Ye Xuan seorang pegawai negeri sipil berumur 35 tahun, ia bekerja selama 8 jam sehari dalam 6 hari seminggu. Banyak yang mengira pekerjaan pegawai sangat ringan, nyatanya tidak untuk Ye Xuan yang mengerjakan hampir 70% pekerjaan di kantornya.
Dia bekerja keras demi kekasihnya yang bernama Li Qingyin, mereka sudah berpacaran selama 10 tahun dan tahun ini berencana untuk menikah.
Suara ponsel terdengar, Ye Xuan langsung mengangkatnya. Matanya tampak tidak percaya dengan apa yang dikatakan kekasihnya.
“Kenapa? Kita sudah 10 tahun menjalani ini. Pernikahan kita tinggal 2 bulan lagi?” ucap Ye Xuan dengan suara terbata-bata.
Jawaban Li Qingyin tidak terlalu jelas karena Ye Xuan masih bersedih, yang pasti kekasihnya telah menemukan orang lain. Teleponnya di tutup dan Ye Xuan tampak sedih, dia langsung berlari keluar kantor menuju kedai minuman. Setelah minum terlalu banyak, Ye Xuan diantar penjaga kedai ke rumahnya. Penjaga kedai itu kebetulan adalah tetangganya, jadi mereka saling kenal.
Hari terus bergulir, Ye Xuan tidak pernah masuk kerja dan akhirnya mendapat surat pemecatan. Uangnya dihabiskan untuk mabuk. Hidupnya sudah hancur, dia akhirnya meninggal di kamarnya karena serangan jantung.
Tidak diduga dia dibangkitkan lagi ke dalam dunia kultivasi. Ye Xuan dibangkitkan dalam tubuh seorang anak berumur 10 tahun dari keluarga miskin, paling parahnya dia melihat kedua orang tuanya mati di depan matanya. Para bandit menyerang desanya, tidak ada satu pun orang yang selamat, hanya Ye Xuan yang selamat karena jiwanya sudah tertukar.
Ye Xuan mencoba merangkak keluar rumahnya, kakinya terluka dan rasanya sangat sakit. “Sakit sekali!” ucapnya sambil mengerang kesakitan.
Tangannya berusaha menyentuh gagang pembuka pintu kayu, dia berhasil meraihnya dan berhasil membuka pintu. Matahari pagi membuatnya mengetahui bahwa pakaiannya compang-camping dan tinggal menunggu kematian.
“Sepertinya hidup keduaku juga akan menyedihkan, sial.” Ye Xuan berusaha duduk bersandar di dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Terdapat satu kepal nasi putih di sebelah kanannya hanya sudah kotor terkena tanah.
Matanya melihat nasi kepal itu dan langsung memakannya, dia tidak mau mati menyedihkan lagi. “Dewa sudah memberiku kesempatan, aku harus menjalani hidup ini dengan lebih baik.”
Karena dia sudah banyak membaca novel di kehidupan sebelumnya, Ye Xuan tidak lagi terkejut dengan kehidupan setelah mati. Dia percaya akan adanya reinkarnasi ke dunia lain, jadi langsung sadar bahwa ini kehidupan keduanya.
Setelah makan dua gigit, ingatan Ye Xuan dari dunia ini masuk ke pikirannya. Dunia Kultivasi sangat kejam, mereka yang kuat akan memimpin dunia. Sekarang dia ada di Kerajaan Long, dan berada di bawah kepemimpinan Sekte Tianlong. Tidak ada yang namanya desa dan negara, dunia ini hanya ada kota yang berada di bawah kepemimpinan Sekte Kultivasi.
“Sial, tidak hanya bangkit dalam keadaan miskin. Bakatku juga paling buruk.” Ye Xuan hanya bisa meratapi nasibnya.
Akar spiritual adalah fondasi awal untuk menentukan pencapaian seorang kultivator. Akar spiritual dibagi menjadi 5 tahap yaitu Perunggu, Perak, Emas, Bumi, dan Langit. Setiap bayi berumur 10 tahun, mereka akan menjalani upacara kedewasaan untuk menentukan akar spiritual apa yang mereka miliki. Ye Xuan sangat tidak beruntung, dia mendapatkan akar spiritual Perunggu.
