20 tahun kemudian....
Namanya adalah Abdul Zayn Mikail dia merupakan anak dari sepasang polisi yang bertugas di kota xxx, ayahnya seorang perwira Tinggi ( Pati ) namanya Abimana Prasetiya, ibunya seorang polwan dengan julukan polwan cantik berpangkat Ajun Inspektur dua ( Aipda ) bernama Lidia Safitri, & dia memiliki seorang adik perempuan berumur 16tahun yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas dikelas tiga bernama Humaira Shakila Najma.
Zayn adalah seorang pemuda berumur 23tahun, seorang pilot Garuda lulusan Royhle Flight Academy yang merupakan salah satu sekolah pilot terbaik di dunia tepatnya di Filipina. Sudah sekitar lima tahun dia menggeluti pekerjaannya sebagai pilot dengan jenjang karir sebagai kapten pilot, sudah lima tahun belakangan ini dia terbang keberbagai wilayah di Indonesian menerbangkan pesawat dari kota satu ke kota yang lainnya.
Zayn memiliki perawakan yang sangat mirip dengan ayahnya, tampan tinggi putih & ber karismatik, sebagai seorang pilot muda dia banyak digandrungi oleh para wanita baik muda maupun tua, tak sedikit dari teman-teman ibunya sangat mengagumi Zayn bahkan sebagian dari mereka ngebet ingin menjadikan Zayn sebagai menantu mereka dengan Menjodoh-jodohkan Zayn dengan anak-anaknya.
Saat ini Zayn telah berada didalam kokpit didepan kemudinya bersama First officer seorang pilot yang jenjangnya satu tingkat dibawahnya, seorang First officer yang berada bersamanya didalam kokpit ini tugasnya adalah membantu untuk mengawasi navigasi pesawat. Selama terbang pilot bertanggung jawab atas nyawa penumpang pesawat, bukan hanya itu Pilot juga bertugas memastikan semua penumpang dan para awak kabin sampai di tempat tujuan dengan aman serta selamat. Tugas seorang pilot setelah lepas landas tidaklah sesantai yang dipikirkan oleh kebanyakan orang, karena
setelah lepas landas seorang pilot harus terus memonitor pesawat secara ketat untuk memastikan pencapaian ketinggian dengan aman, seperti yang dilakukan Zayn saat ini.
Hari ini adalah penerbangan terakhirnya ke kota xxx sebelum dia mendapatkan jatah liburnya selama 7hari dalam waktu sebulan sekali. Zayn akan pulang ke rumah orangtuanya menghabiskan masa liburnya dengan bersantai & menghilangkan kepenatannya selama dia bekerja. Sebentar lagi pesawat yang dikemudikannya akan landing setelah dua jam lebih berada di udara, kecepatan pesawat pun sudah ia perlambat diketinggian 3000-4000 meter. Setelah bersiap mendarat Landing Gear mulai diturunkan, landing Gear gunanya untuk mengurangi sedikit kecepatan pesawat dan alas untuk mendarat pada saat touch down (menyentuh tanah).
Pesawat pun telah mendarat dengan sangat mulus, ia merasa sangat lega penerbangannya hari ini sangat lancar karena cuaca cukup baik & sangat mendukung, ia mulai bisa tersenyum.
" ah, akhirnya bisa pulang juga gue " (kata Zayn)
" Kapten besok libur ya, enak banget " (kata Ardian seorang first officer yang berada disebelah Zayn sedari tadi selama penerbangan sampai pesawat mendarat)
" mm, emang lo kapan liburnya, minggu depan ya? " (tanya Zayn kepada Ardian)
" iya kapten " (jawab Ardian)
" wah lo libur gue masuk, ok kalau gitu gue duluan Ar, selamat bertugas kembali " (kata Zayn pamit kepada Ardian)
" selamat menikmati liburan kapten " (kata Ardian)
Zayn hanya tersenyum meninggalkan Ardian setelah berjalan beriringan bersama, Zayn & Ardian tidak memiliki jadwal libur yang sama karena memang setiap pilot memiliki jadwal libur yang berbeda-beda setiap bulannya. Dilihat jam ditangannya telah menunjukan pukul 12.00siang, setelah berpamitan kepada beberapa rekan-rekannya di bandara ia berjalan menuju ruang tunggu. Sambil berjalan Zayn berusaha menghubungi adiknya Humaira yang berjanji akan menjemputnya hari ini secara khusus.
****** 📞 Panggilan suara WhatsApp mysis Huma........
""""""""""tut"""""""""tut""""""""”tut""""""""
" Halo Assalamuallaikum kak " (kata Humaira menjawab telfon Zayn)
" Wa'allaikum salam, dek lo dimana?, kakak udah diruang tunggu nih, jadi gak jemput kakak? " (kata Zayn)
" ini baru sampek diparkiran kak " (kata Humaira)
" ya udah gak usah kesini biar kakak yang nyamperin kesitu " (kata Zayn)
" oke deh " (kata Humaira)
Sambungan telfon pun segera ditutup, Zayn hanya menggelengkan kepalanya karena adiknya yang datang terlambat, Zayn sangat tidak menyukai sifat ngaret seperti ini karena sebagai seorang pilot Zayn selalu dituntut untuk selalu tepat waktu. Zayn berjalan menuju arah parkiran untuk Mengahampiri adiknya, di arah parkiran sudah terlihat mobil Jeep Wrangler Brute Double Cab berwarna putih telah terparkir di sana.
Mobil yang dikendarai adiknya untuk menjemputnya saat ini adalah mobil milik Zayn, mobil ini merupakan satu-satu mobil milik Zayn & merupakan mobil kesayangannya, mobil yang dia beli dengan cara mengumpulkan gajih nya sebagai seorang pilot selama beberapa bulan, terlihat Humaira tersenyum turun dari mobil tersebut.
" hehehehe, sorry kak " (katanya meminta maaf sambil menghampiri Zayn)
" lo jangan biasakan kebiasaan ngaret lo kaya gini dek, biasakan on time kenapa? " (kata Zayn tegas)
" iya, iya kak, besok-besok janji on time deh " (katanya)
" jangan janji kalo gak bisa ditepati " (kata Zayn)
" is, ya udah sih kak kan udah minta maaf, udahan ngapa marahnya " (kata Humaira),
" jadi mau pulang apa mau tetep marah aja disini " (katanya lagi)
" kunci "(kata Zayn meminta kunci kepada humaira)
" nih " (kata humaira sambil menyerahkan kunci mobil kepada Zayn)
Mereka berdua lalu masuk kedalam mobil jeep tersebut, Zayn mulai memacu mobil dengan kecepatan sedang menuju arah jalan raya.
