NovelToon NovelToon

Bad Girl

BERTENGKAR

Celina Atmajaya, gadis cantik berusia 17 tahun yang tengah bosan mengikuti pelajaran. Celina sudah ingin keluar kelas, tapi bel pergantian jam masih belum berbunyi.

30 menit berlalu, bel tanda pergantian pelajaran pun berganti. Celina keluar kelas menuju toilet, dia ingin menenangkan pikiran nya yang terasa penuh dengan pelajaran di jam pertama.

Gadis cantik berkulit putih, rambut hitam tebal dan panjang. Malah tidak lagi masuk kedalam kelas setelah dari toilet. Celina pergi kebelakang sekolah yang jarang didatangi para murid.

Sebelum sampai di belakang sekolah, Celina dihadang berapa murid yang memang sengaja ingin mengganggu Celina. tiga murid itu mengejek Celina yang korba broken home, Celina yang geram pun memukul mereka, Perkelahian pun terjadi.

Salah Murid yang tidak sengaja melihat ke empat Gadis itu bertengkar melaporkan ke guru Bk

Suara derap langka kaki terdengar mendekati ke empat gadis yang tenga bertengkar. Ke empat gadis itu tidak menyadari kedatangan seseorang. Mereka menyadari saat suara berat dan tegas menghentikan aksi mereka.

Seorang guru BK pria berbadan kekar itu melotot melihat ke tiga gadis yang sudah babak belur. Dan satu lagi hanya bekas cakaran yang ada di lengan nya.

"Kamu.. Kamu lagi!!!! Apa kamu tidak bosan bertemu dengan saya setiap hari Celina Atmajaya?? Saya saja sudah bosan setiap hari melihat kamu di ruang BK!!!! Teriak Guru BK, yang tak membuat Celina takut, Celina malah bersikap cuek.

"Saya tidak bosan bertemu dengan bapak setia hari" Celina menyahut dengan gaya santai nya.

"Saya yang sudah muak Celina!!! Dari setiap murid yang ada disekolah kenapa hanya kamu yang harus saya temui setiap hari!! Apa kamu tidak bosan membuat keributan???"

"Sayang nya tidak pak, lagi pula mereka yang memulai duluan. Bapak juga kenapa menjadi guru BK tidak cocok dengan badan kekar bapak"

"Kamu!!!! dan kalian bertiga ikut bapak keruangan BK!!!

Mereka berempat mengikuti langka guru BK dibelakang. Ke empat gadis itu masih melanjutkan perkelahian mereka, Sampai didepan ruang BK.

Celina yang semakin kesal itu pun dengan kasar mendorong mereka bertiga dengan kasar.

Brukkk ..Ahhh

Guru BK itu semakin kesal dengan kelakuan Celina yang terkenal urakan itu. Celina pura pura tidak tau jika Guru BK sudah melotot ke arah nya.

Celina dengan ketiga gadis yang Celina bikin babak belur tadi nama nya, Talita , Baby , Cantika. Keempat gadis itu duduk di sofa ruang BK. Menunggu wali mereka datang ke sekolah.

Tidak lama mereka ada diruang BK, Keempat wali mereka datang ke sekolah. Para Wali terkejut dengan keadaan putri mereka yang sudah babak belur, tapi tidak dengan satu gadis dia hanya ada luka cakaran yang ada di lengan nya.

"Apa yang terjadi kepada mereka pak???"

"Saya melihat ke empat putri bapak tadi bertengkar, saya tidak tau pasti apa penyebab nya mereka bertengkar. Saya sengaja menunggu para wali datang"

"Apa ini ulah putri saya pak??" Suara Ruddy Atmajaya, ayah Celina.

"Aku tidak akan melakukan nya jika mereka tidak mengganggu dulu"

"Apa yang mereka lakukan sehingga kamu membuat mereka babak belur"

"Mereka bilang aku, anak tak terurus, ada orang tua tapi tidak ada kehangatan didalam nya, mereka bilang aku anak korban broken home" Teriak Celina

Mereka terkejut dengan teriakan Celina, lebih terkejut lagi Ruddy. Dada nya sesak saat putri satu satu nya menjadi urakan karena keegoisan nya dengan istrinya.