Paling tinggi pemilik akar spiritual perunggu hanya bisa mencapai pengumpulan Qi tingkat 9. Kultivasi di dunia ini dibagi menjadi 9 ranah yaitu, Pengumpulan Qi, Pendirian, Inti Emas, Pengembaraan Jiwa, Kelahiran Jiwa, Penguatan Jiwa, Ketiadaan, Kenaikan.
Pada setiap tingkat terdapat 9 tingkatan yang lebih kecil, jadi akar spiritual Perunggu hanya bisa sampai di tingkat Pengumpulan Qi tingkat 9. Ye Xuan hanya bisa terdiam, tangannya lemas dan jatuh ke tanah.
Nasi yang baru dia makan 2 gigitan dimakan semut di sebelahnya. Para semut mulai berdatangan, mereka berbondong-bondong mengambil kepalan nasinya. Bukannya kesal, Ye Xuan justru tersenyum melihat semut itu bisa hidup.
“Bekerja keraslah, teman-teman. Semoga hidup kalian tidak sepertiku.” Ye Xuan tersenyum manis melihat nasinya perlahan habis dan menyisakan bungkusnya saja.
Setelah mengambil semua nasinya, semut-semut itu mengerubungi kakinya dan menjilati darahnya. Ye Xuan hanya bisa mengucapkan, “Terima kasih. Setidaknya itu bisa membuatku terlihat seperti mayat pada umumnya.”
Sebelum memejamkan matanya, Ye Xuan terkejut ketika melihat jendela mengambang di depan matanya. “Mungkinkah ini, sistem seperti pada novel dan komik. Aku beruntung, ini pasti bisa membawaku ke puncak dunia!”
[Sistem Kultivasi Sedekah terlah diaktifkan, segera kumpulkan poin sedekah.]
“Sial, aku tidak bisa bergerak. Bagaimana caraku mengumpulkan poin sedekah.” Ye Xuan berteriak sambil mengotak-atik jendela mengambang di depan matanya.
Jendela itu bisa digerakkan menggunakan pikiran ataupun sentuhan tangan. Karena tangan kanan Ye Xuan masih bisa bergerak, dia mencoba mencari informasi untuk memanfaatkan sistem pemberian surga miliknya.
[Segera bersedekah untuk mengaktifkan sistem. Jika tidak sistem akan dimatikan selamanya.]
“Sial, tunggu. Beri aku waktu.” Ye Xuan berusaha bergerak, dia baru menyadari kakinya sembuh dan darahnya sudah tidak ada sama sekali.
Tanpa menunggu lama dia mencari sumur di dekat rumahnya, dia langsung menimba air dan memberikannya pada pohon dan semut di dekatnya. Ye Xuan tidak punya cara lain untuk bersedekah, jadi ini cara yang paling realistis menurutnya.
[Misi belum selesai.]
“Beritahu aku cara lainnya!” ucap Ye Xuan pada sistem. Namun pertanyaannya tidak menghasilkan jawaban.
Ye Xuan dengan penuh semangat mencari cara untuk berbuat baik atau bersedekah. Sayangnya dia hanya melihat hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Tanpa rasa pamrih dan lelah, dia membantu tumbuhan untuk tumbuh dan memberi makan semut-semut dengan buah.
Buah yang dia dapatkan hanya jambu dan semangka sisa, tidak lupa dia menyiram tumbuhan untuk mendapatkan poin sedekah. Sayangnya setelah seharian penuh, Ye Xuan tidak berhasil menyelesaikan misi sistem.
[Misi gagal.]
“Tidak!” teriak Ye Xuan terdengar putus asa.
Teriakannya terdengar oleh para bandit, Ye Xuan segera bangun dan melihat arah suara langkah kaki. “Apa para bandit itu belum pergi?” katanya pelan, dia bersembunyi di belakang pohon dan menunggu suara langkah kaki mendekat.
Benar saja ada 3 bandit yang mendekatinya. Mereka membawa pedang mata satu atau dunia ini menyebutnya Blade.
“Aku yakin ada suara anak kecil tadi?”
“Mungkin telingamu salah.”
