NovelToon NovelToon

Diam - Diam Mencintai Suamiku

Bab 1

...Cerita ini menceritakan tentang Clara Aileen Daisha, seorang gadis muda yang ceria yang hidup hanya berdua bersama ibunya....

...Namun sayangnya ibu Clara meninggal ketika Clara baru selesai wisuda. Ibu Clara meninggal karena sakit leokimia yang ia derita sudah lama....

Setelah kepergian ibunya, Clara pun hampir berputus asa, dan keceriaan yang selama ini Clara miliki kini hilang seketika. Clara pun sangat terpuruk.

"Hiks..hiks..hiks..

Ibu,kenapa ibu meninggalkan Cla sendirian, sekarang Cla tidak mempunyai siapa-siapa lagi bu, Cla tidak tau harus gimana tanpa ibu " ucap Clara.

Tanpa Cla sadari, ucapannya itu terdengar oleh sahabat ibunya yang bernama Adelia Freeya Bardy. Adel pun merasa sangat sedih setelah mendengar ucapan Clara.

Adel pun akhirnya mendekati Clara dan memeluknya dengan erat.

" Clara, tidak baik berbicara seperti itu, tante tau apa yang kamu rasakan saat ini. Kamu harus semangat, jangan membuat ibumu disana sedih. Kamu tidak sendirian Clara. Kamu masih punya tante, tante sudah menganggap kamu seperti anak tante sendiri " ucap tante Adel.

Clara pun yang mendengar ucapan tante Adel pun langsung mengeratkan pelukannya.

Untungnya ada tante Adel yang bisa menenangkan Clara saat ini.

Setelah Clara tenang, tante Adel pun langsung berbicara kepada Clara.

"Clara, kamu ikut tinggal bersama tante saja ya..??

kamu disini sendirian, tante tidak tenang meninggalkan kamu disini sendirian"

Clara pun tersenyum dan menggeleng,

" maaf tante, Cla tidak mau merepotkan tante, Cla sangat berterimakasih sama tante, karna tante sudah banyak membantu Cla dan ibu. Cla janji akan baik-baik saja disini" ucap Clara.

Tante Adel pun merasa sedih dengan penolakan Clara, tante Adel pun tersenyum.

" Baiklah Clara, kalau itu sudah menjadi keputusan kamu, tapi kalau ada apa-apa perlu bantuan tante, jangan sungkan untuk menghubungi tante " ucap tante Adel.

Clara pun tersenyum dan mengangguk.

Kini tante Adel pun berpamitan kepada Clara,

" kalau begitu tante pulang dulu ya, kamu jaga diri baik-baik, tante janji akan sering mengunjungi kamu " .

Clara pun tersenyum sambil mengangguk, lalu memeluk tante adel dan mengantarnya sampai depan pintu rumahya.

kini mobil tante adel sudah tidak terlihat lagi, Clara pun segera masuk ke dalam rumah.

Sesampainya dirumah , tante Adel segera mengeluarkan handphone dari dalam tasnya untuk menghubungi putra sulungnya yang berada di luar negeri.

Tuut..tuut...tuuut...

(anggap saja suara sambungan teleponnya)

"Assalammualaikum"

"waalaikumsalam ma"

"kamu apa kabar disana ?"

"alhamdulillah Axel disini baik-baik saja ma, mama apa kabar disana ma ?" ucap Axel.

"mama kurang baik Xel "

"mama kenapa, mama sakit ?" ucap Axel dengan nada paniknya.

"mama tidak sakit, hanya saja mama kepikiran dengan Clara, setelah ibunya meninggal tadi, kini dia tinggal sendirian Xel. Sebenarnya mama tidak tega meninggalkan dia sendirian di rumahnya " ucap mama Adel kepada anaknya.

"eem...ma "

baru Axel akan berucap, tiba-tiba pintu ruangan Axel di ketuk oleh asistennya.

"masuk" ucap Axel.

"maaf tuan, tamu dari korea sudah datang, dan beliau sekarang sedang menunggu di ruang miting" ucap bryan sang asisten axel.

"Hallo . .Axel ada apa ?" ucap mama adel.

"tidak ada apa-apa kok ma, bryan datang memberi tahu bahwa tamu dari korea yang axel tunggu sudah datang" ucap axel.

"yaudah, kalau begitu kamu lanjut dulu temui mereka " ucap mama adel.

"baiklah ma, nanti kalau sudah axel hubungi mama lagi,

assalammualaikum ma" ucap axel.

"waalaikumsalam nak" ucap mama adel.

Bab 2

Sedikit tentang Axel......

Axel Evan Bardy merupakan anak dari Adelia Freeya Bardy, yang kini berada di luar negeri.

Tepatnya di Amerika, disana ia di tugaskan oleh mama nya untuk mengurus perusahaan cabang yang terkena masalah.

Sudah 1 bulan lamanya ia berada di sana.

Sementara ayahnya sudah meninggal karena mengalami kecelakaan sewaktu axel akan masuk kuliah.

Di Amerika Axel dijuluki dengan CEO termuda yang memiliki paras yang sangat ganteng dan menawan.