"Tapi kamu tidak seharusnya memukuli mereka, kamu itu perempuan!!"

"Kenapa kalau aku perempuan. Memangnya kenapa aku tidak boleh memukul mereka???"

"Celina kamu itu pelajar bukan berandalan. Siapa yang mengajari mu menjadi perempuan berandalan seperti ini??? Apa kamu melihat Ayah perna kasar di rumah???"

"Nggak ada yang ngajarin aku, karena mereka sendiri yang ingin aku pukul. Ocehan mereka membuat telingaku panas"

"Celina!!!"

"Ayah, tidak mengerti bagaimana aku, ayah tidak mau tau sakit nya Celin, Kalian memikirkan egois kalian sendiri" Teriak Celina

"Minta maaf Celin"

"Enggak mau"

Ketiga wali itu hanya melihat perdebatan antara anak dan Ayah nya. Mereka belum berani bersuara karena anak anak mereka yang memulai duluan pertengkaran.

Apalagi ketiga orang tua Baby, Cantika, dan Talita karyawan di kantor Ruddy, Ayah Celina. Ketiga gadis itu tidak tau kalau orang tua mereka berkerja pada Ayah Celina.

"Celina, minta maaf"

"Kamu tidak ingin tau, Kenapa Ayah datang kesini Celin???"

"Ayah dipanggil kesini oleh kepala sekolah langsung dan bukan guru BK kamu lagi"

"Jika Ayah sudah datang kesini mungkin Celin sudah akan pinda ke sekolah lain"

"Ini kamu sudah ke tiga kali nya dalam setahun Celin"

"Jika Ayah dan Ibu lebih perhatian dengan ku mungkin aku bisa berubah"

"Maaf kan putri saya" Ruddy meminta maaf kepada orang tua wali, yang Ruddy kenal.

"Kami juga minta maaf pak, mungkin kalau putri kami tidak mengatakan yang seharusnya tidak dikatakan mungkin ini semua tidak akan terjadi"

"Maaf kan putri saya yang selalu membuat pak dimas kesal setiap hari"

"Kenapa Ayah meminta maaf kepada mereka???"

"Karena ula berandalan kamu Celin, kamu masih berani bertanya!!!!" Geram Ruddy

"Tapi aku tidak melakukan kesalahan Ayah, mereka yang mengejek dan mengolok ku lebih dulu"

"Tapi tindakan kamu yang salah Celin"

Setelah perdebatan panjang Celina yang masih tidak mau meminta maaf melangka meninggalkan ruang BK, menuju parkiran sekolah dimana mobil Ayah nya terparkir.

Sedang kan di ruang BK Ruddy meminta orang tua wali itu membawa anak anak nya ke rumah sakit. "Jika sudah kamu kasih kwitansi nya besok saat masuk kantor, Dan sekali lagi saya minta maaf atas kelakuan putri saya"

"Kami juga minta maaf karena bukan sepenuh nya salah putri bapak"

Mereka meninggalkan ruang Bk, Ruddy berjalan ke arah parkiran melihat putrinya yang berdiri disamping mobil.

Ruddy dan Celina masuk kedalam mobil, Ruddy melajukan mobil nya keluar gedung sekolah yang baru 2 bulan putrinya pinda. Dan sekarang harus pinda ke sekolah lain karena ulan nya.

"Apa kamu tidak bosen Celin???"

"Itu karena Ayah dan Ibu"

"Lupa kan ibu yang tidak mau berkumpul dengan kita"

"Aku hanya ingin ke dua orang tua ku berkumpul di rumah. Apa aku salah???"