“Iya, kau kebanyakan minum.”
Ketiga bandit itu pergi, mereka tidak menemukan Ye Xuan yang bersembunyi. “Aku harus segera pergi.”
Setelah langkah kedua, tidak sengaja Ye Xuan menginjak ranting pohon. Suara patahan ranting cukup keras, sehingga tiga bandit langsung berbalik dan mendapati Ye Xuan sedang berlari sekuat tenaga.
Dengan tatapan serius, Ye Xuan berlari menyelamatkan nyawanya. Sebuah suara terdengar di telinganya.
[Ding, sistem berhasil di aktifkan. 100 poin Sedekah berhasil di dapatkan dari pohon dan hewan desa.]
[Poin terlalu tinggi untuk pemula, 100 poin akan di konversi menjadi peningkatan fisik permanen.]
[Pengguna Ye Xuan berhasil di daftarkan, pemilik Ye Xuan berhasil menjadi pemilik sistem.]
[Peningkatan tubuh pengguna dilaksanakan.]
Tubuh Ye Xuan bersinar terang, tapi cahaya itu tidak bisa dilihat orang selain dirinya. Setelah berlari cukup lama, Ye Xuan merasa tubuhnya semakin ringan. Kakinya melangkah dengan sangat cepat, kecepatan ini seperti pelari tercepat di dunia pada kehidupan sebelumnya.
Sayangnya tubuh sudah mencapai batasnya setelah berlari selama 20 menit, Ye Xuan terengah-engah dan menoleh ke belakang. Matanya terbuka lebar setelah melihat tiga bandit masih mengejarnya tanpa kelelahan.
“Seberapa kuat, orang-orang di dunia ini!” katanya pelan. Ye Xuan berusaha sekuat tenaga untuk berlari. Sayangnya kakinya kram dan berhenti di tepi tebing yang cukup tinggi, ia melihat tingginya tebing.
“Sial, aku pasti mati.” Ye Xuan tampak putus asa, dia melihat kakinya yang gemetar karena bekerja terlalu keras. Tubuhnya masih terlalu muda untuk bekerja terlalu keras, otot-otonya terasa sakit.
“Benar, Kan. Ada bocah yang selamat.”
Para bandit malah berbincang santai.
“Bagaimana kalau kita siksa dia, aku sudah lama tidak mendengar teriakan bocah.”
“Psikopat gila, kau selalu menyiksa korbanmu. Tapi idemu boleh juga.”
Ye Xuan membaca pengantar sistem sedekah yang baru saja terbangun. Dia melihat toko sistem yang bisa menyembuhkan seluruh luka tubuhnya, harganya 10 poin sedekah dan bisa dibeli satu kali dalam satu bulan.
Tanpa pikir panjang Ye Xuan langsung melompat ke jurang, kakinya tidak bisa bergerak jadi ia menggerakkan kedua tangannya untuk bergerak di udara. Usahanya berhasil, ia bergerak sedikit dan tubuhnya jatuh di sungai yang bisa menyelamatkan nyawanya.
“Byur...”
Dadanya menghantam permukaan air dengan kecepatan tinggi, Ye Xuan meringis kesakitan. Tapi rasa sakitnya harus di tahan dan segera mengayuhkan tangannya menepi. Untungnya keterampilan berenangnya di kehidupan sebelumnya berguna.
Tepat setelah menepi, Ye Xuan langsung membeli botol penyembuhan. Tanpa pikir panjang dia langsung meminum botol itu. Meski baunya sedikit menyengat, Ye Xuan tidak punya pilihan lain dia harus hidup.
Keajaiban memihaknya, setelah menghabiskan ramuan di botol, tubuhnya sembuh total. Ye Xuan langsung berdiri dan berjalan menyusuri hutan. Dia berjalan tanpa mengetahui arah, baju bagian atasnya sudah tidak terselamatkan. Sekarang Ye Xuan tampak seperti gembel yang hanya mengenakan pakaian bagian bawah saja.
“Aku lapar,” kata Ye Xuan melihat ke sekitarnya. Tubuhnya masih bocah umur 10 tahun, setelah beraktivitas sebanyak itu dia kehabisan tenaga dan harus makan.
