya mempedulikan refa, fras muak dengan keadaanya saat ini, dari penampilan fras mencerminkan sikap kejinya yang membuat refa takut, tetapi refa tetap menganggapnya sebagai saudara, selama ini refa hanya menantikan fras menerima refa sebagai adiknya, bermain bersama dan saling menyayangi tetapi tingkahnya membuat refa takut akan fras, wajar saja refa tidak pernah akur dengan fras karena sifat dan keinginan mereka berbeda jauh, dan berawal dari kedewasaan refa, hanya ia yang merasa ikatan persaudaraan ini seperti tak pernah terjadi.
***
Srek.. srek.. Srek.. suara kaki di seret mendekat ke depan bilik kamar refa.
"Bangun... anak manja dah pagi kita ada janji" ucapnya jelas.
Fras selalu gugup jika berada di kamar refa, ia selalu melihat diri refa yang begitu memuaskan baginya, tetapi fras selalu menghindar ia tak inggin melihat refa dengan baju tidurnya.
Refa terbangun tubuh refa seakan melayang meraba alarm tidur yang sen dari tadi berdering 3 kali.
"Ya kak! tunggu sebentar refa ganti baju" dengan suara yang sedikit serak dan setengah sadar ia mulai berjalan perlahan menuju kamar mandi, tiga menit berlalu fras mulai mendesak.
"Lama banget... ngapain aja di kamar" suara keras itu menembus telinga refa dengan dibalur emosi, refa segera menjawab dengan suara sedikit keras "bentar kak,"
tak lama kemudian refa keluar dan mengintip di balik pintu kamarnya.
"Duh kakfras mau ajak gue ke mana ya" batin refa khawatir, di dalam hati refa ragu akan keputusannya menerima ajakan kakfras karena ini pertama kalinya kakfras membuat refa seperti memiliki kakak sesungguhnya.
Refa mengernyitkan bibirnya mengintip dari sisi pintu depan.
"Kakfras Kesambar apa!" ledek refa tertawa tipis, "kok tiba-tiba ajak refa jalan sih kak, biasanya kan kita diem-diem aja tuh klo liburan kayak biasanya" oceh refa panjang.
"Kakak ajak gue jalan-jalan ya?" tanya refa menebak.
"Masuk aja" suara berat fras menjadikan suasana mencekam, refa menciut ia punya firasat tak baik ia tak inggin jika bertemu kawanan kakfras.
"Ah rasanya inggin menolak" batin refa menyesal, tapi refa tau jika ia menolak pergi, kakfras selalu mengancam keselamatannya sebab sekali ia menginginkan sesuatu tak ada satu orang pun yang berani menolak keinginannya, selama di perjalanan refa mulai memikirkan hal-hal buruk tentangnya dan benar saja kejadian yang mengerikan terjadi kepada refa.
_KAKAKKU MENYENTUHKU_
🌾selamat membaca🌾
~2023~
Refa menghampiri fras yang berdiri mematung menghadap depan, sesekali melirik penampilan refa yang begitu indah baginya.
"Kak kita mau kemana?" tanya refa santai, Fras hanya terdiam.
"Kenapa kakak diam sih" batin refa menerka-nerka sambil memainkan kukunya.
Tak berselang waktu lama, refa terdorong ke depan ia terkejut sejadi-jadinya.
"Kak pelan-pelan!!, kenapa lewat jalur ini, ini jalur apa kak?" ocehan refa membuat fras sedikit mengerutkan keningnya.
"Kak!!" refa ketakutan ia sengaja menarik tangan fras dengan tujuan kakfras mau mendengarkan refa, tetapi bukan itu yang refa dapatkan fras membanting rem dengan kencang menandakan fras tidak inggin di ganggu oleh refa.
Refa merasa takut ia berdoa kepada tuhan agar tak terjadi hal yang tidak di inginkan.
"Kakfras... Berhenti kak, jangan ajak refa ke tempat seram ini" refa meronta-ronta ia sendiri tadi memohon untuk di pulangkan dan tak inggin berurusan dengan kawanan kakaknya, karena ia tau tempat yang akan di tuju fras adalah tempat kawasan gangster fras berada.
"Diem gak... klo lo gak nurut gue turunin di sini" suara itu seperti mengancam, ketakutan yang refa miliki semakin menjadi-jadi sedari perjalanan ia mendengar suara serak, tangisan dan jeritan di mana-mana, refa mulai waspada dengan kelakuan fras yang terlihat ganas.
