DISKRIPSI.
"Jika berhasil tidak dipuji, jika gagal dicaci maki. Jika hilang tak akan dicari, jika mati tak ada yang mengakui".
Slogan seorang Intelijen.😎
💞Tidak ada manusia yang sempurna, begitupun Cinta.
Ibarat menunggu matahari di musim hujan, kadang Matahari muncul membuang mendung, atau terkadang Awan yang mendahului.
Dy selalu berharap kesempurnaan Cinta yang di curahkan oleh Aby dalam dekapan ke mesraan yang mendalam, mebuahkan benih yang nyata.
Tapi apa mau dikata Cinta terkadang hanyut di telan waktu, tidak bisa di kompromi untuk tetap berlabuh pada tempat yang telah di sepakati.
Dalam ke bingungan memilih, Dy pasrah menjadi Istri seorang Aktor Singapore, yang Rupawan.
Terus bagaimana dengan Dilan yang hatinya terkoyak??
Akankah Dy bisa melabuhkan Cintanya dengan sempurna kepada Dilan??
❤❤❤
Bab.1.
Sebulan telah berlalu, semenjak Dy memproklamirkan cintanya kepada Publik.
Baginya inilah kebahagiaan sejati..
Ternyata cinta itu sangat menggairahkan, membuat hari-harinya terus berarti.
Sekarang ada pelabuhan hati untuk mengadu, atau teman tidur yang mengasyikkan.
Tapi tetap ada pembatasan "area" karena Mereka belum menikah.😁
Dy merapikan semua barang-barangnya, hari ini Dy akan keluar dari Suite Room.
Beck telah menghadiahkan sebuah Rumah mungil di hari Ulang Tahunnya yang ke 21.
Dy sangat bersyukur....
Baginya Beck bukan hanya sekedar Orang tua, tapi lebih dari itu...
Beck adalah seorang malaikat yang selalu melindunginya.
" Nona, Mobil sudah siap, apa Kami sudah boleh mengangkat barangnya??."
" Silahkan, cuma ada 4 koper yang akan di bawa ," Sahut Dy kepada dua orang
Concierge yang membantunya.
Lega rasanya keluar dari Suite Room, semua mata Karyawan memandang hormat kepada Dy.
Dy membalas dengan senyuman kepada Karyawan yang berusaha bergaya ramah kepadanya.
Maklumlah Mereka sudah pada tahu, bahwa Dy adalah calon istri JM nya, disamping itu Dy adalah Owner nya, walaupun Saham Dy cuma 25% di Romero Hotel, tapi Dy bisa memecat karyawannya kalau ada yang salah.
" Maaf Nona, Saya di suruh Pak JM untuk menemani Nona," Kata Pak Made, Asmen ( Asisten Manager) pengganti Lopi datang buru-buru menghampirinya.
" Tidak apa apa Pak Made, barang-barang sudah di angkut ke Mobil," Sahut Dy tersenyum.
" Tapi Nona, Saya takut di marah JM," Tungkas Pak Made merasa kecewa karena ditolak oleh Dy.
" Nanti Saya menghubungi Pak JM, supaya Pak Made tidak di marah,"
" Trimakasih Nona, kalau ada kesulitan tolong hubungi Saya,"
" Trimakasih Pak Made," Sahut Dy mengangguk.
Pak Made mengikuti Dy sampai di Lobby.
" Nona, tolong katakan kepada Pak JM, Saya sudah bertemu Nona," Kata Pak Made pelan ketika Dy mau masuk ke Mobil.
" Oya Pak, nanti Saya sampaikan," Sahut Dy tersenyum. Pak made mengangguk takzim kepada Dy.
Mobil Lambhorgini itu leluar dari Romero Hotel dengan tatapan hormat dari semua
Karyawan. Dy memacu Mobilnya pelan
karena Mobil Hotel mengikutinya.
Tidak berapa lama Mereka memasuki kawasan perumahan Elite di Renon.
Beck membeli satu unit Rumah Minimalis semi Villa lengkap dengan kolam renang, Taman bermain, Gasebo dan tempat nge' gym. Garasinya cukup luas, 5 mobil dan dua motor bisa masuk.
Mobil berhenti tepat di depan pintu gerbang warna hitam.