Karena tidak menemukan makanan di sekitarnya, Ye Xuan membuka toko sistem dan dia mendapati bahwa poin sedekahnya -10.
[Karena Anda berhutang 10 poin, segera lunasi hutang Anda.]
Sistem tidak bisa membantunya, 100 poin yang dia dapatkan di awal langsung dikonversi menjadi kekuatan tubuh.
[Tubuh : Tubuh Fana tingkat 1.
Meningkatkan stamina dan fisik serang sebanyak 10 poin.]
Ye Xuan teringat novel yang pernah dibaca, dia mengatakan, “Status.”
[Ye Xuan (Tubuh Fana tingkat 1, Pembentukan Qi 1)
Fisik : 1
Stamina : 1
Kelincahan : 1
Qi : 1 tahun.]
“Berhasil, statusku 1 semua. Setidaknya aku masih hidup.” Ye Xuan menyentuh tanda tanya di atas tulisan fisik.
[Fisik adalah gabungan dari kekuatan, ketahanan, dan kekerasan tubuh.]
[Stamina adalah kecepatan tubuh meregenerasi dirinya.]
[Kelincahan adalah kemampuan pengguna menggunakan refleks dan kelenturan otot.]
[Qi adalah jumlah maksimal energi QiI yang bisa ditampung dalam tubuh.]
Dia bersandar di sebuah pohon, tubuhnya lemas karena lapar. Ye Xuan tersenyum karena melihat ada jambu yang jatuh di sebelahnya. Tanpa melihat buah itu busuk atau tidak, ia langsung memakannya.
Setelah memakan satu, Ye Xuan memanjat pohon dan makan buah yang lebih segar. Tidak berasa satu hari berlalu di tengah hutan belantara. Ye Xuan melihat ada seseorang menyalakan api unggun di tengah hutan. Dengan perasaan senang, Ye Xuan berlari ke pusat api tapi kakinya segera berhenti setelah melihat kelompok bandit yang lebih banyak.
Matanya gemetar setelah mendapat pandangan dari banyak orang. “Sial, apa aku harus mati?” katanya dengan nada putus asa. Namun dengan tekad kuatnya untuk hidup, Ye Xuan berbalik dan berlari sekuat tenaga.
Bukannya mengejar, para bandit yang melihatnya hanya diam. Mereka sedang pesta jadi tidak ingin mengurusi anak kecil yang pasti akan mati di tengah hutan.
Setelah berlari selama 5 menit, Ye Xuan menoleh ke belakang. Dia bisa bernapas lega karena tidak melihat bandit mengejarnya, namun suara harimau terdengar mengaum. Ye Xuan segera bergerak pelan dan memanjat pohon. Menurut ingatannya, jika ada harimau maka harus memanjat pohon.
Benar saja Ye Xuan melihat harimau loreng berukuran besar. “Sial, kenapa ada monster sebesar itu?” katanya pelan.
Harimau loreng itu belum pergi jauh, Ye Xuan melihat sosok ular raksasa sepanjang 4 meter menggelantung di pohon. “Sial!” teriaknya mengumpat pada nasibnya yang buruk.
Suara desisan ular terdengar, harimau loreng menoleh ke arahnya. Bukan memperhatikannya tapi dia melihat sosok ular raksasa di atas pohon. Ye Xuan berlari ke belakang pohon dan menyembunyikan dirinya.
Pertarungan antara harimau dan ular tidak bisa dihindarkan, tanah-tanah bergetar dan pohon-pohon bergoyang karena gelombang serangan mereka. Ye Xuan memegang pohon dengan erat, dia tidak mau mati konyol karena pertarungan dua hewan.
Setelah bertarung sengit, dua monster raksasa itu terkapar lemas. Mereka hanya menunggu maut menjemput, Ye Xuan mendekat dan melihat keadaan keduanya.
[Tolong monster harimau dan ular, dapatkan 2 poin sedekah.]
“Bagaimana caraku menolong mereka, Woi!” teriak Ye Xuan kebingungan.
