"Bu bangun bu jangan tinggalin qila..."ucap sang gadis yang sedang menangis di samping mayat sang ibu.
"Sudah jangan menangis dek ikhlaskan kepergian ibu dan bapak"ucap sang Kaka.
"Enggak qila enggak mau kehilangan ibu dan bapak"ucap nya lagi.
"Sudah biarkan jasad ibu dan bapak di urus biar enggak lama"sang Kaka pun membawa sang adik menjauh dari jasad kedua orang tuanya.
"Hiks ibu bang"racau gadis itu.
Tiba tiba sang gadis itupun jatuh pingsan dalam dekapan Kaka nya.
"Astagfirullah dek bangun dek"ucap sang Kaka menepuk nepuk pipi sang adik.
Sang Kaka pun membopong tubuh sang adik dan merebahkan tubuhnya.
"Tan tolong jagain qila yah Dava mau ikut mengurus jasad ibu dan bapak"ucap laki laki itu sang Tante pun mengangguk.
Sekitar 1 jam an gadis itu pingsan dia pun sadar dari pingsan ny saat kedua orangtuanya akan di sholat kan.
"Tan mana ibu dan bapak"tanya nya setelah dia sadar.
"Ibu dan bapak mu baru mau di sholat kan, apakah kamu ingin ikut menyolatkan"jawab sang Tante gadis itu pun mengangguk.
Tente nya pun membantu sang gadis itu bangun dan mengantarkan ke masjid tempat di sholat kan nya kedua orangtuanya.
Setelah selesai di sholat kan kemudian kedua orangtuanya di kuburkan.
Saat proses pemakaman sang gadis tak henti hentinya entinya menangis,sang Tante pun hanya bisa menenangkan sang keponakan walupun dia juga merasa sangat kehilangan sosok Kaka ny itu.
Setelah semua proses pemakaman selesai satu persatu para pelayat pergi dari tempat pemakaman itu hingga tersisa keluarga nya saja.
"Ibu bapak kenapa kalian meninggalkan qila hiks"ucap gadis itu duduk di antara gundukan tanah makam kedua orang tuanya.
"Sudah nak ayo kita pulang"ucap sang Tante.
"Qila masih mau di sini"ucap sang gadis.
"Baiklah Dava temani adikmu jangan terlalu lama cuaca sudah mendung Tante tunggu di rumah yah"ucap sang Tante Dava pun mengangguk.
"Dek ikhlaskan ibu dan bapak agar mereka tenang di sana"ucap dava.
"Kenapa mereka ninggalin qila padahal kemarin kita baru aja seneng seneng"ucap sang gadis.
Ya, kedua orang tuanya meninggal dunia karena sebuah kecelakaan.
"Ini sudah menjadi takdir tuhan dek umur tidak ada yang tau kelak kita juga akan pergi meninggalkan dunia ini"ucap sang Kaka menasehati adik nya.
Bohong jika dia tidak sedih dia hanya berusaha tegar demi adik adiknya jujur saja dia sangat terpukul dengan kepergian kedua orang tuanya.
"Sudah ayo kita pulang udah mau turun hujan nanti kita sering sering ke sini dan mendoakan ibu dan bapak"sang gadis pun mengangguk lalu mereka berdua pun pergi meninggalkan area pemakaman.
.
.
.
Membutuhkan waktu sekitar 15 menit jarak dari pemakaman dan ruang mereka.
"Assalamualaikum"salam mereka.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh sudah pulang nak sana bersihkan dulu badannya lalu setelah itu makan"ucap Janu (paman Nya).
Mereka berdua pun mengangguk dan pergi ke kamar masing masing membersihkan badan mereka.
.
.
.
Gaid itu bernama shakila Mawardi dia mempunyai seorang kakak bernama Dava Mawardi dan adik bernama Iqbal Ramdan Mawardi nama asli dia adalah Ainsley shakila Alexander orang tua angkatnya sengaja mengganti namanya.orang tua angkatnya bernama pak Danu mawardi dan ibu Ratna Antika Mawardi.
