Hidup ditengah kota sendirian dengan ekonomi yang pas pasan.Tinggal disebuah kos kecil yang kumuh dan tak layak pakai.Demi bertahan hidup dan melunasi hutang keluarga,ia bekerja paruh waktu di 10 tempat yang berbeda.
Keiko eri atau yang biasa dikenal dengan panggilan kei.
Perempuan muda yang harus menikmati pahitnya hidup sedari kecil sampai di umurnya sekarang yang menginjak 24 tahun.
Tidak seperti anak pada umumnya, masa kecil kei dihabiskan dengan membantu orang tuanya bekerja,karna ekonomi yang sulit itulah ibunya pergi meninggalkan kei dan ayahnya.
Semenjak itu ayah menjadi seorang pemabuk dan penjudi.
Apa yang bisa diharapkan dari seseorang pemabuk dan penjudi.
MABUK, BERJUDI, DAN BERHUTANG.
Hanya itu yang ayah kei lakukan.
Meski hidupnya penuh dengan rintangan berbatu, kei tumbuh dengan baik menjadi perempuan yang cantik,ceria dan baik hati.
Walau terkadang keceriaan itulah kamuflase untuk menutupi kesedihannya.
Terkadang di tengah malam ia selalu membayangkan jika dirinya bisa hidup dengan bahagia tanpa memikirkan beratnya beban kehidupan yang sedang ia jalani.
Sampai akhirnya sebuah kejadian berhasil merubah hidupnya.
Kenzo mamoru.
Pertemuan singkat dengan pria bernama kenzo mamoru benar benar membuat hidupnya berubah 180°.
......................
Seorang detektif muda tampan bernama kenzo mamoru, bukan hanya tampan tapi juga cerdas. Diusiannya yang masih terbilang muda berbagai prestasi telah dia dapat sebagai seorang detektif.
Saat para seniornya kesulitan menangani sebuah kasus, ia terus maju menerjang dan menyelesaikan berbagai kasus yang terjadi.
Bukan pujian atau kenaikan pangkat yang ia inginkan.
Menyelidiki kasus dan mencari kebenaran dibalik sebuah kasus itulah yang kenzo inginkan. Baginya sebuah kasus harus selesai dengan kebenaran yang terungkap.
Berawal dari muak nya melihat orang orang tak bersalah dihukum dengan keji, sedangkan para penjahat asli hidup berkeliaran dengan bebas diluar sana.
Itu terjadi karna ketidakmampuan untuk mengungkap kebenaran. Orang orang tak berdosa harus menanggung kepahitan atas dosa yang bahkan tak mereka buat.
Harus dengan siapa lagi masyarakat percaya?.
Jika seseorang penegak hukum saja tidak bisa menegakkan hukum?.
Melakukan sesuka hati tanpa tau kebenarannya.
Semua dilakukan hanya demi terselesaikan nya pekerjaan.
Ia tidak pernah bisa mengerti dengan ini.
Kenapa?, kenapa?, kenapa kalian melakukan itu?.
...****************...
Sebuah kisah yang akan menceritakan dua orang dengan latar belakang yang berbeda bersama-sama menyelesaikan kasus demi kasus.
Bertemu dengan berbagai macam manusia
mulai dari jahat,baik, atau bahkan tidak keduanya.
Semakin mereka mencari kebenaran semakin mereka tau bahwa sesuatu paling mengerikan di dunia ini bukan hantu melainkan manusia.
Manusia diciptakan memiliki rasa kemanusiaan, ya begitu lah memang seharusnya, tapi beberapa dari mereka bahkan lebih kejam dari iblis.
Mereka tak akan segan menyiksa,membunuh,memutilasi, bahkan, sampai memakan sejenisnya sendiri.
Walau beberapa dari mereka seperti iblis, tapi banyak pula manusia berhati seperti malaikat, menolong atau membantu setiap dalam kondisi apapun.
Yang paling mengerikan dari mereka adalah manusia yang bisa melakukan keduanya. Seseorang seperti itu akan sangat sulit untuk diinvestigasi karena kepintaran mereka dalam berkamuflase.
Manusia seperti mereka ketika melakukan kejahatan sangat rapih tapi bukan berarti tanpa celah. Terkadang menyelesaikan sebuah kasus harus sedikit menggunakan kekerasan karena,
..." JIKA INGIN MEMBUAT SEORANG MONSTER TUNDUK,KAU HARUS MENJADI MONSTER YANG LEBIH BESAR UNTUK MEMBUATNYA TAKLUK. "...
...****************...
Tik... tik... tik, ( suara tetesan hujan.)
Suara gemercik hujan perlahan mulai terdengar tak lama kemudian disusul dengan suara ketukan pintu yang perlahan membangunkan tidur kei.
Tok... tok... tok, (suara ketukan pintu.)
Suara ketukan itu, terus membuatnya terganggu dan akhirnya benar-benar membangunkan tidurnya. Seseorang dengan suara berat terus mengetuk pintunya sembari berkata,
" Hei Jal*ng buka pintunya!. "
Kei yang mendengar langsung tau bahwa, itu adalah para lintah darat.