Karena sistem sudah menyuruhnya, Ye Xuan hanya bisa berusaha sekuat tenaga. Karena dua monster itu terluka, Ye Xuan pernah mengalami ini ketika ada di gunung. Dia langsung bergerak mencari tanaman herbal, meskipun pengetahuannya sempit, ia masih bisa membedakan mana tanaman herbal dan tanaman beracun.
Tanaman di dunia ini berbeda, Ye Xuan hanya bisa menebak dan mencampur semuanya. Setelah menghaluskannya ia langsung melumuri luka dua monster itu. Ye Xuan tidak tahu harus berkata apa, yang pasti dia harus hidup dan keluar dari hutan ini.
Setelah merawat dua monster selama 2 hari, akhirnya keduanya bisa berdiri. Ye Xuan tampak senang dan tersenyum pada dua monster. “Pergilah, aku tahu kekuatan memang segalanya di dunia ini. Jadi jangan sampai kalah lagi.”
Ye Xuan berbalik, dia sungguh menikmati dua hari merawat harimau dan ular. Ia teringat masa kecilnya waktu mengurus kucing dan anjingnya di rumah, meski sering bertengkar tapi akhirnya tetap bersahabat juga.
Harimau dan ular raksasa itu menundukkan kepala dan memilih untuk pergi. Ye Xuan melihat layar mengambangnya.
[Misi berhasil, mendapatkan 2 poin sedekah.]
[Poin Sedekah langsung dipotong karena hutang.]
[Hutang saat ini, 8 Poin Sedekah.]
“Perjalananku masih panjang.”
Ye Xuan menyusuri hutan berhari-hari. Setelah satu bulan menyusuri hutan, Ye Xuan melihat dinding Kota Lianyun. Dia segera berlari ke penjaga gerbang, meski dia tidak mengenakan atasan.
“Berhenti, Pengemis. Apa yang kau lakukan!” teriak penjaga gerbang yang sedang bertugas.
“Tuan, aku kelelahan. Tolong biarkan aku masuk.”
“Tidak bisa, kamu harus membayar biaya masuk!” kata Penjaga dengan suara keras.
Ye Xuan mencoba mencari alasan. “Aku bisa membayarnya nanti setelah menemui orang tuaku, biarkan aku masuk.”
Bukannya membiarkan Ye Xuan masuk, penjaga itu malah menendangnya. Ye Xuan berguling-guling sambil memegangi perutnya, setelah berjalan selama berhari-hari tenaganya habis.
Seorang wanita cantik melewatinya, dia melirik Ye Xuan dan langsung masuk Kota Lianyun tanpa pemeriksaan dan biaya. Ye Xuan mengerutkan keningnya, ia segera mendekati penjaga dan bertanya.
“Tuan, kenapa dia boleh masuk?”
“Bodoh, dia anggota Sekte Tianlong. Jangan bandingkan dirimu dengan mereka!”
Ye Xuan hanya bisa pasrah dan meninggalkan gerbang kota, dia membaca pengantar sistem sedekah sambil memakan buah. “Jadi poin sedekah bisa di dapatkan dengan berbuat baik pada sesama atau makhluk lainnya. Baiklah, ayo cari cara.”
Setelah memahami prinsip awalnya, Ye Xuan segera mencari buah dan memberikannya pada semut dan beberapa hewan kecil. Bahkan dia menanam rumput untuk makan rusa yang diburu para murid sekte Tianlong.
Tidak berasa sudah satu bulan Ye Xuan berkeliaran di sekitar dinding Kota Lianyun, setelah sekian lama akhirnya dia mendapatkan pemberitahuan sistem.
[Selamat mendapatkan 2 Poin Sedekah.]
[Poin digunakan untuk membayar hutang. Hutang sisa 6 Poin Sedekah.]
“Setidaknya ada perkembangan. Tidak terasa satu bulan sudah berlalu. Wilayah ini sudah penuh dengan tumbuhan dan monster-monster kecil.” Ye Xuan melihat sekitar, dia melihat tidak ada manusia satu pun.
“Sepertinya sudah cukup.” Ye Xuan berdiri dan membersihkan pakaiannya. Dia mendapatkan pakaian sederhana itu dari penjaga gerbang, meski tampak galak dia punya hati yang lembut.