3 hari sebelum kedua orang tua angkatnya meninggal dia mengetahui rahasia besar tentang dia bahwa ternyata dia bukanlah anak kandung dari kedua orang tuanya.
Orang tua angkatnya pun tak menceritakan tentang kisah asli nya yang kenapa dia bisa menjadi anak dari pak Danu dan ibu Ratna.
Dia sekarang sedang bekerja di sebuah perusahaan yang ada di sana dia baru saja lulus S1 di universitas ternama di Singapura
Berkat kepintaran nya dia memiliki beasiswa.
Pak Danu Bekerja menjadi seorang guru di sekolah SMA yang ada di sana dan dia juga menjadi petani sukses.
Kakanya bernama Dava sekarang sudah menjadi seorang abdi negara (polisi) sedangkan adiknya sedang mengeyam pendidikan SMP kelas 8.
.
.
.
Setelah 1 Minggu kepergian kedua orang tuanya dia meminta izin cuti kepada perusahaan nya.
Saat ini Ainsley sedang duduk di balkon kamar dengan pandangan kosong nya dia terlihat sedang melamun tidak tau sedang memikirkan apa.
"Qila"panggil Tante Rita seraya menepuk pundak sang keponakan.
"Eh iya Tan ada apa"ucap Ainsley
"Maaf yah Tante nyelonong masuk ke sini soalnya Tante tadi ketok pintu nggak di buka buka"ucap Tante rita.
"Iya gak papa kok Tan"
"Kamu kenapa melamun tidak baik loh melamun nanti kesambet ada masalah sini cerita sama Tante"ucap Tante Rita duduk di samping sang keponakan.
"Enggak kok Tan cuman lagi kepikiran sana ibu dan bapak aja"ucap Ainsley.
"Ibu dan bapak sudah tenang di sana nak kamu cukup doakan saja mereka"nasihat Tante Rita dia pun mengangguk.
"Nanti setelah sholat ashar kamu ke ruang tamu ya ada yang ingin di bicarakan"ucap Tante rita.
"Iya Tan nanti qila ke sana"
"Ya sudah Tante ke bawah dulu yah"Tante Rita pun keluar dari kamar sang keponakan.
Setelah melaksanakan sholat ashar Ainsley pun turun ke bawah dapat dia lihat semua orang sudah berkumpul di ruang tamu.
Seperti nya mereka akan membahas hal penting hingga mengumpulkan seluruh keluarga.
Ainsley pun menghampiri mereka dan duduk di samping Kaka nya.
"Maaf qila telat"ucap nya.
"Iya gak papa kok pak Bram ny juga belum ke sini"ucap Janu paman Nya.
"Pak Bram siapa om"tanya Ainsley.
"Pak Bram adalah pengacara bapak mu"ucap Abah.
"Assalamualaikum"salam seseorang mengetuk pintu.
"Wa'alaikumussalam nah itu pasti pak Bram bentar tante buka pintu dulu"Tante Rita pun berlalu pergi membuka kan pintu rumah nya.
Tak lama kemudian datang lah Tante Fitri bersama pak Bram.
"Selamat sore semuanya"ucap pak Bram kemudian menyalimi tangan Janu dan Abah.
"Sore,silahkan pak duduk"ucap Janu.
"Mau minum apa pak biar saya ambilkan"ucap Ainsley.
"Ouh tidak usah saya tidak akan lama juga lagi banyak kerjaan di kantor"ucap pak Bram.
Mereka pun berbincang bincang sedikit hingga pak Bram pun membuka tas ny dan menyerahkan sebuah maf dan menyimpan ny di atas meja.
"Ini adalah harta warisan yang di berikan oleh pak Danu dan Bu Ratna kepada semua anak nya"ucap pak Bram.
"Maf berwarna merah ini adalah bagian untuk Dava,yang kuning untuk Rivan,dan yang hijau untuk shaqila dan maf berwarna Oren untuk para keluarga di bagi rata saja "ucap pak Bram memberikan maaf itu.