" Huh, mereka datang tanpa henti setiap hari, " desah pasrah kei diikuti dengan ucapan kata hatinya.
" Ya sebentar, " balas kei.
Kei mengambil sebuah karet pembungkus untuk mengikat rambutnya yang berantakan.
Kriiieeettttt, (suara pintu dengan engsel berkarat yang terbuka perlahan. )
" Hei ******* lama sekali, sekarang mana uang nya!, ini sudah jatuh tempo!!, "
ucap si lintah darat dengan kesal.
"Aku hanya bisa membayar setengah dari angsurannya sisanya akan kubayar akhir bulan ini, " balas kei dengan pasrah.
" HAH??, HAHAHAHAHA, LUCU SEKALI HAHAHAHA,
KAU BILANG APA??, HEI JAL*NG CEPAT BAYAR SEMUANYA!, "
ucap lintah darat sembari menunjukan telunjuk kearahnya dan mengintimidasinya.
" Bagaimana aku bisa membayarnya jika kau menaikan bunganya setiap bulan!, " balas kei dengan sedikit menaikan nada bicaranya.
" Ya itu urusanmu!. "
" Ah, mau ku beri penawaran?, "
tanya lintah darat diikuti tertawaan kecil anak buahnya.
Kei hanya terdiam sembari menatap kearah sang lintah darat.
" Kau bisa melunasinya kalau kau mau melakukan dengan ku setiap minggu, yah kau tau kan apa yang ku maksud?, "
Kata lintah darat sambil mengangkat kedua alis nya berkali kali dan melakukan gerakan tak senonoh dengan membuat lubang dengan tangannya dan memasukan jari telunjuknya kedalam lubang yang ia buat dengan tangannya.
Para bawahannya pun semakin tertawa dengan keras.
Sang lintah darat terus melakukan gerakan tangan yang sama dengan raut muka menjijikan.
Kei sudah tak bisa tahan dengan ini, tangannya terus menggenggam dengan erat, ingin rasanya melayangkan pukulan pada para baj*ngan ini.
"AKU, AKU MASIH PUNYA HARGA DIRI!!, DAN PERLU KAU KETAHUI AKU TAK SUDIH BERHUBUNGAN DENGAN MU!!!. "
BRAKKKK, ( suara keras pintu dibanting.)
Setelah mengucapkan hal itu, kei langsung membanting pintu dan menguncinya.
Kakinya bergetar hebat, sampai tak bisa berdiri. Ia pun tertunduk membelakangi pintu, lalu jatuh terduduk karena tak sanggup lagi menahan kakinya yang bergetar hebat.
Sang lintah darat dan para anak buahnya yang mendengarkan itupun, langsung menendang nendang pintu sambil mengucapkan kalimat sumpah serapah kepada kei,
" DASAR JAL*NG!! , KEPAR*T, BAJING*N!!. "
" JIKA BUKAN KARNA WAJAH CANTIK MU, MEMANG AKU MAU DENGANMU HAH??."
" SUDAH MISKIN BERLAGA BICARA TENTANG HARGA DIRI!!!,
SADARLAH HARGA DIRIMU BAHKAN BISA KU BELI!!!. "
" DASAR JAL*NG CUIHH!. "
" JIKA SAMPAI AKHIR BULAN KAU BELUM MELUNASI HUTANG AYAHMU!, NYAWAMU YANG AKAN JADI GANTINYA!!. "
Setelah semua sumpah serapah dilayangkan pada kei, mereka pun mulai pergi untuk menagih hutang pada klien mereka yang lain.
Disisi lain kei masih tak sanggup berdiri, kakinya benar benar gemetar apalagi melihat engsel pintu yang mulai terlepas karna ulah si lintah darat dan para anak buahnya.
Kei berusaha berdiri dan kembali terduduk lemas membelakangi pintu sembari mengusap air matanya yang tak mau berhenti dan terus menerus keluar dari matanya.
Ingin sekali ia mengutuk ayahnya atas apa yang terjadi.
Karena awal dari semua kekacauan dalam hidupnya adalah karna sang ayah.
Berusaha tegar dan terus berkata pada dirinya,
" Ayolah kei kuatkan dirimu!!. "
Dengan kaki yang masih bergetar ia berusaha berdiri dan bersiap berangkat bekerja.
Jam sudah menunjukan pukul 08.30 saatnya kei bekerja di rumah makan kecil bukan sebagai chef melainkan tukang antar makanan.
Karena payung yang dia punya rusak, kei pun berlari secepat yang dia bisa untuk sampai ke tempat kerja.
Walau bajunya basah itu tak masalah, ia sudah biasa menghadapi ini, ia takkan masuk angin hanya karna hujan kecil.
Cuaca makin memburuk, dan hujan semakin deras.Tapi demi uang ia akan melakukan apapun bahkan badai sekalipun ia akan tetap mengantar makanan.