“Paman, aku ingin menjual tumbuhan herbal.” Ye Xuan menyodorkan 2 tangkai herbal yang sangat murah.
“Bocah, kau masih saja menjual herbal murah. Sini biar aku beli.” Penjaga Gerbang itu sudah mengenal Ye Xuan dengan baik. Meski harganya hanya 2 Yuan, penjaga itu terus membelinya setiap hari.
“Terima kasih paman, dengan ini aku bisa membeli kartu identitas.” Ye Xuan tampak senang serta tersenyum manis layaknya seorang bocah berumur 10 tahun.
Selama sebulan, Ye Xuan berhasil mengumpulkan 25 Yuan untuk membuat kartu identitas dan berhak masuk ke Kota Lianyun. Setelah menyerahkan uangnya, Ye Xuan melihat ada 2 budak yang di kurung dan di jual belikan.
Ia baru sadar di dunia kultivasi tidak ada yang namanya kesetaraan gender, kekuatan adalah senjata utama di dunia ini. Tanpa peduli dengan 2 budak itu, Ye Xuan mencoba untuk meninggalkan mereka tapi pemberitahuan sistem menghentikan langkahnya.
[Bebaskan 2 budak untuk mendapatkan 2 Poin Sedekah.]
“Kau sengaja membuatku dalam masalahkan? sialan.” Ye Xuan mengumpat sistem sedekah yang terus memaksanya melakukan hal baik.
Ye Xuan merogoh sakunya, tidak ada sisa uang sedikit pun. Namun dengan kemampuannya untuk berdagang, dia mencoba untuk mencari peluang. Setelah memperhatikan pasar cukup lama, Ye Xuan akhirnya menemukan sebuah peluang.
“Paman, apa Anda mencari sapu sabut kelapa. Aku punya, harganya juga lebih murah.” Ye Xuan menawarkan barang tanpa membawa barangnya.
“Bocah, kau masih kecil. Jangan mengganggu bisnis orang.”
“Hidup ini keras, Paman. Aku bisa menjual sapu sabut kepala itu dengan harga 3 Yuan saja.” Ye Xuan tersenyum manis meski sudah dihina.
“Mana barangnya? Tidak ada uang tanpa barang.”
“Tunggu di sini. Aku akan mengambilnya.”
Ye Xuan berlari ke pojok pasar dan bertanya pada penjual sapu tua itu. “Kek, berapa sapunya?” tanyanya basa basi. Sebenarnya dia sudah tahu sapu itu seharga 3 Yuan tapi jika membeli 4 harganya 10 Yuan.
“3 Yuan, jangan menawar lagi, aku sudah tidak mengambil untung.”
“Bagaimana jika begini, Kek. Aku akan bawa 4, tapi harganya 10. Untuk uangnya setelah aku berhasil menjualnya.”
Setelah negosiasi cukup lama, akhirnya Ye Xuan berhasil membawa 10 sapu dengan harga 25 Yuan. Harga itu jauh lebih murah dari harga pasar. Ye Xuan dengan semangat membawa sapu ke calon pembeli di tengah pasar.
“Paman, aku bawa 10 sapunya.”
“Biar aku lihat dulu.”
Orang berpakaian rapi itu tampak sedang mencari sapu yang harganya di bawah pasar. Dia melirik ke arah Ye Xuan dan menawar. “27 Yuan 10 sapu. Deal?” tanyanya.
“Tambah sedikit, Paman. Bagaimana jika 28?” tanya Ye Xuan dengan nada sopan.
“Aku membeli kuantitas, jadi berikan sedikit potongan. 27 atau tidak sama sekali.”
Ye Xuan berpura-pura berpikir keras. Setelah beberapa detik dia setuju dengan transaksinya. “Baiklah, aku terima.”
27 Yuan diberikan, Ye Xuan langsung menuju ke kakek tua di pinggir pasar. Dia memberikan 25 Yuan padanya. “Terima kasih, kek.”
“Wah, kamu berhasil menjualnya. Bagus besok aku membawa sapu yang lain.”
Ye Xuan mengulangi prosesnya berkali-kali. Namun dia sedikit meningkatkan kualitas sapu atau barang lain yang bisa di jual. Ia juga belajar tentang tanaman herbal, sehingga bisa membuat obat sederhana untuk luka ringan.