"Lihat ibu kamu Celin setip datang ke rumah hanya ingin meminta uang"

"Tapi Ayah masih suami nya, wajar ibu meminta uang sama Ayah"

"Yang tidak wajar uang nya dibuat bersenang senang dengan laki laki lain Celina" Teriak Ruddy yang membuat Celina terkejut.

Bukan teriakan Ruddy tapi kata kata Ruddy yang mengejutkan Celina. Celina selama ini tahu ibu nya tidak beta di rumah karena Ayah nya selalu sibuk dengan pekerjaan nya.

Sekarang Ruddy bilang Ibu nya selingkuh dengan laki laki lain dan yang lebih membuat terkejut uang yang dibuat senang senang meminta Ayah nya.

"Kenapa kamu tidak percaya???"

"Ayah tidak memaksa kamu percaya"

Setelah 30 menit dalam perjalanan Celina dan Ruddy sampai didepan rumah mewah berlantai dua.

BENCI IBU

Celina masuk ke dalam rumah menaiki tangga menuju lantai dua tempat kamar Celina. Celina masuk kedalam kamar, langsung duduk di sofa kamar nya.

Celina mengingat ucapan Ayah nya yang bilang ibu nya meninggalkan nya demi laki laki lain, ucapan Ruddy terus berputar di kepalan nya.

Celina yang merasa frustasi itu memilih bangkit dari duduk nya, melangka masuk kedalam kamar mandi yang ada didalam kamar nya.

Kebiasaan Celina akan mandi saat dari luar rumah, entah dari mana saja Celina saat pulang akan langsung mandi.

Setelah 30 puluh menit Celina keluar dari dalam kamar mandi, menggunakan handuk mandi masuk ke dalam ruang ganti.

Tidak berselang lama Celina keluar dari dalam ruang ganti. Celina melangka keluar kamar karena cacing didalam perut nya berdemo meminta makan.

Saat ingin masuk ke dapur Celina mendengar suara oma nya di sebelah dapur, Celina yang penasaran pun mendekat, berniat untuk menguping apa yang oma dan Ayah nya bicarakan.

"Lihat putri mu menjadi berandal, kamu tidak kasihan dengan nya yang kurang kasih sayang??"

"Aku harus bagaimana bu??? Aku juga sangat mencintai ibu nya Celina.

"Tinggalkan wanita busuk itu, cari ibu sambung untuk Celina yang bisa menyayangi nya"

"Tidak semudah apa yang ibu bilang, belum tentu Celina mau bu"

"Apa kamu akan berkerja, untuk menghidupi wanita busuk itu dengan selingkuhan nya Ruddy???" Teriak Yasmin ibu Ruddy

Buliran bening itu menetes di pipi Celina yang mendengar semua apa yang Ayah dan Oma nya katakan.

Celina melangka meninggalkan ruang makan, kembali ke kamar nya. Dengan luka yang sangat dalam, Angan untuk berkumpul dengan keluarga yang utu dihancurkan oleh ibu nya sendiri.

Celina menangis didalam kamar nya, menangis sejadi jadinya. Bayangan masa kecil nya dengan ibu dan Ayah nya melintas di kepala Celina.

"Kenapa??? Aku hanya ingin berkumpul dengan Ibu dan Ayah ku, Kenapa keluarga ku tidak seperti dulu hangat!!" Lirih Celina

Celina menangis, tanpa terasa Celina terlelap. Mungkin kelelahan menangis. Celina sebenar nya anak yang baik tapi karena sering nya melihat ke dua orang tua nya bertengkar membuat Celina seakan kehilangan kehangatan keluarga.

Siska Ibu Celina yang pergi dari rumah demi laki laki yang lebih muda dari Roddy. Siska meninggalkan Ruddy yang Siska anggap sudah tidak bisa memuaskan nya.

Siska memilih Josua yang jauh lebih muda dari Ruddy, mungkin Dia bisa disebut Anak oleh Siska. Siska yang gila akan kepuasan pun memilih Josua yang bisa memberikan nya kepuasan.

