NovelToon NovelToon

Aku Menjadi Permaisuri

Bab 1

Azura Arthur gadis cantik yang beprofesi sebagai dokter muda di salah satu rumah sakut terkenal di kota nya juga ahli racun yang meneliti berbagai jenis racun. Ia hidup seorang diri sejak orang tua nya meninggal dunia membuat nya menjadi wanita yang kuat dan tak pernah mengenal takut karna bagi nya saat ia takut maka orang lain akan menyakiti nya juga akan menganggap diri nya lemah.

"Azura bagaimana dengan racun yang kau teliti"tanya Rose teman Azura.

"Sebentar lagi akan tahu hasil nya"ujar Azura dengan serius.

"Jangan terlalu lelah Azura kau nanti malam akan bekerja juga bukan nya kau tadi mengatakan akan ada operasi di rumah sakit"jelas Rose.

"Aku tahu Rose sebentar lagi aku akan istirahat"ujar Azura.

"Kalau begitu aku keluar dulu kita bertemu di bawah aku menunggu mu di sana"ucap Rose.

"Ok"ucap Azura kembali fokus membiarkan Rose keluar dari dalam ruangan yang penuh dengan alat serta cairan kimia lain nya di sana karna memang ia sedang berada di labolatorium menguji coba racun buatan nya.

"Seperti nya ada yang kurang"gumam Azura berjalan ke arah cairan kimia tak jauh dari sana setelah itu ia pun mengambil nya dan mencampurkan nya ke racun yang ia coba sedikit demi sedikit.

"Ehh sial ini bukan ramuan campuran yang pas siapa yang menukar cairan itu"gumam Azura menatap cairan di tangan nya.

Saat akan melangkah cairan yang di teliti oleh Azura meledak mengenai tubuh Azura hingga ia terjatuh ke lantai.

"Huhhh hidup ku menyedihkan sekali jika saja tuhan memberiku kehidupan selanjut nya aku akan memanfaatkan hidup ku dengan bersenang-senang tidak akan sibuk seperti ini hingga aku tidak menikmati hidup ku sendiri"gumam Azura pelan hingga mata nya tertutup rapat karna ia tahu pasti akan mati mengingat racun buatan nya itu adalah salah satu racun mematikan yang jika terkena sedikit saja racun ganas itu langsung bereaksi cepat walaupun belum sempurna ia teliti.

.......

Di sebuah dunia antah berantah seorang wanita yang berlari untuk menyelamatkan diri nya dari kejaran pembunuh bayaran yang mencoba membunuh nya terus berlari kencang seraya menggendong bayi yang masih merah di pelukan nya dengan erat.

"Ya tuhan selamat aku dan putri ku jika pun aku tidak selamat tapi selamat kan lah putri ku"gumam nya pelan sambil menangis menahan sakit pada seluruh tubuh nya hingga akhir nya ia menemukan gua yang cukup tersembunyi dengan cepat ia masuk ke dalam untuk bersembunyi dari kejaran para pembunuh itu.

"Cari wanita itu sampai ketemu"ujar salah satu dari pembunuh itu.

"Baik ketua"ujar mereka segera berpencar mencari wanita itu.

"Wanita itu tidak di temukan di mana pun ketua"lapor salah satu saat beberapa saat mereka mencari wanita itu.

"Mungkin ia sudah masuk ke dalam hutan itu biar kan saja aku yakin ia tidak akan selamat,jika merka menanyakan wanita itu katakan saja jika kita sudah berhasil membunuh nya"ujar yang mereka panggil ketua.

"Baik ketua"jawab mereka kompak.

"Ayo pergi"ujar nya lagi segera berbalik untuk pergi karna mereka saat ini sudah ada di pedalaman hutan.

Sementara wanita yang bersembunyi itu tubuh lemah nya semakin lemah,ia menatap putri yang baru saja ia lahirkan dengan bertaruh nyawa yang tertidur di pelukan nya.

"Maafkan ibunda tidak bisa menjaga mu dengan baik hanya ini yang bisa ibunda lakukan agar kau selamat dari mereka"gumam nya pelan dengan air mata yang terus mengalir di pipi nya mengingat betapa pahit hidup nya selama ini bahkan saat menikah dan kini menjadi seorang ibu.