"Loh kok qila punya bagian kan qila bukan anak kandung bapak dan ibu"ucap Ainsley Bingung.
"Tapi itu adalah wasiat kedua orang tuamu walaupun kamu bukan anak kandungnya tapi mereka ingin kamu mempunyai bagian dari harta warisan mereka"ucap Abah.
"Iya kamu terima saja qila"ucap Tante rita.
"Ya sudah mungkin itu saja saya sudah menjalankan amanah dari pak Danu saya pamit dulu"ucap pak Bram.
"Ouh iya terima kasih pak Bram"ucap om Janu.
"Iya sama sama saya pamit dulu assalamualaikum"ucap pak Bram.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh mari saya antar sampai depan"pak Bram pun keluar dari rumah.
"Kalian jaga yah harta warisan ini jaga pula amanah yang orang tua kalian berikan"nasihat om Janu.
"Nanti jika sewaktu-waktu kalian membutuhkan uang ataupun dana untuk kebutuhan kalian gunakan saja harta warisan itu,semua sudah menjadi hak kalian"nasihat Abah.
"Dav kamu kapan mulai tugas lagi"tanya Tante Rita.
"Insyaallah lusa Tante"ucap dava.
"Iya Tante sama om juga besok mau pulang ke Surabaya"ucap om Janu.
"Lah tente emang enggak tinggal di sini"tanya Ainsley.
"Enggak om kamu lagi banyak kerjaan di Surabaya Kevin kan juga sekolah di sana"ucap Tante rita.
"Terus nanti Rifan sama siapa dong kan qila juga kerja"ucap Ainsley.
"Kan ada Abah kamu enggak usah khawatir"ucap Abah.
Mereka pun berbincang bincang hingga azan Maghrib terdengar walaupun mereka masih dalam keadaan berduka tali mereka tidak boleh terus bersedih mereka harus saling menguatkan satu sama lain.
.
.
.
Keesokan harinya.
"Abang berangkat dulu yah jangan bandel jaga diri baik baik kalau ada apa apa telpon aja Abang "ucap dava saat akan pergi bertugas lagi.
Ainsley dan Rifan pun mengangguk.
"Abang juga baik baik di sana jaga kesehatan juga"ucap Ainsley.
"Ya udah Abang pamit dulu yah assalamualaikum"ucap dava.
"Wa'alaikumussalam hati hati bang"ucap mereka berdua kemudian menyalimi tangan Dava.
Dava pun masuk ke dalam mobil nya.
"Bye"
"Gue juga mau pergi ke sekolah dulu"ucap Rifan.
"Heem enggak mau bareng sama gue"tanya Ainsley.
"Enggak ah gue bareng sama Fikri aja gue duluan assalamualaikum"ucap Rifan kemudian melanggang pergi ke sekolah nya.
Ainsley sendiri masih cuti sampai besok dia pun memutuskan untuk pergi ke rumah Abah nya tak jauh sekitar 30m dari rumah nya.
"Assalamualaikum Abah lagi di mana "ucap Ainsley saat masuk ke rumah itu tidak mendapatkan Abah.
"Wa'alaikumussalam Abah lagi di belakang"ucap Abah.
Ainsley pun pergi ke belakang rumah nya dapat dia lihat Abah nya sedang menanam pohon pisang di belakang rumah nya.
"Mau qila bantuin bah"tawar Ainsley.
"Enggak usah bentar lagi juga selesai kamu ngapain ke sini"tanya Abah.
"Lagi pengen aja ke sini emang nya gak boleh"ucap Ainsley.
"Kamu enggak kerja"tanya Abah.
"Besok baru qila masuk kerja lagi"ucap Ainsley kemudian duduk di bangku kayu yang ada di sana.
"Ouh nanti kalau kamu lagi enggak sibuk ajarin anak anak"ucap Abah.
Ya Abah ny Ainsley adalah tokoh budaya yang ada di sana,Abah ny itu mempunyai kelompok tari dan musik khas Sunda.
