NovelToon NovelToon

SAY YOU LOVE ME TOO

Prolog

Mu Fei anak pertama dari raja Mu Ying.

Mu Fei sendiri memiliki karakter yang kuat dan tangguh, selain itu ayahnya sendiri mengangkat dia menjadi seorang jenderal wanita.

semua orang berpikir bahwa Mu Ying adalah raja gila, bagaimana tidak, putri kandungnya sendiri dia jadikan seperti itu.

namun berbeda pula dengan pemikiran Mu Fei, menurutnya ayahnya adalah orang yang paling mengerti dirinya. walau begitu, ayahnya juga sering mengkhawatirkan dirinya, bahkan dia selalu mengingatkan kepada anaknya untuk tetap berhati-hati.....

tahun demi tahun telah berlalu, kini pasukan Mu Fei sedang berperang dengan kerajaan iceland. demi memperkuat wilayah, Mu Fei rela kehilangan banyak orang....

"kalian jangan menyerah, aku berjanji, aku akan menggunakan nyawaku untuk melindungi kalian!!!." ujar Mu Fei dengan penuh semangat.

para prajurit yang mendengar hal itu sontak bersemangat....

saking semangatnya mereka seketika berteriak menyebut nama Mu Fei.....

"Mu Fei kau adalah pahlawan kami." teriak pada prajurit yang membuat Mu Fei senang.

selama 3 hari mereka terus berperang hingga akhirnya pasukan Mu Fei kalah. demi menepati janjinya, dia rela menggunakan nyawanya untuk melindungi para pasukan....

"kalian boleh saja membunuhku, namun tidak dengan mereka!!.

jika kalian tetap membunuh mereka semua, bahkan jika aku mati sekalipun aku akan bangkit dan menyiksa kalian!!." ujar Mu Fei yang penuh dengan darah.

demi menyelamatkan mereka, Mu Fei rela memberi informasi kepada para pasukan dari kerajaan iceland.

"jika kalian bisa tangkap aku, jika kalian semua benar-benar bisa menangkapku, aku akan memberikan bocoran tentang informasi kemiliteran kepada kalian." ujar Mu Fei yang awalnya tak dipercayai mereka.

"bagaimana kami bisa mempercayai orang sepertimu?." ujar salah satu dari mereka.

"apa kalian lupa, aku adalah putri pertama dari raja Mu Ying, pastinya aku tau semua tentang itu. ditambah lagi aku adalah jenderal utama disana, ayahku memberi kepercayaan sepenuhnya kepadaku.

jika kalian benar-benar ingin tau, aku akan dengan senang hati memberitahu. namun dengan satu syarat tangkap aku." ujar Mu Fei yang mungkin berniat mengalihkan semua perhatian mereka.

setelah Alihan perhatian mereka berubah fokus ke Mu Fei, kini saatnya dia membawa mereka didekat jurang.

setelah beberapa menit diberlari disana, kini dia hampir saja terpeleset.

namun karna hal itu, dirinya malah ditangkap oleh jenderal dari kerajaan iceland.

"sayang sekali kau sudah ada ditanganku, cepat katakan informasinya." titah jenderal itu sambil membentak ditelinga Mu Fei.

"kau ingin tau.."

"tentu saja, katakan yang sebenarnya."

"informasinya adalah, kerajaan kalian paling sampah dan sok kuat diantara banyak kerajaan lain." bisik pelan ditelinga jenderal itu.

jenderal itu yang mendengarnya seketika kesal dan menendang tubuhnya kejurang, saat dia tak seimbang, dirinya malah jatuh kesana.

namun sesaat dia hampir terjatuh, dia masih sempat tersenyum dan berkata sesuatu hal yang menyenangkan.

"aku akan mengingat semua hal senang disini, ayahanda dan ibunda, maaf aku tak menuruti perintah kalian semua."

setelah ia menutup mata, dia berharap setelah kejadian ini dia akan hidup dengan senang.

namun siapa sangka, saat ia terjatuh, dirinya malah berada ditempat yang berbeda. ya dunia yang penuh dengan alat canggih dan juga otomatis.

namun karna Mu Fei yang masih sedikit sakit, dirinya harus pingsan selama beberapa hari.

setelah 3 hari dia berada disana, dirinya masih tak kunjung bangun, hingga akhirnya dia bertemu dengan 4orang remaja yang sedang mendaki.

"ehhh guys...guys...ada orang kayaknya."