Celina yang tidak tau akan kelakuan ibu nya memilih memberontak sampai dalam satu tahun ini sudah pinda sekolah tiga kali.

Sekolah yang ke tiga dalam satu tahun. Celina selalu membuat ula disekolah, Celina tak perna jera melakukan masalah, yang membuat Ruddy selalu dipanggil ke sekolah.

Celina terbangun dari tidur nya karena perut nya kembali lapar, Dia bangun dari tidurnya. Beranjak membuka pintu kamar nya. Melangkah menuju meja makan.

Celina menatap makan yang sama sekali belum tersentuh itu, Celina yakin jika Ayah dan Oma nya tidak makan setelah perdebatan mereka tadi.

"Celin, kamu makan tidak mengajak Ayah, padahal ayah sengaja menunggu kamu"

"Aku tadi ketiduran yah"

"Yah sudah ayo kita makan "

Celina dengan Ruddy makan siang yang terlambat, karena Ruddy yang sengaja menunggu putri nya makan. Ruddy pun tau Celina makan dari pelayan yang memang dia beri pesan kalau Celina makan agar memberi tau nya.

"Ayah kenapa masih bertahan dengan ibu jika ibu selingkuh???"

Pertanyaan Celina berhasil menghentikan Ruddy yang ingin memasukan makanan ke dalam mulut nya.

"Karena Ayah masih sangat mencintai nya"

"Ibu selalu pulang jika uang nya habis, kenapa Ayah memberi nya"

"Karena cinta Ayah pada Ibu kamu"

"Apa yang membuat Ayah begitu mencintai perempuan yang melukai Ayah??"

"Entahlah yang Ayah tau Ayah mencintai nya"

"Bukan kah itu menyiksa??"

Sebelum Ruddy menjawab suara perempuan mengalikan perhatian Celina dengan Ruddy. Ruddy dengan Celina menoleh ke arah sumber suara.

"Celina kamu sudah pulang nak di jam segini??"

"Kenapa ibu pulang??? Apa uang ibu habis???"

"Iyah ibu butuh uang, mangkanya ibu pulang sayang"

"Untuk kekasih ibu???"

"Apa maksud kamu Celina???"

"Tidak ada, Ayah aku sudah selesai"

Celina berdiri melangka meninggal kan meja makan, Meninggalkan Ibu dan Ayah nya. Yang mungkin sebentar lagi akan bertengkar.

Tapi Celina tidak benar benar pergi dari sana, Celina bersembunyi dibalik dinding luar ruang makan.

Dia ingin tau apa yang sebenar nya mereka ributkan selama ini, Kenapa setelah ribut Ibu nya selalu saja pergi tanpa menemui nya.

"Apa yang kamu bilang ke Celina mas???"

"Aku tidak bilang apa apa"

"Lalu tau dari mana Celina tentang perselingkuhan ku mas, kalau bukan kamu"

"Dia sudah seharusnya tau dari dulu, agar dia tidak mengharapkan ibu yang tidak memikirkan kebahagian nya"

"Siapa yang tidak memikirkan nya???"

"Kalau kamu memikirkan Celina kamu akan berubah, meninggalkan pacar kamu itu yang cocok nya menjadi anak kamu" Teriak Ruddy

"Tutup mulut mu mas!!!!"

"Kenyataan nya memang begitu bukan, Lalu untuk apa kamu datang kemari???"

"Aku meminta hak ku sebagai istri"

"Apa hak mu sebagai istri, uang yang kamu maksud???"

"Iyah. Kenapa uang bulanan ku belum masuk ke rekening ku???"

"Aku tidak akan perna lagi memberi kamu uang bulanan!!"

"Aku masih sah istri mu mas!!!!"

"Tapi kamu tidak berperilaku sebagai istri selama ini, kamu pergi dari sini sudah bertahun tahun. Kamu pulang hanya untuk uang bulanan mu yang belum aku kirim"

Celina mendengarkan kedua orang tua nya bertengkar, Celina sekarang paham kenapa Ibu nya selalu pergi tanpa menemui nya terlebih dulu.