" Hei, kei antarkan ini ke alamat yang sudah ku tulis, " perintah pemilik.
" Baik, " jawab kei sembari menundukkan kepalanya.
" Ah satu lagi. "
" JANGAN TERLAMBAT KETEMPAT PELANGGAN!, " perintah pemilik tempat makan dengan sedikit merasa kesal.
Setelah mendengar itu kei hanya mengangguk kecil dan bergegas mengantar pesanan pelanggan.
Dalam perjalanan nya ia berusaha menerjang hujan yang begitu deras dengan jalanan yang licin. Yang artinya dia harus berhati hati karna jika ia terjatuh, bukan dirinya yang ia khawatir kan tapi sepeda motor milik bosnya.
" Tolong ... tolong ... tolong, "
Samar samar terdengar suara orang meminta tolong.
Ia berusaha untuk mengabaikan suara itu tapi jiwa kemanusiaan nya tidak bisa sinkron dengan otaknya. Ia pun bergegas menepi dan memarkirkan sepeda motornya.
Dengan pandangan yang terbatas ia berusaha mencari sumber suara. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat seorang ibu sedang memegang tangan sang anak yang akan terjatuh dari jembatan. Ia pun segera berlari menghampiri si ibu.
" IBU LEPASKAN AKU, BIARKAN AKU JATUH!!, "
ucap sang anak dengan nada putus asa.
" Tidak kau satu satunya harta yang ibu miliki. "
" Ibu aku sudah tidak kuat lagi dengan dunia ini, "
ucap sang anak dengan air mata yang mengalir deras dari matanya.
" Kau ingin pindah sekolah kan?, i-ibu akan bekerja lebih keras agar kau bisa pindah sekolah, ja-jadi ibu mohon tetap lah hidup!!, " ucap sang ibu dengan ter engah engah sambil terus berusaha menarik tangan sang anak untuk menyelamatkannya.
Air mata keduanya pun makin tak terbendung saat genggaman sang ibu perlahan mulai lepas karna derasnya air hujan yang menerjang.
sang ibu tak gentar ia terus berdoa dalam hatinya,
" YA TUHAN TOLONG AKU.
TOLONG BANTU AKU. "
Dikarenakan hujan yang begitu deras, tanpa terasa genggaman sang ibu terlepas dan,
Tap.
Datanglah sebuah tangan yang menggenggam erat tangan sang anak, tanpa basa basi sang ibu langsung kembali meraih tangan si anak dan menarik sang anak bersama dengan sang penolong.
Dengan sekuat tenaga keduanya pun berhasil menyelamatkan sang anak.
Si ibu dengan sigap memeluk sang anak dengan tangan yang bergetar hebat, dan kei pun hanya bisa terduduk lemas karna lega bisa menyelamatkan sang anak.
Tak lama datang sepasang tangan yang tiba-tiba memeluknya dengan erat sembari terus berterima kasih kepadanya.
" Terimakasih terimakasih telah menolongku, terimakasih tuhan kau telah mengirimkan ku seorang gadis cantik baik hati yang menolongku. "
Kei pun tersenyum tipis, ia senang bisa menolong orang lain.
Setelah si ibu melepaskan pelukannya, kei menghampiri sang anak lalu memeluknya sembari berkata
" JADILAH KUAT!, APAPUN YANG TERJADI JANGAN PERNAH BERFIKIR UNTUK BUNUH DIRI!. "
" KAU LAKI LAKI KAN!, BALAS MEREKA DENGAN MENJADI LEBIH HEBAT DARI MEREKA. "
" DAN SATU LAGI, APA KAU AKAN MENYERAH PADA HIDUPMU SEDANGKAN IBUMU MATI MATI-AN MEMBUATMU UNTUK TERUS HIDUP!!. "
Kei pun melepaskan pelukannya sembari menundukkan kepalanya pada si ibu menandakan ia akan pergi.
Si ibu pun membalasnya dengan menundukkan kepalanya dan kembali berterimakasih pada kei, sedangkan si anak tetap berdiri dan hanya terus terdiam sambil menundukkan kepalanya.
Setelah berjalan cukup jauh terdengar suara sang anak yang berteriak kepada nya
" A-AKU AKAN MENJADI SEORANG LAKI LAKI!!,
DAN AKU AKAN MEMBAHAGIAKAN IBU!!, "
Teriak sang anak dengan sedikit terbata bata.
Kei yang mendengarnya pun hanya tersenyum tipis tanpa menoleh melihat sang anak.
Kembali melanjutkan perjalannya, setelah sekitar 20 menit perjalanan sembari menerjang derasnya hujan, ia pun sampai ketempat pelanggan.
Setelah sampai pun ia masih harus menaiki beberapa anak tangga hingga akhirnya sampai ke alamat yang ia tuju.
Ia pun langsung membunyikan bell.
" Permisi, pengiriman makanan. "
Tak lama sang pelanggan pun membukakan pintu.
