KLEK!
SHEESHH...
FUUH...
"Rokok?" laki-laki berpakaian biru mengacungkan sebatang rokok, "Kaisar Api?"
"Ah, tahu saja aku ingin menghisap sesuatu..." laki-laki berpakaian merah mengambil sebatang rokok yang diacungkan laki-laki berpakaian biru itu, "Terima kasih."
Laki-laki berpakaian biru merogoh kantongnya dan mengeluarkan sebuah korek api gas, "Korek?"
"Ah, tidak perlu..." laki-laki berpakaian merah itu mengangkat telunjuknya, "Kaisar Api tak pernah memakai korek untuk menyalakan sebatang rokok saja..."
Telunjuknya mengeluarkan api, dan rokoknya terbakar, kemudian asap tipis keluar dari mulut laki-laki berpakaian merah itu.
"Enak ya, punya kekuatan yang tidak perlu ditahan dalam sehari-hari..." laki-laki berpakaian biru berkata, "Petir dalam tubuhku terlalu dahsyat, sampai aku harus menahannya setiap hari..."
"Melihatmu yang bisa menyalakan rokok dengan apimu sendiri membuatku iri, bagaimana caranya laki-laki yang masa lalunya dipenuhi caci maki sepertimu bisa mengendalikan kekuatan Watch maha dahsyat yang kau miliki?" tambah laki-laki berpakaian biru itu kemudian meletakkan rokoknya di asbak, "Jawab aku, Kaisar Api..."
"Hahah, kau tidak perlu tahu masa laluku, kau hanya harus tahu apa yang kumiliki sekarang..." sang Kaisar Api tertawa kecil, "Bahkan aku ingin melakukan Awaken ke diriku sendiri agar kekuatanku bisa semakin mudah dikendalikan..."
"Kekuatan api dan ledakan yang kumiliki, sulit dikendalikan. Salah sedikit, maka tubuhku sendiri bisa terbakar..."
"Satu jawaban untuk pertanyaanmu, tetap fokus saat mengendalikannya, kalau kau lepas kendali atas kekuatanmu, maka kekuatanmu akan memakanmu sendiri."
"Thunder Ruler yang kupakai memiliki mode tersendiri, yang harus bisa kukendalikan agar aku bisa menciptakan kedamaian..." laki-laki berpakaian biru tersenyum tipis, ia mengambil rokoknya lagi kemudian menghisapnya, "Watchku harus mengalami Awaken agar bisa melakukannya lebih cepat."
"Kedamaian? Yang diciptakan dari benda aneh yang melingkar di tangan kita dan tersimpan di kantong kita ini? Kau percaya benda yang memiliki jarum jam ini bisa menciptakan kedamaian?" Kaisar Api melirik laki-laki berpakaian biru, "Kaisar Petir?"
"Ah, untuk pertama kalinya kau memanggilku Kaisar Petir..." laki-laki berpakaian biru menghela napasnya, "Padahal julukan Storm Bringer lebih menyeramkan dibanding Kaisar Petir..."
"Begitu juga denganku, Purgatory jauh lebih menyeramkan dibanding Kaisar Api..." laki-laki berpakaian merah mematikan rokoknya, "Apakah pendahulu kita pernah berkumpul untuk merokok bersama seperti ini? Di satu tempat yang sama?"
"Dua laki-laki terkuat dari kubu yang berlawanan, berkumpul dan merokok bersama, bukankah itu aneh?" Kaisar Petir mengeluarkan sebatang rokok lagi, "Sampai kapan kedamaian palsu ini akan terjadi?"
"Entahlah, aku saja tidak tahu..." Kaisar Api meminum birnya, "Yang bisa kita lakukan hanyalah saling mengacungkan pedang dan bertarung..."
***
Selama ratusan tahun, bumi dilanda kekacauan, yang disebabkan oleh penghuni bumi itu sendiri, yaitu manusia.
Dikatakan oleh orang-orang pintar, bahwa bumi telah mencapai puncak dari era kekacauan dengan terjadinya perang di seluruh dunia dengan berbagai sebabnya.
Perebutan sumber daya, perbedaan pendapat, dendam masa lalu, hasrat menguasai, banyak hal yang terus menciptakan perang.