" punya kakak satu aja ambekan banget sih kak, pada hal tadi huma udah minta maaf loh, gak pantes tau cowok ganteng ambekan gitu tar penggemar lo pada kabur kalo tau lo itu tukang merajuk " (kata Humaira)
" bawel " (kata Zayn menjawab)
" is, dibilangin gak percayaan banget sih, muka lo kak kalo ngambek gitu mirip kaya tukul loh " (kata Humaira meledek)
" asem, hahahahah " (kata Zayn mulai tertawa)
" hahahah, nah gitu ke, dateng-dateng cemberut, bukannya peluk ade tercinta lo ini " (kata Humaira) "gak kangen lo kak sama gue " (katanya lagi)
Zayn hanya tersenyum menoleh kearah adiknya sambil mengacak-acak rambut adiknya, sebenarnya Zayn tak benar-benar bisa marah dengan adik satu-satunya ini, dia hanya bisa marah sesaat saja setelah itu mereka akan berbaikan seperti ini.
" ngomong-ngomong lo kenapa gak sekolah hari ini?" (Zayn bertanya ke Humairah sambil tetap fokus menghadap ke depan mengendarai mobilnya), " jangan bilang lo bolos ya dek, lo juga bawa mobil gue udah dapat izin belum dari bokap nyokap?, lo kan masih dibawah umur belum punya SIM " (kata Zayn panjang lebar)
" yah kan gue bolos demi ngejemput lo kak, ini nih sebagai bentuk bukti kalau gue tuh sayang banget sama lo makanya gue rela-relain deh bolos " (kata Humaira beralasan)
Sontak Zayn menginjak remnya dengan mendadak membuat kepala adiknya terbentur kearah depan, walaupun benturan tersebut tak terlalu kuat tapi itu cukup membuat kepala adiknya kesakitan, setelah itu ia kembali menginjak gas untuk melajukan mobilnya kembali.
" auuuuuuuu " (kata Humaira kesakitan sambil mengelus-elus jidatnya), " lo apaan sih kah ngerem mendadak segala " (katanya lagi)
" Gue cuman mau Nyadarin lo, lo jangan buat alasan bolos itu sebagai bentuk sayang sama gue, kalau lo gak sukses gara-gara males sekolah gak bakal gue anggap lo ade gue" (katanya tegas), " terus lo jemput gue dapet ijin belum, anak kecil gak punya SIM juga " (katanya lagi)
" hiiiii sadis emang lo " (kata Humaira masih mengelus-elus kepalanya), " Lo itu gak usah khawatir kak, gue udah dapat SIM dari bokap nyokap, gue udah dapat Surat Izin Mencintai, weiiiisssss Sadap " (kata Humaira)
" Ganjen lo dek, apa pula surat ijin mencintai, dasar anak kecil alay " (kata Zayn)
" biarin " (kata Humaira)
Setelah beberapa puluh menit akhirnya mobil yang ia kendarai telah sampai di pekarangan rumahnya, Zayn memarkirkan mobil jeep miliknya tersebut dihalaman rumahnya, iapun turun dari mobil & berjalan beriringan merangkul adik kesayangannya sambil mencium puncak kepala adiknya.
Diruang tengah sudah terlihat ibunya yang masih mengenakan seragam lengkap dengan atribut polwan nya duduk sambil menonton siaran televisi, ibunya ini masih sangat terlihat cantik meskipun umurnya sudah kepala empat, ia mengucapkan salam & dijawab salamnya oleh ibunya yang saat ini menoleh kearahnya.
" mami " (kata Zayn sambil mencium tangan serta pipi kanan, kiri & kening ibunya)
" Loh kamu pulang naik apa kak, ko gak minta jemput sih sama papi " ( kata Safitri ibu dari Zayn yang juga ibu Humaira)
" nih si bocil mi jemput Zayn " ( kata Zayn kepada ibunya)
" enak aja bocil, udah gede ya gue kak " (kata Humaira)
" Huma bawa mobil kakak dek, Huma jangan aneh-aneh ya, mami sama papi sudah sering bilang kan, Huma belum cukup umur buat bawa mobil sendiri, nanti kalau ada apa-apa gimana dek?"(kata Safitri ibunya Zayn), "jaga baik-baik nama papi dek, jangan bikin malu, mentang-mentang anaknya Perwira semau-maunya, tetap patuhi peraturan persyaratan berlalu lintas, kalau belum cukup umur jangan bawa kendaraan " (kata ibunya lagi panjang lebar)
" waduh sial gue kena Ayat-ayat cinta " (kata Huma bercanda sambil menepuk jidatnya sedang Zayn melihat kelakuan adiknya hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya)
" Huma, mami ini serius, jangan bercanda, kalau ada apa-apa sama kamu dek, mami yang disalahin papi " (kata Safitri masih menasehati anak bungsunya), " kamu bawa mobil ada bilang papa gak? " (kata ibunya lagi bertanya)
" engga mi " (kata Humaira sambil menggeleng-gelengkan kepalanya), " mami jangan bilang papi ya, please mi, janji deh gak ulangin lagi, nanti kalau mami kasih tau papi uang jajan Huma dipotong papi mi, kan mami tau Huma sekarang ada jam tambahan soalnya harus Bimbel " (kata Humaira kepada ibunya)
" Mami jangan bilang ke papi mi " (kata Zayn), " please mi, biar Zayn yang bilang ke papi kalo ade bawa mobil Zayn tanpa ijin, hahahahha " (kata Zayn sambil tertawa)
" Kampret lo kak, bukannya bantuin gue, males ah sama lo, jahat " (kata Huma sambil menyilang kan tangannya)
Zayn sangat puas tertawa bisa menjahili adiknya seperti ini, suasana seperti ini yang membuatnya rindu pulang meskipun belum lengkap karena ayahnya tak ada disini.