Walaupun axel memiliki wajah yang sangat ganteng dan menawan, tapi bagi mereka yang belum mengenal axel selalu membicarakan axel adalah orang yang cuek, dingin, dan sangat di takuti.

.............

Dikediaman Clara...

Kini Clara sedang duduk sendirian sambil melihat foto ibunya, dan ia teringat dengan ucapan tante adel. Mata Clara pun sudah berkaca kaca hingga tidak terasa butiran air mata sudah menetes.

"benar kata tante adel, Cla harus semangat, Cla tidak boleh terus bersedih agar ibu disana tidak ikut sedih melihat Cla begini" batin Clara.

Tidak lama ada terdengar suara mobil, Clara pun segera melihat dari balik jendela, ternyata yang datang adalah tante adel.

Clara pun langsung mengusap air matanya yang tumpah agar tidak terlihat kalau ia habis menangis.

Clara pun membuka pintu rumahnya ketika tante adel baru akan mengetuknya.

Seketika tante adel pun terkejut ketika akan mengetuk pintu,

"assalammualaikum cla" ucap tante adel.

"waalaikumsalam tante"

clara pun langsung mencium tangan tante adel.

dan mengajak tante adel masuk.

"silahkan duduk tante, mau minum apa tante" ucap clara.

Tante adel pun duduk.

"tidak usah repot-repot cla, tante hanya sebentar, kamu apa kabar Cla" ucap tante adel.

"alhamdulillah baik tante"

tante adel pun tersenyum, dan menyampaikan tujuannya datang kerumah clara.

"begini cla, ada yang mau tante omongin sama clara, tante ingin meminta clara bekerja sebagai sekertaris tante di perusahaan, tante mohon Clara tidak menolaknya" ucap tante adel dengan memohon.

"eemmm, gimana ya tante" ucap clara sambil berfikir sebentar.

Clara pun merasa tidak enak setelah beberapa hari yang lalu menolak untuk tinggal bersama tante adel.

"baiklah tante, Clara bersedia bekerja sebagai sekertaris tante" ucap Clara.

Tante adel pun merasa senang dan langsung memeluk Clara yang sudah di anggap seperti anaknya sendiri.

"besok tante tunggu kamu di perusahaan ya cla" ucap tante adel, dan clara pun mengangguk.

Setelah itu, tante adel pun segera pamit.

Ke esokan harinya, tante adel sudah menunggu clara di perusahaan. Ia bahkan rela mengosongkan jadwal nya demi menunggu clara.

Kini clara pun sudah sampai di perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur itu.

"permisi mbak, saya mau bertemu dengan tante adel kemaren sudah membuat janji sama beliau" ucap clara kepada resepsionis itu.

"sebentar ya mbak, saya telpon ke atas dulu" ucap sang resepsionis dan clara pun mangangguk.

Setelah itu resepsionis itu memanggil seseorang untuk mengantar clara ke ruangan tante adel.

"ini ruangannya mbak, saya permisi dulu" ucap yang mengantar clara.

"baiklah mbak, terimakasih" ucap clara sambil tersenyum.

Clara pun segera mengetuk pintu ruangan tante adel.

Tok . .tok . . .tok . .

tante adel pun segera membuka nya,

"silahkan masuk cla" ucap tante adel sambil menyuruh cla duduk.

Ya,,, cla disini di sambut dengan hangat oleh tante adel. Tante adel terus tersenyum, karena akhirnya clara datang juga dan bekerja di perusahaannya.

Setelah mereka berbincang-bincang sebentar tentang tugas-tugas yang akan clara kerjakan, tante adel mengajak Clara keruangan yang ada di samping ruangan tante adel.

Tapi sebelum itu, tante adel pun tak lupa memperkenal kan clara kepada para karyawan nya yang berada di perusahaan. Para karyawan pun berkumpul.

"perkenalkan ini Clara, dia akan bekerja disini sebagai sekertaris saya, saya harap semua yang ada disini bisa membantu Clara apa bila ada yang belum dia mengerti" ucap tante adel.

Yang di ikuti oleh senyuman manis clara.

Para karyawan pun mengangguk serentak .

Dan langsung bubar untuk bekerja sesuai tempat masing-masing.

Tak luput karyawan pria pun terpana melihat kecantikan clara.

Dan ada juga karyawan yang membicarakan siapa clara, kenapa bisa langsung menjadi sekertaris ibu direktur.

Sementara selama ini bu adel selalu menolak jika ada yang ingin melamar kerja menjadi sekertarisnya, dengan alasan tidak semua orang bisa di percaya.

Tapi kini, tiba-tiba bu adel memperkenalkan seorang gadis muda yang cantik sebagai sekertarisnya.

Tentu semua itu tak luput dari pertanyaan para karyawannya. Akan tetapi mereka hanya bertanya kepada sesama karyawan.

Dan kini Clara pun sudah di antar oleh tante adel keruangannya, setelah itu tante adel segera pergi karna ada berkas yang harus di tanda tangani.

Clara pun merasa senang, karna di ruangan itu ia tidak sendirian, tetapi berdua.