"Iya kalau enggak sibuk"ucap Ainsley.
"Abah mau mandi dulu"ucap Abah kemudian berlalu pergi ke dalam rumah.
Ainsley pun duduk sembari melihat pemandangan sawah yang ada di depan nya itu.
Dia sangat menyukai tempat tinggal Abah nya ini yang sangat tradisional bangunan ny pun dari kayu walaupun begitu rumah ini sangat luas dan khas Sunda sekali.
Banyak patung patung di area halaman depan rumah banyak juga lukisan serta wayang yang terpajang di sana.
Maklum lah Abah ny ini seorang pemain wayang kulit jadi tak heran jika banyak sekali wayang kulit Abah ny juga pintar mengukir bahkan dia pernah membuat wayang kulit dan banyak investor yang ingin membelinya ada yang menawarkan kan hingga 2 miliar namun Abah ny itu kekeh tidak mau menjualnya.
Saat sedang melamun ada seseorang yang menepuk pundak Ainsley membuat lamunannya buyar.
"Kenapa melamun?"tanya Abah kemudian duduk di samping Ainsley.
"Abah kok enggak lana mandi nya"bukan nya menjawab Ainsley malah balik bertanya.
Abah memutar bola nya malas"bukan mandi Abah yang gak lama kamu nya aja yang dari tadi ngelamun kenapa Aya naon sok cerita ke Abah"ucap Abah.
"Enggak kok bah qila cuman lagi ke pikiran ibu dan bapak aja"ucap Ainsley.
"Jangan terus memikirkan mereka, mereka sudah tenang di alam sana kamu cukup mendoakan dan menjaga amanah dari mereka"ucap Abah Ainsley pun mengangguk.
"Apa kamu tak mau pergi ke keluarga asli mu dan mencari tau tentang keluarga asli mu ?"tanya Abah.
"Buat apa aku kembali ke sana aku sudah di telantarkan oleh mereka berarti itu tandanya mereka tidak mau aku ada di keluarga mereka lagi pula aku sudah bahagia bisa ada di sini toh keluarga ku di sini juga lengkap,kenapa Abah menanyakan itu apa Abah tak menginginkan aku tetap ada di sini"ucap Ainsley Abah pun menggeleng kan kepalanya.
"Bukan Abah malahan senang jika kamu ada di sini kamu itu cucu perempuan satu satunya Abah"ucap Abah.
"Abah qila mau nanya apa Abah tau cerita tentang qila ini anak siapa dan mengapa keluarga qila menelantarkan qila?"tanya Ainsley.
"Pasti tau lah wong pas ibu mu kesini dan membawa kamu dia langsung cerita sama Abah, memangnya kenapa kamu mau tau ceritanya"ucap Abah Ainsley pun mengangguk.
"Kan qila tau qila bukan anak ibu dan bapak 3 hari sebelum mereka meninggal ibu dan bapak juga tak menceritakan tentang kisah ku yang di telantarkan oleh kedua orang tua kandung ku mereka hanya berkata aku bukan anak kandung mereka saat melakukan tes DNA waktu itu"ucap Ainsley.
"Heem baiklah kau tunggu di sini Abah mau ambil dulu sesuatu di dalam"Abah pun pergi ke dalam entah lah Ainsley pun tak tau barang apa yang akan di bawa oleh Abah ny itu.