" mi masak apa mi?, Zayn pengen makan " (kata Zayn)
Salah satu yang dirindukan Zayn saat jauh dari rumah selain kedua orangtuanya & adiknya adalah masakan ibunya, masakan rumahan yang sangat jarang ia temui selama sedang bertugas.
" astaga maaf kak mami lupa, ayo mami siapin, mami tadi pagi masak semur jengkol, opor ayam, sama mangut ikan lele kesukaan kakak " (kata ibunya)
" mami kalau ada kakak pasti lupa sama Huma, berasa anak pungut deh " (kata Humaira cemberut)
" Husssssst, Huma ni apaan sih dek kok ngomong gitu, mami lo yang ngerasain sakit pas ngelahirin kamu " (kata mama)
" lo itu bukan anak pungut dek, tapi mami sayangnya cuma sama gue,hahahaha "( kata Zayn bercanda)
" kakak ih, ayo ah katanya mau makan ko malah ngisengin ade sih " (kata ibunya)
" tau ni lo kak, mau memang lo jadi kakak yang durhaka " (kata Humaira)
" mana ada kakak durhaka sama ade, itu mah karangan lo " (kata Zayn), " mi Zayn mau sholat dulu sebelum makan, gak usah mami siapin nanti Zayn cari sendiri " (kata Zayn kepada ibunya)
" iya sholat gih, tapi nanti beneran ya cari sendiri soalnya mami mau balik kekantor " (kata ibunya kepada Zayn)
" sip mi " (kata Zayn sambil naik kelantai atas)
#***** Lidia Safitri
Dia tersenyum melihat putra & putrinya buah cintanya dengan suaminya Abimana yang tanpa terasa telah tumbuh dewasa, sudah 24tahun dirinya mengarungi bahtera rumah tangga bersama Abimana sampai kini masih tetap adem ayem tanpa ada gangguan sedikitpun. Kebahagiaan nya semakin bertambah karena mempunyai dua anak yang sangat luar biasa membanggakan, putra pertamanya yang berprofesi sebagai seorang pilot benar-benar luar biasa, begitu juga dengan putri bungsunya yang sedikit lebih keras dari putra sulungnya tetapi dia cukup berprestasi, ia juga yakin suatu saat putrinya pasti akan sesukses putra sulungnya.
" dek sudah sholat belum?, ayo naik gih sholat juga " (kata Safitri kepada Humaira anak bungsunya)
" mi Huma kan lagi datang bulan " (kata Humaira)
" Astaga mami lupa, ya udah nanti tolong ade temani kakak makan ya, mami mau berangkat kekantor dulu nanti terlambat, jam istirahat sudah habis nih " (kata Safitri)
" mami tadi kenapa ga balik bareng papi, tumbenan, papi sama mami lagi marahan ya, hahahahahah " (kata Humaira)
" emang dasar sok tau " (kata Safitri sambil memencet hidung Humaira)
" aaaa, mami sakit, jangan ngerusak hidung Huma yang sempurna ini dong ma " (katanya protes)
Anak gadisnya ini memang sangat suka bercanda, setiap hari hanya mendengarkan candaannya membuat jiwa mudanya kembali tumbuh.
" makanya dek jangan bercanda terus " (kata Safitri), " kan pagi tadi kamu denger sendiri dek papi mu bilang kalau ada rapat " (katanya lagi)
" oalah lupa mi, hahahahah " (kata Humaira sambil tertawa)
" ya udah ah, ngobrol terus kaya gini gak berangkat-berangkat ni mami, kerjaan mami udah nungguin di kantor"(kata Safitri) "mami berangkat ya dek Assalamuallaikum " (kata Safitri)
" wa'llaikumsalam " (kata Humaira menjawab salam Safitri)
Safitri segera keluar rumah untuk kembali kekantor dengan menaiki mobil yang disupiri supir pribadi keluarga mereka yang khusus mereka pekerjakan untuk mengantar jemput Humaira putri bungsunya ke sekolah. Setelah beberapa puluh menit akhirnya ia sampai juga dikantornya kembali, ia bergegas pergi menuju ruangannya karena banyak tugas yang telah menunggu untuk segera diselesaikannya.
ini visualnya Zayn
ini visualnya Humaira waktu menjemput kakaknya Zayn.
Terimakasih semoga terhibur
Jam telah menunjukan pukul 08.30malam, seperti biasa sebulan sekali putra sulungnya pulang kerumah untuk menghabiskan masa liburnya setelah bekerja selama beberapa minggu, rumah saat ini mulai ramai karena candaan putra putrinya, kedekatan kedua anaknya ini membuat dirinya sangat bahagia luar biasa kedua anaknya bisa seakur ini dari kecil hingga dewasa seperti ini, kedua anaknya ini merupakan suatu bukti jika bukan hanya karirnya saja yang berhasil dia raih bahkan keluarga juga mampu dia pimpin dengan baik. Saat ini dirinya beserta istri & kedua anaknya sedang berada diruang keluarga sambil mengobrol, Abimana tersenyum memperhatikan kedua anaknya sambil mengelus-ngelus tangan istrinya yang saat ini berada disebelahnya.
Tak pernah menyangka sebelumnya putra putrinya telah tumbuh menjadi sosok yang tampan & cantik, baru kemarin rasanya dia menimang & menggendong keduanya, waktu berjalan begitu cepat tanpa terasa saat dilalui. Suatu hari nanti cepat atau lambat satu persatu dari kedua anaknya akan memiliki hidupnya & meninggalkan rumah untuk membina keluarga kecil sendiri, terutama anak sulungnya yang saat ini sudah berusia 23tahun, Zayn sudah pantas untuk memiliki keluarga sendiri terlebih saat ini anak sulungnya sudah memiliki pekerjaan yang mapan, seharusnya saat ini anak sulungnya sudah memiliki pasangan hidup untuk mengurusnya.
" Zayn papi mau nanya serius sama kamu, tolong jawab yang jujur " ( kata Abimana ayahnya Zayn & Humaira)
Tiba-tiba suasana menjandi lebih hening karena kata-kata Abimana, sudah saatnya ia menanyakan hal serius perihal putranya, seketika Safitri menatap penuh tanya kearah Abimana.