Dy memencet Remote dan pintu gerbang terbuka lebar, kemudian pintu tertutup secara otomatis.
Dy memasukkan Mobilnya langsung ke Garasi di ikuti Mobil di belakangnya.
" Silahkan Pak, barangnya taruh disini saja." Kata Dy setelah turun dari Mobil.
" Ya Nona."
Kedua orang Concierge hotel yang membantunya menaruh 4 buah Koper Dy, berjejer di depan pintu Utama.
" Ada yang bisa Saya bantu lagi Nona?,"
" Cukup, trimakasih Pak," Sahut Dy lalu memberi sekedar tip kepada Mereka.
" Trimakasih Nona, Kami kembali ke Hotel," Kata Mereka, kemudian keluar dari Rumah Dy.
Dy Kemudian mengunci pintu gerbang dengan laser dan kembali masuk ke Rumah barunya.
Minggu lalu Dy sudah pernah diajak kesini oleh Beck dan Aby.
Malah Ulang Tahun Dy di adakan disini. Waktu itu tidak ada yang hadir, karena Beck memang merasahiakan tempat tinggal Dy.
Sebagai Intelijen, Dy tidak mau orang lain tahu tentang Rumahnya. Baginya ini sangat Privasi.
Dy membuka pintu utama dengan Sidik jari dan memasukkan kopernya. Kemudian Pintu akan tertutup secara otomatis.
Mata Dy menyapu keliling Ruangan, ternyata Ruang tamu ini sudah lengkap diisi dengan Furniture yang mewah.
Mebelnya dari Kayu Jati tua yang di plitur mengikuti serat.
Spon Sofanya dibungkus dengan Polyester hitam dan di hiasi lis warna emas.
Kemudian Dy ke ruang keluarga, disini terpampang lukisan dirinya dan Beck.
Ruangan ini ditata seperti di Hotel, lengkap dengan Televisi sampai tempat Karaoke. Serta karpet buatan Turki.
Dy ke Kamar utama, Ruangan ini cukup luas, terdapat tempat tidur King size dengan Sprei California, dan Bed Coper. Kamar mandi dalam, Bathtub, ruangan basah dan kering. serta ruangan ganti yang hanya disekat dengan partisi, serta Almari pakaian yang berjejer. Ada Etalase tempat Aksesoris dan Rak sepatu.
Dan.....
Dy terhenyak melihat Filling Cabinet tempat senjata rahasia agent.
Berarti Beck masih menginginkan Dy melanjutkan tugasnya.
Dy menarik nafas panjang, hatinya sangat sedih. ....
Mendadak Dy merasakan Kemewahan ini ditukarkan dengan Nyawanya.
Tidak ada gunanya bersedih, karena tidak ada pihak yang tahu.
Beck di Jakarta sedangkan Aby di Korea Selatan. Rasa sepi menyelimuti hatinya.
Dy melangkahkan Kakinya ke dapur, disini terdapat dapur basah, dapur kering serta ruang makan.
Ada 3 Kamar PRT ( pembantu rumah tangga) ukuran 3x4 dengan kamar mandi dalam dan disamping kamar mereka ada mesin cuci tempat mencuci dan menjemur pakaian.
Mungkin ini akan menjadi tempat favorit Mereka. Sebuah Bar mini yang tembus ke ruang belakang, ada taman serta kolam renang. Tersedia juga Ruangan SPA dan mesin pemijat kaki. Tidak jauh dari kolam ada tempat nge gym dan peralatannya.
Hanya tempat menembak saja tidak ada, disini juga ada Samsak .
Dy lalu naik ke lantai atas lewat tangga, karena tidak ada life seperti di Rumahnya di Jakarta.
Di atas ada lagi 3 kamar tidur langsung kamar mandi dalam dan kamar bersantai serta perpustakaan. Ruang tamunya luas.
Berarti cuma ada 4 kamar, dibawah 1 kamar dan diatas 3 kamar.
Langkah kaki Dy gontai menuju Ruang Tamu, pikirannya ke Aby.
Sudah tiga hari Aby ke Luar Negeri perjalanan Bisnis.
Perasaan kangen memenuhi jiwanya, membuat Dy malas berbenah.
