NovelToon NovelToon

Karenamu Dan Teh Manis Hangat

Si Cantik yang Dingin

Matanya yang besar dan sempurna menatap serius kanvas di depannya. Sambil memegang kuas yang lancip karena terkena cat air, ia menggoreskan beberapa garis di depannya. Selagi dengan warna yang sama.

Pipinya yang sedikit tembam dan berwarna sawo matangnya yang cerah dan bersih itu sedikit terciprat dengan warna biru yang dingin.

Tidak lupa, rambut-rambut kecil yang menghiasi dahi wanita itu juga menambahkan keindahannya. Seolah-olah juga ingin berpartisipasi menghiasi keindahan dari wajah wanita itu.

Dan kini, cat air yang mengering itu juga tidak tinggal diam dengan mengotori rambut kecil yang terpampang di dahi sang wanita.

Walaupun sedikit ternodai oleh cat tersebut, entah mengapa aura kecantikan ya yang sempurna sama sekali tidak berkurang.

Masih belum selesai melukis, kini tangannya yang kotor karena terciprat cat itu ia goreskan ke pipinya, sehingga kini cat biru dingin itu semakin banyak menghiasi pipinya.

Layaknya seniman pada umumnya, penampilan wanita itu terlihat sangat berantakan. Dengan rambutnya yang dikuncir secara asal dan kaus oblong sebagai dalaman dan baju kodok sebagai luarannya.

Walaupun dikuncir secara asal, namun rambut hitamnya yang berkilau dan terlihat tebal itu membuat siapa saja akan menaruh hati kepadanya.

Namun siapa sangka, wanita sesempurna itu masih tidak memiliki seseorang untuk tempatnya berlabuh. Atau, masa lalu yang menyakitkan membuatnya untuk berhenti berharap.

---

Sang wanita sempurna itu memutuskan untuk menjadi seorang pelukis. Hanya dengan melalui lukisan-lukisan buatannya itu, ia mampu mengekspresikan perasaannya.

Sama seperti hatinya yang kini dingin. Lukisan-lukisan buatannya itu dipenuhi dengan perasaanya yang membeku.

Tidak sulit baginya mencari inspirasi-inspirasi untuk menggoreskan cat ke kanvasnya. Siapapun yang melihat sudah tahu itu.

Bahkan, wanita sempurna ini sudah mempunyai banyak sekali penggemar di dunia seni lukis. Sehingga seharusnya ia cukup mudah menemukan tempat berlabuh.

Semua penggemar dunia lukis, terutama bagi para penggemar dan kolektor dari lukisan-lukisan wanita ini. Mereka sudah sangat mengerti konsepnya.

Walaupun ia saat ini sangat dicintai oleh para penggemar dunia seni lukis, maupun praktisi di bidang seni itu. Namun wanita ini masih bersikap dingin.

Ia selalu menutup diri, menyembunyikan keberadaannya, bahkan kehidupan pribadinya tidak pernah berhasil terbongkar oleh media.

Para tetangganya pun hampir tidak pernah melihatnya. Walaupun seringkali terdengar berita miring tentangnya, ia tidak akan peduli.

Sebab para tetangganya tidak tahu dan tidak akan pernah tahu bagaimana kehidupan pribadinya, bagaimana masa lalunya. Dan bagaimana sikapnya ketika menghadapi segala sesuatu.

Bahkan para tetangganya juga tidak tahu kalau dirinya adalah seorang pelukis terkenal dengan karyanya yang melegenda. Sehingga mempunyai banyak sekali penggemar.

Wanita sempurna ini memang enggan berbaur.

Sehingga siapapun tidak akan tahu kalau sang wanita dingin ini yang menciptakan karya-karya lukis yang melegenda. Dan sangat tidak mudah ditiru.

---

Akhirnya karyanya kali ini telah selesai ia buat, lagi-lagi karya lukis bergambar kehidupan di Kutub Utara.

Sangat sesuai dengan pemilihan warnanya yang tergolong dingin. Gambar objek kehidupan sekumpulan beruang kutub memandang langit itu sangat sesuai dengan pemilihan warna.

Tentu saja, warna cat yang kali ini ia gunakan begitu dingin, yaitu warna putih pucat sebagai balok es dan warna sekumpulan beruang kutub yang memandangi langit yang keabu-abuan.

Pensil kaca berwarna hitam berguna mempertegas bentuk beruang kutub itu. Sehingga wajah, dan lekukan tubuh memperlihatkan bahwa memang mereka bergerombol.