" em pi, please kalo ini soal pasangan hidup jangan dibahas ya, Zayn belum siap buat serius, Zayn belum mau nikah pi " (kata Zayn)
Rupanya sebelum dirinya bertanya anak sulungnya ini terlebih dahulu mengetahui perihal apa yang akan dia tanyakan kepada anaknya ini.
" Kak " ( kata Abimana kepada anaknya Zayn)
" pi Zayn mohon pi, Zayn belum siap kalo harus pergi dari rumah ninggalin papi sama mami juga ade, Zayn belum siap jadi kepala rumah tangga, bagi Zayn itu tugas yang lumayan berat pi & gak main-main " (kata Zayn)
Abimana menatap Safitri karena mendengar jawaban anak sulungnya, istrinya ini sifatnya begitu lembut & penyabar, selama ini hanya dialah yang sangat mengerti bagaimana sifat kedua anak mereka wajar saja mereka berdua lebih dekat dengan istrinya ketimbang dengan dirinya.
" Kak, mau sampai kapan kakak mau tinggal sama papi & mami nak?, papi kamu ada benarnya loh, kakak sekarangkan sudah dewasa, sudah sepantasnya papi sama mami menanyakan pasangan hidup buat masa depan kamu nak " ( kata Safitri)
" tapi mi Zayn belum mau punya pasangan, mami sama papi kan tau pekerjaan Zayn itu gak gampang, Zayn harus terbang kekota satu kekota lain, Zayn gak mau kalo Zayn punya pasangan malah bikin Zayn ribet " (kata Zayn kepada ibunya)
" Zayn, apa kamu gak pernah tertarik sama perempuan? " (kata Abimana)
" is, papi emangnya aku laki-laki belok apa gak tertarik sama cewek " (kata Zayn)
"syukurlah, papi kira kakak gak tertarik sama lawan jenis " (kata Abimana sedikit lega)
" papi aneh-aneh aja sih, masa iya kakaknya Huma yang kegantengannya hakikih, yang jadi rebutan para wanita sosialita, idaman tante-tante teman-teman mami buat jadi calon mantu anak mereka, yang udah bikin temen-temen cwe satu sekolah Huma menjerit setiap kakak jemput Huma, dibilang gak tertarik sama cewek, papi terlalu deh " (kata Humaira kepada ayahnya membuka suara), " tenang aja lo kak, gue belain lo, gue tau kok kak lo pasti berat kan ninggalin gue makanya lo sampek sekarang jomblo, hahah " (kata Humaira kepada Zayn)
" lo belain gue apa ngolok sih dek, pakai acara ketawa segala " (kata Zayn)
Abimana hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingakah kedua anaknya ini, dia mulai berfikir saat dirinyaa seusia Zayn dirinya juga belum menikah dengan Safitri, bahkan saat dia berusia 23tahun dia masih suka bermain-main & belum bisa serius dengan wanita, waktu usianya 25thn saat bertemu istrinya barulah dia berfikir untuk serius & memilih untuk menikah, tetapi saat itu mereka juga harus mengikuti proses & harus menunggu bertahun-tahun lalu akhirnya mereka menikah saat usianya sudah 28thn.
" oke kalau kakak belum mau serius, minimal tolong bawa ke rumah pacar kamu nak " (kata Abimana)
" bhaaaaaaaaahahahhahahaha " (kata Humaira tertawa)
" Huma, yang sopan dek, papi lagi serius loh sama kakak " (kata Safitri)
" ya habisnya lucu mi, gimana kakak mau bawa pacar coba, kan tadi Huma udah bilang kalo kakak jomblo, hahahhaha " (kata Humaira lagi sambil tertawa kembali)
" puas lo dek, puas, ketawain aja gue terus " (kata Zayn)
" dih ngambek, uuuluuuhhhhh, tayang,...tayang,....kakak Huma jangan ngambek ya, besok Huma kenalin deh sama temen-temen Huma yang sering minta salam sama lo kak sapa tau ada satu yang kecantol di hati lo " (kata Humaira sambil menahan tawa)
" ogah, gue gak mau sama anak bau kencur " (kata Zayn)
" Kalau kamu gak mau sama anak bau kencur mending kamu PDKT sama salah satu anak temen mami kamu kak " (kata Abimana)
" ide papi ada benarnya tuh kak " (kata Humaira)
" gak " (kata Zayn singkat)
" Udah-udah, biarin kakak cari sendiri cewek yang dia suka sesuai sama kriterianya, jangan paksa dia buat pilih dari mana-mana, tar juga kalo dapat yang pas kakak bakal bawa pulang tuh " (kata Safitri)
" Zayn kali ini papi serius, bulan depan papi harap kamu pulang bawa pacar kamu, papi hawatir sama kamu terlalu lama jadi pilot sudah lama kamu gak punya pasangan, banyak kemungkinannya kan " (kata Abimana serius)
Abimana lalu berdiri & meninggalkan anak serta istrinya yang berada diruang keluarga menuju kamarnya.
" pi, Zayn beneran gak belok pi, lagian cari pacar gak segampang itu " (kata Zayn)
########Abdul Zayn Mikail
" pi, Zayn beneran gak belok pi, lagian cari pacar gak segampang itu " (kata Zayn)
Ayahnya tak mendengarkan kata-katanya malah terus melenggang pergi masuk kekamarnya, kali ini ayahnya terlihat sangat serius menyuruhnya untuk pulang membawa pacar, bahkan saat ini Zayn tidak sedang dekat dengan wanita manapun bagaimana dia bisa pulang membawa seorang pacar.
Dia menatap ibunya & mulai berfikir hanya ibunyalah yang bisa membujuk ayahnya supaya tidak melakukan hal ini kepadanya, menyuruhnya pulang membawa pasangan sama saja pemaksaan baginya.
" mi tolong Zayn mi " (kata Zayn kepada ibunya sambil memegang tangan ibunya)
" Zayn, kakak taukan bagaimana papi kamu nak, papi kamu itu gak pernah main-main sama kata-katanya " (kata ibunya), " lebih baik kakak turuti kata-kata papi ya, dari pada papi turun tangan untuk menjodohkan kakak sama anak temannya " (kata ibunya)
" tapi mi satu bulan itu bukan waktu yang sebentar, lagian gimana Zayn mau cari pacar dalam waktu satu bulan waktu Zayn sibuk kerja " (kata Zayn)
Kata-katanya memang masuk akal, dia bekerja dalam satu bulan hanya 7hari bisa santai & dalam waktu dua minggu dia habiskan untuk mengemudikan pesawat dari bandara kota satu ke bandara kota lain untuk membawa penumpangnya.