Ratusan ribu jiwa tak bersalah jatuh akibat perang, tak terhitung jumlahnya peluru yang dilancarkan demi mencapai kemenangan sementara.
Ratusan tahun telah berlalu, kekacauan tak juga usai, malah semakin menjadi.
Bumi kini dikuasai oleh dua kubu raksasa, yang pertama dipimpin oleh Amerika dengan nama Liberator dan yang kedua dipimpin oleh Rusia dengan nama Peacemaker.
Biarpun namanya begitu, keduanya tak melaksanakan apa yang menjadi nama mereka. Mereka menggunakan para jiwa tak bersalah untuk melancarkan segala yang mereka inginkan.
Diantara para jiwa tak bersalah itu, sekelompok orang yang muak dengan sejarah manusia yang kelam itu memilih kabur ke pedalaman sebuah pulau tak berpenghuni, yang hingga saat ini tak bisa dicapai oleh dua kubu raksasa itu.
Menurut peta dunia, pulau itu tak bernama, tetapi orang-orang itu memanggil pulau itu dengan nama Skull Island.
Disana, mereka hidup dalam kedamaian, hingga akhirnya sebuah hal aneh terjadi di seluruh dunia.
Seseorang yang sedang membeli jam secara tiba-tiba mendapatkan kekuatan super. Ia bisa melihat hingga melampaui jarak yang bisa dicapai mata biasa.
Hal yang sama terjadi di seluruh dunia, dan militer dua kubu raksasa itu berlomba-lomba untuk mencari jam yang bisa menciptakan fenomena itu.
Para petinggi militer yang memiliki jam dan mendapatkan kekuatan super, mereka menggunakan kekuatan mereka untuk menghancurkan kubu lawan.
Mereka yang bukan petinggi militer yang memiliki kekuatan super seketika mendapat kenaikan jabatan, membuat para manusia semakin berlomba-lomba mendapatkan jam kekuatan super itu.
Bertahun-tahun setelah kejadian aneh itu, seorang peramal mengatakan, akan tiba saatnya, para manusia akan menggunakan kekuatan mereka untuk menghancurkan dua kekuatan, dari luar dan dalam bumi.
Sayangnya, ramalan itu tidak didengar oleh para manusia dan peramal itu meninggal tidak tenang karena ramalannya tak didengar.
Lima tahun setelah ramalan itu muncul, sebuah pintu aneh muncul di Kola Superdeep Borehole, Rusia, sebuah lubang besar dan dalam yang disebut-sebut sebagai lubang terdalam di dunia, dan dari pintu itu, suara jeritan yang amat menyakitkan hati terdengar, hingga suara jeritan itu terdengar sampai di Jepang.
Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa di dalam lubang itu, mungkin saja ada kehidupan lain dan sayangnya, teori itu benar adanya.
Sekitar dua minggu setelah kemunculan pintu misterius di Kola Superdeep Borehole, puluhan, bahkan ratusan makhluk berbentuk aneh keluar dari lubang terdalam itu.
Tentara biasa sama sekali tidak mampu menghabisi makhluk-makhluk aneh itu, tetapi hanya orang-orang berkekuatan super saja yang mampu menghabisi makhluk-makhluk aneh itu tanpa kesulitan berarti.
Oleh orang-orang biasa, orang-orang super dihormati layaknya dewa, dan tak butuh waktu lama hingga alasan dibalik kekuatan super yang dimiliki orang-orang terungkap.
Diketahui kalau orang-orang berkekuatan super mendapat kekuatannya dari tusukan energi dahsyat, yang berasal dari jam aneh yang mereka miliki.
Jam aneh itu dipanggil Watch, dan siapapun yang memakai Watch, sekalipun orang itu tak mampu mengendalikan kekuatannya, akan dipanggil Watcher.
Dan kekacauan datang dengan Watch sebagai permulaannya...
"Pelajaran hari ini sekian sampai sini, pelajaran akan dilanjutkan di pertemuan selanjutnya." guru di depan kelas berkata, "Sebagai tugas, kerjakan halaman tiga puluh sampai halaman tiga puluh tiga di buku latihan, hanya pilihan ganda saja."
"Baik buuu!"
Murid-murid membereskan buku mereka kemudian ibu guru keluar dari kelas, dan murid-murid pergi ke kantin untuk membeli makanan.