Dy duduk dengan sebotol air mineral.
Tadinya Dy merasa senang, karena segala perlengkapan rumah ini telah terpenuhi.
Sampai hal sedetil-detilnya, misalnya ; pembalut wanita, cotton bud atau potongan kuku, kapas ....
Sungguh Beck sangat perhatian.
Tapi dibalik semua itu ada maksud tertentu yang menjeratnya.
Dy meraih ponselnya lalu berusaha Chatting dengan Aby.
" Yank, Aku sudah pindah Rumah, semua perlengkapan Rumah sudah ada, rupanya Beck telah membelinya.
Tapi Aku lihat ada Filling Cabinet tempat
Senjata Agent, Aku rasa Beck tidak "melepas" ku...😭 kirim.
Belum di balas, mungkin Aby lagi meeting.
Perbedaan waktu di Bali dengan Korsel hanya 1jam. Sekarang disini pukul.11.30 disana berarti pukul.12.30.... berarti Aby lagi makan siang, bukan meeting 😁
Mungkin Aby takut keselek Cangkang Kepiting makanya Aby ogah membalas
Chattingan. Sabarr...
"Yank, Beck menyogok Aku dengan segala
Kemewahan, supaya Aku tetap menjadi
Intelijen. Beck hanya ingin membunuhku
dan memisahkan cinta Kita." 😣 kirim..
Belum di balas...
Mungkin lagi bersama client risih Chattingan.
Sabarrr....
"Itulah sebabnya Aku tidak senang jatuh
Cinta, karena pikiranku akan terbelah, antara tugas dan cinta. Rasa takut akan
menusuk hatiku, mengoyak sanubariku
apabila Aku pergi menjalankan tugas."
😧 kirim...sabarr...belum dibalas.
" Yank, kemana sih Kamu, ini jam istirahat, jangan-jangan Kamu pelukan
sama Arkor (artis korea)." 😈
Sudah emosi tingkat Dewa, karena tidak kunjung dibalas....
" Yank, Aku mau berenang mumpung
Dilan datang...🖖🖖🖖 kirim.
Mungkin harus berbohong pikir Dy...
" Yank, jangan bikin Aku marah, Aku lagi Boarding Pass ...usir Dilan dari Rumah,"
👺👺👺👺
Ternyata itu caranya supaya di balas, Dy cuma tersenyum. Dasar pencemburu..
" Wkwkwk...🤣🤣🤣
**********
Bab.2.
Dy menutup ponselnya, menarik kopernya ke kamar ganti. Setelah itu Dy mulai merapikan semua barang-barangnya.
Almari nya berjejer tiga, berarti untuk Aby satu. Tapi apakah Aby mau tinggal disini?
Masalahnya Dy belum menikah, Aby tidak Amnesia lagi, tidak menjadi target pembunuhan.
Masalah ini harus di bicarakan dengan Aby, karena kurang pantas tinggal berdua dalam keadaan belum menikah.
Semoga saja Aby mengerti. Bathin Dy.
Dy masih bersih-bersih ketika Aby mengirim foto, duduk berdua dengan cewek cantik di Bandara Incheon Korea.
" Apakah Kamu tidak cemburu dengan
Cewek disampingku? " 😁
Aby mulai DM lewat Instagram.
Bussyeet dah... dasar kampret!!.
Dy bingung gimana caranya membalas.
Setelah berpikir sejenak Dy punya ide.
" Yang duduk disampingmu itu dulunya
Cowok, Aku tidak menyangka bisa cantik
begitu. Kamu hati-hati saja, memang Korsel tempat Operasi plastik yang hebat."
🤣🤣 kirim...
Lama Aby tidak membalas.
Mampuss loe. Grutu Dy sebal.
"Masih hidup Yank, lihatin donk cewek cantikmu...😁 kirim..
Aby tetap tidak membalas, Dy tertawa ngakak.
" Maaf Yank, Aku agak lama membalas,
soalnya Cewek itu sudah Aku "coba" di
Toilet, ternyata " barangnya" asli. 😍👍
Aby membalas..
" Abyyy...
Awas Kamu...😈😈😈 kirim.
" Jangan marah Sayank, masih "utuh"
koq, nanti di Rumah bisa Kamu periksa, bila ada waktu luang bisa di coba.