Abah pun keluar dengan membawa sebuah kotak kayu dan sebuah album foto lalu Abah pun duduk di samping Ainsley
"Ini apa Abah"tanya Ainsley
"Ini adalah peninggalan ibu mu"ucap Abah lalu membuka kotak kayu itu
Dapat dia lihat di dalam kotak kayu itu terdapat baju anak kecil
"Itu baju siapa bah"tanya Ainsley
"Ini baju kamu pada saat kecil saat kamu pertama kali datang ke sini"ucap Abah membawa baju itu
Ainsley pun hanya mengangguk saja
"Lalu album ini"tanya Ainsley
"Itu adalah album saat kau bertumbuh besar"ucap Abah lalu Ainsley pun membuka satu persatu album itu
Tak terasa air matanya mengalir ke pipi putihnya mengingat semua kenangan terindah bersama kedua orang tuanya
"Qila enggak nyangka ternyata ibu selalu memotret qila dan membuat kan qila album"ucap Ainsley
Saat sudah di penghujung album terdapat foto yang sangat besar hampir satu lembar itu di isi oleh foto tersebut dan ada foto dirinya saat kecil terselip di sana
"Ini foto siapa bah kok aku belum pernah melihatnya"ucap Ainsley menunjuk foto itu Abah pun melihat nya
"Itu adalah foto keluarga asli mu yang seharusnya di dalam foto itu ada foto kamu nya"ucap Abah
"Maksud Abah ini foto keluarga kandung ku"tanya Ainsley Abah pun mengangguk
"Mengapa ibu menyimpan foto ini"tanya Ainsley dengan mata berkaca-kaca
"Ibu mu ingin suatu saat kau kembali kepada keluarga kandung mu,ibu mu juga ingin kau tau wajah wajah keluarga kandung mu karena itu lah dia menyimpan foto tersebut"ucap Abah
"Tapi qila enggak mau kembali ke sana qila udah nyaman di sini,mengapa mereka tega menelantarkan anaknya apa aku anak haram"ucap Ainsley yang sudah menangis
"Shut kamu bukan anak haram kamu terlahir dari keluarga yang baik baik"ucap Abah
"Lalu mengapa mereka menelantarkan qila bah"ucap Ainsley
"Akan Abah cerita kan"ucap Abah
"Dulu nenek mu sering sakit-sakitan uang kamu sudah habis untuk membiayai pengobatan nenek, hingga suatu saat ibu dan bapak mu memutuskan untuk merantau ke kota, walaupun dari dulu bapak mu sudah bekerja menjadi guru tapi gaji guru tidak lah seberapa awalnya Abah melarang mereka untuk merantau tapi melihat kondisi kita yang dulu Abah pun mengizinkan mereka untuk merantau,saat itu ibumu meninggalkan Dava yang baru berumur 3 tahun di sini,ibu mu bercerita tentang dia pertama kali datang ke kota dulu saat pertama kali ke kota 2 Minggu mereka menjadi gelandangan tidak punya tempat tinggal dan pekerjaan namun pada suatu saat ibu mu bertemu dengan Riana (Oma kamu) ibu mu menolong Riana dari preman,Riana bertanya kepada ibu tempat tinggal dia dan apa pekerjaan nya ibu mu berkata dia dan suaminya nya tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan karena merasa kasihan Oma Riana pun mengajak ibu dan bapak mu untuk bekerja di rumah Alexander ibu mu sangat bahagia akhirnya dia mendapatkan pekerjaan,saat di rumah Alexander juga keluarga Riana sangat memperlakukan ibu mu dengan baik ibu mu Bekerja menjadi seorang art di sana dan ayah mu Bekerja menjadi security di perusahaan keluarga Alexander, ibu mu berkata mereka sangat lah baik kepada nya bahkan ibu mu juga sudah sangat dekat dengan Riana dan tanisha ibu kandung mu 5 tahun mereka bekerja di sana hingga suatu saat tanisha ibu mu melahirkan anak pertama nya dia melahirkan anak kembar anak pertama mereka lahir dalam keadaan sempurna namun berbeda dengan anak ke dua mereka dia terlahir lumpuh cacat dan buta yaitu kamu,ibu mu berkata pada Abah kalau kamu di telantarkan oleh kedua orang tua mu karena kamu lumpuh