Sedangkan warna cat biru gelap memperlihatkan bentuk air di bawah bongkahan es tempat sekumpulan beruang kutub itu berdiri.

Beberapa beruang kutub dewasa memperhatikan langit yang mendung itu. Seolah-olah berpikir apakah mungkin sebenarnya di kutub Utara ini akan muncul hujan? Lantas, apakah para beruang itu akan kedinginan ketika menghadapi hujan?

Para beruang itu juga akan berpikir "apakah mereka tidak akan sakit juga terkena hujan? Atau ini adalah masa kiamat untuk mereka?"

Lucunya, bongkahan salju tempat para beruang kutub berpijak itu seperti sangat kecil. Karena akhir-akhir dunia semakin terkena pemanasan global. Sehingga semakin hari, suhu dingin di Kutub Utara semakin memanas.

Ketika para beruang kutub dewasa memikirkan nasib keluarganya. Lucunya beruang kutub yang masih anak-anak ini terkesan sangat polos dan tidak memikirkan apa yang orang tua mereka pikirkan.

Ia justru sibuk keasikan bermain air yang dingin. Tangannya yang kecil dimasukkannya ke dalam air. Seolah-olah ingin sekali mencaritahu ada apa di dalam kehidupan laut.

Namun karena masih kecil, mereka belum berani menyelam. Selain itu mungkin para anak beruang kutub itu mencoba memacari makan sendiri. Siapa tahu ia berhasil menangkap seekor ikan dimakannya.

Walaupun anak beruang kutub itu terlihat asik bermain air, tentu saja kegiatan itu diawasi oleh seekor beruang kutub betina. Hanya memastikan supaya anaknya tidak kenapa-kenapa.

Lukisan kehidupan yang mengkhawatirkan dengan campuran warna terkesan dingin itu rencananya akan ia pamerkan di sebuah pameran lukisan yang akan diadakan sebentar lagi.

Lukisan kehidupan beruang kutub itu juga adalah salah satu dari puluhan lukisan yang akan ia pamerkan. Tentunya dengan konsep yang sama. Yaitu berobjek kehidupan sehari-hari, namun dengan kumpulan warna yang dingin.

Pameran lukisan yang khusus memamerkan lukisan wanita sempurna ini sangat dinantikan. Wajar, karena lukisannya yang terkenal dan menarik banyak sekali penggemar dunia seni lukis dan para kaum elit yang juga kolektor lukisan, membuatnya harus rajin berkarya.

Tentunya, hasil karya lukis wanita sempurna ini selalu laris manis. Karyany selalu habis terjual setiap ada pameran. Semua kolektor dan penggemar dunia lukis selalu berebut memiliki karyanya.

Padahal seperti diketahui pada umumnya. Harga karya lukisan itu sangat mahal. Dan dijual secara lelang. Harga setiap lukisannya selalu dibuka dengan harga 10 juta. Namun karena para kolektor berlomba-lomba mendapatkan karya-karya wanita sempurna yang dingin itu, harga lukisannya bisa jatuh terjual hingga ratusan juta.

Mungkin karena para kolektor lukisan itu berada di golongan elit, maka uang ratusan juta yang mereka hambur-hamburkan demi sebuah karya seni itu tidak berarti bagi mereka.

Sejujurnya, dengan laris manisnya, dan tingginya nilai beli itu, membuat pihak penyelenggara selalu untung besar, apabila karya yang dipamerkan adalah karya wanita dingin itu. Namun tentu saja, wanita dingin itu mendapatkan royalti yang sesuai untuknya. Karena memakai sistem bagi hasil.

Pameran lukisan wanita sempurna ini diadakan tiap tahunnya. Namun wanita ini selalu meminta kepada para pihak penyelenggara supaya para pengunjung menggunakan topeng.

Wanita cantik ini tidak mau rupanya dikenal. Bahkan pihak penyelenggara pun tidak pernah diberikan hak istimewa untuk melihat wajahnya yang sempurna itu

Ia trauma.

-----

Setelah selesai merenung dan menikmati lukisan yang telah selesai dibuatnya. Tiba-tiba ia mendengar suara pintu yang diketuk, lalu terdengar suara badan yang ambruk.

Padahal ini pukul 3 pagi. Siapakah orang itu?

Munculnya Pria Misterius

Wanita sempurna itu terkejut mendengar suara ketukan. Padahal ia baru saja sedang merenung dan menikmati lukisan buatannya.