"mana Mengmeng?."

"itu yang make baju hitam sama rompi."

"kok lu bisa ngelihat, padahal gua nggak nampak bajunya."

"mata lu rusak kali, yok kesana siapa tau dia butuh bantuan."

merekapun dengan segera menghampiri Mu Fei yang masih pingsan, terlihat sekali wajah dan juga tubuh Mu Fei yang penuh dengan darah.

salah satu teman mereka yang melihat itu justru merasa takut dan jijik, ternyata dia memiliki fobia terhadap darah.

"dia udah mati kali."

"sttt...jangan ngomong gitu!!."

tiba-tiba salah satu temannya maju dan mendekati Mu Fei, ternyata dia akan memeriksa nafas Mu Fei.

saat dia memeriksa, dirinya merasa heran, ternyata nadi Mu Fei sangat normal dan nafasnya juga begitu.

"aneh, kenapa dia baik-baik saja, coba kalian panggil, mungkin aja dia lagi ngeprank kita."

"oke, bentar gua idupin dulu Hp gua buat bangunin dia."

setelah dia menggunakan hpnya untuk membangun Mu Fei, namun yang terjadi tetaplah sama. Mu Fei masih tak kunjung sadar, mereka segera paham dan langsung menggendong Mu Fei untuk dibawa kerumah sakit.

"Mengmeng, telpon guru minta izin, kali ini kita kayaknya gagal buat ngedaki."

"siap, Xiao Lin."

setelah selesai semua hal, mereka bergegas keluar dari hutan dan mencari mobil untuk pergi ke kota kembali.

selama beberapa jam, Mu Fei masih tak kunjung bangun juga. mereka semua sedikit khawatir dengan kondisi seperti ini.

"didalam medis kayaknya ini nggak pernah terjadi deh."

"bawa aja dulu kerumah sakit, siapa tau mereka paham."

sesampainya mereka dirumah sakit, mereka dengan segera pergi mencari suster dan juga dokter untuk melihat kondisinya.

menit ke menit telah berlalu, setelahnya muncul dokter yang selesai memeriksanya.

"teman kalian baik-baik saja, walau ada beberapa tusukan tapi tidak sampai menembus keorgannya. dia tidak sadarkan diri, karna kekurangan darah atau mungkin mengalami hal." jelas dokter yang membuat mereka lega.

"makasih Dok."

setelahnya dokter pergi dan membiarkan mereka masuk kedalam untuk melihat kondisi Mu Fei.

"lu kenal kagak dia siapa?."

"Mu Fei..." ujar Xiao Lin yang mengagetkan mereka.

"tumben lu nyebut nama jenderal itu."

"bukan nyebut, gua lagi baca ini. dia tadi bawa ini pas gua gendong dia, bahkan saat dimobil gua juga ngelihat ada sebuah giok dipinggangnya."

"beneran, coba lihat asli kagak, kalo asli gile Sultan bener bisa buat yang mirip aslinya."

"kayaknya asli deh, lihat aja permata ini bagus banget, aku nggak pernah lihat modelan kayak gini."

"ehhh Xiao Lin, coba lu tanya ke kakek lu, siapa tau dia paham tentang giok kayak gini."

"oke nanti gua tanya, btw kita nggak boleh ninggalin dia sendirian disini, salah satu dari kita harus ngejaga dia malam ini."

"gua aja gimana."

"Mengmeng serius lu mau?."

"eumm...lagipun sesama wanita pasti dia mengerti."

"okelah, gua pergi dulu. penasaran banget gua sama giok ini."

"oke, gua juga mau pulang bentar, nanti gua balek lagi."

"dek, kakak pulang dulu, mau bilang kemama buat izinin kamu disini malam ini."

"oke kak, guys, thanks ya. gua ngelihat didalam dulu."

disisi lain tempat dimana dunia kerajaan, kini mereka semua heboh dengan hilangnya Mu Fei...

CHAPTER 1

...(HAPPY READING ALL)...

☘️.

kelahiran Mu Fei.

ditanggal 14 Mei, malam itu terdengar suara teriakan wanita yang sangat kesakitan. disitu terdapat banyak orang menyaksikan semuanya.

bahkan langit yang tadinya mendung kini berubah menjadi cerah, para pelayan dan juga masyarakat disana takjub akan hal itu.

mereka berpikir bahwa anak pertama ini adalah anak paling beruntung nantinya, namun selama beberapa jam kemudian, lahirlah seorang bayi yang sehat.

semua orang yang melihatnya ikut senang dan juga terpesona akan keindahannya, namun siapa sangka anak pertama ini adalah seorang perempuan.