Tersisa dua orang di kelas, yang satu mengeluarkan kotak bekalnya kemudian memakannya, satu lagi mengeluarkan kotak bekalnya dan berbalik menghadap murid yang baru saja makan.
"Zione, apa kau sudah mendengarnya?"
"Dengar apa?" laki-laki yang baru selesai mengunyah makanannya bertanya, "Tumben tanya..."
"Akademi militer membuka pendaftaran bagi calon tentara. Para pengendali jam tangan akan mendapat perlakuan istimewa!" laki-laki satu lagi berkata dengan semangat, "Kurasa aku akan memakai jam tangan milik kakekku saja!"
"Hah! Watcher yang mendapatkan Watchnya secara cuma-cuma tidak pantas bergabung dengan militer!" suara keras terdengar, dan tidak lama setelahnya, meja dipukul oleh seseorang.
"Zione, meski kau punya Watch, tubuhmu tidak akan bisa menopangnya!" orang itu melirik murid lainnya, "Dan kau Ferio, kau juga tidak akan bisa menopangnya!"
"Murid lemah seperti kalian tidak akan bisa menopang kekuatan Watch yang dahsyat!" ia mengangkat tangannya, "Hanya aku seorang yang akan menjadi Watcher di desa ini!"
Ia mengangkat tangannya dan meraih leher Zione, kemudian menariknya dan menjatuhkannya ke atas lantai, setelah itu ia mengambil kotak bekal Zione dan pergi menjauh.
Murid yang dipanggil Ferio hanya terdiam dan menunduk, kemudian ia berdiri dan membantu Zione berdiri.
"Aldo memang makin keterlaluan..." gumam Ferio, dan Zione hanya tersenyum tipis.
Zione Gutawan, atau yang orang-orang panggil dengan Zione saja, adalah murid kelas enam SD di desa. Nama desanya, Zione kurang tahu, yang ia tahu hanyalah ia tinggal di sebuah desa kecil bersama kedua orang tuanya.
Kedua orang tuanya bekerja sebagai petani, dan mayoritas pekerjaan di desa itu hanyalah petani, peternak, dan penjual keliling. Ada juga yang bekerja sebagai penyalur ke kota-kota, mengirim hasil pertanian, kebun, dan hasil ternak ke kota untuk mendapatkan uang dan diberikan pada orang-orang di desa.
Sehari-harinya, Zione hanya belajar, ia hanya ingin menjadi orang yang lebih baik dari kedua orang tuanya, bekerja di kota dan menghasilkan banyak uang untuk melanjutkan hidup.
Ia jarang membantu kedua orang tuanya bertani di sawah dan ia fokus belajar di rumah, sebab itulah nilai di semua pelajarannya amat bagus, namun nilai olahraganya amat buruk.
Setiap pelajaran olahraga, ia selalu kelelahan dan beberapa guru mengatakan bahwa fisik Zione terlalu lemah bahkan untuk sekedar lari ringan saja.
Sayangnya, kekurangannya itu selalu menjadi alasan murid-murid lain untuk mengejeknya, dan paling buruk adalah menyakitinya...
***
Ferio, atau nama lengkapnya adalah Ferio Andros, adalah anak peternak, yang hari-harinya dilalui dengan bermain-main di peternakan milik kedua orang tuanya.
Nilainya yang pas-pasan, apa adanya, dan terkadang berbuat usil di sekolah, namun sekali lagi, fisiknya amat lemah.
Akibat fisiknya itu, Ferio selalu jadi sasaran hinaan, ejekan, dan siksaan batin. Sederhananya, Ferio dan Zione selalu menerima bully sejak kelas empat.
Namun satu hal yang tidak orang-orang ketahui, Ferio sebenarnya cucu dari seorang Watcher kuat dari kubu Liberator, dimana kekuatan Watcher itu adalah Bara Api.
Watcher itu kini menghilang dari pandangan dunia, dan bersembunyi di belahan bumi lain, yaitu di negeri kecil di tepi daerah kekuasaan PeaceMaker.
"Hei, apa kau serius dengan kata-katamu tadi?" Zione berhenti di depan Ferio, "Apa kakekmu berencana meninggal?"
"Mungkin iya. Ia mengatakan akan memberikan Watch padaku, tapi sampai sekarang aku tidak tahu Watch siapa yang akan diberikannya." jawab Ferio, "Eh, ada kucing..."