Beberapa jam yang lalu ia baru saja melahirkan seorang putri cantik namun belum juga bernafas suami nya yang seorang kaisar menceraikan nya langsung saat tahu ia melahirkan seorang putri dan di usir dari sana dengan membawa putri nya semakin membuat hati nya sakit. Belum juga ia tahu akan kemana pembunuh bayaran entah suruhan siapa yang ingin membunuh diri nya dan putri nya membuat nya berlari tanpa arah hingga ke tengah hutan untuk menyelamatkan putri nya yang masih merah tersebut.

"Ibunda menyayangi mu"gumam nya pelan menatap wajah cantik putri nya dengan mata yang perlahan tertutup rapat karna sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit di tubuh nya juga darah yang kini keluar banyak dari sela-sela kaki nya.

Oeek oekk oeek

Suara tangisan bayi menggema di gua tersebut membuat wanita itu membuka mata nya dan menatap sekeliling nya dengan heran.

"Ini dimana"gumam nya pelan.

Oeek oekk

"Ehh suara bayi"ucap nya lagi yang kini menatap kedua tangan nya memeluk bayi yang menangis itu.

"Aduh ini bayi siapa lagi kenapa bisa di pelukan ku begini"ujar nya lagi menggerak kan tubuh nya perlahan untuk duduk bersandar.

"Ahh tubuh ku sakit semua ck kau juga bodoh Azura kenapa kau mencapurkan cairan yang salah ke racun itu sih aiss"gerutu nya pelan sambil tangan nya memeluk bayi yang masih menangis tersebut.

"Kau haus bayi kecil ibu mu kemana kenapa kau bisa bersama ku begini"ujar Azura lagi namun tak ada jawaban kecuali hanya tangisan bayi saja.

"Tunggu seperti nya ada yang salah"ucap Azura pelan menatap tubuh nya setelah sadar jika harus nya ia telah mati.

"Woo jangan bilang kalau aku timetravel begitu"ujar nya menebak-nebak dan kemudian mengangguk.

"Fiks aku memang berpindah tubuh tapi kenapa ingatan pemilik tubuh ini tidak ada"ucap nya lagi.

Oeek oek oekk

"Hahh ok baby kau tenang dulu ok jangan menangis aku mencari mu air untuk minum"

Ia pun mencoba berdiri dari duduk nya dengan rasa sakit di tubuh nya saat ia sudah berdiri ia mencoba berjalan untuk keluar dari dalam.

"Sabar sebentar ok"ujar nya pada bayi yang masih menangis di pelukan nya.

Tunggu,batin nya merasa dada nya sakit dan basah ia pun menatap dada nya dan terkejut jika mengeluarkan air susu.

"Jangan bilang ini bayi anak pemilik tubuh ini"ujar nya pelan menatap bayi cantik yang masih menangis tersebut.

Akhir nya karna merasa kasihan pada bayi itu ia pun kembali duduk untuk menyusui babi mungil di gendongan nya dan benar saja bayi itu langsung diam.

"Seperti nya benar jika ini anak dari pemilik tubuh ini tapi kenapa ia berada di gua ini dengan bayi nya, kau yang masih perawan kini memiliki bayi Azura"ujar nya pada diri nya sendiri sambil terkekeh pelan menatap bayi cantik di pelukan nya.

Bab 2

Ya gadis yang ada di tubuh wanita itu adalah Azura yang berpindah jiwa menjadi wanita itu karna wanita itu meninggal kan di sebabkan pendarahan yang cukup hebat saat berlari juga tubuh nya yang lemah membuat nya kehilangan nyawa di gantikan dengan jiwa Azura.

"Ok Azura anggap saja bayi ini bonus untuk menemani mu yang hidup sendirian selama ini sekarang kau memiliki teman hidup"ujar Azura menatap bayi yang juga menatap nya membuat Azura tersenyum tipis.

"Kita akan menginap di sini malam ini baby besok baru kita akan keluar"ujar Azura saat melihat baby itu kini memejamkan mata nya.

Azura pun memilih ikut memejamkan mata nya untuk tidur karna tubuh yang ia tempati begitu lemah.

"Dimana lagi ini"gumam Azura pelan saat ia berada di tempat yang berbeda dari goa yang tadi.

"Kau berada di alam mimpi mu Azura"ujar suara lembut dari belakang nya membuat Azura menoleh ke belakang.

"Siapa kau"tanya Azura menatap wanita yang tidak di kenal nya itu dengan tatapan menyelidik.

"Aku Azura Grezelly pemilik tubuh yang saat ini kau tempati Azura"ujar nya dengan senyum manis di wajah cantik nya.

"Jadi kau pemilik tubuh itu"ujar Azura di angguki wanita cantik tersebut.