Ya. Itu adalah salah satu lukisan yang akan dipamerkan juga dilelang. Tumpukan lukisan lainnya juga sudah digulung, hanya untuk memberikan ruang lapang di studionya. Lagipula lukisan-lukisan catnya sudah mengering.

Ia sudah biasa mendengar suara-suara aneh. Suara-suara yang begitu menakutkan bagi orang yang tidak terbiasa. Dan terlalu parno akan sesuatu yang mistis.

Suara mistis itu sudah biasa ia dengar. Berhubung wanita bak bidadari itu bagaikan mahluk nokturnal. Yang seringkali bekerja di malam hari.

Suara ketukan itu berhenti. Tetapi terdenganlr suara barang yang berat ambruk. Tempatnya pun masih sama dengan suara ketukan itu. Di pintu masuk rumah.

"Bruk!"

Wanita itu yang tadinya biasa saja, kini mulai agak ketakutan. Ia tidak bisa melihat apa yang terjadi di depan pintu rumahnya. Karena studio lukisnya berada di bagian dalam rumah.

"Tenang... Tenang..." Ucap wanita itu berusaha menenangkan diri.

Toh ini sudah jam tiga pagi. Sebentar lagi akan pagi. Jadi cuaca akan cerah. Dan pengalaman horor yang biasa menimpanya kala ia sedang melukis sebentar lagi akan istirahat

Setelah berhasil menenangkan diri, ia pun sudah mempersiapkan diri untuk memberanikan diri menghadapi apa yang terjadi di depan pintu masuk rumahnya.

---

Berbekalkan gagang sapu yang digenggamnya, wanita itu mulai pelan-pelan membuka pintu studionya dan meninggalkan ruang tempatnya berkarya itu.

Lalu dengan langkah berjingkat dan berusaha mungkin tidak menimbulkan suara, ia pun akhirnya sampai di pintu masuk rumahnya.

Kali ini ia pun segera sepelan mungkin membuka kunci pintu rumahnya. Dan ia sudah memasang kuda-kuda menghadapai serangan yang akan diterimanya kala ia membuka pintu itu.

"Ceklek"

Nafasnya kembali menderu ketika ia memegang ganggang pintu. Namun ia harus terlihat tenang dan awas!

"Jangan takut, ini sudah biasa terjadi. Harus kuat!" Batinnya.

Pintu pun akhirnya ia buka dengan pelan. Namun alih-alih mendapatkan serangan dari sesuatu seperti yang ia kira. Ternyata ia hanya berpikiran terlalu negatif.

"fuh, kenapa aku menjadi parno begini? Bukannya sudah biasa, ya aku mendapatkan pengalaman seperti ini. Lain kali jangan berprasangka terlalu negatif, ah" ucap wanita itu yang merutuki pemikiran negatifnya.

Ia pun tertunduk dan mulai menutup pintunya. Namun ketika ia tertunduk, ia melihat sesuatu yang mengejutkan.

Ia melihat tubuh seorang lelaki tersungkur di depan pintu masuknya. Tubuh pria yang kekar, dan sangat sempurna. Wanita pemilik rumah itu pun tidak menyangka mendapatkan pemandangan seperti ini.

---

Wanita itu ternyata tidak berburuk sangka. Memang benar terjadi sesuatu di depan pintu masuk rumahnya. Namun, siapakah ia? Dan mengapa ia ada disini?

Pria berbadan atletis itu berwarna kulit sawo matang, tingginya yang mencapai 175 cm itu seperti terpahat dengan sangat sempurna.

Rambutnya yang pendek, memperlihatkan lekuk lehernya yang begitu sempurna dan tegas. Badannya yang berotot layaknya seorang model tergeletak begitu saja. Menelungkup.

Bagian bokongnya pun terlihat begitu menggoda. Rupanya wanita ini memang normal. Namun ia memang tidak mau memutuskan untuk menjalin kisah asmara dengan siapapun

Namun, wanita ini sama sekali tidak dapat menyangkal. Pria misterius yang bertelanjang bulat ini benar-benar sangat seksi. Sehingga baik wanita normal, atau pria yang mempunyai kelainan dan penyuka sesama jenis pasti sangat menginginkan pria ini.

"Lekuk tubuh pria ini, walaupun dari belakang, terlihat sangat menggoda" batin wanita ini. Ia masih tidak menyangka disuguhkan pemandangan seperti ini.