" mami gak bisa bantu kamu kak, gimanalah caranya, mami tau kamu sibuk tapi paling engga kamu juga harus memikirkan kehidupan pribadimu " (kata ibunya), " ya sudah mami mau masuk kamar ya nyusul papi, nanti papi keburu ngambek " (kata ibunya lagi)
Saat ini dirinya hanya berdua didepan televisi tepatnya diruang keluarga bersama adik semata wayangnya setelah ayah & ibunya meninggalkannya masuk kedalam kamar, ia tampak agak bingung mendengarkan perintah ayahnya yang begitu tiba-tiba, sebelum-sebelumnya setiap ayahnya menanyakan perihal pasangan ia masih bisa terus mengelak & memghindar justru saat ini dirinya justru benar-benar terdesak & tak bisa mengelak lagi.
" lo bingung ya kak?, udah pilih aja satu temen Huma " (kata Humaira memberi ide)
" dek harus berapa kali lagi sih gue harus bilang kalo gue gak mau sama anak bau kencur " (kata Zayn agak sebel)
" dih biasa aja dong kak, terus apa rencana lo? " (kata Humaira)
" gue juga bingung dek " (kata Zayn)
" lo butuh bantuan gue kak? " (kata Humaira)
" lo bisa bantu gue apa de, bantu gue kenalin ke temen-temen lo yang bau kencur, ogah gue " (kata Zayn)
" terus gimana dong kak, papi serius loh tadi " (kata Humaira)
" gue tau de, ah udalah, mungkin libur bulan depan lebih baik gue gak pulang & minta lembur " (kata Zayn)
" kak gue harap lo bakal tetep pulang bawa cwe seperti yang papi bilang tadi, oke gue duluan ke kamar ya " (kata Humaira)
Kini tinggal dirinya sendiri berada diruang keluarga, bagaimana & dimana dia harus menemukan seorang wanita untuk dijadikan pacaranya, sebenarnya menjalin hubungan gak semudah berkata, butuh satu pemikiran untuk menjadikan dua kepala menjadi satu, pada kenyataannya baginya lebih mudah menerbangkan pesawat dari pada menjalin hubungan dengan seorang wanita, meskipun sampai saat ini dia belum pernah mencoba untuk menjalin hubungan dengan wanita setelah profesinya menjadi seorang pilot.
Dia tak pernah mempuanyai hubungan khusus dengan wanita selama menjadi pilot alasannya karena dia takut kecewa disaat dia serius justru pasangannya akan mengecewakannya apa lagi selama berada didalam tugasnya menerbangkan pesawat ia sama sekali tak boleh menggunakan telpon seluler sama sekali. Seorang wanita pastinya menginginkan seorang pasangan yang perhatian & selalu stanbay 24jam mengabari pasangannya, baginya semua itu tak bisa dia lakukan olehnya mengingat profesinya sebagai pilot, tetapi tetap saja dia juga berharap suatu saat nanti dia juga akan menemukan seorang wanita yang tak pernah menuntut apapun & mengerti akan bagaimana profesi yang ia jalani saat ini bahkan wanita tersebut juga harus siap dengan segala resiko yang akan terjadi pada dirinya sebagai seorang pilot.
" oh tuhan " (kata Zayn mengacak-ngacak rambutnya)
Ia mulai berdiri & berjalan menuju keatas, saat ini ia sangat membutuhkan seseorang untuk menghiburnya, ia berjalan menuju kamar adiknya yang berada di depan kamarnya, kemudian ia mengetuk kamar tersebut.
"""""""tok""""""tok""""""
" dek lo udah mau tidur? " (kata Zayn)
Pintupun terbuka, hanya adiknyalah saat ini satu-satunya orang yang bisa membuatnya lebih baik meskipun dia tau adiknya tidak akan memberikan solusi apapun yang benar.
" kenapa kak? " (kata Humaira)
" gue boleh masuk " (kata Zayn)
Adiknya hanya memberinya anggukan kepala mempersilahkannya masuk tanpa berkata apa-apa, Zayn lalu duduk di atas tempat tidur disebelah adiknya.
" kenapa kakak gak tidur aja sih " (kata Humaira)
" mana bisa gue tidur dek, lo tega deh ninggalin gue padahal gue habis kena ultimatum buat bawa cewek, ya walaupun gue tau lo gak bakal kasih solusi gue " (kata Zayn)
" lagian lo kak udah setua ini kenapa lo betah jomblo lama-lama sih " (kata Humaira), " gue aja kalo dapat ijin boleh pacaran, aduh udah gue gebet tuh semua cowok satu sekolah yang ngefans sama gue " (kata Humaira lagi)
" pede lo dek, masih kecil lo udah mau gebet cowok satu sekolah, emang setenar apa lo " (kata Zayn)
" setenar lo lah kak, lo aja tenar masa gue enggak, lo menyepelekan wajah gue yang oriental cantik & manis ini, kecantikan gue ini diibaratkan sama kaya cantiknya dewi-dewi Di kayangan " (kata Humaira)
" dewi-dewi di kayangan mana, disinetron jaman bahari tuh film angling darma atau dendam nyi pelet " (kata Zayn)
" hahahahhaha, asem lo kak " (kata Humaira), " lo besok mending jalan-jalan aja kak keluar mana tau kecantol cewek buat lo kenalin ke papi " (kata Humaira)
" lo besok mau nemenin gue keluar gak, gue males jalan sendiri " ( kata Zayn)
" tapi traktir ya " (kata Humaira)
" iya...iya....gue traktir " (kata Zayn)
" oke, besok pulang sekolah jemput gue dulu baru kita jalan " (kata Humaira), " semoga aja besok kita ketemu sama calon kakak ipar " (kata Humaira lagi)
" kampret " (kata Zayn)
" ya udah mending kakak tidur sana gih, gue ngantuk soalnya besok gue harus sekolah loh, dari paa gue telat besok kak " (kata Humaira)
" aduh diusir gue, ya udah deh gue balik ke kamar, tidur yang nyenyak ya dek, jangan ngompol, hahahhaha " (kata Zayn sambil keluar)
" asem, lo pikir gue bayi kak " (kata Humaira)
Ia berlalu pergi menuju kamarnya setelah meninggalkan kamar adiknya, mungkin saat ini memang dirinya harus mulai memikirkan pasangan hidup seperti yang dikatakan ayahnya, dia harus mulai membuka hati untuk mencari pasangan, tapi ia juga harus tetap selektife dalam mencari pasangan & tidak sembarangan, seharusnya gampang saja jika dirinya ingin membawa pasangan secara sembarangan saat ini juga karena diluar sana banyak wanita yang sangat mengaguminya bahkan dalam waktu hitungan menit atau detik dengan mudah dia bisa membawa wanita manapun yang bisa diakuinya didepan ayahnya sebagai pacarnya tetapi dirinya tak mau melakukan hal itu karena dirimya sama sekali tak mau menipu ayahnya .