Namun, bukan untuk menerima delivery tersebut melainkan untuk memarahi kei. Dengan wajah kesal dan nada bicara yang ketus.
" APA KAU TAU JAM BERAPA SEKARANG?!. "
" LEBIH DARI 1 JAM AKU MENUNGGUMU!, TAHU TIDAK?!. "
" KAU INI BAGAIMANA KERJA TIDAK BECUS!. "
Kei yang mendengar sang pelanggan memarahinya hanya bisa meminta maaf.
Tiba tiba sang pelanggan mengambil makanan dari genggaman kei.
" LIHAT INI MAKANANNYA DINGIN!, AKU TIDAK MAU MEMBAYAR UNTUK MAKANAN DINGIN!!. "
Setelah pelanggan mengatakan itu tak lama dilemparkan lah makanan tersebut kearah kei, yang membuat makanan yang dia kirim jatuh berceceran di lantai.
Dengan sigap ia membereskan makanan tersebut. Sang pelanggan yang sudah marah pun hanya melihat kearahnya sembari berkata,
" AKAN KULAPORKAN PADA BOSMU!!. "
BRRAAKKK, ( suara pintu yang dibanting.)
Sembari membereskan makanan yang berserakan, kei menghela nafas panjang berusaha untuk menahan tangis nya.
Perasaan kei sudah buruk, sepertinya ia tau apa yang akan terjadi setelah dia sampai di resto nanti, dan benar saja bahkan sebelum ia memasuki resto sang pemilik sudah berada di depan bersiap memarahinya dengan tatapan mata yang mengerikan.
" Kau ku pecat!!. "
Kei yang mendengar itupun langsung membuka mulutnya berusaha untuk menjelaskan apa yang terjadi, tetapi belum satu kata pun yang keluar dari mulutnya sang pemilik resto pun langsung mencerca nya.
" APA???, KAU MAU BILANG KALAU KAU MENOLONG SESEORANG LAGI, IYA??. "
" AKU TIDAK PEDULI!!, LAGI PULA AKU TAK PERCAYA, MUNGKIN ITU HANYA AKAL-AKALAN MU SAJA!. "
" BILANG SAJA KAU MALAS BEKERJA!!. "
Kei tak bisa berkata kata apa apa lagi, tanpa basa basi, dia menyerahkan kunci motor beserta helm kepada pemilik resto kemudian, pergi meninggalkan resto untuk bekerja di tempat kerjanya yang lain.
Tempat bekerjanya kali ini juga sebuah resto yang cukup besar tapi kali ini ia bukan bekerja sebagai pengantar makanan melainkan sebagai pencuci piring.
Terkadang, saat ia sangat lapar ia diperbolehkan makan makanan sisa dari para pelanggan yang masih layak untuk dimakan agar ia bisa menghemat uang.
Sama seperti sekarang, ia mengumpulkan sisa makanan dari para pelanggan yang masih layak untuk dimakan.
Walau semua pekerja di resto itu melihatnya dengan tatapan jijik sembari tersenyum mengejek, tapi ia tak peduli mereka yang melihatnya hanya tak pernah merasakan jadi dirinya.
Seniornya pun datang menghampiri nya dengan sepiring penuh tulang belulang sisa makanan pelanggan.
" Hei, makan ini bukannya kau sangat kesusahan bukan?, kau tak boleh menyisakan makanan. "
" Lihat, bukankah aku baik membawakan mu sepiring penuh tulang ini, " ucap seniornya sembari tersenyum mengejek di ikuti tertawaan teman temannya yang lain.
Kei berusaha tetap menghiraukan mereka, walau mereka mengejek kei dan menyamakannya dengan seekor anjing.
Setelah selesai membungkus makanan sisa yang masih layak dimakan kei melanjutkan pekerjaannya dengan mencuci seluruh piring hingga tak terasa matahari mulai tenggelam dan waktu bekerja paruh waktunya sudah habis.
Ia pun bergegas kembali ke rumahnya.
Setelah sampai kei agak terkejut melihat pemilik kosan berdiri di depan pintu kamar kosnya.
Sang pemilik yang sadar karna kei telah datang pun langsung menoleh kan pandangannya kearahnya sembari menunjukan raut wajah yang masam.
" Hei, kei, lihat apa yang kau lakukan, kau merusak kos kosanku!!. "
" Aku minta maaf, " ucap kei.
" Aku tidak mau tau, kau harus mengganti rugi ini!. "
" Arrghh, menyewakan padamu bukannya untung malah buntung, " ucap pemilik kosan sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan frustasi.
" Kau juga belum membayar biaya kos bulan ini!,
kalau sampai terlambat lagi, keluar dari kosanku!. "
Sang pemilik kos pun langsung pergi meninggalkan kei.
sekali lagi kei menghela nafas panjang berusaha menenangkan dirinya sendiri.
KREEEEKKKK... KRIEEEETTT, ( suara pintu dengan engsel berkarat yang terbuka.)