"raja dan permaisuri, anak kalian adalah perempuan. jadi bagaimana?."

"tidak peduli anak ini perempuan atau laki-laki, walau ini tidak sesuai dengan harapan kami, tapi tetap saja anak ini adalah anak pertama kami.

kami akan melindungi dan juga menyayanginya, walau begitu, kami yakin pasti suatu hari nanti kami akan mendapatkan bayi laki-laki." ujar raja tersebut sambil menggendong anaknya.

dia berjalan dari dalam istana keluar untuk memberi kabar kesemua orang...

"wahai para rakyatku, akan kuperkenalkan anak pertama kami, dia adalah Mu Fei, putri pertama dari kerajaan mystic."

para rakyat tak menyangka anak perempuan raja dan ratu adalah seorang perempuan, namun walau begitu mereka tetap membanggakannya.

"putri Mu Fei...putri Mu Fei..." teriak para rakyat yang membuat raja tersentuh.

raja yang melihat Mu Fei seketika senang akan hal ini, walau raja tau suatu hari mereka akan menghadapi bahaya.

namun walau begitu, raja tetap dengan tegar mencoba berdamai dengan semua hal.

"Mu Fei, ayahanda berharap suatu hari kamu akan meneruskan segalanya, dan juga semoga suatu hari kamu bisa melindungi semua umat manusia.

kegagalan demi kegagalan pasti akan terjadi, ayahanda hanya berharap agar kamu hidup dengan aman dan damai." ujar raja sambil mengelus pelan pipi anaknya.

pagi kemudian, kabar anak pertama dari raja Mu Ying sudah lahir.

rumor semuanya terdengar sampai kekerajaan iceland....

"ternyata anak Mu Ying sudah lahir, sungguh kebetulan bertepatan dengan lahirnya putra mahkota kita." ujar raja Iceland sambil menoleh kearah bayi laki-laki.

ya bayi itu adalah putra mahkota, saat bayi itu lahir, dengan segera raja Iceland memberitahu kepada para rakyatnya bahwa bayi itu adalah putra mahkota yang akan meneruskan segalanya.

setelah itu, raja Iceland yang tadinya sibuk melihat bayinya kini malah berfokus kesalah satu pelayan yang sedang bergosip ria.

"tau nggak kalian, ternyata anak pertama raja Mu Ying itu adalah perempuan. ada juga yang memberi rumor katanya anak perempuan itu mungkin akan menjadi penerusnya."

"aku tidak pernah mendengar hal itu, tapi jika benar apa tidak kelihatan lain."

"itulah makanya semua orang penasaran dengan jawaban raja Mu Ying."

begitulah kira-kira gosip para pelayan yang sedang membahas Mu Fei.

namun siapa sangka, 15 tahun telah berlalu, kini Mu Fei sendiri sudah remaja. terlihat jelas dia menjadi remaja wanita yang kuat dan tangguh.

tanpa pikir panjang terkadang dia nekat mengikuti ajaran militer, bahkan jenderal disana takut jika nanti raja tau kelakuan anaknya begitu.

kali ini Mu Fei berniat kembali latihan militer seperti biasa, namun tiba-tiba datanglah raja berserta para prajurit yang menjaganya.

Mu Fei yang melihat itu justru kesal dan memikirkan cara untuk pergi kesana tanpa diketahui.

"apa yang harus aku lakukan, ahah aku punya ide." ujar Mu Fei yang turun secara perlahan dari dinding pembatas.

setelahnya ia berlari kearah taman yang biasanya dikunjungi raja. ya terlihat ada seorang remaja laki-laki disana.

dengan badan yang tinggi dan sangat periang, selain itu wajah mempesonanya membuat para wanita menyukainya.

ya orang itu adalah Mu Xiao Bi, dia adalah anak kedua raja dan juga selir pertama.

Mu Xiao Bi dengan Mu Fei sangatlah dekat, saking dekatnya terkadang Mu Fei selalu meminta bantuan kepadanya. karna ia tau bahwa ayahandanya sangat menyayangi dia.