Saat ini dirinya telah merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya, sebenarnya saat ia tiba tadi ia sangat merasakan tubuhnya sangat letih, seketika tubuh letihnya ia lupakan karena memikirkan soal pasangan yang harus ia bawa untuk mengahadap ayah dilibur bulan depan.
" tuhan turunin satu cewek yang pas dong buatku, yang gak banyak nuntut, yang bisa percaya aku & bisa aku percaya " (kata Zayn sendiri)
" aku janji deh kalo dapat yang kaya gitu bakal aku jaga baik-baik & gak bakal aku Sia-siain " (kata Zayn lagi sendiri)
Pagi ini ia sudah berada dimeja makan bersama keluarganya menyantap sarapan pagi, seperti biasa pagi ini aktivitas masing-masing orang tua beserta adiknya tetep akan berjalan seperti biasanya kecuali dirinya yang saat ini sedang libur bekerja. Hari ini ia akan menghabiskan waktu pagi ini di rumah saja karena selama bekerja ia tak banyak mendapatkan waktu untuk sekedar berisitirahat.
Seperti biasa ketika berada dimeja makan semuanya akan hening seperti saat ini, tidak akan ada yang bicara sepatah katapun, setelah selesai sarapan ia berdiri bergegas kearah ruang tamu duduk menunggu kedua orang tuanya yang akan berangkat bekerja.
" kak nanti jadi kan?, soalnya gue udah bawa baju ganti " (kata Humaira yang sudah duduk di samping Zayn)
" jadilah, Lo pulang jam berapa? " (kata Zayn)
" jam 11.30 siang, gue gak ada jadwal bimbel kok hari ini soalnya gurunya rapat " (kata Humaira)
" sip, nanti wa aja Lo dek kalau udah jam pelajaran terakhir " (kata Zayn)
" kakak kalau ke sekolah Huma jangan dandan keren-keren ya, nanti Lo di kerumunani cewek satu sekolah loh " (kata Humaira)
" ya gimana dong, emang gue terlanjur keren sih dari Sononya, biar dandan kaya apa aja, ya tetep keren " (kata Zayn)
" narsis Lo " (kata Humaira)
Tak lama ayah & ibunya juga duduk bersamanya sambil bersiap-siap untuk pergi bekerja.
" ngomongin apa sih?, kok asik banget kayaknya " (kata Safitri ibunya)
" ini mi kak Zayn mau ngajak Huma jalan pulang sekolah nanti, Huma kasih tau kalau ke sekolah jemput Huma dandan gak usah keren-keren, eh malah narsis dia, katanya emang udah terlalu keren dari Sononya, kesel Huma " (kata Huma)
" lah emang itu kenyataan nya dek, ya kan mi? " (kata Zayn)
" emangnya kenapa kakak gak boleh dandan keren-keren Huma? " (katA Safitri)
" sudah pasti kakak bakal dikerumuni cewek satu sekolah Huma mi, kaya artis tau, males banget " (kata Huma)
" emang kalian berdua mau jalan kemana? " (kata Abimana sambil membaca koran)
" mau jalan-jalan aja Pi, mumpung Zayn libur dari pada jalan sendiri " (kata Zayn)
" makanya kalau gak mau sendiri cari pasangan dong " (kata Abimana ayahnya)
" Ups kena deh, gas terus hahahaha " (kata Humaira)
Perkataan ayahnya membuat dirinya hanya bisa tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tidak sama sekali gatal, sekali lagi ayahnya membahas tentang pasangan.
" Huma yang sopan dek, papi lagi ngomong sama kakak malah diketawain " (kata Safitri ibunya)
" hehe maaf mi " (kata Humaira)
" sudah siapkan?, berangkat sekarang yuk " (kata Abimana)
" ayo Pi keburu telat tar Huma " (kata Humaira)
" ingat-ingat ada yang ketinggalan gak Huma, jangan sampe sudah di sekolah baru inget dek " (kata Abimana)
" kayanya enggak sih Pi " (kata Humaira)
" ya udah yuk " (kata Safitri), " Zayn mami berangkat ya, nanti kalau mau jalan kabari mami " (kata Safitri)
" Kak papi berangkat ke kantor dulu, kakak jalan-jalan sana jangan di rumah aja Pumpung masih pagi ini biar dapet jodoh " (kata Abimana)
" as, iya Pi, duh jodoh Mulu sih Pi " (kata Zayn)
" sudah waktunya kak, ya udah jalan dulu ya papi " (kata Abimana sambil menepuk pundak Zayn)
" iya Pi " (kata Zayn)
" Da kak, gue berangkat dulu, see you " (kata Humaira)
Setelah kepergian kedua orang tuanya & adiknya ia kembali naik keatas menuju kamarnya, didalam kamar dirinya terus memikirkan kata-kata ayahnya, sebenarnya Zayn bukan tak ada niat untuk mempunyai pasangan tapi dia belum bertemu jodohnya.
# Humaira Shakila Najma
Humaira selalu menjaga sikapnya dimana pun ia berada untuk menjaga nama baik keluarganya, ibunya selalu berpesan supaya dirinya bisa menjadi pribadi yang baik tetap jadi diri sendiri. Masalah kebebasan kedua orang tuanya tidak pernah membatasi pergaulannya, hanya saja saat ini ia belum boleh mempunyai pacar alasannya karena dirinya masih di bawah umur, selain itu alasan lainnya karena kata kedua orang tuanya pacaran hanya akan membuat dirinya merugi.