Tapi, mengapa ia ada disini? Mengapa ia bertelanjang bulat? Sambil masih memegang ganggang sapu, ia pun segera menusuk-nusuk bagian tubuh pria tersebut dengan ujung ganggang sapunya. Namun pria itu masih tidak bergerak.

"Sepertinya pria ini pingsan" pikir wanita sempurna itu.

Lantas, wanita tersebut segera membalikkan tubuh pria yang tergelak itu. Dan kini ia kembali terperangah melihat bagian depan dari pria yang pingsan dihadapannya.

Wajahnya begitu tegas, tampan, dan menggoda. Padahal ia sedang tidak sadarkan diri.

Alisnya yang tebal dan tegas, bibirnya yang penuh, matanya yang tajam, hidungnya yang mancung dan tajam. Juga pipinya yang tirus.

Bagian dagunya juga terlihat sangat tegas, dan lehernya yang jenjang.

Bagian tubuh depannya juga dipenuhi dengan otot-otot yang begitu atletis. Sehingga siapapun dapat dipastikan sangat ingin memilikinya. Mendadak, wanita yang menemukan pemandangan ini menjadi agak minder.

Namun, berhubung ia sedang pingsan, aku ingin sekali saja menyentuh dan menelusuri sekujur tubuh pria itu.

Dengan lembut dan seolah tidak ingin menyakiti, wanita itu mulai menyelusuri setiap inci tubuh pria yang dihadapannya itu. Tubuhnya sangat mulus, dan begitu sempurna.

Namun ketika ia sampai di bagian ************ pria tersebut, entah mengapa ia melihat bercak-bercak putih. Dan berbau amis. Tapi ia abaikan saja. Mungkin ada sesuatu yang buruk baru saja menimpanya sehingga terdapat cairan yang bernama ****** itu melekat di ************ pria tak berdaya itu.

Selagi wanita itu tengah berada di antara dua kaki pria yang telentang itu. Ia melihat wajah pria itu lagi. Ia masih melihat pria itu tidak merespon apapun. Padahal wanita itu yakin kalau ia telah menjelajahi bagian kelamin pria di hadapannya.

Akhirnya setelah selesai menelusuri bagian kaki pria di depannya. Itu berarti penelurusan wanita yang kini sedang beruntung itu sudah selesai. Namun ketika ia melihat langit. Alangkah terkejutnya ketika langit sudah mulai cerah.

"Astaga! Para tetangga akan mengetahui ini! Aku harus mencari cara supaya dapat menyembunyikan pria ini!" Wanita itu pun panik.

"Tenanglah,,, tenang! Aku harus bisa! Jangan sampai ketahuan siapapun!" Ucap wanita itu berusaha menenangkan diri.

Masih duduk di antara kedua kaki pria yang terlentang itu, wanita itu akhirnya berhasil menenangkan diri. Ia lalu melihat pintu masuk rumahnya yang masih menganga lebar. Seketika itu juga akhirnya sang ia mendapatkan ide. Walaupun ia tidak yakin akan tenaganya.

"Maafkan aku, aku harus melakukan ini. Aku hanya ingin supaya keberadaanmu tidak ketahuan oleh para tetangga" ucap wanita sambil mengelus-elus salah satu bagian paha pria di depannya.

Wanita itu pun beranjak dari tempatnya duduk. Ia lalu berpindah posisi ke arah atas kepala pria itu. Ia lalu memegang kedua ketika pria tersebut dan berusaha menyeretnya masuk ke dalam rumah. Setelah seluruh tubuh pria itu masuk ke dalam rumah, ia pun segera menutup dan mengunci pintu pagar dan pintu rumahnya.

---

Kini pria misterius dan seksi itu sudah aman di dalam rumahnya. Namun tugas wanita itu belum selesai.

Ia tidak mungkin membiarkan pria ini tertidur di lantai begitu saja. Pria ini adalah manusia.

Kembali dengan tenaga seadanya, wanita itu pun kembali berusaha menyeret tubuh pria itu ke kamarnya. Setelah sampai, wanita itu membaringkannya ke tempat tidur.

Akhirnya setelah pria itu diselimuti oleh selimut. Wanita itu menjadi sangat lelah dan akhirnya tidur di sebelah tempat tidur.

Pria Itu Milikku?

Kamar tempat wanita sempurna itu bercahaya remang. Sengaja ia mematikan lampu, karena ia tidak dapat tidur ketika ada cahaya masuk.