Fras merasa dirinya sangat terpuruk ia tidak inggin membalaskan dendamnya terhadap refa tetapi refa harus tau apa yang fras rasakan, yang membuat fras melampiaskan dendamnya saat ini karena orang tuannya, mereka tak menganggap dirinya ada, mereka yang membawa dirinya kedalam hidup mereka, tetapi di kartu keluarga itu tidak tertulis satu huruf pun dari nama fras, yang ada hanyalah refa dan anak pertamanya rizal.
"Siapa rizal, apakah refa tidak menyadari isi kartu Keluarganya, apakah refa tidak mengetahui asal mula diri fras berada?" gumam fras sebal, dan akhirnya fras tetap membulatkan niatnya untuk kelakuan hal keji yang ia rencanakan.
Sebenarnya dari refa berusia 13 tahun setiap melihat laki-laki di depanya refa selalu merasa gemetar ia terbayang dengan apa yang fras perbuat kepadanya saat ia masih berumur 13 tahun, refa mengalami kecelakaan yang di sebabkan oleh fras.
Tak lama kemudian mobil fras berhenti ia segera membawa refa ke tempat menyeramkan penuh manusia buas markas geng brengsek kakaknya, refa yang ketakutan mulai meneteskan air mata.
"Kak ayok pulang berhenti kak" refa terduduk di tengah-tengah kawanan kakaknya.
"Waww.... adiknya siapa ni gelis banget, mangsa baru nih bos" tanggapan salah satu kawanan kakfras dari belakang tubuh refa, refa yang ketakutan mengeratkan ikat pinggangnya refa tau apa yang akan di perbuat meraka.
"Refa sekarang kamu layani teman-teman kakak" dengan sedikit ragu kakfras memerintahkan teman-temannya menyantap refa.
"Kakak tega.... jangan mendekat refa mohon" kawanan kakfras tertawa gembira dan mulai mendekati tubuh refa, refa menjerit ia memohon jangan lakukan hal buruk kepadanya.
Satu kawanan kakfras merasa iba kepada refa dalam hati ia mengernyit melihat permohonan wanita di depannya padahal ia tak jarang melihat pemandangan ini tapi saat melihat refa ia merasa inggin melindunginya dan setahu lelaki itu refa adalah wanita baik kenapa fras tega kepadanya seakan refa adalah mainan tanpa harga.
Di sisi lain refa semakin ketar-ketir ia mencoba kabur dari hadapan kawanan tersebut, dengan sedikit perlawanan ia menendang buah biji salah satu kawanan, refa beruntung ia memakai sepatu keras miliknya, kemudian ia mengacungkan tangan mengempal dqn tak sengaja mengenai tulang pipi lelaki yang mendekat, kesempatan itu ia gunakan untuk kabur.
Refa mulai berjalan menelusuri gedung kemudian menemukan satu ruang kosong ia segera bersembunyi di balik lemari tua, tak berselang waktu segerombolan kawanan itu meneriaki refa.
"Sini sayang kemari lah" ucap salah satu kawanan.
Mereka terus menerus mendobrak barang-barang membuat jantung refa berdetak kencang.
"KELUAR" teriaknya, mereka di buat kesal dengan kelakuan refa tak kunjung keluar dari persembunyiannya.
"Keluar cantik, main yuk sama abang-abang di sini" tuturnya lembut dengan mencoba mendobrak semua barang yang ada di ruangan ini, tetapi nihil refa tidak di temukan.
Rombongan itu keluar dan menyisakan refa di dalam.
"Syukurlah ya tuhan" batinnya lega.
Saat di rasa aman refa keluar dari tempat persembunyiannya ia mencoba mencari barang yang bisa untuk di panjat keluar jendela.
"HEMM..... " suara daham seorang lelaki, refa terkejut menoleh kan kepalanya dan melihat sosok itu terkunci di dalam ruangan bersama refa.
"Tolong jangan lakukan itu padaku" refa memohon, lelaki itu tampak di ujung ruangan ia berdiri dan berlari menyerbu refa dengan jarak sejengkal ia menundukkan kepalanya seakan inggin menerka mangsanya, refa memohon kepada lelaki itu.
"Jangan ku mohon" isak nya mengalir di pipi kanan refa, sekilas mimpi itu kembali mengingatkannya, kejadian ini sama dengan apa yang ia mimpikan hanya saja alurnya yang berbeda.