Humaira tidak sama sekali pernah protes dengan larangan kedua orang tuanya yang melarangnya tidak boleh berpacaran, baginya apapun yang dikatakan org tuanya pasti yang terbaik untuknya, setelah beberapa puluh menit akhirnya ia sampai juga di depan sekolahnya, ia lalu turun dari mobil sambil menyalami kedua orang tuanya.
" da pi, mi, hati-hati ya " (kata Humaira sambil melambaikan tangannya saat mobil yang dikendarai ayahnya melaju menjauh)
" pagi bidadari nya aku " (kata seorang siswa yang menyapanya dari arah belakang)
Sontak dirinya menoleh kearah empunya suara, ia hanya melirik lalu pergi meninggalkan siswa tersebut tanpa menghiraukannya.
" Huma, kok pangeran ditinggalin sih " (kata siswa tersebut sambil mengejarnya)
Ia terus berjalan menuju kelasnya tanpa menghiraukan siswa yang terus mengikutinya dari belakang, di sepanjang perjalanan menuju kelasnya banyak siswa siswi menegur sapa dirinya, ia merupakan siswi yang cukup terkenal karena dirinya merupakan siswi terfavorit di sekolah.
" Huma " (kata siswa yang sama)
Langkahnya terhenti karena tangannya ditarik dari arah belakang oleh siswa yang sedari tadi mengikutinya dari luar sekolah sampai kedalam sekolah, ia kemudian berbalik menghadap siswa tersebut.
" apaan sih Kev?, main tarik tangan orang aja " (kata Humaira)
" jangan marah-marah dong tar cantiknya ilang loh " (kata Kevin)
" Bomat, sana gih pergi jangan buntutin lagi gue buru-buru " (kata Humaira)
" kok gitu sih Beib pangerannya diusir " (kata Kevin)
Tanpa menggubris perkataan Kevin ia kembali melangkah menuju kelasnya, Humairah sengaja menghindari Kevin karena Kevin adalah cowok yang dicap Playboy di sekolahnya, kerap gonta-ganti pacar membuat Humaira sangat tidak suka dengan pribadi Kevin, sudah dari kelas satu Kevin terus mengejar-ngejar cintanya meskipun saat itu Kevin sudah jelas mempunyai pacar.
Setibanya dikelas Humaira langsung meletakkan tas miliknya & duduk di bangkunya, setiap hari kejadian seperti ini selalu berulang, setiap pagi dirinya terus dihadapkan dengan keberadaan Kevin yang selalu saja mengganggu hari-hari nya.
" Lo betah banget sih dikejar-kejar Kevin Huma, kenapa gak Lo kasih kesempatan aja dia " (kata teman sebangkunya yang tak lain adalah sahabatnya)
Huma menoleh kearah sahabatnya, ini untuk kesekian kalinya sahabatnya memberi saran yang sama, namanya adalah Bumi Samudera mereka berdua dari kecil sudah bersahabat bahkan bisa jadi mereka bersahabat dari saat masih Sama-sama didalam kandungan karena kebetulan Bumi adalah anak dari sahabat ibunya & ayahnya. Bumi merupakan anak kedua dari pasangan Risya & IPTU Aidan, ibunya seorang kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri di kota xxx sedangkan ayahnya seorang polisi di kota xxx juga, Bumi mempunyai seorang kakak perempuan lebih tua tiga tahun darinya yang bernama Rindu Mentari seorang mahasiswa disebuah Universitas ternama.
" Lo nyuruh gue kasih kesempatan ke Kevin?, gila Lo ya, gue bilangin bokap nyokap Lo mau? " (kata Humaira penuh penekanan)
" lah kenapa lapor ke bokap nyokap gue sih apa hubungannya, lah Lo tinggal kasih kesempatan Kevin aja ribet amat sih, dari pada saban hari kaya gini mulu, capek gue ngeliatnya, tiga tahun loh " (kata Bumi)
" tuh mulut enaknya di cabein ya kayanya, Lo kira gue juga gak capek apa tiga tahun dikejar-kejar dia Mulu, Lo jadi sahabat gak bisa banget sih kasih solusi, gue aduin Abang gue lo " (kata Humaira)
" lah tadi mau diaduin bokap nyokap gue sekarang mau diaduin Abang Lo, yang betul yang mana woy " (kata Bumi)
" Lo nyerocos gak berguna sekali lagi gue pecat Lo jadi sahabat, gue tuker tambah Lo ke tukang loak " (kata Humaira)
" dih apaan gue mau di tuker tambah " (kata Bumi)
Tanpa menghiraukan sahabatnya yang masih terus berbicara panjang lebar ia kini malah asik memainkan ponselnya, ia sudah biasa mendengarkan ocehan sahabatnya ini setiap pagi, sahabatnya ini memang terkesan lebih cerewet dari perempuan meskipun Bumi adalah laki-laki tulen, tetapi walau bagaimanapun Bumi merupakan sahabat terbaiknya.
" Lo bisa diem gak sih, dari pada Lo ngomelin gue kaya emak-emak yang gak dapet jatah duit bulanan dari lakinya, mending Lo pinjemin gue Pr sejarah Lo, mana siniin cepet " (kata Humaira)
Ia tersenyum melihat ekspresi sahabatnya yang refleks menepuk jidat lalu menggeleng kan kepalanya, Bumi mengambil buku dari dalam tas & diberikan kepadanya.
" tumbenan banget Lo gak ngerjain PR, sakit lo?, sini biar gue yang nyalin PR lo " (kata Bumi)
" udah gak usah gue aja " (kata Humaira)
" udah Lo diem aja biar gue yang nyalin " (kata Bumi)
Melihat sahabatnya yang seperti ini membuatnya tersenyum sendiri, meskipun Bumi terkadang cerewet tetapi dia juga sangat perhatian, dirinya yakin sebenarnya Bumi menyuruh nya memberikan Kevin kesempatan bukan semata-mata tanpa alasan.