"Lalu kenapa kau ada di sini dan kenapa juga aku bisa berada di dalam tubuh mu"tanya Azura heran.

"Aku sudah meninggal Azura maka dari itu kau bisa menempati tubuh ku,aku yang menarik jiwa mu menempati tubuh ku karna aku yakin kau wanita baik dan hebat untuk menjaga putri ku"ujar wanita itu masih dengan senyum di wajah nya.

"Kenapa kalian ada di gua itu"tanya Azura heran.

"Aku di kejar oleh pembunuh bayaran yang ingin membunuh mu dan putri ku"ujar wanita itu dengan wajah sedih.

"Di mana suami mu bukan nya harus nya kau ada bersama nya aku lihat bayi mu baru lahir juga ada darah di sela kaki mu apa kau meninggalkan karna pendarahan"tanya Azura lagi di angguki wanita yang juga bernama Azura tersebut.

"Suami ku telah mencerai kan ku karna aku melahirkan seorang putri bukan seorang putra"ujar nya dengan wajah kecut dan masam.

"Suami ku seorang kaisar maka dari itu ia butuh pewaris untuk melanjutkan tahta nya"tambah nya.

"Bukah kah hal yang biasa jika di pernikahan melahirkan putri kalian kan nanti nya masih bisa memiliki anak kenapa harus mencerai kan mu"tanya Azura.

"Kami menikah karna di jodohkan oleh kakek kami bukan karna saling mencintai"ujar wanita itu membuat Azura terdiam.

"Waktu ku tidak banyak lagi aku mohon untuk menjaga putri ku dengan baik,jika nanti kau terbangun ingatan ku akan dapat kau ingat, juga jaga ayah ku karna aku menyayangi nya terimakasih"ujar wanita itu dengan senyum tulus nan manis sebelum benar-benar menghilang dari pandangan nya.

Dia goa Azura terbangun dari tidur nya menghela nafas panjang menatap bayi yang tidur pulas di pelukan nya,ia memejamkan mata nya sejenak untuk menahan sakit saat satu persatu ingatan pemilik tubuh itu berputar di kepala nya.

"Huhhh hidup mu lebih menyedihkan dari ku ternyata baik lah karna aku wanita yang baik aku akan menjaga putri mu seperti putri ku sendiri"ujar Azura dengan senyum mengembang menatap baby mungil itu.

"Ok baby nama mu sekarang Azora Grezelly Arthur"ujar Azura ia sengaja membuat marga nama nya di belakang juga Azura yang asli.

Azura pun melihat keluar yang masih larut malam padahal perut nya sudah kelaparan juga ia ingin membersihkan tubuh nya dari darah yang mengering di sela kaki nya.

"Seperti nya tubuh ini masih sangat muda"gumam Azura pelan menatap tubuh yang ia tempati baru ingat jika pemilik tubuh ini baru berusia sembilan belas tahun.

"Tangan ku terasa kram"ujar Azura pelan mengangkat tangan nya ke atas untuk mengurangi rasa kram di tangan nya.

"Wahhh"ucap Azura senang melihat cincin yang melingkar di tangan nya,cincin itu adalah cincin yang ia modifikasi sendiri dulu yang bisa menaruh barang apapun di dalam nya ikut juga berpindah dengan nya.

"Ahh terimakasih tuhan kau akan mempermudah hidup ku sedikit dengan bantuan cincin itu"ucap Azura segera mengeluarkan selimut dan kasur dari dalam cincin tersebut juga lampu kecil untuk menerangi gua tersebut yang hanya di terangi bulan dari luar.

.....

Pagi hari nya Azura menggendong baby Azora setelah ia menyusui nya lebih dulu untuk keluar dari dalam gua tersebut,ia menatap sekeliling hutan yang terlihat lebat itu dan terus melangkah untuk mencari sungai karna ia akan membersihkan tubuh nya lebih dulu.

"Seperti nya aku masuk ke pedalaman hutan ini"gumam Azura terus berjalan namun tetap waspada.

"Akhir nya ketamu"gumam Azura menatap sungai kecil yang ia cari.

Dengan cepat ia mengeluarkan tenda dari cincin milik nya juga pakaian dan kebutuhan lain yang ia perlukan,ia pun menaruh baby Azora di dalam tenda selama ia membersihkan tubuh nya.