Kei membuka pintu masuk kedalam kamar kecil kosnya, mencuci muka, mengganti baju dan bersiap untuk tidur.
Tubuhnya sudah berbaring dengan lemas diatas kasur lantainya dan dia kembali membayangkan bagaimana jika hidupnya tidak terlilit hutang.
Tanpa sadar mulutnya berbicara dengan sendirinya,
" Akhh, hidup ini benar benar sulit. "
" Yah, hari ini sangat buruk tapi bukan berarti besok tidak lebih baik, aku hanya perlu menjadi lebih kuat. "
Kei mulai menutup mata, menggenggam kedua tangannya dan mulai berdoa,
" YA TUHAN, AKU INGIN HIDUPKU LEBIH BAIK ESOK. "
Kemudian, kei pun terlelap.
...****************...
Matahari mulai menampakan wujudnya.
Suryanya mulai menerangi seluruh kota.
Cahayanya yang hangat mulai masuk kedalam celah celah rumah dan membangunkan kei dari tidurnya.
Dengan mata setengah terbuka ia bangun dan bersiap mandi untuk berangkat bekerja.
Yah, dia pikir hari ini akan lebih baik karna sinar mentari yang membangunkannya bukan para rentenir menyebalkan itu, tapi mungkin tebakannya salah karna pertanda buruk telah terjadi.
Pasta gigi, serta sabun mandinya habis.
Akhirnya dia pun mengambil gunting untuk membuka bungkus pasta gigi dan mengambil sisa sisa yang menempel di bungkus pasta gigi lalu mencampurkan air kedalam botol bekas sabun mandi, dan segera mandi.
Setelah selesai, ia pun mengeringkan badannya dan berpakaian rapih lalu berangkat.
Sembari berjalan ia berkata pada dirinya sendiri,
" Kau pasti bisa menjalani hari ini kei. Bersemangat lah!."
......................
Kita berjalan ke sisi lain diwaktu yang sama.
ketika 2 orang yang mengenakan kemeja dengan name tag seorang detektif, sedang berada di sebuah mobil, sembari mengobrol ringan setelah lelah bekerja menyelediki kasus malam tadi.
" Hooaaaammm, ah benar benar melelahkan ya mamoru, "
Ucap detektif bertubuh tinggi dan berisi, membuka percakapan.
Mamoru yang mendengarkan pun hanya mengangguk kecil mengiyakan pernyataan seniornya.
" Ah, bagaimana kalau kita sarapan dan mencari kafe disekitar sini?, " tanya sang senior.
Tetapi mamoru yang mendengarkannya tak menjawab, hanya terus memandang keluar arah kaca mobil.
" Hei, Hei, mamoru, apa kau mengabaikan ku?, " tanya nya lagi.
" ah ya maaf, hanya saja, " jawab mamoru tanpa menyelesaikan perkataannya.
" Jangan bilang setelah ini kau mau melanjutkan penyelidikan untuk kasus temanmu itu?, " tanya sang senior penasaran.
Mamoru yang mendengar kembali mengangguk kecil tanpa memberi jawaban.
" Hei, mamoru kau bilang kasusnya aneh bukan?.
Di dunia ini memang ada banyak hal aneh.
lihat saja aku, namaku juro tapi aku anak ketiga, aneh bukan?, hahahaha, " ucap sang senior berusaha menghibur juniornya itu.
(FYI : JURO DLM BHS JEPANG BERARTI ANAK LAKI LAKI KESEPULUH. )
Mendengar hal itu pun mamoru hanya tersenyum tipis.
" Lagi pula kalau kau bekerja terus kau mau melangkahi seniormu ini hah? hahahaha. "
Perkataan sang seniornya itu membuat mamoru tertawa kecil.
keduanya pun memutuskan untuk pergi mencari sebuah kafe untuk sarapan.
......................
Berpindah pada sudut pandang seorang kei.
Semua terlihat tampak normal tetapi melihat kerumunan di sana membuat, kei sedikit penasaran dan akhirnya memutuskan untuk melihat apa yang telah terjadi.
Betapa terkejutnya dia saat melihat seorang wanita terbaring karna tertindas truk muatan, Kedua tangannya reflek menutup mulutnya saat melihat kondisi si mayat tersebut sangat mengenaskan.
Dengan isi kepala yang berceceran di jalanan.
Tak jauh dari tempat kei sebuah mobil datang dan langsung mengamankan tkp, dan mobil tersebut adalah mobil yang di tumpangi oleh detektif juro dan juga mamoru.
Kei yang terus mematung pun tiba tiba dikejutkan oleh suara seseorang yang berada disampingnya.
" DI SANA, "
" DI SANA, "
" DI SANA, "
Ucap wanita berambut panjang sebelahnya sembari menunjukan kearah seseorang.
Kei berusaha mencari orang yang ditunjuk,
tapi tunggu, rasanya ada yang aneh.
Dan benar saja, saat kei melihat kearah mayat dan melihat ke arah orang yang di sebelahnya mereka orang yang sama.