Gratis koq 😁😁 balas Aby membuat
Dy gregetan.
"Oke cantikku, pesawat sudah Boarding tunggu Ya. I love you, Aku untukmu 💘💘
balas Aby seraya menutup ponselnya.
KEBANDARA.
Hari ini tidak begitu panas, Dy menyetir Mobilnya dengan kecepatan sedang.
Suara dari James Blake, Limit To Your Lover menghibur dirinya dalam menyusuri jalan menuju Bandara.
Dari pukul .20.15 Dy menunggu kedatangan Aby dari Korea Selatan.
Biasanya perjalanan dari sana memakan waktu 6jam 55menit kalau pesawat tidak Delay. Sambil menunggu Aby,
Dy mencoba mengorek keterangan dari Papanya, tentang rencana ke depan yang mungkin ada di otak Beck.
" Hello Papaa...."
" Bagaimana Sayank, apa Kamu sudah menempati Rumah mungilmu?."
" Sudah Paa, Aku sangat menikmati."
" Syukurlah, Apa Aby sudah datang dari Korsel"?.
" Belum, Aku lagi menunggu Dia. Aku lagi di Bandara."
" Baguslah, Anak Papaa sekarang sudah mengerti cinta."
" Tapi Papa tidak mengerti cintaku."
" Maksudmu apa sayank".?
" Kapan Papa akan memberi Aku tugas?, tanganku sudah gatal ingin menembak
orang." Sindir Dy, mengingat ada filling cabinet di Rumah barunya.
" Sayank, apakah Kamu serius?, memang ada beberapa tugas ringan yang bisa Kamu ambil.
Pertama menjadi mata-mata dari Artis terkenal untuk suaminya yang lagi berselingkuh.
Kedua menjadi Bodyguard
Seorang Aktor yang menjadi target pembunuhan.
Yang terakhir adalah mengungkap kasus pencucian uang yang marak terjadi disini."
Jelas Beck.
" Ow gitu, berarti semua kemewahan yang Papa berikan ini jawabannya."
" Apa maksudmu sayank?."
" Tidak apa-apa Paa, Aku akan mengambil tugas menjadi Bodyguard."
" Tapi itu paling berbahaya sayank, dan tempatnya di Singapore."
" Aku senang yang berbahaya." Sahut Dy kecewa terhadap Beck. Hatinya sakit.
Dulu waktu Dy habis tertembak, Beck menangis dan berjanji untuk membebaskan dirinya dari tugas.
Tapi semua itu bohong, Beck hanya ingin membunuhKu. Bathin Dy sedih.
Dy keluar dari parkiran ketika Aby menyuruhnya ke Arrival atau bagian ke datangan.
Dy membuka atap Mobil supaya Aby melihatnya. Di Bali Pulaunya kecil, tapi banyak banget Bulenya, dan yang membikin Dy kagum adalah kendaraan Mereka yang canggih.
Di jalanan Mobil sports berseliweran dengan segala merk.
Aby melambaikan tangannya ketika Dy sudah hampir dekat.
Sebuah kecupan mesra mendarat di bibir Dy, ketika Aby sudah duduk di Mobil.
Aby tersenyum rindu memandang kekasihnya.
Akhirnya Mobil melaju meninggalkan Bandara. Wajah Aby terlihat cerah duduk disamping Dy. Sepanjang perjalanan pulang Dy lebih banyak diam dan melamun. Pembicaraannya dengan Beck masih terngiang.
Tadinya Dy mau mengusulkan supaya Aby pindah dari Rumah.
Tapi akhirnya Dy akan membiarkan Aby menginap disitu.
" Yank, kenapa Kamu diam?, apa Kamu
sakit.? Tanya Aby merasa ada perubahan sikap dari Dy.
":Aku tidak enak badan." Sahut Dy pelan.
" Aku yang nyetir, Kamu istirahat saja.? Kata Aby khawatir.
Dy hanya tersenyum, mungkin karena didikan Beck, Dy selalu merasa lebih kuat dan lebih bisa melindungi Aby.
Dimatanya Aby itu lemah, cengeng....