"Cukup"

"Celina, Ayo kita pergi dari sini nak"

"Silakan ibu yang pergi dari sini"

"Apa yang kamu maksud sayang??? Ikut lah ibu nak"

Celine menepis tangan Siska yang ingin memeluk nya, Dia mundur setelah dua langka setelah menepis tangan Siska.

"Aku tidak sudi ikut ibu, dan tinggal dengan laki laki yang ibu simpan"

"Jaga bicara kamu nak"

"Ibu yang harus menjaga mulut Ibu dan tutup Mulut Ibu itu"

"Celina" Siska menampar pipi Celina hingga sudut bibir Celina berdarah.

Ruddy yang melihat itu mendekat ke arah Siska dan ingin membalas tamparan nya yang dia berikan kepada Celina.

Celina mencegah Ayah nya saat ingin menampar Ibu nya. Celina menatap tajam Ibu nya yang sekarang sudah ingin merai tangan Celina.

Lagi lagi tangan nya ditepis oleh Celina, Celina mengusap sudut bibir nya yang berdarah. "Aku benci Ibu"

Teriakan Celina yang melengking membuat penghuni rumah tau, tak terkecuali. Pelayan yang ada di rumah menatap miris nona muda nya.

"Ayah ceraikan perempuan ini"

Ruddy yang tadi menyaksikan kemarahan putrinya hanya bisa mengalah dan menuruti kemauan putri nya.

"Siska kamu dengar bukan apa yang diminta Celina sama Aku, Mulai sekarang kita bercerai. Tunggu pengacaraku akan mengurus semua nya"

Celina melangka meninggalkan ruang makan dengan butiran bening yang sudah membasahi pipi nya.

Siska melangka meninggal kan rumah itu dengan perasaan menyesal karena telah menampar putrinya semata wayang nya.

Sedangkan Ruddy terduduk dilantai ruang makan, melihat Siska pergi dari rumah nya, dan melihat kepergian putrinya dengan kekecewaan.

KECELAKAAN

Celina pergi dari rumah, entah kemana tujuan nya. Celina begitu sangat kecewa dengan kenyataan yang ada.

Selama ini Celina menganggap Siska malaikat tak bersayap nya, kini melukainya. Celina berharap keluarga nya berkumpul, malah hancur.

Celina menelusuri jalan tidak tahu harus kemana, dia melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, yang ada dipikiran nya kenapa ibu nya tega menyakiti diri nya.

"Ahhh, kenapa??? apa salah ku sampai apa yang aku ingin kan saja tidak bisa terpenuhi!!!"

Celina memegang dada yang yang begitu sangat nyeri dan sesak mendengar pernyataan ibu nya yang memiliki kekasih.

Apalagi kekasih ibu nya yang pantas disebut anak. "Kenyataan apa ini???"

Saat Celina sedang merasa perih di dadanya, Celina melihat ibu nya yang baru keluar dari mobil masuk kedalam mall.

Celina baru sadar dia berada diarea parkiran mall milik Ayah nya. Celina menatap Ibu nya yang menggandeng seorang pria yang jauh dari usia ibu nya.

Celina yang penasaran pun turun dari mobil mengejar ibu nya yang masuk kedalam mall. Celina mencari ibu nya didalam mall.

"Kamu makan apa???"

Celina mendengar suara Ibu nya tidak jauh dari tempat nya berdiri, Celina mencari sumber suara. Celina menemukan Ibu nya ada didepan resto yang ada dibelakang nya.

Celina bejalan mendekat ke arah Siska, saat sudah dekat dengan ibu nya Celina menatap Ibu nya dengan tajam.

Siska yang merasa ditatap oleh seseorang pun menoleh, Siska terkejut melihat putrinya yang menatap nya tajam.