Apa mungkin yang disebelahnya itu arwah?,
(tanya kei pada hatinya. )
Kei hanya terdiam sembari terus menatap seseorang di sebelahnya.
Seseorang tersebut perlahan menengok kearah kei dengan posisi tangan yang masih menunjuk ke arah yang sama.
Betapa terkejutnya kei melihat sosok tersebut,
muka perempuan itu hancur setengah, dengan darah yang masih mengucur deras dari kepalanya.
Kei pun kembali menutup mulut dengan kedua tangannya berusaha untuk tidak menjerit, kakinya bergetar hebat tapi entah kenapa dia masih terus bertahan untuk berdiri dan mendengar si arwah,
" DI SANA ... DI SANA ... "
"TOLONG ...TOLONG AKU ... "
"DIA YANG MEMBUN*H KU ... "
Entah mengapa setelah mendengar permintaan si arwah kei benar benar langsung menemukan siapa wanita yang di maksud.
Dari sebrang jalan terlihat seorang wanita berambut pendek, memakai pakaian berwarna merah dan cardigan yang senada dengan bajunya,
tersenyum melihat kearah mayat perempuan tersebut.
Entah dari mana datangnya tiba tiba seorang pria ingin menghampiri si mayat tadi sembari menangis dengan dan berteriak.
" EMIII ... EMIIII ... EMIIII ... "
Laki-laki itu terus berteriak berkali kali sembari berusaha melepaskan tangan orang orang yang berusaha menahannya.
Kedua detektif itupun mengalihkan pandangan pada laki laki tersebut.
Melihat situasi yang lengah itulah kei datang menghampiri si mayat sembari menunjuk kearah perempuan ber cardigan merah.
" Di SANA, DIA YANG SUDAH MEMBUNUH WANITA INI. "
Orang-orang yang mendengar perkataan kei pun, sontak mengalihkan pandangan mereka kearah kei, termasuk kedua detektif tadi.
Semua orang di sana hanya terdiam dan kei pun melanjutkan perkataannya.
" WANITA BERAMBUT PENDEK, BERBAJU MERAH DAN MEMAKAI CARDIGAN MERAH!, DIA PEMBUN*H NYA!!. "
Perkataan kei yang lantang membuat pandangan seluruh orang berpindah mencari sosok yang ia deskripsi kan tersebut.
Dan benar saja tanpa memerlukan banyak waktu orang-orang menemukan sosok tersebut.
Walau masih tampak sedikit kebingungan, detektif mamoru pun segera menghampiri wanita yang disebutkan oleh kei dan menariknya menuju tkp,
untuk meyakinkan bahwa dia orang yang di maksud.
Detektif Mamoru bertanya kepada kei.
" Apa dia Orang yang kau maksud?, "
tanya si detektif yang dijawab anggukan yang sangat meyakinkan, dengan mata kei yang menatap detektif mamoru seolah olah dia sangat yakin bahwa wanita itu pelakunya.
Detektif mamoru kembali berjalan kearah laki laki yang berteriak tadi dan menarik nya untuk di bawa ke tkp.
Detektif juro pun tak ingin tinggal diam, ia berjalan mendekat dengan seorang supir yang telah melindas wanita itu.
Ke enam orang itupun berkumpul di tengah Tkp.
Yang dapat dilihat oleh siapapun di sana.
Detektif Mamoru pun mulai membuka percakapan,
" Apa alasanmu menuduh wanita ini?, " tanyanya dengan sikap tenang namun juga penasaran kepada kei.
" Dia, Dia Meracuni nya, " jawab kei sedikit terbata.
" HAH??, ENAK SAJA SEMBARANGAN MENUDUH!!, "
ucap wanita berambut pendek mencela pembicaraan kei dan detektif mamoru dengan kesal.
"Diam, "
perintah detektif mamoru pada perempuan tersebut.
Mamoru pun meminta kei untuk melanjutkan penjelasannya.
" Wanita ini, aku melihat kau dan wanita ini berjalan bersama sembari minum sesuatu yang terlihat seperti cup minuman berasa, lalu saat aku melihat kembali dia sudah tertabrak truk, dan bahkan kau tersenyum saat melihat mayatnya, "
ujar kei menerangkan semua nya sembari melihat kearah perempuan berambut pendek yang sekarang begitu kesal melihat kearahnya.
" Seperti apa bentuk cup nya?, " tanya mamoru,
" Ukurannya agak besar mungkin medium, dengan tutup setengah bulat yang mengembang, warnanya transparan jadi aku yakin kalau minumannya bewarna merah dan biru, " balas kei,mendeskripsikan dengan detail dan sejelas mungkin.
Detektif Juro pun berinisiatif mencari cup bekas tersebut disekitar tempat sampah di dekat tkp, dan benar saja dengan mudah dan tanpa waktu lama ia menemukannya, dan di cup tersebut masih tersisa sedikit air berwarna merah dan biru persis seperti apa yang kei ucapkan.