Zione berbalik dan ia melihat seekor kucing sedang mendekati keduanya. Ia sedang membawa sebuah jam tangan...
"Eh? Apa yang ia bawa?" Zione menunduk dan mengambil jam tangan itu dari kucing hitam itu, "Jam tangan?"
"Dan juga warnanya sedikit aneh..." Ferio menggaruk pipinya, "Apa sebaiknya kau melemparnya saja? Jam tangan itu terlihat mencurigakan..."
"Enak saja!" Zione langsung menyimpannya ke kantong celananya, "Siapa tahu ini adalah Watch, nanti di rumah aku akan mencobanya!"
Ia memasang posisi jongkok dan berseru, "Yang sampai duluan di sawah akan menang duluan!"
Zione berdiri kemudian berlari kencang, Ferio menghela napasnya dan langsung berlari mengikuti Zione.
Di semak-semak...
"Raja akan terlahir... Thunder Rule akan menggila lagi di tangan Zione Gutawan..." seekor kucing tersenyum tipis, dan ia menghilang di siang hari yang terik itu.
***
Zione melempar tasnya ke atas tempat tidur dan menjatuhkan dirinya ke atas kasur, kemudian ia merasakan sesuatu yang mengganjal pahanya.
"Apa ini?" Zione merogoh kantong celananya dan mengeluarkan sesuatu, "Oh, jam tangan yang tadi..."
Ia mengangkatnya dan melihatnya seksama, "Hmm?"
Sekilas listrik biru terlihat muncul di sekitar jam tangan itu, dan Zione bingung melihatnya.
"Apa-apaan itu?" Zione bangkit dan ia melihatnya lebih baik lagi.
Jam tangannya tak mengeluarkan apapun lagi, kini jam tangan itu tampil seperti jam tangan pada umumnya.
"Mungkin hanya perasaanku saja..." Zione menghela napasnya, "Aku akan mencobanya lah..."
Ia memakainya, kemudian meraih jaket abu-abu yang ada di dekatnya kemudian berdiri di depan cermin buram di hadapannya.
Tampilannya... Biasa saja...
"Hah, tak banyak yang berubah dari diriku, bahkan setelah memakai benda yang disebut-sebut barang mewah di dunia." Zione melepas jaketnya dan melemparnya ke tempat tidur, "Makan dulu lah..."
Zione berniat melepas jam tangan biru itu, tapi ia tak bisa melepasnya, malah ia merasakan sesuatu menusuk tangannya, tetapi ia tidak tahu apa yang menusuknya.
"Sialan!" Zione menarik jam tangan itu dengan seluruh tenaganya, namun sia-sia, jam tangannya tak mau lepas...
"Kupakai makan saja..." Zione menyerah pada usahanya yang sudah mencapai batasnya, dan ia pun pergi ke ruang makan.
Catatan penulis :
Yo, Rio Andriana disini.
Bagaimana permulaannya? Kurasa pas-pas saja begitu...
Udah lama sejak terakhir aku masang catatan penulis di akhir chapter, dan yah, kesibukan makin banyak seiring usiaku bertambah, entah itu tugas sekolah, kerjaan di rumah, ataupun melakukan hobi.
Yah, intinya aku makin sibuk, dan hari-hari untuk menulis semakin berkurang, jadi isinya juga semakin pendek.
Tapi tenang, aku bakal usahain yang terbaik buat garap novel ini sampai tamat, dan menghasilkan akhir yang baik bagi kalian semua.
Om, raja siapa yang disebut sama si kucing?
Oh, baca 3 novelku sebelumnya, terutama Moving World in Strange Ways dan Cold Blooded Hunter, disana aku udah beberapa kali jelasin tentang sistem raja yang kupakai dalam universe ku ini.
Di bagian mananya om?
Cari sendiri, aku udah lupa di bagian mana aku taruh itu penjelasan...
Oke, segini aja, sampai jumpa di next chapter, babayao
Salam,
Rio Andriana a.k.a SlowMind
"Yo, Zione."
Zione membuka matanya cepat, ia melihat sekitarnya yang amat gelap gulita, tak ada pencahayaan apapun selain cahaya biru di dekatnya.