Ruangan kamar itu tidak begitu besar, hanya ada tempat tidur dengan ukuran queen, dan lemari pakaian. Itu pun juga sudah membuat kamar yang menjadi agak penuh.

Wanita sempurna itu sengaja membaringkan pria misterius itu disana, karena jaraknya yang lumayan dekat dengan pintu masuk. Dan juga lebih terkena cahaya sinar matahari.

Beberapa jam setelah wanita sempurna itu cukup memberikan pertolongan pengamanan pertama pada pria itu. Kini waktu sudah menunjukkan sepertinya pukul 6 pagi.

Sudah dapat dipastikan, Karena pada pukul itu matahari sudah tidak ragu-ragu lagi untuk memancarkan cahayanya.

Di luar rumah, sudah terdengar beberapa suara aktivitas di pagi hari. Terdengar suara kendaraan bermotor yang melaju pelan, suara para pedagang yang berusaha mencari pelanggan Dengan suaranya yang lantang dan memamerkan barang dagangannya, juga para ibu-ibu yang bergosip. Sepertinya ada yang sedang menyiram tanaman dan juga yang hendak atau selesai berbelanja.

Anak-anak sekolahan juga tidak kalah bisingnya. Sembari mereka sedang menuju ke sekolah, mereka juga senang berceloteh tentang berbagai hal. Seperti tugas sekolah, permainan yang kemarin mereka mainkan sepulang sekolah, dan juga kehidupan bersekolah dan kehidupan bermain.

Ketika wanita misterius itu mulai memutuskan melukis pada malam hari, dan memulai hidupnya sebagai salah satu mahluk nokturnal, ia jujur saja merasa sangat terganggu. Karena suara bising itu sangat menggangu aktivitas tidurnya.

Sedangkan kalau ia tetap bersikeras untuk tidak menjadi mahluk nokturnal, dan memutuskan untuk melukis di pagi hari, suara bising itu tentu saja sangat mengganggu aktivitas imajinasinya kala sedang melukis.

Namun, karena suatu kebutuhan juga, karena ia adalah manusia yang juga butuh waktu istirahat, lama kelamaan ia pun juga menerima dan terbiasa tidur di suasana bising seperti itu. Namun tidak dengan cahaya matahari.

Walaupun gorden kamar masih tertutup, sinar matahari rupanya masih dapat menembus kamar tempat wanita cantik dan sempurna itu membaringkan pria misterius yang beberapa jam lalu telah ditemuinya.

Sedikit cahaya dari matahari itu sedikit membuat mata wanita yang sedang tertidur itu silau. Lantas wanita itu, pun pelan-pelan mulai terbangun dari tidurnya.

Dia mengulet pelan, sesekali menguap, namun kegiatan wanita yang rambutnya sudah semakin berantakan itu terlihat dari pria misterius yang masih saja duduk di tempat tidurnya.

Pria itu sama sekali tidak ketakutan melihat wanita itu. Namun ia hanya merasa bingung. Pria misterius itu pun dengan pelan mengusap kepala wanita yang masih berbaring di sampingnya itu dengan lembut.

Sadar bahwa kepalanya dielus dengan lembut, wanita sempurna itu baru menyadari kalau ia telah membawa seorang pria masuk ke dalam rumahnya. Namun, ia masih menikmati sentuhan lembut di atas kepalanya.

Ketika ia sepenuhnya telah terbangun dari tidurnya, ia menopang dagunya dan melihat tubuh seksi di hadapannya itu hanya berselimut dari bagian bawah pinggang sampai ke bawah.

Sedangkan perutnya yang kotak-kotak dan terpahat sempurna dan setengah bagian hampir di bagian bawah perutnya terlihat sangat sempurna di hadapannya.

Wanita itu masih sadar kalau kepala nya masih dielus oleh pria dihadapannya. Ia pun memegang tangan itu, dan ia duduk di pinggiran tempat tidur. Lantas tangan pria yang tadi menjamah kepala wanita itu kini berpindah ke pinggang wanita itu.

Sang wanita berusaha untuk menahan diri supaya tidak lagi-lagi menyentuh dan menelusuri lekuk tubuh indah milik pria misterius di hadapannya dengan tangannya, seperti yang beberapa jam lalu ia lakukan. Walaupun tidak dapat dibohongi, pria ini pun menyadari kalau sedari tadi tubuhnya hendak dipandang terus-menerus secara tidak sadar oleh wanita yang baru saja memberikannya rasa aman.