Detektif Juro pun, bergegas mencari tau apa benar ada kandungan racun di dalamnya, lalu ia pun, meminta juniornya untuk menjaga tkp sembari menunggu polisi datang.
Tapi detektif mamoru bukanlah orang yang mudah di perintah.
Ia pun kembali melanjutkan investigasi nya sendiri.
" Hei supir siapa namamu?, " tanya mamoru.
" iwao, aku iwao, " jawab sang supir.
" Apa kau melihat ada yang aneh dari perempuan yang kau tabrak itu?, "
" aku tidak tau pasti karna, saat aku melihatnya saja dia sudah berada tepat di depanku, tapi ... "
" Tapi saat aku melihatnya ia sama sekali tak melihat kearah truk yang sedang ku kendalikan, padahal aku membunyikan klakson ku aku yakin itu!!, " ujar si supir.
" Jadi tolong jangan hukum aku!, aku benar benar tidak melanggar lalu lintas, aku benar-benar tidak melihatnya, aku mohon jangan hukum aku, "
pinta si supir dengan nada memelas dan hampir mengeluarkan air matanya.
Detektif mamoru tidak menghiraukan pinta sang supir tersebut.
mamoru kembali melayangkan sebuah pertanyaan, sekarang giliran kepada laki laki yang masih terus memanggil nama emi sembari menangis.
" Berhentilah menangis!, siapa namamu , dan apa hubunganmu dengan korban?, " bentak detektif tersebut kemudian melayangkan pertanyaan.
" Ken-kenichi, aku pacar emi. "
Setelah mencatat itu, mamoru kembali melayangkan pertanyaan, sekarang giliran wanita berambut pendek tersebut di interogasi.
"siapa namamu, dan apa hubunganmu dengan korban?. "
"Akemi, aku tidak kenal dengan wanita ini!, dan lagi pula kau tidak bisa mempercayai orang yang tiba-tiba mengatakan hal aneh seperti dia, " ujar akemi sembari menunjuk kearah kei.
"Seorang saksi sudah melihatmu bersama korban dan kau menyangkal itu?, menarik ... " ucap mamoru sembari tersenyum tipis lalu mencatat apa yang diucapkan para tersangka.
Setelah itu suasana hening para orang yang menonton di sekitar tkp pun ikut terdiam melihat mamoru yang mematung sembari menutupi mulutnya dengan jari telunjuk dan menahan dagu dengan jempolnya terlihat seperti memikirkan sesuatu.
Satu hal yang mengganggu mamoru adalah perkataan si supir bahwa korban sama sekali tak melihat kearah truk, dan lagi reaksi orang yang terkena racun hanya akan diam ditempat, sedangkan korban berjalan ketengah jalan.
Ia yakin ini memang pembunuhan yang dirancang untuk terlihat seperti kecelakaan biasa, tanpa gadis itu mungkin mamoru juga berfikir ini hanya kecelakaan biasa.
Mamoru masih terus berfikir ia yakin bahwa itu bukan racun.
" aku yakin itu bukan racun, apakah ... "
" ALERGI, " ucap kei dengan lantang pada mamoru.
Mamoru sedikit terkejut karna memiliki pemikiran yang sama dengan perempuan yang kini bertatapan dengannya.
" Efek Alergi pada seseorang bisa menimbulkan sesuatu yang parah seperti,
penurunan tekanan darah yang drastis, sesak nafas yang parah, jantung berdebar dengan detak jantung yang lemah, kepala pusing seperti vertigo.
Apa itu yang kau maksud?, " ujar detektif mamoru menjelaskan dan bertanya kepada kei untuk meyakinkannya.
Kei pun mengangguk, meng iyakan pernyataan mamoru.
Mamoru pun kembali bertanya pada sang pacar korban.
" Alergi apa yang pacarmu miliki?."
" A-aku tidak tau, aku bahkan tidak tau dia punya alergi, aku benar-benar pacar yang buruk, " jawab kenichi sembari menutup wajahnya dan terus menerus menangis.
Percakapan berpindah dengan wanita berambut pendek.
" Sudah berhenti main mainnya,
kau bilang aku tidak harus percaya pada saksi yang tiba-tiba berbicara aneh kan.
Baiklah tapi apa kau tau?.
Aku juga saksi, karna aku melihatmu berjalan bersama emi saat seniorku membawa ku pergi mencari kafe.
Masih mau menyangkal kau tidak mengenalnya? "
Wanita berambut pendek itu hanya diam mematung dengan mata yang terbuka lebar menandakan bahwa ia terkejut mendengar perkataan mamoru.
Mamoru kembali menguasai panggung tkp dengan kesaksiannya yang tak terduga,
kemudian mamoru menghampiri pacar emi.
" mana ponsel mu?, " tanya mamoru.
Walau kebingungan kenichi menyerahkan ponselnya pada sang detektif.
" siapa nama kontak emi?," tanya mamoru.
" sayangku emi, " jawab kenichi.