Dua puluh menit ia selesai membersihkan tubuh nya dan memakai baju yang mudah untuk ia bergerak di dalam tenda. Azura duduk di samping baby Azora yang tertidur dan mengeluarkan makanan untuk ia makan karna perut nya sudah lapar.

"Beruntung cincin itu ikut bersama ku jika tidak aku pasti akan kesusahan harus mencari makanan dulu mana si baby juga harus ikut"ujar Azura mulai makan dengan tenang sambil menatap aliran sungai yang ada di depan nya.

Ia akan menikmati hidup nya di dunia baru tersebut bukan untuk bekerja tak mengenal lelah namun untuk istirahat sekaligus menikmati peran baru nya yang menjadi seorang ibu.

"Kita akan hidup berdua baby kau sekarang menjadi putri ku"ujar Azura melirik baby Azora yang masih tidur sambil memasuk kan makanan ke dalam mulut nya.

Selesai makan Azura membuang tempat makanan yang tadi ia gunakan dan mengambil baby Azora segera ia gendong kembali setelah itu ia memasuk kan tenda itu kembali ke dalam cincin nya baru lah ia melanjutkan langkah nya.

"Azura meminta ku menjaga ayah nya jika aku kembali ke kota itu pasti akan ketahuan oleh pembunuh bayaran walaupun aku bisa menghadapi nya untuk sementara lebih baik aku tinggal di hutan ini saja minimal hingga Zora berusia empat tahun juga untuk mencari tahu siapa yang menyuruh pembunuh itu ingin membunuh pemilik tubuh ini dan baby Zora"ujar Azura menatap pohon yang tumbuh subur dan besar juga memiliki daun lebat.

Bab 3

Azura menatap pohon di depan nya sambil tersenyum tipis memikirkan ide yang ada di kepalanya.

"Ok baby kita akan membuat rumah di sini untuk tempat tinggal sementara waktu jika waktu nya telah tiba baru kita akan menampak kan diri agar mereka tahu siapa kita yang sebenar nya"ujar Azura pada baby Azora yang sudah membuka mata nya sambil menatap wajah Azura.

"Kau lapar lagi baby"ujar Azura terkekeh sambil menduduk kan tubuh nya di bawah pohon rindang tersebut untuk menyusui baby Azora. Ia bisa saja memberikan susu formula untuk baby Azora namun karna ia mengeluarkan asi jadi lebih baik untuk menyusui baby Azora langsung agar mereka berdua memiliki ikatan batin yang kuat. Walaupun raga yang ia miliki adalah raga ibu kandung Azora namun jiwa lain yang menempati nya sekarang maka dari itu ia ingin agar mereka memiliki ikatan yang kuat.

Setelah baby Azora tidur lelap kembali Azura mengambil kain untuk membungkus baby Azora di dalam cincin milik nya Azura memanjat pohon besar itu dan membuat ayunan untuk baby Azora setelah itu ia meletak kan baby Azora di ayunan yang ia buat.

"Kau tunggu di sini baby mommy akan mengumpulkan kayu untuk kita membuat rumah sebagai tempat tinggal kita di sini Ok"ujar Azura pada baby Azora yang tidur lelap.

Setelah memastikan jika baby Azora aman Azura pun berjalan untuk mengambil kayu juga menebang pohon yang ia ambil alat untuk memotong pohon-pohon itu untuk di buat papan. Setelah dua jam di menebang pohon dan menjadikan nya papan Azura kembali untuk melihat baby Azora karna ia takut baby Azora menangis.

"Anak mommy memang pintar tau saja mommy ny sedang bekerja keras"ujar Azura tertawa pelan saat melihat baby Azora yang masih anteng tidur.

Ia memilih istirahat sebentar sambil menunggu baby Azora bangun dan akan menyusui nya mumpung masih siang jadi ia bisa sedikit mengangkat papan yang telah ia siapkan di sana untuk di bawa ke bawah pohon yang akan ia jadikan rumah.

Azura bekerja keras mengangkat semua papan itu hingga menjelang malam baru lah ia selesai,ia memanjat pohon dan mengambil baby Azora sekalian ia istirahat.

"Malam ini kita akan tidur di sini kalau di bawah terlalu bahaya"ujar Azura memeluk baby Azora dengan nyaman.Lima belas menit kemudian Azura membuat ayunan untuk nya juga.

Malam semakin gelap Azura merebahkan tubuh nya di ayunan itu sambil memeluk baby Azora ia juga mengeluarkan selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua,bisa saja ia mengeluarkan tenda untuk tidur di bawah namun karna di pedalaman hutan juga belum tahu bagaimana hutan itu maka nya ia memilih tidur di atas pohon.