Meskipun begitu, pria misterius sama sekali tidak risih, atau menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut ketika ia mendapatkan perlakuan seperti itu dari wanita di hadapannya. Ia hanya diam dan mengijinkan wanita itu menatap setiap inci dari bagian tubuhnya yang tidak ditutupi sehelai benang pun.

Ketika wanita itu sudah sampai menatap wajah pria di depannya, wanita itu menyadari kalau wajah pria itu sangat tegas dan tampan. Tidak hanya itu, pria dihadapannya juga mempunyai warna bola mata berwarna biru langit yang sangat indah, dengan bentuk mata yang tajam.

Wanita itu pun malu ketika pria itu juga menatap matanya. Lantas ia pun berusaha mengalihkan perhatiannya ke arah bibir pria itu. Bibir pria itu sangat ideal. Ingin rasanya ia mencium bibir itu, namun lagi-lagi ia harus menahan diri.

Tiba-tiba ia tersadar apa yang harus dilakukannya. Lantas dengan panik ia pun menyentuh dahi pria yang berada di hadapannya. Padahal pria tersebut masih memandang wajahnya.

"Sudah lebih hangat, syukurlah" ucap wanita yang telah memeriksa suhu tubuh pria di hadapannya.

Setelah menurunkan tangannya, tanpa sengaja ia menyentuh lengan pria dihadapannya. Lengan yang bagian tangannya kini masih menyentuh, atau memegang pinggang wanita sempurna itu.

"Kamu tahu? Tadi pagi aku menemukanmu terkapar dan tidak sadar di depan pintu rumahku. Aku kuatir karena udara di luar begitu dingin dan kamu dalam keadaan bertelanjang bulat. Aku periksa ternyata suhu tubuhmu sangat dingin. Jadi aku harus mengamankanmu di sini." Ucap wanita itu menerangkan dengan paniknya. Pria dihadapannya pun hanya diam mendengarkan penjelasan itu.

"Eh maaf aku telah menyentuhmu!" Sang wanita itu pun segera melepaskan lengan pria itu dari genggamannya. Lantas wajahnya pun memerah karena sejujurnya ia sangat menyukai barang yang disentuhnya barusan.

"Tidak apa-apa kalau memang mau menyentuhku" ucap pria dihadapannya. Namun wanita itu hanya bisa tertunduk dan tidak mampu menyembunyikan wajahnya yang sangat merah karena malu.

"Aku tidak akan melakukan macam-macam kepadamu. Kalau kamu mau pergi dari sini juga tidak apa-apa. Tapi di rumah ini hanya ada baju milikku. Dan tidak mungkin kamu memakainya." Ucap wanita itu sambil tertunduk.

"Dan apabila kamu memang ada urusan di luar sana dan harus segera meninggalkan rumah ini, aku akan pergi ke butik dan membelikan sepasang pakaian untukmu. Tidak perlu diganti." Ucap wanita itu lagi.

"Tapi aku tidak punya rumah, aku sebenarnya bukan berasal dari negara ini" pria misterius itu memberikan pernyataannya. Wanita sempurna itu tiba-tiba langsung menatap pria didepannya dengan pandangan terkejut.

"Benarkah?" Tanya wanita sempurna itu. Dan dijawab oleh anggukan pelan dari pria di hadapannya.

"Jadi, bolehkah aku menumpang tinggal di rumah ini? Mungkin ada sesuatu yang bisa kubantu. Atau ada permintaan khusus yang bisa kuberikan kepadamu?" Ucap pria itu.

"Jujur, aku hanya tinggal sendirian di sini. Aku kesepian dan melukis adalah bentuk luapan ekspresi ku. Aku masih tidak menyangka pria sesempurna dirimu akan hadir di rumah ini dan di hidupku." Ucap si wanita sempurna.

"Namun, aku masih tidak yakin akan hal baru ini di hidupku. Dan aku tidak ingin kehadiran dirimu di rumah ini diketahui oleh siapapun. Oleh para tetangga itu. Jadi, bisa kah kamu tidak pergi ke luar rumah?" Minta wanita sempurna itu.

"Aku akan menuruti segala permintaanmu. Wanita yang telah menolongku. Bahkan kamu juga bisa memilikiku sepenuhnya." Jawab pria itu.

"Aku bisa memilikinya sepenuhnya?" Tanya wanita sempurna itu di batinnya. Lagi-lagi wajahnya kembali memerah. Dan pria itu melihat wajah wanita di hadapannya yang kembali menunduk.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!