"Kenapa mimpi itu terjadi ya tuhan?!" serunya meringkih.
"Kenapa cepat sekali!" refa merasa dirinya bodoh, ia menyesal menerima tawaran fras, ia tidak sempat merubah mimpinya, padahal refa tau mimpi itu akan terjadi dalam waktu dekat.
Dengan nafas tersengal lelaki itu berusaha memainkan rambut refa dan inggin menempelkan mulutnya pada mulut refa.
Refa mencoba menghindarinya tetapi ia terjebak dalam tubuh kekar itu. Mulut refa terkunci, merasa refa tenang lelaki itu mulai memainkan kedua dada refa selama lima menit lamanya dan membisikkan.
"Ini bonus ku refa, aku inggin menyelamatkanmu, jongkok saja di bawah ada lubang dan pergilah" dengan nada mendesah.
Refa segera melihat lubangnya yang tertutup kayu tua dan menatap lelaki itu dengan rasa bingung, lelaki itu kembali berucap.
"Aku tak memiliki niat jahat padamu, aku hanya inggin menyelamatkanmu" ucapnya lagi.
Refa membiarkan kedua tangan itu menelusuri setiap sudut tubuhnya, refa pasrah ia mendesah.
"Apakah tindakanmu ini bukan niat jahat?" tanya refa dengan sedikit air mata mengalir.
"Maafkan aku refa, nafsuku tinggi, pergilah atau kamu inggin bersamaku lebih lama" ucapnya dengan menghentikan kedua tangannya.
Refa merasa terselamatkan walau lelaki itu meminta imbalan.
Refa menghembuskan nafas mencoba memaafkan dan mengucapkan trimakasih pada lelaki itu.
Refa mencoba membereskan pakaiannya yang berantakan dan membuka kayu tua itu dengan perlahan, refa menelan ludah terowongan itu mengerikan, refa mencoba tenang dan mulai menelusuri lubang air jorok banyak sampah busuk itu, sesekali refa terisak dengan kelakuan kakaknya dan lelaki itu, ini pertama kalinya ia menjadi santapan lelaki dan dengan mudah ia maafkan.
Menjelang tengah malam kawanan kakfras terus mencari keberadaan refa yang tak terlihat wujudnya, fras menyuruh kawannya agar mencari refa di setiap sudut bangunan, fras tersadar jika refa selamat ia akan mengadu pada orang tuanya.
"Fras apa yang kamu pikirkan" batinnya dengan memukul dada kanannya.
Fras lebih takut jika refa mengadu ke pada furqon karena ia sadar apa yang ia lakukan itu menjijikkan apalagi dengan adiknya sendiri, fras menyadari apa yang di milikinya saat ini karena orang tua refa, ia hanyalah anak buangan yang di pungut oleh orang tua refa.
_KRONOLOGI KEJADIAN_
🐾selamat membaca🐾
~2009~
Flashback 15 thn
"RIZAL!!!" teriak santi memecah suasana kantor, seketika banyak pasang mata yang melihatnya heran, tetapi santi tak peduli ia segera membereskan tataan rambutnya yang berantakan dan tersenyum lembut kepada mereka yang menatapnya sinis.
Ini adalah kebiasaan santi, ia akan terbangun dengan jeritan yang akan mengejutkan orang di sekitarnya, mimpi ini datang tiba-tiba, santi mulai bermimpi saat ia berusia 9 tahun di masa pubertas nya dan semua mimpinya terjadi, tetapi kejadian di mimpi akan berbeda dengan kenyataan.
Jika kejadian aneh itu muncul di mimpinya maka akan terjadi hal yang tidak di inginkan dalam hidup santi dan benar saja sesuatu itu terjadi pada rizal.
"Mimpi apa itu tadi ya tuhan!" gumamnya terkejut, santi tau ini adalah mimpi yang akan terjadi di kehidupannya, tak berfikir panjang ia segera menuju parkiran mobil.
"Astaga jam dua siang, pasti rizal sendirian" ucapnya khawatir, ia bergegas menuju sekolah rizal.
Sesampai di sana, santi terkejut tidak ada jejak murid yang selalu bermain di halaman sekolah itu.
"Apakah rizal belum pulang? Tapi ini sudah melewati jam pulang!" gumam santi sedikit panik.
"Rizal!!" teriak santi mencari keberadaannya, dan tidak ada tanda-tanda kedatangan rizal.