2 minggu berlalu dengan cepat, ia tidak menyangka berhasil mengumpulkan 100 Yuan dalam waktu singkat. Dalam dua minggu dia hanya makan buah-buahan di hutan dan memasak tanaman herbal, untungnya itu tidak sampai membunuhnya.
“Ayo pergi!” ucap Ye Xuan menuju ke tempat penjualan budak.
Sesuai perintah sistem, Ye Xuan harus membebaskan dua budak. Tidak ada petunjuk khusus, tapi dia akan membebaskan dua wanita yang dia lihat dua minggu lalu. “Bos, berapa harga dua budak itu?” tanyanya sambil menunjuk penjara nomor 32 dan 33.
“Bocah, masih kecil sudah berani beli budak. Tunjukkan uangmu!” kata penjual budak dengan suara merendahkan.
Ye Xuan mengeluarkan 100 Yuan, karena dunia ini hanya mengandalkan kekuatan harga budak sangat murah. Bahkan tidak sampai 35 Yuan.
“Bagus, dua barang itu kualitas premium. Harganya 50 Yuan tepat seperti uangmu.”
Ye Xuan hanya bisa tersenyum kecut, dia tidak punya ruang untuk negosiasi karena mengeluarkan uang terlalu banyak. Setelah mencari informasi, dia tahu harga budak memang sangat murah. Oleh karena itu dia mencoba mengintimidasi Penjual Budak dengan uang yang lebih banyak. Bukannya mendapat penghormatan, Ye Xuan malah bangkrut karena triknya.
“Baik, bebaskan mereka.”
Ye Xuan menyelesaikan proses transaksi dengan cepat, ia menandatangani surat perbudakan. Selama Ye Xuan memiliki itu, dua budaknya harus melakukan apa pun yang dia inginkan.
Setelah membawa dua budak keluar gerbang kota, Ye Xuan berbalik dan menyobek surat budak. “Kalian sekarang bebas,” katanya dengan suara pelan dan sedikit penyesalan karena 100 Yuan yang dia kumpulkan hilang.
Dua wanita yang awalnya menatap kosong padanya tiba-tiba tercengang tidak percaya, pupilnya gemetar dan air mata langsung keluar. Dua wanita itu langsung bersujud di depan Ye Xuan yang membebaskannya.
“Jangan berlebihan, hiduplah lebih baik. Kalau kalian tidak punya tempat tinggal datanglah ke sana. Aku punya rumah singgah dari kayu, bisa untuk berteduh sementara.” Ye Xuan menunjuk arah utara.
Tanpa mengucapkan apa-apa, dua wanita itu langsung berlari ke hutan tanpa menoleh ke belakang. Ye Xuan tidak tahu kenapa mereka sangat pendiam, tapi dia sadar kehidupan budak lebih mengerikan dari seorang Pegawai Negeri.
[Misi berhasil, 2 Poin Sedekah dibayarkan ke hutang.]
[Sekarang hutangmu tinggal 4 Poin Sedekah.]
“Sedikit lagi semua lunas.” Ye Xuan dengan penuh semangat belajar tentang herbal dan menjualnya ke pasar. Tidak lupa dia juga melakukan transaksi seperti biasanya demi meraih pundi-pundi uang.
Tidak berasa satu tahun berlalu, Ye Xuan sekarang punya kios kecil di ujung pasar. Sekarang dia tidak harus menjual obatnya sendiri, tapi menggaji seorang penjaga toko. Obatnya hanya kualitas sangat rendah, tidak mungkin digunakan seorang kultivator.
Namun bisnisnya sudah berkembang dengan baik, anak berumur 11 tahun berhasil membuat jaringan koneksi yang cukup luas di Kota Lianyun. Tidak hanya Poin Sedekah yang meningkat drastis, dia berhasil meningkatkan reputasinya sebagai seorang pedagang yang jujur.
Sampai suatu ketika ada sekelompok orang yang mencium keuntungan toko obat herbal miliknya, mereka menghalalkan segala cara untuk menghancurkan bisnis Ye Xuan. Penjaga toko yang awalnya bekerja sangat giat dan penuh semangat sekarang ketakutan karena intimidasi dari kelompok itu.