"Hai Ibu"

"Sayang"

"Menjijikan"

"Kamu laki laki tidak tau diri, mencari wanita berumur untuk mendapatkan uang"

"Jaga mulut kamu Celina"

"Tutup mulut busuk Ibu, jangan perna membentak ku, Atau aku tidak akan lagi ingat bawa kamu ibu yang sudah melahirkan aku"

"Celina"

"Kamu, aku tandai muka menjijikan kamu ini dalam ingatan ku, Aku pastikan kamu akan menyesal sudah membuat keluarga ku hancur"

"Celina dia tidak tau apa apa nak"

"Ibu membela dia???"

"Ibu tidak membela nya nak, tapi dia memang tidak tau apa pun. Ini semua salah ayah kamu"

"Salah Ayah benarkah itu nyonya Siska"

Siska terkejut saat mendengar Celina memanggil nya, bukan lagi ibu melain kan nyonya Siska. Dada Siska sesak mendengar sebutan nya kepada nya.

"Celina aku masih ibu sayang"

"Tinggal kan dia, dan kembali pulang baru aku akan kembali hormat kepada anda"

"Celina ibu bukan hanya butuh uang, ibu juga butuh kehangatan nak, Ayah kamu selalu sibuk dengan Bisnis nya"

"Itu demi anda dan saya. Asal anda tau itu"

"Kamu masih kecil belum mengerti nak"

"Anda meminta uang dari Ayah saya dan memberikan nya kepada laki laki menjijikan ini"

"Kamu yang belum merasakan dunia yang selama ini aku berikan kepada ibu mu, kalau sudah kamu tidak akan berbicara seperti ini"

"Hey asal kamu tau, aku akan mencoba kepada orang yang berduit, bukan sama kamu yang kere hanya modal batang saja"

"Celina cukup bicara kasar kamu"

"Sialan, jangan membentak saya sialan" Teriak Celina yang sudah sangat Frustasi dibuat ibu nya.

Perdebatan mereka menjadikan mereka pusat perhatian orang orang yang ada di dalam mall. Apa lagi teriakan Celina yang sangat melengking.

Celina yang kesal dan geram dengan ibu dan kekasih nya, Celina mendorong tubuh laki laki itu sampai tersungkur lalu pergi dari sana dengan berjalan santai.

Buliran bening membasahi pipi Celina yang mulus, Celina menunduk saat pipinya sudah banjir dengan buliran bening itu.

Setelah Celina pergi banyak gunjingan yang di dapat Siska dengan josua, mereka mengolok kedua orang yang berbeda usia itu. Dengan kata kata umpatan dan kata kata kasar.

Siska yang malu akhirnya juga meninggalkan mall bersama dengan kekasih nya. Niat awal ingin makan siang di mall hancur sudah rencana yang di susun untuk lebih lama bertemu dengan kekasih nya.

Celina berjalan ke parkiran mall dimana mobil nya dia parkirkan, Celina masuk kedalam mobil nya. Melajukan mobil nya meninggalkan mall.

Celina berteriak dalam mobil yang dia kendarai, Celina melajukan mobil nya dengan kecepatan penuh.

Brakk..

Celina menabrakkan mobil nya di pembatas jalan dengan sengaja. Kening Celina terbentur stang mobil.

Orang orang yang melihat itu mendekat kearah mobil yang ditumpangi Celina. Mereka melihat Celina tidak sadar kan diri.

Celina dibawa ke rumah sakit terdekat agar mendapat pertolongan secepat nya. Entah apa tujuan Celina menabrakkan dirinya sendiri.

Ruddy yang ada didalam kamar sedang fokus ke layar tablet nya teralihkan dengan getaran ponsel genggam nya.

Ruddy melihat layar ponsel nya, tidak mengenali nomor yang memanggilnya. "Hello"

"Iya dengan saya sendiri"

.........

"Apa??? Dimana sekarang?

" Saya akan segera kesana"

Ruddy mematikan sambungan telpon, dengan perasaan tidak karuan mendengar putrinya ada kecelakaan.