Sementara di istana kaisar Victor yang menatap dingin bulan bersinar terang sambil membelakangi anak buah nya.

"Bagaimana"ujar nya pada orang kepercayaan nya.

"Belum tahu kejelasan nya yang mulia apakah permaisuri masih hidup atau tidak"ujar nya.

"Siapa yang menyuruh pembunuh bayaran itu"ujar kaisar Viktor.

"Nona Azila yang mulia"ujar orang itu.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan Stev"tanya kaisar Victor.

"Baik yang mulia"ujar nya undur diri dari hadapan kaisar Victor.

Kaisar Victor terdiam di tempat nya masih dengan menatap ke atas di mana bulan begitu terang di atas sana entah apa yang ada di pikiran nya hanya ia yang tahu.

........

Kini malam berganti menjadi siang Azura bangun dari tidur nya karna baby Azora menangis di dekapan nya.ia membuka mata nya sudah siang membuat nya langsung duduk sambil menatap baby Azura.

"Kau lapar baby"ujar Azura segera duduk dan menyusui baby Azora yang menangis.

"Huhh aku ke siangan"gumam Azura menatap ke atas.

Setengah jam kemudian ia turun dari atas pohon dengan menggendong baby Azora berjalan ke arah sungai yang tak jauh dari mereka untuk mandi.

"Kita mandi baby"ujar Azura mengeluarkan keperluan mandi untuk mereka berdua.

"Maaf kan mommy belum bisa memandikan mu kau terlalu kecil mommy belum berani memandi kan mu jadi mommy memandikan mu dengan kain basah saja yah"celoteh Azura mencelub kan kain halus yang ia ambil dan segera mengelap tubuh baby Azora agar baby merasa nyaman.

Setelah selesai ia pun memakai popok juga membaluri tubuh baby Azora dengan minyak juga bedak tabur baby ke seluruh tubuh baby Azora barulah ia memakai baju yang nyaman untuk baby.

"Ok putri mommy sudah cantik,sekarang giliran mommy yang mandi dulu jadi anak baik di sini"ujar Azora meletak kan baby Azora di tenda setelah itu ia membersihkan tubuh nya sendiri. Tak ingin berlama-lama karna ia harus bekerja keras kembali Azura memakai baju dan makan di dalam tenda setelah itu ia menggendong baby Azora meninggalkan sungai dan kembali bekerja mengumpulkan papan dan kayu.

Menjelang sore Azura menyelesaikan pekerjaan nya naik ke atas pohon untuk istirahat sebentar mendengar tangisan baby Azora dengan cepat Azura menggendong baby Azora dan memeluk nya sebentar sebelum menyusui baby mungil itu.

Srek srek

"Suara apa itu"gumam Azura pelan menatap waspada ke bawah sambil mendekap erat baby Azora.

Tak lama terlihat harimau yang terluka keluar dari semak-semak tak jauh dari mereka.

"Astaga harimau"gumam Azura pelan menggelengkan kepala nya seperti nya keputusan nya untuk membuat rumah pohon memang benar karna ada binatang buas di hutan itu.

Azura meletak kan baby Azora di ayunan nya kembali setelah melihat baby Zora telah kenyang dan ia turun ke bawah untuk memeriksa harimau itu.

"Kelem ok aku tidak akan menyakiti mu hanya membantu mu saja"ujar Azura saat mata harimau itu menatap nya tajam seakan siap menerkam nya.

"Jangan bergerak aku janji tidak akan menyakiti mu"ujar Azura lagi berjalan pelan mendekati harimau itu dengan kotak obat di tangan nya yang ia keluarkan dari cincin nya.

Setelah merasa aman harimau itu tidak akan bergerak segera membuka kotak itu dan mulai mengobati luka harimau yang terlihat cukup dalam mungkin sebetan pedang.

"Ini akan sakit tapi aku jamin kau akan sembuh di buat nya seperti nya kau baru saja sebetan pedang luka mu agak dalam jadi aku menjahit nya"ujar Azura seperti mengobati manusia.

Ia membalut luka harimau itu dengan telaten setelah selesai ia tangan nya menepuk kepala harimau itu.

Puk puk puk

"Anak baik luka mu sudah aku perban jangan pergi jauh-jauh dulu sebelum luka mu sembuh ok"ujar Azura kembali memanjat pohon itu karna tadi ia meninggalkan baby Zora yang bangun.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!