“Saudara, kita tidak punya permusuhan. Kenapa harus melakukannya sejauh ini?” tanya Ye Xuan dengan sopan. Dia menghadap ketua kelompok dagang Hong Hu.
Kelompok Dagang Hong Hu sangat besar, mereka beroperasi di seluruh kota yang ada di bawah kepemimpinan Sekte Tianlong. Mereka juga di dukung secara langsung oleh sekte, oleh karena itu Ye Xuan tidak mungkin bermain kasar.
“Aku melihat toko obatmu berkembang akhir-akhir ini. Apa kamu sudah mendengar harus membayar pajak pada kita?” tanya Ketua Hong Hu.
“Aku sudah menaati peraturan kota, sesuai kesepakatan aku memberikan 10 persen penjualan pada mereka.” Ye Xuan mencoba melemparkan pendapatnya.
“Bocah, kamu masih belum mengerti. Kelompok Dagang kami melindungi harga pasar, jadi setorkan 25% keuntunganmu pada kami!” katanya dengan lantang.
Ye Xuan tidak bisa berbuat apa-apa, 25% adalah total penjualannya. Memberi uang sebanyak itu sama saja dengan menjual tanaman herbal seharga 2 Yuan ke penjaga gerbang.
“Tuan, tolong keringanannya. Aku dan bisnisku hanya menghasilkan seribu Yuan setiap bulannya, jika memberikan 25% itu sama saja dengan mengambil semua keuntungan.” Ye Xuan masih membuka negosiasi.
“Itu urusanmu, aku tidak peduli. Kelompok kami selalu memberikan yang terbaik untuk semua orang.”
Ye Xuan hanya bisa tersenyum kecut. Setelah berpikir sejenak, Ye Xuan akhirnya menyetujui persyaratan dari kelompok Hong Hu.
Karena tidak mungkin memecat pegawainya, Ye Xuan memutar otak. Dia tidak ingin menaikkan harga obatnya. Tujuannya tentu saja membantu orang, karena sistem selalu memberinya Poin Sedekah setiap kali menjual obat dengan harga murah.
[24 Poin Sedekah.]
Meski hanya 2 Poin Sedekah setiap bulan, Ye Xuan sangat membutuhkannya. Ia melihat beberapa barang di Toko Sistem sambil membaca pengantarnya. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk segera memulai jalan kultivasinya.
“Aku harus segera memulainya.”
Ye Xuan duduk di atas batu dan menenangkan pikiran, dia mencoba menyerap qi alam tanpa teknik kultivasi. Setelah beberapa hari, Ye Xuan menyadari bahwa hal yang dia lakukan sia-sia.
“Sial, kenapa tidak ada perkembangan!”
[Ye Xuan (Tubuh Fana tingkat 1, Pembentukan Qi tingkat 1)
Fisik : 3
Stamina : 3
Kelincahan : 2
Qi : 1 tahun.]
Setelah berlatih fisik setiap hari selama satu tahun, Ye Xuan menyadari perubahan statusnya. Namun tidak ada pemberitahuan sistem saat ada peningkatan statusnya.
Ye Xuan mencari teknik kultivasi di toko sistem, sampai akhirnya dia menemukan Teknik Kultivasi Dewa Petir. Harganya 20 Poin Sedekah, itu jauh lebih tinggi dibandingkan buku kultivasi lainnya. Namun Ye Xuan selalu menganggap harga mahal pasti sesuai dengan kualitasnya.
Setelah menekan beli, muncul buku di tangannya. Setelah membuka bukunya, cahaya terang langsung menusuk matanya dan bukunya menghilang. Seluruh catatan buku Kultivasi Dewa Petir masuk ke dalam ingatannya.
Tanpa menunggu lama Ye Xuan langsung mempraktikkan teknik kultivasi yang baru didapatkan, meskipun sedikit pelan tapi Ye Xuan akhirnya mendapat kemajuan. Qi yang awalnya hanya diam sekarang perlahan mulai bergerak, Dantian yang awalnya tetap perlahan mulai membesar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!