dan cacat dia tidak mau menanggung malu karena anaknya lumpuh awalnya Ratna melarang melarang ayah mu untuk menelantarkan mu namun karena ayah mu terhasut omongan orang lain dia tetap ingin menelantarkan kamu karena ibu mu tak tega kepada mu akhirnya dia meminta agar kamu di serahkan kepada dia,Ratna akan mengurus kamu lalu ayah kamu pun menyerahkan kamu pada Ratna,ayah mu juga bersekongkol dengan dokter agar dokter memberitahu kan bahwa kamu tidak pernah lahir ke dunia dengan memberikan segepok uang pada dokter itu Ratna tidak menyangka kalau ayah mu bisa berbuat nekat akhirnya setelah mendapatkan kamu ibu mu dan bapak mu mengundurkan diri kerja di keluarga Alexander dan sebelum mereka pergi dari Jakarta ibu mu berbicara pada ayah mu kalau nanti setelah anak yang dia telantarkan kelak akan kembali ke sana,tak hanya itu ibu mu juga memberitahukan bahwa di sana ada yang berkhianat dengan keluarga Alexander namun ayah mu tak percaya.ibu dan bapak mu kemudian pulang ke sini segala cara telah mereka lakukan untuk membuat kamu seperti anak anak yang lain mereka melakukan terapi dan pengobatan tradisional maupun modern hingga akhirnya setelah dua tahun penantian akhirnya kamu bisa sembuh,dan sejak kehadiran kamu di keluarga ini membuat keberuntungan untuk semua orang di keluarga ini"ucap panjang lebar Abah
Ainsley mendengar cerita itu menangis tersedu sedu tak menyangka kalau dia bisa di telantarkan oleh kedua orang tua kandungnya
Sangat beruntung dia bisa di rawat oleh keluarga di sini
"Sudah jangan menangis"ucap Abah merengkuh tubuh Ainsley
"Kau tahu nama asli mu bukan lah shakila Mawardi namun Ainsley shakila Alexander Ratna dan Danu sengaja mengganti nama kamu karena ada seseorang yang ingin membunuh kamu dan menghancurkan keluarga Alexander"ucap Abah
"Nak sudah saatnya kamu kembali ke sana,ibu mu sudah bersumpah untuk menghancurkan orang yang ingin mengkhianati keluarga Alexander"lanjut Abah
"Tapi kenapa ibu bersumpah seperti itu"ucap Ainsley
"Karena ibu mu merasa berhutang Budi pada mereka,saat ibu dan bapak mu di sana juga mereka sudah menganggap ibu mu bagian keluarga Alexander"ucap Abah
"Saat kamu ke sana kamu akan banyak mengetahui lagi tentang diri mu yang sebenarnya dan banyak lagi yang akan kamu ketahui,itu lah pesan Ratna dan Danu pada Abah,Abah tidak mengetahui maksud dari itu semua Tao Abah melihat ada sebuah harapan di mata mereka saat bicara itu dengan Abah"
Tangis Ainsley pun mereda kemudian menatap lekat wajah sang Abah
"Baiklah jika itu keinginan ibu dan bapak Ainsley akan ke sana tapi sebelum itu Ainsley akan mencari tau latar belakang keluarga Alexander agar Ainsley dapat dengan mudah masuk ke sana"ucap Ainsley Abah pun tersenyum kemudian mengangguk
"Namun Ainsley tidak bisa janji setelah Ainsley menyelesaikan misi ini Ainsley akan memaafkan mereka"lanjut nya lagi
"Apapun keputusan mu Abah akan mendukung jika nanti kamu ingin kembali ke keluarga ini silahkan pintu terbuka lebar untuk mu"ucap Abah
"Baiklah nanti Ainsley akan ke sini lagi untuk membicarakan ny lagi Ainsley akan meminta teman Ainsley untuk menyelidiki nya"ucap Ainsley Abah pun mengangguk
"Abah sedikit susah jika memanggil mu Ainsley jadi boleh kah Abah memanggil mu qila"ucap Abah
"Boleh dong Abah nama itu kan pemberian dari keluarga ini"ucap Ainsley
"Ya sudah sana jemput adik mu di sekolah"ucap Abah Ainsley pun mengangguk lalu pergi untuk menjemput Rifan ke sekolah nya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!