" Lo akhir-akhir ini stres pastikan, gara-gara Kevin sampe gak ngerjain PR gini, gue minta maaf ya kalau gue gak bisa kasih solusi malah nyuruh Lo kasih kesempatan dia Mulu, gue jadi ngerasa bersalah nih sama Lo, mana gak lama lagi ujian, Lo jangan stres lah, kan ada gue " (kata Bumi)
" hahahaha, apaan sih lo, Sapa yang stres sih Bumi, gue gak ngerjain PR sekali doang Lo bilang gue stres gara-gara Kevin, emang Kevin siapa, cowok gue apa, tertarik juga enggak, santai aja kali, gue sama sekali gak stres mikirin Kevin " (kata Humaira)
" iya-iya serah Lo lah, yang jelas ini tumbenan Lo gak ngerjain PR " (kata Bumi)
" dih cemas Lo sama gue, makanya Lo baek-baek Ama gue " (kata Humaira)
" gue cip*k Lo lama-lama, emang gue kurang Baek apa coba selama kita sahabatan " (kata Bumi)
" eh buset buntelan kentut mau sembarangan main cip*k aja, gue jahit juga tuh mulut lama-lama gak berfaedah banget sih, cup*k aja sana cewek Lo, dasar curut " (kata Humaira)
" hahahaha, ampun gengs jangan jahit bibir gue yang sekseh ini " (kata Bumi)
" heran gue mau aja si Amel sama Lo, padahal otak Lo kadang gesrek loh, hahahaha " (kata Humaira)
" is Lo ngeremehin kharismatik gue ya, jelas lah cewek mau sama gue karena gue ganteng, Lo aja tuh yang gak bisa liat kegantengan gue, cuman Lo aja yang ngeliat gue kaya lutung kasarung " (kata Bumi)
" hahahaha, gue gak bilang loh ya Lo sendiri yang bilang kan " (kata Humaira)
Bel masukkan pun berbunyi, murid-murid sudah berkumpul dikelas sambil menunggu guru mata pelajaran pertama.
# Abdul Zayn Mikail
Tidak seperti biasanya kali ini ia merasa bosan hanya berdiam diri dikamar, ia terus mengingat kata-kata ayahnya, liburan yang diharapkan nyaman seketika menjadi membosankan, seumur-umur baru kali ini ayahnya benar-benar sangat serius membahas tentang masa depannya.
Selama ini setiap keputusan yang ia ambil ayah & ibunya selalu mendukung, sampai saat ia memutuskan ingin bersekolah menjadi seorang pilot kedua orang tuanya juga tetap terus mendukungnya, sekarang giliran soal jodoh yang tidak bisa ia tentukan malah justru ayahnya yang serius ingin mencarikannya jodoh jika ia tak kunjung menemukan, hal ini cukup membuatnya kelimpungan.
Jam menunjukan pukul 11.00 siang sudah beberapa jam ia membolak-balikan badannya di atas tempat tidurnya berharap bisa memejamkan matanya tapi rasa kantuk tak kunjung datang, ia duduk & mengacak-acak rambutnya.
" jodoh, jodoh, dimana coba Lo sekarang?, Lo itu siapa sampai bikin gue kayak gini?, Lo dimana?, muka Lo kaya apa?, aih " (kata Zayn sendiri sambil terus mengacak-acak rambutnya)
" kata orang jodoh gak perlu di cari nanti bakal datang sendiri, sekarng gue minta Lo datengin gue ya jodoh, papi soalnya pengen ketemu sama Lo " (kata Zayn sendiri lagi)
" hah, gila kali ya gue " (kata Zayn)
Ia kemudian bersiap untuk menjemput adiknya ke sekolah, setelah berpakaian rapi diambilnya kunci mobil miliknya serta tak lupa ponselnya, segera ia menuruni anak tangga. Tanpa menunggu lama ia segera mengendarai mobil miliknya dengan kecepatan sedang menuju sekolah Humaira, tak lupa ia mengirimkan pesan kepada ibunya seperti pesannya saat akan berangkat bekerja pagi tadi.
** Pesan WhatsApp my mom♥️
Zayn: Mi Zayn jemput Huma
Zayn: ini lagi Otw ke sekolahnya
Ia meletakkan ponsel miliknya karena belum ada balasan dari ibunya, setelah berapa puluh menit akhirnya ia sampai juga didepan sekolah adiknya, ia segera turun untu menunggu Humaira di dalam gerbang setalah memarkirkan mobil miliknya.
Jam telah menunjukan pukul 11.30siang tapi belum ada tanda-tanda adiknya keluar dari kelasnya, padahal sudah banyak siswa-siswi berlalu lalang bergerombolan yang sudah keluar menuju gerbang. Seperti kata Humaira saat ini dirinya tengah menjadi pusat perhatian para siswi wanita disekolah & bukan itu saja ia kini juga telah dikerumuni siswi wanita bak artis terkenal tak jarang ada yang sekedar mengajaknya berfoto.
" Maaf ya bisa gak jangan dikerumuni gini, kasian pengap tar dia pingsan " (kata Humaira yang menyelinap diantara kerumunan)
" Hem, pulangan gih apaan sih ngumpul disini kaya ikan teri, sana balik, husst, hussst " (kata Bumi)
Untunglah Humaira beserta Bumi cepat datang menghampiri dirinya yang telah terjebak didalam kerumunan siswi-siswi sekolah ini, ia merasa lega sekarang akhirnya ia tak dikerumuni oleh siswi-siswi lagi.
" sudah Huma bilang kan, Lo sih gak percaya kak " (kata Huma)
" gue gak kalah keren dari Lo kak tapi gue gak pernah dikerumuni cewek kaya Lo tadi, pakai pelet apa Lo, bagi dong " (kata Bumi)
" *njier, Lo kira kakak gue hobi keperdukunan, sana gih Lo pulang, ditunggu Amel tuh Lo " (kata Humaira)
Tanpa menjawab apapun Zayn mengajak adiknya untuk segera pergi menuju mobilnya, setelah didalam mobil ia segera melajukan mobilnya menuju arah jalan raya dengan kecepatan sedang, sudah kesekian kalinya kejadian seperti ini ia alami setiap menjemput adiknya di sekolah.
ini Bumi sahabat Humaira
ini Humaira
ini Zayn
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!