Ruddy melajukan mobil nya ke rumah sakit dimana putrinya dibawa. Ruddy semakin menyalahkan dirinya sendiri.

"Ini semua salah Ayah Celina"

Mobil yang dikendarai Ruddy berhenti diparkiran rumah sakit. Ruddy keluar dari dalam mobil, berlari memasuki rumah sakit.

"Dimana pasien kecelakan yang barusan"

"Apa anda keluarga nya???"

"Saya Ayah nya"

"Putri anda ada di IGD"

Ruddy melangka ke arah IGD, dimana putrinya ditangani. Ruddy berdiri didepan pintu IGD dengan pandangan menyesal.

"Apa yang terjadi dengan cucu Ibu???"

"Dia menabrak pembatas jalan bu"

"Setelah mengetahui kenyataan orang tua nya???"

"Maafkan Ruddy Bu"

"Jika terjadi sesuatu pada cucu ku aku tidak akan membiarkan dia tinggal dengan kamu!!!"

Ruddy hanya menunduk mendengar apa yang Yasmin katakan. Ruddy semakin menyalahkan dirinya.

"Ada keluarga Pasien kecelakaan???"

Ruddy dan Yasmin mendekat ke arah dokter yang baru saja bersuara mencari keluarga korban kecelakaan.

"Saya Ayah nya dok"

"Putri anda membutuhkan donor darah AB pak"

"Biar saya yang mendonorkan dok saya Oma nya"

"Baik bu mari ikut pemeriksaan"

Yasmin mengikuti langka Suster yang akan memeriksa Yasmin. Sedangkan Ruddy menangis melihat keadaan putrinya.

Putrinya terbaring lemah di ranjang rumah sakit, dada Ruddy semakin sakit melihat putrinya. "Maafkan Ayah Nak"

Yasmin melihat putra nya yang duduk di kursi tunggu, dengan perasaan sedih. Yasmin mendekat ke arah putra nya duduk di samping nya.

"Tenanglah, kamu jangan menangis. Berdoa minta kesembuhan putri kamu"

"Setelah ini kita rawat Celina dengan penuh kasih sayang"

"Terima kasih bu"

"Ibu sudah bisa mendonorkan darah ibu ke Celina, sebentar lagi mungkin akan dilakukan. Banyak lah berdoa untuk Celina.

Setelah mengatakan itu Yasmin beranjak dari duduk nya karena dia sudah dipanggil untuk melakukan pendonoran darah nya untuk Celina.

Beberapa jam berlalu Celina kini sudah dipindah keruang rawat Inap. Yang di sana ada Ruddy dan Yasmin, yang menunggu Celina.

Mereka berdua menatap Celina yang kepala nya diperban. Celina kecil yang ceria hilang menyisakan Celina pembangkang dan pemarah.

Brakkk..

Suara pintu terbuka secara kasar, Siska yang membuka pintu dengan kasar. Sisak melangka masuk kedalam.

" Kenapa kalian tidak memberi tahu ku kalau Celin kecelakaan???"

"Bukan urusan kamu"

"Dia putriku mas"

"Ibu yang tega melukai hati putrinya sendiri"

"Apa maksud ibu mengatakan itu"

"Aku bukan ibu mu, jadi jangan panggil ibu"

Siska terdiam mendengar ucapan mertua nya, hubungan mereka dulu yang sangat baik. Menjadi renggang setelah dia keluar dari rumah. Apalagi Yasmin memergoki perselingkuhan nya.

"Kamu puas membuat putri ku menjadi seperti ini"

"Dia juga putri ku mas, aku yang melahirkan nya"

"Dan kamu juga yang menyakiti nya"

"Aku tidak mungkin menjadi seperti ini jika kamu ada waktu untuk aku"

"Sudah cukup, kamu lihat putri mu dan pergi dari sini. Aku muak melihat kamu"

Yasmin melerai pertengkaran mereka yang Yasmin yakini tidak akan berhenti.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!