" Yank, semenjak Kita bertemu dan sekarang berpacaran, Aku merasa Kamu lebih dari lelaki. Apa Kamu menganggap Aku lemah".?
Tanya Aby.
Dari dulu Aby ingin mempertanyakan sikap Dy yang mendominasi.
" Ya.."Jawab Dy tersenyum. Aby tahu Dy terpaksa untuk tersenyum.
Pasti ada sesuatu yang membuat Dy tidak ceria. Aby akan bertanya nanti.
Dy membelokkan Mobilnya ke Restoran Bebek Nusantara. Disini semua serba bebek tapi diolah dengan Varian yang berbeda.
" Kita makan dulu." Ajak Dy turun dari Mobil. Selalu begitu. Dy tidak pernah bertanya apa Aby mau makan atau tidak.
Padahal Aby mau mengajak Dy supaya makan di Restoran Korea.
" Yank, Kamu mau yang mana"? Tanya Dy menyodorkan menu ke Aby.
Walaupun hati Aby sedikit dongkol, tapi Aby berusaha tersenyum.
Rindunya dengan Dy sudah setinggi gunung Himalaya.
Aby ingin acara makan bebek ini cepat selesai. Namun sepertinya Dy malah sengaja mengulur waktu pulang.
Padahal Aby sudah rindu banget.
MEMBEKUKAN HATI.
Habis makan Dy masih bingung mau mengajak Aby kemana, otaknya masih stres memikirkan omongan Beck.
" Yank, Kita muter-muter dulu ya." Kata Dy tanpa menunggu persetujuan Aby.
Mobil mengambil lajur kanan dan melaju mengelilingi Kota Denpasar.
Perut Aby terasa sudah mual saking dongkolnya. Senyum rindunya sudah berubah menjadi senyum drakula.
Dasar anaknya Beck selalu semau gue.
Bisik Aby dalam hati.
" Yank, apa Kamu tidak kangen pelukanku?atau ciumanku".? Akhirnya keluar juga unek-unek dari Aby.
" Biasa saja ". Sahut Dy tanpa menoleh
Aduuhh...jangan-jangan Dy sudah dapat
yang lebih hot, misalnya Dilan. Pikir
Aby kesal.
" Yank, Dilan tadi ada kerumah atau ada cowok lain yang datang"?.
" Tadi ada dua orang ... ." Potong Dy cepat.
" Siapa itu ".? Tanya Aby mulai tidak enak hati. Dy sengaja diam, supaya Aby penasaran. Aby yang tidak di jawab pertanyaannya tambah cemburu.
" Kita pulang"!!. Perintah Aby tegas. Mukanya sudah tegang.
" Hee..yang datang porter hotelmu, Mereka yang bantu Aku bawa barang ke rumah." Sahut Dy membuat Aby tersenyum.
" Jangan sampai Dilan yang datang, itu rival beratku," Kata Aby jujur.
" Kenapa Kamu menganggap Dilan rival beratmu?, ada Gama juga."
Tanya Dy penasaran.
" Mau tau aja, itu rahasia Cowok."
Sahut Aby berteka teki.
" Manusia punya kelebihan dan kekurangan, jangan rendah hati." kata Dy tersenyum tipis.
" Aku tidak rendah hati, malah Aku bersyukur
bisa mengalahkan Dilan untuk.merebut cintamu."
" Yank, Apa rencanamu setelah hari Ini."
tanya Dy ingin tahu apa yang ada di otak
Aby. supaya Dy bisa mengambil sikap.
" Tidak ada rencana apa-apa, karena target
awal untuk kapasitas Hotel sudah terpenuhi.
mungkin bulan depan Kita akan mendatangkan Tamu Asia." sahut Aby.
Dy merasa kecewa atas pikiran Aby, tidak
sedikitpun Aby menyinggung tentang
rencana pernikahan atau ikatan cinta Mereka.
Keinginan Dy supaya Aby mengajaknya segera menikah pupus sudah.
" Yank, apa Kamu mencintaiku"??. tanya Dy
penasaran.
" Ya lah, kenapa ini Kamu tanyakan."
" Kepingin tahu saja." sahut Dy.
Aby memandang Dy dari samping mencoba mencari jawaban dari wajah Dy.
tapi tidak ada yang istimewa.
********
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!