Selama setengah jam santi menunggu kedatangan rizal, tetapi yang ia lihat hanyalah para orang tua yang juga kebingungan seperti dirinya.
"Bu maaf, ibu cari siapa ya?" tanya santi ke salah satu ibu-ibu di sana.
"Anak saya menghilang bu!" isak tangis ibu itu membuat hati santi gelisah.
"Apa yang terjadi bu? anak saya juga tidak terlihat seperti biasa" santi mencoba berbicara santai kepada ibu itu tetapi yang santi dapat hanyalah isak tangis bu lastri.
Santi yang merasa ada sesuatu yang aneh berusaha mengubungi pihak sekolah tetapi telfon itu mati.
"Apa yang terjadi, kenapa semua menghilang!" batin santi gelisah.
Hari ini, mimpi itu terjadi.
"Kenapa cepat sekali ya tuhan, aku tidak sempat menghentikannya" air mata santi mulai mengalir, ia mencoba menghubungi suaminya berharap jika rizal ada di samping furqon.
Tut... Tut.. Tut...
"Yah mimpi itu terjadi!" tangis santi dalam telefon, saat furqon mengangkatnya, furqon terkejut.
"Bunda memimpikannya lagi yah!!" ucap santi khawatir.
"Yah.... ayah jemput rizal di sekolah kah?" ucap santi memastikan.
"Bunda tadi gak lihat rizal yah" sambungnya khawatir dengan wajah muram basah santi menanyakan rizal pada furqon.
"Kenapa ayah gak bilang klo jemput rizal kan bunda khawatir" ucap santi memastikan anaknya selamat.
Dengan ekspresi santai dan sedikit tercengang furqon menjawab.
"Tidak bun.... ayah dari tadi udah sampai rumah gak jemput rizal, kan jatah hari ini bunda yang jemput" ucap furqon menjelaskan, sedangkan santi menahan rasa khawatirnya.
"Ayah bersama refa bun... ayah hanya jemput refa" sambung furqon menjelaskan.
"Syukurlah refa bersama ayah.... tapi rizal gak ada di sekolah yah!" suara santi pecah menyelimuti suasana, furqon terkejut ia kembali bertanya pada santi.
"Bunda jemput rizal jam berapa? tadi harusnya jam 12 lo bun, sekarang sudah jam 3 bun" ucap furqon jelas.
"Iya yah bunda tadi ketiduran dan mimpi itu datang lagi yah" tangisan santi tak henti-henti ia terduduk lusuh menatapi banyak orang tua yang ingin meminta pertanggung jawaban pihak sekolah.
"Ayah tutup dulu telepon nya bun" ucap furqon mengakhiri, santi hanya diam dengan pikirannya yang kacau.
"Ada apa ini, apa yang terjadi? di mana anak-anak ini ya tuhan!" gumam santi pasrah.
"Apakah mereka di culik seperti dalam mimpiku?" ucapnya lagi, sekali lagi santi mencoba menghubungi pihak sekolah tetapi nihil tidak ada jawaban.
"Dimana mereka semua, kenapa pihak sekolah tidak ada yang merespon kejadian ini!" serunya dalam hati dengan rasa kecewa.
Sedangkan furqon mencoba menghubungi pihak polisi untuk kasus anaknya, hingga kabar itu menyebar ke seluruh desa tetapi Bukan hanya kasus rizal yang terdengar di telinga warga, banyak dari orang tua murid sekolah itu melaporkan kejadian kehilangan anak dalam satu kasus.
Furqon segera menyusul istrinya di sekolah rizal, di sepanjang jalan gerbang masuk sekolah, banyak orang tua yang minta pertanggung jawaban atas hilangnya anak mereka, para guru menghilang tak ada jejak pelarian mereka.
Sesaat furqon mendapati santi terduduk pucat ia tidak bisa menahan rasa bersalahnya terhadap rizal.
Furqon menghampiri istrinya ia mencoba menenangkan santi dalam kondisi ini.
"Yah apa mimpi itu terjadi? " tanyanya pada furqon.
"Tidak bun jangan di pikirkan, berdoa saja rizal ditemukan" ucap furqon menenangkan istrinya, furqon tau kronologi mimpi keluarga santi, ia tidak banyak percaya dengan kronologi itu.
Santi tidak hentinya memikirkan mimpi itu, seperti nyata baginya, hanya saja saat ini ia baik-baik saja, tetapi rizal menghilang.
"Apakah kak jo yang membawanya yah?" tanya santi pada furqon.