Cahaya biru itu perlahan berubah menjadi sosok manusia, dan tubuhnya diselimuti listrik berwarna biru.
"Zione."
Zione menaikkan alisnya, "Bagaimana kau tahu namaku? Apa kau hantu?"
"Kau tak bisa menyebutku begitu. Aku hanyalah orang biasa yang tertidur di jam tangan yang kau pakai sekarang."
"Hanya satu pemicu aku bisa bangun, peluklah petir."
Zione diam. Untuk sekarang ia tak mau bercanda...
"Tapi aku berkata yang sebenarnya..." manusia itu mengulurkan tangannya, "Apa kau mau menghabisi Aldo? Atau membiarkannya menghinamu setiap hari?"
Zione memejamkan matanya, "Meski aku marah pada Aldo karena sikapnya itu, ia masihlah manusia-..."
"Kau tak usah takut, Aldo hanyalah Watcher yang lemah, yang masih belum mampu awaken. Hanya beberapa kondisi agar Watch bisa bangkit." jawab manusia itu.
"Siapa namamu?" tanya Zione, "Dan kenapa kau tahu banyak tentangku?"
"Namaku adalah Tianyun, nama Watch yang kau pakai adalah Thunder Rule. Tak ada satupun yang bisa mengalahkanmu jika kau berhasil awaken." jawab manusia itu, "Darimana asalku, kau tidak perlu tahu..."
"Buktikan bahwa penilaianku padamu tidaklah salah, sampai jumpa..."
***
Zione bangun dengan cepat, ia mengedipkan matanya dengan cepat kemudian menggosoknya, ia yakin tidak salah dengar...
Ia kini adalah Watcher! Namun ia harus melakukan satu syarat yang mustahil untuk ia lakukan saat ini...
Disambar petir!
Ya, ia tak mungkin salah dengar!
Ia melompat keluar dari kamarnya dan mendarat di atas tanah, kemudian berlari ke sawah.
Zione berlari dengan cepat, seiring matahari yang semakin bergerak ke barat, terlihat warna-warna jingga di langit-langit saat ini.
Langkahnya terasa ringan, tubuhnya juga tak merasakan kelelahan yang biasa ia rasakan saat pelajaran olahraga di sekolah. Bahkan ia juga merasakan larinya lebih cepat dari biasanya, mungkin saja ia terlihat seperti kilat saat sedang berlari.
Perlahan, ia mulai meninggalkan desa dan sawah mulai terlihat di depannya.
Pepohonan mulai muncul di sisi kanan dan kirinya, beberapa orang terlihat berjalan kembali ke desa setelah seharian mengurus sawah, namun ia tak melihat keberadaan kedua orang tuanya di antara beberapa orang yang berjalan kembali ke desa.
Larinya makin cepat, dan ia tak lagi berpapasan dengan petani-petani, melainkan ia mulai berlari di jalan setapak di sawah.
Jalan di sawah memang sempit, namun Zione bisa seimbang berlari di atasnya tanpa merasa kesulitan sedikitpun.
Ia pun memutuskan berhenti setelah ia berhenti di depan gubuk kecil, dimana terlihat tas ayahnya yang tergantung di atapnya, dan seorang perempuan yang sedang merapikan sesuatu di dekat gubuk itu.
Zione berjalan mendekat, namun tak lama, bahkan ia belum tiba di hadapan perempuan itu...
JDERR!
Petir muncul dari langit, tanpa adanya mendung ataupun hujan, bahkan langit sebenarnya masih berwarna jingga sepenuhnya, tanda bahwa matahari sudah terbenam di barat.
Zione kehilangan kesadarannya dan jatuh ke atas tanah, kemudian ia berguling dan jatuh ke atas lumpur...
***
Syarat kontrak adalah suatu permintaan dari Watch pada penggunanya, sebelum benar-benar menjadi Watcher seutuhnya.
Permintaannya beragam, tergantung Watch yang dipakai. Dan menurut para Watcher, Watch ditinggali oleh seorang roh berkekuatan dahsyat. Roh itulah yang memberikan para Watcher kekuatan tidak manusiawi dan sulit dipikirkan dengan nalar biasa.
Dalam beberapa kasus, syarat kontrak amat ekstrim, hingga dikatakan mampu membunuh penggunanya bahkan sebelum menjadi Watcher sekalipun.