"Mu Xiao Bi, aku butuh bantuanmu!!."

dia terus berlari dan berteriak, dia tak melihat bahwa didekat kakinya ada sebuah rating pohon yang lumayan besar.

saat dia berlari kesana, Mu Xiao Bi terus memperingatkan kepadanya.

"Kakak Fei, hati-hati dibawah kakimu ada rating pohon."

saat mendengar hal itu seketika dia sadar dan berhenti, namun karna ia berlari dengan kencang membuat dirinya tak bisa berhenti dan tersandung.

dengan segera Mu Xiao Bi langsung menangkap tubuh Mu Fei agar tidak jatuh.

"kakak baik-baik saja?."

"aku baik-baik saja, terimakasih sudah menolongku."

"sama-sama, kakak kenapa datang kemari?, biasanya ketika Kakak datang kesini pasti ada maunya."

"heheheh adikku memang paling pandai soal beginian. adik, tolong kakak...kakak ingin latihan tapi ada ayahandanya disana."

"terus apa yang bisa aku bantu?."

"pertanyaan bagus, tolong alihkan perhatian ayahanda, dengan begitu aku masih punya kesempatan untuk latihan."

"baiklah, ayo jalan kesana."

merekapun berjalan bersama, terlihat bukan diantara mereka salah satunya ada yang anggun.

ya benar Mu Xiao Bi dari kecil sudah diajarkan caranya bersikap anggun dan sopan, berbeda pula dengan Mu Fei dia selalu menolak hal itu.

karna sifatnya yang berbeda jauh, membuat dirinya dijauhi oleh para pelayan wanita. bahkan sebenarnya yang sering berbicara dengannya adalah pelayan laki-laki ataupun penjaga disana.

karna sejujurnya hanya merekalah yang sedikit paham arti dari maksud ucapan Mu Fei, bahkan para penjaga lumayan suka dengan sifat Mu Fei.

disaat mereka bosan tidak ada hiburan, disitu ada Mu Fei yang selalu membuat keceriaan dan selalu membuat mereka merasa nyaman.

salah satu penjaga disana sangatlah perhatian dengannya, bahkan Mu Fei merasa sangat nyaman jika didekatnya.

ada yang bilang bahwa sebenarnya penjaga itu menyukai Mu Fei, namun Mu Fei sendiri biasa saja terhadapnya.

ya penjaga itu adalah Liu Yi, dia adalah salah satu prajurit yang lumayan kuat disana. dia terkadang sering mengajar para prajurit junior yang baru memasuki area.

walau begitu, Mu Fei sendiri menganggapnya seperti kakak laki-laki yang kuat, dia bercita-cita untuk menjadi seorang jenderal yang tangguh dan berani.

dia ingin melindungi semua orang dengan usahanya sendiri, bahkan dirinya ingin mempunyai kemampuan untuk membantu semua orang.

"kakak, aku duluan, nanti saat ayahanda sudah pergi baru kakak masuk kesana."

"siap, rencana ini memang seperti apa yang ingin kulakukan."

"iya deh kakak emang paling jenius."

"bisa aja, cepetan sana nanti keburu ayahanda ngomong serius disana."

"oke, aku pergi dulu."

setelahnya Mu Xiao Bi langsung pergi kearah raja dan mencoba mengalihkan segalanya.

"ayahanda... ayahanda bisa mengajari bagaimana caranya berbicara ketika sedang rapat?."

"wah... akhirnya kamu mau juga diajarin, sini ikut ayahanda keistana. kita latihan disana gimana?."

"baik ayahanda aku akan mengikutimu."

..."SEGALA SESUATU MEMILIKI KESUDAHAN, YANG SUDAH BERAKHIR BIARLAH BERLALU DAN YAKINLAH SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA."...

...<(unknown)>...

to be continued

mohon maaf jika ada kesalahan kata atau typo dimohon maafkan, saya memang suka eror kalo ngetik.

btw jangan tersinggung atau apapun itu ya, saya disini hanya melanjutkan hobi saya saja'-'

btw jangan lupa dibaca, like, dan difavoritkan, semoga kalian suka ceritanya^^

(Phoenix Amazone**)

CHAPTER 2

...(HAPPY READING ALL)...

☘️.

Rahasia Terbongkar.

menit ke menit telah berlalu, Mu Fei yang melihat ayahanda dan juga adiknya sudah pergi, kini berjalan pelan menuju barisan para pasukan.

dirinya selalu ingin menjadi salah satu bagian dari pasukan, karna sejujurnya yang ada dipikirannya adalah kedamaian dan keamanan para rakyat.

dia tidak peduli apa kata orang, yang dia pedulikan hanya hal itu saja. begitu mudah namun sulit untuk melakukannya.