Jo adalah kakak santi setiap keturunan keluarga santi pasti memiliki anak laki-laki dan anak perempuan tidak lebih dan tidak kurang, keluarga santi terkutuk oleh kronologi nenek buyutnya.
***
KRONOLOGI MIMPI
_ilustrasi wajah maya_
Dahulu buyut santi yang bernama maya adalah kembang desa di kampungnya, ia memiliki kakak laki-laki bernama ilham yang berprofesi sebagai tentara di wilayahnya, dahulu pemuas para tentara adalah wanita dari daerah yang di jajah, tetapi karena dahulu pasukan ilham kalah dalam pertempuran, maya menjadi tawanan musuh, maya sempat memiliki seorang anak perempuan dengan suaminya yang sudah tertembak sejak anak maya masih berumur 5 tahun, ia membesarkannya bersama ilham kakak kandungnya, karena kebiasaannya bersama maya, ilham memendam rasa cintanya terhadap maya selama bertahun-tahun.
ilham adalah salah satu tentara pemikir cerdik, ia di lantik sebagai komando para tentara, tetapi saat pengrebekan wilayah musuh, ia melakukan hal salah, dan karena kecerobohannya ia kalah dalam pertempuran itu, ia tidak ingin mati dengan keadaan buruk, ia sempat menyamar sebagai tentara musuh untuk bisa memuaskan hasratnya menyetubuhi maya dengan brutal dan kejam sebelum ia mati, ia tak memikirkan apapun hanya kenikmatan yang ilham inginkan, ia selalu memendam hasratnya ketika dirinya masih di cap baik oleh maya sebagai kakak kandungnya yang berlangsung jawab.
saat pemuasan ilham berlangsung, seketika tubuh itu di kenali maya ia meringkih dan mengucapkan sepatah kata.
"Kakak" ucap maya, seketika ilham berhenti.
"Bagaimana ia menyadarinya" batin ilham.
"Kakak kenapa lakukan ini padaku? apakah kakak tidak tau akibat kelakuan kakak yang keji pada saudara kandungnya sendiri!" ucap maya sambil memukul tubuh ilham dengan kencang, ilham segera menyudahi aksinya dan memakai pakaiannya.
"Maafkan aku adikku, aku terpaksa karena aku tak inggin dirimu di nikmati orang lain, aku mencintaimu dan aku rela mati karena itu" ucapnya sambil merasa menyesal, ia tidak berfikir panjang karena dirinya terancam, ia hanya ingin satu hal yaitu memuaskan hasratnya sebelum mati, tetapi perlakuannya ini bukan semakin membaik tapi semakin membuat maya tertekan dan berakhir tragis seperti dirinya.
Karena rasa bersalahnya terhadap maya, ilham keluar dengan lantang dan melihatkan muka aslinya di depan para musuh dan tak lama kemudian.
DOR....
Kepala ilham tertembak dari belakang, musuh itu merasa di bohongin oleh pasukan ilham, mereka tidak di ampuni.
sedangkan anaknya yang masih di bawah umur di jadikan tawanan musuh untuk di nikahkan di wilayahnya, anak maya sangat cantik, mereka ingin menjadikannya keturunan yang memiliki paras cantik karena keturunan para musuh sebagian besar memiliki paras jelek, karena kecantikan anak itu mereka tidak tega membunuhnya, anak maya tidak mati, ia adalah pembawa kutukan yang di berikan oleh maya karena ulah kakak kandungnya.
maya pasrah dengan keadaannya karena kakaknya tertangkap basah, ia menyangka anaknya akan di bunuh oleh tentara musuh itu tetapi tidak, ia membacakan sebuah kalimat mantra yang seharusnya ia tidak ucapkan, ia mengucapkannya karena kemarahannya terhadap ilham, ia salah.
"ILHAM KAU TERKUTUK!!" ucap maya dengan kemarahannya, ia tidak tau jika kalimat itu membuahkan sebuah kutukan untuk keturunannya, kutukan itu berakibat kepada keturunan maya yang menjadi kakak laki-laki akan bernasib sama seperti ilham, mereka kan memiliki hasrat terhadap adik perempuannya.
dan akhirnya ilham mati dan maya tetap menjadi pemuas para tentara bergilir sebelum ia di eksekusi mati, sementara anak maya hidup dengan membawa sebuah kutukan dari ibunya.
inilah kronologi mimpi itu terjadi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!