Tak lama kemudian setelah menemukan nama tersebut mamoru menelfon ke nomor tersebut dan tak lama terdengar suara ponsel yang terasa tidak jauh dari mereka dan benar saja suara tersebut datang dari tas kenichi sang pacar emi.
(Note: mamoru sudah lebih dahulu mengecek tas korban. )
Mata semua orang benar benar tertuju pada kenichi.
Mamoru pun kembali membuka mulutnya,
" Apa kau ingat apa yang kubilang tadi?,
aku adalah saksi yang melihat emi dan akemi bersama.
Tapi aku tidak melihatmu bersama mereka.
Dan yang lebih aneh saat kau tiba-tiba datang dengan berteriak-teriak memanggil emi seolah olah kau tau bahwa orang yang tertabrak adalah emi padahal kau tidak sedang bersamanya.
dan bagaimana bisa ponsel emi ada padamu?."
Semua pernyataan mamoru benar benar memojokkan kenichi.
Kenichi pun mengeluarkan sebuah Pisau dari sakunya, memegangnya dengan kedua tangannya, dan berusaha melarikan diri dengan mengancam mamoru agar tidak mendekatinya.
Mamoru tak gentar melihatnya dan terus maju menuju arah kenichi yang terus berjalan mundur.
Tidak takut sama sekali mamoru semakin mempercepat langkahnya dan dengan sigap memegang pergelangan tangan kenichi menariknya keatas dan tangan kanannya pun masuk kedalam celah dan langsung meng uppercut bagian dagu kenichi.
Kenichi yang terkena itupun langsung terjatuh, saat ia sedang berusaha membangkitkan tubuhnya terlihat sebuah kaki kanan mendekat dan menendang kearah wajah bagian samping kenichi.
Tendangan itu membuat kenichi K.O dan akhirnya mamoru berhasil memborgol kenichi disusul dengan akemi.
Orang orang di sekitar pun bertepuk tangan dan memuji mamoru atas aksinya yang keren itu.
Setelah berhasil melumpuhkan kenichi, polisi pun datang diikuti suara sirine dari mobil para polisi. Para polisi memarkirkan mobil dan berlari menuju tkp.
Detektif juro yang datang bersamaan dengan para polisi pun terkejut saat melihat 2 orang telah di borgol, satu diantaranya pingsan dan terlihat luka memar karna terkena pukulan.
Detektif Juro datang menghampiri detektif mamoru dan bertanya apa yang telah terjadi, dan mamoru pun menjelaskan semuanya pada juro.
Polisi segera mengamankan para pelaku dan memasukan mereka kedalam mobil.
Seorang polisi pun menghampiri detektif mamoru memintanya ikut untuk memberi keterangan.
Namun, mamoru terlihat sedang mencari seseorang dengan menolehkan kepalanya ke berbagai arah.
" Emm, detektif mamoru, " panggil seorang polisi.
Mamoru yang mendengar memutar balikan badannya dan berbicara dengan polisi tersebut.
Setelah polisi tersebut pergi detektif juro menghampirinya.
" Mamoru, aku tidak menemukan ada racun didalamnya hanya minuman berasa biasa yang dicampur dengan selai kacang, " celetuk detektif juro.
" Yah, kau benar senpai, wanita itu bukan keracunan melainkan terkena alergi, kemungkinan besar dia punya alergi yang parah pada kacang, " jawab mamoru.
" wahh kau benar-benar hebat mamoru, ayo sekarang kita harus memberi keterangan di kantor, "
puji juro sembari mengajak mamoru dengan memegang pundaknya sembari berjalan.
Mamoru kembali menoleh kebelakang dan bertanya dalam hatinya.
Kemana perginya, perempuan tadi?.
...****************...
Latar pun berpindah melihat sudut pandang kei yang sekarang sedang berada disebuah gang kecil, bersama arwah emi yang berada di depannya.
" Terimakasih kei berkatmu mereka mendapat hukumannya dan aku pun bisa tenang sekarang."
" Apa kau tak apa?, setelah tau fakta bahwa pacarmu bersekongkol dengan temanmu untuk membunuhmu?. "
" Memang menyakitkan tapi sekarang aku bisa pergi dengan tenang tanpa harus menangisi orang yang salah."
Arwah emi pun memeluk kei seraya, berterimakasih dan perlahan arwah emi mulai naik keatas sembari tersenyum kepada kei hingga akhirnya arwah emi tak lagi terlihat oleh kei.
Tanpa di sadari air mata kei mengalir keluar dari matanya.
Saat akan melanjutkan perjalanannya tak sengaja mata kei melihat sesuatu yang asing di tanah, ia yakin bahwa benda tersebut tadi tak berada di situ.
Ia memungut benda berbentuk seperti kristal dan instingnya pun mengatakan bahwa ia harus menyimpan benda tersebut.
Setelah itu kei pun melanjutkan perjalanan ke tempat bekerjanya yang lain karna ia sudah terlambat masuk kerja di tempat yang pertama.
...****************...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!