Mu Fei yang senang karna bisa ikut latihan kini terkekeh pelan....

dia tak menyadari bahwa sebenarnya ayahandanya tak pernah pergi.

malahan ayahandanya tau kalau anak perempuan pertamanya itu selalu ikut latihan, walau dia selalu ditolak, namun dia selalu memaksa.

"Mu Fei...." teriak pria yang bersuara besar.

Mu Fei yang merasa dirinya terpanggil kini menoleh keasal suara. namun saat ia melihat ternyata orang yang berteriak memanggilnya adalah ayahandanya sendiri.

"ayahanda, kenapa ayahanda masih ada disini?."

"bagus sekali, anak perempuanku satu-satunya yang sudah remaja kini pintar berbohong. kenapa...kenapa kamu tidak pernah bilang hal ini.

ayahanda tidak pernah mengajarkan dirimu berbohong, dan satu lagi kenapa kamu ikut latihan militer?." ujar ayahanda yang lalu dijawab oleh Mu Fei.

"ayahanda ini adalah kemauanku sendiri, ayahanda aku punya impian tersendiri. mungkin terdengar mudah diucap, namun aku punya pemikiran lain.

aku mohon ayahanda, aku ingin melindungi rakyat dan menjaga mereka semua." ujar Mu Fei yang lalu berlutut dihadapan raja.

raja Mu Ying yang melihat anaknya itu merasa tak tega jadi langsung menyuruhnya berdiri....

"jika itu maumu, maka lakukan seperti apa yang kamu mau. ayahanda akan memberi kejutan kecil untukmu." ujar raja Mu Ying yang membuat Mu Fei penasaran.

"apa itu ayahanda?."

"kamu akan tau besok." jawab raja yang lalu pergi meninggalkan Mu Fei sekaligus Mu Xiao Bi disana.

Mu Fei yang penasaran hanya menatap mata Mu Xiao Bi. dia masih terheran dengan apa yang dimaksud ayahandanya itu.

"adik, kenapa ayahanda masih ada disini, bukannya dia pergi keistana bersamamu."

"jadi begini kak...."

adiknyapun terus bercerita hingga akhirnya Mu Fei mengerti inti utama cerita itu. jadi sebenarnya rencana Mu Fei kali ini gagal total.

"sudah kuduga, akan ada waktunya aku ketahuan."

"maafkan aku kak."

"ini bukan salahmu, seharusnya ini kesalahanku."

setelahnya ia pergi dengan kepala yang terus menunduk. dia masih penasaran dengan apa yang terjadi besok.

malampun tiba, Mu Fei yang masih penasaran malah tak bisa tertidur. dia terus menerus memikirkan apa yang akan terjadi keesokkan harinya.

"ayahanda selalu membuatku penasaran."

Mu Fei terus menghela nafas, hingga tanpa sadar dia tertidur diluar dengan sendirinya.

pagi mulai tiba, matahari kini menyinari wajah cantik Mu Fei, namun siapa sangka tidur nyenyaknya itu harus terganggu karna seseorang menyiramnya.

ya orang yang berani menyiramnya adalah pelayan kepercayaan selir Yue.

pelayan itu selalu bersikap kasar kepada Mu Fei, bahkan saat Mu Fei masih kecil dia selalu berkata kasar.

"hey bangun, jika tidak bangun lagi maka aku akan menyirammu lagi."

namun perkataan pelayan itu tidak pernah dituruti oleh Mu Fei, bahkan Mu Fei selalu mengerjainya.

"saat dirimu menyiramku lagi, disitulah dirimu akan malu."

Mu Fei yang sudah sadar selalu menyiapkan rencana dengan matang. namun saat pelayan itu ingin menyiramnya lagi, dengan segera adiknya datang.

dengan begitu rencana Mu Fei gagal...

"hey berani sekali dirimu menyiram kakakku!!."

"pangeran, maaf saya hanya ingin membangunkannya."

"apakah caramu ini benar?, heh...segera pergi cepat!!!." bentak Mu Xiao Bi yang membuat pelayan itu pergi.

namun siapa sangka lagi, ternyata ada sebuah perangkap didekatnya itu, dengan segera saat pelayan itu pergi dia langsung menarik sebuah tali dipunggungnya.

terlihat ada air berwarna hitam turun dari atas dan menyirami sekujur tubuh pelayan itu. Mu Fei yang puas mengerjainya kini membuka mata.