Clara pun memperkenalkan diri kepada rekan kerja wanita yang ada di ruangan itu.

Ya..wanita itu seumuran dengannya.

Wanita yang menjadi temannya clara itu bernama Davina, ia sangat baik dan ramah.

Sehingga clara mudah sekali akrab dengannya.

Bab 3

Masih di dalam ruangan Clara......

Davina dengan telatennya mengajarkan clara apa saja yang harus dia kerjakan saat ini.

Karena sebelumnya selama ini davina lah yang selalu membantu tante adel. Karena tante adel tidak mau menggunakan sekertaris.

Tibalah jam istirahat..

Davina pun mengajak Clara ke kantin.

Sesampainya di kantin, mereka mengobrol sambil makan siang.

Davina yang penasaran pun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya kepada clara.

"ooya Cla, aku masih penasaran kenapa tiba-tiba bu adel ingin memakai sekertaris ?" soalnya selama ini bu adel tidak pernah mau memakai sekertaris" ucap Davina dengan ragu.

"aku pun tidak tau soal itu davina, tante adel datang ke rumahku, dan ia tiba-tiba meminta aku untuk bekerja disini sebagai sekertarisnya " ucap clara dengan tersenyum.

"tante . .??" kamu manggil bu adel tante..?" ucap davina terkejut karna clara memanggil bu adel dengan sebutan tante.

Clara mengangguk sambil tersenyum.

dan akhirnya Clara pun mencerikannya kepada davina, karna clara percaya, davina bukan tipe orang yang suka bergosip.

"iya . .tante adel adalah sahabat mendiang ibu ku, aku sangat dekat dengannya. Bahkan tante adel sudah banyak membantu aku dan ibu sewaktu kami susah. Aku mohon kamu jangan bilang ke siapa-siapa , aku takut mereka menganggap ku hanya memanfaatkan tante adel." ucap clara dengan memohonnya.

Davina pun mengangguk dan tersenyum.

"kamu tidak usah kawatir cla, aku janji tidak akan bilang ke siapa-siapa. Baiklah sekarang kita akan menjadi sahabat." ucap davina sambil tersenyum.

Seketika clara mengangguk dan tersenyum.

Clara merasa sangat senang ketika davina bilang akan menjadi sahabatnya.

Slesai makan siang, mereka berdua kembali ke kantor dan memasuki ruangannya.

masih dengan telatennya davina kembali mengajarkan clara.

Adel yang baru keluar dari ruangannya seketika tersenyum melihat Clara yang terlihat nyaman bekerja satu ruangan dengan davina.

Adel segera pergi untuk makan siang, karena tadi ia belum sempat makan siang, karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya.

Tidak lupa davina juga memberikan jadwal bu adel kepada clara.

"ini jadwal bu adel untuk minggu ini cla, kamu harus bisa menghafalnya." kamu pelajari pelan-pelan." ucap davina.

clara mengangguk dengan semangatnya.

Adel yang sudah kembali keruangannya pukul 2 siang. Kini ia mempersiapkan semuanya untuk besok bertemu dengan client.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore.

Semua pekerjaan clara dan davina sudah hampir slesai.

Davina pun bertanya kepada clara.

"Cla, kamu nanti pulang naik apa ? "

"aku tadi kesini pakai ojek online" ucap clara.

"yaudah, nanti kamu pulang bareng sama aku aja ya, biar sekalian aku tau rumah kamu." ucap davina.

"tidak usah repot-repot vina, nanti aku pulang naik ojek online saja." ucap clara.

"aku tidak merasa direpotkan kok cla, aku malah senang bisa mengantar kamu." ucap davina sambil tersenyum.

Clara pun mengangguk tanda menyetujui kalau davina mengantarnya pulang.

Kini sudah pukul setengah lima sore, telepon di ruangan clara pun berbunyi.

Clara pun segera mengangkatnya.

"siapa cla" ucap davina.

"ini tante adel meminta ku untuk datang keruangannya" ucap clara yang di anggukin oleh davina.

Clara segera pergi keruangan adel.

Took . .took . .tokk . .

(suara ketukan pintu)

"masuk" ucap tante adel.

"ada apa tante, apa ada yang bisa cla bantu.?" ucap clara.

"tidak ada cla, tante hanya ingin mengajak kamu pulang bareng sama tante." ucap tante adel.

"maaf tante bukannya cla tidak mau, tapi cla sudah janji pulang bareng sama davina. Dia mengajak cla pulang bersamanya sekalian ingin tau rumah cla ." ucap clara sambil tersenyum.

Tante adel tersenyum mengangguk. Tanda menyetujuinya untuk pulang sama davina.

Walau ajakan adel di tolak oleh clara, ia tetap tersenyum senang, karena cla mendapatkan teman baik di kantornya.

Clara pun segera permisi dari ruangan ibu direktur itu, karena merasa tidak enak di ruangan itu terlalu lama.

Clara takut teman-teman yang lain melihatnya begitu dekat dengan ibu direktur itu.

Dan ia tidak mau menjadi bahan omongan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!