Meskipun sudah mengetahui hal itu, banyak manusia yang tetap berusaha keras menjadi Watcher, sehingga terkadang berita-berita kematian akibat syarat kontrak muncul di berbagai media.
Pada kasus Zione, permintaan roh Tianyun sederhana, hanya disambar petir, namun itu saja sebenarnya sudah cukup membuat nyawa Zione melayang bahkan sebelum ia bisa merasakan petir menyelimuti tubuhnya...
Apalagi Zione masih kecil, bukan tidak mungkin tubuhnya hancur berkeping-keping saat disambar petir dengan kekuatan besar.
Namun nampaknya Tianyun masih menyayangi Zione dan ingin melihatnya menjadi kuat...
***
Ferio menatap api yang menyala lewat korek api yang ia dapatkan dari kakeknya, ia menatapnya dengan rasa takut.
Entah bagaimana, ia dijatuhi sebuah jam tangan, bersamaan dengan itu, suara ledakan terdengar amat keras di dekat rumahnya. Catatan, rumah Ferio berada di dekat sawah, dan suaranya sampai menggetarkan seisi rumah hingga terasa seperti gempa bumi.
"Hah, tak ada cara lain..." Ferio mendekatkan koreknya dengan tangannya, "Hanya ini satu-satunya cara supaya aku tak diremehkan lagi..."
Dengan gerakan cepatnya, ia menempelkan koreknya dan api dari koreknya langsung membakar tangan Ferio, dan rasanya amat panas...
Ferio tak bisa menahannya lebih lama lagi, sebelum ia jatuh pingsan dan api membakar sekujur tubuhnya.
Dan begitulah cara Watch Flame Bird memberikan kekuatan api pada Ferio.
Flame Bird menginginkan Ferio terbakar sebagai bentuk kesediaannya menjadi Watcher, dan itulah yang membuat Ferio benar-benar membakar dirinya meskipun ia tahu kalau ia bisa saja tewas jika takdir tak mengijinkannya menjadi Watcher.
***
"Petir dan api, dijuluki sebagai dua elemen terkuat saat ini, semua karena kita berdua..." Ferio menggoyang cangkirnya, "Aku masih sulit percaya kalau aku dulunya nekat membakar diriku hanya untuk menerima persetujuan Flame Bird."
"Persetujuan Flame Bird ya..." Zione meminum minuman kerasnya, "Tianyun memang memberikan banyak kekuatan padaku, namun ia jarang mengajariku caranya bertarung, ia lebih sering menyuruhku melawan Corrupt sebenarnya."
"Lalu apa hubungannya? Mendapat kekuatan Watch adalah impian kita dulu saat masih kecil." Ferio meletakkan gelasnya dan mengeluarkan sebatang rokok, "Dan setelah mendapatkannya, kita berdiri di puncak dunia..."
"Dan hanya satu diantara kita yang bisa menguasai dunia ini." ujar Zione, "Lihat saja nanti."
***
Zione dan Ferio terbaring di atas tempat tidur di ruangan yang berwarna putih. Ada beberapa selang yang tersambung ke masing-masing pergelangan tangan keduanya, dan ujung selang-selang itu mengarah ke sebuah kantong kecil yang tergantung di puncak sebuah tiang besi.
Mata Zione terbuka perlahan, ia menatap ke sebelahnya, ke tempat tidur di sebelahnya yang terbaring seseorang dengan api...
Sebentar, api??
Zione bangkit dan ia menatap Ferio yang terbaring di atas tempat tidurnya, dan tangan kirinya diselimuti oleh api besar yang hanya menyelimuti tangan kiri Ferio, namun tak membakar tempat tidurnya.
Ia membaringkan tubuhnya lagi dan menatap langit-langit, jika matanya tak berbohong, maka Ferio telah menjadi Watcher...
Lalu bagaimana dengan dirinya? Ia tak tahu nasib jam tangan biru yang ia pakai.
Zione mengangkat tangan kanannya dan melihat jam tangan berwarna biru yang melingkar di pergelangan tangan kanannya, terlihat mengeluarkan petir-petir biru yang tak menyambar benda di sekitarnya.
"Sialan..." Zione menjatuhkan tangannya lagi, "Aku sudah menjadi Watcher..."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!