"bagaimana enak bukan disiram?."

adiknya yang melihat itu justru terkekeh kecil, dia malah mendukung apa yang dilakukan kakaknya itu.

karna terkadang apa yang ia lakukan sebenarnya adalah hal yang akan menjadi kebaikan. dia hanya ingin membantu seseorang....

"kakak bisa saja ngerjain dia."

"tentu saja bisa, itu hanya sementara saja, karna mungkin setiap hari aku akan mengerjainya."

setelah selesai berbicara, Mu Fei dengan segera berdiri... "aku kedalam untuk mandi sebentar."

adiknyapun mengangguk pelan, dengan segera pula Mu Fei berjalan pelan masuk kedalam kediamannya.

terlihat Mu Fei masuk kesalah satu pemandian air panas. ia akan mandi disana sambil menghilangkan rasa sakit ditubuhnya.

ternyata selama beberapa tahun ini, dia selalu disiksa, dari kecil dia sudah diperlakukan dengan tidak adil. apalagi jika orang itu adalah selir Yue....

selir Yue adalah ibu dari Mu Ling, Mu Ling sendiri adalah anak keempat dari 6 bersaudara.

sedangkan anak ketiga raja Mu Ying adalah saudara kembar dari Mu Xiao Bi. namanya adalah Mu Xiao Di, panggilannya adalah Didi.

Mu Fei termasuk anak yang lumayan kuat, tangguh, dan juga cerdik. disaat dirinya disiksa dan ditindas, dia bukannya malah melapor.

malahan dia mengerjai mereka habis-habisan, oleh karna itu dia mulai semakin dibenci oleh para pelayan. terkhusus lagi pelayan selir Yue.

"selir Yue, aku ingat setiap kali dia menyiksaku, kejadian saat itu tak akan pernah kulupakan, bila perlu aku harus berbuat sesuatu agar mereka paham.

namun jika aku melukai selir Yue, maka ayahanda akan marah besar kepadaku, masih mendingan jika dia hanya marah kepadaku.

jika yang nanti dimarahi adalah ibunda maka aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri." bathin Mu Fei yang terus kesal.

menit ke menit telah berlalu, kini dia sudah selesai mandi. terlihat ada sebuah pakaian yang lumayan mewah diatas ranjangnya.

awalnya Mu Fei kebingungan, namun salah satu pelayan ibundanya berkata sesuatu.... "raja Mu Ying ingin aku memberikanmu pakaian ini."

"tapi ini terlalu mewah, bagaimana jika ini tidak cocok denganku?."

"raja Mu Ying sudah memilih yang paling bagus diantaranya, dan pastinya ini akan sangat cocok dengan putri."

setelah dipaksa akhirnya diapun menyerah dan memakai pakaian itu. terlihat sekali pakaian yang ia kenakan kali ini sangatlah bagus dan mewah.

warna pakaiannya juga bagus untuk kulitnya, ditambah dengan sedikit riasan kecil membuat Mu Fei semakin cantik.

namun dengan sifat tomboy dan juga jiwa lakinya meronta, dia terus menerus menolak untuk memakai riasan yang tebal.

Mu Fei hanya ingin menjadi dirinya sendiri tanpa ada kekurangan lagi, dia lebih suka natural kebanding menambah sesuatu yang belum tentu cocok untuknya.

setelah selesai memakai pakaian dan juga riasan, dia dengan segera keluar dari kediamannya dan menuju kearah adiknya.

"bagaimana adik, menurutmu ini sangat anehkan?."

"kakak cantik sekali."

mendengar ucapan itu justru membuat Mu Fei merasa tak nyaman.

..."SETIAP DETIK SANGATLAH BERHARGA KARENA WAKTU MENGETAHUI BANYAK HAL, TERMASUK RAHASIA HATI."...

to be continued

mohon maaf jika ada kesalahan kata atau typo dimohon maafkan, saya memang suka eror kalo ngetik.

btw jangan tersinggung atau apapun itu ya, saya disini hanya melanjutkan hobi saya saja'-'

btw jangan lupa dibaca, like, dan difavoritkan, semoga kalian suka ceritanya^^

(Phoenix Amazone**)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!